Share

Telpon Dari Devano

Penulis: Kafkaika
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-30 20:30:53

Melihat nama pria itu, Ardhan jadi kesal. Sebulan yang lalu dia hampir mencelakai Alea dan sekarang lagi-lagi masih berusaha menghubunginya. Ardhan akan menanyakan pada Alea apakah pria ini masih suka menghubunginya?

“Ada telpon dari Devano!” Ardhan menyodorkan ponsel Alea.

“Oh?!”

Bibir Alea membentuk huruf O dan dia menatap suaminya itu sambil menelisik apakah akan marah jika Devano menghubunginya? Namun ekspresi yang ditunjukan pria ini sulit ditebak Alea.

“Aku angkat dulu ya, Kak?”

Alea bangkit menjauh hendak mengangkat panggilan Devano. Ardhan menatapnya  karena memilih mengangkat panggilan di luar.

Tadinya dia ingin melarangnya. Tapi teringat bahwa dirinya juga sering menerima panggilan dari Naysila dan memilih menjauh saat mengangkatnya. Itu pasti membuat Alea berpikir tidak adil jika dia protes atas hal itu.

Antara dirinya dan Naysila tidak ada apa-apa lagi. Dia juga sudah memastikan Nay

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri Cantik Pilihan Mamaku   Ke Kantor

    Alea tercenung setelah paggilan mereka berakhir. Memikirkan ucapan Devano tentang hubungan suaminya dengan Naysila di kantor. Apa jangan-jangan Ardhan tidak mengijinkannya ikut kelas masak karena tidak mau mengusik kedekatannya lagi dengan Naysila?Duh, otaknya jadi mikir yang negative lagi. Sepertinya dia akan terus berpikiran seperti ini selama Ardhan akan bersama Naysila di kantor. Sementara dia tidak bisa protes karena sudah mengetahui alasan yang disampaikan Ardhan.Ide Devano tidak buruk. Kalau dia ikut kelas masak, setidaknya dia akan tahu bahwa suaminya dan Naysila tidak sedang kembali dekat lagi. Melainkan hanya sebatas bekerja.[Sudah sampai kantor belum, Sayang?] Alea berbasa-basi karena pastilah Ardhan sudah sampai kantor. Ini sudah dua jam sejak dia berangkat tadi.[Ada apa?] balas Ardhan langsung setelah pesan Alea terbaca.[Kakak sibuk?] tanya Alea terkesan receh. Bukankah Ardhan sudah bilang tadi kalau dia sangat sibuk karenanya tidak mengijinkan Alea ikut.Ardhan lang

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-31
  • Istri Cantik Pilihan Mamaku   Ardhan Bersama Naysila

    Dita melihat wanita cantik yang berdiri di hadapannya. Dia dulu pernah mengira bahwa wanita yang sedang berdiri anggun di hadapannya itu adalah adik dari bosnya. Belakangan baru tahu bahwa wanita itu adalah istrinya. Padahal saat itu Ardhan diketahui masih bersama Naysila. Kehidupan para bos memang rumit. Dita tidak perlu membingungkan dirinya memikirkan urusan orang lain. “Ada yang bisa saya bantu, Bu?” ucap Dita lebih sopan dari sebelumnya karena tahu wanita ini istri bosnya. “Apa Pak Ardhan ada di ruangannya?” tanya Alea lagi. “Oh, Pak Ardhan sedang meeting. Apa ibu sudah menghubungi beliau?” Dita bertanya. “Oh, masih meeting ya?” Alea tahu karena tadi dia sempat bertanya di mana Ardhan akan meeting? Dan Ardhan menjawab bahwa dia akan meeting di kantor saja. “Iya, Bu. Apa anda ingin menunggunya di ruangan?” “Masih lamakah?” Alea mencoba menghechek ponselnya hendak menghubungi Ardhan. Tapi pasti sedang sibuk dan tidak sempat menghecek ponsel. Karenanya Alea tidak jadi mengi

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-01
  • Istri Cantik Pilihan Mamaku   Pikiran Buruk

