Share

Bab 3

Author: Estiana
last update Last Updated: 2024-11-08 16:23:38
Sore itu, baru saja aku terbangun dari tidur siang ketika ponselku memberi notifikasi bahwa Yulia sedang live streaming lagi. Saat aku baru saja hendak menontonnya, terdengar ketukan di pintu. Aku buru-buru menutup siaran langsungnya dan Yulia masuk sambil membawa sebuah gaun.

"Nyonya, ini pakaian untuk pesta besok. Kalau nggak ada masalah, aku akan menyetrikanya," katanya.

Aku melirik gaun itu dan langsung merengut, "Ganti. Aku mau pakai batik."

Besok adalah acara lelang batik dan memang diwajibkan untuk mengenakan batik. Aku sudah menyampaikan hal ini kepada Yulia sejak lama.

Alasannya tetap membawakan gaun ini mungkin karena ada beberapa orang mulai meragukan narasinya tentang aku di siaran langsung tadi. Jadi, dia ingin menguatkan citranya lagi sebagai "pahlawan" dan aku sebagai istri yang lemah.

Seperti yang kuduga, setelah mendengar jawabanku, Yulia mencoba membujukku, "Nyonya, aku tahu Tuan suka melihat Nyonya memakai batik, tapi bukankah Nyonya sendiri lebih suka gaun? Sebagai wanita, kita seharusnya mendahulukan kenyamanan diri sendiri, baru kemudian menyenangkan orang lain."

"Ganti. Jangan sampai aku harus mengatakannya tiga kali," kataku tegas, lalu menutup pintu.

Setelah itu, aku kembali membuka ponsel dan melihat Yulia tersenyum di siaran langsungnya.

"Tenang saja, teman-teman. Jolin mungkin lagi capek akhir-akhir ini dan merasa lebih nyaman kalau bergantung sama pria. Jangan khawatir, aku yakin aku bisa mendidiknya dengan baik."

"Sekarang aku akan mencarikan gaun untuknya. Beri dia sedikit waktu. Aku nggak bisa memperlihatkan ruang ganti karena harus menjaga privasinya."

Komentar-komentar langsung berhamburan di layar, sebagian besar penuh dengan caci maki terhadapku.

[ Pakai batik demi menyenangkan pria, bukannya itu namanya istri manja? ]

[ Mana orang-orang yang tadi pagi bela Jolin. Lihat tuh, nyonya kalian mulai menjilat pria lagi. ]

[ Aku benar-benar nggak ngerti. Dengan kekayaan sebanyak itu, seharusnya dia bisa bersinar sendiri, kenapa harus bergantung sama laki-laki? ]

[ Yulia benar-benar wanita hebat. Dari pembantu rumah tangga, dia bekerja keras sampai jadi influencer besar tanpa pernah merasa rendah diri dan nggak bergantung sama pria. Bahkan, dia mau menarik nyonyanya keluar dari bayang-bayang pria. Kenapa ada orang sebaik ini? ]

Melihat komentar itu, Yulia sudah tiba di dalam ruang ganti pakaianku. Dia tersenyum tipis dan berkata, "Teman-teman, jangan terlalu keras sama Jolin. Nggak semua orang bisa berpikiran jernih."

"Menurutku, bergantung pada pria atau berusaha menyenangkan mereka jauh lebih nggak berarti daripada menyenangkan diri sendiri. Lagian, cuma diri kita yang bisa menciptakan kekayaan untuk diri sendiri."

Setelah menyelesaikan kalimat itu, Yulia menutup siaran langsungnya.

Aku segera membuka rekaman kamera pengawas di ruang ganti. Tampak jelas bagaimana Yulia menyentuh, memandangi, dan bahkan mencoba beberapa perhiasanku. Setelah itu, dia memasukkan beberapa kalung langsung ke dalam sakunya.

Aku hanya bisa tersenyum sinis. Memang benar, menciptakan kekayaan untuk dirinya sendiri ....

Malamnya, Edward pulang. Saat melihatnya, hatiku terasa sesak. Tanpa berpikir panjang, aku langsung berlari ke arahnya dan memeluknya erat.

"Sayang, kamu sudah pulang."

