Menyelesaikan Satu Persatu“Mah, kenapa kita pulang? Adam masih mau main sama uncle,” ucap Adam yang berjalan disebelah Hesti.“Kita pulang dulu ya, adik Bintang sudah lapar, harus makan siang,” ucap Hesti.“Setelah itu boleh ke tempat uncle lagi?” tanya Adam.“Lain kali kita ke sana lagi, ok?” ucap Hesti pada Bintang.Hesti, Adam dan Bintang terlihat berjalan kembali ke rumahnya. Dari jauh terlihat bu RT yang berdiri di depan rumah Hesti. Bu RT melambaikan tangan ke arah Hesti. Melihat itu, Hesti juga melambaikan tangan.“Adam, ada bu RT,” ucap Hesti.“Iya mah, apa ada Cinta juga?” tanya Adam menanyakan keberadaan putri semata wayang bu RT.“Mungkin Cinta sedang bersama papahnya, jadi tidak bisa ikut datang sayang,” ucap Hesti pada putranya.Hesti terlihat berjalan sedikit cepat, menuju ke rumahnya.“Bu RT, sudah lama?” tanya Hesti.“Tidak, saya baru saja datang, saya mau menengok keadaan bu Hesti, saya khawatir,” ucap bu RT.“Saya sudah tidak apa apa bu RT, ayo bu masuk,” ucap Hesti
Bukti Dari Chat MesraHesti menyiapkan makan pagi, mau tidak mau Hanung harus makan di rumah, karena Hesti sudah tidak lagi membawakannya bekal.“Apa kamu benar benar tidak akan membawakan bekal untukku? wah, itu bisa membuatku berhemat,” ucap Hanung. Mendengar hal itu, Hesti hanya mengulaskan senyum kecut. Dia sudah tahu, ke mana larinya semua bekal bekal yang selama ini dia siapkan untuk suaminya. Bukan Hanung yang menikmati bekal itu, melainkan orang lain.Hesti hanya diam, dia masih sibuk berbenah, apa yang bisa dibenahi, juga menyiapkan bekal untuk Adam.“Din, din,” suara klakson mobil jemputan Adam.“Adam, mobil jemputan sudah datang, ayo salim sama papah,” ucap Hesti.“Iya mah,” jawab Adam yang terlihat segera turun dari kursi meja makan.Adam terlihat meraih tangan Hanung, lalu segera mengambil tas sekolah juga bekal makannya.“Assalamualaikum,” ucap Adam.“Waalaikumsalam,” jawab Hanung. Hesti dan Bintang terlihat mengantar Adam hingga naik ke atas mobil, melambaikan tangan, m
Setega ItuHesti membuka ponselnya, tangannya masih bergetar. Hesti memberanikan diri untuk membaca pesan yang ditangkap oleh kameranya.Hesti mulai membaca pesan dari kontak dengan nama My Love.My Love : Selamat malam sayang, aku merindukanmu.Hanung : Sama sayang, aku juga sangat merindukanmu my love.My Love : Cintaku, kekasih hatiku, aku ingin kamu ada di sebelahku, aku tidur sendiri dan itu sangat menyebalkan. Kamu tahu, aku memakai baju tidur baru, sangat sexi.Hanung : Apa aku perlu ke sana?.My Love : Benarkah?.Hanung : Tentu saja.My Love : Aku tunggu.Hanung : Aku meluncur.Hesti membaca pesan antara My Love dengan suaminya, pesan di waktu yang sama, rupanya itu dikirimkan di hari di mana Hanung pergi keluar dengan alasan ke kedai kopi.“Rupanya kamu menemui wanita itu mas, tega sekali kamu mas,” ucap Hesti.Air mata Hesti semakin deras, dia tidak menyangka hubungan suaminya dengan wanita itu sungguh sangat dekat, seperti dua orang yang sedang jatuh cinta, di masa muda, se
Rumors Panas“Bu RT, ini teh chamomile, saya baca VT bu RT katanya bu RT sangat menyukai ini,” ucap Ema seraya menyerahkan segelas teh untuk bu RT. Ema, Angela dan bu RT terlihat duduk di pantry, bersantai setelah makan siang.“Terimakasih bu Ema, saya sangat merasa penuh kasih sayang di tempat ini,” ucap bu RT.“Chamomile tea sangat menenangkan,” lanjut bu RT.“Tentu, kami semua menyayangi bu RT. Walaupun kita baru kenal, tapi rasanya sudah sangat lama kenal,” ucap Angela.“Terimakasih,” ucap bu RT.“Tapi sepertinya ada beberapa yang tidak menyukai kehadiran saya,” ucap bu RT yang seketika merubah ekspresi tersenyumnya menjadi masam penuh kesedihan.“Siapa bu RT?” tanya Angela.“Ah tidak perlu, mungkin hanya perasaan saya saja. Mungkin karena saya terbiasa dengan orang orang yang terus saja tersenyum kepada saya, jadi jika saya melihat wajah masam, saya merasa sedih,” ucap bu RT.“Ah, saya tahu, pasti si Tania,” ucap Ema.“Ah, jangan pikirkan dia bu RT, dia memang begitu,” ucap Angel
