Share

43 - Terlalu Berharap

"Sehari semalam apanya? Semalam kan kita sudah bertemu, Paman!" Feli merengek sambil melakukan rontaan-rontaan kecil, berusaha melepaskan diri dari pelukan Nathen.

"Iya, kita memang bertemu, semalam. Tapi kan hanya pada saat kita menikmati makan malam bersama saja. Setelahnya ... kau sengaja sekali kan, menghindar dariku?"

"Untuk yang itu, salahkan diri Paman sendiri!"

Sedikit menarik diri, tidak terlalu membenamkan wajahnya di area ceruk leher Feli, Nathen memposisikan dirinya untuk bisa saling bertatap muka dengan istri kecilnya itu, tentu tanpa melepaskan dekapannya sama sekali. "Kenapa kau suka sekali memintaku untuk menyalahkan diri sendiri?"

Feli mendengkus kesal. Dengan wajah dongkol, ia menengadah, memberanikan diri untuk bersitatap dengan Nathen. "Kapan aku seperti itu?"

"Sering. Contohnya baru saja. Kau memintaku menyalahkan diriku sendiri karena dari semalam kau terus menghindar dariku."

Feli merotasikan bola matanya malas. "Ya karena itu memang salah Paman. Paman pantas un
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status