Namun, pada saat ini, sambil melihat pacarnya mengenakan gaun seindah ini, dia malah memikirkan adegan yang dia lihat semalam. Hal yang melintas dalam benaknya malah wajah Michael dan Irene.Sampai sekarang pun dia masih merasa bahwa segalanya yang dia lihat semalam seperti mimpi.Apa yang sebenarnya terjadi antara Irene dan Michael?Melihat calon suaminya sedang melamun, Hannah mengernyit dengan kesal dan berkata, "Kamu kenapa? Kemarin, perhatianmu terganggu. Hari ini, kamu juga masih saja begitu. Kalau kamu nggak ingin bertunangan denganku, katakan saja langsung."Martin tersentak. Dia bergegas tersenyum dan berkata, "Nggak mungkin, mana mungkin aku nggak mau bertunangan denganmu? Kamu tahu aku mencintaimu dengan sepenuh hatiku.""Sepenuh hati?" Dengan alis terangkat, Hannah bertanya, "Kalau begitu, kamu benar-benar sudah nggak menyukai Irene?"Ekspresi Martin seketika menjadi agak kaku. Kemudian, dia berkata dengan tidak nyaman, "Kenapa kamu mengungkit tentang dia lagi? Sudah tiga t
Charles tersenyum kecil dan berkata, "Saat kamu bertemu dengan Tuan Michael, kamu akan tahu."Mendengar jawaban Charles, Martin makin gelisah.Mobil itu berhenti di depan pintu Kediaman Yunata. Martin mengikuti Charles memasuki kediaman itu dan melihat Michael yang sedang duduk di sofa sambil memainkan sebuah undangan.Saat Martin berjalan mendekat, dia melihat bahwa undangan itu adalah undangan jamuan pertunangan dia dan Hannah yang diberikan untuk Michael."Kita bertemu lagi, ya," kata Michael dengan santai.Martin tersentak. Pada saat ini, Michael mengenakan setelan jas elegan berwarna biru keabuan. Rambutnya disisir ke belakang, menunjukkan keningnya. Di atas hidungnya yang mancung, sepasang matanya yang indah tampak santai. Bibirnya yang menggoda seperti sedikit terangkat dan terlihat sangat menggoda.Pantas saja banyak sekali wanita yang tergila-gila dengan Michael. Bahkan di lingkaran kelas atas pun ada banyak wanita terhormat yang berusaha keras untuk menarik perhatian Michael,
Tatapan Michael yang dingin membuat Martin seketika merinding."Jangan tanyakan hal yang nggak seharusnya ditanyakan. Kenapa Tuan Martin bahkan nggak memahami prinsip ini?" kata Charles yang berada di samping.Wajah Martin memucat. Dia pun langsung pergi dengan canggung.Sedangkan Michael bersandar di sofa dan mengeluarkan sebuah ponsel murah dengan hanya satu nomor tersimpan di dalamnya.Dia menekan satu-satunya nomor itu. Sesaat kemudian, terdengar suara seorang wanita yang lemah lembut dari ujung telepon lainnya."Kak, malam ini, mau makan apa? Biar aku bawa pulang," kata Michael dengan lembut. Pada saat ini, kedinginan di tatapannya sudah menghilang....Pada malam hari, Irene mengambil selembar tisu dan mengelap bingkai foto ibunya. Dia membeli sebuah meja kecil secara khusus untuk diletakkan di dalam kamar kontrakannya. Biasanya, dia meletakkan foto ibunya di atas meja. Beberapa hari sekali, dia akan mengelap debu di bingkai foto itu.Barang peninggalan ibunya tertinggal di Kedia
