Sampai sekarang, mereka masih saja tidak mengerti mengapa semua barang bukti dan saksi mata menunjuk ke hal yang sama."Orang-orang itu sungguh keterlaluan. Atas dasar apa mereka memperlakukanmu seperti itu? Mereka hanya bisa mengkritik orang lain berdasarkan moral yang lebih tinggi, padahal mereka nggak tahu apa-apa," kata Leni dengan amarah yang menggebu-gebu.Irene berkata dengan tenang, "Hal seperti ini bukan apa-apa bagiku."Mengingat tubuh teman baiknya yang penuh akan luka, Leni membuang napas dengan kesal. Dulu, saat dia menjemput Irene dari penjara, dia pernah melihat luka-luka di tubuh teman baiknya, baik itu luka lama maupun luka baru. Meskipun Irene tidak memberi tahu Leni apa yang dia alami di penjara, Leni kira-kira sudah menebaknya.Di dalam penjara, Irene sepertinya sudah mengalami banyak penderitaan."Mike benar-benar Michael Yunata?" tanya Leni."Ya," jawab Irene sambil menganggukkan kepalanya."Tapi ... kalau dia memang Michael Yunata, kenapa dia pura-pura jadi gelan
"Tenang saja, nggak apa-apa," jawab Irene. Sebenarnya ... orang-orang di Pusat Sanitasi Lingkungan sudah mengetahui tentang kecelakaan mobil yang membunuh Helen sehingga Irene masuk penjara tiga tahun yang lalu....Pria yang sedang bersandar di sofa, dengan sebelah tangannya menopang pipinya dan tangan lainnya memegang gelas anggur, menyesap anggur dalam gelasnya. Pria itu tampak tampan dan polos, tatapannya terlihat menggoda, seakan-akan hanya dengan lirikannya saja seseorang bisa terjebak dalam matanya, tidak bisa terlepas dan rela terjebak dalam tatapannya.Tak bisa dipungkiri, banyak sekali wanita muda berkedudukan tinggi di Kota Cena yang jatuh hati padanya! Jason menatap Michael yang minum anggur sendirian dan membuang napas dalam hatinya. Namun, semuanya hanya jatuh hati, jarang sekali ada yang berani mengambil aksi apa pun.Bagaimanapun, orang yang pernah "beraksi" menyinggung tuan muda ini dan akhirnya berakhir dengan tragis, lalu menjadi lelucon di Kota Cena."Kenapa kamu mi
Saat Elena ingin mencium Kris, pria itu akan menolak.Hal ini membuat Elena merasa gelisah. Bagaimanapun, dia juga mengetahui kecepatan Kris berganti pacar. Jangka waktu menjadi pacarnya Kris sangat pendek. Dalam waktu beberapa bulan, Kris mungkin akan bosan dengan pacarnya.Bagaimanapun caranya, Elena harus mendapatkan hati Kris, dia tidak akan membiarkan Kris bosan padanya. Dia tidak ingin hanya menjadi pacar Kris selama beberapa bulan. Makin lama dia berada di sisi pria ini, hal yang dia inginkan pun makin banyak.Bagaimanapun, setelah mendapatkan kehidupan seperti ini, siapa yang masih ingin kembali ke kehidupan sebelumnya?Apalagi .... Elena melirik sekilas ke wajah Kris yang tampan dari samping. Pria ini bisa membuat wanita mana pun jatuh cinta padanya dan Elena juga merupakan salah satunya.Elena ingin mendekati pria ini bukan hanya untuk mendapatkan kejayaan dan kekayaan yang diberikan pria ini, tetapi juga karena dia benar-benar menginginkan pria ini.Saat kedua mata Kris yang
Punggung Elena tiba-tiba berkeringat dingin. Apakah ... apakah pria ini benar-benar adalah ...."Michael, kalian saling kenal?" tanya Jason yang berada di samping dengan heran. Setahunya, Elena adalah seorang aktris kecil-kecilan. Sesuai logikanya, Michael dan Elena juga sama sekali tidak berhubungan."Iya, kami pernah bertemu sekali sebelumnya," jawab Michael dengan santai.Mata Elena seketika terbelalak, jantungnya juga berdetak dengan sangat cepat. Ternyata Michael memang adalah pria yang tinggal bersama Irene?! Pada saat itu, keluarganya Elena masih mencurigai bahwa pria ini adalah seseorang yang Irene kenal di penjara!Tak disangka, pria ini adalah Michael Yunata yang paling berkuasa di Kota Cena!Elena hampir jatuh pingsan. Ada apa sebenarnya? Mengapa Irene bisa tinggal dengan Michael di kamar kontrakan yang sempit itu?Kris juga menatap Michael dan Elena dengan tatapan kebingungan, lalu bertanya, "Elena, kenapa kamu nggak bilang kalau kamu kenal dengan Michael?"Elena merinding