Edward terlihat kaget dengan pelukanku yang mendadak itu. Tangannya menggantung di udara karena bingung apakah harus memelukku balik atau tidak. Setelah pelukan itu, kami duduk bersama untuk makan malam. Aku mulai menyuapinya sambil terus menatapnya dengan intens.

Setelah beberapa suapan, Edward tampak gugup dan tidak berani makan lagi. Akhirnya, dia langsung bertanya dengan nada serius, "Jolin, langsung saja. Apa aku harus tanda tangan surat cerai malam ini?"

Pernikahan kami adalah hasil perjodohan. Keluargaku jauh lebih berada dibandingkan keluarganya, jadi bisa dibilang dia menikahiku untuk memperbaiki status sosialnya. Saat kami menikah, keluarga kami membuat perjanjian. Siapa pun yang meminta cerai, Edward harus pergi dengan tangan kosong.

Awalnya, hubungan kami cukup baik. Namun setelah Yulia datang dan mulai mencuci otakku, pikiranku hanya dipenuhi keinginan untuk bercerai dan membangun karier sendiri. Aku mulai bersikap dingin pada Edward, bahkan setiap hari mencetak surat cerai.

Ketika aku akhirnya diracuni oleh seseorang, Edward panik dan nyaris kehilangan akal. Saat itulah aku sadar betapa besarnya kesalahanku selama ini.

Di saat-saat terakhir sebelum kematianku, Edward berbisik di telingaku dan bersumpah dengan penuh kesedihan, "Jolin, aku pasti akan membalaskan dendammu."

Di kehidupan yang kedua ini, aku bertekad untuk memperlakukan Edward dengan baik. Aku tersenyum dan berkata, "Sayang, kamu bicara apa sih? Aku nggak akan pernah cerai sama kamu. Aku nggak bisa hidup tanpa kamu."

Namun, Edward masih tampak ragu. Dia tidak sepenuhnya percaya dengan ucapanku. Akhirnya aku kembali bersikap seperti dulu, seperti sebelum Yulia hadir dalam hidup kami. Mendengar nadaku yang tak asing, matanya tiba-tiba memerah.

Dia berkata dengan suara penuh kelegaan, " Jolin ... akhirnya kamu nggak merasa aku memanipulasimu lagi."

Setelah makan malam, Edward pergi ke ruang kerjanya untuk menghadiri rapat internasional. Sementara itu, aku berbaring di tempat tidur. Baru saja membuka ponsel, kemarahanku langsung meluap.

Ternyata Yulia mengunggah video momen mesraku dengan Edward tadi, meski dia sengaja tidak menampilkan wajah Edward. Komentar di bawah video itu penuh hinaan.

[ Aku mau muntah. Perempuan ini nggak bisa hidup tanpa pria, ya? ]

[ Percuma Yulia sudah bicara banyak sama dia. ]

[ Kesal banget! Jolin, mati saja! Kamu pecinta pria yang memalukan. ]

Aku tidak tahan dan langsung membalas dua komentar dengan akun keduaku. Namun, mereka malah berbalik mengejarku dengan makian.

Tidak kuat menahan amarah, aku memutuskan menutup aplikasi dan mencoba untuk tidur. Namun sebelum mematikan ponsel, entah mengapa aku tergoda untuk memeriksa kamera pengawas.

Begitu membuka kamera ruang kerja, aku hampir saja melempar ponselku. Yulia sedang membawa teh ke dalam ruang kerja Edward dengan pakaian terbuka.

"Tuan, aku buatkan teh untuk Tuan. Minumlah sedikit," katanya dengan nada lembut.

Edward mengernyit dan memintanya untuk keluar dengan dingin.

Namun, Yulia malah menambahkan dengan suara yang menjijikkan, "Tuan kerja sampai larut malam setiap hari, tapi Nyonya sama sekali nggak peduli. Yulia selalu yang paling memikirkan Tuan, 'kan?"

Kata-katanya membuatku merasa muak. Aku hampir saja berlari ke sana, tapi kemudian aku berpikir sejenak. Setelah itu, aku membuka aplikasi video, lalu mengatur ponsel ke mode rekam dan memulai siaran langsung.

Aku menamainya "Sosok Asli Sang Pahlawan Wanita, Yulia".

