Share

47. Jahilnya Yuna

Penulis: Disi77
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

“Yuna, kamu datang?”

Neta menyambut hangat kemunculan Yuna. Dokter cantik diperlakukan sangat istimewa. Ya, wajah mereka memang seperti itu ... ramah di hadapan Yuna.

“Kak Yuna!” seru Rachel antusias, adiknya Ryan yang baru berusia 17 tahun terlihat memasang paling ramah pada Yuna.

“Seneng banget Kak Yuna akhirnya datang ... Kak Ryan bilangnya Kakak nggak datang,” sambung Rachel seraya merangkul tubuh Yuna.

Yuna tersenyum canggung. “Aku kebetulan sedang ke restoran ini dengan Vina ... nggak tahu kalau ada kalian,” ujarnya seraya melirik pada sahabat munafiknya.

“Ah iya, tadinya aku mau ngajak Yuna makan malam dan memilih restoran ini, ternyata ada Ryan, Rachel dan Tante Neta di sini,” timpal Vina lalu tersenyum canggung dari Yuna.

Rangkulan Rachel terlepas. Gadis remaja itu memasang wajah merajuk. Ia menatap wajah kakaknya, Ryan menggelengkan kepalanya sembari memberi isyarat jawaban kedua wanita cantik itu benar.

“Heum ... padahal ini ‘kan hari ulang tahun aku, bisa-bisanya Kak Ryan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri Gendut: Kesempatan Kedua Dengan CEO Lumpuh   48. Kenapa Tidak Berubah?

    “Biar aku aja yang bayar!” Vina mengajukkan diri.Sesuai dugaan Yuna. Wanita itu mengajukan diri seperti kejadian dulu. Namun, ada sedikit yang berbeda.Hati Yuna sedikit tersentak. Ia baru menyadari, kalau dirinya sudah dimanfaatkan oleh Neta dan Ryan sejak saat itu. Ya, saat ulang tahun Rachel dulu dia lah yang membayar semua makanan yang mereka pesan dan saat itulah Vina menjadi pahlawan.Benar, saat itu Vina bak pahlawan mengajukan diri agar biaya yang harus dibebankan pada Yuna untuk dibagi dua. Akan tetapi sepertinya Yuna pun menemukan fakta lain. “Saat itu juga sebenarnya Vina sedang membangun citra seorang bidadari di hadapan mantan mertuaku, Rachel dan juga Ryan,” batin dokter cantik itu menyimpulkan.“Vina ....” Yuna me

  • Istri Gendut: Kesempatan Kedua Dengan CEO Lumpuh   49. Yuna Kabur

    “P—pernikahan? Yuna dan Ryan? Kenapa aku tak tahu?” Dimas gagap dan terkejut. Ia langsung menatap keponakannya yang lebih terkejut darinya. “Yuna! Kamu tak mengatakan apa pun!” tegurnya.“A—aku juga nggak tahu, Paman!” sahut Yuna cepat dan sedikit gagap.Wajah Yuna tampak syok karena terlalu terkejut. Ia lantas menoleh pada Ryan dengan tatapan penuh tanya. Hatinya terus memanas dan takut, tetapi ia bertekad untuk tak akan menyetujuinya.“Ryan saja belum melamarku ... bagaimana aku bisa menikah dengannya,” celetuk Yuna mencoba memaksa otaknya untuk menyanggah.Neta tiba-tiba tertawa canggung. Ryan menatap ibunya kesal, hingga Yuna dapat melihat sorot tajam lelaki di sampingnya. Berarti Ryan tak tahu apa-apa dan i

  • Istri Gendut: Kesempatan Kedua Dengan CEO Lumpuh   50. Siapa Kamu?

