ISTRI DEKIL YANG SELALU DIHINA TERNYATA ANAK MAFIABab 38POV AuthorPanggilan masuk dari Zendaya. Dengan cepat Elena menjawabnya."Kenapa wajahmu terlihat heran begitu? Mencariku? Aku tidak ada di sana," ujsr Zendaya dengan tawa renyah."Mbak mengikutiku?" tuding Elena."Untuk apa? Apa untungnya bagiku mengikutimu. Lebih baik aku bersantai di rumah."Elena tetap memperhatikan ke sekitar, ia yakin jika ada yang mematai-matainya."Dengar ya, Mbak. Aku tidak takut padamu, aku bukan orang lemah yang tidak mampu melawan. Aku akan menghadapimu!" Elena bicara dengan gayanya yang angkuh, berkata seolah-olah dirinya tak terkalahkan."Ya … ya. Aku percaya kau bukan orang lemah. Buktinya saat dimadu kau berontak tidak nangis di pojokan sambil meratapi nasib.""Mbak jangan mengejekku ya!" bentak Elena hilang kesabaran."Aku tidak mengejek. Aku bicara fakta. Hati-hati saat berkata, dulu kau malah yang mengejekku karena aku akan dimadu tapi kenyataan malah kau yang dimadu. Miris sekali! Makanya ja
ISTRI DEKIL YANG SELALU DIHINA TERNYATA ANAK MAFIABAB 39Tubuh Elena gemetar saat melihat Radit ambruk dengan darah yang merembes dari lengan dan juga perutnya. Ia berteriak histeris, tubuhnya luruh dan memanggil-manggil nama suaminya.Radit meringkuk menahan sakit yang menyiksa, nafasnya bahkan sudah berat seperti akan hilang kesadaran, tubuhnya pun semakin melemah.Ayah Elena pun gegas menghampiri, syok melihat apa yang terjadi.Radit langsung dilarikan ke rumah sakit. Sepanjang jalan Elena menangis, merutuki dirinya yang sampai gelap mata dan melakukan ini pada suaminya sendiri. Padahal semuanya sudah dibicarakan baik-baik, hanya karena Elena tidak menerima sang suami yang ingin menceraikan hal buruk ini malah terjadi."Bu, aku takut." Elena menangis dalam pelukan ibunya.Kejadian tadi jelas membuat Elena sangat ketakutan, bukan hanya karena Radit yang tertu suk namun juga takut dirinya masuk ke dalam penjara."Semua akan baik-baik saja, Nak. Berdoa saja.""Ba–gaimana kalau aku di
ISTRI DEKIL YANG SELALU DIHINA TERNYATA ANAK MAFIABAB 40Tidak pantas melakukan sesuatu saat kondisi Radit seperti ini. Sekarang Zendaya masih membiarkan Elena namun bukan berarti akan melepaskannya begitu saja.Zendaya bahkan tidak melarang Elena yang ingin menemani Radit tapi tetap akan diawasi."Sayang, kamu pulang ya. Biar mas yang jagain Radit di sini. Elena, kamu juga pulang."Namun Fadil tidak setuju, ia malah menyuruh Elena untuk pulang. Mungkin Fadil masih takut terjadi hal buruk lagi pada Radit jadi lebih baik ia menjaganya sendiri.Zendaya menatap Elena dan mengarahkan dagunya ke arah pintu pertanda Elena diminta untuk keluar. Tanpa membantah ia pun melangkah keluar ruangan itu."Aku juga pulang?"Fadil mengangguk, menggenggam tangan Zendaya. "Kamu butuh banyak istirahat apalagi akhir-akhir ini tidur kamu sering terganggu. Mas bisa menjaga Radit di sini, besok baru beritahu ibu dan Anggika soal Radit. Setidaknya sampai Radit bisa lebih baik.""Iya. Aku mengerti, Mas. Kamu
ISTRI DEKIL YANG SELALU DIHINA TERNYATA ANAK MAFIABab 41Elena memilih untuk memakai kapal laut, berpikir jika ia hilang maka Zendaya hanya akan mencari di bandara-bandara bukan di pelabuhan. Elena memutuskan untuk pergi ke rumah neneknya yang ada di kampung, setidaknya ia aman. Setelah waktu lebih kondusif nanti baru ia akan kembali.Dalam kondisi genting seperti ini Elena tidak bisa berpikir jernih yang ada dalam benaknya hanya kabur, tidak ada yang lain. Bahkan Elena sengaja meninggalkan ponselnya di rumah agar tidak mudah dilacak, ia menggunakan ponsel lain untuk dipakai komunikasi dengan ibunya.Ayah Elena tidak tahu jika putrinya kabur, mungkin jika tahu ia akan menahannya namun ibunya Elena malah mendukung putrinya untuk kabur karena tidak mau menjadi bahan gunjingan jika pahitnya nanti Elena dipenjara karena masalah ini.“Akhirnya sampai juga.” Elena bisa bernafas lega saat sudah berada di dalam kamar yang dipesannya.Jelas Elena memilih tempat yang nyaman karena perjalanan i
