Irene seketika terkejut. "Apa katamu?""Kakak nggak dengar, ya?" Dengan sabar, Michael mengulangi ucapannya. "Kubilang, kalau Kakak nggak menyukai perusahaan itu, sebaiknya perusahaan itu disingkirkan."Michael seperti sedang mengucapkan sesuatu yang sangat sepele.Namun ... disingkirkan?!Tatapan Irene seketika menegang. Apakah maksud Michael seperti yang Irene pikirkan? Perusahaan itu termasuk perusahaan baru yang lumayan terkemuka dalam industri pengantaran makanan. Meskipun mereka masih kalah dari perusahaan-perusahaan ternama, akhir-akhir ini, mereka juga lumayan terkenal. Irene juga pernah membaca laporan, bahwa perusahaan itu akhir-akhir ini berhasil menggalang dana dan menginvestasikan sebesar 3,4 triliun.Perusahaan seperti ini bukanlah sebuah perusahaan yang bisa disingkirkan dengan mudah.Namun ... Michael bisa melakukan sesuatu yang tidak mungkin terjadi hanya dengan satu patah katanya."Hanya karena aku nggak menyukainya?" tanya Irene sambil menatap Michael dengan tatapan
Di mana dia berada?Leni tercengang sesaat. Kemudian, ingatan dari kejadian sebelumnya mulai melintas dalam benaknya. Dia pun langsung bangkit duduk.Dia ... minum minuman beralkohol lagi hingga dia mabuk!"Sudah bangun, ya?" Terdengar suara seorang pria di dalam ruangan. Tubuh Leni seketika menjadi kaku. Kemudian, dia menoleh dan memandang ke arah datangnya suara itu.Seperti yang diduga, pada saat ini, Brandon sedang duduk di sofa di dekat ranjang sambil menatap Leni."Sudah ... sudah bangun ..." kata Leni dengan malu-malu sambil bergegas bangkit dari ranjang. Dia melihat pakaian yang masih lengkap di tubuhnya. 'Seharusnya nggak ada yang terjadi, deh,' pikir Leni. Namun, untuk berjaga-jaga, dia tetap bertanya, "Setelah aku mabuk, aku nggak melakukan apa pun, 'kan?""Kamu melakukan banyak hal, mau dengar yang mana?" tanya Brandon dengan santai.Leni langsung terkejut.Banyak hal ... apa yang sudah dia lakukan?! Kali ini dia mabuk, pikirannya kacau, tidak seperti dulu, saat dia bangun,
"Baiklah, ayo pacaran," kata Leni, seakan-akan dia sudah pasrah dengan nasibnya. Lagi pula, Brandon akan tetap balas dendam, jadi setidaknya Leni bisa memiliki persiapan mental untuk pembalasan dendam ini. "Kalau begitu, kamu ... emm, kamu bisa mengembalikan ponselku padaku."Leni tidak melupakan tujuan utama dia mengikuti Brandon ke vila ini, yaitu untuk mendapatkan kembali ponselnya.Brandon menatap Leni sejenak, lalu melemparkan ponsel yang terletak di atas meja ke Leni."Ahh!" teriak Leni dengan terkejut sambil menangkap ponselnya. Leni membeli ponsel ini dengan harga 20 juta. Jika ponsel ini terjatuh ke lantai hingga layarnya pecah, biaya perbaikannya juga di atas empat juta.Bahkan hanya memikirkannya pun Leni sudah merasa sakit hati!Selain itu, jika ponselnya benar-benar rusak, dia juga tidak berani meminta ganti rugi dari Brandon!Leni menyalakan ponselnya. Jam sudah menunjukkan pukul lewat sembilan malam. Selain itu, Leni juga menerima banyak sekali panggilan tidak terjawab d
