Share

BAB 2

Author: Ira Riswana
last update Last Updated: 2023-04-04 17:59:33

"Apa yang kamu kira sedang kamu lakukan?"

Suara bariton milik pria asing itu membuat seisi kelab menjadi hening, bahkan DJ yang tadi hanya terbengong mulai turun dari panggungnya untuk memanggil pihak keamanan.

Jennar masih membeku di tempatnya. Dia menatap lekat tubuh tegap menjulang tinggi yang telah menyelamatkan wajahnya dari tamparan Athala tadi. Meski tubuh itu sekarang membelakanginya, namun aura pria itu begitu kuat.

“Lepasin gue!” Athala berteriak sembari berusaha menarik lepas tangannya dari cengkeraman pria bermanik zamrud tersebut. Begitu berhasil dan ingin melawan pria asing itu, pandangannya bertemu dengan wajah sang pria, sekejap membuat tubuhnya membeku. “K-kamu ….”

Melihat Athala mengenal pria tersebut, Jennar menggeser tubuhnya sedikit untuk melihat pria yang telah membantunya.

Detik itu juga, Jennar terkejut. Manik zamrud mempesona yang dilengkapi dengan rahang tegas dan tatapan mengintimidasi itu mampu memukau siapa saja. Akan tetapi, ekspresi dingin yang terpasang di wajah rupawan tersebut mampu mematikan nyali bahkan orang terberani sekali pun.

“Pria macam apa yang mengangkat tangannya terhadap seorang perempuan?” tanya pria asing tersebut dengan tatapan dingin.

Mendengar kalimat itu, manik Jennar pun berbinar. 'Wah ... dia keren.' Namun, dengan cepat dia menggelengkan wajahnya, berusaha kembali sadar. ‘Fokus Jennar, rencanamu belum selesai!’

Jennar pun langsung menatap ke arah Athala.

Dia memasang wajah tak percaya dan mulai menuding sang mantan kekasih selagi air mata–palsu–menuruni wajahnya. “Setelah berselingkuh, lo mau nampar gue?! Apa lo masih bisa dianggap pria?!”

Kalimat Jennar sekejap memicu reaksi dari para penonton sekeliling. Dan hal tersebut membuat Athala menggertakkan giginya. "Lo!!"

Di mata Athala, tingkah Jennar jelas adalah sebuah sandiwara untuk menghasut kerumunan. Dia mengambil langkah untuk menghampiri gadis itu, tapi tubuh pria asing bermanik zamrud di sisi Jennar langsung bergeser dan menghalangi langkah Athala.

Karena tatapan dingin dan mengintimidasi si pria asing, Athala tidak berani melakukan apa pun. "Cih!" Pria itu mendecakkan lidah dan memutuskan untuk langsung berbalik pergi meninggalkan kelab. Dia tahu tetap di tempat itu hanya akan memperburuk keadaannya.

Sejumlah pengunjung ramai-ramai mencibir kepergian Athala.

"Beraninya sama cewek. Pas ada lawannya aja lari. Ckckck, malu-maluin!"

Di sisi lain, melihat kepergian Athala, Jennar mengepalkan tangannya dan berusaha mengejar. "Athala, urusan kita belum sele—"

Ucapan gadis itu terpaksa berhenti ketika dia merasakan sebuah genggaman pada tangannya. Jennar pun menoleh ke belakang, menatap sosok tampan yang sempat membantunya.

Dengan tatapan datarnya, pria itu berkata, "Tetaplah di sini.” Nada bicaranya terdengar memerintah. “Setelah drama LIVE instawarmmu itu, banyak reporter telah menunggumu di luar.”

Jennar melebarkan matanya, terkejut. Tentu saja para reporter akan langsung menarget dirinya. Bagaimana bisa dia melupakan hal sepenting itu?

“Menangkap kekasihmu selagi LIVE, kamu jelas ingin menghancurkan reputasinya,” ujar sang pria lagi, membuat Jennar sukses memandangnya dengan waspada.

“Bagaimana kamu tahu?” tanya Jennar dengan tatapan mata menyelidik. “Siapa kamu?”

Selama sesaat, pria itu terdiam, tapi pandangan datarnya menampakkan bahwa dia terkejut gadis di hadapan tidak mengenalinya. Kemudian, bibir pria itu pun terpisah, terlihat ingin mengatakan sesuatu.