ISTRI DEKIL YANG SELALU DIHINA TERNYATA ANAK MAFIABab 42Elena bangun dari tidurnya dengan nafas yang memburu. Mimpi yang baru saja mendatanginya seperti sangat nyata.Keringat membanjiri pelipis wanita itu. Ia menoleh ke kanan dan kiri dan tidak menemukan siapapun. Tidak menemukan laki-laki seperti apa yang ada dalam mimpinya.Ia meraih botol air, membuka tutupnya dengan tangan gemetar lalu meneguk air itu sampai tandas."Aku harus segera pergi dari tempat ini," gumam Elena.Jam menunjukkan pukul tiga dini hari. Elena tidak bisa tidur lagi setelah itu. Ia bahkan berjaga-jaga jangan sampai mimpinya itu menjadi kenyataan. Menggeser kursi dan juga lemari kecil untuk menahan pintu, saking takutnya.Seharusnya ia tidur di jam seperti ini tapi untuk memejamkan mata saja sangat sulit karena mimpi buruk yang menghantuinya.Keesokan paginya kapal ini bersandar tapi belum sampai ditujuan Elena. Namun wanita itu memutuskan untuk turun, ia akan kembali pulang ke rumahnya karena baginya disanala
ISTRI DEKIL YANG SELALU DIHINA TERNYATA ANAK MAFIABab 43“Mas, ikut!” Zendaya bergelayut manja di lengan Fadil.Lelaki itu mengernyit heran. “Mas mau berangkat kerja, sayang. Kamu di rumah saja ya. Mama juga katanya mau datang.”Zendaya menggelengkan kepalanya. “Pokoknya aku mau ikut, Mas.”Semenjak hamil ia menjadi lebih manja dan mudah sekali menangis. Untung saja masalah-masalah yang ada sudah selesai jadi Zendaya saat ini hanya harus fokus pada kehamilannya saja. Sudah merasa tenang karena semua orang fokus dengan hidup mereka masing-masing. Kondisi bu Diah juga sudah semakin membaik. Bisa berucap satu dau kata meskipun masih terbata-bata.“Sayang. Nanti sore mas juga pulang 'kan. Di rumah saja ya, di sana juga kamu mau apa. Pasti bosan.” Fadil dengan lembut melepaskan tangan istrinya.Mata Zendaya langsung berkaca-kaca, buliran bening berjatuhan membasahi pipinya.Fadil jadi gelagapan. Ia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Merasa tidak mungkin jika mengajak Zendaya ke tempat
ISTRI DEKIL YANG SELALU DIHINA TERNYATA ANAK MAFIABab 44"Nona Zendaya, saya sangat merasa terhormat dengan kedatangan anda di sini."Zendaya menghela nafas panjang. "Saya disini sebagai istri dari pegawai anda, Pak. Jadi jangan bersikap berlebihan.""Tentu saja tidak berlebihan, Nona. Kami akan menyiapkan semua yang anda butuhkan.""Aku tidak butuh apa-apa. Aku hanya ingin menemani suamiku. Bisakah anda pergi dari sini?"Melihat raut wajah tidak bersahabat Zendaya, pak Fredy memutuskan untuk pergi. Zendaya datang memang bukan untuk dijamu sebagai tamu. Ia hanya ingin menemani suaminya yang kini sedang membersihkan kaca.Tidak akan ada yang menegur jika Zendaya yang melakukan hal ini. Mungkin jika istri pegawai lain nanti yang ada akan bermasalah.Zendaya melangkah mendekati suaminya."Kamu tampan sekali kalau sedang serius begitu," celetuk Zendaya.Fadil terkekeh. "Sayang. Tunggu sambil duduk saja. Atau kamu mau pulang?" tanyanya tanpa menatap Zendaya karena fokus pada pekerjaannya.
