Share

Bab 29 - Memeluk

Author: Ute Glider
last update Last Updated: 2025-01-31 16:01:46

“Tugas kita adalah membawa wanita di dalam!” desis pria yang berada di kubu musuh ketika mereka kesulitan mendekati mobil.

Sedangkan Karissa di dalam, dasi Damian yang menutup mata dan suara musik yang sengaja dikeraskan sama sekali tidak membuatnya tenang. Peluru yang menembak kaca di depan matanya beberapa waktu lalu membuat dia tak bisa baik-baik saja diam di sana.

“Damian? Apa kamu sudah kembali?” panggilnya ketika ragu membuka matanya.

Tak ada jawaban. Dia justru merasakan mobilnya sedikit berguncang dan suara hantaman di sisi kanannya.

“Damian?” panggilnya lagi.

Dengan napas menderu, Karissa terpaksa membuka dasi yang menutupi matanya. Hingga dia bisa melihat di depan sana Damian sedang melawan banyak musuh dengan tangan kosong. Rupanya mereka diserang puluhan orang tak dikenal.

Belum sempat otaknya berpikir siapa mereka, tepat di sisinya seseorang memukul-mukul kaca dengan tongkat baseball.

“Akh!” pekiknya langsung berpindah ke sisi kanan.

Jantung wanita itu berdegup makin menj
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (6)
goodnovel comment avatar
Rich Mama
aduhhhh bahayaaaa nih
goodnovel comment avatar
Queenzee Olivia
tiap hari bolak balik trus nunggu up'ya. eh pas up berasa dedikt bnget....
goodnovel comment avatar
Dessy Permatarianti
up ya kakak author kesayangan
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 30 - Aiden Anak Damian?

    “Kotak obatnya, Nyonya. Lutut Anda terluka.”Tony memberikan kotak obat setelah Damian melemparkan kode pada supirnya itu. Karissa menerima sambil melirik pada suaminya yang mulai kembali menyalakan iPad-nya.“Biasanya suami yang mengobati,” lirih Karissa sambil meletakkan kotak obat di tengah mereka.Tony di depan kemudi hanya melirik ke kaca spion lalu mulai membawa mobil pergi dari sana. Sedangkan Damian nampak tak peduli.Baiklah, Karissa memang sudah ditakdirkan untuk mandiri begini. Dia membuka kotak obat dan mengobati lututnya sendiri. Di awal mungkin biasa saja, dia bisa menunduk, mengoles obat ke luka. Namun, saat Karissa akan mengobati lecet di mata kaki sebelah kiri, dia kesulitan karena tertahan oleh perutnya yang sudah sedikit buncit.“Damian, susah,” keluhnya.Sia-sia. Pria itu hanya melirik dan kembali pada kerjaannya. Karena sulit, wanita itu pun mengangkat kakinya sebisanya sampai dressnya sedikit terangkat ke paha.“Ck!” Damian berdecak keras melihat ke depan. Bisa sa

    Last Updated : 2025-02-01
  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 31 - Fakta Lainnya

    Emma menaikkan satu alisnya, menatap wanita yang sudah lama ingin tau identitas asli Aiden.“Aiden anak biologis Damian,” jawabnya tanpa basa basi.Kedua mata Karissa yang mulai berembun, bergerak meneliti setiap mimik wajah yang Emma tampilkan. Jelas sekali ada pancaran emosi di sorot mata wanita itu. Namun, dia harus ingat, Emma bukan kah pernah memanipulasi keadaan sebelumnya. Jadi bukan tak mungkin wanita ini melakukannya lagi.“Kau bohong.” Karissa coba terkekeh hambar. “Damian bisa saja membunuhmu kalau kau berbohong.”Sayangnya, wajah Emma menunjukkan keseriusan. Bahkan, rahang wanita itu nampak mengeras.“Aku bersumpah demi Dewa Zeus!” tegasnya mengepalkan kedua tangan. “Aiden adalah darah daging Damian Morgan!”Tenggorokan Karissa rasanya langsung kering. Begitupun dadanya yang terasa seperti ditusuk oleh ribuan jarum dalam satu waktu.“Kami sudah berencana menikah.” Emma menjeda untuk mengusap cepat air mata yang mendadak jatuh ke pipi tanpa permisi. Bahkan dia sampai melupa