Bahkan setelah menyentuh bibirnya Elena, Kris akan mengelap jari tangannya dengan saputangan yang bersih, seakan-akan Elena sangat kotor.Gerakan yang bertentangan ini membuat Elena merasa kebingungan, tetapi dia juga tidak berani banyak tanya."Jangan minta maaf. Kamu pacarku, kamu hanya perlu memedulikanku. Kalau soal yang lainnya, kamu nggak perlu peduli," kata Kris.Gerakan Kris sangat lembut, seperti sedang mengelus sesuatu yang sangat berharga, tetapi suaranya malah terdengar sangat dingin.Terkadang-kadang, Elena benar-benar merasa bahwa dia tidak memahami pria ini. Dia tidak tahu apa yang sebenarnya pria ini pikirkan dan inginkan."Baik ... baiklah," kata Elena dengan sedih.Kris menarik kembali tangannya, lalu mengelap tangannya dengan teliti, seperti biasanya.Elena menggigit bibirnya. Akan ada satu hari di mana dia akan benar-benar mendapatkan pria ini dan akan menjadi pacar terakhir pria ini. Kelak, dia juga akan menikah ke Keluarga Geraldo!Pada saat ini, Elena diam-diam b
Irene sebenarnya sudah terbiasa dengan orang seperti ini. Di dunia ini, ada banyak sekali orang yang merendahkan petugas kebersihan. Terkadang-kadang, ada orang yang bahkan tidak sengaja menabrak seorang petugas kebersihan, tetapi dia malah menyalahkan petugas kebersihan itu."Sudahlah, Kak Shanti. Aku nggak apa-apa, kok," kata Irene sambil terus menyapu jalanan dengan Shanti. Setelah pekerjaan mereka selesai, saat Irene sedang berganti pakaian, dia tiba-tiba menyadari sebuah gelang perak kecil di dalam kantong bajunya.'Sejak kapan gelang ini berada di dalam kantongku?' pikir Irene dengan kebingungan. Karena sudah malam, tidak ada banyak orang di Pusat Sanitasi Lingkungan. Jadi, Irene hanya bisa menyimpan gelang ini untuk sementara. Besok, dia baru akan melaporkan gelang ini sebagai barang hilang.Sepulangnya ke kamar kontrakannya, tempat ini gelap dan hening.Sebelumnya, saat Irene pulang setelah bekerja pada malam hari, kamar ini akan terang benderang karena ada Mike yang menunggu k
Irene mencari ponsel di sisi ranjangnya, lalu melihat jamnya. Waktu menunjukkan pukul tiga subuh, jadi Irene masih bisa tidur beberapa jam lagi.Saat dia hendak memejamkan matanya, dia tiba-tiba tersadar. Dia langsung duduk, kedua matanya yang bulat terbelalak dan ekspresinya tampak tidak percaya.Seorang pria sedang duduk di depan meja kecil di kamar kontrakan Irene sambil memainkan gelang perak yang sebelumnya Irene temukan di dalam kantongnya.Di bawah cahaya lampu yang redup, pria ini terlihat seperti sebuah lukisan, seakan-akan dia dilukis dengan kuas dan tinta yang paling bagus di dunia ini. Alisnya tebal, hidungnya mancung, bibirnya tipis. Matanya sangat indah, dengan sudut matanya sedikit terangkat. Tatapannya membawa aura yang sangat dingin.Saat pria ini menatap Irene, Irene merasa seakan-akan pria ini tidak nyata.Apakah pria ini benar-benar berada di dalam kamarnya? Apakah Irene sedang bermimpi?!"Sudah bangun, ya?" Suara pria ini memecahkan keheningan di dalam kamar.Irene
Sebentar .... Irene tiba-tiba menyadari sesuatu. Dia pun menatap pria itu dengan tatapan kebingungan. Bagaimana pria ini bisa tahu bahwa gelangnya berada di tempat ini?Irene menemukan gelang ini di kantong bajunya saat dia pulang kerja.Sedangkan pria ini malah mengetahui bahwa gelangnya berada di tangan Irene. Kemudian, dia harus mencari tahu tempat tinggal Irene dan menyelinap masuk tanpa bersuara ....Siapa sebenarnya pria ini? Mengapa dia bisa melakukan hal-hal seperti ini?"Karena kamu sudah memungut gelang ini, apa imbalan yang kamu inginkan? Asalkan nggak keterlaluan, aku bisa memberikan apa pun untukmu," kata Kris sambil menunduk dan menatap wanita di hadapannya ini.Sebenarnya, Kris bisa langsung pergi dengan gelang ini. Namun, saat dia melihat wanita yang sedang terlelap ini, dia memutuskan untuk tetap berada di dalam kamar ini.Dia pikir, mungkin dia ingin melihat mata wanita ini dalam keadaan terbuka.Sedangkan sekarang, wanita ini sudah membuka matanya. Matanya bulat, san