Share

Bab 2

Author: SILAN
last update Last Updated: 2021-11-02 12:07:00

Kevin baru saja selesai bertemu klien di Mall dan saat ia pulang untuk bersiap pergi ke perjamuan makan malam rekan kerjanya, Kevin justru berpapasan dengan Almira, wanita yang pernah sangat Kevin cintai saat SMA sebelum perjodohan sialan itu membuat hubungannya berakhir dengan Almira.

“Kevin,” dengan ramah Almira menyapa Kevin, “apa kabar?” tanya nya.

Kevin melihat lelaki yang ada di samping Almira, “Aku baik. Bagaima denganmu? Lama gak ketemu,” kata Kevin basa basi padahal ia ingin marah melihat orang yang hingga saat ini masih ia cintai justru berjalan bersama pria lain.

Almira mengangguk, ia menggandeng tangan lelaki yang ada di dekatnya, “Kenalin ini suami aku, Ilyas, maaf aku gak undang kamu pas acara nikahan, soalnya aku gak tau rumah kamu di mana dan kita juga lose kontak.” Ucap Almira.

Debaran jantung Kevin berdetak jauh lebih kencang, sudah terbukti bahwa Almira bukan jodohnya dan Kevin tidak akan mendapatkan cinta pertamanya itu lagi, terlihat perut Almira yang membesar.

“Senang deh kalau kalian bisa hidup bahagia, oh ya semoga anaknya nanti lahir sehat ya.” Kevin lalu pura-pura melihat jam tangannya, “aku masih ada yang mau di kerja, kayaknya lain kali boleh deh reunian bareng.” Kata Kevin.

Almira mengangguk.

Kevin pun lantas pergi dengan kekesalan memuncak di pikiran, ia tidak pernah merasakan semarah ini, tapi gejolak dalam diri Kevin tak bisa di kendalikan, ia masih mencintai Almira tapi wanita itu sudah bahagia dengan keluarganya.

Jika saja perjodohan itu tidak ada pasti Kevin lah yang akan menjadi suami Almira, perjodohan yang di terima Kevin pun juga akhirnya gagal karena pasangan Kevin memilih lelaki yang dia cintai, Kevin tidak mempermasalahkan hal itu tapi yang ia permasalahkan adalah hatinya yang tidak bisa move on dari cinta pertamanya sampai sekarang.

Kevin tidak kembali ke hotel setelah dari Mall, ia melupakan jadwal pertemuannya dengan mitra bisnisnya demi hanya meluapkan kemarahan dengan meneguk alkohol, ponselnya berdering berkali-kali tapi di abaikan.

Kepalanya saat ini sangat pusing, melihat Almira dengan perut buncitnya membuat Kevin iri, harusnya ia yang membuat Almira mengandung bayinya bukan dari lelaki lain, tapi selalu saja penyesalan ada di belakang.

Beberapa tegukan di habiskan oleh Kevin, kepalanya sampai terasa tambah pusing tapi setidaknya bisa mengurangi sedikit beban pikiran mengenai sosok Almira.

Kevin membayar lalu pulang ke hotel menggunakan taksi, dengan kondisi mabuk tidak memungkinkan Kevin mengemudikan mobil.

Ketika tiba di hotel di mana kamar yang ia pesan berada, ada seorang perempuan berdiri di depan pintu, awalnya perempuan itu mengajak Kevin berbicara tapi suaranya bahkan tak bisa Kevin dengarkan.

Pintu Kevin buka, perempuan tadi pun ikut masuk, otak Kevin yang di penuhi dengan Almira justru melihat perempuan itu adalah sosok Almira, masih sangat cantik seperti saat SMA dulu. Kevin kehilangan Kendali, rasa cintanya masih cukup besar untuk Almira sehingga perempuan yang ia anggap sebagai Almira menjadi pelampiasan Kevin untuk nafsunya yang tiba-tiba muncul.

___

Pagi hari Kevin terbangun, kepalanya pusing luar biasa saat ia bergerak untuk duduk. Kondisinya dalam keadaan kacau, tak ada sehelai benangpun yang ia pakai di tubuhnya saat turun dari tempat tidur.

Kevin bergegas masuk ke kamar mandi, menghabiskan beberapa menit di dalam sebelum keluar dan ia di kejutkan dengan bercak darah di atas tempat tidur. Ponsel juga berdering, segera Kevin mengambil ponsel yang tergeletak di bawah tempat tidur.

