Share

Bab 2

Penulis: Estiana
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-08 16:23:38
"Nyonya, aku beli daging iga. Hari ini biar kuajarin masak iga asam manis ya," teriak Yulia begitu masuk ke rumah. Aku mendongak dan memperhatikan Yulia dari ujung rambut hingga ujung kaki. Pada akhirnya aku menyadari ada yang aneh di bagian kancing bajunya. Ternyata dia menyembunyikan kamera di sana.

"Nyonya, ayo ke dapur," katanya sambil melangkah menuju dapur dengan barang-barangnya tanpa menunggu responsku.

Setelah aku mengikutinya ke dapur, dia mengambil celemek dan mencoba memakaikannya padaku. Aku mundur sedikit, lalu menatapnya dengan wajah datar dan berkata, "Aku nggak akan masak."

Yulia tersenyum lembut. "Nyonya, jangan begitu. Kita sudah sepakat untuk belajar masak hari ini. Sebagai wanita mandiri generasi baru, kita harus bisa menghidupi diri sendiri, termasuk membuat makanan enak."

Aku menatapnya dengan tenang dan bertanya, "Kalau aku yang masak, lalu kamu mau ngapain? Yulia, apa kamu lupa? Aku mempekerjakanmu sebagai pembantu, bukan sebagai guru hidup."

Wajah Yulia tertegun sejenak. Namun, aku sama sekali tidak terkejut dengan reaksinya itu. Sejak dulu termakan ucapannya dan hampir setiap kata-katanya kuanggap perintah. Aku benar-benar percaya bahwa memasak adalah kunci kemandirian.

Meski begitu, Yulia cepat sekali mengendalikan ekspresinya. Dia berkata dengan nada yang seolah-olah tulus, "Nyonya, aku nggak bermaksud jadi guru. Aku cuma ingin membantu. Nyonya nggak bisa apa-apa dan selalu mengandalkan orang lain."

"Sekarang suami Nyonya masih mau membantu, tapi gimana kalau suatu hari dia nggak peduli lagi? Kalau nggak ada uang, bagaimana Nyonya mau bertahan?"

Tatapannya begitu tulus, seolah-olah dia benar-benar memikirkan kebaikanku.

Aku tertawa sinis. "Kamu mikir kejauhan. Sebelum menikah, kami sudah tandatangani perjanjian. Kalau suatu hari dia nggak mau bersamaku lagi, dia yang akan pergi dengan tangan kosong. Tanpa dia, aku tetap punya kekayaan triliunan. Di kehidupan ini, kehidupan berikutnya, bahkan kehidupan setelahnya, akan selalu ada orang yang memasak untukku."

"Yulia, sadari posisimu. Kamu cuma seorang pembantu. Meskipun bangkrut, aku masih lebih kaya dari kamu. Jadi, kamu nggak perlu khawatir tentang bagaimana aku akan bertahan. Sampai saat ini, aku nggak hidup bergantung pada laki-laki, apalagi padamu."

Wajah Yulia mendadak pucat. Setelah beberapa detik terdiam, matanya mulai memerah. Meski penonton tidak bisa melihatnya, dia mulai menangis dengan suara yang dibuat-buat.

"Nyonya, aku tahu aku miskin dan Nyonya memandang rendah diriku. Tapi aku hanya mencoba untuk membantu Nyonya, kenapa Nyonya harus mengatakan hal-hal yang begitu menyakitkan? Ini benar-benar melukai harga diriku."

Dalam hati aku berpikir, 'Tadi kamu bilang aku nggak bisa apa-apa dan bahkan mendoakanku bercerai, memangnya itu nggak menyakiti harga diriku? Sekarang aku cuma mengatakan kamu miskin, tiba-tiba kamu merasa harga dirimu terluka.'

Aku menjawab dengan tenang, "Kalau memang miskin, lakukan saja pekerjaanmu sebagai pembantu dengan baik. Siapa tahu kalau aku senang, aku bisa menambah gajimu. Jangan terlalu sibuk memikirkan caraku bertahan hidup, sedangkan kamu sendiri kesulitan menjaga pekerjaanmu."

Yulia membuka mulut seolah-olah ingin membalas, tetapi akhirnya mengurungkan niatnya. Dia berbalik, lalu berjalan menuju dapur untuk mulai memasak iga dengan patuh.

Aku kembali ke kamar dan membuka siaran langsungnya. Layar dipenuhi dengan komentar yang membuat ruang obrolannya kacau.

