Irene sedikit mengangkat kepalanya dan melihat ke satu sisi. Kemudian, dia membuang napas dengan lega dan menatap Michael sambil bertanya, "Sudah bayar?""Sudah," jawab Michael."Kalau begitu, ayo jalan," kata Irene sambil mengambil tasnya dan berjalan keluar dari restoran ini, seakan-akan dia sedang menghindari sesuatu."Kenapa? Apa yang sedang kamu hindari?" tanya Michael.Langkah kaki Irene terhenti, ekspresinya susah untuk dimengerti. "Rekan kerjaku dulu juga datang makan di sini. Aku ... nggak ingin bertemu dengan mereka."Sambil berbicara, Irene mentertawakan dirinya sendiri. "Konyol sekali, 'kan? Sebenarnya, mereka tahu tentang kecelakaan itu, mereka juga seharusnya bisa menebak betapa terpuruknya hidupku sekarang. Tapi, aku tetap saja nggak ingin bertemu dengan mereka secara langsung."Dia tidak ingin melihat rasa simpati dan penyesalan di tatapan mereka.Dulu, dia ingin mengabdikan hidupnya dengan bekerja sebagai seorang pengacara seumur hidupnya. Sekarang rekan kerjanya masih
Pada saat ini, lampu merah berubah menjadi hijau.Baru saja Martin hendak menginjak gas, tubuhnya malah tiba-tiba menegang. Saat dia melihat pria itu, dalam benaknya, muncul sosok yang disebut sebagai pria yang paling tidak boleh disinggung di Kota Cena.Bentuk tubuh pria itu mirip sekali dengan Michael!Namun, bagaimana mungkin Michael bisa berada di sisi Irene? Konyol sekali!Saat mobil di belakang mobil Martin membunyikan klaksonnya, Martin bergegas menginjak gas. Hanya saja, pada saat ini, pria yang berdiri di sisi Irene mengangkat kepalanya dan memandang ke arah Martin.Begitu Martin melihat pria ini, dia hanya merasa seakan-akan darah di seluruh tubuhnya membeku.Itu ... Michael?!Apakah itu Michael? Meskipun pada saat ini pakaian, rambut dan kesan pria itu berbeda dengan Michael, wajah itu benar-benar sama persis dengan wajah Michael!Martin mengemudi mobilnya dengan tubuhnya yang kaku, dia hanya merasa seperti semuanya menjadi tidak nyata.Sedangkan pada saat ini, Irene yang be
Irene mengernyit. Apakah Martin sedang menanyakan tentang Mike? "Tuan Martin, kamu benar-benar terlalu ikut campur urusan orang lain. Kenapa? Kalau aku dan adikku berjalan bersama, aku juga harus melapor padamu, ya?""Adik? Sejak kapan kamu punya adik laki-laki?" kata Martin. Dia hanya mengetahui bahwa Irene memiliki seorang adik perempuan, bukan adik laki-laki."Seorang adik yang kukenal. Nggak boleh, ya?" kata Irene.Martin memelototi Irene, seakan-akan dia ingin mencari kebenaran dari ekspresi Irene.Tepat pada saat ini, Shanti yang sedang menyapu jalanan di seberang melihat situasi ini. Dia pun bergegas datang dan berkata, "Tuan Martin, kalau ada masalah, katakan dengan baik. Jangan main kasar."Shanti mengenali Martin sebagai orang yang sebelumnya menemani Hannah datang meminta maaf dan memberi hadiah pada Pusat Sanitasi Lingkungan. Berdasarkan ucapan orang-orang di Pusat Sanitasi Lingkungan, dia adalah mantan pacarnya Irene."Tuan Martin, kalau kamu masih juga nggak melepaskan ta