    Dimas tersenyum melihat reaksi keponakannya. Ingatannya mengingat mundur saat setiap harinya dirinya selalu menanyakan kondisi Yuna pada Jason. Tentu saja ia tak melepas keponakannya begitu saja.Jason selalu memberikan laporan tentang kegiatan Yuna dan juga menceritakan perkembangan dirinya. Hingga Dimas terkejut saat Jason memberikan izin keluar dari mansion. Padahal lelaki itu sangat mempercayai CEO lumpuh itu menjaga keponakannya dan tak sekedar menjadi dokter pribadinya.Itulah alasannya Dimas tahu keberadaan Yuna. Entahlah Dimas sangat percaya pada ketulusan Jason. Berbeda sekali saat Yuna mengenalkan Ryan padanya. Ia seolah menangkap lelaki itu memiliki niat tak baik pada keponakannya.“Paman yakin tuan Jason bilang aku kabur? Dia itu orangnya serius, Paman ... nggak akan bercanda kaya Paman,&rdqu

  • Istri Gendut: Kesempatan Kedua Dengan CEO Lumpuh   51. Wajahnya Terus Menggodaku

    Baru saja bibirnya merasakan lembutnya bibir tipis Jason, Yuna tersadar. Ia langsung merutuki dirinya. “Apa yang kamu lakukan, Yuna?” tegurnya dalam hati.Yuna refleks menjauhkan bibirnya, tetapi Jason menahan kepalanya. Sontak saja kedua bola mata mereka bertemu. Secepatnya Yuna memberikan tatapan penuh sesal, merasa lancang bertindak sesuka hati.“A—aku.” Yuna gagap dan kehilangan keberaniannya untuk memberi penjelasan.Mungkin ia sedang bodoh. Mengira Jason di hadapannya sekarang hanyalah ilusi, hanya karena ucapan lelaki itu sama seperti seorang pangeran yang ditemuinya dalam mimpi malam itu. Yuna hanya ingin memastikan saja, sebab ia tak begitu jelas melihat wajah pangeran dalam mimpinya.Sialnya, Jason di hadapannya nyata.

  • Istri Gendut: Kesempatan Kedua Dengan CEO Lumpuh   52. Hadiah Pelukan Dari Dokter Yuna

    “Mau ke mana? Melarikan diri?” tegur Yuna pada dirinya dalam hati saat tubuhnya bersiap untuk memutar.Wajahnya meringis sebagai jawaban dari pertanyaannya sendiri. Benar, Yuna memang berniat melarikan diri. Ia tak bisa mengendalikan diri dari rasa panik, salah tingkah dan malu.Sungguh ia tak bisa mengandalikan pesonanya Jason. Jika saja tadi malam ia tak melakukan kesalahan bodoh, ia masih bisa mengendalikan diri. Dokter cantik itu mengatur napasnya sembari memejamkan kedua bola matanya.“Jangan bodoh, Yuna! Tuan Jason saja bisa mengendalikan dirinya,” batin Yuna terus mengendalikan dirinya. “Lihatlah! Dia bisa tenang seolah tak ada sesuatu di antara kalian!”Yuna langsung membuka matanya. Hatinya berhasil memandu dirinya dan menguasai pikirannya yang tak karuan. Ya, di sana Jason tampat tenang, tak bergeming dalam posisi meditasi.“Saat ini, dia adalah pasienmu! Keselamatan, kesehatan dan kesembuhannya ada di tanganmu! Lalu ingat, Jason adalah jalanmu untuk merubah masa depan!” Hat

  • Istri Gendut: Kesempatan Kedua Dengan CEO Lumpuh   53. Yuna Lebih Peka

    Jason tak tinggal diam, ia meraih tangan Yuna agar mendekap tubuhnya. Dokter cantik bagaikan orang linglung, tetapi tak melawan. Seharusnya ia mengartikan tindakan Jason tak sopan, ‘kan?Akan tetapi, kenapa ia tak menolak atau berontak. Yuna bahkan membalas pelukannya erat. Kedua bola matanya yang melotot karena terkejut tadi, kini terpejam merasakan hangatnya tubuh Jason.Yuna seolah menemukan jawaban dari tingkah pasiennya. Jason butuh dukungan dari orang terdekatnya. Lelaki itu baru saja bisa mengendalikan rasa depresinya, tak percaya dan takut serta merasa tertekan oleh orang terdekatnya.“Ya, ini adalah reaksi dalam alam bawah sadar Tuan Jason. Ia akan merasa bersemangat dengan dukungan orang terdekatnya ... berarti aku bukanlah orang lain dalam hidup Tuan Jason,”

