Share

Butuh Pelarian

Penulis: Kafkaika
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-15 21:09:53
Valen merapikan beberapa barang di rak yang sedikit berantakan. Dia tidak suka dengan pelayan tokonya yang baru karena kurang rapi dan telaten dalam merapikan barang-barang. Saat dia meliriknya, anak itu malah diam-diam memainkan ponselnya.

“Anak jaman sekarang, gitu itu tuh kelakuannya!” Valen ngedumel kesal. Dia tentu serba salah jika sudah dihadapkan pada kelakuan pelayan tokonya. Dikerasi mogok gak kerja, cari ganti secepatnya belum tentu ada. Tapi kalau dibiarkan jadi seenak hatinya.

“Ngapain sih Bu? Pagi-pagi sudah ngedumel mlulu!” Devano mengagetkan Valen yang komat-kamit itu.

“Eh, kamu juga ya, sukanya bikin orang jantungan mlulu!” Valen memukul bahu Devan karena sudah mengejutkannya. Devan menepisnya dengan lengan sambil menyodorkan sekuntum mawar merah padanya.

“Mawar merah?” Valen menyipitkan matanya menatap Devan. “Untuk seorang sahabat, harusnya kau memberi mawar putih.” Valen mengingatkan namun dia sudah mencium harum mawar itu sambil tersenyum.

“Mulai sekarang, aku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri Cantik Pilihan Mamaku   Oleh-Oleh Liburan

    Alea membantu Ardhan mengenakan dasi dan menyiapkan jasnya. Suaminya tampak gagah sekali dengan setelan jas hitam itu. Alea jadi ingin bersandar di bahunya. “Nanti malam saja, aku harus ada pertemuan penting sekarang!” Ardhan mengelus rambut Alea yang tampak bermanja di pelukannya. “Apa sih, Kak? Aku kan cuma senderan doang, kenapa mikirnya ke sana mlulu sih?” Alea bangkit dan memukul lembut dada Ardhan. “Ya seminggu ini kita kan bermesraan mlulu, jadi takutnya kamu gak bisa jauh-jauh lagi nih?” Ardhan menggoda Alea. Mereka memang menggunakan liburan ini dengan semaksimal mungkin. Yang dikatanya bercocok tanam agar cepat ada hasilnya. “Aku memang gak bisa jauh dari suamiku, pengennya dipeluk terus!” Alea jadi memeluk Ardhan lagi membuat pria itu terkekeh dan memeluk balik istrinya dengan gemas dan mengatakan, “Aku juga gak bisa jauh dari istriku, nanti aku pasti sudah kangen lagi!” “Apa yang buat suamiku kangen?” Alea jadi mengulur-ulur keberangkatan Ardhan. Dia masih tidak rela

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-15
  • Istri Cantik Pilihan Mamaku   Memangnya Siapa Kamu?

    “Aku pelanggan di toko ini, harusnya kau memberikan pelayanan yang terbaik!” Naysila melotot melihat kasir toko yang tadi begitu lama melayani pria tua hanya untuk membeli minyak oles, sementara dirinya sedang terburu-buru.“Maaf, Mbak. Kami sudah berusaha cepat tadi, mohon dimaklumi.” Kasir itu menangkupkan kedua tangannya di dada sebagai permintaan maaf.“Ya sudah, buruan!”Naysila masih tampak ketus. Ketika sang kasir yang berusaha cepat memasukan barang ke dalam plastik belanja, tidak sengaja dia menyenggol belanjaan Naysila yang lain hingga terjatuh. Hal itu membuat Naysila bertambah geram.“Tuuuh…. Apalagi sekarang?! Apaan sih kamu! Kasir baru ya? Mana majikanmu, aku mau complain!”Naysila ngomel-ngomel sambil menggebrak meja kasir. Keributan itu membuat Valen dan Alea yang ada di ruang samping terusik. Mereka jadi penasaran ada apa? Karenanya keduanya keluar melihat keadaan.Saat

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-17
  • Istri Cantik Pilihan Mamaku   Percayalah Padaku

