Bagaimana mungkin pria sesombong dia bisa membiarkan hal seperti ini terjadi?"Jadi, kamu mau bertemu denganku hanya untuk memberitahuku bahwa bahkan kalau aku memohon pun kamu nggak akan setuju, ya?" kata Irene dengan susah payah.Sudut bibir Michael terangkat, membentuk seulas senyuman kecil. Dia mengangkat sebelah tangannya dan menyelipkan rambut Irene ke belakang telinganya dengan lembut sambil berkata, "Pada saat itu, kamu bilang kamu nggak mau tinggal di sisiku dan nggak memerlukan bantuanku untuk mengubah takdirmu. Kamu bilang kamu nggak akan menyesal ...."Gerakan Michael sangat elegan, suaranya juga terdengar sangat lembut.Michael membungkukkan badannya dan mendekatkan bibirnya dengan telinga Irene.Irene bisa merasakan napas pria ini di telinga dan lehernya.Namun, tubuh Irene malah menjadi kaku. Dia hanya merasa seakan-akan ada batu yang menimpa dadanya, membuatnya susah bernapas."Aku bertemu denganmu supaya kamu mengerti. Kamu bilang kamu nggak akan menyesal, konyol sekal
Dua hari yang lalu, Irene tidak tidur semalaman. Semalam, dia juga tidak bisa tidur karena masalah neneknya. Pada saat ini, Irene hanya merasa bahwa langkah kakinya juga seperti melayang.Setelah berjalan sesaat, Irene bersenggolan dengan seseorang, sehingga Irene tersandung dan langsung terjatuh.Untung saja pakaiannya lumayan tebal, jadi dia tidak terluka.Saat dia hendak berdiri, seorang pria sudah berlari ke sisinya dan membantunya berdiri.Irene mengangkat kepalanya, ternyata itu George."Kenapa kamu ....""Mobilku terparkir di pinggir jalan, biar aku antarkan kamu pulang saja," kata George. Meskipun Irene sudah menolak, George masih saja merasa tidak tenang, jadi dia mengemudi sambil mengikuti di belakang Irene."Nggak perlu, aku bisa pulang sendiri," kata Irene."Tadi, kamu hanya bersenggolan sedikit dengan orang lain, tapi kamu langsung terjatuh. Bagaimana aku bisa membiarkanmu pulang sendiri? Mobilku berhenti di pinggir jalan. Kalau kita terus menunda seperti ini, aku bisa did
Langkah kaki Irene seketika terhenti. Dia berbalik sambil memandang mobil yang pergi jauh dan perlahan-lahan menjadi titik hitam kecil.Mungkin saja, ke depannya, tidak akan ada lagi pria yang menyukainya setulus ini dan bahkan tidak keberatan dengan identitasnya sebagai mantan narapidana. Hanya saja, dia tidak ingin menyusahkan pria itu.Sampai setelah mobil itu tidak lagi terlihat, Irene baru berbalik dan berjalan memasuki perumahan itu dengan pelan.Pada saat ini, dia tidak menyadari sebuah mobil Bentley berwarna hitam yang terparkir di pinggir jalan. Orang yang berada di dalam mobil memandang ke luar jendela mobil dengan malas sambil tersenyum dengan ambigu, seakan-akan dia baru melihat adegan yang menarik.Namun, Charles yang duduk di depan malah melihat kaca spion mobil dengan ketakuan. Ekspresi Michael seperti sebuah pertanda bahwa dia akan marah!Dalam hatinya, Charles tidak bisa menahan diri dari menyalahkan Irene. Mengapa Irene tidak pulang sendiri? Mengapa dia membiarkan pri