"Cherria, aku nggak mau melihat semua orang di sini memusuhi seorang rekan kerja seperti ini. Irene memang pernah masuk penjara, tapi nggak berarti kita harus memperlakukannya seperti ini dan menyusahkan dirinya. Karena kamu merasa bahwa kamu nggak bisa bekerja dengan Irene, menurutku, kamu nggak perlu melakukan pekerjaan ini lagi," kata direktur Pusat Sanitasi Lingkungan.Dia ... dia pekerja tetap! Mengapa dia dipecat begitu saja?! Cherria sama sekali tidak berani percaya. Namun, kenyataannya memang begitu!"Cherria, cepat katakan," desak orang di samping Cherria.Cherria menatap ke sekeliling, lalu saat dia melihat Irene, amarahnya tiba-tiba melonjak. Dia langsung menerjang ke arah Irene dan berkata, "Kamu! Semuanya gara-gara kamu! Kalau bukan karena kamu, aku nggak mungkin dipecat! Jelas-jelas orang yang harus dipecat itu kamu!"Semua orang pun kebingungan. Cherria dipecat?!"Cherria, kamu bercanda, ya?!""Nggak mungkin, deh?!"Cherria memelototi Irene dengan penuh dendam sambil men
Meskipun tadi pagi Irene sudah mengatakan bahwa pria itu "adiknya", Martin tetap merasa bahwa dia perlu mengonfirmasi kebenaran tersebut supaya dia bisa tenang.Mobilnya Martin tiba di depan gerbang sebuah perumahan kecil. Martin turun dari mobil dan berjalan memasuki perumahan ini sambil mencari bangunan tempat Irene tinggal. Sesaat kemudian, dia akhirnya tiba di depan sebuah pintu yang sempit.Tempat ini terlihat seperti kamar kontrakan murah pada umumnya.Apakah Irene tinggal di tempat ini?Saat Martin hendak mengetuk pintu, dia tiba-tiba mendengar suara langkah kaki.Tanpa disadari, dia bersembunyi di bayang-bayang di satu sisi, lalu mengintip ke arah datangnya langkah kaki tersebut.Sebuah sosok yang tinggi sedang berjalan ke arahnya.Saat sosok itu mendekat, mata Martin juga terbelalak. Tebakan yang dia kira tidak mungkin terjadi, yang sesekali muncul dalam hatinya, akhirnya menjadi kenyataan.Orang itu adalah Michael! Itu benar-benar Michael Yunata!Jika orang ini hanya mirip de
Martin merasa bahwa sikap Michael terhadap Irene bisa dideskripsikan dengan kata "lembut".Tuan Michael yang bermartabat tidak pernah bersikap lembut terhadap wanita lainnya. Bahkan dulu, Michael juga tidak pernah memperlakukan Helen seperti ini.Tiba-tiba, masalah pelepasan iklan itu kembali melintas dalam benak Martin. Sebelumnya, mereka terus mengira bahwa Michael tidak menyukai Keluarga Susanto dan tidak senang melihat Keluarga Susanto melakukan lamaran pernikahan secara besar-besaran karena hubungan antara Martin dengan Irene sebelumnya.Namun, setelah dipikir-pikir, hal ini mungkin memang berhubungan dengan Irene, tetapi bukan seperti yang awalnya mereka pikirkan!Pikiran Martin menjadi kacau.Di dalam kamar kontrakan itu, Irene dan Michael makan bersama. Irene pun menceritakan kejadian yang terjadi hari ini di Pusat Sanitasi Lingkungan pada Michael. "Entah kenapa, Pak Direktur malah memecat Cherria. Awalnya, kukira dia pasti akan memecat aku," kata Irene."Baguslah kalau begitu,
Namun, pada saat ini, sambil melihat pacarnya mengenakan gaun seindah ini, dia malah memikirkan adegan yang dia lihat semalam. Hal yang melintas dalam benaknya malah wajah Michael dan Irene.Sampai sekarang pun dia masih merasa bahwa segalanya yang dia lihat semalam seperti mimpi.Apa yang sebenarnya terjadi antara Irene dan Michael?Melihat calon suaminya sedang melamun, Hannah mengernyit dengan kesal dan berkata, "Kamu kenapa? Kemarin, perhatianmu terganggu. Hari ini, kamu juga masih saja begitu. Kalau kamu nggak ingin bertunangan denganku, katakan saja langsung."Martin tersentak. Dia bergegas tersenyum dan berkata, "Nggak mungkin, mana mungkin aku nggak mau bertunangan denganmu? Kamu tahu aku mencintaimu dengan sepenuh hatiku.""Sepenuh hati?" Dengan alis terangkat, Hannah bertanya, "Kalau begitu, kamu benar-benar sudah nggak menyukai Irene?"Ekspresi Martin seketika menjadi agak kaku. Kemudian, dia berkata dengan tidak nyaman, "Kenapa kamu mengungkit tentang dia lagi? Sudah tiga t