    Last Updated : 2025-02-02
  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 32 - Menyerang Musuh

    Kumulus awan kelabu yang menggantung di angkasa perlahan kini meluruhkan muatannya. Butiran air jatuh, menghempaskan hawa dingin yang menusuk. Pun dengan gemuruh petir yang saling menyahut keras bagai pertarungan pada goresan sunyi.Seorang pria berkemeja serba hitam berdiri menghadap jendela kaca yang buram, penuh dengan jejak tetesan hujan yang menerjang jelang dini hari ini.Sorot mata elangnya tertuju pada sebuah kotak beludru yang tergeletak di meja dari pantulan kaca meski penerangan di ruangan serba abu-abu ini sangatlah minim."Jadi, dia istrinya Damian?" gumam Jacob yang sesaat setelahnya menarik sebelah ujung bibirnya.Dengan seringai miring di wajahnya, kedua tangan Jacob lantas menelusup di balik saku celana hitamnya itu. "Hmmm ... Ini suatu kebetulan yang sangat menarik."Sudah lama dia mencurigai dokter di rumah sakit itu ada hubungan dengan musuhnya. Sampai suatu kebetulan, ada yang mengaku membutuhkan uang dengan nama Karissa Asterin. Jacob pun tak menolak, bahkan dia

    Last Updated : 2025-02-02
  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 33 - Insiden di Pelabuhan

    "Di mana Karissa? Apa dia belum bangun?" Damian menghampiri meja makan dan singgah dengan gagah pada kursi paling ujung.Tangan Martha yang tengah menuangkan sup krim ayam brokoli ke mangkuk kaca itu refleks mengalihkan atensinya. Tundukan hormat dilayangkan Martha setelahnya."Sudah bangun, Tuan. Tapi tadi Nyonya Karissa hanya mengambil semangkuk sup lalu kembali lagi ke kamarnya. Sebab hari ini beliau berangkat praktek siang," jawab Martha apa adanya.Damian menyeruput kopi tanpa ekspresi. Hanya saja keningnya sedikit berkerut. “Dia selalu merajuk,” lirihnya.Ringisan kecil tercetak di wajah Martha yang tampak sungkan. Namun posisinya saat ini tentu harus menjelaskan se-transparan mungkin pada Tuan-nya."Tuan maaf, sepertinya suasana hati Nyonya sedang tidak baik perihal kamar untuk Tuan Muda Aiden. Padahal sebelumnya, Nyonya sudah lebih dulu merencanakan ruangan itu untuk kamar putra Anda kelak."Ungkapan jujur Martha kini bisa dimengerti dengan mudah oleh Damian yang seketika berd

    Last Updated : 2025-02-03
  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 34 - Hukuman Lagi?

    Karissa memekik karena tiba-tiba rahangnya dicengkeram oleh pria tinggi besar yang kini ada di depan wajahnya."Kenapa? Lebih suka jika Jacob yang datang?"Damian menyorot tajam ke arah Karissa yang masih terbelalak kaget melihat kemunculannya yang sangat mendadak ini.“D-Damian ada apa datang?”Damian melepas cengkeramannya. Meski begitu dia tak bisa lepas dari sorot tajam suaminya."Siapa yang mengajarimu berbohong, Karissa?" Damian maju sedikit yang refleks membuat kaki Karissa yang rasanya sudah bak jelly ini mundur ketakutan menyentuh sisi meja."B-Bukan begitu maksudku, Damian. A-Aku."“Bertemu dengan pria lain di luar jam 11 malam?”Karissa menelan ludahnya susah payah. Demi Tuhan, dia tidak menduga kalau Damian akan menjemputnya ke sini. Dan parahnya lagi, kenapa mulutnya spontan asal ceplos nama Jacob saat Damian muncul tadi?"Ayo pulang!"“T-Tunggu.” Karissa menggeleng cepat. “Sebentar lagi. A-Aku sedang –““Ini?” Damian menunjukkan cincin di tangannya.Karissa tak hanya mel