Melihat jumlah penonton yang semakin bertambah di ruang siaranku, aku tersenyum tipis. Yulia sangat menyukai siaran langsung, bukan? Melihat begitu banyak penggemar di sini, dia pasti akan merasa sangat bahagia.
Comments (1)
goodnovel comment avatar
DAY Helder0102
lanjut kak
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Influencer Licik Berkedok Pembantu   Bab 4

    Untuk memudahkan semua orang memahami situasi dan kronologinya, aku memundurkan sedikit rekaman di siaran langsung. Khawatir tidak ada yang menonton, aku langsung menghubungi asisten Edward, memintanya untuk membeli promosi.Tak sampai lima menit, jumlah penonton sudah mencapai 50 ribu orang.Setelah Yulia mengatakan bahwa dia "sangat peduli" pada Edward, Edward mengerutkan kening dengan jelas, "Kamu belum selesai juga? Cepat keluar!"Mata Yulia tiba-tiba memerah. "Tuan, apa Tuan masih nggak tertarik padaku? Aku benar-benar nggak mengerti. Apa yang bagus dari Jolin? Dia sama sekali nggak pantas untuk Tuan.""Nggak seperti aku. Aku bekerja keras dan pasti bisa pantas bersanding sama Tuan. Jolin cuma tahunya menikmati hidup dan nggak bisa apa-apa."Begitu kalimat itu keluar, layar siaran langsung meledak dengan komentar yang berhamburan.[ Apa-apaan ini? Ini semacam drama pendek? ][ Siapa yang lagi siaran langsung ini? ][ Kalian nggak lihat nama siarannya? Ini Jolin yang siaran langsun

  • Influencer Licik Berkedok Pembantu   Bab 5

    Pada akhirnya, aku melepaskan Yulia. Masalah ini membuat dunia maya heboh selama beberapa hari. Para netizen yang hebat bahkan mengorek masa lalu Yulia yang kelam.Yulia bukan belajar dua bahasa asing secara autodidak, seperti yang dikatakannya. Dia adalah murid jurusan bahasa asing yang dikeluarkan oleh pihak kampus karena berselingkuh dengan dosen.Setelah dikeluarkan dari kampus, Yulia menjadi pembantu dan sering merayu suami orang. Jadi, bisa dibilang dia adalah pelakor profesional.Setelah datang ke rumahku, Yulia mendapati bahwa mengarang cerita tentang "melatih istri manja" bisa membuatnya populer. Begitu video pertama diunggah, langsung ada perusahaan yang menawarkan perencanaan untuknya. Demi uang, Yulia mengambil risiko dan akhirnya menciptakan tema cerita itu.Perusahaan itu diboikot karena menyinggungku. Reputasi Yulia menjadi sangat buruk. Dia sempat melakukan siaran langsung lagi, berharap mendapat simpati netizen. Sayangnya, tidak ada yang iba padanya. Bahkan, akunnya te

  • Influencer Licik Berkedok Pembantu   Bab 6

    Setelah Yulia pergi, Edward menghampiriku dan mengeluh, "Kamu nggak takut putri kita trauma melihat kejadian tadi?"Aku menyahut, "Manusia harus tumbuh dewasa. Kelak putri kita harus mewarisi perusahaan. Kalau masalah seperti ini saja nggak bisa dihadapi, gimana aku bisa menyerahkan perusahaan kepadanya?"Aku ingat putriku menjadi lemah dan penakut karena Yulia di kehidupan lampau. Jika ada masalah, putriku hanya bisa merajuk dan sedih.Kejadian hari ini memang akan menimbulkan trauma, tetapi lebih baik daripada membiarkannya memercayai Yulia begitu saja. Yulia bisa menjebak putriku kapan saja.Setelah berpikir sejenak, aku menambahkan, "Besok bawa dia pergi main. Anak kecil cuma perlu dibujuk."Edward sontak merangkul pinggangku, lalu bertanya dengan lirih, "Kalau begitu, gimana kamu bakal membujukku? Aku hampir kehilangan kesucianku."Aku teringat pada insiden di kehidupan sebelumnya. Yulia membius dan meniduri suamiku. Karena kejadian itu, Edward terpaksa menikahinya. Bisa dibilang,