“Ada apa Rin?” ucap Kevin pada adiknya.

“Kak, semalam ada cewek yang bawa bajunya kakak gak?”

“Siapa?” tanya Kevin tak paham, Kevin mulai mencari sesuatu di kamar hotel nya karena tidak ingat siapa yang mengatarkan bajunya sampai ke sana, sebuah tas tergeletak di dekat pintu.

“Karyawanku yang nganterin baju kakak semalam, tapi sampai sekarang belum balik ke butik, kak Kevin beneran gak tau dia di mana?”

“Yang nganterin cewek atau cowok?” tanya Kevin, ia benar-benar tidak ingat apapun dengan kejadian semalam.

“Cewek, masih muda terus imut lagi kayak bocah smp.” jawab Karin.

Kevin melihat ke atas tempat tidur, tangan nya menyugar rambut ke belakang, kepalanya terasa berkali lipat tambah pusing.

“Jadi semalam bukan mimpi?” batin Kevin ketika melihat ada bercak darah di atas tempat tidur, tapi sungguh ia tidak melihat dengan jelas siapa perempuan yang ia tiduri semalam karena ketika bangun sudah tidak ada siapa-siapa selain dirinya sendiri di kamar tersebut.

“Kak! Kamu sama karyawan aku gak!” seru Karin.

“Aku gak tau!” jawab Kevin lalu mematikan panggilan dan duduk di sofa dengan perasaan tidak karuan, Kevin memijit keningnya yang terasa nyut-nyutan saat semalam yang ia kira adalah Almira ternyata adalah karyawan Karin.

Kevin berdiri menarik selimut yang ada di atas tempat tidur lalu membuang selimut itu ke lantai.

“Bagaimana kalau cewek itu nanti minta tanggung jawab?” batin Kevin.

_____

Di lain itu, hujan sudah turun sejak pukul setengah delapan tadi. Langkah kaki Liora yang sempoyongan berjalan ke arah sebuah pemakaman, menghampiri gundukan tanah yang belum lama ini di buat untuk menjadi peristirahatan terakhir sang ibunda.

Tangis Liora bercampur dengan hujan, matanya sudah merah sejak berjalan memasuki area pemakaman, Liora duduk di dekat makam, mengusap pusara dengan tangis sesegukan.

“Maafin Liora, bu. Liora gak bisa jaga kesucian Liora sampai hari pernikahan.” Katanya di sela isakan tangis.

Liora memeluk pusara, menangis bercampur hujan, tidak ada tempat mengadu yang bisa membuat Liora nyaman, semua segala keluh kesal Liora akan di ceritakan pada sang ibu tapi beliau sudah tiada.

Satu-satunya keluarga yang masih Liora miliki juga pergi untuk selamanya, Liora memeluk pusara seolah sedang memeluk ibunya.

Rasa sakit dari perlakuan Kevin semalam masih di rasakan oleh tubuh Liora, ia sudah kotor, tidak bisa di anggap suci lagi. Membayangkan perlakukan Kevin semalam semakin membuat Liora tambah menangis.

Pemakaman yang sepi membuat Liora tak peduli akan raungan tangisnya, ia menumpahkan kesedihan di depan makan sang ibu sampai perasaannya lebih baik.

Entah sudah berapa lama Liora berada di makam itu, hujan juga masih belum reda, jari-jari tangan Liora sampai berkerut karena terlalu lama terkena air. Setelah lama di dekat makam sang ibu, akhirnya Liora memberanikan diri untuk kembali ke butik.

Butik adalah satu-satunya tempat yang membiarkan Liora tinggal secara gratis saat bekerja menjadi salah satu karyawan di sana, rumahnya sudah di jual untuk melunasi hutang, kini Liora benar-benar hanya sebatang kara.

Saat kembali ke butik, tanpa sengaja Liora berpapasan dengan Karin dan calon suaminya, wajah Karin sangat khawatir melihat penampilan Liora yang basah kuyup.

“Liora kamu dari mana aja kenapa telpon aku gak kamu angkat, terus kenapa kondisi kamu basah kuyup kayak gini?” ujar Karin.

“Maaf mbak, saya tadi ke makam ibu terus hp nya habis daya jadi gak bisa jawab panggilan mbak Karin.” ucap Liora.