Namun, niat sang pria terpaksa diurungkan kala Jennar berseru, “Oh!” Pria itu pun mengernyitkan kening, tak mengerti kenapa Jennar bereaksi demikian. “Kamu fansku?" tebak gadis itu sembari tersenyum sumringah. "Makasih, ya. Kamu udah perhatian banget!"

Pria bernetra zamrud itu mengerjapkan mata, seakan tak percaya dengan apa yang tengah dia dengar. "Aku—"

"Sudah, sudah, jangan malu-malu.” Jennar kembali memotong ucapan pria itu. “Kamu udah ngebantuin aku kayak pahlawan tadi," pujinya sembari merogoh isi tasnya dan mengeluarkan ponsel cadangannya. Ayo, sini!”

Tanpa menunggu jawaban sang pria, Jennar–yang sedang berada dalam puncak kesenangannya setelah membalas Athala yang menjijikan itu–menarik tangan pria itu agar mendekat. Tangannya melingkari pundak pria itu dan dia mendekatkan wajahnya ke wajah pria tersebut.

"Say cheese!"

KLIK!

"Apa yang kamu lakukan?" tanya pria itu mengangkat sebelah alisnya.

"Sebentar, aku posting ke Instawarm Story dulu,"

"Untuk apa?" tanya pria itu singkat.

Mendengar pertanyaan tersebut, Jennar menghentikan aktivitasnya sebelum kemudian menatap pria itu dengan bingung. "Berterima kasih," jelasnya sembari memamerkan hasil unggahannya ke sosial media pada pria tersebut.

Memangnya apalagi yang diinginkan seorang fans dari idolanya? Padahal dia sudah sangat berbaik hati dengan melakukan selfie dan mengunggahnya di i***a story miliknya, apa itu kurang?

"Ah, ya ... tentu saja aku tidak akan berterima kasih hanya dengan ini." lanjut Jennar. "Bagaimana kalau besok kita makan siang bersama?" tawarnya dengan senyum manis, terlalu percaya bahwa itu yang diinginkan si pria.

Sesaat, pria itu kehilangan kata-katanya menghadapi sikap Jennar. Dia mengerutkan keningnya. "Aku sibuk," jawab pria kemudian.

"Sibuk??" heran Jennar, nadanya sedikit naik. "Hei, aku bahkan meluangkan waktu untukmu, apa kamu yakin mau menolak makan siang denganku?" cerocos Jennar yang tidak terima niat baiknya di tolak.

Pria itu berjalan mundur, kemudian menyandarkan tubuh tegapnya pada meja bar. Kedua tangannya tersimpan di dalam saku celana. "Ada satu hal yang bisa kamu lakukan untukku."

Jennar bersorak dalam hati. Itu dia, Jennar sudah dapat menduganya. Tentu saja fansnya menginginkan sesuatu yang lebih, apalagi kesempatan bertemu dengannya semacam ini amat sangat jarang terjadi.

"Apa? Katakan saja," tantang Jennar.

“Bekerjalah untukku.”

Related chapters

  • Istri Dadakan Tuan CEO   BAB 3

    “Bekerjalah untukku.”Mendengar ucapan pria tersebut, dahi Jennar berkerut. "Bekerja untukmu?" Dia merasa sedikit bingung."Ya," jawab pria itu singkat. “Perusahaanku memerlukanmu.”Jennar menghela nafas, perasaannya diserang rasa aneh yang belum pernah dia rasakan sebelumnya. Hal itu membingungkan sekaligus menyinggungnya. Pria di hadapan sedang memintanya untuk bekerja sama dengan perusahaannya?! Dia lebih mementingkan itu dibandingkan makan siang bersamanya?!"Oke. Sebaiknya kita bicarakan ini saat makan siang besok," ucap Jennar, sengaja memaksa pria itu agar menerima ajakan makan siangnya. Kalau ditolak, sebagai selebgram terkenal, malu berat sih!"Tapi—""Besok," tegas Jennar sembari menyisir rambutnya ke belakang. "Hari ini, aku lelah. Tidakkah kamu ingat apa yang baru saja terjadi?" tanyanya. "Aku baru saja dikhianati, apa kamu begitu tega membahas kerja sama dengan seseorang yang sedang patah hati?"Sejenak sepasang mata zamrud itu menatap Jennar lekat. Akhirnya, pria itu pu

