Share

Chapter 149

Penulis: Iamyourhappy
last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-30 09:43:35

10 tahun berlalu.

Seorang anak laki-laki baru saja keluar dari rumahnya.

Seragam yang rapi dengan tas ransel yang berada di punggungnya.

Leonard Byron Francesco itu dengan santainya mendekati satu motor berwarna hitam.

Motor hadiah ualng tahunnya. Leonard yang saat ini menginjak kelas 2 SMA memang lebih suka menggunakan motor daripada menggunakan mobil. Apalagi di antar sopir.

“Motormu hari ini…” seorang pria mendekat. Omar mengusap sedikit belakang motor Leonard.

Tepatnya pada bangku belakang motor. “Motormu akan lebih bagus jika ada penumpangnya di belakang.”

“Paman mau menjadi penumpangku?” tanya kembali Leonard.

Omar berdecak. “Bukan itu maksud paman. Kamu bocah pintar. Pasti tahu maksud paman kan?” dengan senyum penuh arti.

Leonard berdecak. “Aku tahu dan aku tidak mau menuruti ajaran sesat paman.”

Leonard mengibaskan tangannya. “Paman bau alkohol.”

Leonard menggeleng pelan. “Sial. Aku tidak sengaja melihatnya…”

“Hei bocah ini…” Omar mengerjap. “Kamu tidak boleh berkat
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 150

    Masa hukuman yang seharusnya selesai besok, dipercepat diri sendiri oleh Leonard. Leonard tidak bisa menahan diri untuk mengemudikan motornya. Benar kata Papa, tubuhnya akan meriang, panas, dingin jika terlalu lama tidak menyentuh motor. Untuk omelan mamanya, ia akan memikirkan nanti saja. Leonard memasuki gedung utama sekolahnya. Sekolah bertaraf internasional. Biaya pertahun untuk bersekolah di sini saja mencapai jutaan dollar. Tapi… Sekolah yang nampak begitu mewah dan cantik dari luar. Namun…. Di dalam sekolah itu—ada banyak sekali penindasan yang terjadi…. Membuat, Leonard begitu muak. “Temanku baru datang.” Seorang bocah dengan mata yang sipit dengan kulit yang begitu putih. Leonard membuka helmnya. Menyipitkan mata. “Aku memang menolongmu, tapi bukan berarti kau boleh menjadi temanku.” Laki-laki itu tidak menyerah. Ia mengikuti Leonard yang berjalan lebih dulu. “Aku akan melakukan apapun untukmu. Angkat aku jadi temanmu. Aku yakin, aku bisa berguna.

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-30
  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 151

    Daniel yang baru saja masuk menatap Riku dalam. Matanya memincing seolah sedang mengintrogasi pria itu. Daniel menggeleng. “Tidak bisa. aku tidak bisa menerima bocah cupu ini.” “Hei!” Garry mendekat. “Orang tuanya punya restoran korea!” Daniel melebarkan matanya. “Benarkah?” Sontak memegang kedua bahu Riku yang begitu ringkih. Mengguncang bahu laki-laki yang nampak lemah itu tanpa rasa bersalah. “Jadi kau akan memberi kami voucher diskon pada kami?” Garry menggeleng. “Tidak hanya voucher diskon. Tapi voucher makan gratis seumur hidup!” Daniel merangkul bahu Riku. “Meskipun kau cupu. Tapi kau bisa bergabung dengan geng kita.” “Geng? Kau saja.” Leonard mulai berlatih. Memukul dan menendang samsak sampai berbunyi. Hari ini adalah hari bebas. Tidak ada pelajaran karena baru saja ujian semester. Mereka memiliki waktu beberapa hari di sekolah sebelum libur. Leonard mengatur napasnya pelan. “Santai saja.” Daniel merangkul Riku. Membawa laki-laki itu untuk duduk di kur

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-30
  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 152

    Riku benar-benar latihan bersama Leonard, Garry dan Daniel. Secara perlahan, mereka juga semakin dekat. “Leonard!” panggil seorang perempuan yang menggunakan bando pink itu. Dia tersenyum cantik. wajahnya bersinar dengan senyum yang sumringah. Salah satu perempuan tercantik di angkatannya. katanya, menjadi rebutan kakak kelas. Tapi… Sudah satu semester ini perempuan itu mengejar Leonard. “Kenapa?” Leonard menatap perempuan itu. Leonard memutar bola matanya malas melihat apa yang dibawa oleh perempuan itu untuknya. Minuman dingin. “Aku membeli ini untukmu.” Menyodorkan apa yang dibawanya. Leonard mengambil minuman itu. “Ini yang terakhir.” Perempuan itu mendongak—wajahnya terlihat sedih dengan penolakan Leonard. Perempuan itu pergi dari hadapan Leonard. Leonard masih berada di samping pintu kelasnya. Ia membawa minuman itu ke bangkunya. Di sambut oleh teman-temannya heboh. “Sudah aku bilang, dia sangat menyukaimu. Kenapa kau tidak mencoba menjalin hubung

