ISTRI DEKIL YANG SELALU DIHINA TERNYATA ANAK MAFIABab 41Elena memilih untuk memakai kapal laut, berpikir jika ia hilang maka Zendaya hanya akan mencari di bandara-bandara bukan di pelabuhan. Elena memutuskan untuk pergi ke rumah neneknya yang ada di kampung, setidaknya ia aman. Setelah waktu lebih kondusif nanti baru ia akan kembali.Dalam kondisi genting seperti ini Elena tidak bisa berpikir jernih yang ada dalam benaknya hanya kabur, tidak ada yang lain. Bahkan Elena sengaja meninggalkan ponselnya di rumah agar tidak mudah dilacak, ia menggunakan ponsel lain untuk dipakai komunikasi dengan ibunya.Ayah Elena tidak tahu jika putrinya kabur, mungkin jika tahu ia akan menahannya namun ibunya Elena malah mendukung putrinya untuk kabur karena tidak mau menjadi bahan gunjingan jika pahitnya nanti Elena dipenjara karena masalah ini.“Akhirnya sampai juga.” Elena bisa bernafas lega saat sudah berada di dalam kamar yang dipesannya.Jelas Elena memilih tempat yang nyaman karena perjalanan i
ISTRI DEKIL YANG SELALU DIHINA TERNYATA ANAK MAFIABab 42Elena bangun dari tidurnya dengan nafas yang memburu. Mimpi yang baru saja mendatanginya seperti sangat nyata.Keringat membanjiri pelipis wanita itu. Ia menoleh ke kanan dan kiri dan tidak menemukan siapapun. Tidak menemukan laki-laki seperti apa yang ada dalam mimpinya.Ia meraih botol air, membuka tutupnya dengan tangan gemetar lalu meneguk air itu sampai tandas."Aku harus segera pergi dari tempat ini," gumam Elena.Jam menunjukkan pukul tiga dini hari. Elena tidak bisa tidur lagi setelah itu. Ia bahkan berjaga-jaga jangan sampai mimpinya itu menjadi kenyataan. Menggeser kursi dan juga lemari kecil untuk menahan pintu, saking takutnya.Seharusnya ia tidur di jam seperti ini tapi untuk memejamkan mata saja sangat sulit karena mimpi buruk yang menghantuinya.Keesokan paginya kapal ini bersandar tapi belum sampai ditujuan Elena. Namun wanita itu memutuskan untuk turun, ia akan kembali pulang ke rumahnya karena baginya disanala
ISTRI DEKIL YANG SELALU DIHINA TERNYATA ANAK MAFIABab 43“Mas, ikut!” Zendaya bergelayut manja di lengan Fadil.Lelaki itu mengernyit heran. “Mas mau berangkat kerja, sayang. Kamu di rumah saja ya. Mama juga katanya mau datang.”Zendaya menggelengkan kepalanya. “Pokoknya aku mau ikut, Mas.”Semenjak hamil ia menjadi lebih manja dan mudah sekali menangis. Untung saja masalah-masalah yang ada sudah selesai jadi Zendaya saat ini hanya harus fokus pada kehamilannya saja. Sudah merasa tenang karena semua orang fokus dengan hidup mereka masing-masing. Kondisi bu Diah juga sudah semakin membaik. Bisa berucap satu dau kata meskipun masih terbata-bata.“Sayang. Nanti sore mas juga pulang 'kan. Di rumah saja ya, di sana juga kamu mau apa. Pasti bosan.” Fadil dengan lembut melepaskan tangan istrinya.Mata Zendaya langsung berkaca-kaca, buliran bening berjatuhan membasahi pipinya.Fadil jadi gelagapan. Ia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Merasa tidak mungkin jika mengajak Zendaya ke tempat
ISTRI DEKIL YANG SELALU DIHINA TERNYATA ANAK MAFIABab 44"Nona Zendaya, saya sangat merasa terhormat dengan kedatangan anda di sini."Zendaya menghela nafas panjang. "Saya disini sebagai istri dari pegawai anda, Pak. Jadi jangan bersikap berlebihan.""Tentu saja tidak berlebihan, Nona. Kami akan menyiapkan semua yang anda butuhkan.""Aku tidak butuh apa-apa. Aku hanya ingin menemani suamiku. Bisakah anda pergi dari sini?"Melihat raut wajah tidak bersahabat Zendaya, pak Fredy memutuskan untuk pergi. Zendaya datang memang bukan untuk dijamu sebagai tamu. Ia hanya ingin menemani suaminya yang kini sedang membersihkan kaca.Tidak akan ada yang menegur jika Zendaya yang melakukan hal ini. Mungkin jika istri pegawai lain nanti yang ada akan bermasalah.Zendaya melangkah mendekati suaminya."Kamu tampan sekali kalau sedang serius begitu," celetuk Zendaya.Fadil terkekeh. "Sayang. Tunggu sambil duduk saja. Atau kamu mau pulang?" tanyanya tanpa menatap Zendaya karena fokus pada pekerjaannya.