Michael pelan-pelan membungkukkan badannya dan mendekatkan wajahnya dengan wajah Irene. Dia menggosokkan pipinya dengan pipi Irene dengan lembut, seperti penuh akan kerinduan. Namun, ucapan yang keluar dari mulutnya Michael membuat Irene merinding ketakutan."Bukan urusanku? Tapi, aku bisa mengetahui jawabannya kalau aku mau. Menurutmu, apakah aku harus membuatnya terkena masalah, supaya aku bisa tahu sepenting apa dia dalam hatimu?" tanya Michael.Tubuh Irene tiba-tiba menegang. Dia memelototi Michael sambil berkata, "Apa yang mau kamu lakukan? Aku dan dia hanya rekan kerja, sama sekali nggak ada hubungan apa pun!""Tapi, dia menyukaimu, 'kan?" gumam Michael sambil mengelus bibir Irene dengan jempolnya."Jangan ... lakukan apa pun padanya," kata Irene dengan suara bergetar."Kalau begitu, Kakak peduli padanya?" tanya Michael. Suaranya seperti bisa menurunkan kewaspadaan orang lain. Namun, tatapannya yang sangat tajam tertuju lekat-lekat pada Irene."Bukan ... bukan begitu," kata Irene
"Baik," jawab Charles sambil melirik sekilas ke kedua orang di jok belakang mobil dari kaca spion.Irene menundukkan kepalanya, jadi ekspresinya tidak terlihat dengan jelas. Namun, sepertinya suasana hati Michael tidak seburuk saat dia memasuki perumahan ini sebelumnya. 'Hmm, bagus juga,' pikir Charles.Restoran Palace adalah sebuah restoran yang terkenal di Kota Cena, yang umumnya menghidangkan makanan tradisional yang dihidangkan di istana kerajaan. Harganya tentu saja tidak murah. Orang yang biasanya makan di restoran ini sangat kaya, orang biasa sama sekali tidak bisa pergi ke tempat ini.Mobil tiba di depan pintu Restoran Palace. Setelah kedua orang ini turun mobil, Michael kembali menggenggam tangan Irene.Tanpa disadari, Irene ingin menarik kembali tangannya, tetapi genggaman tangan Michael sangat erat."Kak, jangan gerak. Kalau nggak, aku nggak bisa menjamin apa yang akan kulakukan untuk membawamu ke dalam," kata Michael dengan santai.Irene tersentak dan tidak lagi meronta.Mi
Namun, jika dibandingkan dengan perasaan muak ini, dia lebih takut kehilangan kehidupannya yang berlimpah. Dia takut dia harus melakukan pekerjaan tetap seperti orang biasa yang bahkan harus menghemat demi membeli satu tas merek terkenal.Begitu dia memikirkan kehidupan seperti ini, dia langsung merasa takut.Dalam bayangan Amanda, dia seharusnya menduduki posisi tinggi sambil merendahkan Irene. Namun, sekarang, Irene malah melihat dirinya menjilat seorang pria gemuk, sehingga amarah dalam hatinya pun melonjak."Amanda, kamu kenal dengan dia?" tanya pria paruh baya yang pendek dan gemuk di samping Amanda."Iya, dia baru keluar dari penjara. Sekarang, dia bekerja sebagai penyapu jalanan!" kata Amanda. Dia mengungkapkan rahasia Irene dengan kejam. Kemudian, dia menatap manajer yang berdiri di samping sambil bertanya, "Sejak kapan Restoran Palace menerima penyapu jalanan seperti dia?"Karena Michael sedang membelakangi Amanda, Amanda tidak melihat wajahnya Michael.Namun, manajer ini bisa
Sebodoh apa pun Amanda, dia juga tahu bahwa dia sudah melakukan kesalahan besar.Sejak kapan Irene kenal dengan pria setampan dan sekaya ini? Kecemburuan meluap dalam hati Amanda. Kemudian, dia menyadari bahwa wajah pria ini tampak familier, seakan-akan dia pernah melihat pria ini sebelumnya.Tiba-tiba, mata Amanda berkilau. Dia pun berseru, "Kamu ... gigolonya Irene, 'kan?"Begitu dia mengucapkan kata-kata ini, ekspresi manajer restoran ini seketika berubah, sedangkan Johan hampir terjatuh. Pada saat ini, Johan berharap dia tidak pernah mengenal orang seperti Amanda.Di seluruh Kota Cena, orang yang berani mengatai Michael seperti ini sudah tidak menginginkan nyawanya lagi!Michael menatap Amanda dengan tatapan yang sangat dingin sambil tersenyum sinis."Amanda, jangan asal bicara. Orang ini Michael Yunata, presiden direktur Grup Yunata!" kata Johan.Amanda langsung membelalakkan matanya dengan tidak percaya.Pria ini ... Michael Yunata?!Mustahil! Bagaimana mungkin Michael bisa bersa