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-31
  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 153

    “Mereka..” Riku menatap gerombolan laki-laki yang sengaja menutup wajah mereka dengan masker. Leonard menatap dua temannya. “Kalian siap?” “Tentu saja.” Daniel tersenyum miring. “Mereka mencari masalah.” “Apakah ini artinya kita juga akan berurusan dengan polisi jika menghajar mereka?” tanya Garry. Ia berdecak. “aku akan dimarahi orang tuaku…” rengeknya dengan kesal. “Tidak usah ikut.” Daniel menyuruh Garry minggir. “Tidak. aku tidak bisa.” “Ada apa ini…” ibu Riku keluar. “Anak-anak. kalian ke dalam. Biar uncle yang menanganinya.” Ayah Riku mengambil ponselnya. namun saat hendak menekan tombol di ponsel. Justru, ponsel ayah Riku sudah terhempas dan tercatuh dengan keadaan retak. Salah satu dari mereka melempar batu ke arah ponsel ayah Riku. “Mereka itu bajingan…” desis Leonard. “Aku yakin mereka kebal hukum.” “Jadi uncle, aunty. Biarkan kami yang menanganinya.” Leonard maju lebih dulu. Garry dan Daniel berada di belakang. Sedangkan Riku membawa orang tuanya ke da

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-31
  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 154

    “Jadi mereka merundungmu karena ingin balas dendam?” tanya Garry. Riku mengangguk. “Sudah hampir setahun sejak dia dikeluarkan dari sekolah karena aku melapor. Tapi dia tidak berhenti menggangguku. Parahnya sekarang, merusak restoran orang tuaku.” Mereka berempat berada di depan restoran. Kekacauan masih terlihat dengan jelas. Meski orang-orang suruhan orang tua Riku mencoba membersihkan Restoran. Tapi Restoran masih terlihat sangat kacau. “Mereka tidak takut pada hukum. Mangkanya mereka tidak berhenti menggangguku.” Riku memandang langit. “Aku takut mereka mencelakai orang tuaku.” “Beberapa kali mereka melaporkan keluhan pada polisi. Tapi mereka bilang, gangster memang sulit ditangkap.” Riku mengedikkan bahu. “Entahlah..” Leonard menaruh kedua tangannya ke dalam saku. “Bajingan itu bukan anak SMA biasa. Orang tuanya mafia.” “Tapi…” Daniel menatap Leonard. “Apa kekuasaannya lebih besar dari ayahmu?” “Aku tidak tahu. Papa sudah bertobat. Tidak sepenuhnya bertobat si

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-31
  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 155

    “Kami orang tua Riku. Kami sangat berterima kasih pada anak-anak yang mau membantu Riku.” Ayah Riku membungkukkan tubuh dengan sopan. Lucas mendekatinya dan menepuk pelan bahu ayah Riku. “Pasti berat menahan diri…” ucap Lucas. Ayah Riku kebingungan dengan ucapan Lucas. “Karena aku selalu ingin membunuh orang yang mengganggu anak-anakku. Anak cukup hebat untuk menahan diri tidak membunuh para perundung anak anda.” Ayah Riku tertawa lirih. Ia menganggap Lucas bercanda. Tapi tidak. Lucas tidak bercanda. Jika menjadi ayah Riku yang anaknya dirundung dan dibuli di sekolah, pasti Lucas sudah membunuh orang tua dan anak-anak bajingan itu. Kalau tidak membunuhnya paling tidak membuat mereka menderita seumur hidup. Lucas menatap Restoran yang kacau setelah diserang. “Mereka terus diganggu selama beberapa bulan ini, Pa.” Leonard mengadukannya pada Lucas. “Aku yakin wilayah ini kekuasaan para bajingan itu!” tambah Leonard. Lila yang berada di samping Leonard melotot. “Jan

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-31
  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 156

