Share

Di Sofa Yang Sama

Di antara suara deru hujan yang mulai deras itu. Dua insan yang sudah tidak bisa menahan diri saling berciuman mesra. Kecupan kedua bibir itu bahkan sampai berbunyi seperti menyampaikan betapa keduanya sudah ingin saling menyatukan diri.  Alea menahan sejenak dan sekali lagi mengingatkan apa tidak lebih baik mereka sholat isya dulu?

“Sholat Isya-nya bisa nanti, waktu isya itu lama sampai menjelang subuh” ucap Ardhan tidak rela keromantisan mereka terjeda.

“Tangan Kakak aman ‘kan?” Alea masih mencemaskan tangan Ardhan.

Ardhan yang tadinya bersama Alea duduk di bawah sofa, perlahan bangkit berpindah duduk di sofa. Sebuah bantal diposisikan di sampingnya sebagai tempat meletakan tangan kirinya yang cidera. Kemudian dia menepuk pahanya isyarat agar Alea duduk di sana. “Kemarilah, Al. Duduk di sini ya?” ucapnya.

“Sekarang, Kak?” Alea masih juga bertanya hal itu.

“Astaga Alea, masa tahun de

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status