[ Ada apa ini? Ternyata si Jolin itu bukan istri manja yang mengandalkan suaminya? Dia yang jadi bos di keluarganya? ]

[ Orang kaya juga nggak boleh memandang rendah orang seperti itu, 'kan? Tuh Yulia sampai nangis. ]

[ Sudah kubilang, si Jolin itu nggak akan berubah. Baru beberapa hari saja sudah mulai manja lagi. ]

[ Ini namanya istri manja? Kamu nggak dengar dia bilang, dia memang sudah kaya? ]

[ Kaya juga bukan dari uangnya sendiri, itu uang orang tuanya. Apa bedanya sama istri manja? ]

[ Kenapa aku ngerasa ucapan si Jolin ada benarnya juga? Jadi pembantu ya harus masak untuk majikan. Memangnya nggak masuk akal? Apalagi, majikannya itu kaya raya. Seumur hidup juga nggak akan jadi orang biasa. ]

Bagaimanapun, ini adalah siaran langsung Yulia.

Meskipun ada beberapa komentar yang mendukungku, sebagian besar komentar justru penuh makian. Banyak orang menganggapku tidak tahu diri, berharap agar petir menyambarku atau ada orang kaya yang membuatku bangkrut. Semua itu hanya karena aku dianggap meremehkan para wanita mandiri yang berjuang keras untuk hidup mereka.

Melihat semua komentar itu, aku hanya bisa tertawa dalam hati. Rasanya seperti menonton sebuah lelucon.

Bab terkait

  • Influencer Licik Berkedok Pembantu   Bab 3

    Sore itu, baru saja aku terbangun dari tidur siang ketika ponselku memberi notifikasi bahwa Yulia sedang live streaming lagi. Saat aku baru saja hendak menontonnya, terdengar ketukan di pintu. Aku buru-buru menutup siaran langsungnya dan Yulia masuk sambil membawa sebuah gaun."Nyonya, ini pakaian untuk pesta besok. Kalau nggak ada masalah, aku akan menyetrikanya," katanya.Aku melirik gaun itu dan langsung merengut, "Ganti. Aku mau pakai batik."Besok adalah acara lelang batik dan memang diwajibkan untuk mengenakan batik. Aku sudah menyampaikan hal ini kepada Yulia sejak lama.Alasannya tetap membawakan gaun ini mungkin karena ada beberapa orang mulai meragukan narasinya tentang aku di siaran langsung tadi. Jadi, dia ingin menguatkan citranya lagi sebagai "pahlawan" dan aku sebagai istri yang lemah.Seperti yang kuduga, setelah mendengar jawabanku, Yulia mencoba membujukku, "Nyonya, aku tahu Tuan suka melihat Nyonya memakai batik, tapi bukankah Nyonya sendiri lebih suka gaun? Sebagai

  • Influencer Licik Berkedok Pembantu   Bab 4

    Untuk memudahkan semua orang memahami situasi dan kronologinya, aku memundurkan sedikit rekaman di siaran langsung. Khawatir tidak ada yang menonton, aku langsung menghubungi asisten Edward, memintanya untuk membeli promosi.Tak sampai lima menit, jumlah penonton sudah mencapai 50 ribu orang.Setelah Yulia mengatakan bahwa dia "sangat peduli" pada Edward, Edward mengerutkan kening dengan jelas, "Kamu belum selesai juga? Cepat keluar!"Mata Yulia tiba-tiba memerah. "Tuan, apa Tuan masih nggak tertarik padaku? Aku benar-benar nggak mengerti. Apa yang bagus dari Jolin? Dia sama sekali nggak pantas untuk Tuan.""Nggak seperti aku. Aku bekerja keras dan pasti bisa pantas bersanding sama Tuan. Jolin cuma tahunya menikmati hidup dan nggak bisa apa-apa."Begitu kalimat itu keluar, layar siaran langsung meledak dengan komentar yang berhamburan.[ Apa-apaan ini? Ini semacam drama pendek? ][ Siapa yang lagi siaran langsung ini? ][ Kalian nggak lihat nama siarannya? Ini Jolin yang siaran langsun