    “Bagaimana?” tanya Daniel penasaran. “Apa dia sudah datang ke rumahmu dan berlutut minta maaf?” Riku mengangguk. “Hm. Seperti kata paman Lucas. tidak sampai 24 jam, mereka datang ke rumahku. Dia datang bersama ayahnya. Mereka berdua berlutut di hadapanku dan orang tuaku.” “Begitu saja?” tanya Garry. “Kau berani menghajarnya atau tidak?” Riku terdiam… Garry berdecak. “Tidak akan berani.” Menggeleng pelan. “Memangnya kalian berharap apa pada bapak peri ini?” tanya Daniel. “Aku menghajarnya!” menunjukkan kepalan tangannya. kuku jarinya sampai lecet. “WOOOAH!” teriak Daniel heboh. Mengambil tangan Riku dan melihatnya. “Bagus-bagus!” Garry mengangguk dengan bangga. Riku tertawa dengan bangga. Ia menoleh pada Leonard. “Orang tuaku sangat berterima kasih padamu dan orang tuaku. kapan-kapan mereka ingin mengunjungi kalian.” Leonard mengangguk. “Gampang. Orang tuaku juga akan senang.” Leonard merogoh ponselnya. ada satu pesan yang masuk. [Dasar pengecut. Hanya berani me

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-31
  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 157

    Leonard Byron FrancescoAda yang bilang pemimpin FG company. Atau Francesco Gold company adalah iblis tampan yang berbentuk manusia. Selain sangat tegas, Leonard bisa mengetahui kesalahan di antara banyaknya angka perhitungan. Dalam kurun waktu 1 tahun saja menjabat sebagai pemimpin FG Company, Leonard membasmi orang-orang yang merugikan perusahaan. Mereka langsung didepak dari perusahaan setelah terbukti melakukan korupsi. Mereka tidak hanya mengganti rugi perusahaan tapi juga mempertanggung jawabkan perubatan mereka di jeruji besi. Maka, dalam satu tahun saja. perusahaan yang awalnya mengalami penurunan karena para tikus-tikus itu. akhirnya berkembang semakin pesat. Leonard… Memiliki wajah tampan yang memikat banyak wanita. Namun, sampai umurnya menginjak 30 tahun. Tidak kunjung berkencan dengan wanita. Ada yang bilang, Leonard menyukai laki-laki. Bukan tanpa alasan, Leonard tidak bisa berdekatan dengan seseorang karena…. Bisa melihat masa lalu, masa kini dan masa depan me

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-01

Bab terbaru

  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 253

    21++ “Katakan padaku sayang.” Ruby mendongak. “Aku bisa menjaga rahasia.” Leonard terdiam sebentar. “Kamu ingin tahu karena menghawatirkan Stormi?” Ruby mengangguk jujur. Ia takut kalau Diego tidak sebaik yang ia kira. Ia takut suatu saat Diego bisa menyakiti Stormi. Apalagi Stormi baru saja gagal menikah. diselingkuhi mantan kekasihnya. “Yang aku lihat hanya sekilas karena aku menahan diriku. Tapi kejadian itu tetap terlihat.” Leonard mengusap punggung Ruby. “Aku melihatnya banyak menembak orang…” lirih Leonard. Ruby mengerjap. “Sungguh?” Leonard mengangguk. “Seperti Papa dulu..” lanjutnya. “Dia banyak terlibat keributan. Hidupnya memang dipenuhi dengan bahaya.” Ruby melepaskan pelukannya. “Apa yang harus aku lakukan? Haruskah aku memberitahu Stormi?” “Jangan.” Leonard menggeleng. “Di antara banyaknya kejadian yang terlintas di kepalaku. Aku tidak melihatnya menyakiti wanita.” “Dan juga…” Leonard menyipitkan mata. Ruby menunggu ucapan suaminya. “Dan juga?”

  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 252

    Waktunya pulang…. Ruby dan Leonard sudah berada di pesawat. Dengan menggunakan pesawat pribadi seperti ini, mereka hanya membutuhkan waktu 20 menit untuk sampai ke kota. Ruby turun perlahan dibantu Leonard yang selalu menggenggam tangannya. “Perutku..” Ruby mengernyit. Lagi-lagi mual. “Aku sangat bosan…” Ruby mengernyit. “Aku selalu seperti ini setelah melakukan perjalanan.” Leonard menunduk. “Kita ke rumah sakit dulu.” Ruby menggeleng. “aku baik-baik saja. hanya sedikit mual. Tidak sampai ingin muntah.” Leonard mengusap punggung Ruby pelan. “Jangan menahannya.” Ruby mengangguk. mereka masuk ke dalam mobil. Perjalanan akan berlanjut sekitar 15 menit untuk sampai ke rumah kakek neneknya. Tapi tujuan mereka bukan rumah dahulu. Tapi… Mereka akhirnya sampai di sebuah pemakaman. Ruby membawa bunga yang ia beli saat perjalanan ke sini. Ia menggandeng tangan Leonard—sampai berada di depan makam kakek neneknya. Makam yang sangat sejuk. Tidak seperti kebanyaka

