Share

Bab 163

"Kalau itu dia, dia nggak akan menangis."

Rovida tiba-tiba mendengar Kris mengucapkan kata-kata ini.

Rovida yang sedang ketakutan pun tidak bisa menahan dirinya dari berteriak, "Siapa itu sebenarnya?! Siapa dia sebenarnya?! Kris, orang yang kamu cintai hanya 'dia', 'kan?! Tapi, seumur hidupmu, kamu nggak akan menemukan 'dia'! Kalau kamu begitu nggak memedulikan perasaan orang lain, cepat atau lambat, 'dia' juga akan mengabaikan perasaanmu!"

Langkah Kris tiba-tiba terhenti. Dia berbalik dan menatap lekat-lekat pada Rovida. Pada saat ini, tatapannya yang selalu cuek menjadi sangat dingin. Dia hanya menatap Rovida seperti ini, lalu berbalik dan pergi tanpa mengatakan apa pun.

Rovida langsung jatuh terduduk di lantai.

Tatapan Kris barusan seperti ingin membunuhnya.

Dia pun tahu bahwa dia sudah celaka!

...

Saat Irene berjalan keluar dari restoran dan terkena tiupan angin di luar, dia baru merasa rasa sakit di pipinya membaik.

Malam ini terasa sangat absurd baginya.

Tiba-tiba, ponselnya berd
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status