Share

Takut

Author: Ricny
last update Last Updated: 2022-12-25 13:05:36

Aku menelan saliva, tubuhku makin gugup dan berkeringat saja.

"Permisi Bu, Pipit mau istirahat sebentar sebelum ke warung." Pipit melengos pergi ke dalam.

"Aa teh kenapa? Pagi-pagi keringetan gitu." Asmi bertanya lagi dengan mata menyipit.

Mulutku refleks terbuka dan tergagap-gagap.

"Anu emm ...."

Belum juga selesai aku melanjutkan ucapanku Asmi sudah melengos pergi ke dalam.

"Neng! Neng tunggu!"

"Ssstt jangan teriak-teriak, ini masih pagi buta Hasjun sama Poppy masih tidur," ucap Asmi sambil menempelkan jari telunjuknya di depan bibir.

Tak tahan lagi, kupeluk Asmi erat-erat sampai tak sadar air mataku juga menerobos begitu saja.

"Maafin Aa Neng ... maafin, Aa." Aku berbisik di telinganya.

"Aa, ada apa ini teh? Malu atuh." Asmi dengan paksa melepaskan pelukanku. Cepat kuseka air mata.

"Aa teh kenapa sih? Ada apa kok nangis begini?"

Aku menggeleng pelan.

"Udah atuh gak apa-apa Aa, Neng teh tadi nanya-nanya cuma bercanda, Neng gak marah kok, lagian mau gimana lagi atuh da 'kan gak enak
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
carsun18106
asmi, cepetan packing barang2 hasan, lalu tendang keluar
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Istri Gendutku dari Desa Ternyata Orang Kaya   Desakan Pipit

    "Apaan sih Hanum kalau ngomong ngaco aja." Kak Alfa menyikut lengan Hanum.Si Hanum mengatupkan mulut dan lamgsung cengengesan, "hehe maaf Kak maaf Hanum cuma bercanda," kata pada Asmi.Tapi wajah Asmi tak berubah, ia masih menunjukan rasa penasaran lewat matanya yang pelan-pelan menyipit. Sementara aku di meja makan ini masih berdebar tak karuan. Keningku berkeringat dengan perasaan was-was.Tapi aku harus tenang, sekali lagi aku harus tenang. Semoga Asmi cepat melupakan omongan si Hanum dan menerimanya sebagai guraun saja, lagipula yang aku heran, kok bisa-bisanya si Hanun ngomong gitu? Dia ngomong serius apa emang cuma bercanda sih? Awas aja tuh anak."Udah As gak usah dipikirin itu si Hanum." Ucapan Kak Alfa membuat Asmi tersenyum seadanya."Kamu teh bercandanya bikin Kak Asmi jantungan Num," ucap Asmi kemudian. Hanum menggaruk kepala, "hehe maaf Kak maaf, Hanum bercanda doang kok tadi hehe, emm ya udah Hanum ke belakang dulu ya Kak, mau minum." Tanpa menunggu jawaban Asmi si Han

    Last Updated : 2022-12-26
  • Istri Gendutku dari Desa Ternyata Orang Kaya   Ulah Si Pipit

    "Anu itu Sayang ... Aa sama Pipit lagi ngomongin soal masalah tadi di warung.""Terus? Tadi kata Aa, Aa teh mau nyari waktu buat ngomong sama, Neng? Ada apa? Ngomong aja sekarang? Mau ngomong apa emangnya? Apa warung ada masalah?" cecar Asmi.Aku menarik napas dalam, keringat lagi-lagi basah di tubuhku."Gak Neng, sebenernya gak ada apa-apa kok, bukan hal penting.""Kalau soal warung mah ya jelas aja atuh jadi hal penting, A," desaknya.Aku makin gugup, kuseka keringat di pilipis berkali-kali."Ini bukan masalah di warung kok Bu, ini masalah antara kita," ucap si Pipit menimbrung.Aku terhenyak, napasku makin berat dan sesak. Telapak tanganku juga mendadak dingin tak berasa.Ya Tuhan, apa ini saatnya Asmi tahu semuanya?"Bukan soal warung? Terus soal apa atuh? Tadi kata suami saya kalian teh lagi ngomongin soal warung.""Bukan Bu, ini soal-""Aaa ea ea ea." Ucapan Pipit terpotong saat kami dengar tangisan Hasjun begitu kencang di atas, sontak saja hal itu juga membuat Asmi buru-buru