“Syukurlah kalau gak apa-apa bikin cemas aja, yaudah kamu masuk cepat ganti baju nanti bisa masuk angin loh,” kata Karin lagi, Liora mengangguk lalu berjalan ke dalam butik lewat pintu samping.

Liora berdiam di dalam kamar mandi, membiarkan pancuran air shower semakin membuat tubuhnya basah kuyup.

Sakit, hal itulah yang masih saat ini Liora rasakan, sepertinya tidak ada obat yang bisa membuat rasa sakitnya cepat menghilang, setelah mandi dan kembali berpakaian Liora membaringkan diri mencoba membuat tubuhnya rileks, setidaknya bayangan Kevin yang menyentuhnya semalam bisa menghilang.

Namun percuma, Liora mencengkeram bantal sampai kusut menahan teriakan geram yang ia rasakan, tapi apa yang sudah terjadi tak bisa di ulang kembali, hal itulah yang membuat Liora kembali menangis.

___

Bersambung...

Comments (2)
goodnovel comment avatar
Sri Wahyuni
Awas km kevi kl gak tanggung jawab, tak otong burungmu sampai habis ya
goodnovel comment avatar
edmapa Michael
imuuut sangat cocok buat hati jengkel
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Istri Imutku   Bab 3

    Beberapa hari setelah kejadian berdarah itu Liora alami, tak pernah sekalipun Liora melihat sosok Kevin, Liora juga semakin canggung saat dengan Karin. Bagaimanapun juga Karin adalah adik dari lelaki yang sudah menyentuhnya.Hari ini adalah hari minggu, semua karyawan di butik akan di liburkan, hanya ada Liora saja yang menjaga butik karena ia tinggal di sana. Liora membersihkan butik dari debu yang menempel, tak lama Karin datang.“Liora.”“Iya mbak.”“Kamu lihat kain yang aku simpan di sini gak, seingatku kemarin aku taruh di sini.” Karin celingukan, Liora ikut celingukan mencari apa yang Karin cari.“Kain yang mana mbak, soalnya saya tadi belum bersihkan ruangan mbak Karin atau mungkin mbak Karin lupa taruh di mana.” jawab Liora.Karin berdiri mencoba mengingat di mana kain yang ingin ia gunakan di letakkan sedangkan Liora ikut membantu, Karin lantas membuka lemari dan menemukan lipatan kain

    Last Updated : 2021-11-02
  • Istri Imutku   Bab 4

    Beberapa minggu kemudian.Butik di liburkan selama tiga hari saat Karin dan suaminya melakukan acara pernikahan. Liora malam itu datang ke acara besar yang di gelar oleh Karin, sangat mewah. Terlihat Karin dan suaminya bernama Altar berdiri bagaikan raja dan ratu di panggung acara.Mereka adalah pasangan yang sangat serasi. Liora datang lebih dulu untuk memberikan ucapan selamat untuk Karin, karena Liora tidak punya apapun untuk di berikan pada Karin, Liora hanya bisa membuatkan baju yang ia rancang sendiri. Entah Karin akan menyukainya atau tidak itu urusan belakang.Terdapat banyak makanan di acara tersebut, Liora tak segan mencoba aneka makanan tanpa malu. Sesekali Liora di tatap oleh para tamu undangan, karena wajah Liora yang menggemaskan dan terlihat seperti anak kecil, para tamu undangan mengira jika Liora adalah anak dari salah satu tamu undangan yang datang.“Makanan di sini semua enak banget, jadi pengen gak mau berhenti makan.&rdquo

    Last Updated : 2021-11-02
  • Istri Imutku   Bab 5

    Liora masih belum sadarkan diri selama kurang lebih satu jam sejak Kevin membawanya ke rumah sakit. Wajah imut Liora terlihat pucat. Kevin duduk dengan tangan mengusap wajahnya berkali-kali.Ia telah membuat gadis seperti Liora mengandung bayinya, hal yang tidak Kevin sengaja telah menciptakan nyawa yang belum lahir.Kevin keluar, ia pulang kerumahnya selagi Liora masih berada di rumah sakit dalam keadaan tidak sadar. Kebetulan kedua orang tua Kevin ada di rumah, walaupun sosok ayah Kevin kini terlihat akan kembali ke rumah istri barunya.“Kamu dari mana Vin, pulang-pulang kok wajahnya pucat begitu.” Tanya Sandra.Hasan juga menatap Kevin. “Kamu ada masalah? Kamu bisa bicarain sama papa sebelum papa balik ke Kalimantan.” Katanya.Kedua pupil mata Kevin menatap ayah dan ibunya bergantian, semalam. Ya semalam, Karin baru saja mengadakan acara resepsi pernikahan. Bukan Kevin ingin mendahului Karin dalam perihal keturunan tapi h