    Last Updated : 2025-02-05
  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 35 - Tangisan Berisik

    “Mommy ... aku mau mommy ....”Suara tangisan Aiden terdengar ketika Karissa membuka pintu kamar untuk menerima secangkir jahe hangat dari pelayan. Memikirkan Damian yang tidak tidur di kamar ini semalam membuat perutnya mual pagi-pagi.Tidak, bukannya ingin tidur dipelukan lelaki itu. Melainkan luka di tangan Damian akibat memukul dinding terlalu keras. Padahal biasanya pria itu pasti melampiaskan marah padanya, tapi semalam Damian benar-benar pergi dan belum kembali.“Ada lagi yang dibutuhkan, Nyonya?”Alih-alih menjawab, Karissa justru menoleh ke kamar Aiden yang terbuka sedikit. Hingga suara dari dalam jelas sekali terdengar.“Dia sejak kemarin menangis?” tanyanya. Walau dia benci dengan Emma, tapi tetap saja dia kasihan kalau mendengar suara tangisan itu terus menerus.“Tuan Muda terus merengek ingin menghubungi ibunya, Nyonya,” jawab si pelayan dengan hati-hati.“Damian di sana?”“Tuan ada di ruang lantai dua sejak semalam dan belum keluar.”Karissa menaikkan satu alisnya. “Tida

    Last Updated : 2025-02-06
  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 36 - Rencana Usai Bercerai

    [Ibumu sudah pingsan 3x di atas makam suaminya. Cepat datang, dia terus memanggil nama anak-anaknya.]Pesan dari Hector membuat Damian terdiam sesaat, mengabaikan rengekan Aiden yang belum mau makan walaupun pengasuh membujuk. Dia hampir saja lupa kalau hari ini adalah hari peringatan ke-lima tahun kematian ayahnya. Biasanya Damian akan ke italy sedari kemarin sebelum ibunya merasa sedih. Namun, sekarang untuk meninggalkan Karissa rasanya tidak se-enteng itu.“Aku mau mommy! Aku mau makan sama mommy!” teriaknya.Selain teriakan, suara sendok dilempar membuat Damian mengangkat pandangannya.“Aiden!” tegasnya tak suka dengan keributan ini.Pria kecil itu memang diam, tapi kini Aiden justru menahan tangisannya dengan menunduk takut.Damian menarik napasnya kemudian meletakkan ponsel di meja. "Dimakan, Aiden. Itu makanan kesukaanmu kan?" Dia mencoba menaikkan tingkat kesabarannya.Menggeleng pelan, Aiden tetap menunduk. Dia terisak lalu mengusap mata dengan punggung tangan kecilnya.Berula

    Last Updated : 2025-02-06
  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 37 - Tanah Kelahiran

    “Tuan, sebentar lagi pesawat landing,” lapor pramugari di pesawat jet pribadi milik Damian.Dua jam perjalanan udara, membawa seorang lelaki bertubuh tinggi atletis akhirnya menginjakkan kaki di tanah Italia, tanah kelahirannya. Hanya 20 menit dari bandara, mobil itu akhirnya memasuki gerbang mansion yang menjulang tinggi dan kokoh. Bangunan ini jauh lebih besar dibanding mansion milik Damian di Inggris. Penjagaan juga lebih ketat dengan anak buah di mana-mana.Salah seorang anak buah langsung membukakan pintu mobil, barulah deretan pengawal lain membungkuk serentak.Langkah besar Damian mulai memasuki ruang demi ruang dalam mansion ini yang sengaja didesain klasik dengan sentuhan warna gelap di tiap sudutnya.Begitu mata elangnya menangkap satu spot ruang dengan hiasan kepala serigala hitam yang bertengger kokoh di sana, Damian seketika menghentikan langkah kakinya.“Di mana mama?” tanya Damian pada tiga orang pelayan yang baru membungkuk padanya."Nyonya Besar sudah menunggu di belak

