Saat Brandon mengatakan pada Leni bahwa dia adalah anak haram, Leni hanya tersenyum dan berkata, "Terus kenapa kalau kamu anak haram? Kamu adalah kamu, kamu yang tiada duanya di dunia ini. Kesuksesan seseorang nggak ditentukan oleh identitasnya, apakah dia anak haram atau bukan.""Kamu nggak merasa bahwa kelahiranku memalukan?" tanya Brandon.Pada saat itu, apa yang Leni katakan? Leni berkata dengan serius, "Aku merasa bahwa orang tuamu memiliki pandangan yang sangat nggak bertanggung jawab terhadap pernikahan. Kalau sudah punya anak, mereka seharusnya menikah. Kalau nggak bisa menikah, mereka seharusnya menjaga jarak atau melakukan tindakan pencegahan. Eh, bukankah katanya pacaran yang nggak bertujuan menikah hanyalah sebuah permainan?"Inilah pertama kalinya seseorang mengatai orang tuanya seperti ini di hadapan Brandon.Namun, tahukah Leni bahwa terkadang, alasan orang-orang berpacaran tanpa tujuan menikah adalah karena mereka memiliki terlalu banyak tujuan lainnya dan ada berapa ba
Melihat Leni yang sedang terlelap, Brandon meraih sebelah tangan Leni dan menggenggam tangan wanita tersebut.Brandon benar-benar berhasil menemukan wanita ini! Leni bukan lagi sosok yang hanya berada dalam ingatan Brandon, melainkan benar-benar muncul di hadapannya."Hari ini, kamu sudah janji, aku nggak akan mengizinkanmu untuk mengingkari janjimu," kata Brandon. Suaranya samar-samar terdengar di dalam kamar yang hening ini.Namun, balasan yang dia dapatkan hanyalah suara napas wanita itu....Setelah wawancara, Irene kembali ke Kediaman Yunata. Bagi Irene, wawancara hari ini sebenarnya sangat mudah. Pihak pewawancara juga hanya melihat surat keterangan sehatnya, lalu menanyakan beberapa pertanyaan mendasar padanya.Hanya saja, saat Irene ditanya mengapa seorang mahasiswa berprestasi lulusan fakultas hukum ingin menjadi pengantar makanan, meskipun Irene sudah mempersiapkan sebuah jawaban, dia tetap merasa gugup. Oleh karena itu, dia hanya bisa mengatakan dengan bahasa yang sesimpel m
Irene seketika terkejut. "Apa katamu?""Kakak nggak dengar, ya?" Dengan sabar, Michael mengulangi ucapannya. "Kubilang, kalau Kakak nggak menyukai perusahaan itu, sebaiknya perusahaan itu disingkirkan."Michael seperti sedang mengucapkan sesuatu yang sangat sepele.Namun ... disingkirkan?!Tatapan Irene seketika menegang. Apakah maksud Michael seperti yang Irene pikirkan? Perusahaan itu termasuk perusahaan baru yang lumayan terkemuka dalam industri pengantaran makanan. Meskipun mereka masih kalah dari perusahaan-perusahaan ternama, akhir-akhir ini, mereka juga lumayan terkenal. Irene juga pernah membaca laporan, bahwa perusahaan itu akhir-akhir ini berhasil menggalang dana dan menginvestasikan sebesar 3,4 triliun.Perusahaan seperti ini bukanlah sebuah perusahaan yang bisa disingkirkan dengan mudah.Namun ... Michael bisa melakukan sesuatu yang tidak mungkin terjadi hanya dengan satu patah katanya."Hanya karena aku nggak menyukainya?" tanya Irene sambil menatap Michael dengan tatapan
Di mana dia berada?Leni tercengang sesaat. Kemudian, ingatan dari kejadian sebelumnya mulai melintas dalam benaknya. Dia pun langsung bangkit duduk.Dia ... minum minuman beralkohol lagi hingga dia mabuk!"Sudah bangun, ya?" Terdengar suara seorang pria di dalam ruangan. Tubuh Leni seketika menjadi kaku. Kemudian, dia menoleh dan memandang ke arah datangnya suara itu.Seperti yang diduga, pada saat ini, Brandon sedang duduk di sofa di dekat ranjang sambil menatap Leni."Sudah ... sudah bangun ..." kata Leni dengan malu-malu sambil bergegas bangkit dari ranjang. Dia melihat pakaian yang masih lengkap di tubuhnya. 'Seharusnya nggak ada yang terjadi, deh,' pikir Leni. Namun, untuk berjaga-jaga, dia tetap bertanya, "Setelah aku mabuk, aku nggak melakukan apa pun, 'kan?""Kamu melakukan banyak hal, mau dengar yang mana?" tanya Brandon dengan santai.Leni langsung terkejut.Banyak hal ... apa yang sudah dia lakukan?! Kali ini dia mabuk, pikirannya kacau, tidak seperti dulu, saat dia bangun,