  • Influencer Licik Berkedok Pembantu   Bab 7

    Ketika Yulia dibawa pergi, dia berkata, "Jolin, jangan senang terlalu cepat. Aku belum kalah, kamu belum mati. Paling-paling aku bakal dipenjara lima tahun. Saat keluar, usiaku belum 30 tahun. Aku masih muda. Edward pasti bakal menjadi milikku."Aku tergelak. "Kenapa kamu terus mengincar Edward? Apa karena dia menikahimu di kehidupan lampau?"Yulia terbelalak. Dia bertanya dengan tidak percaya, "Gimana kamu bisa tahu? Kamu juga terlahir kembali?"Aku mengangguk. Yulia tertegun sesaat sebelum bersikap normal kembali. Dia berkata, "Kamu pasti nggak tahu suamimu pada akhirnya cinta mati padaku, 'kan? Dia memang ditakdirkan untuk mencintaiku."Aku menggeleng, lalu bertanya, "Yulia, rupanya kamu nggak tahu gimana kamu mati di kehidupan lampau?"Yulia meninggal karena emboli cairan ketuban. Anaknya tidak punya detak jantung. Yulia awalnya merasa sesak, lalu akhirnya mengantuk dan meninggal di meja operasi.Namun, aku yang sudah menjadi roh saat itu menyaksikan semuanya dengan jelas. Ketika t

  • Influencer Licik Berkedok Pembantu   Bab 1

    Hal pertama yang kulakukan setelah terlahir kembali adalah memasang kamera tersembunyi di setiap ruangan di rumah. Begitu para pekerja selesai bekerja dan pulang, aku langsung duduk di sofa, lalu mengambil ponsel dan membuka aplikasi live streaming. Kebetulan, Yulia sedang siaran langsung."Teman-teman, hari ini bahan masakan sudah dibeli. Sebentar lagi kita bakal suruh Jolin untuk masak hidangan pertamanya dalam hidup."Komentar mulai mengalir deras di layar dan dalam sekejap, jumlah penonton di ruang siaran Yulia mencapai 5.000 orang.[ Sehari nggak nonton Yulia ngajarin istri manja, rasanya ada yang kurang! ][ Semoga di dunia ini nggak ada lagi yang namanya istri manja. ][ Yulia hebat banget, baru setengah bulan, Jolin sudah masuk dapur! ]Membaca komentar-komentar itu membuat hatiku terasa sedikit perih.Yulia diperkenalkan oleh agen sekitar setengah bulan yang lalu. Awalnya, aku merasa ragu karena dia tampak terlalu muda untuk menjadi pembantu rumah tangga. Namun setelah semingg

  • Influencer Licik Berkedok Pembantu   Bab 2

    "Nyonya, aku beli daging iga. Hari ini biar kuajarin masak iga asam manis ya," teriak Yulia begitu masuk ke rumah. Aku mendongak dan memperhatikan Yulia dari ujung rambut hingga ujung kaki. Pada akhirnya aku menyadari ada yang aneh di bagian kancing bajunya. Ternyata dia menyembunyikan kamera di sana."Nyonya, ayo ke dapur," katanya sambil melangkah menuju dapur dengan barang-barangnya tanpa menunggu responsku.Setelah aku mengikutinya ke dapur, dia mengambil celemek dan mencoba memakaikannya padaku. Aku mundur sedikit, lalu menatapnya dengan wajah datar dan berkata, "Aku nggak akan masak."Yulia tersenyum lembut. "Nyonya, jangan begitu. Kita sudah sepakat untuk belajar masak hari ini. Sebagai wanita mandiri generasi baru, kita harus bisa menghidupi diri sendiri, termasuk membuat makanan enak."Aku menatapnya dengan tenang dan bertanya, "Kalau aku yang masak, lalu kamu mau ngapain? Yulia, apa kamu lupa? Aku mempekerjakanmu sebagai pembantu, bukan sebagai guru hidup."Wajah Yulia terteg