    Last Updated : 2022-12-27
  • Istri Gendutku dari Desa Ternyata Orang Kaya   Teror Pipit

    "Iya, ya udah atuh Neng balik lagi ya A, kasihan Hasjun takut dia nangis sama Poppy."Aku mengangguk, Asmi buru-buru kembali pulang.Setelah Asmi menghilang, kuhampiri si Pipit."Pipit, jujur, apa bener kamu yang ngirim pesan itu sama Asmi?"Si Pipit mengangkat wajahnya tajam."Apaan sih gak jelas," ketusnya."Pipit!" teriakku spontan.Si Pipit bangkit memasang wajah tak suka."Apaan sih Abang?! Suka banget ya Abang teriak-teriak begitu sama Pipit?!""Abang mau kamu jujur!" teriakku lagi."Iya! Emang iya Pipit yang ngirim pesan itu, kenapa? Gak boleh, hah?!" balasnya berteriak juga.Mulutku mengatup, rahangku mengerat."Kamu denger ya Pit, terserah kamu mau lakuin apa sama hidup Abang, tapi jangan neror istri Abang sampe bikin dia khawatir begitu, bahaya, dia lagi hamil," tegasku sambil bertelunjuk jari.Kesal bukan main aku sama si Pipit. Bisa-bisanya dia nakut-nakutin Asmi begitu, untung Asmi dan utun nya baik-baik aja, kalau sampe kenapa-kenapa awas aja, gak akan kumaafin si Pipit

    Last Updated : 2022-12-28
  • Istri Gendutku dari Desa Ternyata Orang Kaya   Ancaman Kak Alfa

    "Iya Pit maaf jadi tadi tuh saat Abang mau ceritain semuanya dari awal kamu malah dateng ngetok pintu, jadi informasinya belum lengkap, kamu gak bisa nyalahin Abang karena nyatanya kamu yang salah dalam hal ini, siapa suruh kamu dateng pagi-pagi ke kamar ketok-ketok pintu?""Ya jelas aja Pipit ngetok pintu pagi-pagi, karena kalau gak gitu Abang bakal lebih lama di kamar kayak penganten baru aja," balas si Pipit makin kesal."Ya tapi tadi moment nya gak tepat Pipiiit, kamu gimana sih? Kamu sendiri yang minta Abang buru-buru ngasih tahu istri Abang soal ini, tapi kamu sendiri yang gagalin.""Enak aja pake nyalahin Pipit, yang salah itu Abang karena Abang gak bisa tegas dan gak bisa nepatin janji Abang. Udahlah, Pipit gak mau tahu, bodo amat soal istri Abang itu, mau dia tahu ini anak Abang kek mau enggak kek, yang penting secepatnya Abang harus nikahi Pipit," tegasnya menatapku tajam.Mulutku mengatup, udara pagi menjelang siang yang biasanya riuh teduh mendadak menerjang dadaku hingga

    Last Updated : 2022-12-28
  • Istri Gendutku dari Desa Ternyata Orang Kaya   Merosot

    "Coba aja kalau Kakak bisa," balas Pipit.Kak Alfa membuang wajah kasar, ia sempat menatapku sebentar sebelum akhirnya Kakakku itu pulang."Keluarga Abang itu emang keterlaluan, bukannya seneng dapat kabar bahagia, malah begitu, pake ngancem-ngancem segala," gerutu si Pipit kemudian. Wajahnya terlihat sangat kesal saat tahu Kak Alfa menolak kehadiran si Pipit mentah-mentah.Pipit pun kembali ke dalam, lalu duduk di kursi jaga sambil terus memijit ponselnya."Assalamualaikum, Bu." "Waaliakumsalam, iya Pit."Kudengar si Pipit mulai bicara dengan seseorang dalam sambungan telepon, entah siapa tapi aku yakin itu ibunya. Siapa lagi? Biasanya juga gitu, hampir tiap hari si Pipit nelepon sama ibunya sampe hampir satu jam bahkan lebih, apalagi kalau warung sudah agak sepi.Tapi yang aku heran sekarang, tumben si Pipit nelepon sama ibunya sambil diloudspeaker? Biasanya jangankan diloudspeak, dia nelepon aja mesti di luar warung biar aku gak nguping kayaknya."Hari ini anak-anak baik 'kan, Bu?