  • Istri Gendut: Kesempatan Kedua Dengan CEO Lumpuh   54. Racun Dan Penawarnya

    “Apa ini? Kamu nggak percaya padaku? Padahal aku sengaja buatin buat kamu ... itu kopi dari pamanku yang baru dari Aceh.” Vina memasang wajah curiga untuk menutupi rasa paniknya. Tergambar jelas dari sorot matanya, dia sedang gugup. Yuna lantas tertawa kecil seraya meletakan cangkir di atas meja kerjanya. Ia berusaha agar tak terlihat jelas dirinya memang tak percaya pada wanita itu.“Vina, sepertinya kamu yang curiga padaku,” cicit Yuna sembari menghentikan tawanya.Yuna tersenyum sebentar sebelum melanjutkan ucapannya. “Biasanya juga kamu selalu duluan nyobain setiap makanan milikku. Kok kamu kaya yang sensi sih?” sambungnya, kemudian Yuna menatap Vina penuh selidik.“Benar, kamu selalu mencicipinya terlebih dahulu semua hal yang kupunya, bukan tentang makanan saja. Saat itu aku tak pernah protes ... kamu selalu berdalil, cemas jika makanan yang masuk pada tubuhku mengandung racun dan kamu bertindak sebagai tester.” Yuna melanjutkan dalam hati, sembari memperhatikan wajah Vina yang

  • Istri Gendut: Kesempatan Kedua Dengan CEO Lumpuh   55. Yuna Malu

    Yuna menyeruput kopinya bersamaan dengan Vina yang menelan obatnya. Lidahnya tak merasakan keanehan rasa kopi tersebut, tetapi ia mencoba menahannya agar tak tertelan. Kemudian Yuna melebarkan bibirnya tanpa perlu menunjukkan giginya. Dengan cara seperti ini, ia bisa bertahan agar kopinya tak tertelan. Wajahnya tampak puas, setelah yakin Vina menelan obat tersebut. Tentu saja, wanita di hadapannya meneguknya tanpa rasa curiga. Sama seperti dirinya dulu, tak pernah merasa curiga pada sahabat yang ia kira berhati malaikat.“Aduh, sepertinya aku kelamaan ninggalin meja kerjaku,” seru Vina dengan wajah sedikit panik saat indera penglihatannya menatap jam dinding di atas kulkas pantri.Wanita itu bergegas bangkit dari duduknya. “Yuna, aku lanjut kerja ya. Jangan lupa habiskan kopinya ... okeh!” seru Vina seraya merapikan pakaiannya.Yuna hanya berdeham sebisanya, seraya mempertahankan bibirnya yang melebar menggantikan senyuman. Setelah Vina berbalik dan berlari ia langsung bergegas menuj

Bab terbaru

  • Istri Gendut: Kesempatan Kedua Dengan CEO Lumpuh   200. Pernikahan Merubah Masa Depan