    Alea sungguh terganggu dengan pertemuannya bersama Naysila tadi. Kata-kata wanita itu kini jadi onak yang tertancap dalam daging. Dicabut sakit, dibiarkan pun sakit.Dia sungguh gelisah dan sedih. Tidak pernah dia sampai memiliki masalah dan harus bertengkar seperti tadi. Alea orang yang suka mengalah setiap kali ada hal yang tidak disukainya untuk ribut. Namun saat ini dia tidak bisa begitu saja mengalah tentang suaminya itu. Bagaimanapun dia harus bisa menjaga rumah tangganya dari perempuan seperti Naysila. Karenanya hal ini membuat hatinya resah sekali.“Sayang?” panggil Ardhan yang sontak membuat Alea yang melamun jadi terkejut. “Astaga, Sayang. Ada apa kok sampai terkejut begitu?”Ardhan mendekati istrinya yang termenung dan tampak lemas itu. Dia baru datang tadi dan mencari-cari keberadaan istrinya. Ternyata Alea ada di dapur dan sedang melamun di meja bar kecil di sana.“Kakak sudah lama pulangnya?&rd

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-17
  • Istri Cantik Pilihan Mamaku   Memperingatkan Naysila

    Ponsel Ardhan bergetar saat dia sedang membicarakan hal yang penting dengan Leon dan beberapa menajernya. Dia melirik layar benda pipih itu dan melihat nomor yang sama, membuat Ardhan kurang fokus pada pembicaraan di meeting.“Siapa sih? Angkat dulu siapa tahu penting!” ucap Leon menasehati Ardhan.“Baiklah, aku sudah menyampaikan semua yang harus kita kerjakan dalam beberapa bulan ini, tolong segera di planning secepatnya. Takutnya aku harus segera mengurusi perusahaan keluargaku dalam waktu dekat,” ujar Ardhan merijek ponselnya agar dia bisa mengclearkan pembahasan.“Jangan langsung dilepas begitu saja. kita masih butuh dukunganmu!” Delon berbicara.“Pasti, tapi tentu tidak bisa seratus persen selalu ada untuk kalian. Dalam waktu dekat kita diskusikan tentang pengganti saya.”“Leon sangat berkompeten dalam bisnis.” Delon mengusulkan pengganti Ardhan.“Jangan langsung begitu, Bro. Semua ada prosedurnya. Kita harus mengundang para investor dan pemegang saham untu merapatkan hal ini,”

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-18
  • Istri Cantik Pilihan Mamaku   Pesan Dari Devano

    Alea membutuhkan waktu sedikit lama dari biasanya untuk membersihkan dirinya di kamar mandi. Dia ingin tampak lebih cantik di hadapan suaminya itu. Serangkaian perawatan baru saja dilakukannya. Dari membaluri kulitnya dengan lulur, menggenakan masker wajah, bibir, dan juga menghias kuku-kukunya dengan kutek. Rambut panjangnya pun tak luput dari treatmen ala dirinya sendiri. Dia orang yang malas ke salon dan lebih suka merawat dirinya sendiri di rumah. Hanya saat diajak mertuanya saja Alea biasanya akan ke salon.“Berpenampilan baik di depan suami itu wajib hukumnya,” begitu yang diingat kala Hera selalu memberinya nasehat tentang pernikahan.Alea beruntung karena memiliki mertua yang baik seperti Hera. Hera bahkan lebih dari sekedar mertua. Dia sudah seperti ibu kandung yang selalu mengingatkan dan menasihati putrinya sendiri. Padahal di luar sana, Alea sering melihat dan mendengar bahwa banyak hubungan ibu mertua dan menantu perempuan yang kurang harmonis. Tapi Itu tidak berlaku bag

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-18
  • Istri Cantik Pilihan Mamaku   Curiga

    “Valen ayo angkat panggilanku!” Alea mondar-mandir menguping ponselnya menunggu sambutan dari Valen.Di panggilan berikutnya Valen sudah tersambung.“Ada apa, Al?” Valen bertanya.“Sudah buka pesanku belum?” tanya Alea mendesak.“Pesan?” Valen belum membuka pesan yang dikirim Alea. Dia pun menjeda panggilan dan melihat pesan bergambar sahabatnya itu. “Ada apa dengan gambar tas yang kamu lingkari?” tanya Valen yang tidak mengerti.“Tolong lihatkan CCTVmu, apa wanita itu memakai tas yang sama dengan yang ada di gambar itu?” lagi Alea tampak memburu. Dia harus tahu sebelum Ardhan balik ke rumah.“Baiklah, tapi aku harus menutup panggilanmu dulu untuk mengechek CCTV tokoku,” ucap Valen pada Alea.Alea mengerti dan dia pun menutup panggilannya. Sebentar dia ingat belum melaksanakan sholat maghrib. Dia bergegas ke kamar untuk mengambil wudhu dan sholat

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-19
  • Istri Cantik Pilihan Mamaku   Dipermainkan