    Ponsel Alea bergetar. Ada notifikasi masuk. Dia yang sudah diminta duduk oleh Devano mencoba membaca pesan dari layar ponselnya.Dari Ardhan, dan hanya ada satu kata singkat saja—[YA] untuk membalas pesannya yang menanyakan apakah Ardhan meeting di kantor?Kenapa jawabannya ‘YA’ padahal jelas-jelas Delon tadi bilang Ardhan tidak sedang meeting di kantor.SKY KAFE?NAYSILA?Kepala Alea jadi pusing karena mendengar dua kosa kata itu. Alea ingat pernah ke sana dan bertemu Naysila. Dia bilang tempat itu adalah tempat favorit mereka saat berpacaran. Saat ini mereka berdua di tempat itu? benarkah hanya sekedar meeting?Hatinya sungguh pedih, tapi masih ditahannya. Dia tidak ingin terlihat rapuh apalagi di depan Devano. Takutnya Devano mengiranya tidak bahagia dan akan keberatan dengan sikapnya selama ini seperti sebelum-sebelumnya.Apa yang terjadi sampai Leon yang harusnya meeting di luar bersama Naysila harus digantikan Ardhan? Apa itu hanya trik Ardhan saja agar bisa lebih dekat lagi den

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-01
  • Istri Cantik Pilihan Mamaku   Pelampiasan Hasyrat

    Ardhan membuntuti Alea yang mulai mengemasi makanan di meja. Lalu menahan tangan itu.“Ya sudah, Kakak temani kamu makan malam ya?” ujar Ardhan yang tahu Alea sedang sebal. Mungkin dia pulang malam dan membuatnya menunggu.“Tidak usah, Kak. Kakak sudah makan tadi.” Alea melanjutkan kegiatannya dan berjalan bolak balik dapur ruang makan.“Alea, kamu marah?” tanya Ardhan menahan Alea agar berhenti membereskan meja makan. “Biar nanti aku yang bereskan, tolong kamu duduk saja dan makan.”Ardhan mengambil piring yang akan dibawa Alea ke dapur. Dia pun mendudukan Alea dan mengambilkan makanan untuknya. Entah sebal pada dirinya, kenapa masih mau menurut?“Ingat kau sedang hamil, jaga pola makannya!” tukas Ardhan menyendokan makanan dan menyodorkannya di depan mulut Alea.Alea jadi teringat, bukankah pria ini memang perhatian sejak dulu padanya, tapi tetap menjalin hubungan dengan wanitanya. Seharusnya Alea tidak terlalu percaya diri kalau Ardhan sudah berubah dan benar-benar mencintainya.Du

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-01
  • Istri Cantik Pilihan Mamaku   Pertengkaran

    Ardhan baru saja jogging keliling komplek dan balik ke rumah ketika Toni sudah datang. Dia melihat sopir baru itu sedang mengelap mobil dan menyapanya.“Selamat pagi, Pak?”“Pagi, Toni”Ardhan duduk menselonjorkan kakinya tak jauh dari tempat Toni. Lalu dia berbasa-basi sekedar mengobrol, menanyakan kemana saja kemarin Toni mengantar Alea keluar. “Tidak kemana-mana, Pak. Hanya ke kantor bapak,” jawab Toni. Dia melihat sepertinya Ardhan terkejut.“Ke kantor?”Alea ke kantornya? Kapan itu? Apa saat dia sedang meeting di luar?Ardhan akhirnya bisa mengerti kenapa Alea tadi malam terlihat sebal dan marah padanya. Apa dia tahu kalau dia meeting bersama Naysila?“Apa dia langsung pulang?” tanya Ardhan lagi. Ardhan tidak suka jika saja Alea kemudian malah menghabiskan waktu bersama Devano.“Tidak langsung pulang, Pak. Bu Alea cukup lama di sana. Sore baru pulang.”Fix! Dia pasti bertemu Devano di sana dan pria itu pasti punya seribu akal untuk menahan dan mempengaruhi Alea. Batin Ardhan sam

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-02
  • Istri Cantik Pilihan Mamaku   Panggilan Naysila

    Ardhan beranjak ke ruang kerjanya dan menutup pintu dengan keras. Dicarinya rokok elektrik di laci untuk sekedar menghilangkan ruwet di kepalanya. Sejak mendengar Alea hamil Ardhan tidak merokok di rumah. Tapi kali ini sedikit kompensasi untuk dirinya.Dia marah dan sebal pada dirinya sendiri. Bagaimana bisa malah membuat Alea sedih dengan sikapnya. Padahal kalau seandainya Alea mau marah, sudah dilampiaskannya sejak semalam padanya. Tapi gadis itu memilih tidak mengkungkitnya. Dan bodohnya Ardhan yang malah menguak yang sudah tidak dipermasalahkan Alea lagi.Semua ini hanya karena dia mendengar bahwa Alea dan Devano berpelukan. Ardhan tidak bisa mengetahui hal itu. Dia benar-benar cemburu.Seharusnya dia berbesar hati mengenyahkan rasa cemburunya. Karena sepertinya dia juga melakukan hal sama yang bisa membuat Alea juga cemburu padanya. Dia sudah mengatakan bahwa dia akan percaya pada Alea, namun ternyata tidak semudah itu mempertahankan rasa percayanya.Ardhan tidak bisa menyalahka

