Home / Horor / Istri Cantikku Ternyata Kuntilanak / Bab 14 - Hantu Penunggu Pasar

Share

Bab 14 - Hantu Penunggu Pasar

Author: Vie Junaeni
last update Last Updated: 2024-05-24 21:35:53

Bab 14 - Hantu Penunggu Pasar

Laila terkesiap kala dari dalam telinga pria itu masih keluar cairan darah menetes ke lehernya.

"Astaga! Kamu siapa?" tanya Laila yang terkejut.

Lalu, Laila pun mencari daun-daun untuk dia masukkan ke lubang telinga hantu pria tadi. Tujuannya untuk menyumbat agar darah tak terus menetes dari dalam sana.

"Biarin aja, Cantik. Emang saya selalu begini," ucapnya manja.

"Hai, aku Laila," ucap gadis kuntilanak itu meski agak bergidik jijik.

"Aku Jack. Kamu lagi liburan di sini?" tanya Jack.

"Enggak, kita kebetulan lewat karena ban andongnya bocor. Ya udah deh kita jalan-jalan ke si– Aduh lupa kan si Dika ke mana lagi, ya?" pekik Laila menepuk jidatnya.

"Apanya yang lupa, siapa yang kamu cari?" tanya Jack.

"Saya lupa tadi kan saya ke sini sama temen manusia saya, nah sekarang dia hilang," sahut Laila mulai panik.

Laila berkeliling mencari Dika sampai akhirnya ia menemukan sosok pria tersebut sedang menuju sebuah toko yang menjual tas rajut dan bahan rajutan l
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Istri Cantikku Ternyata Kuntilanak   Bab 15 - Misteri Tumbal Perjaka

    Bab 15 - ICTKDika lalu membayar tas rajut yang diinginkan Laila."Buat pacar kamu, ya?" tanya Mbak Yaya."Hehehe, nggak Mbak. Saya suka aja soalnya lucu gemes. Sudah bungkus saja, Mbak!" pinta Dika.“Kamu juga nggak kalah gemesnya.” Yaya mengerling genit membuat Laila menatapnya tajam seraya berkacak pinggang.Setelah membayar dan menunggu kembalian, akhirnya Mbak Yaya menyerahkan beberapa lembar uang kertas pada Dika. Wanita itu menyentuh tangan Dika sangat lama seraya berdalih basa-basi."Hari mulai malam, loh. Nanti jika kamu butuh penginapan, rumah saya terbuka buat kamu," ucap Mbak Yaya sambil menatap genit ke arah Dika. "Hehehe... boleh Mbak, Adawww!" Laila langsung menjewer daun telinga Dika."Kamu kenapa?" tanya Mbak Yaya keheranan."Kuping saya suka sakit gak jelas gini, Mbak. Hehehe maaf ya Mbak, saya permisi dulu kalau begitu. Tapi, makasih banget tawarannya." Dika tak ingin membuat Laila lebih marah lagi, oleh karena itu ia langsung pergi dan mengikuti Laila. Padahal w

    Last Updated : 2024-05-24
  • Istri Cantikku Ternyata Kuntilanak   Bab 16 - Tumbal Perjaka Part 2

    Bab 16 ICTK"Kamu siapa?" tanya pemuda itu menyeka air matanya."Aku Laila," jawab Laila, “kamu siapa?” "Namaku Aldi, aku baru ini lihat hantu perempuan, biasanya selalu aja hantu laki-laki yang aku lihat," kata Aldi."Kamu tadi bilang mau pulang? Mau pulang ke mana?" tanya Laila."Aku mau pulang ke Kota Raya. Tadinya aku ikut study tour di sini, tapi aku tertinggal," ucap aldi. "Kok, bisa?" Laila mengernyit."Semua salahku juga, karena aku gampang tergoda sama perempuan itu," jawab Aldi."Perempuan itu? Perempuan yang mana?" tanya Laila."Mbak Yaya, yang cakep itu yang badannya seksi, bohay, semok yang penjual tas rajut di pasar," ucap Aldi menjelaskan. Wajah pucat Aldi lantas berubah menjadi warna merah muda di pipinya."Idih, kok mukanya mateng gitu?" tanya Laila."Habisnya aku malu kalau ingat kejadian itu.”“Kejadian apa?” “Ummm, apa kamu mau denger?" tanya Aldi.“Udah cerita aja jangan bikin aku penasaran!” pinta Laila.Gadis itu lau duduk di samping Aldi untuk mendengarkan