Charles tersenyum kecil dan berkata, "Saat kamu bertemu dengan Tuan Michael, kamu akan tahu."Mendengar jawaban Charles, Martin makin gelisah.Mobil itu berhenti di depan pintu Kediaman Yunata. Martin mengikuti Charles memasuki kediaman itu dan melihat Michael yang sedang duduk di sofa sambil memainkan sebuah undangan.Saat Martin berjalan mendekat, dia melihat bahwa undangan itu adalah undangan jamuan pertunangan dia dan Hannah yang diberikan untuk Michael."Kita bertemu lagi, ya," kata Michael dengan santai.Martin tersentak. Pada saat ini, Michael mengenakan setelan jas elegan berwarna biru keabuan. Rambutnya disisir ke belakang, menunjukkan keningnya. Di atas hidungnya yang mancung, sepasang matanya yang indah tampak santai. Bibirnya yang menggoda seperti sedikit terangkat dan terlihat sangat menggoda.Pantas saja banyak sekali wanita yang tergila-gila dengan Michael. Bahkan di lingkaran kelas atas pun ada banyak wanita terhormat yang berusaha keras untuk menarik perhatian Michael,
"Martin, aku merasa agak pengap, ayo pergi ke taman bunga di belakang," kata Hannah."Baiklah," kata Martin sambil menatap calon istrinya dengan tatapan yang agak rumit. "Tadi, kamu sengaja nggak membiarkanku bicara, untuk ini?" Martin mengucapkan kata-kata ini dengan suara yang sangat rendah, sehingga hanya mereka berdua yang bisa mendengar suaranya."Iya. Kalau ada yang mau cari masalah, untuk apa kita memperingatkannya?" kata Hannah sambil tersenyum. "Selain kedua keluarga kita, tentu saja masih ada keluarga lain yang akan menyinggung Michael dan nasib mereka akan lebih parah lagi."Melihat senyuman di bibir calon istrinya ini, Martin tiba-tiba merasakan kehilangan dan keberatan yang tidak bisa dijelaskan dalam hatinya, seakan-akan ada sesuatu yang sudah menghilang darinya dan tidak akan bisa kembali lagi.Sedangkan sekarang, hal yang bisa Martin lakukan hanyalah terikat erat dengan wanita di hadapannya ini, demi kepentingan kedua keluarga!Tidak jauh dari mereka, ada juga seseorang
Ternyata, Irene adalah pengemudi mobil yang menyebabkan kecelakaan yang membunuh Helen. Sedangkan sekarang, Michael berpacaran dengan Irene. Sama sekali tidak ada yang menyangka bahwa hal yang tidak mungkin terjadi ini akhirnya terjadi juga!Bruk!Jason mendengar suara sesuatu terjatuh di belakangnya. Dia menoleh dan melihat Winny yang jatuh terduduk di lantai karena kedua kakinya lemas.Jason menatap Winny dengan tatapan simpati. Sepertinya, Keluarga Avila akan jatuh sial dan Winny sepertinya akan dikeluarkan dari lingkaran kelas atas ini.Bagaimanapun, Michael bukanlah orang yang murah hati.Pada saat ini, Debbie dan Ivanna merasa ketakutan. Terutama Debbie, meskipun dia merasa tidak rela, tatapannya tetap saja tampak ketakutan.Tindakan Michael barusan sudah menunjukkan bahwa dia sebenarnya sudah mengetahui perihal Irene pernah dipenjara. Kalau begitu, perbuatan Winny tadi jelas-jelas mencari masalah untuk dirinya sendiri.Selain itu ... tadi, Michael berjongkok di hadapan Irene, wa
