“Jujur, saya sedih dengan kejadian tadi. Akan tetapi, saya tetap harus memberikan klarifikasi tentang kejadian tersebut, apa lagi terjadi di lingkungan perusahaan saya,” sambung Jason lagi.Namun, ia menjeda sebentar memastikan semua wartawan menyimak ucapannya. Tak ada yang menyela, mereka semua menunggu Jason melanjutkan penjelasannya. Bukan pada mereka saja fokus Jason, tetapi lelaki itu menangkap sebuah mobil jeep berisi para lelaki berpakaian serba hitam di depan pintu masuk gedung. Sadar mereka mendapatkan perhatian Jason mobil tersebut langsung melaju. langsung pun kembali menatap para wartawan. Entah siapa mereka? Yang jelas saat ini ia harus fokus melanjutkan klarifikasinya.“Memang benar wanita yang melakukan percobaan bunuh diri itu adalah karyawan perusahaan saya … karena itu saya ingin memohon maaf sebesar-besarnya atas kejadian tersebut,” pungkas Jason seraya menundukkan kepalanya dalam, sebagai isyarat penyesalan dan permintaan maaf.
“Kabarnya pelaku laki-laki itu adalah saudara tiri Anda … apakah itu benar, Tuan Jason?”Hati Jason bersorak. Ia yakin Arka dan Elsa—ibu tirinya pasti panik jika menyaksikan acara jumpa pers tersebut. Jason menghela napas panjang sebelum menjawab, kemudian ia menundukkan pandangannya dan memasang wajah sedih.“Mohon maaf untuk pelakunya tak bisa saya ungkapkan dengan alasan privasi agar tak menjadi konsumsi publik ... yang jelas saya sudah memastikan karyawan tersebut sudah mendapatkan teguran keras berupa pemutusan kerja dan kasusnya telah saya limpahkan ke pihak berwajib sebagai tindakan tegas memberantas perbuatan asusila,” jelas Jason lugas, tetapi ia sengaja memasang ekspresi sedih.“Siapa pelakunya penyebaran video tersebut?” Pertanyaan dari wartawan langsung membuat Jason menaikkan wajahnya.Lelaki tampan itu tetap dengan ekspresi sedihnya. “Kasus tersebut sudah kami serahkan pada pihak berwajib ... kita percayakan pada pihak berwajib agar bisa menuntaskan kasus tersebut. Terim
“Tapi, aku masih berbaik hati padamu jika kamu mau menurut padaku ... akan aku berikan kesempatan padamu agar bisa bernapas dengan baik.”“Jangan harap aku mau tunduk padamu!” seru Arka dengan nada tinggi. Kemudian ia langsung memutuskan sambungan teleponnya.Napas lelaki itu tersengal. Arka lantas memekik kuat sembari membanting ponselnya di atas sofa. Ia meluapkan rasa kesalnya tersingkir oleh Jason. Amarah lelaki itu semakin menjadi saat mendengar suara bel pintu rumahnya berbunyi tanpa jeda.“Siapa lagi yang mainan bel apartemenku,” kesalnya seraya berjalan cepat menuju pintu.Kedua tangannya mengepal kuat menyalurkan tenaganya. Ia bersiap memberikan pelajaran pada orang yang berani mengganggunya. Tangannya menarik kasar handle pintu dengan gerakan cepat.Akan tetapi wajahnya langsung tersentak saat pintu terbuka lebar. Brian—ayah tirinya muncul dengan tatapan penuh amarah, diikuti oleh Elsa, ibunya. Bibirnya yang sedari mengumpat langsung mengatup.“P—papa!” panggil Arka gagap.B
“M—maksud kamu apa, Yuna?” tanya Vina memastikan. Yuna tersenyum sinis. “Aku yakin kamu tahu apa yang aku bicarakan,” sahutnya langsung. Kedua kaki Vina yang terasa kaku mendadak bisa digerakan. Ia langsung berjalan cepat menghampiri Yuna dan duduk di sebelah dokter cantik itu seraya meraih kedua tangannya. Jelas sekali wajahnya panik dan salah tingkah. “Yuna, tidak seperti yang kamu bayangkan … bagaimana mungkin aku mengajakmu bunuh diri bersamaku,” ucap Vina menjelaskan dengan nada terburu. “Aku bisa jelaskan kejadian sebenarnya, Yuna,” tambahnya.