ISTRI DEKIL YANG SELALU DIHINA TERNYATA ANAK MAFIABab 45POV Author“Tidak lama bertemu kau semakin cantik.” Kata itu lolos saat Zendaya sudah berdiri di hadapan lelaki bernama Yogas itu.Zendaya menghembuskan nafas kasar. “Apa urusanmu datang ke sini? Aku tidak mengenalmu.” Ia melipat tangan di depan dada.Yogas malah tertawa. “Kau memang tidak mengenalku tapi aku tidak bisa melupakanmu yang–”Zendaya mengangkat jari telunjuknya. “Diam! Aku akan menemuimu nanti, jadi cepatlah keluar dari rumahku!”Lelaki itu menyeringai. Menyodorkan kartu namanya pada Zendaya dengan mengedipkan sebelah matanya sebelum melangkah keluar dari rumah itu.Bertepatan dengan Yogas yang keluar. Fadil datang menghampiri.“Tamunya sudah pulang?” tanya Fadil.Zendaya memaksakan senyumnya meski dadanya bergejolak karena amarah. “Iya. Hanya mengajak kerjasama, aku bilang ini bukan hari yang tepat karena libur.”Kening Fadil berkerut. “Kamu 'kan sudah janji tidak bekerja.”“Iya, Mas. Yang menangani ini nanti juga
“Aku tidak akan lagi menghubungi atau menerima telepon darinya.” Yuda mengeluarkan ponsel dan menyodorkannya pada Rika.“Kamu yang blokir kontaknya dia.”Rika mengernyit, “kenapa aku?”“Aku mau kamu percaya, aku nggak ada niatan apapun apalagi sampai menduakan kamu. Kisahku dan Tiara hanya ada di masa lalu, sekarang hanya ada kisah kita.”“Mas ingin aku percaya?”“Iya. Aku akan melakukan apapun untuk membuatmu percaya.”“Kalau begitu nikahi aku sekarang juga, tidak perlu ada resepsi, akad saja dulu setelah itu baru adakan resepsi.”“Kalau begitu aku akan menghubungi Papa sekarang, kebetulan Papa memang baru kembali.”Rika sebenarnya tidak berniat sejauh ini tapi baginya ini lebih baik, bukannya meragukan Yuda tapi ia tahu jika Tiara tidak akan mundur begitu saja. Tadi saja ia berani meminta Yuda secara terang-terangan dan Rika tidak akan membiarkan itu, hubungannya dan Yuda sudah serius, tidak mungkin berakhir hanya karena orang dari masa lalu.Semua keluarga kaget saat mendengar hal i
Tubuh Rika membeku mendengar itu dan ia mulai sadar ada yang aneh.“Yuda pasti mengatakan jika aku temannya 'kan? Aku bukan temannya tapi mantan kekasihnya.”Di saat seperti ini sempat-semptnya Tiara membicarakan hal pribadi seolah tidak peduli pada putrinya sendiri,Rika mencoba tenang meskipun agak kecewa saat Yuda membohonginya tapi ia yakin Yuda memiliki alasan melakukan hal ini. Ia masih percaya pada Yuda.“Hanya mantan 'kan?” Aku calon istrinya.” Rika mempertegas, ia tidak mau kalah dari Tiara.Yuda miliknya dan tidak akan ia biarkan wanita manapun merebut Yuda darinya.Baru saja Tiara akan kembali bicara pintu ruangan diketuk, Yuda masuk membawa minuman yang baru saja dibelinya. Satu diberikannya pada Tiara dan satu lagi untuk Rika. Meskipun Rika tidak meminta tapi Yuda berinisiatif untuk membelikannya.“Bagaimana kondisi anakmu?” tanya Yuda, ia menggeser tubuhnya mendekat pada Rika dengan tangannya yang bertengger manis di pinggang wanita itu. Rika tersentak dengan sentuhan ti