    Last Updated : 2023-04-04
  • Istri Dadakan Tuan CEO   BAB 4

    “Aku kira kamu tidak akan datang.”Suara dalam dari pria yang tengah terduduk di kursi restoran ruang VIP selagi menatap ke arahnya membuat Jennar mendengus kesal. Meski dalam mode kesal, Jennar memutuskan untuk mengubah caranya berbicara agar lebih formal. “Saya tidak pernah ingkar janji, Pak Dean” ujarnya, sengaja memberi penekanan khusus terhadap nama pria di hadapan. Tanpa Jennar sadari, sudut bibir pria itu terangkat, membentuk sebuah senyuman saat melihat dirinya menumpahkan emosi selagi memotong daging di atas piring dengan begitu barbar. Pancaran mata pria bernetra zamrud itu menunjukkan rasa terhibur kala pandangannya mendarat pada bibir Jennar yang merengut menggemaskan.Dengan tatapan lekat pada setiap gerakan gadis itu, Dean berujar, “Mengenai tawaran saya kemarin–”“Anda bisa membicarakannya dengan agensi saya.” Jennar tersenyum, dalam hatinya bersorak penuh kemenangan. ‘Rasain!’ makinya. ‘Sudah ganti waktu seenak jidat, masih mau dapatin kerja sama? Enak aja!’ Jennar t

    Last Updated : 2023-04-04
  • Istri Dadakan Tuan CEO   BAB 5

    “Urgh ….”Lenguhan kesakitan itu terlontar dari bibir Jennar seiring kesadarannya kembali. Pening yang menyelimuti kepalanya membuat gadis itu mengernyitkan wajah kala dirinya membuka mata dan melihat pemandangan sekeliling.Sadar bahwa dirinya tidak mengenali ruangan tempatnya berada, Jennar melonjak duduk di tempat tidur. “I-ini di mana?” Saat matanya menyapu seisi ruangan, dia yakin akan satu hal. “Ini bukan kamar gue!”Saat Jennar sedang berusaha menenangkan dirinya sendiri dengan bangkit dari tempat tidur, dia berakhir dibuat panik ketika menyadari tidak ada sehelai kain pun yang membalut tubuhnya.“Loh, baju gue–?!” Belum sempat dia selesaikan ucapannya, mata Jennar berakhir membulat kala dirinya menangkap keberadaan sesosok pria yang tengah terbaring di sampingnya. “AAAAAAAAAA!!” Dia melilit tubuhnya dengan selimut dan menggunakan tangan kanannya untuk memukul-mukul pria tersebut. “Baj*ngan mesum!”“Ugh!” Pukulan keras Jennar pada kepala pria asing itu membuat sang pria terbang

    Last Updated : 2023-04-04
  • Istri Dadakan Tuan CEO   BAB 6

    “Kamu kenapa, Sayang? Lesu banget."Suara wanita paruh baya yang tengah duduk di sampingnya, menyadarkan Jennar dari lamunannya.Gadis itu menoleh pada sang ibu sambil mengulum senyum tipis. "Nggak apa-apa, Mi. Aku hanya sedikit lelah saja,” kilah Jennar.Kemarin, setelah terbangun di ruangan yang sama, Jennar dan Dean langsung menemui manajemen hotel untuk memeriksa rekaman CCTV hotel. Namun, pihak hotel menyatakan CCTV mengalami kerusakan di malam tersebut dan berakhir tidak memiliki rekaman apa pun.Walaupun Jennar merasa tenang lantaran tidak ada bukti yang bisa mengganggu reputasinya, tapi Dean berpikiran sebaliknya. Seseorang telah menjebak mereka dan menempatkan mereka bersama dalam kondisi tidak senonoh, sesuatu jelas akan terjadi.‘Dia bilang akan menemukan pelakunya, tapi sampai sekarang masih belum ada kabar,’ batin Jennar sembari menggigit bibirnya.Memang Dean menyatakan agar gadis itu duduk manis dan tidak berulah, bahkan menyuruhnya untuk melupakan masalah itu karena di