Gerakan seakrab ini membuat manajer restoran dan Johan yang berada di satu sisi merasa terkejut.Kata orang, Michael tidak pernah terlihat dengan wanita lain. Michael dan Helen, mantan calon istrinya, juga bersikap sopan dengan satu sama lain. Michael tidak pernah terlihat sedekat ini dengan seorang wanita!Dia bahkan membela seorang wanita di hadapan umum?Amanda pun berlutut sambil berkata dengan suara bergetar, "Irene, aku ... aku sudah bersalah. Aku nggak seharusnya berbicara seperti itu padamu. Ke ... ke depannya, aku nggak akan melakukannya lagi. Tolong maafkan aku!"Melihat Amanda seperti ini, Irene sama sekali tidak merasa simpati. Bagaimanapun, Amanda juga tidak pernah merasa simpati terhadap dirinya. Irene bukanlah malaikat yang bisa merasakan simpati terhadap seseorang yang hanya bisa menghina dirinya.Hanya saja, dia tidak menyukai cara penyelesaian masalah seperti ini. Meskipun Amanda berlutut seperti ini, Irene juga sama sekali tidak merasa gembira."Kak, apakah kamu mau
"Martin, aku merasa agak pengap, ayo pergi ke taman bunga di belakang," kata Hannah."Baiklah," kata Martin sambil menatap calon istrinya dengan tatapan yang agak rumit. "Tadi, kamu sengaja nggak membiarkanku bicara, untuk ini?" Martin mengucapkan kata-kata ini dengan suara yang sangat rendah, sehingga hanya mereka berdua yang bisa mendengar suaranya."Iya. Kalau ada yang mau cari masalah, untuk apa kita memperingatkannya?" kata Hannah sambil tersenyum. "Selain kedua keluarga kita, tentu saja masih ada keluarga lain yang akan menyinggung Michael dan nasib mereka akan lebih parah lagi."Melihat senyuman di bibir calon istrinya ini, Martin tiba-tiba merasakan kehilangan dan keberatan yang tidak bisa dijelaskan dalam hatinya, seakan-akan ada sesuatu yang sudah menghilang darinya dan tidak akan bisa kembali lagi.Sedangkan sekarang, hal yang bisa Martin lakukan hanyalah terikat erat dengan wanita di hadapannya ini, demi kepentingan kedua keluarga!Tidak jauh dari mereka, ada juga seseorang
Ternyata, Irene adalah pengemudi mobil yang menyebabkan kecelakaan yang membunuh Helen. Sedangkan sekarang, Michael berpacaran dengan Irene. Sama sekali tidak ada yang menyangka bahwa hal yang tidak mungkin terjadi ini akhirnya terjadi juga!Bruk!Jason mendengar suara sesuatu terjatuh di belakangnya. Dia menoleh dan melihat Winny yang jatuh terduduk di lantai karena kedua kakinya lemas.Jason menatap Winny dengan tatapan simpati. Sepertinya, Keluarga Avila akan jatuh sial dan Winny sepertinya akan dikeluarkan dari lingkaran kelas atas ini.Bagaimanapun, Michael bukanlah orang yang murah hati.Pada saat ini, Debbie dan Ivanna merasa ketakutan. Terutama Debbie, meskipun dia merasa tidak rela, tatapannya tetap saja tampak ketakutan.Tindakan Michael barusan sudah menunjukkan bahwa dia sebenarnya sudah mengetahui perihal Irene pernah dipenjara. Kalau begitu, perbuatan Winny tadi jelas-jelas mencari masalah untuk dirinya sendiri.Selain itu ... tadi, Michael berjongkok di hadapan Irene, wa