    Tak ada lagi halangan menuju hari pernikahan Jason dan Yuna. Semuanya terencana dengan baik. Vincent Wang dan ayahnya serta beberapa investor Hongkong bahkan menyempatkan diri untuk menghadiri pernikahan Jason dan Yuna. Persidangan kasus Arka, Elsa, Teguh—mantan suaminya Elsa dan Tamara, sudah mendekati akhir. Akan tetapi, sudah dipastikan mereka mendapatkan hukuman setimpal. Bukan itu saja, beberapa petugas yang dulu terlibat dan terbukti membantu mereka, sudah mendapatkan hukumannya. Damian, pengacaranya Jason dan Adam memastikan semuanya mendapatkan hukuman. Hingga malam di hari pernikahan tiba, Yuna kembali ke kediamannya dan berbincang bersama pamannya. Ia akan semakin merindukan Dimas, padahal selama ini Yuna jarang berada di rumah. Bahkan Yuna tak malu menggelayut manja pada pamannya yang sudah dianggapnya seperti pengganti ayahnya. “Apa kamu tidak malu terus menggelayut seperti anak kecil?” celetuk Dimas seraya melirik wajah Yuna yang bersandar di bahunya, tetapi ia tersenyu

  • Istri Gendut: Kesempatan Kedua Dengan CEO Lumpuh   199. Jason dan Adam

    “Ada apa, Adam? Ada masalah?” tanya Jason setelah berada di samping sahabatnya.Adam hanya tersenyum tipis, enggan menjawab. Kemudian ia memutar tubuhnya menatap gedung megah di sana, lalu mengedarkan pandangannya mencari seseorang. “Sudah selesai? Di mana dokter Yuna?” tanyanya seraya menatap pada Jason.“Yuna menunggu di kafe itu.” Jason menunjuk bangunan kafe di samping gedung.“Memangnya ada yang belum selesai dengan persiapan gedungnya?” tanya Adam dengan raut wajah bingung.Jason menghela napas berat. Ia tahu Adam hanya berusaha menghindari pertanyaan darinya. Ya, sahabatnya itu sedikit tertutup untuk masalah pribadi jika dirinya tak mendesak atau mencari tahu sendiri masalah yang sedang dihadapi Adam.“Ya, memang ada yang belum selesai ... kamu, Adam,” sahut Jason seraya berpindah duduk pada bangku di samping taman bunga, tepi mobilnya terparkir.“Aku? Memangnya ada apa denganku?” tunjuk Adam pada dirinya. Ia semakin memasang wajah bingung.Pria tampan itu tak segera menjawab.

  • Istri Gendut: Kesempatan Kedua Dengan CEO Lumpuh   198. Masa Depan Berubah

    Informasi yang diberikan Rina begitu mengejutkan. Racun arsenik itu berasal dari kelompoknya Teguh Gunawan–mantan suaminya Elsa. Bahkan informasi yang diberikan Rina di luar dugaan yang lainnya.Perawat cantik itu bahkan menemukan tempat persembunyian kelompok mafianya Teguh. Tak menyangga wanita yang terlihat lugu, ternyata memiliki kontribusi besar. Yuna bahkan bangga menjadi sahabat baiknya.Jason langsung bertindak cepat. Akan tetapi, ia memastikan pihak kepolisian yang menangani kasus tersebut benar-benar bersih. Tentu saja selama ini dirinya dan Adam dibantu Rocky menyelidiki para polisi yang bekerja untuk Elsa. Serta para mafia polisi yang tunduk pada kelompoknya Teguh sudah pasti tak bisa berkutik.Damian Alexander, pengacaranya Jason dengan senang hati mengurus semua mafia polisi tersebut. Apa lagi semua bukti yang Jason kumpulkan sangatlah kuat. Bukti tambahan ponselnya Vina, serta bukti penyelidikan Brian yang menunjukkan jelas jika kecelakaan Jason disengaja dan pelakunya