    “Kakak kelihatan capek, aku pijitin ya?” ujar Alea menawarkan diri. Dia melepas kancing kemeja Ardhan bahkan sebelum Ardhan mengiyakan tawarannya.Keintiman yang setiap kali tercipta sebelumnya membuatnya akhir-akhir ini jadi terus merindukannya. Alea tampak malu-malu kucing saat menawarkan hal itu. Ardhan hanya tersenyum melihatnya.“Boleh, kenapa tidak?”Ardhan berbaring dan merentangkan kedua tangannya di tempat tidur. Membiarkan sang istri melucuti bajunya sambil becanda, “Pasti seru dipijit wanita seksi sepertimu, Nyonya!”“Ish, Kakak ngebayangin dipijit wanita lain ya?”“Tidak!”“Otak pria bukannya seperti itu, sedang di rumah bersama istrinya tapi pikirannya malah memikirkan sosok lain.”“Bukan!” jawab Ardhan lagi menepis dugaan sang istri. Dia harus awas dan terhindar dari jebakan betmen. “Mau mijit atau introgasi, Mbak?&rdq

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-20
  • Istri Cantik Pilihan Mamaku   Jati Diri Devano

    Di rumah seorang diri dan tidak melakukan apapun membuat Alea jenuh. Dia jadi ingin pergi ke toko Valen. Tapi agak siangan saja, karena ini jam-jam sibuk Valen. Dia tidak ingin terus menganggu pekerjaan temannya itu, meskipun Valen tampak tidak terganggu jika Alea datang di jam berapapun. Karena itu adalah tokonya sendiri. Dia tidak perlu minta ijin pada siapapun untuk mengobrol. Alea jadi teringat Devano. Dia juga sangat santai dalam pekerjaannya. Bisa sewaktu-waktu pergi saat dia inginkan. Beberapa kali dia mencandai Devano, apakah restoran tempatnya bekerja adalah milik orangtuanya sehingga dia bisa seenaknya dalam bekerja? Devano pernah mengatakan bahwa restoran itu memang milik keluarganya. Untuk beberapa saat Alea hanya terkekeh mengingatnya dan menganggap sahabatnya itu sedang bercanda. Namun beberapa detik kemudian senyumnya menghilang kemudian dia berpikir, bisa jadi Devano adalah pemilik restoran itu. Alea masih ingat tatatapan hormat pelayan restoran padanya, dia juga in

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-21

Bab terbaru

  • Istri Cantik Pilihan Mamaku   Bahagia Sudah Kembali

    Dia sedang bermimpi. Mendengar bayi mengoceh di sampingnya. Matanya tidak mau membuka karena masih ingin menikmati ocehan bayi yang terdengar gemas di telinganya. Usia Vier sudah 3 bulan, seharusnya dia saat ini sudah mulai mengoceh. Alea jadi sedih mengingatnya. Suara itu tidak hilang di telinganya meski matanya perlahan terbuka dan termenung sesaat. Dia tidak sedang bermimpi. Suara ocehan itu masih ada. Perlahan dia menoleh ke samping. Deg! Bayi siapa itu? Alea terperanjat dan segera bangkit. Namun dia masih menatap bayi itu seolah mencoba memastikan bahwa apa yang dia lihat bukanlah ilusi semata, yang akan menghilang saat dia menyentuhnya. Tidak, jangan menyentuhnya! Nanti hilang. “Eeeeehhh!” suara bayi itu seperti merasa kurang nyaman dengan posisinya yang mencoba tengkurap tapi terhadang bantal. Bayi itu mulai menangis namun Alea belum juga bergeming. Masih menatapnya saja dan menikmati visual yang bisa dirasakannya. Tangannya mulai bergerak perlahan menyentuh bayi itu. Na

  • Istri Cantik Pilihan Mamaku   Anakku Masih Hidup?

    “Mbak Sika dini hari begini ada apa?” Ardhan meminta Sika segera masuk.Sika terlihat menghela napas lega dan begitu saja melewati satpam yang galak itu mengikuti Ardhan. Napasnya tampak memburu karena tidak sabar ingin menyampaikan sesuatu.“Ada apa, Mbak? Mbak ada masalah?”Ardhan mendudukan Sika di teras. Dia melihat sika membuka penutup keranjang yang ditentengnya. Seorang bayi yang sedang terlelap. Ardhan heran Sika menyodorkan keranjang bayi itu padanya.“Bayi siapa, Mbak?” tanya Ardhan masih tidak mengerti.Baru ketika dia memperhatikan dengan jelas bayi yang terlelap dengan anteng itu darahnya berdesir hebat. Jantungnya seolah berhenti berdegup namun setelahnya berdegup dengan kencang. Wajah bayi itu membuatnya terkenang putranya. Sungguh bayi yang menggemaskan.“Mbak?!” Ardhan tidak ingin terlalu berhayal. Dia butuh kebenaran dari Sika.“Ini Javier, Pak!”