Mendengar ucapan Michael, Irene tercengang. Dia sama sekali tidak menyangka bahwa tempat dia pertama kalinya bertemu dengan Michael adalah tempat ayahnya Michael meninggal."Maaf," kata Irene."Ayahku meninggal karena perbuatannya sendiri. Kakak nggak perlu minta maaf," kata Michael dengan suara rendah."Perbuatannya sendiri?" tanya Irene dengan heran. Dia tidak mengerti mengapa Michael menggunakan kata-kata seperti ini untuk mendeskripsikan kematian ayahnya."Memangnya bukan, ya? Ayahku mencintai seseorang yang nggak seharusnya dicintai. Saat wanita itu menyadari bahwa ayahku nggak lagi berguna baginya, wanita itu pergi begitu saja. Bahkan berlutut dan memohon pun sudah nggak ada gunanya. Akhirnya, ayahku patah hati dan meninggal, dia membeku kedinginan di tengah hujan deras," kata Michael dengan ekspresi cuek. Dia seperti sedang menceritakan sesuatu yang sangat normal, bahkan suaranya juga terdengar seperti biasanya.Namun, dia tampak sangat kesepian, membuat Irene teringat kembali k
Irene membuang napas dengan lega dan berkata, "Syukurlah, kamu akhirnya bangun juga."Michael beranjak duduk. Tadi, dia memimpikan adegan dari masa kecilnya, saat dia sedang berlutut dan memohon pada wanita itu .... Apakah dia memimpikan hal ini karena sebelumnya dia mengungkit tentang wanita itu?"Aku hanya mimpi buruk." Michael membuang napas panjang. Dia menundukkan kepalanya dan melihat kancing baju tidurnya yang terbuka, sehingga bagian dadanya terekspos. "Bajuku ...."Melihat keadaan ini, Irene mengerutkan bibirnya dengan agak malu dan berkata, "Karena ... tadi, kamu terus berteriak kalau kamu kesakitan, jadi aku khawatir kalau kamu ... em, jadi, aku melepaskan kancing bajumu untuk memeriksa tubuhmu."Michael menatap Irene yang wajahnya pelan-pelan memerah."Tapi, aku jamin, aku ... aku belum sempat lihat dan kamu sudah bangun. Jadi, sebenarnya, aku nggak melihat apa pun," kata Irene. Dia berusaha menjelaskan perbuatannya, tetapi dia malah terdengar makin aneh."Lagi pula, kalau
"Mike!" Irene memanggil pria ini lagi, kali ini dengan suara yang lebih keras. Secara bersamaan, Irene juga menempelkan kedua tangannya di pipi Michael dengan kuat.Tatapan Michael pelan-pelan menjadi jernih kembali. Matanya yang hitam kembali terfokus dan memantulkan bayangan wajah Irene. Hanya saja, tatapannya sangat rumit."Ada apa denganmu?" tanya Irene."Nggak apa-apa," jawab Michael. Kemudian, dia membuang napas."Baguslah kalau begitu," kata Irene dengan lega. "Tadi, kamu seperti ...." Setelah berpikir sejenak, Irene kepikiran akan sebuah penjelasan yang tepat. "Kamu seperti kaca yang rapuh, kamu membuatku terkejut.""Kaca yang rapuh?" Michael terkekeh, tetapi kedinginan dan rasa sinis melintas di matanya. Hanya saja, tatapan itu menghilang dan langsung kembali normal. "Kak, di dunia ini, nggak ada yang bisa menghancurkanku."Mendengar ucapan ini, Irene hanya merasa bahwa tadi, orang di hadapannya ini seperti berubah. 'Seharusnya aku salah lihat,' pikir Irene."Kak, kamu nggak a
Begitu mengungkit nama Irene, Melvina langsung merasa marah. Dulu, setelah kecelakaan itu, di beberapa pertemuan kalangan atas, Melvina sering mendengar beberapa orang bergunjing tentang jatuhnya Keluarga Susanto dan sejenisnya, membuatnya merasa sangat malu.Sampai setelah kakaknya berpacaran dengan Hannah, barulah orang-orang tidak mengucapkan hal-hal seperti itu lagi."Irene itu pembawa sial bagi Keluarga Susanto. Untungnya, pada saat itu, Kakak langsung putus dengannya. Dia sama sekali nggak layak untuk Kakak. Dengar-dengar, sekarang, dia menjadi penyapu jalanan. Sungguh memalukan! Kenapa dulu dia hanya dihukum tiga tahun? Menurutku, dia setidaknya harus dihukum 10 sampai 20 tahun!" kata Melvina dengan ekspresi penuh kebencian terhadap Irene. Namun, mendengar ucapannya, Martin malah menjadi makin ketakutan.Harus diketahui, sekarang, Irene sudah menjadi orangnya Michael! Kalaupun Michael tidak menyatakan hubungan mereka dengan jelas, sebagai seorang pria, Martin kira-kira sudah bis