    Last Updated : 2023-04-04
  • Istri Dadakan Tuan CEO   BAB 7

    “Kenapa kalian diam saja?"Jennar masih terdiam kaku, sambil menatap horor foto-foto intimnya bersama Dean. Dia berusaha keras untuk memproses semuanya. ‘Kenapa bisa begini? Siapa orang gila yang berani-beraninya jebak kita kayak gini?!’Selain beragam pertanyaan yang memenuhi kepalanya, Jennar juga dikuasai oleh rasa cemas dan panik. ‘Kalau sampai foto-foto itu bocor ke publik, mampus beneran gue!?’Jennar dapat membayangkan bagaimana namanya muncul di setiap acara gosip, 'Jennaira terlibat cinta satu malam dengan CEO!'Jennar menggeleng pelan, 'Nggak! Nggak! Semua itu nggak boleh terjadi!!' batin Jennar yang kembali tersadar dari lamunannya. Dia pun melemparkan tatapan kepada Dean, mengisyaratkan, ‘Ngomong sesuatu dong!’Akan tetapi, pria itu sepertinya sibuk dengan pertimbangannya sendiri.Gadis itu tiba-tiba saja berdiri, hingga mengalihkan perhatian semua orang. "Jennar nggak setuju!! Jennar nggak mau nikah sama Dean!" tolaknya dengan tegas. Namun, setelahnya Jennar panik, terut

    Last Updated : 2023-04-06
  • Istri Dadakan Tuan CEO   BAB 8

    *Beberapa hari yang lalu* “Nggak! Pokoknya aku nggak akan nikah sama kamu!”Dean menegapkan tubuhnya dan memasukkan kedua tangannya ke dalam kantong celana. “Kenapa?” tanyanya kemudian. “Aku tidak merasa ada yang dirugikan dengan pernikahan ini,” ujarnya.Jennar melebarkan kedua matanya dengan rahang yang mengetat keras begitu mendengar pernyataan Dean. Sesaat kemudian, dia berkata, “Dengar ya, Tuan Deankara Ganendra yang terhormat. Saya punya banyak alasan kenapa pernikahan itu tidak boleh sampai terjadi!” Jari telunjuk Jennar terangkat, mengisyaratkan angka ‘satu’.“Pertama, pernikahan kita bisa menjadi skandal, apalagi kalau sampai foto-foto itu tersebar ke media massa! Dan tebak siapa yang paling dirugikan dalam hal ini? Ya, tentu saja saya!" seru Jennar sedikit berteriak. "Kedua, popularitas saya pun akan semakin turun karena tidak lagi lajang!" imbuhnya. "Bagian paling buruknya adalah, semua brand yang bekerja sama dengan saya akan mencabut kontak mereka. Saya harus membayar g

    Last Updated : 2023-04-06
  • Istri Dadakan Tuan CEO   BAB 9

    "Apa yang sedang kamu lamunkan?" Suara bariton Dean yang tiba-tiba terdengar, berhasil menyadarkan Jennar dari lamunannya. Dengan raut wajahnya yang berubah cemberut, Jennar melirik sinis ke arah Dean. “Menurutmu?” balasnya ketus. “Saya nggak punya kemampuan untuk membaca pikiranmu, Jennar,” jawab Dean, tanpa melepas sedikit pun ‘topeng’ senyumannya yang ramah itu dari wajah tampannya. Di sisi lain, Jennar tampak semakin mendengus kesal. “Kamu emang nggak kepikiran dengan syarat yang dikasih orang tua kita?!” tukasnya jengkel. Dean tidak menjawab. Pria itu hanya melirik sesaat, sebelum akhirnya kembali menyapa para tamu yang mulai menghampiri mereka lagi. Dengan sedikit memiringkan tubuhnya dan mendekati daun telinga Jennar, Dean berbisik sepelan mungkin. “Senyum,” bisiknya. “Masalah lain, pikirkan nanti.” Mendengar ucapan Dean yang terdengar seperti sebuah perintah, diam-diam Jennar menghembuskan napasnya kasar, sebelum akhirnya menunjukkan sikap profesionalnya dengan mengulas se

