Beberapa Minggu kemudian
Saat ini, Kenzo sudah berada di CyberNex Corporation. Semenjak peluncuran produk baru, keadaan perusahaan semakin membaik. Para Staff yang awalnya di PHK, kini sudah di panggil kembali untuk bekerjasama."Selamat pagi!" ucap Kenzo memberi sambutan.Kini, mereka berkumpul diruang meeting karena Kenzo akan memberitahu berita penting. "Pagi, Pak!" jawab para Staff itu bertepuk tangan dengan senyum mengembang."Saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua staff yang telah setia bekerja keras untuk membangun kembali perusahaan ini dengan baik. Berkat kerja keras kalian, keuangan perusahaan mulai stabil, dan saya sangat bangga dengan pencapaian kita bersama."Para staff pun kembali bertepuk tangan dan bahagia saat CyberNex yang hampir gulung tikar itu, kini bisa berdiri kembali dengan kokoh. Dan semua tentu berkah Kenzo. Tanpa mereka tahu, jika Richardo, sang pelaku sudah pergi ke neSetelah menempuh penerbangan yang panjang, Kaylee dan Kenzo akhirnya sampai di Adenville. Di dalam limousine menuju rumah mereka, ia merasa lega karena udara Adenville begitu berbeda dengan City Neuron yang dingin dan basah oleh salju. Menghirup udara segar dengan penuh kelegaan, merasakan kehangatan mentari dan udara yang mengalir di sekitarnya. Setelah perjalanan yang melelahkan, mereka akhirnya bisa bersantai di rumah mereka yang nyaman di Adenville."Akhirnya sampai juga!" ucap Kaylee mendudukkan dirinya di sofa.Marko dan Digo sudah membawakan koper mereka ke dalam, tinggal para pelayan yang merapikan kembali. "Istirahatlah dulu, kamu pasti lelah!" ucap Kenzo duduk di samping istrinya dan mengelus lengannya."Aku akan beristirahat, tapi perutku lapar sekali!" keluhnya karena memang tadi di pesawat dia belum makan apapun. Udara dinginnya membuatnya tertidur sepanjang penerbangan."Tunggulah, aku akan meminta pelayan untuk membawakan makanan untukmu!"Kaylee tersenyum dan berteri
Kaylee sibuk mengaduk-aduk masakan di atas kompor sambil sesekali melirik jam di dinding dapur. "Sayang, cepatlah! Sarapanmu hampir siap," ujarnya setengah berteriak sambil terus fokus pada masakannya.Mansion yang besar itu tentu saja membuat suara Kaylee menggema di pagi hari. Ini adalah suasana baru yang Kenzo rasakan. Ia yang sedang sibuk di dalam kamarnya dengan beberapa barang yang dimasukkan ke dalam tas itupun, bergegas keluar sambil untuk menghampiri istrinya. "Iya, sayang. Aku akan segera siap," jawab Kenzo sambil tersenyum dan menghampiri istrinya.Kaylee tersenyum simpul saat merasakan sebuah tangan menyentuh pinggangnya dengan lembut. "Kamu membuatku terganggu, sayang," bisik Kenzo sensual membuat Kaylee bergidik karena suara suaminya selalu membangkitkan gairahnya."Hmm .... ayo duduk, sarapanmu hampir matang," ucap Kaylee menepuk tangan suaminya agar mau melepaskan pegangannya dari pinggangnya karena gerakannya terbatas..
Setelah puas menyirami tanaman yang indah di halaman mansion, Kaylee melangkah dengan ringan menuju pintu masuk. Hatinya bahagia karena telah menghabiskan waktu dengan aktivitas yang menyenangkan di tengah udara segar pagi itu.Sementara itu, pria yang tak lain adalah Axel masih berdiri di tempatnya, matanya tetap terpaku pada pintu yang baru saja ditutup oleh Kaylee. Ekspresinya penuh dengan kekecewaan dan kesedihan. Dia masih tidak bisa memahami mengapa Kaylee tiba-tiba menghilang begitu saja tanpa memberikan kabar."Semudah itukah kamu melupakanku?" gumamnya."Kamu meninggalkanku demi menikah dengan pria lain!"Satu bulan lalu, Axel bangun dari koma setelah berjuang dengan penyakitnya. Namun, saat ia kembali ke kesadaran, Kaylee tidak lagi berada di sampingnya. Dia mencari-cari keberadaannya, namun semua upayanya tidak membuahkan hasil.Setelah mencari tahu, Axel akhirnya mengetahui keberadaan Kaylee. Dia terkejut saat mengetahui bahwa Kaylee telah menjadi istri dari seorang pengusa
Di dalam mobilnya, Tania menggigit bibirnya dengan keras, mencoba menahan emosinya yang membara. Tangannya gemetar saat dia meremas setir dengan kekuatan yang tidak biasa. "Kenzo ...." gumamnya, suaranya penuh dengan kekecewaan dan amarah. "Apa yang sudah kamu lakukan? Tega kamu berbuat kasar padaku! Apa hebatnya wanita itu? Dan kenapa kamu lebih memilihnya!"Hatinya terasa hancur ketika dia mengingat kata-kata kasar yang dilemparkan Kenzo padanya. "Ini semua gara-gara wanita sialan itu," umpatnya dan rasa sakit itu terasa semakin dalam.Setelah cukup lama merenung, Tania melajukan mobilnya dengan cepat dan perasaan kesal. Ia tak menyangka Kenzo akan berbuat kasar padanya. Tania sangat malu, dan tak terima diperlakukan seperti itu.Di dalam ruang kerjanya, Kenzo duduk di depan meja dengan tumpukan berkas yang tersebar di hadapannya. Matanya fokus pada dokumen-dokumen tersebut, tetapi pikirannya melayang ke insiden sebelumnya dengan Tania. Dia tidak bisa menahan senyum puas saat mengi