“Tidak, aku tidak akan mendekati Mas Yuda kalau begitu.” Tiara tidak mau dianggap mengincar harta mantan kekasihnya.Ia kembali pada Yuda memang karena benar-benar mencintai lelaki itu.“Jadi sebelumnya kamu niat kembali pada Yuda?”Tiara diam tak menjawab perkataan ayahnya. Ia tidak habis pikir kenapa sang ayah tidak mencari pekerjaan saja malah mengandalkan uang pemberian dari menantunya dan sekarang mendesak Tiara. Padahal jika saja ada yang menjaga anaknya maka aiara juga mau bekerja agar tidak didesak untuk rujuk dengan mantan suaminya atau mencari lelaki kaya yang lain.“Kenapa diam? Iya kamu berniat mendekati Yuda? Bagus kalau begitu, lanjutkan. Bapak tunggu kabar baiknya.”Setelah ayahnya itu pergi Tiara menghela nafas panjang. Selama berhubungan dengan Yuda ia sama sekali tidak tahu jika lelaki itu dari kalangan atas karena Yuda sama sekali tidak menunjukkan itu dan Tiara juga tidak peduli seperti apa Yuda karena di matanya Yuda adalah sosok lelaki baik yang bertanggung jawab
“Tiara-”“Tidak perlu menjawab sekarang, Mas. Pikirkan dulu baik-baik, aku disini menunggumu. Aku tidak masalah jika kamu tetap bersama kekasihmu tapi aku memang ingin menikah denganmu.”Yuda menghela nafas panjang, mengusap wajahnya dengan kasar. Ia tidak suka situasi seperti ini, di saat dirinya baru memulai lembaran baru dengan orang baru, Tiara sang wanita dari masa lalu mahal datang begitu saja. Mungkin jika mereka bertemu sebelum Yuda bersama Rika maka lelaki itu tidak akan berpikir dua kali untuk menerima Tiara yang memang masih dicintainya, tidak akan mempermasalahkan soal status Tiara yang sudah menjadi janda dan memiliki anak.Namun semuanya berbeda sekarang ada hati lain yang harus Yuda jaga tapi ia juga tidak tega melihat Tiara seperti ini. Dulu perpisahan mereka bahkan bukan keinginan keduanya tapi paksaan dari keluarga Tiara. Dari tubuh wanita itu yang terlihat kurus, Yuda bisa menebak jika memang Tiara tidak bahagia dengan pernikahannya.“Aku harus pulang.”Tiara mengan
Yogas yang awalnya tidak peduli kini malah memusatkan perhatiannya pada Yuda dan Tiara apalagi saat melihat Tiara menangis. Entah apa yang mereka bicarakan dan itu membuat Yogas sangat penasaran.Suara klakson yang bersahutan di belakang mobilnya mau tak mau membuat Yogas melanjutkan kendaraannya itu dan ia harus rela kehilangan Yuda dan Tiara yang kini sudah tidak nampak saat Yogas putar balik.“Kenapa juga aku harus peduli? Ini urusan mereka.” Yogas malah merutuki dirinya sendiri yang malah akan terlibat dengan malah orang lain. Ia memilih untuk mengelilingi kota tanpa tujuan yang jelas. Saat ini ia tidak akan fokus untuk melakukan apapun apalagi harus bekerja dan mengurus masalah kantor, bukannya selesai mungkin yang ada malah akan menambah masalah baru.Berbeda dengan Yogas yang kini melakukan sesuatu yang bisa mengalihkan pikirannya yang semrawut. Rika yang berada di cafe semakin dibuat tidak enak pada Yogas padahal jelas-jelas itu bukan salah Rika. Ia bahkan tidak bisa menentang
“Jadi, Yogas benar-benar mencintaimu?”Rika menggeleng, “aku tidak tahu benar tidaknya tapi dia mengatakan menyukaiku. Ini membuatku jadi tidak nyaman.”Yuda pikir Yogas tidak akan sejauh itu karena memang dari awal niatnya hanya ingin memperalat Rika, itu yang membuat Yuda berpikir agar cepat-cepat menjadikan Rika miliknya. Sekarang ia juga ikut merasa tidak nyaman jika Yogas memiliki rasa pada Rika yang akan menjadi kakak ipar lelaki itu nantinya.“Jangan merasa tidak nyaman begitu. Ya, mungkin awalnya sulit menghilangkannya tapi lama kelamaan pasti terbiasa. Kita juga tidak memaksa Yogas untuk tidak menyukaimu, kita tidak bisa apa-apa. Bicara pun tidak akan bisa mengubah rasanya,”“Lalu, bagaimana?”“Semuanya akan baik-baik saja.” Yuda menggenggam tangan Rika untuk meyakinkan.Setelah ini akan terjadi kecanggungan antara Rika dan juga Yogas. Rika langsung diantar pulang tapi ia sama sekali tidak menceritakan hal ini pada ibunya karena memang termasuk masalah pribadi yang Bu Diah ju