"Baiklah, ayo pacaran," kata Leni, seakan-akan dia sudah pasrah dengan nasibnya. Lagi pula, Brandon akan tetap balas dendam, jadi setidaknya Leni bisa memiliki persiapan mental untuk pembalasan dendam ini. "Kalau begitu, kamu ... emm, kamu bisa mengembalikan ponselku padaku."Leni tidak melupakan tujuan utama dia mengikuti Brandon ke vila ini, yaitu untuk mendapatkan kembali ponselnya.Brandon menatap Leni sejenak, lalu melemparkan ponsel yang terletak di atas meja ke Leni."Ahh!" teriak Leni dengan terkejut sambil menangkap ponselnya. Leni membeli ponsel ini dengan harga 20 juta. Jika ponsel ini terjatuh ke lantai hingga layarnya pecah, biaya perbaikannya juga di atas empat juta.Bahkan hanya memikirkannya pun Leni sudah merasa sakit hati!Selain itu, jika ponselnya benar-benar rusak, dia juga tidak berani meminta ganti rugi dari Brandon!Leni menyalakan ponselnya. Jam sudah menunjukkan pukul lewat sembilan malam. Selain itu, Leni juga menerima banyak sekali panggilan tidak terjawab d
Sebagai seseorang yang sangat menyukai pria tampan, meskipun artis yang Leni sukai berganti-ganti, dia benar-benar menyukai setiap artis itu!Dalam jangka waktu dia menyukai seseorang, dia pasti akan menjadi penggemar setia artis tersebut dan bahkan akan menghabiskan uang untuk pergi menghadiri konser artis itu, acara tanda tangan dan sebagainya.Terkadang, dia juga bisa pergi ke acara jumpa penggemar yang diadakan oleh artis tersebut.Tentu saja, sebagian besar dari hal-hal ini terjadi sebelum Irene terkena masalah. Setelah Irene mengalami kecelakaan itu, Leni sudah jarang menggemari idola. Selain di pekerjaannya, hampir seluruh tenaganya difokuskan pada membantu sahabatnya mengajukan banding.Oleh karena itu, rekaman konser, acara tanda tangan dan acara jumpa penggemar itu adalah kenangan indah dari masa mudanya Leni.Namun, sekarang, kenangan-kenangan ini malah ... menghilang?!"Di mana rekaman aku menghadiri acara-acara idolaku?" tanya Leni dengan terkejut sambil memelototi Brandon
Saat Leni tiba di rumah, dia masih belum bisa mencerna kenyataan ini. Apakah dia sudah berpacaran dengan Brandon? Sebelumnya, dia sudah memikirkan berbagai cara yang bisa digunakan Brandon untuk balas dendam, tetapi dia tidak menyangka bahwa Brandon akan menggunakan cara seperti ini!Leni tidak berpengalaman dalam berpacaran. Intinya, dia hanya akan mengikuti langkah Brandon. Kalau tidak berhasil, ada banyak serial televisi yang diperankan oleh idolanya yang bisa dia pelajari.Namun, masalahnya adalah ... Brandon menginginkan agar Leni mencintainya.Setelah Leni mencintainya, apakah Leni harus menunggu agar Brandon meninggalkannya? Leni menggaruk kepalanya dengan tidak berdaya. Jika Leni benar-benar tidak bisa melakukannya, setelah mereka berpacaran selama beberapa bulan, dia bisa berpura-pura mencintai Brandon. Kemudian, setelah Brandon meninggalkannya, dia bisa berpura-pura patah hati. Dengan begitu, hal ini mungkin baru bisa terselesaikan.Sambil memikirkan hal ini, Leni tidak bisa
Saat Irene berjalan keluar dari perusahaan tempat dia mengikuti wawancara lagi, dia tidak bisa menahan diri dari tersenyum getir.Dia mengira bahwa dia sudah melakukan persiapan mental. Bahkan ada beberapa perusahaan yang sama sekali tidak memberikan gaji pokok dan dia juga bersedia melakukan pekerjaannya, tetapi dia malah ditolak.Sudah hampir tengah hari, jadi Irene mencari tempat makan kecil di pinggir jalan dan memesan seporsi mi seharga 20 ribu.Mi ini sudah merupakan mi paling murah di tempat makan ini.Di dalam tempat makan ini, terdapat sebuah televisi lama. Pada saat ini, berita sedang diputar di televisi ini. Berita ini adalah tayang ulang dari kemarin. Awalnya, Irene hanya mendengarnya dengan iseng. Namun, akhirnya, saat Irene mendengar nama sebuah perusahaan yang tidak asing, dia tiba-tiba mengangkat kepalanya.Berita ini adalah berita tentang perusahaan tempat Irene pertama kalinya mengikuti wawancara untuk pekerjaan pengantaran makanan, yaitu perusahaan di mana bosnya men