    Last Updated : 2021-11-24
  • Istri Imutku   Bab 6

    Tak terasa sudah tiga hari Kevin menyembunyikan rahasia kehamilan Liora, tidak ada yang tau selain dirinya dan dokter yang memeriksa keadaan Liora kemarin. Tapi, sejak saat itu Liora setiap pagi akan selalu merasa mual.Hal itu membuat para karyawan lain membiarkan Liora istirahat, gadis semenggemaskan Liora tentu saja tidak ada yang tega melihat gadis itu sakit.Sudah tiga hari dan Kevin sudah mengatur pernikahannya dengan Liora. Waktu tiga hari itu di manfaatkan oleh Kevin dengan sangat baik, ia mengurus segala hal mengenai pernikahan legal yang akan ia lakukan dengan Liora.Karena Karin masih belum datang ke butik setelah acara pernikahannya dengan Altar, kedatangan Kevin di butik itu mengundang tatapan takjub para karyawan lain. Pasalnya Kevin memang sangat jarang datang ke butik, lalu sekarang lelaki itu datang di butik di saat Karin tidak ada di sana, lalu apa yang Kevin cari dengan datang ke butik?Mengabaikan tatapan kekaguman yang di lontarkan ke

    Last Updated : 2021-11-24
  • Istri Imutku   Bab 7

    Liora duduk di tepi tempat tidur yang pernah ia masuki di rumah besar Kevin tempo hari. Jari-jari tangan saling memilin, perasaan kacau Liora saat ini tak bisa di deskripsikan dengan jelas.Kemarin adalah hari yang sangat mengejutkan bagi Liora, ada bayi di perutnya dari kesalahan satu malam yang tidak di sengaja.Sedih, tapi juga senang. Sedih karena ia hamil sebelum pernikahan, tapi senang karena ia akan menjadi seorang ibu dari bayinya yang belum lahir. Sesekali Liora mengusap perutnya yang masih rata, tiap kali mengusap perutnya sendiri, ada rasa berdebar yang Liora rasakan.Brakk!Liora melonjak kaget, pintu terbuka dan terlihat sosok Karin berdiri di sana. Wajah Karin tidak seramah seperti yang Liora kenal sebelumnya, Liora takut jika apa yang akan Kevin lakukan telah di dengar oleh Karin, lalu boss-nya ini akan memarahi Liora karena menggoda kakaknya.“Mbak Karin.” Desis Liora.Karin berjalan cepat ke arah Liora, sedangkan p

    Last Updated : 2021-11-24
  • Istri Imutku   Bab 8

    Hari pernikahan pun tiba, Liora di bantu oleh seseorang untuk memakai gaun pernikahan berwarna putih tulang rancangan Karin yang tepat di tubuh Liora. Kini Liora telah tampil cantik, ditambah make up dewasa yang di poleskan di wajahnya menambah kesan kecantikan gadis itu semakin banyak.Pernikahan di gelar tidak begitu mewah, hanya beberapa orang yang di undang, dan acara pun hanya akan berlangsung sampai sore hari. Harusnya saat hari pernikahannya ini, ibunya ada untuk memuji dan ayahnya ada untuk menggandeng tangan Liora.Namun, kenyataan bahwa ia hanya sebatang kara kembali membuat Liora kembali sedih. Tak lama Kevin datang, Liora menoleh ke arah suaminya yang sudah berpenampilan tampan lengkap dengan setelan tuksedo berwarna putih dan dasi kupu-kupu hitam melingkari lehernya.Sangat tampan. Beruntungnya Liora akan menjadi istri dari lelaki seperti Kevin.Di lain itu Kevin hanya berdiri di depan pintu menatap takjub dengan sosok Liora, gadis mung