Rika masih mematung setelah mendengar pengakuan Yogas yang sangat mengejutkan bahkan Rika tidak percaya dengan pendengarannya sendiri.Tawa gadis itu malah pecah setelah beberapa detik tertegun, “ya ampun, ternyata Bos orangnya lucu juga. Aku kira tidak bisa bercanda.”“Aku serius. Aku menyukaimu.”Tawa Rika langsung berhenti dan bergani menjagi gugup. Ia mencoba mencari kebohongan di sorot mata Yogas tapi sama sekali tidak mendapatkannya bahkan Rika melihat sorot mata yang berbeda dari biasanya.“Aku ….” Tenggorokan Rika tercekat, ia malah sulit untuk bicara sekarang.“Tidak perlu mengatakan apapun, aku juga tidak berharap kau memiliki rasa yang sama. Aku hanya ingin kau tahu seperti apa perasaanku ini.”Bohong. Nyatanya Yogas berharap Rika memiliki rasa yang sama apalagi melihat sikap gadis itu yang berbeda. Dari awalnya selalu bersikap kasar berubah menjadi bergitu lembut padanya.“Jangan menyukaiku.” Dua kata itu sukses membuat Yogas terheran-heran.“Kenapa? Apa yang salah? Apa ka
“Ibu senang kamu mau bertemu dengan Ibu.” Rika diam tidak mengatakan apapun, ia juga sebenarnya berat melakukan ini tapi saat nanti memulai lembaran baru Rika tidak ingin ada masalah dari masa lalunya yang mengganjal dan menghalangi kebahagiaannya. Jika dengan menerima ibu kandungnya ia bisa merasa sedikit lega, maka Rika akan melakukannya. “Ibu dengar dari Mbak Diah kalau kamu berencana untuk menikah?” “Ya.” “Ibu senang sekali mendengarnya, kalau memang kamu tidak keberatan apa boleh ibu bertemu dengan calon suami kamu?” “Ya, dia juga ingin bertemu dengan anda.” Rika tidak bisa bersikap lebih dekat, bicaranya saja begitu formal tapi sang ibu sama sekali tidak tersinggung karena memang dirinya sadar diri jika Rika membencinya. Rasa bersalah selama ini selalu menggerogoti hatinya, ia selalu mengingat Rika tapi tidak pernah berani datang untuk sekedar melihatnya dari dekat. Mungkin bisa dibilang ia membayar kesalahannya karena setelah beberapa kali menikah tidak kunjung punya anak.
POV Author“A-ap? Jadi Bos Yogas itu adiknya Mas Yuda?” Mata Rika masih terbelalak dengan mulut yang terbuka saking tidak percayanya dengan apa yang baru saja didengar.“Iya, kami beda ibu saja.”“Pantesan adik kakak tapi beda sekali. Apalagi dari sikapnya, berbanding terbalik. Kamu yang lembut dan pengertian sedangkan dia sangat menyebalkan.”“Tapi aslinya baik,” ujar Yuda mencoba untuk menjelaskan jika Yogas aslinya bukan orang seperti itu meskipun Yogas memang tidak pernah sekalipun berbuat baik pada Yuda tapi Yuda tidak pernah ada niatan sedikitpun menjelakkan adiknya di depan orang lain.“Tapi dia marah-marah terus padaku.”Yuda mengulas senyum, “Jika belum terlalu kenal memang seperti itu tapi jika sudah kenal pasti tahu betapa baiknya dia.”Rika manggut-manggut, ia ingat saat diberitahu jika sebenarnya Yogas memiliki sisi baik. Lelaki itu terkadang membagi uang tanpa menunggu ada hari spesial jika saat dirinya memiliki suasana hati baik maka semua orang akan merasakan ditampar