Kaylee sibuk mengaduk-aduk masakan di atas kompor sambil sesekali melirik jam di dinding dapur. "Sayang, cepatlah! Sarapanmu hampir siap," ujarnya setengah berteriak sambil terus fokus pada masakannya.
Mansion yang besar itu tentu saja membuat suara Kaylee menggema di pagi hari. Ini adalah suasana baru yang Kenzo rasakan. Ia yang sedang sibuk di dalam kamarnya dengan beberapa barang yang dimasukkan ke dalam tas itupun, bergegas keluar sambil untuk menghampiri istrinya."Iya, sayang. Aku akan segera siap," jawab Kenzo sambil tersenyum dan menghampiri istrinya.Kaylee tersenyum simpul saat merasakan sebuah tangan menyentuh pinggangnya dengan lembut. "Kamu membuatku terganggu, sayang," bisik Kenzo sensual membuat Kaylee bergidik karena suara suaminya selalu membangkitkan gairahnya."Hmm .... ayo duduk, sarapanmu hampir matang," ucap Kaylee menepuk tangan suaminya agar mau melepaskan pegangannya dari pinggangnya karena gerakannya terbatas..Setelah puas menyirami tanaman yang indah di halaman mansion, Kaylee melangkah dengan ringan menuju pintu masuk. Hatinya bahagia karena telah menghabiskan waktu dengan aktivitas yang menyenangkan di tengah udara segar pagi itu.Sementara itu, pria yang tak lain adalah Axel masih berdiri di tempatnya, matanya tetap terpaku pada pintu yang baru saja ditutup oleh Kaylee. Ekspresinya penuh dengan kekecewaan dan kesedihan. Dia masih tidak bisa memahami mengapa Kaylee tiba-tiba menghilang begitu saja tanpa memberikan kabar."Semudah itukah kamu melupakanku?" gumamnya."Kamu meninggalkanku demi menikah dengan pria lain!"Satu bulan lalu, Axel bangun dari koma setelah berjuang dengan penyakitnya. Namun, saat ia kembali ke kesadaran, Kaylee tidak lagi berada di sampingnya. Dia mencari-cari keberadaannya, namun semua upayanya tidak membuahkan hasil.Setelah mencari tahu, Axel akhirnya mengetahui keberadaan Kaylee. Dia terkejut saat mengetahui bahwa Kaylee telah menjadi istri dari seorang pengusa
Di dalam mobilnya, Tania menggigit bibirnya dengan keras, mencoba menahan emosinya yang membara. Tangannya gemetar saat dia meremas setir dengan kekuatan yang tidak biasa. "Kenzo ...." gumamnya, suaranya penuh dengan kekecewaan dan amarah. "Apa yang sudah kamu lakukan? Tega kamu berbuat kasar padaku! Apa hebatnya wanita itu? Dan kenapa kamu lebih memilihnya!"Hatinya terasa hancur ketika dia mengingat kata-kata kasar yang dilemparkan Kenzo padanya. "Ini semua gara-gara wanita sialan itu," umpatnya dan rasa sakit itu terasa semakin dalam.Setelah cukup lama merenung, Tania melajukan mobilnya dengan cepat dan perasaan kesal. Ia tak menyangka Kenzo akan berbuat kasar padanya. Tania sangat malu, dan tak terima diperlakukan seperti itu.Di dalam ruang kerjanya, Kenzo duduk di depan meja dengan tumpukan berkas yang tersebar di hadapannya. Matanya fokus pada dokumen-dokumen tersebut, tetapi pikirannya melayang ke insiden sebelumnya dengan Tania. Dia tidak bisa menahan senyum puas saat mengi
Mata Kaylee berbinar bahagia saat menerima buket mawar merah dari Kenzo.. Dia merasa begitu tersentuh oleh gestur penuh cinta itu, dan tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya. "Terima kasih, sayang. Ini begitu indah," ucapnya dengan suara gemetar karena terharu, sambil memeluk Kenzo erat-erat.Kenzo tersenyum melihat reaksi bahagia istrinya. "Aku senang kamu menyukainya," ujarnya lembut sambil mencium kening Kaylee dengan lembut. "Aku melakukannya karena aku mencintaimu."Namun, tiba-tiba Kenzo menggendong Kaylee dengan lembut dan membawanya masuk ke dalam kamar mereka. Kaylee terkejut dengan tindakan tiba-tiba itu, tetapi tersenyum bahagia."Ini sudah sore, jangan buat membuatku mandi lagi," celetuk Kaylee saat Kenzo merebahkan tubuhnya di atas ranjang. Ia tahu kalau Kenzo pasti ingin sesuatu darinya.Kenzo tertawa dan mengedipkan sebelah matanya dengan penuh arti. "Mandi lagi tidak apa-apa. Nanti kita bisa mandi bersama!" ujarnya sambil menggoda.Kaylee tersipu malu mendengar perka
Kaylee tengah sibuk memoles dirinya dengan hati-hati, memastikan setiap detail di wajahnya. Gaun merah maroon dengan belahan dada rendah dan punggung yang terekspos--membuat keindahan tubuhnya begitu sangat sempurna. Sementara itu, Kenzo juga tak kalah sibuk. Pakaian mahal yang dipakainya menonjolkan tubuh atletisnya dan wajah tampannya semakin mempesona."Sayang, kita sebenarnya mau kemana?" tanya Kaylee begitu penasaran karena suaminya itu belum memberitahunya.Kenzo tersenyum misterius, "Sabar ya, sayang. Nanti kamu akan tahu. Yang penting sekarang, bersiap-siaplah dengan cepat. Ini adalah kejutan, dan aku pastikan kejutan ini akan membuatmu bahagia."Kaylee memutar matanya, tapi tak bisa menahan senyumnya, "Kamu selalu membuatku penasaran. Tapi, baiklah aku percaya padamu, sayang." "Terima kasih sudah percaya padaku!" Kenzo tersenyum dan menatap wajah cantik istrinya yang selalu berhasil membuatnya terpesona.Dengan senyum yang masih