    Last Updated : 2022-12-29
  • Istri Gendutku dari Desa Ternyata Orang Kaya   Berserah

    Ah tapi enggak, aku juga gak boleh berburuk sangka dulu sama orang lain, bisa jadi semua yang terjadi ini emang murni karena dosa-dosa yang kuperbuat. -Malam itu aku tidur gelisah, selain memikirkan omongan si Pipit yang ngajak ke Jakarta besok, aku juga gelisah memikirkan soal laba warung yang mendadak merosot dari hari ke hari."Oke, daripada aku makin stres dan gak tentu arah gini, besok meningan aku salat subuh ke mesjid dan minta pencerahan ustaz di sana," gumamku sendiri sambil menatap wajah Asmi dan Hasjun yang sudah terpejam dengan lelap.Iya. Entah kenapa, mendadak aku terpikir akan hal itu.***Esok harinya aku bangun sebelum subuh, bersih-bersih lalu turun ke bawah."Nah gitu dong udah bangun," kata Pipit, ia baru saja keluar dari kamarnya."Abang mau ke mesjid dulu gak langsung ke pasar," ucapku seadanya. "Loh Bang tap-"Setengah berlari aku meneruskan langkah, sengaja ingin memotong ucapan si Pipit yang selalu bikin pening kepala.Di mesjid, setelah kami selesai salat,

    Last Updated : 2022-12-30
  • Istri Gendutku dari Desa Ternyata Orang Kaya   Ketahuan

    Kami berdua menoleh. Poppy yang ada di sana, matanya tengah memicing penuh selidik."Poppy, gak sopan banget kamu, sana pergi," titah Pipit ketus.Si Poppy pun pergi meski dengan raut wajah yang masih penuh tanda tanya. Sementara itu aku juga bergegas pergi dari hadapan si Pipit."Abaaang!! Mau kemana sih?" teriaknya lagi. Pipit mengejar dan kembali memegang lenganku.Cepat kuhentakan tangannya kasar, "kamu tuh bisa gak sih Pit jangan begini? Saya ada urusan gak usah kamu tanya-tanya, dasar gak tahu malu!" sentakku. Mendadak wajah si Pipit pias di tempatnya.Buru-buru aku melangkah pergi menuju rumah ibu mertua.Sampai di sana ternyata Asmi dan Kak Alfa gak ada, malahan ibu mertua jadi bingung dan cemas karena kedatanganku itu."Apa mungkin si Neng teh pergi ke dokter San? Biasanya kalau si Neng pergi mendadak dan gak pake bilang-bilang dulu itu ada keadaan darurat.""Gak tahu juga Bu, mana ponselnya juga gak bisa dibubungi, Kak Alfa juga sama aja, pada kemana sih mereka pagi-pagi beg

    Last Updated : 2022-12-31
  • Istri Gendutku dari Desa Ternyata Orang Kaya   Ke Klinik

    "Gak akan, Abang gak akan lepasin kamu, dasar perempuan gak tahu malu.""Lepasin Bang, cctv di rumah ini bakal jadi bukti Abang udah melakukan kekerasan sama Pipit!" semburnya."Gak peduli, lebih baik dipenjara sekalian daripada harus nikah sama kamu, dasar perempuan gak tahu malu. Ayo ngaku, apa jangan-jangan kejadian malam itu juga adalah bagian dari rencana kamu supaya Abang nikahin kamu 'kan? Iya 'kan? Ngaku!" cecarku mendesaknya."Apaan sih Abang lepasin, Pipit gak ngerti maksud Abang." Si Pipit menyanggah."Gak usah sok polos dan gak ngerti apa-apa kamu Pipit, ayo ngaku, kamu 'kan yang jebak Abang malam itu, hah? Buktinya kenapa di tempat penginapan itu udah ada kopi segala macem, hah?" "Aw Abang ampun, ampun, Bang. Pipit gak lakuin itu Bang, sumpah."Ning neng ning neng. Seseorang memencet bel di depan. "Tunggu kamu di sini."Blak. Kulepaskan rambut si Pipit dari tanganku kasar, bergegas aku ke depan membuka pintu, sambil terus berharap semoga yang datang itu Asmi dan Kak Alf