    Last Updated : 2024-05-24
  • Istri Cantikku Ternyata Kuntilanak   Bab 17 - Rumah Yaya

    Bab 17Laila menatap ke arah Aldi yang masih menyesali perbuatannya. Harusnya malam itu ia menahan diri agar tak tergoda dengan Mbak Yaya. "Nasi udah jadi bubur, Di," Laila menepuk bahu Aldi."Iya udah lembek apalagi kalau udah basi, jadi kaya muntahan bayi, iya kan?" sahut Aldi."Kok jadi ngomongin muntahan bayi, sih?" Laila merasa jijik."Iya juga. Habisnya lagian kamu ngomongin bubur." Aldi menoleh ke arah Laila."Tunggu, kata kamu tadi si Mbak Yaya bakal mengincar perjaka? Lah, terus si Dika kan masih perjaka. Mana aku tinggal di gubuk sana," ucap Laila cemas. "Yang bener? buruan kalau begitu, kamu harus cepat menolong kawan kamu sebelum Mbak Yaya menangkapnya." “Duh, bisa gawat nih!”Laila segera bergegas menemui Dika di gubuk tadi.***Di gubuk tempat Dika berada, sosok Yaya telah menyerupai Laila. Ia membangunkan Dika kala itu."Dika! Ayo, bangun yuk!" sosok Laila itu menepuk paha Dika yang tertidur di gubuk. "Eh kamu, Lai. Aku lapar nih mau cari makan, tapi nungguin kamu d

    Last Updated : 2024-05-27
  • Istri Cantikku Ternyata Kuntilanak   Bab 18 - Jin di Rumah Yaya

    Bab 18Kemudian wanita yang bernama Yaya itu berdiri menunjukkan lekuk tubuhnya yang sensual. Ia tanggalkan satu persatu pakaian penutup tubuhnya di hadapan Dika. Wanita itu berharap Dika akan tergoda oleh kemolekan tubuhnya.Dika sempat terbelalak melihat tubuh milik Mbak Yaya, tetapi pikiran jernihnya membantunya untuk bertahan dan mencari pintu keluar dari rumah itu.Yaya makin mendekat ke arah Dika."Apa kau tak tergoda dengan bentuk tubuhku?" tanyanya.Dika hanya bisa memejamkan kedua matanya, ia tak mau menatap wanita di hadapannya itu."Kalau aku yang seperti ini, apa kau tidak tertarik juga?" tanya Mbak Yaya yang sudah mengubah tubuhnya dan wajahnya seperti milik Laila."Gak, gak mungkin Laila kayak gitu," ucap Dika masih mencoba bertahan.Tiba-tiba, terdengar suara Laila memanggil namanya dari luar rumah. “Dika, di mana kamu?” Laila terus saja memanggil Dika."Laila, Laila aku di sini!" teriak Dika sekuat tenaganya.Laila yang mendengar jeritan Dika, langsung saja masuk ke

    Last Updated : 2024-05-27
  • Istri Cantikku Ternyata Kuntilanak   Bab 19 - Jin Kerbau

    Bab 19Wajah kesal tampak menghiasi Laila."Nanti aku jelasin kenapa aku bisa nikah, tapi masih perjaka sampai sekarang," sahut Dika."Enggak! Jelasin sekarang!" pinta Laila dengan nada cemburu."Ya nanti aja, kamu gak lihat apa tuh si Mbak Kutu Kupret itu udah ngincer aku," ucap Dika."Bodo amat! Pokoknya aku minta dijelasin sekarang, atau aku gak mau nolong kamu lagi," ucap Laila mengancam Dika."Hoaaammm ngantuk ya saya. Eh, capek lho nungguin kalian berdebat," sahut Yaya."Tunggu dulu Mbak, kalau saya gak suka sama jawaban dia, saya rela kalau Mbak mau hisap dia sampai kempes, sampai peyot banget juga saya rela," sahut Laila menunjukkan telapak tangannya menahan Mbak Yaya agar tidak melangkah maju lagi ke arahnya."Hmmm... baiklah saya tunggu di sini," ucap Yaya. "Mbak, tutup dulu itu badannya, jijik saya melihatnya," pinta Laila memberikan taplak meja yang ia ambil dan memberikannya pada Jin jahat tersebut."Kamu itu ya–" Yaya melotot tajam ke arah Laila. "Tunggu di sini ya, M