  • Istri Gendut: Kesempatan Kedua Dengan CEO Lumpuh   197. Bukti Terkumpul

    “E–elsa? Papa yakin?” tanya Jason terbata dengan tatapan tak percaya.Brian mengangguk lemah dalam posisi tidurnya. Jason terdiam syok, hingga tubuhnya tampak mematung. Bahkan ia tampak seperti orang linglung menatap wajah papanya.Bukan karena Jason tak percaya pelakunya adalah Elsa, tetapi ia mencemaskan keadaan Brian. Justru karena ia memperkirakan pelakunya adalah Elsa ataupun Arka. Jujur saja ia ingin mencecar papanya, tetapi Yuna sudah menarik kedua bahunya menjauh dari tubuh Brian.“Cukup, Jason! Kita masih punya banyak waktu.” Yuna memberi nasehat.Tepat saat Jason mengangguk pasrah, pintu ruangan tersebut ada yang mengetuk. Tak lama langsung terbuka. Dokter Rudi datang dengan Rina, sahabat baiknya Yuna sekaligus satu-satunya perawat yang mengetahui keadaan Brian.“Kita beri ruang agar Dokter Rudi memeriksa keadaan papamu!” ucap Yuna seraya membawa tubuh Jason menjauh dari ranjang brankar Brian.Dokter cantik itu lantas mengangguk pada dokter Rudi, isyarat agar dia segera meme

  • Istri Gendut: Kesempatan Kedua Dengan CEO Lumpuh   196. Jalan Terbuka Jelas

    “Mungkin saya punya informasi yang membantu untuk Tuan Jason.” Rocky berkata setelah memastikan fokus mereka selesai dengan informasi tentang Vina. Sontak saja, Jason, Yuna dan Adam menoleh padanya. Ketiganya menunggu penjelasannya dengan wajah sigap. Rocky mengeluarkan beberapa lembar foto dari saku dalam jasnya, lalu menjajarkan di atas meja yang menjadi pembatas mereka. “Sebenarnya tadi itu aku dan anak buahku sedang meninjau tempat Tuan Jason kecelakaan setelah menemukan beberapa bukti, lalu Tuan memberitahu kalau Adam sedang dalam bahaya di jalur tersebut ... itulah sebabnya kami datang lebih cepat,” jelas Rocky terdengar melegakan. Adam tersenyum lega. Semua ini memang bukan kebetulan, tetapi hal tersebut berkat kesigapan Jason. Rocky lantas melanjutkan penjelasannya. “Saya berhasil menemukan keberadaan keluarga dari supir truk yang menjadi tersangka penabrakan Tuan Jason. Lalu beberapa bukti jika kecelakaan tersebut sudah direkayasa,” jelas Rocky seraya menunjuk beberapa fo

  • Istri Gendut: Kesempatan Kedua Dengan CEO Lumpuh   195. Berkumpul Menyusun Rencana

    Adam pantas untuk merasa tenang dan tak perlu panik. Bantuan dari Rocky—anak buahnya Jason datang lebih cepat. Tentu saja Adam tahu kehadiran mereka dari cara mereka memberi sinyal. Dua mobil dari belakang langsung menyalip kendaraan yang sedari tadi diduga orang yang hendak mencelakainya serta menggiringnya menuju arah jalan tempat Jason kecelakaan. Sementara dua mobil lainnya mengamankan kendaraan yang mengikuti Adam.Kini dua mobil itu mengawalnya hingga Adam memilih kembali ke rumah sakit. Jason langsung menyambutnya dan memeluk sebentar lalu ia berpindah pada anak buahnya yang berada di belakang Adam. “Terima kasih, kalian memang selalu bisa diandalkan,” ucapnya pada mereka.“Sama-sama, Tuan Jason. Ini adalah tugas kami,” sahut lelaki yang berada di paling kiri. Jumlah mereka enam orang dan semuanya berpakaian formal.“Ah, Tuan. Saya baru saja menerima pesan dari anak buahku yang kutugaskan mencari keberadaan—“ ucap lelaki tadi terhenti. Jason menempelkan jari telunjuknya di dep

