Dari sisi lain, Phoenix telah berada di belakangnya, Joe Quintus berjalan selangkah demi selangkah menuju Yulian Quintus, seperti iblis yang keluar dari neraka. "Lepaskan tuan muda!" Tigre meraung saat dia tertatih-tatih menghampiri Kamaitachi dengan kepala yang berlumuran darah. Lumpuhkan dia, Joe memberikan perintah dengan tenang. Phoenix melintas, meninggalkan bayangan di belakangnya saat dia menyerang Tigre. Rambut merahnya tergerai seperti air terjun merah tua yang berkilauan di langit malam. Bam! Dengan tendangan seperti cambuk, Tigre kembali disapu oleh Phoenix. Meskipun Tigre menderita luka berat, namun dia masih merupakan kaum elit berperingkat tinggi di Dua Belas Zodiak keluarga Quintus. Sambil menggertakkan giginya, dia mengerahkan setiap ons kekuatan di dalam tubuhnya untuk melawan Phoenix. Namun, lukanya terlalu parah, sementara wanita berambut merah itu terlalu kuat. Karenanya, Tigre tidak bisa bertahan lebih dari beberapa gerakan sebelum dia berhasil dikal
Seperti yang sudah diharapkan dari pahlawan generasinya, pidato Carson Yorke terdengar sangat sederhana dan ringkas, tanpa ada niatan yang tersembunyi sedikitpun. Apa pun yang ada di dalam pikirannya, mulutnya telah menyampaikannya dengan keras. Dua puluh dua bangsawan saling bertukar pandang. Tidak ada seorangpun yang berani berdiri dan menjadi orang yang pertama pergi. Tyr Summers mulai tidak sabar. Dengan santai dia mengambil pisau dan melemparkannya ke udara. Seketika terdengar bunyi suara berderu, pisau itu jatuh dari langit, menusuk tepat ke tengah meja. “Kalian bisa pergi. Jika kalian tidak pergi, dalam waktu tiga puluh detik, aku akan mulai memotongmu," ucap Tyr, sambil mengeluarkan ponselnya dan memulai dengan hitungan mundur. Akhirnya, tuan pertama mulai mengertakkan giginya dan berdiri. Dia memberi hormat kepada Carson sebelum berbalik untuk pergi, berjalan dengan cepat. Setelah mencapai pintu, dengan sengaja dia menoleh ke belakang untuk melihat apakah ada yang meng
Tyr Summers sangat mengagumi keterusterangan dari Joe Quintus. Dia mengangkat bahunya dan berkata, "Mari kita dengarkan." Joe berkata, “Hari ini, kau dan aku telah mengalahkan Yulian Quintus dalam upaya melakukan kerjasama. Dia adalah pewaris pertama dari keluarga Quintus. Besok pagi, begitu berita ini sampai ke telinga Jakoda Quintus, dia pasti akan gila. Begitu dia marah, dia akan mengerahkan seluruh pasukan keluarga Quintus ke Riverdale, mengincar mu.” “Tentu saja, aku tahu kau adalah orang yang sangat kuat, tetapi keluarga Quintus merupakan suku terkemuka di selatan, jadi kau tidak boleh meremehkan mereka. Bahkan jika mereka tidak dapat melakukan apa pun untukmu, kau memiliki keluarga dan teman. Aku dapat menjamin bahwa kau tidak akan dapat memastikan keselamatan semua orang ketika itu terjadi.” Tyr sedikit mengernyit. Joe benar. Ketika kepala rumah tangga dari keluarga elit menjadi gila, akan sangat sulit untuk mengendalikan semuanya. “Jadi, Tyr, bunuh Jakoda Quintus. Se
Ketika Jakoda Quintus pertama kali datang untuk mencari layanan akupunktur, dokter tua itu merasa ketakutan. Tapi sekarang, dia sudah terbiasa.Dia balas tersenyum pada Jakoda dan berkata, “Tuan. Quintus, persiapannya sudah selesai. Silahkan ikuti saya." "Bagus."Jakoda dan Naga Hitam mulai memasuki halaman, sementara dua pengawal berpakaian hitam lainnya berjaga di luar pintu. Begitu masuk, Jakoda dan dokter tua itu memasuki sebuah ruangan kecil. Naga Hitam berhenti mengikuti mereka, tetap berada di luar ruangan. Seperti biasa, dokter tua itu telah menyiapkan seperangkat alat yang diperlukan. Pertama, dia membiarkan Jakoda minum secangkir teh herbal yang khusus diseduh untuknya, lalu, dia meminta Jakoda untuk berbaring di kursi malas. Di samping mereka sudah tersedia sederet jarum yang sudah disterilkan. Dokter tua itu mengambil sebuah jarum dan mulai menusukkannya perlahan ke salah satu titik akupunktur di dahi Jakoda. "Tuan. Quintus, bagaimana perasaanmu akhir-akhir ini?