    Last Updated : 2023-04-12
  • Istri Dadakan Tuan CEO   BAB 10

    “Deankara Ganendra!” Teriakan itu bergema nyaring di dalam ruang tidur mewah bernuansa modern. “Ini semua gara-gara kamu!” imbuh gadis bertubuh molek sembari menuding pria yang belum lama baru saja secara sah menyandang gelar sebagai suaminya. Sekarang, Jennar dan Dean berada di dalam ruang tidur dengan wajah kesulitan. Yang lebih parah, ruang tidur itu adalah ruang tidur yang berada di kediaman orang tua Dean! “Lain kali kalau ngomong tuh dipikir dulu!” bentak Jennar lagi membuat pelipis Dean berkedut. “Kalau bukan karena kamu seenaknya ngomong sama Bima tentang malam pertama, kamu kira kita akan terjebak di sini?!” Satu jam sebelumnya... “Berhubung ini malam pertama, nggak baik juga kalau kalian langsung pergi. Malam ini kalian nginep di sini saja, ya...” Dengan senyuman cerahnya, Ibunda Dean melayangkan tatapan penuh harap pada putra dan menantunya itu. Mendengar omongan Dean kepada Bima tadi, dia menjadi semakin semangat memastikan semuanya berjalan lancar untuk kedua pengantin

    Last Updated : 2023-04-12

Latest chapter

  • Istri Dadakan Tuan CEO   BAB 15

    "Baby!" Tiba-tiba Athalla menghampiri Jennar sambil memeluk serta mencium pipinya."What the…" umpat Jennar reflek, sambil mengusap pipi menggunakan telapak tangannya."Lo…" ucapnya tertahan."Iya, ini aku. Apa kabar cantik?" balas Athalla sambil menarik kursi, kemudian duduk di samping Jennar.Lihatlah bagaimana sikap Athalla saat ini. Menjijikkan! Tidak tahu malu! Apa dia lupa kejadian minggu lalu?Kedatangan Athalla yang tiba-tiba, di luar prediksi Jennar. Bahkan saat ini Jennar bingung harus bereaksi seperti apa.Jennar menggeser kursinya sedikit menjauh. "Ngapain lo di sini??" tanya Jennar sinis."Jangan galak-galak. Kamu nggak kangen sama aku??" tanya Athalla sambil memasukan kerupuk yang dia ambil dari atas piring Jennar ke dalam mulutnya.Jennar berdecak kesal. "Lo sengaja nguntit gue, ya?" Mata Jennar menyipit penuh selidik.Tawa Athalla pecah. "Lucu banget sih kamu, baby." Athalla menjepit hidung mancung Jennar."Berhenti panggil gue dengan sebutan itu! Gue bukan pacar lo la

  • Istri Dadakan Tuan CEO   BAB 14

    "Jen, Bu Irena minta kamu untuk makan siang bersamanya," Mery menyampaikan pesan manager yang meminta Jennar untuk makan siang di kantin Ganendra Beauty.Jennar yang tengah sibuk memainkan telepon genggamnya itu pun, lantas menghentikan aktivitasnya. "Sama Bu Imelda juga?" tanya Jennar sedikit mengernyitkan dahinya."Nggak tau. Bu Irena nggak bilang," jawab Mery jujur. "Ayo jangan sampai Bu Irena ngomel gara-gara kamu telat,"Jennar berdecak kesal, sambil memasukkan telepon genggamnya ke dalam tas. "Kamu lupa siapa saya??" sombong Jennar sambil menunjuk dirinya sendiri."Global Ambassador Ganendra Beauty!" jawab Mery penuh penghormatan. Bukan hormat dalam artian menghamba, namun lebih ke arah bercanda."Ayo!" ajak Jennar sambil merangkul Mery dan menyeretnya keluar dari ruangan rapat.Kantin Ganendra Beauty, berada di lantai tujuh. Daripada terlihat seperti kantin, tempat itu lebih terlihat seperti restoran hotel bintang lima, hanya saja beda di cara penyajiannya. Kantin Ganendra Beau