Sebagai seseorang yang sangat menyukai pria tampan, meskipun artis yang Leni sukai berganti-ganti, dia benar-benar menyukai setiap artis itu!Dalam jangka waktu dia menyukai seseorang, dia pasti akan menjadi penggemar setia artis tersebut dan bahkan akan menghabiskan uang untuk pergi menghadiri konser artis itu, acara tanda tangan dan sebagainya.Terkadang, dia juga bisa pergi ke acara jumpa penggemar yang diadakan oleh artis tersebut.Tentu saja, sebagian besar dari hal-hal ini terjadi sebelum Irene terkena masalah. Setelah Irene mengalami kecelakaan itu, Leni sudah jarang menggemari idola. Selain di pekerjaannya, hampir seluruh tenaganya difokuskan pada membantu sahabatnya mengajukan banding.Oleh karena itu, rekaman konser, acara tanda tangan dan acara jumpa penggemar itu adalah kenangan indah dari masa mudanya Leni.Namun, sekarang, kenangan-kenangan ini malah ... menghilang?!"Di mana rekaman aku menghadiri acara-acara idolaku?" tanya Leni dengan terkejut sambil memelototi Brandon
Saat Leni tiba di rumah, dia masih belum bisa mencerna kenyataan ini. Apakah dia sudah berpacaran dengan Brandon? Sebelumnya, dia sudah memikirkan berbagai cara yang bisa digunakan Brandon untuk balas dendam, tetapi dia tidak menyangka bahwa Brandon akan menggunakan cara seperti ini!Leni tidak berpengalaman dalam berpacaran. Intinya, dia hanya akan mengikuti langkah Brandon. Kalau tidak berhasil, ada banyak serial televisi yang diperankan oleh idolanya yang bisa dia pelajari.Namun, masalahnya adalah ... Brandon menginginkan agar Leni mencintainya.Setelah Leni mencintainya, apakah Leni harus menunggu agar Brandon meninggalkannya? Leni menggaruk kepalanya dengan tidak berdaya. Jika Leni benar-benar tidak bisa melakukannya, setelah mereka berpacaran selama beberapa bulan, dia bisa berpura-pura mencintai Brandon. Kemudian, setelah Brandon meninggalkannya, dia bisa berpura-pura patah hati. Dengan begitu, hal ini mungkin baru bisa terselesaikan.Sambil memikirkan hal ini, Leni tidak bisa
Saat Irene berjalan keluar dari perusahaan tempat dia mengikuti wawancara lagi, dia tidak bisa menahan diri dari tersenyum getir.Dia mengira bahwa dia sudah melakukan persiapan mental. Bahkan ada beberapa perusahaan yang sama sekali tidak memberikan gaji pokok dan dia juga bersedia melakukan pekerjaannya, tetapi dia malah ditolak.Sudah hampir tengah hari, jadi Irene mencari tempat makan kecil di pinggir jalan dan memesan seporsi mi seharga 20 ribu.Mi ini sudah merupakan mi paling murah di tempat makan ini.Di dalam tempat makan ini, terdapat sebuah televisi lama. Pada saat ini, berita sedang diputar di televisi ini. Berita ini adalah tayang ulang dari kemarin. Awalnya, Irene hanya mendengarnya dengan iseng. Namun, akhirnya, saat Irene mendengar nama sebuah perusahaan yang tidak asing, dia tiba-tiba mengangkat kepalanya.Berita ini adalah berita tentang perusahaan tempat Irene pertama kalinya mengikuti wawancara untuk pekerjaan pengantaran makanan, yaitu perusahaan di mana bosnya men
"Nggak mengganggu, kok, anakmu imut sekali," kata Irene. "Tapi, dia terus melihat mi ini, sepertinya dia ingin makan mi.""Kalau kamu benar-benar memberinya makan, dia juga nggak tentu akan makan. Dia hanya suka mengikuti keramaian," kata wanita itu, lalu dia menggerakkan kedua tangannya di hadapan anak laki-laki ini.Irene seketika tercengang. Kemudian, dia menyadari bahwa gerakan wanita ini adalah ... bahasa isyarat!"Anak ini ..." kata Irene.Wanita itu berkata, "Dia tidak bisa mendengar, tapi dia sudah mengetahui beberapa bahasa isyarat, jadi dia bisa memahami beberapa gerakan tangan."Kemudian, sambil menggerakkan tangannya, wanita itu pelan-pelan berkata, "Minta maaf pada bibi ini."Irene pun melihat anak laki-laki itu membungkukkan badannya pada Irene, seakan-akan sedang meminta maaf.Irene mengelus kepala anak ini. Anak sekecil ini malah tidak bisa mendengar apa pun? Apakah suara di dunia ini tidak ada baginya?Wanita ini membawa anak laki-laki ini pergi, sedangkan Irene terus