Udara didalam ruangan itu tiba-tiba membeku, diantara mereka semua hanya Naga Hitam yang paling terkejut. Karena dia tidak pernah mengantisipasi reaksi dari sang pemuda itu dengan cepat dan seakurat ini. Naga Hitam adalah orang yang memulai serangan itu, tetapi untuk beberapa alasan, jarum itu tengah berada diatas tenggorokannya. Mengesampingkan pertanyaan apakah jarum itu bisa membunuh, tindakan ini saja sudah cukup untuk membuat Naga Hitam mengerti perbedaan kemampuan antara dirinya dan pemuda ini. Dia bukan tandingan Tyr Summers, dan mungkin bahkan tidak bisa menahan satu serangan pun darinya. Naga Hitam berusaha untuk tenang, sementara Jakoda Quintus juga melakukan hal yang sama. "Kau siapa?" tanya Jakoda. Meskipun dia sudah memiliki firasat, namun dia tidak berani mengambil kesimpulan dengan mudah. Tyr menarik tangannya sambil tersenyum dan berkata, “Tuan Quintus, orang yang cerdas seperti Anda pasti tahu siapa saya. Tapi untuk menunjukkan sopan santun saya, saya masih aka
Jakoda Quintus memiliki pemikiran yang sama. Dia menduga bahwa Tyr Summers mencoba menggunakan metode ini untuk membuat keluarga Quintus saling membunuh satu sama lain. Tetapi pada saat itu, telepon Jakoda berdering. Penelepon itu adalah perwakilan intel dari keluarga Quintus.Tadi malam, Joe Quintus telah memberikan jaminan pada Tyr bahwa semua informasi yang akan di sampaikan kepada Jakoda akan ditutup sampai pagi, sehingga Jakoda tidak akan segera mengetahui bahwa Yulian dan pasukannya telah sepenuhnya dimusnahkan di Riverdale. Sepertinya Joe telah melakukannya. Sulit untuk membayangkan bahwa dia pernah menjadi anak haram yang tidak berdaya yang bahkan tidak dihormati oleh para pelayan keluarga Quintus sekalipun. Namun, anak haram ini telah berturut-turut melakukan hal-hal yang tak terbayangkan. Orang seperti itu terlalu mengerikan. Usai panggilan telepon, Jakoda merasa tubuhnya lemas. Ponselnya jatuh dari tangannya dengan bunyi yang mendentum, dan rasa sakit yang membelah m
Pada saat itu, kedua kepribadian dari Joe Quintus seolah-olah telah muncul, menjadi satu. Dia menatap bungalo dengan sorot matanya yang lembut saat dia mengenang ingatan mengenai keluarganya yang tinggal di dalamnya. Tetapi ketika dia berbalik untuk melihat ke luar halaman, tatapannya dipenuhi dengan permusuhan. Saat itu, sebuah mobil hitam melaju menuju rumah dan berhenti di luar gerbang halaman. Pintu terbuka dan Jakoda Quintus keluar, dengan Naga Hitam berada di belakangnya. Joe memang mengharapkan kedatangan Jakoda, jadi dia merasa tidak terganggu atau bahkan terkejut dengan keberadaannya. Jika Tyr Summers tidak membunuh Jakoda, dia pasti akan memberi tahu Jakoda bahwa dia, Joe Quintus, yang telah membunuh Yulian Quintus dengan tangannya sendiri. Dengan demikian, Jakoda tidak akan pernah membiarkan dirinya pergi. Waktu sudah menunjukkan pagi hari dan matahari bersinar dengan cerah. Tapi di mata Joe, saat Jakoda dan Black Dragon datang, dia bisa dengan jelas melihat awan gelap