    Last Updated : 2023-01-01

Latest chapter

  • Istri Gendutku dari Desa Ternyata Orang Kaya   Akhir

    "Ya kalau ada." Aku nyengir."Ada. Tenang aja. tar aku bukain deallernya khusus buat kalian. Eh tapi apa kalian mau beli mobil aku aja? Kebetulan nih istriku kemarin beliin mobil buat si bujang eeh tapi malah gak ditolak karena cocok katanya. Mobilnya padahal bagus tapi dia mau yang boddynya lebih macco.""Wah yang bener? Emang mobil apa Yon?""Itu di garasi, ayo lihat aja."Aku dan Ranti pun digiring ke garasinya. Buset emang dasar orkay, di sana mobilnya berjejer sampe 6 biji."Gila banyak amat mobil kamu Yon, udah sukses ya kamu sekarang.""Ah biasa aja. Ini buat kujual juga kalau ada yang nanyain. Nah ini mobilnya." Yono menepuk satu mobil berwarna putih mengkilat yang kelihatannya emang masih mulus banget itu."Pajero San. Bagus," katanya lagi.Aku melirik ke arah Ranti. Dia langsung mengangguk yakin."Beneran Ran mau yang ini?" "Beneran Yah, Ranti suka banget."Akhirnya setelah bernego dan membayar setengahnya langsung bawa mobil itu pulang. Sisa harganya nanti kubayar setelah

  • Istri Gendutku dari Desa Ternyata Orang Kaya   Ranti Dihina

    Esok harinya. Hari raya dan Asmi udah sibuk sejak sebelum subuh buta. Masak opor, masak ketupat, masak sambel goreng kentang dan pastinya ada sop iga sapi.Suasana lebaran di desa ini emang paling aku nantikan banget. Karena bertahun-tahun melewati suasana di kota saat aku kecil sampe dewasa, rasanya lebaran tak seberkesan seperti di desa.Beneran dah sumpah, aku baru ngerasa lebaran itu berkesan dan seru banget saat aku lebaran di desa Asmi ini. Di sini itu antara tetangga satu dan lainnya saling berkunjung, saling meminta maaf dan yang jelas aku bersyukur karena di sekitar rumah kami gak ada yang namanya tetangga julid. Mereka semua pada baik, pada ramah, pada saling mendukung dan menjunjung namanya tali persaudaan dengan gotong royong.Bahkan saat lebaran, biasanya mereka ada yang saling memberi makanan khas lebaran, walau sebenernya di setiap rumah juga ada. Ya 'kan namanya lebaran haha.Hari ini Asmi juga gitu, dia sengaja masak banyak karena mau ngasih ke ibu dan ke rumah tetang

  • Istri Gendutku dari Desa Ternyata Orang Kaya   Ranti Pulang

    Ranti DatangKarena penasaran aku pun bangkit menguping dekat pintu dapur."Iya iya kamu tenang aja, pokoknya Mas secepetnya kirim, Mas 'kan harus minta dulu sama istri Mas, uangnya baru cair tadi," kata si Broto lagi.Waduh parah. Ini sih bau-bau perselingkuhan kayaknya. Kasihan si Ratu ular, dia dikadalin sama lakinya."Wah aku harus buru-buru bawa si Ratu ke sini. Biar seru nih lanjutannya."Gegas aku ke depan.Tok! Tok! Tok! Kuketuk pintu kamar si Ratu cepat-cepat."Raaat, Raaat, buka!"Pintupun dibuka walau agak lama."Apaan sih? A Hasan? Ada apa? Ngetok pintu kayak mau nagih hutang aja," ketusnya, kesal."Rat, ayo buruan ke belakang. Kamu harus denger juga apa yang tadi Aa denger," ajakku tanpa basa-basi.Si Ratu mengernyit, "apaan sih, ogah," ketusnya sambil membanting pintu.Tok tok tok!"Rat Rat, buka Rat bukaa!""Berisik. Sana pergi! Ganggu orang istirahat aja!" teriaknya dari dalam.Aku mendengus kesal sambil kukeplak daun pintu kamar itu sedikit, "huh dasar, ya udah kalau