Hanung Kembali MengelakPertengkaran demi pertengkaran kembali terjadi. Hesti memperlihatkan bukti chat yang ditemukannya, namun Hanung terus saja mengelak. Dia tidak menerima semua tuduhan, dia tetap bersikukuh, dengan pendiriannya, tidak berselingkuh, tidak melakukan kecurangan.Pertengkaran itu bahkan membuat Adam terbangun dari tidurnya. Hesti segera memeluk Adam, menutup telinga juga matanya.“Baiklah, tenangkan dirimu, aku akan pergi untuk sementara waktu, kamu juga harus merasakan, bagaimana jika tidak ada suami di sisimu,” ucap Hanung yang kemudian masuk ke dalam kamar, mengemasi sebagian pakaiannya ke dalam koper.Hesti mendekap putra pertamanya, sekuat tenaga. Adam yang terbangun dari tidur terlihat masih mengantuk. Anak tak berdosa yang harus berada di dalam situasi yang penuh dosa.“Mah, apa ini solusi yang bisa kamu berikan? Kabur dan pergi,” ucap Hesti dalam hatinya. Dia hanya bisa menangis, menangisi kenapa semua hal buruk ini bisa menimpanya.Hanung keluar dari kamar,
Fakta Mengerikan Tentang Tania Part 1Di kantor Hanung, divisi keuangan, semua orang berkumpul karena ada sesuatu yang sangat penting dan mendesak. Manager Kim terlihat begitu sedih, kecewa dengan segala yang terjadi. Dia membereskan semua barang barangnya, dia harus keluar dari perusahaan karena sesuatu yang tidak dia lakukan.Fitnah yang sangat kejam, korupsi, tidak pernah terlintas di dalam benaknya. Dia mengingat peristiwa kemarin. Ketika direktur Jeff meminta Manager Kim dan juga Bram menemuinya di kantor pribadinya.“Apa ini manager Kim, saya sudah percaya padamu, tapi kamu melakukan ini,” ucap direktur Jeff seraya melempar beberapa berkas di depan manager Kim dan juga Bram.“Ini semua fitnah direktur Jeff, saya tidak pernah melakukannya,” ucap manager Kim membela diri.“Ya, itu hanya alasanmu, nyatanya tim audit menemukan transaksi mencurigakan juga bukti bahwa kamu menerima dana gelap,” ucap direktur Jeff.“Itu tidak mungkin direktur, saya tidak pernah melakukannya,” ucap mana
Fakta Mengerikan Tentang Tania Part 2Bram terlihat menemui orang dari bagian IT.“Herman, kamu sibuk?” tanya Bram pada Herman, staff yang bertugas di bagian IT. Herman terlihat sibuk memprogram sebuah komputer lipat milik salah satu staff kantor.“Hai Bram, tumben menemuiku, ada apa?” tanya Herman.“Kamu sibuk? mau makan siang denganku?” tanya Bram.“Wah, apa sudah tidak ada wanita untuk kamu ajak makan siang bersama?” ucap Herman menggoda.“Ah kamu ini, aku tunggu di kantin, aku akan mentraktirmu,” ucap Bram.“Baiklah, aku akan ke sana lima menit lagi,” ucap Herman.“Aku tunggu,” ucap Bram.“Iya iya, aku selesaikan pekerjaanku dulu,” ucap Herman.Bram terlihat keluar dari ruang kerja Herman, melangkah menuju ke kantin. Di dalam ruangannya Herman terlihat mengulaskan senyum.Lima menit setelah itu, Herman terlihat menghampiri Bram di kantin, duduk di kursi paling pojok.“Aku sudah memesankan ayam panggang dan segelas jus wortel untukmu,” ucap Bram.“Wah kamu perhatian sekali, masih
Fakta Mengerikan Tentang Tania Part 3Tania terlihat mendekat ke arah meja direktur Jeff, lalu duduk di hadapannya.“Selamat siang direktur,” ucap Tania seraya tersenyum.“Mau apa kamu menemuiku?” tanya direktur Jeff.“Wah, apa tidak boleh bawahan menemui atasannya?” tanya Tania.Direktur Jeff terlihat menghela nafas.“Aku mohon jangan ganggu aku, posisiku bisa terancam jika kamu terus begini,” ucap direktur Jeff yang terdengar berbicara santai dengan Tania, seperti dengan orang yang sudah dikenalnya lama dan sangat santai.“Iya iya, aku tidak akan mengganggumu, walaupun aku sangat kecewa dengan keputusan yang kamu ambil. Tapi tenang saja, itu dulu, sekarang aku sudah move on, sudah tidak lagi memikirkanmu, apalagi istrimu yang galak itu,” ucap Tania seraya memainkan kuku juga bibirnya.“Apa yang kamu inginkan? uang?” tanya direktur Jeff yang sepertinya segera ingin mengakhiri pertemuannya dengan Tania.“Tidak, aku masih bekerja dan aku punya cukup uang,” ucap Tania seraya melihat ke