  • Istri Dadakan Tuan CEO   BAB 13

    "Katanya konglomerat, kenapa nggak punya helikopter sekalian, sih?!" keluh Jennar.Pagi-pagi sekali Jennar diminta datang ke gedung Ganendra Beauty untuk meeting dengan para petinggi, dan managernya. Mengingat kesepakatan semalam yang tidak mengizinkan Jennar ataupun Dean membawa orang lain ke rumah, dengan terpaksa Jennar menyetir sendiri."Uh, boro-boro helikopter, pembantu aja nggak ada," gumam Jennar sendiri.Sebelum keluar dari dalam mobil, Jennar mengecek kembali penampilannya. Dia melakukan touch-up beberapa bagian termasuk mengganti warna lipstiknya menjadi warna merah menyala.Uh, lihatlah dirimu ini. Cantik sekali. Betapa beruntungnya kamu, Dean. Jennar terkekeh saat mendengar betapa konyol dirinya saat ini.Setelah dirasa cukup, Jennar keluar dari dalam mobil, dan masuk ke dalam gedung Ganendra Beauty. Kemewahan interior dari gedung Ganendra Beauty, membuat Jennar terpana beberapa detik, sebelum akhirnya menormalkan kembali ekspresi wajahnya.Ini kali pertama Jennar memasuk

  • Istri Dadakan Tuan CEO   BAB 12

    “Bagaimana rasanya jadi pengantin baru?”Jennar merasa jengah dengan sikap Bima yang terus memberikan banyak pertanyaan padanya. Ditambah lagi dengan Dean yang tidak putus memandang Bima, seakan-akan memang sedang menantangnya.“Begitulah…” Jennar yang menyadari bahwa atmosfer di dalam ruangan terasa tidak enak, dia berusaha untuk menjawab secukupnya saja.Ayah Dean yang tampaknya paling bisa membaca situasi, berdeham dengan cukup keras. “Bagaimana dengan proyek kerja sama kalian?”Bima menganggukkan kepalanya, dan berujar dengan santai. “Semuanya masih dalam tahap perencanaan. Belum ada kata sepakat. Benar begitu, sepupu?” ujarnya sambil menatap Dean.“Belum sepakat?” Ayah Dean mengerutkan dahinya. “Bukannya kalian sudah membahas proyek ini dari tiga bulan yang lalu?”Bima menaikkan bahunya. “Ada beberapa hal yang belum ada titik temunya. Pembahasan selama ini, lebih banyak menguntungkan Dean ketimbang saya, om.”Jennar sampai bergidik karena atmosfer di dalam ruangan yang terasa men

  • Istri Dadakan Tuan CEO   BAB 11

    "Kamu harus tanggung jawab!" Desis Jennar ketika Dean keluar dari kamar mandi.Dean yang tengah mengeringkan wajahnya itu pun, lantas berhenti sambil menatap Jennar dengan heran."Gara-gara jamu yang mommy kasih, mulutku sampai sekarang masih pahit. Itu juga kan salah kamu, kenapa tadi nggak berusaha ngelarang?" gerutu Jennar melampiaskan semua kekesalannya.Lagi-lagi Dean tidak merespon. Dia hanya menatap Jennar sekilas, kemudian pergi, keluar dari dalam kamar."Dosa apa gue, sampai-sampai bersuamikan manusia es kayak dia!" keluhnya, sambil merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur. Tidak lupa dia juga menyelimuti tubuhnya dengan selimut.Jennar yang hampir terlelap, kembali membuka matanya, saat suara bariton seseorang menyapa telinganya."Lemon tea hangat. Minumlah," titah Dean, sambil memberikan gelas kaca itu pada Jennar.Jennar menatap Dean, dan gelas yang ada di tangannya dengan heran."Minum!" perintah Dean kembali.Tanpa banyak tanya lagi, Jennar langsung meminum habis lemon te

  • Istri Dadakan Tuan CEO   BAB 10

    “Deankara Ganendra!” Teriakan itu bergema nyaring di dalam ruang tidur mewah bernuansa modern. “Ini semua gara-gara kamu!” imbuh gadis bertubuh molek sembari menuding pria yang belum lama baru saja secara sah menyandang gelar sebagai suaminya. Sekarang, Jennar dan Dean berada di dalam ruang tidur dengan wajah kesulitan. Yang lebih parah, ruang tidur itu adalah ruang tidur yang berada di kediaman orang tua Dean! “Lain kali kalau ngomong tuh dipikir dulu!” bentak Jennar lagi membuat pelipis Dean berkedut. “Kalau bukan karena kamu seenaknya ngomong sama Bima tentang malam pertama, kamu kira kita akan terjebak di sini?!” Satu jam sebelumnya... “Berhubung ini malam pertama, nggak baik juga kalau kalian langsung pergi. Malam ini kalian nginep di sini saja, ya...” Dengan senyuman cerahnya, Ibunda Dean melayangkan tatapan penuh harap pada putra dan menantunya itu. Mendengar omongan Dean kepada Bima tadi, dia menjadi semakin semangat memastikan semuanya berjalan lancar untuk kedua pengantin