    Last Updated : 2025-02-06

Latest chapter

  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 96 - Ketakutan

    “Akh!”Karissa memekik menutup mulut dengan telapak tangan. Tubuhnya berdiri kaku dengan tangan lainnya menggenggam erat tralis balkon.Tatapannya bergetar, melihat bagaimana Hector begitu mudah memecahkan kepala seseorang di sana dengan satu tembakan. Padahal pagi ini dia ingin mencoba menghirup udara segar setelah semalaman terkurung di kamarnya sendiri. Namun, yang dia lihat justru adegan mengerikan di sana.“Ampun, Tuan! Ampun! Saya akan mengabdi pada Anda. Saya mengaku salah. Ampuni saya, Tuan!”Suara teriakan minta ampun itu terdengar samar di telinga Karissa yang berdiri di balkon lantai tiga. Padahal tubuh pria itu sudah penuh darah karena cambukan tanpa ampun. Rupanya permintaan ampun tidak digubris.DOR!Satu peluru kembali dikeluarkan untuk pria lain yang sejak tadi berdiri ketakutan.Seolah ini adalah tontonan yang sengaja Hector perlihatkan pada Karissa, pria tua itu mendongak ke balkon sembari menyerahkan pistol itu ke samping.Jantung Karissa berdetak tidak semestinya.

  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 95 - Seperti Terpenjara

    "Maaf, Nyonya. Anda tidak boleh keluar.”Karissa terhenti di depan lift karena dua pengawal menghalangi jalannya. Lalu apa tadi? Tidak boleh keluar? Dia bahkan sudah memakai baju kerja yang rapi. Sebuah tas dokter dan jas putih juga menggantung di tangannya."Sejak kapan aku butuh izin untuk keluar rumah sendiri?" Bukan bersikap sombong, tapi dia heran pada atmosfer yang berbeda sore ini.“Tuan Damian melarang Anda keluar dari area ini, Nyonya.”Ah, Damian. Itu juga ingin Karissa tanyakan. Setelah sarapan sampai sore begini dia belum melihat suaminya. Lelaki itu tidak pamit sama sekali. Mengirim pesan pun tidak.“Jangan bercanda. Aku ada jadwal praktek sore ini.” Karissa tetap maju, berniat menerobos.Segera dua pengawal merapatkan badan, tidak memberi celah. Bahkan salah satu dari mereka berani mendorong ringan lengan majikannya.“Nyonya, jangan paksa kami bersikap kasar,” ucapnya sedikit lebih tajam dari sebelumnya.Dengan dahi berkerut tajam, manik mata wanita hamil itu bergerak men

  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 94 - Jangan Jadi Ancaman

    “Cucuku dan anakku belum tau kalau ada musuh di sangkar mereka.”Hector berucap ketika Vincent masuk ke ruangan beraroma tembakau. Tadi, setelah sarapan dengan atmosfer menegangkan di setiap suapan makanan. Kini Vincent diminta datang ke salah satu ruangan tertutup di mansion itu.Pria paruh baya yang berdirinya sudah tidak setegak dulu, juga tubuhnya tidak seatletis dulu, kini dia tengan berdiri di ruangan. Mata Vincent waspada menatap Hector yang duduk di kursi besar dengan sikap santai. Senyum pria tua itu ramah, tapi tidak dengan matanya yang penuh manipulasi dan intimidasi."Sudah lama sekali sejak terakhir kali kita bertemu, Vincent."Vincent mengepalkan tangannya di samping tubuh. Dia tak berdaya, tapi juga tak mau terlihat lemah."Dan saya berharap kita tidak akan pernah perlu bertemu lagi."Hector tertawa kecil, seakan menganggap ucapan Vincent sebagai lelucon."Kau masih setia pada keluarga Luther, rupanya. Sampai-sampai rela memperrtaruhkan nyawa untuk melindungi keturunann