"Kalau begitu, menurutmu, apakah dia akan bersedia untuk tetap berada di sisiku?" tanya Michael.Charles merasa terkejut, dia berkata, "Apakah Tuan Michael menginginkan agar Nona Irene tetap berada di sisi Anda?" Bukankah permainan ini akan berakhir begitu Michael memberi tahu Irene identitas aslinya?Apakah Michael benar-benar sudah memiliki perasaan yang sangat mendalam terhadap Irene?Sambil memikirkan hal ini, mata Charles terbelalak. "Tuan Michael, Anda ..." kata Charles, tetapi dia tiba-tiba membungkam."Katakan!" seru Michael."Tuan Michael, apakah Anda mencintai Nona Irene?" tanya Charles. Apakah ini alasan mengapa Michael sangat bersemangat tentang permainan ini, sehingga dia diam-diam melakukan begitu banyak hal untuk Irene dan menginginkan Irene untuk tetap berada di sisinya meskipun permainan ini sudah berakhir?Ekspresi Michael pelan-pelan menjadi kaku.Bagaimana mungkin dia mencintai Irene? Bagaimana mungkin dia bisa mencintai seorang wanita? Apakah contoh ayahnya masih b
"Martin, aku merasa agak pengap, ayo pergi ke taman bunga di belakang," kata Hannah."Baiklah," kata Martin sambil menatap calon istrinya dengan tatapan yang agak rumit. "Tadi, kamu sengaja nggak membiarkanku bicara, untuk ini?" Martin mengucapkan kata-kata ini dengan suara yang sangat rendah, sehingga hanya mereka berdua yang bisa mendengar suaranya."Iya. Kalau ada yang mau cari masalah, untuk apa kita memperingatkannya?" kata Hannah sambil tersenyum. "Selain kedua keluarga kita, tentu saja masih ada keluarga lain yang akan menyinggung Michael dan nasib mereka akan lebih parah lagi."Melihat senyuman di bibir calon istrinya ini, Martin tiba-tiba merasakan kehilangan dan keberatan yang tidak bisa dijelaskan dalam hatinya, seakan-akan ada sesuatu yang sudah menghilang darinya dan tidak akan bisa kembali lagi.Sedangkan sekarang, hal yang bisa Martin lakukan hanyalah terikat erat dengan wanita di hadapannya ini, demi kepentingan kedua keluarga!Tidak jauh dari mereka, ada juga seseorang
Ternyata, Irene adalah pengemudi mobil yang menyebabkan kecelakaan yang membunuh Helen. Sedangkan sekarang, Michael berpacaran dengan Irene. Sama sekali tidak ada yang menyangka bahwa hal yang tidak mungkin terjadi ini akhirnya terjadi juga!Bruk!Jason mendengar suara sesuatu terjatuh di belakangnya. Dia menoleh dan melihat Winny yang jatuh terduduk di lantai karena kedua kakinya lemas.Jason menatap Winny dengan tatapan simpati. Sepertinya, Keluarga Avila akan jatuh sial dan Winny sepertinya akan dikeluarkan dari lingkaran kelas atas ini.Bagaimanapun, Michael bukanlah orang yang murah hati.Pada saat ini, Debbie dan Ivanna merasa ketakutan. Terutama Debbie, meskipun dia merasa tidak rela, tatapannya tetap saja tampak ketakutan.Tindakan Michael barusan sudah menunjukkan bahwa dia sebenarnya sudah mengetahui perihal Irene pernah dipenjara. Kalau begitu, perbuatan Winny tadi jelas-jelas mencari masalah untuk dirinya sendiri.Selain itu ... tadi, Michael berjongkok di hadapan Irene, wa