    Last Updated : 2024-05-27
  • Istri Cantikku Ternyata Kuntilanak   Bab 20 - Pocong Bencong

    Bab 20 - Kuntilanak Wanita bernama Yaya yang berwujud siluman kerbau itu terbakar seraya berteriak kepanasan dan kesakitan. "Bagus, ternyata ini cara untuk memusnahkanmu. Rasakan itu!" seru Laila sambil menertawakan Yaya. Gadis itu bahkan sampai tersedak asap yang muncul dari pembakaran jin tersebut. "Uhuk... uhuk... aduh tolongin, Dika!" Dika langsung menghampiri Laila dan menariknya menjauh, karena rumah yang ada di belakang Laila juga ikut terbakar. Dika menepuk-nepuk punggung Laila. "Ada gitu hantu kuntilanak keselek asap," ejek Dika. "Ya namanya juga hantu baru. Kalau waktunya keselek juga ya keselek aja," sahut Laila asal, seraya menatap ke arah Dika tajam. "Makasih ya, kamu sudah menyelamatkan aku," ucap Dika sambil menggenggam kedua tangan Laila dan menaruhnya di dada pria tersebut. "Jan

    Last Updated : 2024-05-28
  • Istri Cantikku Ternyata Kuntilanak   Bab 21 - Paku Kuntilanak

    Bab 21"Kalau mau bantuin tuh di bopong gitu, jangan ikut nyeret kayak gini, dong," protes Laila."Berat say, malas ah mending gini. Eh lama-lama cakep juga nih cowok," ucap si Pocong Eyke."Hei awas ya, Anda gak boleh macam-macam sama dia. Dia tuh cuma milik saya," ucap Laila menatap Eyke dengan tajam."Hmmm... maaf deh, baru ini Eyke tau ada kuntilanak bucin banget sama manusia," celetuk Eyke."Biarin aja, wleeekk!" cibir Laila."Eh, nama kamu siapa?" tanya Eyke."Nama aku Laila, dia namanya Dika." "Kok bisa barengan sama manusia?" tanyanya."Aku juga gak tau pokoknya aku terhubung sama dia dan gak bisa jauh dari dia," jawab Laila."Cieee... jangan-jangan jodoh," seru Eyke menggoda Laila."Jodoh dari mana? Kan, aku udah mati sedangkan dia manusia, mana bisa bersatu dan berjodoh?" ucap Laila ada raut sedih yang terpancar di wajahnya."Kata siapa gak bisa jodoh? Kamu belum de

    Last Updated : 2024-05-28
  • Istri Cantikku Ternyata Kuntilanak   Bab 22 - Laila Kecewa

    Bab 22 "Sakit tau! kenapa sih dari tadi kepala aku jadi korban terus, nanti aku bisa gegar otak lho," ucap Dika bersungut kesal."Habisnya kamu bener-bener nyebelin deh, masa kamu gak paham sama yang dia maksud?" keluh Laila."Oke, oke aku ngerti, jadi kamu mau aku minta paku buat pakuin hantu kuntilanak ke seorang dukun, gitu? manfaatnya buat aku apa?" tanya Dika."Hadeh, manfaatnya buat kamu ya kamu jadi bisa punya istri kuntilanak, gitu!" seru Eyke."Hidih, wanita yang manusia normal aja banyak, ngapain aku bela-belain nikah sama kuntilanak? Hdih ogah, serem!" jawab Dika."Oh... gitu ya, Ka. Makasih deh kalau ternyata pemikiran kamu seperti itu," lirih Laila menunduk sedih.Gadis itu lalu pergi meninggalkan Dika. Ia berlari seraya menyeka buliran bening yang menetes di pipinya. Hatinya tersinggung."Laila... Laila...!" seru Dika memanggil Laila.Plak!Gantian Pocong Eyke yang memukul kepala