  • Influencer Licik Berkedok Pembantu   Bab 5

    Pada akhirnya, aku melepaskan Yulia. Masalah ini membuat dunia maya heboh selama beberapa hari. Para netizen yang hebat bahkan mengorek masa lalu Yulia yang kelam.Yulia bukan belajar dua bahasa asing secara autodidak, seperti yang dikatakannya. Dia adalah murid jurusan bahasa asing yang dikeluarkan oleh pihak kampus karena berselingkuh dengan dosen.Setelah dikeluarkan dari kampus, Yulia menjadi pembantu dan sering merayu suami orang. Jadi, bisa dibilang dia adalah pelakor profesional.Setelah datang ke rumahku, Yulia mendapati bahwa mengarang cerita tentang "melatih istri manja" bisa membuatnya populer. Begitu video pertama diunggah, langsung ada perusahaan yang menawarkan perencanaan untuknya. Demi uang, Yulia mengambil risiko dan akhirnya menciptakan tema cerita itu.Perusahaan itu diboikot karena menyinggungku. Reputasi Yulia menjadi sangat buruk. Dia sempat melakukan siaran langsung lagi, berharap mendapat simpati netizen. Sayangnya, tidak ada yang iba padanya. Bahkan, akunnya te

  • Influencer Licik Berkedok Pembantu   Bab 6

    Setelah Yulia pergi, Edward menghampiriku dan mengeluh, "Kamu nggak takut putri kita trauma melihat kejadian tadi?"Aku menyahut, "Manusia harus tumbuh dewasa. Kelak putri kita harus mewarisi perusahaan. Kalau masalah seperti ini saja nggak bisa dihadapi, gimana aku bisa menyerahkan perusahaan kepadanya?"Aku ingat putriku menjadi lemah dan penakut karena Yulia di kehidupan lampau. Jika ada masalah, putriku hanya bisa merajuk dan sedih.Kejadian hari ini memang akan menimbulkan trauma, tetapi lebih baik daripada membiarkannya memercayai Yulia begitu saja. Yulia bisa menjebak putriku kapan saja.Setelah berpikir sejenak, aku menambahkan, "Besok bawa dia pergi main. Anak kecil cuma perlu dibujuk."Edward sontak merangkul pinggangku, lalu bertanya dengan lirih, "Kalau begitu, gimana kamu bakal membujukku? Aku hampir kehilangan kesucianku."Aku teringat pada insiden di kehidupan sebelumnya. Yulia membius dan meniduri suamiku. Karena kejadian itu, Edward terpaksa menikahinya. Bisa dibilang,

  • Influencer Licik Berkedok Pembantu   Bab 7

    Ketika Yulia dibawa pergi, dia berkata, "Jolin, jangan senang terlalu cepat. Aku belum kalah, kamu belum mati. Paling-paling aku bakal dipenjara lima tahun. Saat keluar, usiaku belum 30 tahun. Aku masih muda. Edward pasti bakal menjadi milikku."Aku tergelak. "Kenapa kamu terus mengincar Edward? Apa karena dia menikahimu di kehidupan lampau?"Yulia terbelalak. Dia bertanya dengan tidak percaya, "Gimana kamu bisa tahu? Kamu juga terlahir kembali?"Aku mengangguk. Yulia tertegun sesaat sebelum bersikap normal kembali. Dia berkata, "Kamu pasti nggak tahu suamimu pada akhirnya cinta mati padaku, 'kan? Dia memang ditakdirkan untuk mencintaiku."Aku menggeleng, lalu bertanya, "Yulia, rupanya kamu nggak tahu gimana kamu mati di kehidupan lampau?"Yulia meninggal karena emboli cairan ketuban. Anaknya tidak punya detak jantung. Yulia awalnya merasa sesak, lalu akhirnya mengantuk dan meninggal di meja operasi.Namun, aku yang sudah menjadi roh saat itu menyaksikan semuanya dengan jelas. Ketika t

  • Influencer Licik Berkedok Pembantu   Bab 1

    Hal pertama yang kulakukan setelah terlahir kembali adalah memasang kamera tersembunyi di setiap ruangan di rumah. Begitu para pekerja selesai bekerja dan pulang, aku langsung duduk di sofa, lalu mengambil ponsel dan membuka aplikasi live streaming. Kebetulan, Yulia sedang siaran langsung."Teman-teman, hari ini bahan masakan sudah dibeli. Sebentar lagi kita bakal suruh Jolin untuk masak hidangan pertamanya dalam hidup."Komentar mulai mengalir deras di layar dan dalam sekejap, jumlah penonton di ruang siaran Yulia mencapai 5.000 orang.[ Sehari nggak nonton Yulia ngajarin istri manja, rasanya ada yang kurang! ][ Semoga di dunia ini nggak ada lagi yang namanya istri manja. ][ Yulia hebat banget, baru setengah bulan, Jolin sudah masuk dapur! ]Membaca komentar-komentar itu membuat hatiku terasa sedikit perih.Yulia diperkenalkan oleh agen sekitar setengah bulan yang lalu. Awalnya, aku merasa ragu karena dia tampak terlalu muda untuk menjadi pembantu rumah tangga. Namun setelah semingg