"Oh iya, namaku Yuna Cahya, panggil saja Kak Yuna. Kalau kamu?" tanya bos itu."Aku Irene Linardo, Kak Yuna bisa memanggilku Irene," kata Irene. Kegelapan di tatapannya seketika seperti menghilang.Yuna menatap Irene dengan tatapan yang agak goyah.Irene meninggalkan namanya dan nomor teleponnya sebelum dia pergi. Pada saat ini, seorang wanita berusia 50-an tahun berjalan ke sisi Yuna dan bertanya, "Apa yang kamu bicarakan dengan orang itu?""Dia melamar menjadi pengantar makanan di sini, aku menyetujuinya, jadi besok dia akan mulai kerja," jawab Yuna."Di usia semuda itu, dia mau menjadi pengantar makanan? Pasti ada masalah, deh. Biasanya, bukankah gadis seperti dia akan mencari pekerjaan kantoran?" tanya wanita paruh baya itu. Gaji sebagai pengantar makanan rendah. Dalam beberapa hari terakhir, orang yang menanyakan tentang pekerjaan ini juga hanya beberapa orang sekitar 50-an tahun, tetapi orang-orang itu juga tidak bersedia melakukan pekerjaan ini karena gajinya rendah dan jam kerj
"Martin, aku merasa agak pengap, ayo pergi ke taman bunga di belakang," kata Hannah."Baiklah," kata Martin sambil menatap calon istrinya dengan tatapan yang agak rumit. "Tadi, kamu sengaja nggak membiarkanku bicara, untuk ini?" Martin mengucapkan kata-kata ini dengan suara yang sangat rendah, sehingga hanya mereka berdua yang bisa mendengar suaranya."Iya. Kalau ada yang mau cari masalah, untuk apa kita memperingatkannya?" kata Hannah sambil tersenyum. "Selain kedua keluarga kita, tentu saja masih ada keluarga lain yang akan menyinggung Michael dan nasib mereka akan lebih parah lagi."Melihat senyuman di bibir calon istrinya ini, Martin tiba-tiba merasakan kehilangan dan keberatan yang tidak bisa dijelaskan dalam hatinya, seakan-akan ada sesuatu yang sudah menghilang darinya dan tidak akan bisa kembali lagi.Sedangkan sekarang, hal yang bisa Martin lakukan hanyalah terikat erat dengan wanita di hadapannya ini, demi kepentingan kedua keluarga!Tidak jauh dari mereka, ada juga seseorang
Ternyata, Irene adalah pengemudi mobil yang menyebabkan kecelakaan yang membunuh Helen. Sedangkan sekarang, Michael berpacaran dengan Irene. Sama sekali tidak ada yang menyangka bahwa hal yang tidak mungkin terjadi ini akhirnya terjadi juga!Bruk!Jason mendengar suara sesuatu terjatuh di belakangnya. Dia menoleh dan melihat Winny yang jatuh terduduk di lantai karena kedua kakinya lemas.Jason menatap Winny dengan tatapan simpati. Sepertinya, Keluarga Avila akan jatuh sial dan Winny sepertinya akan dikeluarkan dari lingkaran kelas atas ini.Bagaimanapun, Michael bukanlah orang yang murah hati.Pada saat ini, Debbie dan Ivanna merasa ketakutan. Terutama Debbie, meskipun dia merasa tidak rela, tatapannya tetap saja tampak ketakutan.Tindakan Michael barusan sudah menunjukkan bahwa dia sebenarnya sudah mengetahui perihal Irene pernah dipenjara. Kalau begitu, perbuatan Winny tadi jelas-jelas mencari masalah untuk dirinya sendiri.Selain itu ... tadi, Michael berjongkok di hadapan Irene, wa