  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 251

    Berkeliling mansion… Berkeliling peternakan hewan yang ada di Mansion lebih tepatnya. Di belakang Mansion ada bangunan yang khusus digunakan sebagai ternak hewan. Mereka berempat sedang berjalan ke sana. bangunan yang mirip dengan kebun binatang. “Kenapa kau membangun kebun binatang di belakang rumahmu?” tanya Leonard yang begitu heran. Ia memeluk pinggang Ruby dari samping. Diego dan Stormi berjalan lebih dulu memimpin perjalanan mereka dari berkeliling ini. “Ini bukan kebun binatang,” balas Diego. “Ini Peternakan.” Mereka sampai peternakan buaya. Bentuknya seperti rawa. Namun mereka berdiri di ruangan yang dilapisi dengan dinding dan kaca. Sehingga mereka bisa memantau para buaya yang berada di depan mereka. “Buaya?” tanya Leonard. “Waah..” Stormi mendekat. “Ini menakjubkan.” Di depan sana—ada beberapa petugas yang sudah ahli memberi makan buaya dengan daging ayam. Ruby mengerjap—ia tidak pernah melihat buaya secara langsung. Tapi ini—sungguh membuatnya m

  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 250

    “Aku akan mengajakmu berkeliling. Tapi makan dulu.” Diego memundurkan kursi untuk Stormi. Stormi mengangguk. ia duduk di samping Diego. “Kenapa barang-barang di bawa orang? Mau pindah?” tanya Stormi. “Pembangunan Mansionku yang baru sudah selesai. aku akan segera pindah ke sana. dan ada barang-barang yang tidak bisa aku tinggalkan. Jadi aku membawanya.” “Lalu bagaimana dengan Mansion ini?” tanya Stormi. “Mansion ini akan dijadikan sebagai Markas sekaligus kantorku.” Stormi mengerti. “Ooh…” “Makanlah. Jangan banyak berpikir.” Diego mengambil satu roti. “Mau pakai apa?” “Cokelat saja.” Diego mengoleskan selai cokelat di roti yang sudah dipanggang. Dengan pelan-pelan dan teliti. “Kau seperti pangeran,” ucap Stormi memperhatikan tingkah perilaku Diego. “Tidak ada pangeran yang memiliki banyak tato sepertiku.” Diego menaruh roti itu di atas piring Stormi. Tidak tanggung-tanggun. Ia melakukannya pada lima lembar roti. “Hanya perilakumu..” Stormi menyipitkan mata. “Wajahmu juga

  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 249

    Diego menghela nafas. ia memejamkan mata sebentar. Sekali lagi ia harus menyadarkan diri. Stormi memiliki pemikiran yang berbeda dari kebanyakan wanita yang ia temui. “Bilang saja menyelamatkanku.” Stormi menoleh. “Mana bisa…” “Kenapa tidak bisa?” “Aku memberitahu ibuku kalau aku dan kekasihku batal menikah. lalu bagaimana jika aku bilang kalau aku terluka karena menyelamatkan seorang pria lain….” Stromi berhenti bicara. Ia menoleh pada Diego yang sedari tadi menyimak ucapannya. Bukankah ini terlalu awal untuk menceritakan bagaimana kisahnya pada pria ini. Tapi mulutnya memang tidak bisa dikondisikan. “Aku pasti sudah gila..” lirihnya. “Pria mana yang meninggalkanmu?” tanya Diego. “Pria mana yang menyia-nyiakan wanita secantik dirimu?” Tangan Diego terangkat mengusap pipi Stormi. “Dia memang brengsek. Aku menjalin hubungan dengannya 2 tahun. Tapi dia berselingkuh dengan teman kantorku. Kita sudah bertunangan dan berencana akan menikah di waktu dekat. Tapi dia