Bab terbaru

  • Influencer Licik Berkedok Pembantu   Bab 7

    Ketika Yulia dibawa pergi, dia berkata, "Jolin, jangan senang terlalu cepat. Aku belum kalah, kamu belum mati. Paling-paling aku bakal dipenjara lima tahun. Saat keluar, usiaku belum 30 tahun. Aku masih muda. Edward pasti bakal menjadi milikku."Aku tergelak. "Kenapa kamu terus mengincar Edward? Apa karena dia menikahimu di kehidupan lampau?"Yulia terbelalak. Dia bertanya dengan tidak percaya, "Gimana kamu bisa tahu? Kamu juga terlahir kembali?"Aku mengangguk. Yulia tertegun sesaat sebelum bersikap normal kembali. Dia berkata, "Kamu pasti nggak tahu suamimu pada akhirnya cinta mati padaku, 'kan? Dia memang ditakdirkan untuk mencintaiku."Aku menggeleng, lalu bertanya, "Yulia, rupanya kamu nggak tahu gimana kamu mati di kehidupan lampau?"Yulia meninggal karena emboli cairan ketuban. Anaknya tidak punya detak jantung. Yulia awalnya merasa sesak, lalu akhirnya mengantuk dan meninggal di meja operasi.Namun, aku yang sudah menjadi roh saat itu menyaksikan semuanya dengan jelas. Ketika t

  • Influencer Licik Berkedok Pembantu   Bab 6

    Setelah Yulia pergi, Edward menghampiriku dan mengeluh, "Kamu nggak takut putri kita trauma melihat kejadian tadi?"Aku menyahut, "Manusia harus tumbuh dewasa. Kelak putri kita harus mewarisi perusahaan. Kalau masalah seperti ini saja nggak bisa dihadapi, gimana aku bisa menyerahkan perusahaan kepadanya?"Aku ingat putriku menjadi lemah dan penakut karena Yulia di kehidupan lampau. Jika ada masalah, putriku hanya bisa merajuk dan sedih.Kejadian hari ini memang akan menimbulkan trauma, tetapi lebih baik daripada membiarkannya memercayai Yulia begitu saja. Yulia bisa menjebak putriku kapan saja.Setelah berpikir sejenak, aku menambahkan, "Besok bawa dia pergi main. Anak kecil cuma perlu dibujuk."Edward sontak merangkul pinggangku, lalu bertanya dengan lirih, "Kalau begitu, gimana kamu bakal membujukku? Aku hampir kehilangan kesucianku."Aku teringat pada insiden di kehidupan sebelumnya. Yulia membius dan meniduri suamiku. Karena kejadian itu, Edward terpaksa menikahinya. Bisa dibilang,

  • Influencer Licik Berkedok Pembantu   Bab 5

    Pada akhirnya, aku melepaskan Yulia. Masalah ini membuat dunia maya heboh selama beberapa hari. Para netizen yang hebat bahkan mengorek masa lalu Yulia yang kelam.Yulia bukan belajar dua bahasa asing secara autodidak, seperti yang dikatakannya. Dia adalah murid jurusan bahasa asing yang dikeluarkan oleh pihak kampus karena berselingkuh dengan dosen.Setelah dikeluarkan dari kampus, Yulia menjadi pembantu dan sering merayu suami orang. Jadi, bisa dibilang dia adalah pelakor profesional.Setelah datang ke rumahku, Yulia mendapati bahwa mengarang cerita tentang "melatih istri manja" bisa membuatnya populer. Begitu video pertama diunggah, langsung ada perusahaan yang menawarkan perencanaan untuknya. Demi uang, Yulia mengambil risiko dan akhirnya menciptakan tema cerita itu.Perusahaan itu diboikot karena menyinggungku. Reputasi Yulia menjadi sangat buruk. Dia sempat melakukan siaran langsung lagi, berharap mendapat simpati netizen. Sayangnya, tidak ada yang iba padanya. Bahkan, akunnya te