    Last Updated : 2021-11-24
  • Istri Imutku   Bab 9

    Seorang Kevino Adrian, seumur hidup gak pernah pegang yang namanya pohon mangga kini harus mencari pohon mangga yang berbuah untuk ia panjat. Kevin sudah membeli buah rambutan yang bisa ia dapatkan dengan mudah di supermarket, lalu kini Kevin tinggal mencari buah mangga yang menggantung di pohonnya.Mengendarai mobil di malam hari saat pukul tujuh malam, sudah hampir dua jam Kevin mencari pohon mangga yang berbuah tapi tidak ia temukan. Hampir menyerah, tapi sekali lagi Kevin ingat jika ia mencari buah mangga muda ini demi calon bayinya.Pencarian Kevin tidak sia-sia, ia menghentikan mobil di tepi jalan lalu berhenti saat melihat pohon mangga yang cukup tinggi itu sedang berbuah, pemilik pohon mangga itu terlihat sedang duduk di teras rumah, dan Kevin tebak jika rumah itu adalah milik seorang perwira tentara, pagarnya saja sudah kentara loreng-loreng.“Permisi, pak.” Sapa Kevin dari luar pagar. Seekor anjiing langsung menggongong

    Last Updated : 2021-11-24
  • Istri Imutku   Bab 10

    “Makan nasi, ya?” ucap Kevin, Liora menggeleng keras kepala.“Aku udah kenyang pak. Mangga yang pak Kevin tadi lumayan besar loh, aku udah abis tiga, masa iya gak kenyang makan mangga sebanyak itu.”“Tapi dari tadi siang kamu gak makan nasi loh, nanti kalau sakit gimana?” tanya Kevin.Liora menggeleng tetap menolak. Kevin menghela nafas, ia lalu mengambil bekas kulit rambutan sebelum di buang ke tempat sampah. Liora terlihat santai berbaring di tempat tidur begitu buah yang Kevin bawakan ludes tak tersisa sedikitpun.Kevin hari ini merasa cukup lelah, tak pernah Kevin duga kalau manjat pohon mangga ternyata menguras tenaga ekstra. Saat Kevin akan berbaring di samping Liora, Kevin di buat kaget karena Liora langsung turun dari tempat tidur.“Kamu gak mau tidur?” tanya Kevin heran.“Pak Kevin mau tidur satu ranjang sama saya?” Liora balik bertanya.Kevin menggaruk belakang teli

    Last Updated : 2021-11-24

Latest chapter

  • Istri Imutku   Tambahan 2

    Ke esokan harinya, Liora terbangun dengan badan pegal-pegal, kepalanya menoleh melihat sang suami yang masih tidur. Liora sedikit merenggangkan tangannya, sejak permainnya dengan Kevin untuk membuat adik untuk Varka selesai, tubuhnya terasa tidak bersahabat kali ini.Liora turun dari tempat tidur, meraih bajunya yang jatuh di bawah tempat tidur untuk ia pakai sebelum ke kamar mandi, di tatapnya wajah yang sedikit bulat itu di kaca besar.“Aku sudah telat berapa hari ya?” gumamnya. Tanpa sepengetahuan Kevin, Liora mencoba alat tes kehamilan, dalam hitungannya ia sudah tidak mendapatkan bulanan sekitar lima hari, Liora sangat berharap jika sekarang ada yang sudah tumbuh di dalam rahimnya, sudah tujuh belas tahun sejak ia melahirkan Varka, Tuhan masih belum mengijinkannya untuk mengandung lagi.Sembari menunggu hasil tes keluar, Liora kembali menghampiri Kevin yang masih terlelap dalam tidurnya. “Sayang, bagun. Kamu kan harus kerja hari ini.

  • Istri Imutku   Tambahan 1

    Seorang remaja memasuki sebuah rumah besar menggunakan kendaraan roda dua, motor hitam dengan sedikit corak berwarna merah tersebut lantas berhenti di depan rumah, helm yang di gunakan remaja tersebut di lepas, lantas ia pun masuk ke dalam rumah yang tak di jaga.“VARKA!” serunya. Namun yang di panggil tak menyahut, remaja itu pun berjalan cepat ke arah kamar Varka namun remaja yang ia cari juga tak ada di kamar, sampai ia kembali turun ke lantai utama, mencari ke belakang rumah di mana ada kolam renang di sana.“Woy! Kamvret lu! Gak ingat ini hari apa!” bentak Saga dengan Varka yang sedang asik bermain air seperti ikan lumba-lumba.Varka berenang menepi, sedikit mendongak melihat ke arah Saga. “Napa sih lo! Pagi-pagi dah ngajak ribut aja!”“Eh sompret! Buruan ganti baju, ini kepala isinya apa sih, dasar tukang lupa padahal masih muda. Tante Liora nyuruh aku buat manggil kamu.”Varka mencebikkan

