Share

Ribut Besar

Author: Babu Semesta
last update Last Updated: 2023-01-31 12:45:21

Di dalam mobil, Cecil masih merajuk. Gadis itu memilih untuk memalingkan wajah, ketika tak sengaja tatapan keduanya beradu.

Devan melirik Cecil, menghembus napas panjang untuk meredam emosinya. Terjebak dalam perseteruan seperti ini, membuat suasana menjadi canggung. Devan merasa tak enak, bila diabaikan terus menerus.

"Aku minta maaf," ujarnya meminta maaf. Tak merespon, Cecil memilih jurus andalannya, yaitu diam seribu bahasa.

Merasa tak ditanggapi, darah Devan kembali mendidih. "Jangan kayak anak kecil dong! Tolong ngertiin aku. Aku juga punya tanggung jawab di kantor."

Cecil menatap nyolot! Dia sudah tidak tahan dengan devannya yang kasar. "Kebiasan kamu mana yang gak aku ngertiin? Sibuk kamu mana yang gak aku pahamin? Kejelekan kamu mana yang gak aku maafin? Semua udah aku korbanin, Devan. Kamu memang egois! Maunya dimengerti, tapi gak mau ngertiin balik. Pantas gak, kamu bentak aku di depan anak sekecil Cia? Kamu keterlaluan, Dev! Cia sampai ketakutan loh!"

Air mata Cecil akhirn
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Istri Bayaran Untuk Bos Galak   Diskotik

    Langit yang biru, kini kelabu. Terangnya sang surya tergantikan gemerlap bintang rembulan.Di bawah tekanan alcohol, Cecil kembali menikmati manisnya anggur merah yang dipesan pada seorang barista. Dentuman musik keras juga turut berdisco mengiringi kehancuran Cecilia malam ini.Seteguk, dua teguk minuman durjana itu kembali meluncur di kerongkongan Cecilia. Cecil mulai meracau seiring dengan kesadaran yang menurun."Devan jancok! Bajingan! Keparat. Enyahlah dari hidupku! Aku membencimu!" Cecil menumpahkan semua uneg-unegnya dengan kebar-baran malam ini.Seolah menggila, Cecil justru terlihat sangat menikmati alunan musik dari seorang DJ sexy itu. Padahal, sebelumnya dia tidak pernah menginjakkan kaki di tempat beginian. Alhasil, tubuh elok Cecilia mulai dikerubungi gadun-gadun kegatelan.Seorang pria berperut buncit dengan wajah berumur, mendekati Cecilia dengan tatapan lapar. Tak lupa, dia menjebak korbannya dengan segelas wine yang sudah dicampur dengan obat perangsang.Pria itu d

    Last Updated : 2023-01-31
  • Istri Bayaran Untuk Bos Galak   Siapa Yang Salah?

    Pagi menjelang. Di bawah selimut langit biru, kicauan burung menggema syahdu, saling bersahut menyambut mentari.Cecil menggeliat di pelukan Devano. Gadis itu mengerang kecil, merasakan rasa sakit pada tangan dan kaki. Perlahan, Cecil membuka mata. Mengerjap beberapa kali, sambil merentangkan tangannya.Sayangnya, semakin bergerak, dirinya semakin kesakitan. Seutas tali yang melilit di tubuhnya, membuat kulit Cecil memerah."Devano." ujar Cecil pelan.Gadis itu terkejut bukan main, melihat Devano tertidur nyenyak di sebelahnya. Cecil juga melihat ke bawah, melihat pakaiannya sudah berganti, pikiran negatif memenuhi otaknya. "Jangan-jangan ..."Cecil menggeleng lemas. Tidak mungkin Devan sejahat itu. Tapi kenapa pakaiannya bisa berganti? Apalagi, dengan ikatan tali seperti ini.Cecil berteriak histeris. "Bajingan! Jahat, keparat! Devan!"Teriakan Cecil membuat Devan terjaga. Lelaki itu menatap bingung pada Cecilia yang kini tengah menangis histeris. "Ada apa?" tanyanya dengan suara se