ISTRI DEKIL YANG SELALU DIHINA TERNYATA ANAK MAFIABab 45POV Author“Tidak lama bertemu kau semakin cantik.” Kata itu lolos saat Zendaya sudah berdiri di hadapan lelaki bernama Yogas itu.Zendaya menghembuskan nafas kasar. “Apa urusanmu datang ke sini? Aku tidak mengenalmu.” Ia melipat tangan di depan dada.Yogas malah tertawa. “Kau memang tidak mengenalku tapi aku tidak bisa melupakanmu yang–”Zendaya mengangkat jari telunjuknya. “Diam! Aku akan menemuimu nanti, jadi cepatlah keluar dari rumahku!”Lelaki itu menyeringai. Menyodorkan kartu namanya pada Zendaya dengan mengedipkan sebelah matanya sebelum melangkah keluar dari rumah itu.Bertepatan dengan Yogas yang keluar. Fadil datang menghampiri.“Tamunya sudah pulang?” tanya Fadil.Zendaya memaksakan senyumnya meski dadanya bergejolak karena amarah. “Iya. Hanya mengajak kerjasama, aku bilang ini bukan hari yang tepat karena libur.”Kening Fadil berkerut. “Kamu 'kan sudah janji tidak bekerja.”“Iya, Mas. Yang menangani ini nanti juga
ISTRI DEKIL YANG SELALU DIHINA TERNYATA ANAK MAFIABab 46“Siapa yang kamu kejar?” tanya Zendaya saat Rika kembali ke dalam rumah.“Itu loh, Mbak. Ada laki-laki mencurigakan, mungkin mau maling atau menculik anak. Aku usir saja,” jawab Rika dengan entengnya hingga membuat Zendaya menganga.“Kamu ini. Bagaimana jika penjahat itu membawa senjata dan menyakitimu.”“Tidak akan. Tadi saja aku menyuruhnya pulang, dia pulang.”“Bukan salah orang 'kan? Jangan sampai itu hanya orang yang lewat saja.”Rika menggelengkan kepalanya. “Bukan, Mbak. Dari jauh aku perhatikan dia terus berada di depan rumah sambil sambil mengendap-endap, wajar saja kalau aku curiga. Tapi tenang saja, dia sudah pergi.”Zendaya hanya geleng-geleng kepala, bagaimana jika Rika salah menuduh orang pikirnya.Setelah Rika masuk ke dalam kamar, gegas Zendaya memeriksa bagian CCTV untuk melihat orang yang disebutkan oleh Rika tadi.Wajahnya dengan fokus menatap layar datar di hadapannya, matanya menyipit menelisik orang yang wa
Bab 47Arkananta Alsaki Gunawan, nama untuk anak pertama Zendaya dan juga Fadil. Waktu berlalu begitu cepat, Zendaya merasa baru kemarin melahirkan anak lelaki itu yang kini bahkan sudah berusia tiga tahun.Fadil yang dulunya bekerja menjadi menjadi cleaning servis kini mulai mencoba membuka usaha sendiri meski masih kecil-kecilan. Sebuah cafe yang dikelolanya sendiri ia pun memilih berhenti dari pekerjaanya.“Mas hari ini cafe tutup?” tanya Zendaya.“Tidak, kenapa?”“Aku mau jalan-jalan. Hari ini sengaja aku libur karena sudah lama terakhir kita pergi bersama-sama.” Zendaya bergelayut manja di lengan suaminya.Memang sudah satu bulan lebih mereka tidak menghabiskan waktu bersama seperti biasanya karena memang baru beberapa bulan ini Fadil membuka usahanya. Ia memulai semua itu dari hasil kerjanya sendiri tanpa menggunakan uang sang istri.Zendaya bahkan sudah mulai kembali kerja karena memang ia memiliki tanggung jawab, tidak jarang ia membawa sang anak bersamanya ke kantor. Bukan hal
Bab 48“Jangan asal bicara ya!” Yogas melotot tidak terima.“Benar kau niat maling? Kemana perginya semua uangmu.” Edrik malah percaya dengan apa yang dikatakan oleh Rika.“Kau malah percaya bocah ini. Aku saja tidak mengenalnya!”“Om jangan pura-pura. Malu ya ketahuan?” ledek Rika dengan santainya.Ingatan Rika memang kuat, ia tidak lupa wajah yang pernah dilihatnya meski hanya sekali itupun sudah tiga tahun lalu. Mungkin Yogas memang tidak mengenali karena ia bukan orang yang akan mengingat orang yang dianggapnya penting. Beda halnya dengan Zendaya, sampai saat ini Yogas bahkan masih mengingatnya meski hanya pernah beberapa kali bertemu secara langsung.Bahkan di kamarnya masih banyak terpajang foto Zendaya. Segila itu ia mencintai istri orang, Yogas merasa dirinya begitu mengagumi sosok Zendaya sampai sulit untuk melupakannya. Bagi Yogas tidak ada wanita yang akan sama seperti Zendaya. Yogas hanya salah mengartikan kekagumannya sebagai cinta. Mengagumi istri orang mungkin masih bis