  • Istri Imutku   Bab 76 END

    17 tahun kemudian. “Mami!” seorang remaja berlari setelah memakirkan kendaraannya di depan rumah tanpa peduli jika kendaraan tersebut akan menghalangi kendaraan lain yang akan lewat. “MAMI!” kembali ia meneriaki salah satu penghuni rumah, “Mami kemana sih.” sambil berlarian di rumah yang sangat besar itu sendirian. Sementara itu. Orang yang di cari ada di dalam ruang kerja Kevin, setelah memikirkan cukup panjang akhirnya Kevin dan Liora memutuskan untuk tidak pindah ke jakarta meski hal itu mengharuskan Kevin sering pulang balik jakarta sampai tujuh kali sebulan atau bahkan lebih. “Udah tujuh belas tahun, apa kita akan terus menunda untuk kasih adik buat Varka?” Liora menatap pantulan dirinya di depan cermin yang tergantung di dekat pintu sebelum berbalik mendekati Kevin, suaminya itu akhir-akhir ini sibuk dengan layar laptop, Liora mendengus. Kevin terlihat sangat fokus sampai tidak memperhatikan Liora sedetik pun. Merasa di abaikan, Liora mendekat, menutup layar laptop tanp

  • Istri Imutku   Bab 75

    “Gimana? Sudah kamu temuin?” Airin duduk di samping Gim yang memangku laptop, keduanya sibuk menjelajah internet bersamaan sampai ada sebuah link web yang mengarahkan Gim mengklik link tersebut sehingga membawanya ke sebuah informasi yang sejak kemarin ia dan Airin cari.Airin menepuk bahu Gim dengan cukup keras. “TUH KAN!” ujarnya, Gim meringis akibat pukulan refleks dari Airin. “Apa aku bilang.” lanjutnya sembari menatap Gim dengan senyum lebar.Saat malam hujan kembali turun, langit gelap dan angin yang ikut serta menggoyangkan dedaunan pohon yang basah. Liora sejak tadi memperhatikan Kevin yang sibuk memeriksa informasi dari orang-orang suruhannya dan juga website yang memposting informasi anak hilang.Sudah semakin larut, ketika Kevin menoleh ia melihat Liora tertidur di sofa dengan posisi meringkuk kedinginan. Matanya sedikit bengkak karena banyak menangis. Kevin berdiri dari duduknya menghampiri Liora, mengangkat istrin

  • Istri Imutku   Bab 74

    Tiga hari kemudian.Selama itu Kevin jarang pulang untuk mencari keberadaan Varka yang tak kunjung di temukan, padahal sudah cukup banyak informasi yang di sebar, mulai dari internet bahkan koran dengan mencantumkan nominal angka yang cukup banyak bagi siapapun yang berhasil menemukan Varka.Namun Varka masih belum bisa di temukan sampai sekarang.“Kenapa cairan asi yang kamu sedot makin hari makan banyak?” tanya Karin, hari pertama satu botol, dan sekarang hari ke tiga Liora bisa menghasilkan asi tiga botol, Karin bahkan tidak bisa mengeluarkan asi nya sebanyak itu untuk Saga.“Kamu gak lagi maksain diri, kan?” Karin menyentuh tangan Liora. “percaya sama kak Kevin, dia pasti bisa bawa Varka pulang dengan selamat.”“Karin, aku kangen sama Varka. Siapa yang penuhi kebutuhan Varka di luar sana? Ini sudah tiga hari Varka di luar jangkauan aku.”“Percaya deh, Varka pasti kembali.” u