    Last Updated : 2023-01-31
  • Istri Bayaran Untuk Bos Galak   Hukuman Kecil

    Baskara bertahta di puncak peraduan. Awan-awan berselimut pun mengitari cakrawala yang cerah. Cecil dan Devan sepakat memutuskan pulang karena Utari sangat cemas. Bahkan, wanita itu terus menghubungi sang putra berkali-kali, meski sudah dibilang jika Cecil baik-baik saja, tapi tetap saja tidak akan percaya, jika gadis itu belum berada di rumah."Sudah siap semua, kan? Mama sudah menunggu." Sambil melirik Cecil yang masih terdiam di tempat. Terlalu malas walau hanya menjawab pertanyaan sesimple itu.Cecil hanya mengacungkan kedua jempolnya, mengangguk lemah menatap Devan.Devan mendekat pada Cecil, duduk di samping gadis itu, sambil merangkulkan tangan di pundaknya. "Kenapa diam saja? Mogok bicara? Aku ada salah apa lagi?"Tak ingin menjawab, Cecil bergerak gelisah. Berusaha menjauhkan tangan Devan dari bahunya. Detik berikutnya, makian keluar dari mulut gadis itu. "Banyak! Kamu sesat! Aku membencimu, Devan!"Bayangan Devan yang melumat rakus bibir Cecil beberapa jam lalu, masih terngi

    Last Updated : 2023-01-31
  • Istri Bayaran Untuk Bos Galak   Sugar Daddy

    Suasana semakin panas. Kesunyian kembali melanda dan yang tercipta hanya kesabaran Utari yang menuntut penjelasan.Dentingan jarum jam, yang berporos mengeliling angka yang tertera, memecah sepi yang tercipta.Di dalam bekapan Devan, Cecil meraung ingin dilepas. Menarik tangan itu, sekuat tenanga, tapi sayangnya Devan terlalu kuat."Ada apa ini? Kenapa kamu bekap Cecil seperti itu, Dev?" Utari memandang heran pada Devan dan Cecil. Terlihat, Cecil ingin berontak, tapi tidak bisa.Tak ingin membuat Utari semakin bertanya-tanya, Devan mendekatkan tubuhnya dengan Cecil, membisikkan kalimat-kalimat yang membuat gadis itu bergidik ngeri. "Jangan bicara macam-macam, sama Mama. Masih mau bekerja, kan? Kalau kamu aduin semua, Mama akan membuatmu seperti hidup di sangkar emas. Penuh dengan kemewahan, tapi tidak bisa terbang bebas ke manapun yang kamu mau."Setelah mengancam Cecilia seperti itu, Devan melepaskan Cecilia. Membiarkan gadis itu menjelaskan sendiri.Cecil kebingungan, mencari alasan

    Last Updated : 2023-02-01
  • Istri Bayaran Untuk Bos Galak   Rayuan Maut

    Dengan tawa yang cukup nyaring, Devan meremehkan kejujuran Cecil. Menatap gadis itu lekat-lekat."Sopir, kamu bilang? Gak usah beralibi! Jangan bela gadunmu di depanku! Aku sangat muak!" Sekali lagi, Devan menatap pria bangsat itu. Seketika, darahnya kembali mendidih. Dia tidak habis pikir, bagaimana mungkin, Cecil bisa tertarik dengan lelaki sepertinya? Pelet apa yang sudah diberinya pada Cecil?Hampir, Devan hampir melayangkan tinjunya lagi. Namun dengan cepat, Cecil berdiri menantang. Memasang badan di depan lelaki tak berdaya itu. Ya, Cecil merasa bersalah, sudah melibatkannya dalam permusuhan bersama Devan. Tapi niatnya tadi tidak seperti ini, tidak tahunya, Devan malah seperti orang kesetanan.Cecil menunjuk Devan. Kilatan marah di ekor matanya, membuat dia tak bisa menahan diri lagi. "Jangan sentuh dia sedikit pun! Masalahmu sama aku, bukan sama bapak ini. Dia cuman laki-laki yang ingin bertanggung jawab dengan anak istrinya. Mencari sesuap nasi dengan menjadi sopir online. C

