"Aku akan mendengarkanmu dengan patuh, jadi apakah kamu bersedia untuk menyukaiku?" tanya Michael. Namun, Irene merasa ragu-ragu.Jika ... pria ini bukan Michael, Irene mungkin akan benar-benar bisa menyukainya.Akan tetapi, pria ini adalah Michael. Selama tiga tahun di penjara, pria ini adalah keberadaan seperti mimpi buruk bagi Irene, orang yang membuat Irene ketakutan!...Irene hanya merasa bahwa bahkan dia sendiri juga tidak memahami hubungannya dengan Michael lagi. Jelas-jelas dia merasa ketakutan pada Michael, tetapi terkadang-kadang, dia malah bisa menyayangi pria ini.Saat Michael menatapnya dengan begitu sungguh-sungguh dan mengucapkan kata-kata yang menggoyahkan hatinya, dia menjadi kebingungan lagi.Apakah Michael benar-benar menganggap Irene sebagai objek permainannya? Apakah dia serius, meski sedikit saja? Kalau Irene? Apakah hatinya sudah bergetar karena Michael?Bagi Irene yang sekarang, ada banyak sekali hal yang hanya bisa dia jalani selangkah demi selangkah. Dia sepe
"Sebentar." Kris berjalan maju untuk menahan Irene dan berkata, "Kamu marah, ya? Ucapanku tadi nggak bermaksud untuk menghina pekerjaanmu."Irene melirik Kris sekilas dengan tatapan aneh dan berkata, "Aku nggak marah." Jika dia bisa merasa marah hanya karena hal ini, dia sepertinya sudah lama meninggal karena amarahnya."Kalau perlu, aku bisa mencarikan pekerjaan baru untukmu," kata Kris."Tuan Kris, kita sepertinya nggak kenal dekat, kamu juga nggak perlu membantuku mencari pekerjaan baru, aku sangat puas dengan pekerjaanku sekarang," kata Irene sambil melirik tangan pria itu sekilas. "Bisa lepaskan tanganmu, nggak? Aku masih harus pergi mengantarkan makanan."Pria itu menatap Irene lekat-lekat. Sesaat kemudian, akhirnya dia melepaskan tangannya. Tidak kenal dekat? Namun, sepertinya dia sudah lebih memahami tentang Irene daripada yang Irene tahu.Dari ceritanya Elena, dia mengetahui segalanya tentang masa lalu Irene, dari masa TK, hingga saat Irene dewasa ...."Kamu puas dengan pekerj
"Dia tanya kamu di mana. Aku bilang kamu sibuk di dapur, jadi dia hanya melirik sekilas ke arah dapur," kata ibunya Yuna dengan kebingungan. "Siapa dia sebenarnya? Kamu kenal dengannya?"Bagaimanapun, begitu Yuna melihat orang ini, dia langsung menghindar.Dengan ekspresi rumit, Yuna berkata, "Orang ini Kris Geraldo, penguasa dunia hiburan! Dulu, saat aku ... berada di sisi orang itu, aku pernah bertemu dengan Kris beberapa kali.""Terus, apakah Kris bisa mengenalimu?" tanya ibunya Yuna dengan gugup.Yuna membuang napas dan berkata, "Sepertinya ... kenal." Meskipun sekarang Yuna sudah jauh berbeda dari dulu, jika Kris tidak mengenalnya, Kris sepertinya sama sekali tidak akan menanyakan hal seperti itu sebelum dia pergi.Ekspresi ibunya Yuna seketika menjadi masam. "Kalau begitu ... bagaimana, dong? Dia nggak akan memberitahukan orang itu tentang kamu? Sepertinya dia kenal dengan Irene, bagaimana kalau ... kamu minta bantuan Irene untuk mengatakan hal ini padanya?"Yuna menggigit bibirn
Artinya ... Michael ingin disukai oleh Irene? Charles sebenarnya sudah tahu, tetapi dia tetap saja merasa terkejut. Sejak kapan Michael peduli apakah seorang wanita menyukainya atau tidak?"Sebelumnya, Nona Irene pernah ... mengalami banyak penderitaan. Sepertinya, dia bisa melihat banyak sekali hal dengan lebih jelas daripada orang biasa. Selain itu, jika orang seperti dia dipaksa, sepertinya dia akan menuruti, tapi dalam hatinya dia malah akan menjaga jarak," kata Charles. "Menurut saya, Nona Irene seharusnya lebih senang dengan cara lembut. Bagaimana kalau Tuan Michael merendahkan diri di hadapannya, mungkin saja dia akan menurunkan kewaspadaanya di hadapan Anda?""Jadi, aku harus menyanjung dirinya, supaya dia bisa menyukaiku?" gumam Michael.Charles mengedipkan matanya, dia merasa terkejut. Dia ... dia hanya mengusulkan bosnya untuk merendahkan diri, dia tidak mengatakan apa pun tentang menyanjung hati siapa pun.Jika Michael menyanjung seorang wanita, wanita ini pasti sangat heba