  • Istri Imutku   Bab 73

    Liora merasakan dadanya nyeri, cairan yang harusnya di habiskan oleh Varka kini menetes sia-sia. Dan dari pada harus membiarkan cairan itu terbuang semakin banyak, Liora mengambilnya menggunakan alat agar bisa di berikan untuk Saga.Sudah pukul sepuluh malam dan Kevin masih belum kembali, di luar juga hujan, Liora cemas jika Varka tidak di temukan. Setelah selesai mengambil asupan gizi bayi, Liora menyimpan cairan putih itu ke tempat khusus agar tetap bisa di pakai sampai besok.Sejam kemudian, suara mobil terdengar, Liora sudah siap berdiri menyambut kedatangan Kevin dan Varka, sejak tadi Liora sangat cemas sampai terus berdebar-debar.“Kamu berhasil membawa Varka?!” seru Liora tepat saat Kevin baru saja membuka pintu, harapan yang terpancar di wajah Liora menghilang begitu melihat Kevin datang seorang diri.“Varka mana, Vin?” Liora berlari keluar, mungkin seseorang yang membawa Varka, tapi sebelum Liora keluar, tangan Kevin

  • Istri Imutku   Bab 72

    Hari sudah malam, di hari yang sama saat kehilangan sang ibu, Kevin juga harus kehilangan putranya yang di culik oleh Almira. Pihak IT yang Kevin miliki telah melacak posisi terakhir nomor Almira yang menghubunginya berada.Kevin juga tidak jadi menghubungi Polisi, jangan sampai Almira mencelakai Varka saat kondisinya terpojok.“Bawa Varka kembali dengan selamat.” pesan Liora, ia tidak ikut saat Kevin akan pergi, Liora takut jika ia ikut nantinya malah menjadi beban untuk Kevin. Tapi tetap saja Liora cemas, ia tak berhenti berdoa agar nanti Kevin kembali membawa Varka.“Aku akan berusaha bawa Varka pulang.”Kevin mengecup singkat kening Liora sebelum pergi ke lokasi Almira berada setelah tim IT berhasil mendapatkan lokasi perempuan itu.Sementara itu, Almira menatap bayi yang amat mirip dengan Kevin masih menangis di atas tempat tidur, Almira tidak diam saja, ia sudah memberikan su-su untuk Varka dan untuk beberapa saat bayi itu sem

  • Istri Imutku   Bab 71

    Masalah yang di terima oleh keluarga Kevin tak berhenti begitu saja, sepulangnya mereka dari pemakaman. Seluruh penghuni rumah terlihat panik, termasuk para pembantu di rumah besar tersebut, bahkan pak security yang berjaga di luar pun ikut panik di dalam rumah.Kevin mendekati salah satu pembantu di rumahnya. “Bik, ada apa?” tanya Kevin. Tak lama mbak Nunik lari menuruni tangga dan mbak Husni lari dari arah belakang rumah.“ADEN VARKA HILANG, DEN.” seru mbak Nunik panik, kepanikan itu spontan mempengaruhi keterkejutan Kevin dan Liora.“Kok bisa?! Varka masih dua bulan, gimana caranya bayi dua bulan hilang?” Liora kini ikut mencari, si mbok terlihat mencari di kamar Liora sampai bawah kolong tempat tidur. Meskipun mustahil bayi dua bulan merangkak ke bawah tempat tidur.“Periksa keamanan CCTV!” teriak Kevin memerintah. Dan keamanan pun mulai siaga, mereka sigap mematuhi perintah yang Kevin berikan.

  • Istri Imutku   Bab 70

    Varka di titpkan ke mbok di saat Kevin dan Liora bergegas ke rumah sakit yang menampung para korban kecelakaan pesawat. Kevin bahkan tidak menoleh ke arah Liora karena fokusnya hanya ke depan untuk segera melihat kondisi ibunya, memastikan Sandra baik-baik saja. Meski kemungkinan itu tipis, Kevin tau ibunya tidak bisa berenang.“Kak Kevin juga di sini?” Kevin menoleh sekilas melihat Karin juga datang bersama Altar. “Keadaan mama bagaimana kak?”Kevin juga tidak tau, ia tidak menjawab pertanyaan Karin dan langkahnya terus mencari ruangan para korban. Karin mengikuti di belakang, Liora juga mengikuti sambil berlari.Mereka tiba di ruangan di mana ada tiga mayat di ruangan tersebut yang tertutup oleh kain berwarna putih. Ada seorang penjaga di luar ruangan, satu dokter yang baru saja keluar setelah memastikan para korban tidak bisa di selamatkan.Karin tanpa takut ataupun ragu membuka satu persatu kain putih itu untuk memastikan Sandr

DMCA.com Protection Status