Mata Kaylee berbinar bahagia saat menerima buket mawar merah dari Kenzo.. Dia merasa begitu tersentuh oleh gestur penuh cinta itu, dan tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya. "Terima kasih, sayang. Ini begitu indah," ucapnya dengan suara gemetar karena terharu, sambil memeluk Kenzo erat-erat.Kenzo tersenyum melihat reaksi bahagia istrinya. "Aku senang kamu menyukainya," ujarnya lembut sambil mencium kening Kaylee dengan lembut. "Aku melakukannya karena aku mencintaimu."Namun, tiba-tiba Kenzo menggendong Kaylee dengan lembut dan membawanya masuk ke dalam kamar mereka. Kaylee terkejut dengan tindakan tiba-tiba itu, tetapi tersenyum bahagia."Ini sudah sore, jangan buat membuatku mandi lagi," celetuk Kaylee saat Kenzo merebahkan tubuhnya di atas ranjang. Ia tahu kalau Kenzo pasti ingin sesuatu darinya.Kenzo tertawa dan mengedipkan sebelah matanya dengan penuh arti. "Mandi lagi tidak apa-apa. Nanti kita bisa mandi bersama!" ujarnya sambil menggoda.Kaylee tersipu malu mendengar perka
Kaylee tengah sibuk memoles dirinya dengan hati-hati, memastikan setiap detail di wajahnya. Gaun merah maroon dengan belahan dada rendah dan punggung yang terekspos--membuat keindahan tubuhnya begitu sangat sempurna. Sementara itu, Kenzo juga tak kalah sibuk. Pakaian mahal yang dipakainya menonjolkan tubuh atletisnya dan wajah tampannya semakin mempesona."Sayang, kita sebenarnya mau kemana?" tanya Kaylee begitu penasaran karena suaminya itu belum memberitahunya.Kenzo tersenyum misterius, "Sabar ya, sayang. Nanti kamu akan tahu. Yang penting sekarang, bersiap-siaplah dengan cepat. Ini adalah kejutan, dan aku pastikan kejutan ini akan membuatmu bahagia."Kaylee memutar matanya, tapi tak bisa menahan senyumnya, "Kamu selalu membuatku penasaran. Tapi, baiklah aku percaya padamu, sayang." "Terima kasih sudah percaya padaku!" Kenzo tersenyum dan menatap wajah cantik istrinya yang selalu berhasil membuatnya terpesona.Dengan senyum yang masih
Chapter 51 istri 500 jutaKenzo terbangun dari tidurnya setelah kelelahan pulang dari restoran malam tadi. Ia melirik wanita yang ada di sebelahnya. Kaylee masih setia memejamkan matanya, namun ada yang aneh di sana, wanita itu terus meracau dan tidur dengan gelisah."Sayang!"Kenzo mencoba menepuk-nepuk pipinya, dan di saat tangannya bersentuhan, ia tahu kalau istri demam."Astaga, dia sakit!" gumam Kenzo menggelengkan kepalanya."Kaylee, sayang, Kaylee!"Wanita itu spontan terbangun saat Kenzo terus menepuk pipinya. Ia terkejut dan tiba-tiba saja langsung menjepit hidungnya dengan kedua jarinya.Huek! Huek!Ia berlari ke kamar mandi dan menumpahkan semua isi perutnya di dalam sana. Kenzo terkejut melihat istrinya muntah-muntah itu segera menghampirinya."Kamu baik-baik saja, sayang!" tanya Kenzo dengan raut wajah penuh kecemasan.Kaylee mencoba mengatur napasnya dan mengusap keringat yang membasahi jiri dahinya. "Perutku mual sekali, kepalaku juga pusing!" jawabnya begitu sangat lem
Setelah kembali dari rumah sakit dengan kabar baik tentang kehamilannya, kini Kaylee sudah berada di dalam kamar. Meskipun tubuhnya terasa lelah dan lemah, ia merasa bersyukur bahwa keadaannya baik-baik saja dan hanya membutuhkan istirahat yang cukup."Terima kasih, Sayang. Aku beruntung mempunyai suami sepertimu!" pujinya menatap manik hitam pekat yang selalu memancarkan gairah itu.Kenzo tersenyum, mengusap punggung istrinya dengan lembut saat ia membantunya berbaring di atas ranjang."Bukankah itu sudah kewajiban seorang suami?" jawabnya."Dan kata dokter, kamu hanya perlu istirahat yang cukup sekarang. Tunggu, aku keluar sebentar dan akan segera kembali!" Kenzo mengecup kening Kaylee kemudian keluar dan menutup pintu dengan rapat.Setelah Kenzo meninggalkan kamar, Kaylee duduk menyenderkan kepalanya ke belakang ranjang, mengelus perutnya yang masih rata dengan penuh kasih. Suasana hatinya tercampur antara kegembiraan dan haru. Ia bahagia atas berita baik tentang kehamilannya, dan