"Aku hanya dikatai, terus gaunku diinjak hingga robek," jawab Irene. Dia tidak ingin mengeluh di tempat ini. "Maaf, ya. Hari ini, kamu membawaku ke sini, tapi aku malah ....""Maaf apanya," kata Michael. Dia memotong ucapan Irene dan berkata, "Akulah yang nggak menjagamu dengan baik, sehingga kamu terkena masalah seperti ini."Kemudian, Michael berjongkok dan mengikat ujung rok Irene yang robek, supaya ujung rok itu tidak terseret di lantai, sehingga Irene menginjaknya.Saat Michael berjongkok, semua orang di sekitar terkejut. Tidak ada yang menyangka bahwa Tuan Michael yang sangat terhormat di Kota Cena malah bisa berjongkok di hadapan seorang wanita seperti ini.Setelah Michael membantu Irene merapikan ujung rok Irene, Michael menengadah dan menatap Irene sambil bertanya, "Kamu terluka, nggak?"Pada saat ini, Michael berjongkok sambil menengadah, sedangkan Irene berdiri sambil menunduk. Keduanya saling bertatapan. Untuk sesaat, Irene merasa seakan-akan pada saat ini, Michael sedang m
"Benar. Wanita inilah yang nggak tahu malu. Entah dengan cara apa dia menipu Michael. Sepertinya, sekarang, Michael juga nggak tahu kalau wanita ini pernah masuk penjara," timpal Ivanna.Mendengar ucapan wanita-wanita ini, Hannah dan Martin tampak terkejut. Baru saja Martin ingin mengucapkan sesuatu, Hannah diam-diam menarik Martin untuk mengisyaratkan agar Martin tidak mengatakan apa pun.Irene hanya merasa bahwa makin banyak orang di sekitar yang menatap ke arah mereka. Selain itu, banyak orang mendengar ucapan Winny dan yang lainnya barusan. Pada saat ini, tatapan yang tertuju ke arah mereka beragam, ada yang terkejut, ada yang menghina, semuanya seperti sedang menonton pertunjukan.Irene membuang napas dalam hatinya. Sepertinya, di pesta hari ini, dia mempermalukan Michael lagi. Bagaimanapun, dia tidak bisa mengubah hal-hal yang pernah dia alami sebelumnya.Irene tidak ingin mempermalukan dirinya lebih lama lagi, jadi dia berbalik untuk pergi.Namun, kali ini, baru saja dia mengamb
Mendengar hal ini, Winny dan Debbie yang berada di satu sisi juga langsung terkejut.Winny tiba-tiba tertawa dan berkata, "Kukira kamu siapa. Ternyata kamu pembunuh, ya! Michael tahu, nggak, kalau kamu orang yang membunuh Helen?"Pada saat ini, Winny sudah tidak sabar ingin melihat reaksi Irene saat Michael mengetahui bahwa Irene adalah pelaku dalam kecelakaan mobil itu.Menurut Winny, Michael pasti tidak mengetahui hal ini. Kalau tidak, bagaimana mungkin Michael akan membiarkan Irene berias seperti ini dan menghadiri pesta ini sebagai pendampingnya?!Sedangkan Debbie tersenyum sinis dan berkata, "Oh iya, hari ini Martin juga datang ke pesta ini. Tadi, aku melihatnya dengan Hannah. Bagaimana kalau kami bantu agar kamu bisa bertemu dengan mantan pacarmu itu?"Mendengar ucapan Debbie, Winny langsung bersemangat. Dia mengangkat kepalanya dan melihat ke sekeliling. Kebetulan, Martin dan Hannah berada tidak jauh dari mereka.Oleh karena itu, Winny seketika berseru ke arah kedua orang itu, "
"Oh iya, apa hubunganmu dengan Michael? Bagaimana kalau kamu beri tahu kami, untuk memuaskan rasa ingin tahu kami?" kata Debbie.Irene tersenyum dan menjawab, "Ini masalah pribadiku, jadi aku nggak bisa beri tahu kalian."Begitu Irene mengucapkan kata-kata ini, ekspresi ketiga wanita itu sontak berubah. Winny Avila, putri dari presiden direktur jaringan toko kelontong, langsung berkata, "Ucapanmu sungguh nggak enak didengar. Jangan-jangan hubungan kalian memalukan, ya, jadi kamu nggak berani bilang?"Wajah Irene agak menggelap. Hal yang dia duga ... akhirnya terjadi. Meskipun dia ingin menghindar, dia sama sekali tidak bisa melakukannya.Sedangkan Ivanna, cucunya bos hotel terkenal, memelototi Irene sambil mengernyit, seperti sedang memikirkan sesuatu.Winny melanjutkan ucapannya dengan agresif. "Jangan-jangan kamu menggunakan cara yang nggak etis untuk menjalin hubungan dengan Michael?" kata Winny.Irene mengerutkan bibirnya dan berkata, "Maaf, aku masih ada urusan, jadi aku pergi dul