  • Influencer Licik Berkedok Pembantu   Bab 4

    Untuk memudahkan semua orang memahami situasi dan kronologinya, aku memundurkan sedikit rekaman di siaran langsung. Khawatir tidak ada yang menonton, aku langsung menghubungi asisten Edward, memintanya untuk membeli promosi.Tak sampai lima menit, jumlah penonton sudah mencapai 50 ribu orang.Setelah Yulia mengatakan bahwa dia "sangat peduli" pada Edward, Edward mengerutkan kening dengan jelas, "Kamu belum selesai juga? Cepat keluar!"Mata Yulia tiba-tiba memerah. "Tuan, apa Tuan masih nggak tertarik padaku? Aku benar-benar nggak mengerti. Apa yang bagus dari Jolin? Dia sama sekali nggak pantas untuk Tuan.""Nggak seperti aku. Aku bekerja keras dan pasti bisa pantas bersanding sama Tuan. Jolin cuma tahunya menikmati hidup dan nggak bisa apa-apa."Begitu kalimat itu keluar, layar siaran langsung meledak dengan komentar yang berhamburan.[ Apa-apaan ini? Ini semacam drama pendek? ][ Siapa yang lagi siaran langsung ini? ][ Kalian nggak lihat nama siarannya? Ini Jolin yang siaran langsun

  • Influencer Licik Berkedok Pembantu   Bab 3

    Sore itu, baru saja aku terbangun dari tidur siang ketika ponselku memberi notifikasi bahwa Yulia sedang live streaming lagi. Saat aku baru saja hendak menontonnya, terdengar ketukan di pintu. Aku buru-buru menutup siaran langsungnya dan Yulia masuk sambil membawa sebuah gaun."Nyonya, ini pakaian untuk pesta besok. Kalau nggak ada masalah, aku akan menyetrikanya," katanya.Aku melirik gaun itu dan langsung merengut, "Ganti. Aku mau pakai batik."Besok adalah acara lelang batik dan memang diwajibkan untuk mengenakan batik. Aku sudah menyampaikan hal ini kepada Yulia sejak lama.Alasannya tetap membawakan gaun ini mungkin karena ada beberapa orang mulai meragukan narasinya tentang aku di siaran langsung tadi. Jadi, dia ingin menguatkan citranya lagi sebagai "pahlawan" dan aku sebagai istri yang lemah.Seperti yang kuduga, setelah mendengar jawabanku, Yulia mencoba membujukku, "Nyonya, aku tahu Tuan suka melihat Nyonya memakai batik, tapi bukankah Nyonya sendiri lebih suka gaun? Sebagai

  • Influencer Licik Berkedok Pembantu   Bab 2

    "Nyonya, aku beli daging iga. Hari ini biar kuajarin masak iga asam manis ya," teriak Yulia begitu masuk ke rumah. Aku mendongak dan memperhatikan Yulia dari ujung rambut hingga ujung kaki. Pada akhirnya aku menyadari ada yang aneh di bagian kancing bajunya. Ternyata dia menyembunyikan kamera di sana."Nyonya, ayo ke dapur," katanya sambil melangkah menuju dapur dengan barang-barangnya tanpa menunggu responsku.Setelah aku mengikutinya ke dapur, dia mengambil celemek dan mencoba memakaikannya padaku. Aku mundur sedikit, lalu menatapnya dengan wajah datar dan berkata, "Aku nggak akan masak."Yulia tersenyum lembut. "Nyonya, jangan begitu. Kita sudah sepakat untuk belajar masak hari ini. Sebagai wanita mandiri generasi baru, kita harus bisa menghidupi diri sendiri, termasuk membuat makanan enak."Aku menatapnya dengan tenang dan bertanya, "Kalau aku yang masak, lalu kamu mau ngapain? Yulia, apa kamu lupa? Aku mempekerjakanmu sebagai pembantu, bukan sebagai guru hidup."Wajah Yulia terteg

  • Influencer Licik Berkedok Pembantu   Bab 1

    Hal pertama yang kulakukan setelah terlahir kembali adalah memasang kamera tersembunyi di setiap ruangan di rumah. Begitu para pekerja selesai bekerja dan pulang, aku langsung duduk di sofa, lalu mengambil ponsel dan membuka aplikasi live streaming. Kebetulan, Yulia sedang siaran langsung."Teman-teman, hari ini bahan masakan sudah dibeli. Sebentar lagi kita bakal suruh Jolin untuk masak hidangan pertamanya dalam hidup."Komentar mulai mengalir deras di layar dan dalam sekejap, jumlah penonton di ruang siaran Yulia mencapai 5.000 orang.[ Sehari nggak nonton Yulia ngajarin istri manja, rasanya ada yang kurang! ][ Semoga di dunia ini nggak ada lagi yang namanya istri manja. ][ Yulia hebat banget, baru setengah bulan, Jolin sudah masuk dapur! ]Membaca komentar-komentar itu membuat hatiku terasa sedikit perih.Yulia diperkenalkan oleh agen sekitar setengah bulan yang lalu. Awalnya, aku merasa ragu karena dia tampak terlalu muda untuk menjadi pembantu rumah tangga. Namun setelah semingg

DMCA.com Protection Status