    Last Updated : 2023-02-01
  • Istri Bayaran Untuk Bos Galak   Mantan VS Masa Depan

    Semilir angin segar menjuntai-juntai. Bertiup mesra pada helaian legam panjang yang berterbangan diterpa udara. Terlihat Cecilia semakin masuk dalam pelataran yang megah mentereng.Ekor matanya bertubrukan dengan seseorang nan jauh di sana. Ya, pandangan Cecil dan Dela saling beradu. Meski Dela melayangkan tatapan ketidak sukaan, tapi Cecil tampak tak acuh dan lebih memilih untuk terus berjalan.Sementara Devan yang berjalan dibelakang Cecil, diam-diam mensejajarkan langkahnya dengan gadis itu. Menggandeng tangan Cecil, dan tak mempedulikan keberadaan Dela di sana."Van." Tegur Dela saat keduanya tiba di hadapan Dela.Dengan malas, Devan menanggapi panggilan itu. "Ada apa lagi sih? Urusan kita udah selesai! Jangan cari aku lagi."Diam-diam, Cecil memerhatikan pertikaian itu. Tapi dia tidak berani ikut campur, karena ini memang bukan rananya untuk berbicara.Dela terdiam, melirik Cecil sejenak, lalu kembali bersua, "Dia siapa?" Ujung matanya menelisik dari atas sampai bawah. Cukup cant

    Last Updated : 2023-02-01
  • Istri Bayaran Untuk Bos Galak   Jalangmu!

    Suasana mendadak sunyi. Sepeninggal Cecil, hanya ada Devan yang berada di ruang itu. Denting jam yang mengitari poros, terdengar cukup nyaring.Teringat suatu hal, Devan memutuskan untuk menyusul Cecil ke dalam, membahas penukaran yang akan dilaksanakan tepat jam 8 pagi di rumah ini.Di sisi lain, Cecil yang memainkan ponselnya dengan berselonjor kaki di atas kasur, mendengus kesal kala suara ketukan pintu yang tak santai mengganggu waktu istirahatnya.Sudah bisa ditebak, itu pasti Devan, karena Utari tidak akan se-kasar dan se-berutal itu ketika hendak masuk kamarnya."Sebentar! Jangan berisik!" teriak gadis itu memutar bola matanya.Langkah kakinya dipijakkan pada lantai dengan gontai. Tanpa alas yang nyaman, gadis itu sedikit berjingkat merahan hawa dingin yang mulai menjalar dari ubin marmer megah di kediaman Nicolas.Cecil memutar kunci, membuka kenop pintu dengan ekspresi yang datar. Benar dugaannya. Ternyata Devan yang berdiri gagah di ambang pintu dengan satu tangan dimasukkan

    Last Updated : 2023-02-01
  • Istri Bayaran Untuk Bos Galak   Selamat Tinggal Dunia

    Sedikit demi sedikit, gunting dengan Permukaan tajam itu mulai menggores nadi Cecilia. Menimbulkan bekas kemerahan di tangan mulusnya. Cecilia mulai memejamkan mata, dia tak sanggup jika melihat darah yang nantinya akan mengalir deras dari titik kehidupannya."Maaf, Ibu," monolognya dengan lirih dan parau.Tiba-tiba saja, pintu diketuk dengan lembut. Cecil terhenyak gelagapan. Buru-buru gadis itu membuang guntingnya dan menarik sweeter dari gantungan lalu memakainya untuk menyembunyikan bekas kemerahan di tangannya.Gadis itu bergerak gelisah, seiring dengan ketukan yang semakin keras. Dia yakin jika itu adalah Utari."Cecil, buka Nak. Ada yang mau Mama bicarakan!" teriak Utari dari luar Karena tak kunjung mendapat sambutan dari Cecilia."Sebentar, Ma," sahut Cecil dari dalam. Gadis itu beranjak dari tempatnya, lalu berjalan ke arah pintu dan menyambut Utari dengan senyuman."Masuk, Ma. Kita bicara di dalam saja." Cecil membuka pintunya lebar-lebar. Setelah memastikan calon mertuanya