  • Istri Cantik Pilihan Mamaku   Tamu Dini Hari

    Kondisi Hera mulai membaik setelah Alea menemuinya dan membesarkan hatinya. Perasaannya yang sudah bercampur aduk tidak karuan karena merasa bersalah sudah membuat cucunya hingga berakhir dalam tragedi yang mengenaskan. Hera merasa bertanggung jawab atas rasa tertekan sang menantu, hingga membuat kondisinya sendiri malah memburuk.Kehadiran Alea yang sudah bisa mengikhlaskan semuanya membuat Hera kembali punya semangat hidup lagi. Setelah ini akan ada Vier-Vier baru lagi yang terlahir dari rahim sang menantu.“Ajaklah istrimu berlibur. Sudah, anggap semua yang terjadi hanya mimpi buruk saja. Jangan pikirkan pekerjaan dulu.” Hera bertutur pada Adhan.“Baik, Ma!” ujar Ardhan begitu saja memenuhi keinginan sang mama. Sikapnya mulai berbeda setelah kejadian ini. Lebih banyak diamnya dan terlihat dingin dengan sekitar.Ya Allah, mudah-mudahan suamiku baik-baik saja. Batin Alea yang mulai merasa bahwa bukan hanya dirinya yang terli

  • Istri Cantik Pilihan Mamaku   Ikhlas

    Ardhan baru membuka lengannya dari melindungi pandangannya yang silau karena ledakan api di vila. Melihat Alea sudah berlari menuju arah vila yang terbakar, Ardhan begitu terkejut namun segera mengambil langkah panjang untuk mengejar wanita yang sungguh membuat darahnya hampir berhenti mengalir itu.Begitu tubuh itu sudah ada dijangkauannya, Ardhan langsung meraihnya. Ledakan kedua terdengar membuat Ardhan dan Alea terpental di rerumputan beberapa meter dari tempat itu.“Lepas! Aku mau menyelamatkan anakku. LEPASIN!” Alea meronta mencoba mendorong dada Ardhan.“Sudah, Sayang! Sudah ya?” Ardhan mendekap dan mencoba menenangkan istrinya yang kalut itu. Dia sudah frustasi dan tidak berdaya melihat kilatan api itu. Hanya berharap anak buah Pram berhasil menyelamatkannya. Meski dia merasa itu tidak mungkin mengingat kobaran api yang segera membumbung sesaat setelah dia keluar rumah itu. Kemungkinan besar mereka terjebak di dalam.&ldquo

  • Istri Cantik Pilihan Mamaku   Nekat

    “Bayimu manis sekali! Seharusnya akulah yang melahirkan anak-anakmu, bukan wanita laknat itu!” Naysila menggendong bayi yang terbungkus selimut itu sambil menimang-nimangnya. Melihat sikapnya yang manis dia tidak percaya bahwa wanita ini adalah iblis yang tega memberikan obat tidur pada bayi 2 bulannya.“Aku sudah mengabulkan permintaanmu yang pertama. Pram akan mengaburkan barang bukti itu dan mengakui itu hanyalah sebuah kesalahan. Kau akan bebas!” tutur Ardhan sambil terus mengawasi pergerakan Naysila. Menunggu kesempatan agar bisa merebut bayinya.“Apa buktinya? Kau bisa saja membohongiku. Kau sudah berkali-kali membohongiku Ardhan!”“Kau mau bukti bagaimana?”Sebentar terdengar sesuatu seperti ada yang datang. Tatapan Naysila menjadi tidak percaya pada Ardhan. Bukankah dia sudah memintanya datang sendiri tadi. Tapi sepertinya dia berbohong lagi.Dengan geram disambarnya botol minuman keras