Jason menelan ludah sambil berpikir, 'Baiklah. Kalau begitu, kelak, Irene jelas-jelas akan menikah ke Keluarga Yunata dan menjadi nyonya di Keluarga Yunata.'"Sepertinya dia benar-benar beruntung," gumam Jason."Akulah yang beruntung," kata Michael dengan santai. Dengan kata lain, kemalangan Irene adalah keberuntungan bagi Michael.Dulu, tanpa kecelakaan itu, mungkin saja sekarang, Irene sudah menikah dan berkeluarga dengan Martin, tidak bertemu dengan Michael dengan cara seperti itu. Terlebih lagi, Michael tidak akan menyadari bahwa berada di sisi Irene adalah sesuatu yang begitu menyenangkan.Mendengar ucapan Michael, Jason terkejut.Pada saat ini, dia hanya merasa bahwa Michael benar-benar sudah jatuh hati sepenuhnya pada Irene!…Irene mengambil segelas sampanye dari seorang pelayan dan meminumnya. Dengan kadar alkohol yang rendah dan rasa buah yang segar, sampanye ini terasa lumayan enak.Namun, sampanye seperti ini tidak boleh diminum terlalu banyak. Bagi orang dengan tingkat tol
Irene jarang sekali mendengar Michael menyebut siapa pun sebagai temannya, jadi Jason Tamara ini sepertinya berhubungan lumayan baik dengan Michael. "Halo, aku Irene Linardo," kata Irene.Irene memperkenalkan dirinya dengan natural."Halo, sudah lama aku ingin bertemu denganmu, tapi nggak pernah ada kesempatan," kata Jason sambil tersenyum. Bagaimanapun, dia sangat penasaran dengan wanita yang bisa mendapatkan hati sahabatnya ini.Terlebih lagi, pada malam tahun baru, sahabatnya ini membawa segerombolan polisi ke sebuah kota kecil yang terletak di samping Kota Cena dan bahkan meninggalkan tuan besar dari Keluarga Yunata demi wanita ini. Tentu saja hal ini membuat Jason terkejut dan juga penasaran.Sekarang, setelah Jason melihat Irene, dia merasa bahwa meskipun Irene tidak memiliki kecantikan yang luar biasa, Irene membuat orang lain merasa sangat nyaman, wanita ini tampak halus dan tenang.Sedangkan Michael yang berdiri dengan Irene seperti terlihat lebih tenang daripada biasanya.Dal
Pada saat ini, Kris bahkan memiliki sebuah firasat, jika dia tidak melepaskan tangan Irene, Michael sepertinya akan langsung mematahkan pergelangan tangannya.Kris memang tidak perlu berselisih dengan Michael hanya demi seorang wanita. Lagi pula … sebelumnya, bukankah Kris sudah mengetahui bahwa Irene bukanlah orang yang ingin dia cari?Kris hanya menurunkan tatapannya sambil melepaskan pegangannya di tangan Irene. Tangan Irene seketika mendapatkan kembali kebebasannya."Maaf. Tadi, aku lepas kendali, Nona Irene mengingatkanku akan seorang teman lama," kata Kris."Dia bukan teman lamamu itu. Ke depannya, jangan melakukan hal seperti ini lagi," kata Michael dengan dingin sambil meraih tangan Irene dan meninggalkan Kris dan Elena.Kris menatap punggung Irene dengan tatapan yang tidak bisa ditebak. Di belakang Kris, Elena hampir ingin berteriak.Bukan? Sebenarnya … iya! Jika orang di lukisan di studio Kris benar-benar teman lamanya Kris, Elena yakin bahwa teman lama itu adalah Irene.Gaun