    Last Updated : 2023-02-01

Latest chapter

  • Istri Bayaran Untuk Bos Galak   Last Episode

    Cecil tertawa lebar dengan seringai liciknya. Gadis itu kemudian merogoh ponsel di tasnya. "Terima kasih Dela, untuk semua pengakuannya. Tunggulah, sebentar lagi polisi akan datang dengan surat penangkapan kalian. Maaf, kelicikan harus dibalas dengan lebih licik."Cecil menepuk pipi Dela yang terlihat sangat pucat. Mendengar kata polisi, gadis itu langsung mematung. "Ap--apa maksudmu?" Tak kunjung menjelaskan, Devan pun ikut mencecar. "Sayang, ada apa ini?"Cecil mendekat, untuk mengikis jaraknya dan Devan. Dia lalu menepuk pundak lelaki itu pelan. "Aku tahu aktingmu sangat buruk, Sayang. Aku gak yakin bisa menjebak Dela dalam peragkapmu. Maaf, jika aku harus melibatkan Mas Sean dalam drama ini. Awalnya, niatku ke sini memang ingin mengucapkan selamat tinggal pada lelaki baik yang sudah kuanggap seperti abang. Tapi setelah aku melihat Dela memergoki kami berpelukan, aku yakin, dia pasti akan bicara buruk tentang aku. Jadi, aku sengaja, meminta Mas Sean untuk memelukku lebih erat." Ce

  • Istri Bayaran Untuk Bos Galak   Puncak Drama

    Giginya gemertak menahan emosi. Kalau tidak ada Cecil yang menghalangi, mungkin Devan akan langsung menghabisi Sean di tempat."Berdiri kamu!" Devan menarik kasar lengan Cecil menjauh dari Sean. Wajahnya terlihat sangat merah. Entah apa yang ada di pikiran Devan sekarang.Cecil berdiri dengan sedikit terhuyung. Dia takut-takut menatap Devan yang sudah berubah seperti iblis. "Aw, sakit. Pelan-pelan, Mas." Rintihannya sambil melihat memar kemerahan di lengan. Seumur-umur, dia baru melihat sisi iblis seorang Devan.Devan menatap Cecil dengan tatapan membunuh. Dia paling tidak suka dikhianati seperti ini. "Pelan-pelan, katamu? Dasar wanita murahan! Bisa-bisanya kamu pelukan mesra sama orang lain. Dibayar berapa kamu hah? Kamu istriku, Cecil!"TesSetetes air mata membasahi pipi Cecil. Tidak menyangka, jika Devan akan mengeluarkan kata-kata yang sangat menyakitinya. Sementara, dia berusaha mati-matian memuji Devan di depan Sean."Tutup mulutmu! Aku tidak serendah itu, bajingan! Aku masih

  • Istri Bayaran Untuk Bos Galak   Pelukan Terakhir

    Setelah seharian sibuk memanjakan suaminya, akhirnya pagi ini Cecil disibukan dengan pekerjaannya di kantor. Sesuai yang Devan katakan, pagi ini mereka berangkat ke kantor bersama. Tidak ada lagi jemputan dari Laras, karena Zaki sudah melarang gadis itu menjemput Cecilia, sesuai arahan dari Devan."Selamat pagi?" sapa Cecil ramah pada seluruh karyawan yang ditemuinya di lobi. Itu adalah kebiasaan Cecil yang sudah ia geluti sejak masih menjadi pekerja di kantor ini, hingga sekarang menjadi istri seorang bos."Pagi," Devan ikut menyapa, meski tak ada senyum di sana. Wajahnya tampak datar, tapi bagi para karyawan, ini adalah salah satu momen langkah. Sungguh keajaiban dunia. Ada apa dengan Devan pagi ini?Untuk sesaat, para karyawan terbengong dengan pandangan saling tatap. Lalu detik berikutnya, mereka kompak menyunggingkan senyum dan menunduk hormat."Pagi, Pak Devan, Bu Cecil." balas para karyawan ramah pada keduanya yang berjalan beriringan. Tumben sekali mereka berangkat bareng?Se