  • Istri Dadakan Tuan CEO   BAB 9

    "Apa yang sedang kamu lamunkan?" Suara bariton Dean yang tiba-tiba terdengar, berhasil menyadarkan Jennar dari lamunannya. Dengan raut wajahnya yang berubah cemberut, Jennar melirik sinis ke arah Dean. “Menurutmu?” balasnya ketus. “Saya nggak punya kemampuan untuk membaca pikiranmu, Jennar,” jawab Dean, tanpa melepas sedikit pun ‘topeng’ senyumannya yang ramah itu dari wajah tampannya. Di sisi lain, Jennar tampak semakin mendengus kesal. “Kamu emang nggak kepikiran dengan syarat yang dikasih orang tua kita?!” tukasnya jengkel. Dean tidak menjawab. Pria itu hanya melirik sesaat, sebelum akhirnya kembali menyapa para tamu yang mulai menghampiri mereka lagi. Dengan sedikit memiringkan tubuhnya dan mendekati daun telinga Jennar, Dean berbisik sepelan mungkin. “Senyum,” bisiknya. “Masalah lain, pikirkan nanti.” Mendengar ucapan Dean yang terdengar seperti sebuah perintah, diam-diam Jennar menghembuskan napasnya kasar, sebelum akhirnya menunjukkan sikap profesionalnya dengan mengulas se

  • Istri Dadakan Tuan CEO   BAB 8

    *Beberapa hari yang lalu* “Nggak! Pokoknya aku nggak akan nikah sama kamu!”Dean menegapkan tubuhnya dan memasukkan kedua tangannya ke dalam kantong celana. “Kenapa?” tanyanya kemudian. “Aku tidak merasa ada yang dirugikan dengan pernikahan ini,” ujarnya.Jennar melebarkan kedua matanya dengan rahang yang mengetat keras begitu mendengar pernyataan Dean. Sesaat kemudian, dia berkata, “Dengar ya, Tuan Deankara Ganendra yang terhormat. Saya punya banyak alasan kenapa pernikahan itu tidak boleh sampai terjadi!” Jari telunjuk Jennar terangkat, mengisyaratkan angka ‘satu’.“Pertama, pernikahan kita bisa menjadi skandal, apalagi kalau sampai foto-foto itu tersebar ke media massa! Dan tebak siapa yang paling dirugikan dalam hal ini? Ya, tentu saja saya!" seru Jennar sedikit berteriak. "Kedua, popularitas saya pun akan semakin turun karena tidak lagi lajang!" imbuhnya. "Bagian paling buruknya adalah, semua brand yang bekerja sama dengan saya akan mencabut kontak mereka. Saya harus membayar g

  • Istri Dadakan Tuan CEO   BAB 7

    “Kenapa kalian diam saja?"Jennar masih terdiam kaku, sambil menatap horor foto-foto intimnya bersama Dean. Dia berusaha keras untuk memproses semuanya. ‘Kenapa bisa begini? Siapa orang gila yang berani-beraninya jebak kita kayak gini?!’Selain beragam pertanyaan yang memenuhi kepalanya, Jennar juga dikuasai oleh rasa cemas dan panik. ‘Kalau sampai foto-foto itu bocor ke publik, mampus beneran gue!?’Jennar dapat membayangkan bagaimana namanya muncul di setiap acara gosip, 'Jennaira terlibat cinta satu malam dengan CEO!'Jennar menggeleng pelan, 'Nggak! Nggak! Semua itu nggak boleh terjadi!!' batin Jennar yang kembali tersadar dari lamunannya. Dia pun melemparkan tatapan kepada Dean, mengisyaratkan, ‘Ngomong sesuatu dong!’Akan tetapi, pria itu sepertinya sibuk dengan pertimbangannya sendiri.Gadis itu tiba-tiba saja berdiri, hingga mengalihkan perhatian semua orang. "Jennar nggak setuju!! Jennar nggak mau nikah sama Dean!" tolaknya dengan tegas. Namun, setelahnya Jennar panik, terut

DMCA.com Protection Status