"Aku hanya dikatai, terus gaunku diinjak hingga robek," jawab Irene. Dia tidak ingin mengeluh di tempat ini. "Maaf, ya. Hari ini, kamu membawaku ke sini, tapi aku malah ....""Maaf apanya," kata Michael. Dia memotong ucapan Irene dan berkata, "Akulah yang nggak menjagamu dengan baik, sehingga kamu terkena masalah seperti ini."Kemudian, Michael berjongkok dan mengikat ujung rok Irene yang robek, supaya ujung rok itu tidak terseret di lantai, sehingga Irene menginjaknya.Saat Michael berjongkok, semua orang di sekitar terkejut. Tidak ada yang menyangka bahwa Tuan Michael yang sangat terhormat di Kota Cena malah bisa berjongkok di hadapan seorang wanita seperti ini.Setelah Michael membantu Irene merapikan ujung rok Irene, Michael menengadah dan menatap Irene sambil bertanya, "Kamu terluka, nggak?"Pada saat ini, Michael berjongkok sambil menengadah, sedangkan Irene berdiri sambil menunduk. Keduanya saling bertatapan. Untuk sesaat, Irene merasa seakan-akan pada saat ini, Michael sedang m
"Benar. Wanita inilah yang nggak tahu malu. Entah dengan cara apa dia menipu Michael. Sepertinya, sekarang, Michael juga nggak tahu kalau wanita ini pernah masuk penjara," timpal Ivanna.Mendengar ucapan wanita-wanita ini, Hannah dan Martin tampak terkejut. Baru saja Martin ingin mengucapkan sesuatu, Hannah diam-diam menarik Martin untuk mengisyaratkan agar Martin tidak mengatakan apa pun.Irene hanya merasa bahwa makin banyak orang di sekitar yang menatap ke arah mereka. Selain itu, banyak orang mendengar ucapan Winny dan yang lainnya barusan. Pada saat ini, tatapan yang tertuju ke arah mereka beragam, ada yang terkejut, ada yang menghina, semuanya seperti sedang menonton pertunjukan.Irene membuang napas dalam hatinya. Sepertinya, di pesta hari ini, dia mempermalukan Michael lagi. Bagaimanapun, dia tidak bisa mengubah hal-hal yang pernah dia alami sebelumnya.Irene tidak ingin mempermalukan dirinya lebih lama lagi, jadi dia berbalik untuk pergi.Namun, kali ini, baru saja dia mengamb
Mendengar hal ini, Winny dan Debbie yang berada di satu sisi juga langsung terkejut.Winny tiba-tiba tertawa dan berkata, "Kukira kamu siapa. Ternyata kamu pembunuh, ya! Michael tahu, nggak, kalau kamu orang yang membunuh Helen?"Pada saat ini, Winny sudah tidak sabar ingin melihat reaksi Irene saat Michael mengetahui bahwa Irene adalah pelaku dalam kecelakaan mobil itu.Menurut Winny, Michael pasti tidak mengetahui hal ini. Kalau tidak, bagaimana mungkin Michael akan membiarkan Irene berias seperti ini dan menghadiri pesta ini sebagai pendampingnya?!Sedangkan Debbie tersenyum sinis dan berkata, "Oh iya, hari ini Martin juga datang ke pesta ini. Tadi, aku melihatnya dengan Hannah. Bagaimana kalau kami bantu agar kamu bisa bertemu dengan mantan pacarmu itu?"Mendengar ucapan Debbie, Winny langsung bersemangat. Dia mengangkat kepalanya dan melihat ke sekeliling. Kebetulan, Martin dan Hannah berada tidak jauh dari mereka.Oleh karena itu, Winny seketika berseru ke arah kedua orang itu, "
"Oh iya, apa hubunganmu dengan Michael? Bagaimana kalau kamu beri tahu kami, untuk memuaskan rasa ingin tahu kami?" kata Debbie.Irene tersenyum dan menjawab, "Ini masalah pribadiku, jadi aku nggak bisa beri tahu kalian."Begitu Irene mengucapkan kata-kata ini, ekspresi ketiga wanita itu sontak berubah. Winny Avila, putri dari presiden direktur jaringan toko kelontong, langsung berkata, "Ucapanmu sungguh nggak enak didengar. Jangan-jangan hubungan kalian memalukan, ya, jadi kamu nggak berani bilang?"Wajah Irene agak menggelap. Hal yang dia duga ... akhirnya terjadi. Meskipun dia ingin menghindar, dia sama sekali tidak bisa melakukannya.Sedangkan Ivanna, cucunya bos hotel terkenal, memelototi Irene sambil mengernyit, seperti sedang memikirkan sesuatu.Winny melanjutkan ucapannya dengan agresif. "Jangan-jangan kamu menggunakan cara yang nggak etis untuk menjalin hubungan dengan Michael?" kata Winny.Irene mengerutkan bibirnya dan berkata, "Maaf, aku masih ada urusan, jadi aku pergi dul