  • Istri Bayaran Untuk Bos Galak   Bertemu Sean

    Usai menikmati bakso mercon, Cecil dan Devan melajukan motor menuju bazar nostalgia. Ya, benar sekali. Kedatangan mereka langsung disambut oleh jajaran penjual jajanan pinggir jalan. Tidak terkecuali sempol dan sate aci. Cecil benar-benar bahagia sekarang."Mas, aku mau itu." Cecil menunjuk kue leker yang masih dimasak dengan arang. Devan sendiri hanya mengangguk membiarkan Cecil memilih jajanan yang dia suka."Beli saja sesukamu." Devan menyerahkan dompetnya pada Cecil. Dengan senang hati Cecil menerimanya.Saat mencari uang kecil, Cecil sama sekali tidak menemukan. 'Huft! Dasar orang kaya!' Cecil menggerutu dalam hati."Mas, pakai uangku saja lah. Punyamu gak ada yang kecil." Keluhnya sambil menyerahkan dompet pada Devan."Belikan saja semuanya. Katanya mau borong? Entar bagi sama orang rumah dan satpam kompleks."Cecil memutar bola matanya. "Lima puluh ribu? Yang benar saja. Kamu bawa motor, masak aku yang repot bawa ini semua? Aku belom cobain jajan lain."Devan mengacak rambut C

  • Istri Bayaran Untuk Bos Galak   Bakso Mercon

    "Mas, aku sumpahin ban motormu bocor!" teriak Cecil dengan emosi naik turun. Kali ini, Devan benar-benar berhasil memainkan adrenalinnya. Mulut Cecil bahkan sampai komat kamit merapal doa, saat Devan dengan lihainya menyalip tronton-tronton di depan mereka."Oke, oke. Aku turunin kecepatannya." Devan yang awalnya ingin mengerjai Cecil jadi tak tega, saat melirik kaca spion motor dan mendapati istrinya sangat ketakutan. Perlahan, dia mulai mengurangi kecepatan lajunya.Saat motor bergerak lebih lambat, Cecil bisa menarik napas lega. Dia juga mengedarkan pandangan ke arah pengendara lain."Naik motor seru, Mas. Jadi ingat waktu sekolah." Cecil bercerita dengan antusias. Tapi satu pertanyaan Devan, berhasil membuatnya pucat."Dibonceng siapa kamu. Kamu kan gak bisa motoran." Grep! Cecil menutup mulutnya rapat-rapat. Niatnya curhat, malah jadi boomerang."Eh, anu." Mata Cecil bergerak gelisah. Otaknya dipaksa keras untuk berpikir jawabannya."Anu apa? Dibonceng siapa?" ulang Devan membuat

  • Istri Bayaran Untuk Bos Galak   Anak Motor

    Devan berjalan menyusuri rumahnya untuk mencari keberadaan Cecil, tapi gadis itu belum juga ditemukan.Untuk sesaat, pria itu menghela napas panjang, lalu senyumnya terbit kala melihat pintu belakang yang terbuka. Feeling-nya kuat mengatakan jika yang dia cari, ada di taman belakang halaman rumah.Tepat dugaan. Di sana, Cecil tampak duduk di sebuah ayunan yang dikelilingi bunga-bunga mawar yang indah. Hangat mentari juga menyambut kedatangan Devan yang berjalan menghampiri Cecil."Kamu di sini? Pantes, aku cari ke depan gak ketemu." Devan menghentikan ayunan, kemudian duduk di hadapan Cecil yang menatapnya jengah."Ngapain cari aku? Aku ke sini, mau cari angin segar."Cecil membuang pandangannya, menatap bunga-bunga yang tumbuh bermekaran.Devan yang merasa diabaikan pun jengah sendiri. "Cil, lihat sini kek. Suamimu mau ngomong, tapi kamu malah kabur."Cecil yang sadar jika Devan tengah serius, dia mulai menegapkan tubuhnya. Bersiap, mendengar petuah Devan. "Mau ngomong apa? Aku sudah