Latest chapter

  • Influencer Licik Berkedok Pembantu   Bab 7

    Ketika Yulia dibawa pergi, dia berkata, "Jolin, jangan senang terlalu cepat. Aku belum kalah, kamu belum mati. Paling-paling aku bakal dipenjara lima tahun. Saat keluar, usiaku belum 30 tahun. Aku masih muda. Edward pasti bakal menjadi milikku."Aku tergelak. "Kenapa kamu terus mengincar Edward? Apa karena dia menikahimu di kehidupan lampau?"Yulia terbelalak. Dia bertanya dengan tidak percaya, "Gimana kamu bisa tahu? Kamu juga terlahir kembali?"Aku mengangguk. Yulia tertegun sesaat sebelum bersikap normal kembali. Dia berkata, "Kamu pasti nggak tahu suamimu pada akhirnya cinta mati padaku, 'kan? Dia memang ditakdirkan untuk mencintaiku."Aku menggeleng, lalu bertanya, "Yulia, rupanya kamu nggak tahu gimana kamu mati di kehidupan lampau?"Yulia meninggal karena emboli cairan ketuban. Anaknya tidak punya detak jantung. Yulia awalnya merasa sesak, lalu akhirnya mengantuk dan meninggal di meja operasi.Namun, aku yang sudah menjadi roh saat itu menyaksikan semuanya dengan jelas. Ketika t

  • Influencer Licik Berkedok Pembantu   Bab 6

    Setelah Yulia pergi, Edward menghampiriku dan mengeluh, "Kamu nggak takut putri kita trauma melihat kejadian tadi?"Aku menyahut, "Manusia harus tumbuh dewasa. Kelak putri kita harus mewarisi perusahaan. Kalau masalah seperti ini saja nggak bisa dihadapi, gimana aku bisa menyerahkan perusahaan kepadanya?"Aku ingat putriku menjadi lemah dan penakut karena Yulia di kehidupan lampau. Jika ada masalah, putriku hanya bisa merajuk dan sedih.Kejadian hari ini memang akan menimbulkan trauma, tetapi lebih baik daripada membiarkannya memercayai Yulia begitu saja. Yulia bisa menjebak putriku kapan saja.Setelah berpikir sejenak, aku menambahkan, "Besok bawa dia pergi main. Anak kecil cuma perlu dibujuk."Edward sontak merangkul pinggangku, lalu bertanya dengan lirih, "Kalau begitu, gimana kamu bakal membujukku? Aku hampir kehilangan kesucianku."Aku teringat pada insiden di kehidupan sebelumnya. Yulia membius dan meniduri suamiku. Karena kejadian itu, Edward terpaksa menikahinya. Bisa dibilang,

  • Influencer Licik Berkedok Pembantu   Bab 5

    Pada akhirnya, aku melepaskan Yulia. Masalah ini membuat dunia maya heboh selama beberapa hari. Para netizen yang hebat bahkan mengorek masa lalu Yulia yang kelam.Yulia bukan belajar dua bahasa asing secara autodidak, seperti yang dikatakannya. Dia adalah murid jurusan bahasa asing yang dikeluarkan oleh pihak kampus karena berselingkuh dengan dosen.Setelah dikeluarkan dari kampus, Yulia menjadi pembantu dan sering merayu suami orang. Jadi, bisa dibilang dia adalah pelakor profesional.Setelah datang ke rumahku, Yulia mendapati bahwa mengarang cerita tentang "melatih istri manja" bisa membuatnya populer. Begitu video pertama diunggah, langsung ada perusahaan yang menawarkan perencanaan untuknya. Demi uang, Yulia mengambil risiko dan akhirnya menciptakan tema cerita itu.Perusahaan itu diboikot karena menyinggungku. Reputasi Yulia menjadi sangat buruk. Dia sempat melakukan siaran langsung lagi, berharap mendapat simpati netizen. Sayangnya, tidak ada yang iba padanya. Bahkan, akunnya te

  • Influencer Licik Berkedok Pembantu   Bab 4

    Untuk memudahkan semua orang memahami situasi dan kronologinya, aku memundurkan sedikit rekaman di siaran langsung. Khawatir tidak ada yang menonton, aku langsung menghubungi asisten Edward, memintanya untuk membeli promosi.Tak sampai lima menit, jumlah penonton sudah mencapai 50 ribu orang.Setelah Yulia mengatakan bahwa dia "sangat peduli" pada Edward, Edward mengerutkan kening dengan jelas, "Kamu belum selesai juga? Cepat keluar!"Mata Yulia tiba-tiba memerah. "Tuan, apa Tuan masih nggak tertarik padaku? Aku benar-benar nggak mengerti. Apa yang bagus dari Jolin? Dia sama sekali nggak pantas untuk Tuan.""Nggak seperti aku. Aku bekerja keras dan pasti bisa pantas bersanding sama Tuan. Jolin cuma tahunya menikmati hidup dan nggak bisa apa-apa."Begitu kalimat itu keluar, layar siaran langsung meledak dengan komentar yang berhamburan.[ Apa-apaan ini? Ini semacam drama pendek? ][ Siapa yang lagi siaran langsung ini? ][ Kalian nggak lihat nama siarannya? Ini Jolin yang siaran langsun