Jason menelan ludah sambil berpikir, 'Baiklah. Kalau begitu, kelak, Irene jelas-jelas akan menikah ke Keluarga Yunata dan menjadi nyonya di Keluarga Yunata.'"Sepertinya dia benar-benar beruntung," gumam Jason."Akulah yang beruntung," kata Michael dengan santai. Dengan kata lain, kemalangan Irene adalah keberuntungan bagi Michael.Dulu, tanpa kecelakaan itu, mungkin saja sekarang, Irene sudah menikah dan berkeluarga dengan Martin, tidak bertemu dengan Michael dengan cara seperti itu. Terlebih lagi, Michael tidak akan menyadari bahwa berada di sisi Irene adalah sesuatu yang begitu menyenangkan.Mendengar ucapan Michael, Jason terkejut.Pada saat ini, dia hanya merasa bahwa Michael benar-benar sudah jatuh hati sepenuhnya pada Irene!…Irene mengambil segelas sampanye dari seorang pelayan dan meminumnya. Dengan kadar alkohol yang rendah dan rasa buah yang segar, sampanye ini terasa lumayan enak.Namun, sampanye seperti ini tidak boleh diminum terlalu banyak. Bagi orang dengan tingkat tol
Irene jarang sekali mendengar Michael menyebut siapa pun sebagai temannya, jadi Jason Tamara ini sepertinya berhubungan lumayan baik dengan Michael. "Halo, aku Irene Linardo," kata Irene.Irene memperkenalkan dirinya dengan natural."Halo, sudah lama aku ingin bertemu denganmu, tapi nggak pernah ada kesempatan," kata Jason sambil tersenyum. Bagaimanapun, dia sangat penasaran dengan wanita yang bisa mendapatkan hati sahabatnya ini.Terlebih lagi, pada malam tahun baru, sahabatnya ini membawa segerombolan polisi ke sebuah kota kecil yang terletak di samping Kota Cena dan bahkan meninggalkan tuan besar dari Keluarga Yunata demi wanita ini. Tentu saja hal ini membuat Jason terkejut dan juga penasaran.Sekarang, setelah Jason melihat Irene, dia merasa bahwa meskipun Irene tidak memiliki kecantikan yang luar biasa, Irene membuat orang lain merasa sangat nyaman, wanita ini tampak halus dan tenang.Sedangkan Michael yang berdiri dengan Irene seperti terlihat lebih tenang daripada biasanya.Dal
Pada saat ini, Kris bahkan memiliki sebuah firasat, jika dia tidak melepaskan tangan Irene, Michael sepertinya akan langsung mematahkan pergelangan tangannya.Kris memang tidak perlu berselisih dengan Michael hanya demi seorang wanita. Lagi pula … sebelumnya, bukankah Kris sudah mengetahui bahwa Irene bukanlah orang yang ingin dia cari?Kris hanya menurunkan tatapannya sambil melepaskan pegangannya di tangan Irene. Tangan Irene seketika mendapatkan kembali kebebasannya."Maaf. Tadi, aku lepas kendali, Nona Irene mengingatkanku akan seorang teman lama," kata Kris."Dia bukan teman lamamu itu. Ke depannya, jangan melakukan hal seperti ini lagi," kata Michael dengan dingin sambil meraih tangan Irene dan meninggalkan Kris dan Elena.Kris menatap punggung Irene dengan tatapan yang tidak bisa ditebak. Di belakang Kris, Elena hampir ingin berteriak.Bukan? Sebenarnya … iya! Jika orang di lukisan di studio Kris benar-benar teman lamanya Kris, Elena yakin bahwa teman lama itu adalah Irene.Gaun