  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 93 - Belati di Leher Karissa

    “Damian tidak ke ruang kerja? Dia ke mana?” bisik Karissa setelah pengawal di lantai dua mengatakan tidak melihat tuannya keluar dari lift.Karena penasaran dengan kegiatan Luciano di tengah malam begini, dia pun masuk lagi ke dalam lift lalu pergi ke lantai lainnya. Di sana sepi, padahal biasanya di setiap lantai ada pengawal.Karissa melangkah kakinya lalu berhenti di tengah ruangan terbuka sambil melihat ke kanan dan kiri. Hingga dia melihat ada bayangan bergerak di lorong sebelah kanan.“Damian? Dia sedang apa?”Kaki dengan sandal rumah berbulu tanpa suara itu mulai melangkah melewati lorong dengan penerangan yang minim. Jujur, tiga tahun tinggal di mansion sebesar ini memang tidak semua Karissa tau ada ruang apa saja.Contohnya lorong ini, Karissa tidak tau jalan ini akan membawanya ke mana.“Damian?” panggil Karissa dengan suaranya yang menggema.Tidak ada jawaban.Dia mulai melangkah waspada juga merinding. Sampai-sampai wanita itu memeluk diri sendiri dan mengusap lengannya ya

  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 92 - Mulai curiga

    “Tolong jangan lakukan apapun. Jangan ceritakan ini pada suamimu. Aku takut dia mengatakan pada Luciano dan berakhir nyawaku yang melayang.”Karissa sangat ingat tangan Shiena yang gemetaran ketika mengatakan semua.Karissa membuka matanya saat mendengar napas suaminya yang tenang di sampingnya.“Dia sudah tidur, kan?” tanyanya dalam hati.Karissa menoleh perlahan. Cahaya remang dari lampu meja menerangi wajah lelaki itu. Luciano yang damai dalam tidur, namun tetap menyiratkan kegelapan yang tak pernah benar-benar hilang.Pelan, Karissa menyingkirkan tangan besar yang melingkar di perutnya.“Emh...” Luciano hanya merubah posissinya sedikit dan kembali terlelap.Karissa mulai bangkit, menahan napas agar tidak membangunkan pria itu. Tangannya terulur ke laci di sisi ranjang. Jari-jarinya menyentuh benda lalu mengeluarkan.Kalung hitam yang diberikan oleh Ben dengan liontin berbentuk kepala serigala dan logo "W" terukir di dalamnya.Hatinya berdebar saat menatap benda itu di tel

  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 91 - Kembar?

    Langkah Karissa terhenti ketika mendengar nama Luciano disebut. “Siapa yang berani menyebut nama itu di sini?” gumamnya.Saat ini, dia hendak mengambil jalan pintas menuju ke paviliun barat melewati taman yang sepi karena dekat dengan kamar jenazah. Dia penasaran dengan obrolan yang samar terdengar, Karissa pun mendekat.Orang yang pertama lihat adalah suaminya tengah meniupkan asapnya perlahan, lalu menyeringai sinis ke arah lawan bicaranya. "Damian, kamu di sini?" tanya Karissa memecah memecah keheningan. Keterkejutannya rupanya belum usai. Matanya membesar, napasnya tersengal melihat dua wajah identik yang terpampang di hadapannya."D-Damian? K-Kenapa kalian ada dua?!" Damian hanya menyeringai lebih lebar. Mata birunya bersinar seperti menikmati keterkejutan yang tercetak jelas di wajah Karissa. "Permainan ini akan segera usai," bisik Damian rendah, terdengar berbahaya. Sebelum Karissa bisa bereaksi lebih jauh, sebuah bayangan bergerak cepat dari belakang. Sergio menghantam te