Chapter 51 istri 500 jutaKenzo terbangun dari tidurnya setelah kelelahan pulang dari restoran malam tadi. Ia melirik wanita yang ada di sebelahnya. Kaylee masih setia memejamkan matanya, namun ada yang aneh di sana, wanita itu terus meracau dan tidur dengan gelisah."Sayang!"Kenzo mencoba menepuk-nepuk pipinya, dan di saat tangannya bersentuhan, ia tahu kalau istri demam."Astaga, dia sakit!" gumam Kenzo menggelengkan kepalanya."Kaylee, sayang, Kaylee!"Wanita itu spontan terbangun saat Kenzo terus menepuk pipinya. Ia terkejut dan tiba-tiba saja langsung menjepit hidungnya dengan kedua jarinya.Huek! Huek!Ia berlari ke kamar mandi dan menumpahkan semua isi perutnya di dalam sana. Kenzo terkejut melihat istrinya muntah-muntah itu segera menghampirinya."Kamu baik-baik saja, sayang!" tanya Kenzo dengan raut wajah penuh kecemasan.Kaylee mencoba mengatur napasnya dan mengusap keringat yang membasahi jiri dahinya. "Perutku mual sekali, kepalaku juga pusing!" jawabnya begitu sangat lem
Setelah kembali dari rumah sakit dengan kabar baik tentang kehamilannya, kini Kaylee sudah berada di dalam kamar. Meskipun tubuhnya terasa lelah dan lemah, ia merasa bersyukur bahwa keadaannya baik-baik saja dan hanya membutuhkan istirahat yang cukup."Terima kasih, Sayang. Aku beruntung mempunyai suami sepertimu!" pujinya menatap manik hitam pekat yang selalu memancarkan gairah itu.Kenzo tersenyum, mengusap punggung istrinya dengan lembut saat ia membantunya berbaring di atas ranjang."Bukankah itu sudah kewajiban seorang suami?" jawabnya."Dan kata dokter, kamu hanya perlu istirahat yang cukup sekarang. Tunggu, aku keluar sebentar dan akan segera kembali!" Kenzo mengecup kening Kaylee kemudian keluar dan menutup pintu dengan rapat.Setelah Kenzo meninggalkan kamar, Kaylee duduk menyenderkan kepalanya ke belakang ranjang, mengelus perutnya yang masih rata dengan penuh kasih. Suasana hatinya tercampur antara kegembiraan dan haru. Ia bahagia atas berita baik tentang kehamilannya, dan
Huek! Huek! Huek!Pagi-pagi sekali, Kaylee sudah berada di kamar mandi untuk memuntahkan semua isi perutnya. Kepalanya terasa pusing hingga ia harus berpegang pada dinding. Keringat sudah banjir membasahi keningnya."Hah, hah!" Mencoba mengatur napasnya ketika hendak beranjak karena tubuhnya terasa sangat lemas.Di saat yang bersamaan, pintu kamar mandi terbuka perlahan, dan muncullah Kenzo dengan wajah khawatir. Langkahnya tergesa-gesa menuju istrinya, yang berdiri hendak keluar dengan mata sayu."Sayang, kamu baik-baik saja?" tanya Kenzo, suaranya penuh perhatian dan kekhawatiran.Ia menoleh pada suaminya dengan senyum lemah di bibirnya, meskipun matanya masih memancarkan cahaya keletihan. "Aku baik-baik saja, sayang," jawabnya dengan suara lemah. "Hanya sedikit mual saja, itu semua bagian dari proses menjadi seorang ibu. Dan aku sangat bahagia!" Kenzo mengangguk memahami, namun tatapannya masih terpaku pada wajah sang istri, "Kamu yakin, kamu baik-baik saja? Lebih baik kita ke Dok
Chapter 54"Kemungkinan Kaylee menikah dengan Tuan Kenzo yang kamu maksud, Vi!"Vivi terkejut mendengar apa yang dikatakan Axel, matanya membulat, dan ia secara refleks membekap mulutnya sendiri dengan kedua tangannya. "Apa? Menikah dengan Tuan Kenzo?" gumamnya dengan suara yang hampir tidak terdengar karena mulutnya terkekang."Ya, kemungkinan suami Kaylee adalah Tuan Kenzo yang kamu katakan!"Vivi menggeleng-gelengkan kepala, mencoba memproses informasi yang baru saja dia dengar. "Tidak mungkin. Tuan Kenzo bukanlah pria sembarangan. Dia tidak akan mudah didekati oleh siapa pun. Dia sangat kaya dan berkuasa. Untuk apa dia menikah dengan Kaylee?""Ah, maksudku, dia pria yang dingin dan jarang bicara. Aku menebak pria seperti itu biasanya gampang memilih wanita tanpa harus menikahinya," desisnya, suaranya penuh dengan kebingungan dan tidak percaya dengan apa yang Axel katakan.Sementara itu, Vivi menatap Axel dengan ekspresi penasaran. "Apa kamu yakin bahwa pria yang menikahi Kaylee it