  • Istri Bayaran Untuk Bos Galak   Ngadon Donat

    Pagi yang cerah. Seusai sarapan bersama, Devan mengajak Cecil kembali ke kamar. Tentu hari ini Devan tidak akan membiarkan Cecil menganggur barang sedetik."Ma, Devan sama Cecil pamit ke kamar ya."Cecil menoleh pada Devan penuh kewaspadaan. Lelaki itu pasti sudah menyusun rencana sedemikian rupa.Cecil menghela napas. Menatap Utari seolah meminta pertolongan. "Kamu duluan saja, Mas. Aku masih mau ngobrol sama Mama."Utari yang merasa namanya dibawa-bawa pun mengangguk mengiyakan. Kasihan juga Cecil kalau sampai dikurung di kamar. Sudah pasti, Devan akan menjadikan gadis itu sebagai makanan penutup. Apalagi, Devan sudah bilang jika hari ini dia cuti. Sudah pasti menantunya tidak akan keluar kamar."Kamu duluan saja, Van. Mama juga mau minta pendapat Cecil."Bukannya beranjak, Devan malah bertopang dagu dengan wajah ditekuk. Ditatapnya istri dan sang mama bergantian. "Aku tungguin di sini. Jangan lama-lama ngobrolnya. Aku butuh Cecil."Utari berdecak. Menggeleng heran dengan kepala bat

  • Istri Bayaran Untuk Bos Galak   Digigit Semut

    Usai mandi bersama yang berakhir dengan makian panjang Cecilia, Devan keluar dengan mengenakan handuk yang melilit di pinggang. Cecil sendiri hanya bisa menghela napas ketika suaminya pergi setelah mendapatkan kenikmatannya kembali."Dasar suami gak peka! Istrinya belum selesai malah ditinggal." gerutu Cecilia saat perempuan itu asik berendam di bathtub. Rendaman air hangat, sedikit banyaknya bisa membantu Cecilia melemaskan ototnya yang kaku.Ceklek.Cecilia keluar setelah puas berendam. Dia juga sudah berganti dengan gaun rumahan.Cecil berjalan menuju meja riasnya. Tak sengaja, pandangan Devan dan Cecil bersitatap. Devan yang berduduk santai di tepi ranjang, hanya memandang gadis itu sesaat, sebelum kembali berkutat dengan ponselnya."Aku sudah mengabari Zaki, kalau kita hari ini gak ke kantor. Aku juga sudah kasih tahu Laras, biar gak usah jemput kamu lagi karena mulai besok, kamu berangkat sama aku."Ucapan Devan menghentikan Cecilia yang memoles wajahnya dengan bedak. Dengan cep

  • Istri Bayaran Untuk Bos Galak   Ketagihan

    Keesokan paginya, Cecil sudah bersiap dengan setelan kemeja kantor dipadu dengan blazer. Gadis itu mematut dirinya di cermin, sambil menyisir rambutnya yang hampir kering. Sementara Devan sendiri baru bangun dari tidur lelapnya.Ingin menyibak selimut, Tapi urung setelah melihat bekas kemerahan yang dia buat semalam. Leher jenjang itu, dapat dia lihat dengan jelas dari pantulan cemin. Mengingat itu, Devan sangat bangga dengan dirinya yang berhasil menato tubuh Cecilia."Cil, kemarilah!" Cecil yang merasa terpanggil pun bergegas mempercepat gerakannya. Setelah rambutnya tersisir rapi, barulah dia berjalan menghampiri Devan."Ada apa?" Matanya penuh selidik, menatap pria yang semalam tengah menganghangatkan ranjangnya."Kamu mau ke mana, rapi begini? Di rumah saja, gak usah kerja hari ini."Cecil membuka mulutnya. Perempuan itu hampir melontarkan sumpah serapah. "Kenapa? Kenapa aku gak boleh kerja? Aku gak sakit, kok. Àku bisa ke kantor.Devan menunjuk leher Cecil dengan jari telunjuk

DMCA.com Protection Status