  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 248

    Stormi memejamkan mata. Ia membiarkan Diego yang berusaha melepaskan pakaiannya. Ciuman mereka semakin dalam. Stormi tidak menolak sentuhan Diego. sama sekali tidak menolak. Sentuhan pria itu sangat hati-hati dan lembut. Memperlakukannya dengan sangat hati-hati. Namun… “Akh!” Jari Diego tidak sengaja mengenai lukanya. “Kau baik-baik saja?” tanya Diego segera melepaskan Stormi. Stormi mengangguk. Namun, sesungguhnya masih sedikit nyeri. “Biar aku lihat.” Diego melepaskan kancing piyama Stormi lagi. Kali ini bukan karena nafsu. Tapi karena ia mencemaskan wanita itu. ia ingin melihat luka Stormi apakah terbuka dan semakin parah. “Tidak parah kan?” tanya Stormi. Ia sedikit malu. pakaiannya berantakan karena dibuka Diego. Ia menggigit bibirnya lagi. tapi untungnya pria itu tidak fokus pada tubuhnya dan hanya fokus pada lukanya. Diego melihat Luka Stormi yang mengeluarkan darah. “Lukamu harus diperiksa dokter,” ucap Diego. Pria itu hendak berdiri. Namun Stor

  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 246

    Diego tersenyum lagi. Kali ini tertawa kecil. “Bagaimana kalau aku bilang aku juga tertarik denganmu?” tanyanya. Stormi menggigit bibirnya. “Kenapa? Karena kasihan padaku? atau karena aku menyelamatkanmu?” Stormi menggeleng. “Jangan merasa bersalah. Aku baik-baik saja kalau kau tidak tertarik denganku. Jangan memaksa dirimu hanya karena merasa bersalah padaku.” “Aku tidak pernah merasa bersalah pada orang.” Diego mendekat. “Kau tahu aku akan? Aku bahkan bisa membunuh orang dengan mudah. Untuk apa membohongi perasaanku sendiri.” “Aku juga tertarik denganmu.” Stormi mengerjap—menunjuk dirinya. “Denganku?” Diego mengangguk. “Bukankah kau suka dengan Ruby? Kau terlihat menyukai Ruby?” tanya Stormi. “Pada awalnya aku hanya penasaran dengannya karena wajahnya tidak asing. Aku semakin penasaran karena melihat kekuatannya. Hanya sebatas itu.. ketertarikanku hanya sebatas itu..” “Aku juga merasa kita khanya cocok menjadi teman. Dia juga sudah bersuami. Meskipun aku kejam. Aku tidak

  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   Chapter 245

    “Ruby pergi bersama suaminya.” Suara itu membuat Stormi menoleh. Di sanalah—di sofa. Diego sedang duduk sembari mengusap wajah sebentar. Apa pria itu menunggunya? “Aku takut…” lirih Stormi. Hanya ada dua lampu tidur yang menyala. Sehingga cahaya di kamar ini gelap. Diego berdiri dari duduknya. Menyalakan saklar lampu sehingga semuanya menjadi cerah. “Aku pikir mematikan lampunya agar kau bisa tidur dengan nyaman.” Stormi menatap Diego… Sedikit takut.Masih takut. “Apa yang membuatmu takut? aku membuatmu takut?” tanya Diego berjalan mendekat. Stormi menggangguk namun segera menggeleng lagi. “Ti-tidak. Aku tidak takut padamu.” Diego nampak lebih santai. tidak sepergi biasanya yang selalu menggunakan pakaian formal. Kali ini, pria itu hanya menggunakan celana pendek dan kaos hitam. Memang tidak pernah jauh-jauh dari warna hitam. Diego mengambil duduk di samping ranjang Stormi. Menatap Stormi lekat. Stormi mengerjap—kedua tangannya meremas selimut yang membungkus tubuhnya

  • Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata   chapter 244

    Ruby mendongak. “Jika minta maaf lagi. aku tidak akan mau dicium!” Leonard mengerjap. “Mana bisa seperti itu..” leonard melepaskan pelukan mereka. “Maka dari itu berhentilah meminta maaf.” Ruby tersenyum. menyentuh rahang Leonard yang begitu tegas. Rahang Leonard yang dipenuhi dengan bulu-bulu halus. “Baiklah.” Leonard menatap bola mata Ruby. “Aku jadi tahu kenapa aku tidak bisa melihat kejadian yang kamu alami.” Jemarinya menyentuh kelopak mata Ruby. “Karena mata ini bukan mataku yang asli?” tanya Ruby. Leonard mengangguk. “Mata ini yang membawaku padamu.” “Setelah operasi, apa mata kamu pernah sakit?” tanya Leonard. Ruby menggeleng. “Tidak, sayang. Aku baik-baik saja.” Ruby mengecup rahang Leonard singkat. “Berhentilah kawatir.” Leonard mengangguk. mengecup punggung tangan Ruby. “Kamu yang tidak bisa berhenti membuatku kawatir. Datang ke tempat berbahaya sendiri. berurusan dengan mafia.” Ruby memejamkan mata—menutup telinganya dengan kedua tanganya. Leonard se

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status