"Aku hanya dikatai, terus gaunku diinjak hingga robek," jawab Irene. Dia tidak ingin mengeluh di tempat ini. "Maaf, ya. Hari ini, kamu membawaku ke sini, tapi aku malah ....""Maaf apanya," kata Michael. Dia memotong ucapan Irene dan berkata, "Akulah yang nggak menjagamu dengan baik, sehingga kamu terkena masalah seperti ini."Kemudian, Michael berjongkok dan mengikat ujung rok Irene yang robek, supaya ujung rok itu tidak terseret di lantai, sehingga Irene menginjaknya.Saat Michael berjongkok, semua orang di sekitar terkejut. Tidak ada yang menyangka bahwa Tuan Michael yang sangat terhormat di Kota Cena malah bisa berjongkok di hadapan seorang wanita seperti ini.Setelah Michael membantu Irene merapikan ujung rok Irene, Michael menengadah dan menatap Irene sambil bertanya, "Kamu terluka, nggak?"Pada saat ini, Michael berjongkok sambil menengadah, sedangkan Irene berdiri sambil menunduk. Keduanya saling bertatapan. Untuk sesaat, Irene merasa seakan-akan pada saat ini, Michael sedang m
"Benar. Wanita inilah yang nggak tahu malu. Entah dengan cara apa dia menipu Michael. Sepertinya, sekarang, Michael juga nggak tahu kalau wanita ini pernah masuk penjara," timpal Ivanna.Mendengar ucapan wanita-wanita ini, Hannah dan Martin tampak terkejut. Baru saja Martin ingin mengucapkan sesuatu, Hannah diam-diam menarik Martin untuk mengisyaratkan agar Martin tidak mengatakan apa pun.Irene hanya merasa bahwa makin banyak orang di sekitar yang menatap ke arah mereka. Selain itu, banyak orang mendengar ucapan Winny dan yang lainnya barusan. Pada saat ini, tatapan yang tertuju ke arah mereka beragam, ada yang terkejut, ada yang menghina, semuanya seperti sedang menonton pertunjukan.Irene membuang napas dalam hatinya. Sepertinya, di pesta hari ini, dia mempermalukan Michael lagi. Bagaimanapun, dia tidak bisa mengubah hal-hal yang pernah dia alami sebelumnya.Irene tidak ingin mempermalukan dirinya lebih lama lagi, jadi dia berbalik untuk pergi.Namun, kali ini, baru saja dia mengamb
Mendengar hal ini, Winny dan Debbie yang berada di satu sisi juga langsung terkejut.Winny tiba-tiba tertawa dan berkata, "Kukira kamu siapa. Ternyata kamu pembunuh, ya! Michael tahu, nggak, kalau kamu orang yang membunuh Helen?"Pada saat ini, Winny sudah tidak sabar ingin melihat reaksi Irene saat Michael mengetahui bahwa Irene adalah pelaku dalam kecelakaan mobil itu.Menurut Winny, Michael pasti tidak mengetahui hal ini. Kalau tidak, bagaimana mungkin Michael akan membiarkan Irene berias seperti ini dan menghadiri pesta ini sebagai pendampingnya?!Sedangkan Debbie tersenyum sinis dan berkata, "Oh iya, hari ini Martin juga datang ke pesta ini. Tadi, aku melihatnya dengan Hannah. Bagaimana kalau kami bantu agar kamu bisa bertemu dengan mantan pacarmu itu?"Mendengar ucapan Debbie, Winny langsung bersemangat. Dia mengangkat kepalanya dan melihat ke sekeliling. Kebetulan, Martin dan Hannah berada tidak jauh dari mereka.Oleh karena itu, Winny seketika berseru ke arah kedua orang itu, "
"Oh iya, apa hubunganmu dengan Michael? Bagaimana kalau kamu beri tahu kami, untuk memuaskan rasa ingin tahu kami?" kata Debbie.Irene tersenyum dan menjawab, "Ini masalah pribadiku, jadi aku nggak bisa beri tahu kalian."Begitu Irene mengucapkan kata-kata ini, ekspresi ketiga wanita itu sontak berubah. Winny Avila, putri dari presiden direktur jaringan toko kelontong, langsung berkata, "Ucapanmu sungguh nggak enak didengar. Jangan-jangan hubungan kalian memalukan, ya, jadi kamu nggak berani bilang?"Wajah Irene agak menggelap. Hal yang dia duga ... akhirnya terjadi. Meskipun dia ingin menghindar, dia sama sekali tidak bisa melakukannya.Sedangkan Ivanna, cucunya bos hotel terkenal, memelototi Irene sambil mengernyit, seperti sedang memikirkan sesuatu.Winny melanjutkan ucapannya dengan agresif. "Jangan-jangan kamu menggunakan cara yang nggak etis untuk menjalin hubungan dengan Michael?" kata Winny.Irene mengerutkan bibirnya dan berkata, "Maaf, aku masih ada urusan, jadi aku pergi dul