  • Istri Cantik Pilihan Mamaku   Menyelamatkan Javier

    Ardhan melakukan panggilan namun segera merijeknya untuk memastikan dan menunggu reaksi dari nomor tersebut. Pram sudah tidak sabar melacak lokasinya jika benar pemilik nomor itulah yang menculik Javier.Tidak berapa lama muncul notif pesan dari nomor tersebut. Netra Ardhan membulat membaca teks yang dikirimkan dari nomor itu.Pram yang juga membaca notif itu dari laptopnya menatap Ardhan terkejut. Fix, ini adalah penculiknya.[ Akhirnya kau mencariku! ]Begitu pesan yang terbaca di ponsel Ardhan.“Telpon dia!” tukas Pram.Ardhan menormalkan emosinya dan mencoba tenang sebelum menelpon ke nomor itu.Panggilan tidak langsung diangkat. Baru di panggilan ke tiga, seseorang itu mengangkatnya.“Hallo?” sapa Ardhan fokus mendeteksi suara apa saja yang bisa didengarnya dari dalam ponselnya sehingga bisa dijadikan petunjuk.“Hhhg!” suara itu baru terdengar di telinga Ardhan. Sepertinya d

  • Istri Cantik Pilihan Mamaku   Siapa Penculiknya?

    “Anakku!? Mana anakku, Paman?” Alea tampak mendesak.Ketika pintu belakang mobil dibuka, keluarlah anak buah Pram membawa bayi yang tertidur lelap. Melihat selimut dan corak baju yang digunakan bayi itu, Alea merasa sedikit lega. Dia pun mengambil bayi itu dari tangan anak buah Pram dengan tidak sabar.“Vier? Kau tidak apa, Nak?” Alea memeluk sang bayi erat seolah takut kehilangannya lagi.Hera merasa sungguh bersalah karena kecerobohannya membiarkan baby sitter itu membawa cucunya hingga membuatnya hampir celaka. Dia baru hendak menghampiri sang menantu, tapi Alea sepertinya merasa ada yang tidak beres.“Tidak!” ujarnya menatap bayi itu. Pegangan tangannya tidak stabil dan Ardhan langsung mengambil alih bayi itu. Dia sama terkejutnya dengan Alea saat menatap bayi yang terlelap itu.“Ada apa?” Nadhim segera menghampiri. Cemas sekali takut sesuatu terjadi pada cucuny

  • Istri Cantik Pilihan Mamaku   Javier Diculik

    Hari ini jadwal imunisasi Javier. Alea ditemani Hera dan Mita pergi ke rumah sakit. Tadinya Alea ingin Ardhan yang mengantarnya. Tapi Hera merasa cukuplah dia dan Mita yang mengantar, jadinya membiarkan saja Ardhan pergi ke kantor karena ada alasan meeting penting dengan dewan direksi.Karena sudah menghubungi dokter anak sebelumnya dan dokter keluarga Muradz pun sudah mereservasikan jadwal imunisasi, begitu baby Javier datang, imunisasi langsung berjalan dengan cepat dan lancar.“Cup, cup!” Hera menenangkan Javier yang menangis setelah mendapat imunisasi sambil menimang-nimangnya. Sementara Alea masih berkonsultasi dengan dokter anak.“Mama bawa Vier ke depan dulu ya, Al. Mungkin dia butuh suasana di luar!” ujar Hera membawa Javier keluar ruang spesialis dokter anak, di ikuti Mita yang mendorong strolernya.“Baby Vier masih full ASI kan, Ma?” tanya dokter anak itu.“Alhamdulillah masih, dok!&rd

  • Istri Cantik Pilihan Mamaku   Tidak Suka

    “Maaf Mbak, saya tidak bermaksud seperti itu tadi!” Mita melihat Alea yang sepertinya menilai cara bekerjanya yang kurang bagus. Dia tidak bisa membiarkan wanita itu akan protes pada yayasan tempatnya bekerja. Itu akan membuat gajinya lagi-lagi disunnat. “Saya sudah mengasuh 6 bayi sebelumnya, Mbak. Jadi apa yang saya lakukan tadi tidak bakal menyakiti bayi. Justru akan lebih baik karena dapat membiasakan bayi dan mengurangi reflek moronya.” Mita masih mencoba menjelaskan, tapi dia tahu Alea sepertinya tidak butuh sebuah teori. Atau jangan-jangan dia tidak tahu apa itu reflek moro pada bayi? “Terima kasih, Mita. Tapi untuk selanjutnya tolong berhati-hatilah!” ujar Alea berlalu sambil membawa Javier keluar kamar bayi.Mita menatap mama muda itu dan melenguh karena merasa wanita itu menyepelekannya. Tahu apa dia tentang merawat bayi? Kalau dia bisa merawat bayinya sendiri, untuk apa juga masih mempekerjakan pengasuh bayi? Benar-benar aneh.Tapi ini justru lebih baik. Dia jadi bisa b

DMCA.com Protection Status