  • Istri Gendutku dari Desa Ternyata Orang Kaya   Takut Jadi Tumbal

    "Nah itu baru bagus," timpalku sambil kujentikan jari telunjuk dan jempolku.Si Ratu menoleh, "Apaan sih, ikutan aja," ketusnya.Aku menjebik, lah sok cantik amat, tuh bibir pake digaling-galingin gitu segala. Kesel banget dah."Loh Dewi, Putri, ada apa ini teh? Kenapa kalian mendadak enggak mau ambil uangnya?" tanya Ibu mertua, beliau kelihatan bingung."Gak ah Bu, gak usah, biar bagian Putri dikasih ke orang lain aja, buat Ibu juga gak apa-apa." Si Putri menjawab. Wanita berkulit putih itu nyengir kuda sambil lirak-lirik pada kakaknya, si Dewi.Aku sih paham, mereka pasti beneran takut sama omonganku tadi, takut mereka dijadiin tumbal haha."Dewi juga, biar duitnya buat Ibu aja, atau ... buat Bapak sekalian." Si Dewi melirik ke arah Papa mertua dengan tatapan sinis."Wah wah. Tumben-tumbenan nih pada baik," timpalku lagi sambil nyengir puas."Enggak!" sembur si Ratu kemudian. Dia spontan berdiri dari kursinya."Apaan sih kok jadi pada gak kompak gini? Dewi! Putri! Pokoknya kalian ak

  • Istri Gendutku dari Desa Ternyata Orang Kaya   Bagi Duit

    "Ck dibilangin gak percaya," tandasku, gegas aku bangkit dan mabur ke depan. Di depan rumah aku cekikikan sendiri sambil geleng-geleng kepala, si Dewi itu bener-bener banget dah, obsesi banget dia sampe abis sahur pun masih nanyain soal kesalahpahaman semalem yang dia lihat haha.***Malam takbiran tiba.Alhamdulillah karena uang penjualan saham Asmi udah cair, malam itu juga Asmi langsung ajak aku lagi ke rumah ibu mertua."Ratu, Dewi, Putri, ini uang buat Teteh bayarin rumah teh udah ada, mau ditransfer sekarang apa gimana?" tanya Asmi pada ketiga adiknya.Mereka saling melirik sebentar sebelum akhirnya si Ratu menyahut."Ya sekarang dong Teh, kalau udah ada duitnya ngapain disimpen terus, si Putri juga 'kan mau pake buat lunasin sewa pelaminan.""Oh ya udah atuh, Teteh transfer ke rekening kamu aja semua dulu ya, nanti baru kamu bagi-bagi ke adik-adikmu.""Ya buruan, bawel ah," ketus si Ratu.Tau dah, kenapa orang satu itu makin ketus aja sama Asmi sekarang."Udah, tuh udah Teteh

  • Istri Gendutku dari Desa Ternyata Orang Kaya   Elus Dada

    "K-kami ...." Si Dewi dan Si Putri gelagapan, wajahnya terlihat tegang dan panik."Nguping ya kalian?" desakku."Enggak, kata siapa?" jawab si Dewi cepat."Dewi, Putri, jadi kalian teh lagi ngapain di sini?" tanya Asmi."Kami ... emm ... Teteh ngapain di dalam? Kok ada lilin sama baskom isi daun di dalam kamar? Dan ...." Si Dewi melirik ke arahku dengan tatapan aneh."Kenapa?" tanyaku risih."A Hasan pake apa itu? Kalian beneran ....""Beneran apa?" desakku."Kalian beneran ... ngepet?""Hah?" Aku dan Asmi saling melirik dengan mata melongo."Ngepet?" Asmi mengulang."Ya ngepet, kalian ngepet biar bisa dapat duit banyak 'kan?" "Astagfirullah Dewi, apa-apaan kamu teh? Omongannya kenapa ngaco begitu atuh ah.""Tapi bener 'kan Teteh sama A Hasan ngepet? Buktinya itu di dalam ada lilin sama baskom isi daun terus A Hasan pake jubah hitam begini," timpal si Putri sambil terus menerus lirik-lirik ke dalam kamar."Astagfirullah." Asmi elus dada sambil geleng-geleng kepala. Sementara aku cek