“Jadi, selama ini kamu tahu kalau aku meracunimu dan kamu pura-pura tak tahu? Kamu terus bersikap menjadi sahabat baikku?” tanya Vina seolah dirinya yang merasa dirugikan. “Ternyata kamu tega, Yuna? Aku tak menyangka kau sejahat itu padaku?”“Apa?!” Yuna tersentak dengan kedua bola mata yang terbelalak.Akan tetapi, Yuna segera tersadar. Hampir saja ia lupa, jika Vina memang seperti ini. Sahabat munafiknya pandai memutar balikkan keadaan, hingga menjadikan dirinya yang terintimidasi.Yuna berdesis sinis. “Ya, aku tahu kalau kamu meracuniku dan aku juga tahu kalau kamu dan Ryan selingkuh di belakangku,” ungkapnya.“Apa tuan Jason yang memberitahumu?” tebak Vina menahan diri agar tak menunjukkan reaksi terkejut. Tatapannya tetap merasa dirinya yang dirugikan.“Jangan libatkan tuan Jason! Aku sudah tahu sendiri. Dia tak mengatakan apa pun … ini hanya antara aku dan kamu, tak ada hubungannya dengan tuan Jason!” tegas Yuna lugas.Vina mencibir. “Sejak kapan kamu tahu aku dan Ryan berseling
Benar, penyebabnya adalah Ryan. Akan tetapi, tetap saja Yuna tak membenarkan tindakan Vina yang mengkhianati dirinya. Dadanya sedikit sesak mendengar kejujuran Vina.“Jadi itu alasanmu merayu Ryan? Kamu sakit hati karena dulu dia lebih memilihku daripada kamu?” tanya Yuna sinis.Vina memalingkan wajahnya. Ia seolah enggan menjawab. Yuna semakin yakin, jika tahu Ryan menyukainya hanya untuk memanfaatkan semua yang dimilikinya.Dokter cantik itu lantas menghela napas panjang sebentar. Ia harus ingat tujuannya mengungkapkan semuanya pada Vina untuk mengakhiri persahabatan munafik tersebut. Jangan pedulikan bagaimana mereka bekerja sama, toh Yuna pun sudah mengakhirinya dengan Ryan.“Sepertinya sudah cukup! Karena kita sudah tahu sama-sama munafik, jadi kamu tak perlu merasa terbebani. Anggap saja ayahku dulu menyekolahkan seorang gadis yang tak mampu, jadi kamu tak perlu merasa harus berbalas budi!” ucap Yuna sengaja memilih kata-kata yang tajam dan menyakitkan. “Sekarang kita bukan lagi
Hari yang panjang untuk Jason dan Yuna. Tampaknya belum berakhir, Brian menunggunya di ruang tamu mansion Jason hingga ia pulang kerja. Lelaki itu pun meminta Yuna untuk beristirahat lebih dahulu.“Aku akan menemui papaku dulu!” ucap Jason seraya melirik pada wanita di sampingnya.Yuna mengangguk. Ia lantas membungkuk hormat pada Brian sebelum meninggalkan ruang tamu. Tentu saja ia tak ingin mengganggu pembahasan ayah dan anak itu.Setelah Yuna tak terlihat barulah Jason mendekati Brian. Apa pun reaksi papanya, ia sudah menerima konsekuensinya. Akan tetapi, melihat raut wajahnya Brian saat ini, Jason seolah bisa menebak tujuan kedatangan papanya.“Papa masih mau protes dengan pemecatan Arka atau mau marah karena aku melaporkan video vulgarnya ke polisi?
“Sepertinya kamu sedang senang?” tanya Yuna seraya meletakan nampan berisi gelas dan piring kecil, tempat obat dan vitamin untuk Jason. Yuna lantas meletakan nampan tersebut di atas nakas samping ranjang Jason. Jason tak segera menjawab, tetapi ia memberi isyarat agar Yuna duduk di tepi ranjangnya dekat dengan dirinya. Tentu saja dokter cantiknya tak keberatan.“Jalanku sedikit terbuka lebar,” jawab Jason seraya meraih kedua tangan Yuna dan menggenggamnya erat.“Tuan Brian pasti membawa berita baik. Apa dia sadar kalau Arka tak baik?” tanya Yuna lagi. Ia menatap hangat wajah lelakinya yang duduk bersandar pada ranjan tidur.Jason menggelengkan kepalanya. Kemudian ia menarik lembut tubuh Yuna dalam pelukannya. “Papaku masih melindungi lelaki itu, tetapi dia menghalangiku jika aku akan menghukumnya. Dan ...,” ucap Jason menggantung.Tentu saja Yuna penasaran, hingga ia bangkit dari pelukan lelakinya. Yuna menunggu Jason menyelesaikan kalimatnya. Namun, lelaki itu hanya tersenyum dan me