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-02
  • Istri Cantik Pilihan Mamaku   Pedagang Asongan

    “Kita berangkat sekarang?” tukas Ardhan mengusik Alea.“Iya, Kak,” ujar Alea melirik Ardhan sebentar dan kembali memeriksa ponselnya.Ada banyak pesan yang belum di bacanya sejak semalam. Alea baru memeriksanya saat ini. Dia membuka dari yang paling atas. Dari Valen, sepertinya baru beberapa menit yang lalu dia mengirimnya.[Gak pengen rujak? Kapan main, aku buatkan rujak serut untukmu]Alea melihat gambar rujak yang dikirim Valen. Pasti rasanya segar sekali. Barusan Arya bilang membawakannya Mangga, dan Valen mengirim foto rujak buatannya. Duh, air liurnya jadi terbit tidak sabar mencicipinya.Astaga dua orang ini peduli sekali dengan baby-nya, sementara pria yang di sampingnya kenapa malah mengacaukannya? Berpikir demikian Alea sambil mengelus perutnya.“Ada apa, Sayang? Apa kamu merasa mual?”Ardhan melihat Alea yang tiba-tiba mengelus perutnya itu. khawatir Alea merasa mual.Alea hanya me

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-03
  • Istri Cantik Pilihan Mamaku   Menginginkan Anak Perempuan

    Mendengar ucapan Alea Ardhan tersinggung. Dia tercenung dan tidak bergeming. Bahkan ketika Alea mengingatkannya agar segera balik ke mobil karena harus meneruskan perjalanan ke rumah keluarga.“Tunggu, Al. Sepertinya kamu masih salah paham”Ardhan tidak ingin merusak suasana lagi setelah Alea sudah terlihat baik-baik saja. Tapi dia lebih tidak suka mengetahui istrinya salah paham padanya. Ardhan tidak suka membiarkan masalah berlarut-larut.“Ya sudah, Kak. Alea tidak akan memikirkannya lagi. Ayo…” ucap Alea malas berdebat lagi. Terlebih ini di tempat umum.“Aku mencintaimu, Al. Aku hanya ingin kamu tahu aku mencintaimu. Aku sudah tidak ada perasaan apapun lagi pada Naysila.” Ardhan menggenggam tangan Alea dan menatapnya serius.Alea menunduk. Dia sudah membatasi perasaannya agar tidak terlalu percaya pada Ardhan. Tapi melihat kesungguhan yang terbersit di tatapan Ardhan, Alea jadi tergugah kembali untuk me

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-03

Bab terbaru

  • Istri Cantik Pilihan Mamaku   Bahagia Sudah Kembali

    Dia sedang bermimpi. Mendengar bayi mengoceh di sampingnya. Matanya tidak mau membuka karena masih ingin menikmati ocehan bayi yang terdengar gemas di telinganya. Usia Vier sudah 3 bulan, seharusnya dia saat ini sudah mulai mengoceh. Alea jadi sedih mengingatnya. Suara itu tidak hilang di telinganya meski matanya perlahan terbuka dan termenung sesaat. Dia tidak sedang bermimpi. Suara ocehan itu masih ada. Perlahan dia menoleh ke samping. Deg! Bayi siapa itu? Alea terperanjat dan segera bangkit. Namun dia masih menatap bayi itu seolah mencoba memastikan bahwa apa yang dia lihat bukanlah ilusi semata, yang akan menghilang saat dia menyentuhnya. Tidak, jangan menyentuhnya! Nanti hilang. “Eeeeehhh!” suara bayi itu seperti merasa kurang nyaman dengan posisinya yang mencoba tengkurap tapi terhadang bantal. Bayi itu mulai menangis namun Alea belum juga bergeming. Masih menatapnya saja dan menikmati visual yang bisa dirasakannya. Tangannya mulai bergerak perlahan menyentuh bayi itu. Na

  • Istri Cantik Pilihan Mamaku   Anakku Masih Hidup?