    Last Updated : 2024-05-28

Latest chapter

  • Istri Cantikku Ternyata Kuntilanak   Bab 43 - Pertemuan Laila dan Ayahnya

    Bab 43 kuntilanak Bulir bening dari kelopak mata Laila terus mengalir. Ia memeluk tubuh Oma, kesedihan masih saja menghinggapinya."Sudah ah jangan nangis, sekarang ini kamu harus menikmati hidup kedua kamu bersama Dika, dan juga perbaiki hubungan kamu dengan Papi kamu," ucap Oma Murni."Iya, Oma. Laila mau cari Papi dulu." Laila bergegas masuk ke rumah besar. Ia paham betul di mana harus mencari laki-laki pemilik rumah besar itu.Tuan agus Kuncoro selalu duduk di taman mawar yang di buat mendiang istrinya, Mami -nya Laila. Taman yang penuh bunga mawar itu terletak di samping kolam renang yang luas berbentuk huruf M.Tuan Agus sedang memeluk bingkai foto bergambar ia, istrinya dan Laila. Lantunan lagu lihat kebunku yang selalu ia nyanyikan bersama istrinya untuk Laila selalu dilantunkan saat sedang merenung di sana.Mata lelaki itu terperanjat saat melihat sepasang kaki perempuan yang sudah berdiri di hadapannya. Pandangan mata Tuan Agus makin naik sampai ke wajah Laila yang terseny

  • Istri Cantikku Ternyata Kuntilanak   Bab 42 - Laila Pulang

    Bab 42 Kuntilanak Di dalam bus menuju Kota Lurik Ayu, Laila tampak gelisah. Peluh bercucuran membasahi tubuhnya seraya mencengkeram paha kiri Dika."Awww... kamu kenapa sih, Lai? Jangan sekarang juga kali kalau kangen sama ular naga punyaku," bisik Dika.Laila menoyor kepala suaminya itu dengan kesal dan gemas."Bukan itu tau, ih pikiran kamu tuh ya gak jauh dari hal itu sekarang," bisik Laila menatap tajam ke arah Dika."Terus kamu kenapa emangnya?" tanya Dika lagi."Itu, suara radionya aku gak kuat," bisik Laila.Dika baru sadar kalau supir bus ini memasang musik solawat yang membuat Laila merasakan hawa panas dan ketakutan. Biar bagaimana pun Laila masih termasuk kaum lelembut. "Duh, gimana caranya ini? Masa aku minta sama Pak Sopir buat matiin radionya," ucap Dika."Aku gak tahan, aku gak kuat, panas banget ini," ucap Laila yang mulai berteriak. Sontak saja para pengunjung menatap ke arah Dika dan Laila."Ono opo, toh?" tanya Nenek Asih."Laila, Nek, dia kepanasan denger solaw

  • Istri Cantikku Ternyata Kuntilanak   Bab 41 - Laila yang Rakus

    Bab 41 Kuntilanak Setelah sampai di terminal, Dika memesan tiket bus yang menuju Kota Lurik. Akan tetapi, mereka harus transit dulu di kota sebelumnya. Dika, Laila dan Nenek Asih, akhirnya mendapat tiket bus menuju kota Lurik di jam keberangkatan malam hari. "Makan dulu ya, Nek, aku lapar," ucap Dika."Iya, aku juga," sahut Laila. "Lho udah bisa ngerasain lapar, toh? Ayo yo wis ayo kita cari makan sebelum bisnya datang," ucap Nenek Asih.Mereka bertiga pun akhirnya memutuskan untuk singgah di kedai soto ayam di dalam terminal tersebut."Astagfirullah... kok ketemu beginian, sih," pekik Dika saat melihat sosok pocong sedang duduk dalam kedai tersebut.Pemuda itu bersembunyi di balik Laila."Hai, wah kalian semua bisa melihatku, ya? Hebat hebat!" ucap pocong perempuan itu seraya meringis menunjukkan deretan gusinya yang penuh darah."Permisi Mbak, aku mau duduk. Tolong geser dikit, ya," pinta Laila yang memberanikan diri menggeser pocong perempuan itu."Oke, Say! Hihihihihi ketawa a