Jason menelan ludah sambil berpikir, 'Baiklah. Kalau begitu, kelak, Irene jelas-jelas akan menikah ke Keluarga Yunata dan menjadi nyonya di Keluarga Yunata.'"Sepertinya dia benar-benar beruntung," gumam Jason."Akulah yang beruntung," kata Michael dengan santai. Dengan kata lain, kemalangan Irene adalah keberuntungan bagi Michael.Dulu, tanpa kecelakaan itu, mungkin saja sekarang, Irene sudah menikah dan berkeluarga dengan Martin, tidak bertemu dengan Michael dengan cara seperti itu. Terlebih lagi, Michael tidak akan menyadari bahwa berada di sisi Irene adalah sesuatu yang begitu menyenangkan.Mendengar ucapan Michael, Jason terkejut.Pada saat ini, dia hanya merasa bahwa Michael benar-benar sudah jatuh hati sepenuhnya pada Irene!…Irene mengambil segelas sampanye dari seorang pelayan dan meminumnya. Dengan kadar alkohol yang rendah dan rasa buah yang segar, sampanye ini terasa lumayan enak.Namun, sampanye seperti ini tidak boleh diminum terlalu banyak. Bagi orang dengan tingkat tol
Irene jarang sekali mendengar Michael menyebut siapa pun sebagai temannya, jadi Jason Tamara ini sepertinya berhubungan lumayan baik dengan Michael. "Halo, aku Irene Linardo," kata Irene.Irene memperkenalkan dirinya dengan natural."Halo, sudah lama aku ingin bertemu denganmu, tapi nggak pernah ada kesempatan," kata Jason sambil tersenyum. Bagaimanapun, dia sangat penasaran dengan wanita yang bisa mendapatkan hati sahabatnya ini.Terlebih lagi, pada malam tahun baru, sahabatnya ini membawa segerombolan polisi ke sebuah kota kecil yang terletak di samping Kota Cena dan bahkan meninggalkan tuan besar dari Keluarga Yunata demi wanita ini. Tentu saja hal ini membuat Jason terkejut dan juga penasaran.Sekarang, setelah Jason melihat Irene, dia merasa bahwa meskipun Irene tidak memiliki kecantikan yang luar biasa, Irene membuat orang lain merasa sangat nyaman, wanita ini tampak halus dan tenang.Sedangkan Michael yang berdiri dengan Irene seperti terlihat lebih tenang daripada biasanya.Dal
Pada saat ini, Kris bahkan memiliki sebuah firasat, jika dia tidak melepaskan tangan Irene, Michael sepertinya akan langsung mematahkan pergelangan tangannya.Kris memang tidak perlu berselisih dengan Michael hanya demi seorang wanita. Lagi pula … sebelumnya, bukankah Kris sudah mengetahui bahwa Irene bukanlah orang yang ingin dia cari?Kris hanya menurunkan tatapannya sambil melepaskan pegangannya di tangan Irene. Tangan Irene seketika mendapatkan kembali kebebasannya."Maaf. Tadi, aku lepas kendali, Nona Irene mengingatkanku akan seorang teman lama," kata Kris."Dia bukan teman lamamu itu. Ke depannya, jangan melakukan hal seperti ini lagi," kata Michael dengan dingin sambil meraih tangan Irene dan meninggalkan Kris dan Elena.Kris menatap punggung Irene dengan tatapan yang tidak bisa ditebak. Di belakang Kris, Elena hampir ingin berteriak.Bukan? Sebenarnya … iya! Jika orang di lukisan di studio Kris benar-benar teman lamanya Kris, Elena yakin bahwa teman lama itu adalah Irene.Gaun