  • Influencer Licik Berkedok Pembantu   Bab 3

    Sore itu, baru saja aku terbangun dari tidur siang ketika ponselku memberi notifikasi bahwa Yulia sedang live streaming lagi. Saat aku baru saja hendak menontonnya, terdengar ketukan di pintu. Aku buru-buru menutup siaran langsungnya dan Yulia masuk sambil membawa sebuah gaun."Nyonya, ini pakaian untuk pesta besok. Kalau nggak ada masalah, aku akan menyetrikanya," katanya.Aku melirik gaun itu dan langsung merengut, "Ganti. Aku mau pakai batik."Besok adalah acara lelang batik dan memang diwajibkan untuk mengenakan batik. Aku sudah menyampaikan hal ini kepada Yulia sejak lama.Alasannya tetap membawakan gaun ini mungkin karena ada beberapa orang mulai meragukan narasinya tentang aku di siaran langsung tadi. Jadi, dia ingin menguatkan citranya lagi sebagai "pahlawan" dan aku sebagai istri yang lemah.Seperti yang kuduga, setelah mendengar jawabanku, Yulia mencoba membujukku, "Nyonya, aku tahu Tuan suka melihat Nyonya memakai batik, tapi bukankah Nyonya sendiri lebih suka gaun? Sebagai

  • Influencer Licik Berkedok Pembantu   Bab 2

    "Nyonya, aku beli daging iga. Hari ini biar kuajarin masak iga asam manis ya," teriak Yulia begitu masuk ke rumah. Aku mendongak dan memperhatikan Yulia dari ujung rambut hingga ujung kaki. Pada akhirnya aku menyadari ada yang aneh di bagian kancing bajunya. Ternyata dia menyembunyikan kamera di sana."Nyonya, ayo ke dapur," katanya sambil melangkah menuju dapur dengan barang-barangnya tanpa menunggu responsku.Setelah aku mengikutinya ke dapur, dia mengambil celemek dan mencoba memakaikannya padaku. Aku mundur sedikit, lalu menatapnya dengan wajah datar dan berkata, "Aku nggak akan masak."Yulia tersenyum lembut. "Nyonya, jangan begitu. Kita sudah sepakat untuk belajar masak hari ini. Sebagai wanita mandiri generasi baru, kita harus bisa menghidupi diri sendiri, termasuk membuat makanan enak."Aku menatapnya dengan tenang dan bertanya, "Kalau aku yang masak, lalu kamu mau ngapain? Yulia, apa kamu lupa? Aku mempekerjakanmu sebagai pembantu, bukan sebagai guru hidup."Wajah Yulia terteg

  • Influencer Licik Berkedok Pembantu   Bab 1

    Hal pertama yang kulakukan setelah terlahir kembali adalah memasang kamera tersembunyi di setiap ruangan di rumah. Begitu para pekerja selesai bekerja dan pulang, aku langsung duduk di sofa, lalu mengambil ponsel dan membuka aplikasi live streaming. Kebetulan, Yulia sedang siaran langsung."Teman-teman, hari ini bahan masakan sudah dibeli. Sebentar lagi kita bakal suruh Jolin untuk masak hidangan pertamanya dalam hidup."Komentar mulai mengalir deras di layar dan dalam sekejap, jumlah penonton di ruang siaran Yulia mencapai 5.000 orang.[ Sehari nggak nonton Yulia ngajarin istri manja, rasanya ada yang kurang! ][ Semoga di dunia ini nggak ada lagi yang namanya istri manja. ][ Yulia hebat banget, baru setengah bulan, Jolin sudah masuk dapur! ]Membaca komentar-komentar itu membuat hatiku terasa sedikit perih.Yulia diperkenalkan oleh agen sekitar setengah bulan yang lalu. Awalnya, aku merasa ragu karena dia tampak terlalu muda untuk menjadi pembantu rumah tangga. Namun setelah semingg

DMCA.com Protection Status