"Aku hanya dikatai, terus gaunku diinjak hingga robek," jawab Irene. Dia tidak ingin mengeluh di tempat ini. "Maaf, ya. Hari ini, kamu membawaku ke sini, tapi aku malah ....""Maaf apanya," kata Michael. Dia memotong ucapan Irene dan berkata, "Akulah yang nggak menjagamu dengan baik, sehingga kamu terkena masalah seperti ini."Kemudian, Michael berjongkok dan mengikat ujung rok Irene yang robek, supaya ujung rok itu tidak terseret di lantai, sehingga Irene menginjaknya.Saat Michael berjongkok, semua orang di sekitar terkejut. Tidak ada yang menyangka bahwa Tuan Michael yang sangat terhormat di Kota Cena malah bisa berjongkok di hadapan seorang wanita seperti ini.Setelah Michael membantu Irene merapikan ujung rok Irene, Michael menengadah dan menatap Irene sambil bertanya, "Kamu terluka, nggak?"Pada saat ini, Michael berjongkok sambil menengadah, sedangkan Irene berdiri sambil menunduk. Keduanya saling bertatapan. Untuk sesaat, Irene merasa seakan-akan pada saat ini, Michael sedang m
"Benar. Wanita inilah yang nggak tahu malu. Entah dengan cara apa dia menipu Michael. Sepertinya, sekarang, Michael juga nggak tahu kalau wanita ini pernah masuk penjara," timpal Ivanna.Mendengar ucapan wanita-wanita ini, Hannah dan Martin tampak terkejut. Baru saja Martin ingin mengucapkan sesuatu, Hannah diam-diam menarik Martin untuk mengisyaratkan agar Martin tidak mengatakan apa pun.Irene hanya merasa bahwa makin banyak orang di sekitar yang menatap ke arah mereka. Selain itu, banyak orang mendengar ucapan Winny dan yang lainnya barusan. Pada saat ini, tatapan yang tertuju ke arah mereka beragam, ada yang terkejut, ada yang menghina, semuanya seperti sedang menonton pertunjukan.Irene membuang napas dalam hatinya. Sepertinya, di pesta hari ini, dia mempermalukan Michael lagi. Bagaimanapun, dia tidak bisa mengubah hal-hal yang pernah dia alami sebelumnya.Irene tidak ingin mempermalukan dirinya lebih lama lagi, jadi dia berbalik untuk pergi.Namun, kali ini, baru saja dia mengamb
Mendengar hal ini, Winny dan Debbie yang berada di satu sisi juga langsung terkejut.Winny tiba-tiba tertawa dan berkata, "Kukira kamu siapa. Ternyata kamu pembunuh, ya! Michael tahu, nggak, kalau kamu orang yang membunuh Helen?"Pada saat ini, Winny sudah tidak sabar ingin melihat reaksi Irene saat Michael mengetahui bahwa Irene adalah pelaku dalam kecelakaan mobil itu.Menurut Winny, Michael pasti tidak mengetahui hal ini. Kalau tidak, bagaimana mungkin Michael akan membiarkan Irene berias seperti ini dan menghadiri pesta ini sebagai pendampingnya?!Sedangkan Debbie tersenyum sinis dan berkata, "Oh iya, hari ini Martin juga datang ke pesta ini. Tadi, aku melihatnya dengan Hannah. Bagaimana kalau kami bantu agar kamu bisa bertemu dengan mantan pacarmu itu?"Mendengar ucapan Debbie, Winny langsung bersemangat. Dia mengangkat kepalanya dan melihat ke sekeliling. Kebetulan, Martin dan Hannah berada tidak jauh dari mereka.Oleh karena itu, Winny seketika berseru ke arah kedua orang itu, "
"Oh iya, apa hubunganmu dengan Michael? Bagaimana kalau kamu beri tahu kami, untuk memuaskan rasa ingin tahu kami?" kata Debbie.Irene tersenyum dan menjawab, "Ini masalah pribadiku, jadi aku nggak bisa beri tahu kalian."Begitu Irene mengucapkan kata-kata ini, ekspresi ketiga wanita itu sontak berubah. Winny Avila, putri dari presiden direktur jaringan toko kelontong, langsung berkata, "Ucapanmu sungguh nggak enak didengar. Jangan-jangan hubungan kalian memalukan, ya, jadi kamu nggak berani bilang?"Wajah Irene agak menggelap. Hal yang dia duga ... akhirnya terjadi. Meskipun dia ingin menghindar, dia sama sekali tidak bisa melakukannya.Sedangkan Ivanna, cucunya bos hotel terkenal, memelototi Irene sambil mengernyit, seperti sedang memikirkan sesuatu.Winny melanjutkan ucapannya dengan agresif. "Jangan-jangan kamu menggunakan cara yang nggak etis untuk menjalin hubungan dengan Michael?" kata Winny.Irene mengerutkan bibirnya dan berkata, "Maaf, aku masih ada urusan, jadi aku pergi dul