  • Istri Gendut: Kesempatan Kedua Dengan CEO Lumpuh   194. Selamatkan Adam

    “Apa?” Jason terkejut dengan ucapan Adam dari balik telepon. Wajah pria tampan itu langsung berubah pucat dan cemas, serta panik. Ia bahkan refleks berdiri dan mengacak rambut belakangnya, frutasi. Yuna yang berada di sampingnya pun ikut bangkit merasakan kecemasan Jason. “Apa yang terjadi, Jason?” tanya Yuna panik. Jason hanya memberi isyarat untuk tenang dengan mengangkat tangan kanannya. Ia lantas fokus pada ponselnya. “Dengarkan aku, Adam! Tetap tenang dan jangan putuskan sambungan teleponnya! Terus beri laporan padaku kondisi terkinimu, mengerti!” perintahnya. “Baik, Jason. Tolong bantu aku secepatnya,” sahut Adam terdengar panik. “Tentu, aku pasti akan membantumu dan tak akan tinggal diam,” balas Jason cepat. “Aku akan meminta Rocky untuk mengirimkan anak buahnya dan secepatnya menjemputmu,” pungkasnya menenangkan. Terdengar jelas suara Adam mengatur napasnya dari balik telepon. Tentu saja, Jason dapat merasakan bagaimana cemasnya Adam, dirinya sudah pernah mengalami hal te

  • Istri Gendut: Kesempatan Kedua Dengan CEO Lumpuh   193. Adam Cemas

    “Sepertinya habis batre. Aku selalu lupa charger ponsel dan biasanya diisi daya jika sedang dalam perjalanan di mobil,” ucap Adam diakhiri senyuman canggung.“Bisa tolong buka laci dasbor di hadapanmu? Aku menyimpan alat pengisi dayanya di sana.” Adam menunjuk laci di hadapan Tamara.Wajah wanita cantik itu yang semula tegang kini tampak terlihat lega. Ia bahkan segera menuruti permintaan Adam, mengeluarkan alat mengisi daya ponselnya. “Berikan ponselmu padaku! Biarkan aku yang memasangkannya,” ujarnya.Adam mengangguk dan memberikan ponselnya pada Tamara. Wanita itu tampak cekatan dan memang sudah terbiasa melakukannya. Tanpa disadari Adam masih meliriknya curiga.Tentu saja yang dilakukan Adam tadi hanyalah pura-pura. Ia bukanlah pria bodoh seperti yang dikatakan Jason. Adam lebih mengandalkan intuisi dan nalurinya dalam berbisnis.Ya, pria tampan itu memiliki pemikiran yang sama dengan Jason. Tak ada sesuatu hal di dunia ini yang kebetulan, pemikiran mereka. Mungkin karena mereka s

  • Istri Gendut: Kesempatan Kedua Dengan CEO Lumpuh   193. Adam dan Tamara

    “Aku akan mencoba menghubungi Adam. Saat ini dia sedang bersama dengan Tamara “ Jason berkata dengan tatapan cemas seraya menggulir beberapa kali layar ponselnya.Yuna hanya mengangguk. Wajahnya pun tak kalah cemas dengan lelakinya. Ia lantas menoleh ke arah ujung lorong tempat pria mencurigakan tadi menghilang.Tampaknya mereka lebih waspada atau sadar jika keberadaannya sudah diketahui. Yuna lantas menatap Jason yang tiba-tiba tersentak dengan kedua bola mata melotot. “Ada apa, Jason?” tanya Yuna langsung.“Adam menolak panggilanku,” sahut Jason langsung. “Akan kucoba lagi,” ujarnya seraya mengulang panggilan teleponnya.“Mungkin Adam tak sengaja menggeser ke tolak.” Yuna mencoba menenangkan.Jason mengangguk. Namun, ia kembali tersentak. Ponsel Adam tak bisa dihubungi. Pria tampan itu masih penasaran dan mencobanya sekali lagi.“Adam mematikan ponselnya,” tebak Jason disusul helaan napas berat. “Sepertinya Tamara sedang bersamanya,” tambahnya seraya memijat ujung alisnya.“Bagaiman

DMCA.com Protection Status