  • Istri Cantikku Ternyata Kuntilanak   Bab 40 - Kemampuan Tak Terduga Nenek Asih

    Bab 40Setelah Laila meletakkan tubuh Diah ke atas sofa, wanita itu segera melangkah menuju lemari tivi milik Nenek Asih."Kamu mau apa, Lai?" tanya Dika."Mau cari minyak kayu putih buat sadarkan dia," sahut Laila."Duh, terus kalau dia sadar dan cerita yang enggak-enggak sama warga, gimana?" Dika terlihat cemas dan panik."Iya terus kalau dia gak sadar nanti juga, gimana? Emangnya mau kita bunuh?" tanya Laila."Astaga, Laila! Apa yang kamu ucapkan itu berdosa Laila," sahut Dika."Apaan sih, kamu sendiri berdosa tau memperistri aku seperti ini," sahut Laila tak kalah."Aku kan cinta sama kamu, kadang cinta itu bisa membuat orang melakukan dosa, ya gak?" "Tau lah, udah ketemu nih minyak kayu putihnya, pokoknya kita buat dia sadar," ucap Laila.Tak lama kemudian setelah Laila mengoleskan minyak itu ke bawah hidung gadis yang terbaring itu, tiba-tiba Diah membuka matanya.Ia menatap wajah Laila lalu berteriak ketakutan. "Pergi! Pergi! Tolong jangan dekati saya, pergi!" pekik Diah.Ter

  • Istri Cantikku Ternyata Kuntilanak   Bab 39 - Pasang Paku

    Bab 39Laila duduk berlutut tepat di hadapan bagian intim milik Dika."Kok, posisinya ada yang aneh ya? Aduh, rasanya saya mau nurunin celana aja," ucap Dika menggoda Laila."Haish salah hadap kan aku! Udah lah aku balik badan aja nih!" balas Laila yang langsung mengubah posisi duduknya."Hehehe... ya kali Lai, kamu mau gitu karaoke punyaku,” celetuk Dika."Au amat lah! Buruan pasang pakunya!" sahut Laila mulai kesal.Dika lantas tertawa. Setelah tenang, menarik napas dalam, pria itu lalu membuka kain merah yang membungkus paku tersebut."Buruan!" pinta Laila dengan nada berseru."Tunggu, sabar dulu! Aku lupa ambil palu bentar ya. Tunggu di sini, aku tanya dulu Nenek taruh palu itu di mana," ucap Dika."Yah, Dika... Aku udah nahan-nahan takut sakit nih," ucap Laila memelas."Iya tunggu bentar." Dika mengetuk pintu Nenek Asih dan terpaksa membangunkannya. Namun, saat Dika membuka pintu Nenek secara spontan ia melihat sosok pocong sedang menindih tubuh si Nenek Asih."Astaga, Nenek!" p

  • Istri Cantikku Ternyata Kuntilanak   Bab 38 - Membusuk?

    Bab 38"Emang kalau gak sukses kenapa Mbah?" celetuk Dika."Kalau nggak sukses ya ngapain aku capek-capek buat minum sama keluarin panganan ini toh le hehehe," ucap nenek bungkuk itu seraya tertawa menunjukkan deretan giginya yang beberapa gigi itu terbuat dari emas.“Nyoh!” Mbah Sarno menyerahkan kotak itu pada Dika. Pemuda itu langsung menerimanya dengan perasaan senang seraya mendekap kotak tersebut dengan erat."Yes, sebentar lagi, Laila akan menjadi manusia seutuhnya," gumam Dika."Cara pakainya gimana, Mbah?" tanya Nenek Asih."Ya ditancap seperti biasa ke atas ubun-ubun kepala sambil baca mantra yang sudah aku tulis pada kertas di dalam kotak tersebut,” titahnya.Dika mencari kertas berisi mantera dalam kotak tersebut."Oh iya ini ketemu." "Tapi ingat, ada konsekuensinya lho," ucap Mbah Sarno memotong kebahagiaan Dika saat itu."Maksud Mbah?" tanya Dika."Begini, kuntilanak itu kan asline wujudnya itu hantu, berarti sudah mati, toh. Nah, kalau kamu tetap ingin dia seperti man