Pria ini mengenakan setelan jas rapi, dengan wajahnya yang tampan, dia terlihat seperti seorang pangeran yang keluar dari komik. Sepertinya tidak ada yang akan percaya bahwa pria ini adalah pacarnya Leni.Pada saat ini, Leni hanya ingin membuang napas. Mengingat hal-hal yang terjadi selama beberapa hari ini, dia merasa tertekan.Segalanya bermula dari kencan buta itu. Kencan buta yang awalnya dia kira sudah gagal itu malah menjadi seperti ini.Alhasil, begitu dia pulang, dia langsung dimarahi oleh ibunya. Dia dimarahi karena dia tidak memberi tahu keluarganya bahwa dia sudah punya pacar, sehingga orang yang diperkenalkan itu memarahi orang tuanya dan mereka dipermalukan.Kemudian, orang tuanya mulai menanyakan siapa pacarnya sebenarnya.Namun, tentu saja Leni tidak mau mengakui hal ini. Dia hanya mengatakan bahwa temannya kebetulan lewat. Karena temannya mengetahui bahwa dia tidak ingin melakukan kencan buta ini, temannya sengaja membantunya dengan cara seperti ini.Alhasil, orang tuan
Tidak lama kemudian, liftnya datang. Namun, orang yang keluar dari lift adalah tetangganya Leni. Begitu orang itu melihat Leni, dia langsung menyapa Leni. "Leni, kamu sudah pulang, ya! Ini pacarmu?"Tetangga itu terus menatap ke arah Brandon.Leni tercengang sesaat. Sebelum dia bisa bereaksi, Brandon sudah berkata, "Iya, aku pacarnya Leni.""Wah, sepertinya, nggak lama lagi, kami bisa menghadiri resepsi pernikahan kalian, ya," kata tetangga itu sambil tersenyum. Kemudian, dia mendesak mereka. "Sudahlah, Leni, cepat bawa dia ke atas. Hari ini, ibumu terus mengomel sepanjang hari, katanya dia mau bertemu dengan pacarmu."Leni berkeringat deras. Pada saat ini, dia juga sudah mengetahui mengapa begitu tetangganya melihat Brandon, tetangganya langsung mengetahui bahwa Brandon adalah pacarnya Leni, yaitu karena ibunya Leni sudah menyebarkan hal ini pada semua orang.Saat mereka memasuki lift, Leni menatap Brandon, pria ini sedang menatapnya sambil tersenyum.Wajah Leni pun memerah. Setelah r
Orang tuanya Leni bergegas berkata, "Selamat ... datang."Ayahnya Leni menyuruh Brandon untuk duduk, sedangkan ibunya Leni menarik putrinya ke satu sisi dan bertanya, "Ini benar-benar pacarmu? Bukan orang yang sengaja kamu cari untuk pura-pura jadi pacarmu, 'kan?"Leni menjulingkan matanya dan berkata, "Kalau begitu, anggap saja aku cari orang untuk pura-pura jadi pacarku."Ibunya Leni pun berkata dengan kesal, "Dasar kamu, apa maksudmu?! Sudahlah, cepat pergi seduh teh." Kemudian, dia memasang ekspresi ramah dan berjalan ke arah Brandon.Leni yang diperlakukan layaknya pelayan pun berjalan memasuki dapur untuk menyeduh teh. Saat dia membawa teh ke ruang tamu, dia melihat tiga orang itu sudah berbincang-bincang dengan gembira."Brandon, ya, kamu bilang kamu kenal dengan Leni di luar negeri. Kalau begitu, dalam beberapa tahun ini, kalian tetap saling menghubungi?" tanya ibunya Leni."Nggak, akhir-akhir ini, aku pulang dan melihat Leni di jalanan. Aku baru menghubunginya," kata Brandon s
"Kalau begitu, terserah kamu saja," kata Leni. Lagi pula, dia tidak punya banyak uang, jadi jika Brandon ingin mengambil nyawanya, Leni juga tidak bisa melawan."Baiklah kalau begitu," kata Brandon.Leni tercengang sesaat. Artinya ... Brandon menyetujui syaratnya? Sepertinya terlalu mudah, deh?"Bagaimana dengan tanganmu? Masih panas, nggak?" tanya Brandon sambil menatap tangan Leni yang masih disiram dengan air dingin."Nggak ada rasa," jawab Leni. "Sudah disiram air dingin selama ini, seharusnya sudah nggak apa-apa, deh."Brandon pun menutup airnya, lalu mengeluarkan selembar saputangan yang dia bawa dan mengelap tangan Leni."Di rumah ada obat, nggak? Tanganmu masih agak bengkak, sebaiknya taruh obat," kata Brandon."Ada," jawab Leni lagi."Kalau begitu, bawa obatnya kemari," kata Brandon.Leni berlari kembali ke kamarnya sendiri untuk mengambil salep untuk luka bakar, lalu dia baru tiba-tiba menyadari, mengapa dia begitu menuruti perkataan Brandon?Namun, setelah berpikir sejenak,