    “Mbak Sika dini hari begini ada apa?” Ardhan meminta Sika segera masuk.Sika terlihat menghela napas lega dan begitu saja melewati satpam yang galak itu mengikuti Ardhan. Napasnya tampak memburu karena tidak sabar ingin menyampaikan sesuatu.“Ada apa, Mbak? Mbak ada masalah?”Ardhan mendudukan Sika di teras. Dia melihat sika membuka penutup keranjang yang ditentengnya. Seorang bayi yang sedang terlelap. Ardhan heran Sika menyodorkan keranjang bayi itu padanya.“Bayi siapa, Mbak?” tanya Ardhan masih tidak mengerti.Baru ketika dia memperhatikan dengan jelas bayi yang terlelap dengan anteng itu darahnya berdesir hebat. Jantungnya seolah berhenti berdegup namun setelahnya berdegup dengan kencang. Wajah bayi itu membuatnya terkenang putranya. Sungguh bayi yang menggemaskan.“Mbak?!” Ardhan tidak ingin terlalu berhayal. Dia butuh kebenaran dari Sika.“Ini Javier, Pak!”

  • Istri Cantik Pilihan Mamaku   Tamu Dini Hari

    Kondisi Hera mulai membaik setelah Alea menemuinya dan membesarkan hatinya. Perasaannya yang sudah bercampur aduk tidak karuan karena merasa bersalah sudah membuat cucunya hingga berakhir dalam tragedi yang mengenaskan. Hera merasa bertanggung jawab atas rasa tertekan sang menantu, hingga membuat kondisinya sendiri malah memburuk.Kehadiran Alea yang sudah bisa mengikhlaskan semuanya membuat Hera kembali punya semangat hidup lagi. Setelah ini akan ada Vier-Vier baru lagi yang terlahir dari rahim sang menantu.“Ajaklah istrimu berlibur. Sudah, anggap semua yang terjadi hanya mimpi buruk saja. Jangan pikirkan pekerjaan dulu.” Hera bertutur pada Adhan.“Baik, Ma!” ujar Ardhan begitu saja memenuhi keinginan sang mama. Sikapnya mulai berbeda setelah kejadian ini. Lebih banyak diamnya dan terlihat dingin dengan sekitar.Ya Allah, mudah-mudahan suamiku baik-baik saja. Batin Alea yang mulai merasa bahwa bukan hanya dirinya yang terli

  • Istri Cantik Pilihan Mamaku   Ikhlas

    Ardhan baru membuka lengannya dari melindungi pandangannya yang silau karena ledakan api di vila. Melihat Alea sudah berlari menuju arah vila yang terbakar, Ardhan begitu terkejut namun segera mengambil langkah panjang untuk mengejar wanita yang sungguh membuat darahnya hampir berhenti mengalir itu.Begitu tubuh itu sudah ada dijangkauannya, Ardhan langsung meraihnya. Ledakan kedua terdengar membuat Ardhan dan Alea terpental di rerumputan beberapa meter dari tempat itu.“Lepas! Aku mau menyelamatkan anakku. LEPASIN!” Alea meronta mencoba mendorong dada Ardhan.“Sudah, Sayang! Sudah ya?” Ardhan mendekap dan mencoba menenangkan istrinya yang kalut itu. Dia sudah frustasi dan tidak berdaya melihat kilatan api itu. Hanya berharap anak buah Pram berhasil menyelamatkannya. Meski dia merasa itu tidak mungkin mengingat kobaran api yang segera membumbung sesaat setelah dia keluar rumah itu. Kemungkinan besar mereka terjebak di dalam.&ldquo

  • Istri Cantik Pilihan Mamaku   Nekat

    “Bayimu manis sekali! Seharusnya akulah yang melahirkan anak-anakmu, bukan wanita laknat itu!” Naysila menggendong bayi yang terbungkus selimut itu sambil menimang-nimangnya. Melihat sikapnya yang manis dia tidak percaya bahwa wanita ini adalah iblis yang tega memberikan obat tidur pada bayi 2 bulannya.“Aku sudah mengabulkan permintaanmu yang pertama. Pram akan mengaburkan barang bukti itu dan mengakui itu hanyalah sebuah kesalahan. Kau akan bebas!” tutur Ardhan sambil terus mengawasi pergerakan Naysila. Menunggu kesempatan agar bisa merebut bayinya.“Apa buktinya? Kau bisa saja membohongiku. Kau sudah berkali-kali membohongiku Ardhan!”“Kau mau bukti bagaimana?”Sebentar terdengar sesuatu seperti ada yang datang. Tatapan Naysila menjadi tidak percaya pada Ardhan. Bukankah dia sudah memintanya datang sendiri tadi. Tapi sepertinya dia berbohong lagi.Dengan geram disambarnya botol minuman keras