  • Istri Cantikku Ternyata Kuntilanak   Bab 37 - Paku Mahal

    Bab 37Pria tua berusia delapan puluh tahun itu bernama Mbah Sarno. Nenek Asih lantas menyambut tangan lelaki tua itu dan mengecup punggung tangannya. “Dika, Salim!” bisik Nenek Asih.Dika lantas mengikuti gerakan salim sang nenek. "Ono opo toh, Yu, tumben kamu ke sini?" tanya Mbah Sarno."Begini Mbah, langsung saja, ya. Lah ini cucuku namanya Dika, dan dia mempunyai istri yang sudah berwujud kuntilanak, jadi saya bermaksud untuk–" "Minta paku kuntilanak?" tanya Mbah Sarno langsung menebak tujuan Dika dan Nenek Asih ke sana."Ia, Mbah,” sahutnya sambil mengangguk, “jika Mbah berkenan, saya gak tega soalnya mereka saling mencintai dan baru saja menikah soalnya. Saya mohon dengan sangat Mbah, tolong bantu saya dan cucu saya?" pinta Nenek Asih.Mbah Sarno diam sejenak seraya berpikir, lalu ia mengangguk-anggukan kepalanya. Tak lama kemudian ia masuk ke dalam rumahnya.Dika mengikuti dengan reflek.“Hush!” Pukulan pelan dari sang nenek mendarat di punggung Dika."Gimana, Nek?" tanya D

  • Istri Cantikku Ternyata Kuntilanak   Bab 36 - Misi Pencarian Paku Kuntilanak

    Bab 36Keesokan harinya, Nenek Asih yang tengah sibuk di dapur malah menggoda sang cucu."Gimana pertarungan semalam?" tanyanya saat Dika yang menghampirinya di dapur."Ah, Nenek bisa aja. Ya seru lah, tapi aku nyesel," sahut Dika seraya duduk di kursi samping meja makan."Kenapa menyesal?" Nenek Asih mengernyitkan dahinya."Ya, aku nyesel lah, kenapa gak dari dulu aja aku nikah, hehehe." "Huuuu... cah gemblung!" Nenek Asih memukul pelan kepala Dika dengan sodet di tangannya.Tiba-tiba, suara ketukan pintu terdengar dari depan rumah Nenek Asih."Itu pasti si Diah, dia setiap hari memang selalu ke sini menemani Nenek," ucap Nenek Asih lalu melangkah menuju ruang tamu dan membuka pintu."Assalamualaikum, Nenek sudah sarapan hari ini?" tanya Diah si anak Pak RT itu."Sudah." Wanita itu tersenyum manis."Ya ampun, Nenek... aku kan bawa makanan nih. Tadi aku buat soto ayam kampung," ucap Diah seraya menunjukkan rantang dari bahan alumunium di tangannya."Wah baunya enak, kebetulan aku la

  • Istri Cantikku Ternyata Kuntilanak   Bab 35 - Punggung Bolong?

    Bab 35Dika mengangkat tubuh Laila dan menaruh kedua kaki gadis itu bertumpu di pinggangnya. "Cie... pada pacaran cie…." Sosok anak kecil berkepala botak yang hanya memakai celana dalam itu menegur Laila dan Dika.Keduanya langsung kikuk dan sontak saja membuat Laila turun dari gendongan Dika."Tuyul sialan!" umpat Dika.“Udah biarin aja,” bisik Laila.Saat Laila dan Dika masuk ke dalam rumah Nenek Asih, wanita paruh baya itu sudah merentangkan kedua tangannya menyambut Laila. Gadis itu menghamburkan tubuhnya sambil menangis di pelukan Nenek Asih."Jadi bagaimana, besok kita jadi kan ke rumah dukun itu?" tanya Dika raut wajahnya sangat terlihat antusias."Apa mau sekarang kita ke tempat Mbah Semar?" tanya Nenek Asih."Udah malam banget, Nek. Besok aja," sahut Laila."Oke kalau gitu. Ya udah, yuk kita bobo!" ajak Dika menarik lengan Laila."Aku tidur sama Nenek Asih aja," sahut Laila."Lho kita kan udah suami istri tau. Boleh kan Nek kalau aku tidur bareng sama Laila?" Dika menoleh

DMCA.com Protection Status