  • Istri Gendutku dari Desa Ternyata Orang Kaya   Mati Lampu

    "Neng, kalau malam ini nginep di rumah Ibu lagi saja gimana?" tanya Ibu mertua saat aku sampai di dekat Asmi."Iya Bu, Ibu teh tenang aja, Neng pasti nginep lagi di sini, oh ya, kalau si Papa teh kemana? Kenapa enggak kelihatan lagi?""Tadi teh pamit katanya mau nyari rempah sama dedaunan buat penurun tekanan darah.""Ck ck ck ai ai Papa teh ada-ada aja, meski berasal dari kota ternyata masih percaya pengobatan tradisional begitu.""Ya bagus dong Neng, itu namanya melestarikan kebudayaan leluhur," timpalku cengengesan.Asmi menjebik saja.-Sore hari selepas aku balik sebentar ngabarin Hasjun kalau kami mau menginap lagi, di desa hujan gede.Bahkan saking gedenya sampe aliran listrik di desa mati dan signal hape pun jadi darurat.Gak aneh sih, emang di desa sering banget mati lampu dan darurat signal begini saat hujan gede, tapi lama-lama jengkel juga karena mati listrik dan mati signal itu gak nyaman banget rasanya.Aku pikir ini salah satu yang bikin gak enaknya tinggal di desa Asm

  • Istri Gendutku dari Desa Ternyata Orang Kaya   Babi Ngepet?

    "Oh saya jadi sungkan," kata Pak Mantri lagi."Ah Pak Mantri ini kayak sama siapa saja atuh.""Ya sudah kalau begitu saya pamit dulu ya Teh Asmi, semoga ibunya cepat membaik.""Baik Pak, biar suami saya antar ke depan."Pak mantri mengangguk, gegas aku antar dia ke depan bareng si Ratu CS.Setelah mantri itu pergi, aku buru-buru kembali ke dalam, tapi belum sempat kaki ini melangkah ke kamar, kudengar si Ratu CS pada rumpi."Eh gak salah itu Teh Asmi ngasih lebihan duit ke mantri itu sampe 300 rebu?" bisik si Putri."Iya, kalau Teh Asmi gak punya duit harusnya duit 300 rebu gede loh, jangankan yang gak punya duit, kita aja yang duitnya banyak sayang banget rasanya kalau ngasih segitu banyak, gile aja, duit loh itu," balas si Dewi.Wah karena topiknya kayaknya seru, aku pun mundur lagi ke dekat jendela depan, kupasang telinga tegak-tegak, nguping kayaknya seru nih haha."Halah palingan pencitraan, biar dikata banyak duit, gak usah heran sama orang desa tuh, emang pada begitu kalau carm

  • Istri Gendutku dari Desa Ternyata Orang Kaya   Pada Ngeghibah Mulu

    Kudengar suara Asmi dan ibu mertua, ternyata mereka lagi ada di kamar ibu mertua."Ibu teh enggak apa-apa Neng, cuma sedikit pusing aja kepala Ibu, rebahan sebentar juga nanti sehat lagi."Kasihan, ibu mertua pasti pusing karena kelakuan anak-anaknya yang pada dableg itu."Ibu teh enggak usah banyak pikirian, udah biar acara hajatan Putri, Neng yang urus aja.""Iya Neng, Ibu teh percaya sama Neng, cuma Ibu teh pusing sama kelakuan adik-adikmu, udah pada dewasa kok bisa mereka teh sikapnya begitu sama kamu dan Papamu.""Gak apa-apa, mungkin mereka hanya belum paham aja bagaimana menerima, orang baru dalam kehidupan mereka Bu.""Semua ini salah Ibu, dulu Ibu terlalu memanjakan mereka dan selalu menanamkan rasa benci sama kamu di hati mereka.""Udah atuh Bu, yang dulu teh biarlah berlalu, enggak usah atuh dibahas lagi, mereka bersikap begitu mungkin karena mereka belum bisa menerima kenyataan aja.""Iya, Neng."Obrolan mereka terdengar makin lesu, aku sampe gak tega dengernya, karena saa

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status