  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 90 - Damian dan Luciano

    “Apa? Dokter Shiena diserang?”“Iya, Dok. Dia mengalami luka tusuk di perutnya. Wajahnya juga banyak memar karena dipukuli.”Pagi itu Karissa baru saja berangkat praktek. Siapa sangka pasien pertama yang menjadi tanggungjawabnya pagi ini adalah Shiena. Buru-buru dia memakai jas putih, diambilnya berkas yang diberikan oleh perawat untuk dia baca sebentar.“Tidak sampai operasi?” tanya Karissa membaca hasil tindakan kemarin.“Iya, Dok. Luka tidak sampai mengenai organ vital. Pendarahan juga bisa dihentikan. Jadi pasien cukup dijahit setelah pembersihan,” jawab perawat.Karissa mengangguk lalu bergegas pergi ke kamar rawat inap Shiena. Kedatangannya tentu membuat atensi Shiena dan Ben tertuju ke arah pintu.“Shiena ....” Karissa mempercepat langkahnya dan Ben reflek memundurkan kursi rodanya, memberi ruang untuk wanita itu mendekat.Di atas ranjang putih itu, Shiena terbaring dengan memar yang sangat kontras dengan kulit pucatnya. Selain memar, bibirnya sedikit sobek di sudut, dan ada pe

  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 89 - Penyerangan

    “Dua mafia besar memperbutkan kalung dengan makna cinta abadi.” Karissa mengeja salah satu judul artikel yang dia temukan.“Aku benar-benar penasaran. Huh, lagian dari mana Damian mendapatkan kalung ini? Pasti sangat mahal harganya.”Karissa sedang bersandar santai di sofa sambil menunggu artikel yang dia temukan itu terbuka. Aneh, kenapa loading-nya terlalu lama.“Apa internet sedang error?” Dia keluar ke balkon. Siapa tau cuaca mendung membuat signal internet jadi lelet.Saat artikel hampir terbuka tiba-tiba muncul notifikasi. “Halaman yang Anda buka tidak ditemukan.”Dia menggigit bibirnya kemudian membuka artikel lain. Hasilnya sama saja, halaman tidak bisa dibuka.“Apa HP-nya yang murahan?” gerutu Karissa membolak balikkan benda pipih itu. sedetik kemudian dia tersenyum smirk, mana mungkin suami dengan pemilik perusahaan raksasa itu memberikan barang murahan.Karena kesal, Karissa pun menyerah. Bersamaan dengan itu, sebuah pesan muncul di notif bar layar benda pipih tersebut.[Ak

  • Istri Figuran Presdir Arogan   Bab 88 - Mengulik Identitas

    “Kau tak sanggup meninggalkannya karena terlalu mencintainya?” Vincent bisa melihat itu. Tatapan cinta Karissa terhadap suaminya nampak nyata.Sesungguhnya Vincent juga tidak tega. Namun bagaimana lagi. Pada akhirnya Karissa pun akan tersakiti. Bukan hanya hati, tapi juga fisik. Atau bahkan nyawa yang jadi taruhan.Karissa menunduk. “Aku pasti akan meninggalkannya,” jawabnya ragu.Pria paruh baya dengan beberapa keriput yang mulai nampak itu hanya menarik napas panjang, lalu membuangnya perlahan. Dia sudah mendengar jawaban yang dia inginkan, dan itu cukup untuk saat ini.Dia mengangkat tangannya lalu mengusap kepala putrinya. Hal itu cukup membuat hati Karissa kembali merasa sedikit lebih tenang dari sebelumnya.“Kau sangat cantik meski sedang mengandung. Persis seperti ibumu.” Vincent sengaja mengalihkan topik pembicaraan demi merubah suasana hati ibu hamil ini.Karissa mengangkat wajahnya lalu tersenyum tipis. “Benarkah?”Vincent mengangguk samar. “Mulai sekarang daddy akan selalu

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status