  • Istri Cantik Pilihan Mamaku   Menyelamatkan Javier

    Ardhan melakukan panggilan namun segera merijeknya untuk memastikan dan menunggu reaksi dari nomor tersebut. Pram sudah tidak sabar melacak lokasinya jika benar pemilik nomor itulah yang menculik Javier.Tidak berapa lama muncul notif pesan dari nomor tersebut. Netra Ardhan membulat membaca teks yang dikirimkan dari nomor itu.Pram yang juga membaca notif itu dari laptopnya menatap Ardhan terkejut. Fix, ini adalah penculiknya.[ Akhirnya kau mencariku! ]Begitu pesan yang terbaca di ponsel Ardhan.“Telpon dia!” tukas Pram.Ardhan menormalkan emosinya dan mencoba tenang sebelum menelpon ke nomor itu.Panggilan tidak langsung diangkat. Baru di panggilan ke tiga, seseorang itu mengangkatnya.“Hallo?” sapa Ardhan fokus mendeteksi suara apa saja yang bisa didengarnya dari dalam ponselnya sehingga bisa dijadikan petunjuk.“Hhhg!” suara itu baru terdengar di telinga Ardhan. Sepertinya d

  • Istri Cantik Pilihan Mamaku   Siapa Penculiknya?

    “Anakku!? Mana anakku, Paman?” Alea tampak mendesak.Ketika pintu belakang mobil dibuka, keluarlah anak buah Pram membawa bayi yang tertidur lelap. Melihat selimut dan corak baju yang digunakan bayi itu, Alea merasa sedikit lega. Dia pun mengambil bayi itu dari tangan anak buah Pram dengan tidak sabar.“Vier? Kau tidak apa, Nak?” Alea memeluk sang bayi erat seolah takut kehilangannya lagi.Hera merasa sungguh bersalah karena kecerobohannya membiarkan baby sitter itu membawa cucunya hingga membuatnya hampir celaka. Dia baru hendak menghampiri sang menantu, tapi Alea sepertinya merasa ada yang tidak beres.“Tidak!” ujarnya menatap bayi itu. Pegangan tangannya tidak stabil dan Ardhan langsung mengambil alih bayi itu. Dia sama terkejutnya dengan Alea saat menatap bayi yang terlelap itu.“Ada apa?” Nadhim segera menghampiri. Cemas sekali takut sesuatu terjadi pada cucuny

  • Istri Cantik Pilihan Mamaku   Javier Diculik

    Hari ini jadwal imunisasi Javier. Alea ditemani Hera dan Mita pergi ke rumah sakit. Tadinya Alea ingin Ardhan yang mengantarnya. Tapi Hera merasa cukuplah dia dan Mita yang mengantar, jadinya membiarkan saja Ardhan pergi ke kantor karena ada alasan meeting penting dengan dewan direksi.Karena sudah menghubungi dokter anak sebelumnya dan dokter keluarga Muradz pun sudah mereservasikan jadwal imunisasi, begitu baby Javier datang, imunisasi langsung berjalan dengan cepat dan lancar.“Cup, cup!” Hera menenangkan Javier yang menangis setelah mendapat imunisasi sambil menimang-nimangnya. Sementara Alea masih berkonsultasi dengan dokter anak.“Mama bawa Vier ke depan dulu ya, Al. Mungkin dia butuh suasana di luar!” ujar Hera membawa Javier keluar ruang spesialis dokter anak, di ikuti Mita yang mendorong strolernya.“Baby Vier masih full ASI kan, Ma?” tanya dokter anak itu.“Alhamdulillah masih, dok!&rd

  • Istri Cantik Pilihan Mamaku   Tidak Suka

    “Maaf Mbak, saya tidak bermaksud seperti itu tadi!” Mita melihat Alea yang sepertinya menilai cara bekerjanya yang kurang bagus. Dia tidak bisa membiarkan wanita itu akan protes pada yayasan tempatnya bekerja. Itu akan membuat gajinya lagi-lagi disunnat. “Saya sudah mengasuh 6 bayi sebelumnya, Mbak. Jadi apa yang saya lakukan tadi tidak bakal menyakiti bayi. Justru akan lebih baik karena dapat membiasakan bayi dan mengurangi reflek moronya.” Mita masih mencoba menjelaskan, tapi dia tahu Alea sepertinya tidak butuh sebuah teori. Atau jangan-jangan dia tidak tahu apa itu reflek moro pada bayi? “Terima kasih, Mita. Tapi untuk selanjutnya tolong berhati-hatilah!” ujar Alea berlalu sambil membawa Javier keluar kamar bayi.Mita menatap mama muda itu dan melenguh karena merasa wanita itu menyepelekannya. Tahu apa dia tentang merawat bayi? Kalau dia bisa merawat bayinya sendiri, untuk apa juga masih mempekerjakan pengasuh bayi? Benar-benar aneh.Tapi ini justru lebih baik. Dia jadi bisa b

DMCA.com Protection Status