Jason menelan ludah sambil berpikir, 'Baiklah. Kalau begitu, kelak, Irene jelas-jelas akan menikah ke Keluarga Yunata dan menjadi nyonya di Keluarga Yunata.'"Sepertinya dia benar-benar beruntung," gumam Jason."Akulah yang beruntung," kata Michael dengan santai. Dengan kata lain, kemalangan Irene adalah keberuntungan bagi Michael.Dulu, tanpa kecelakaan itu, mungkin saja sekarang, Irene sudah menikah dan berkeluarga dengan Martin, tidak bertemu dengan Michael dengan cara seperti itu. Terlebih lagi, Michael tidak akan menyadari bahwa berada di sisi Irene adalah sesuatu yang begitu menyenangkan.Mendengar ucapan Michael, Jason terkejut.Pada saat ini, dia hanya merasa bahwa Michael benar-benar sudah jatuh hati sepenuhnya pada Irene!…Irene mengambil segelas sampanye dari seorang pelayan dan meminumnya. Dengan kadar alkohol yang rendah dan rasa buah yang segar, sampanye ini terasa lumayan enak.Namun, sampanye seperti ini tidak boleh diminum terlalu banyak. Bagi orang dengan tingkat tol
Irene jarang sekali mendengar Michael menyebut siapa pun sebagai temannya, jadi Jason Tamara ini sepertinya berhubungan lumayan baik dengan Michael. "Halo, aku Irene Linardo," kata Irene.Irene memperkenalkan dirinya dengan natural."Halo, sudah lama aku ingin bertemu denganmu, tapi nggak pernah ada kesempatan," kata Jason sambil tersenyum. Bagaimanapun, dia sangat penasaran dengan wanita yang bisa mendapatkan hati sahabatnya ini.Terlebih lagi, pada malam tahun baru, sahabatnya ini membawa segerombolan polisi ke sebuah kota kecil yang terletak di samping Kota Cena dan bahkan meninggalkan tuan besar dari Keluarga Yunata demi wanita ini. Tentu saja hal ini membuat Jason terkejut dan juga penasaran.Sekarang, setelah Jason melihat Irene, dia merasa bahwa meskipun Irene tidak memiliki kecantikan yang luar biasa, Irene membuat orang lain merasa sangat nyaman, wanita ini tampak halus dan tenang.Sedangkan Michael yang berdiri dengan Irene seperti terlihat lebih tenang daripada biasanya.Dal
Pada saat ini, Kris bahkan memiliki sebuah firasat, jika dia tidak melepaskan tangan Irene, Michael sepertinya akan langsung mematahkan pergelangan tangannya.Kris memang tidak perlu berselisih dengan Michael hanya demi seorang wanita. Lagi pula … sebelumnya, bukankah Kris sudah mengetahui bahwa Irene bukanlah orang yang ingin dia cari?Kris hanya menurunkan tatapannya sambil melepaskan pegangannya di tangan Irene. Tangan Irene seketika mendapatkan kembali kebebasannya."Maaf. Tadi, aku lepas kendali, Nona Irene mengingatkanku akan seorang teman lama," kata Kris."Dia bukan teman lamamu itu. Ke depannya, jangan melakukan hal seperti ini lagi," kata Michael dengan dingin sambil meraih tangan Irene dan meninggalkan Kris dan Elena.Kris menatap punggung Irene dengan tatapan yang tidak bisa ditebak. Di belakang Kris, Elena hampir ingin berteriak.Bukan? Sebenarnya … iya! Jika orang di lukisan di studio Kris benar-benar teman lamanya Kris, Elena yakin bahwa teman lama itu adalah Irene.Gaun