Joe Quintus malah tertawa terbahak-bahak. Sebelumnya, Joe akan berlutut di tanah, tubuhnya akan gemetar karena melihat Jakoda Quintus semarah ini. Tapi sekarang, rasa permusuhan dan ketangguhan yang dia tunjukkan malah mengintimidasi sikap Jakoda. “Kau tidak perlu menyangkal jika kau yang melakukannya. Itu sudah tidak penting lagi bagiku. Bagaimanapun juga, itu adalah kau atau Yulian Quintus. Bukan orang lain. Sekarang Yulian sudah mati, berikutnya adalah kau,” ucap Joe. Seperti disambar petir, ketakutan terburuk Jakoda akhirnya terjawab. Jawabannya sekilas menyiratkan bahwa Joe memang mengaku membunuh Yulian, menghancurkan harapan terakhir Jakoda. "Apakah benar kau yang membunuh Yulian?" Jakoda bertanya dengan suara gemetar, mencoba perjuangan terakhirnya. "Betul sekali. Akulah yang membunuhnya. Kau tidak melihat ekspresi putus asa di wajahnya ketika aku menginjaknya. Dia bahkan lebih buruk dari seekor anjing, hahaha…” "B * sat, dia adalah kakak laki-laki kandungmu!" "Tida
Sosok Naga emas itu terus saja bergejolak di tangan sang malaikat. Saat binatang agung itu dilepaskan dari kekangannya, dia tampak membuka mulutnya lebar-lebar dan menggigit sosok malaikat itu. Tyr mengayunkan Pedang Surgawi yang ada di tangannya secara bersamaan. “Jiwa Pengikat!” Dia melakukan langkah keenam dari Jurus Tujuh Formasi Pedang dengan santai. Awalnya, jurus teknik pedang ini milik alam Dewa. Karena Tyr telah menjadi seorang Dewa, maka dia mampu menunjukkan kekuatan penuhnya dari Tujuh Jurus Pedang. Itu adalah sejenis serangan yang ampuh dan tiada tara. Tyr telah membuka celah yang besar di dalam ruang kehampaan, dan retakan itu masih terus saja meledak di hadapan Apophis. Menghadapi serangan yang begitu mengerikan, Apophis tidak berani menganggap enteng. Penghalang energi besar yang langsung menyelimuti tubuhnya dan memblokir serangan Tyr. Dengan satu pukulan saja, penghalang energi miliki Apophis telah hancur. Dia juga diledakkan oleh serangan itu dan terhempas hingga
Bola cahaya energi yang sangat menakutkan lainnya telah turun dari langit. Benda itu tampak seolah-olah seperti meteorit raksasa dari luar angkasa yang telah jatuh dari langit. Area putih yang luas secara tiba-tiba muncul di depan mata mereka. Garis meridian dari pembangkit tenaga Transformasi yang mengalami fluktuasi energi yang menakutkan itu telah hancur, dan saat ini mereka tengah berada di ambang kematian. Apakah itu para Demigod atau pembangkit tenaga umum, mereka semua merasa bahwa kematian telah mendatangi mereka dan tidak satupun dari mereka yang dapat melarikan diri. "Ini sudah berakhir!" Jim menutup kedua matanya. Formasi Ragnarok telah hancur seketika di bawah serangan kedua Apophis. Semua orang tengah dihadapkan pada situasi kematian yang putus asa ini. Boom! Bola cahaya kedua kembali terjatuh dari langit. Namun, itu tidak menyebabkan kehancuran yang sangat mematikan yang sama seperti yang dibayangkan oleh semua orang. Sebaliknya, mereka seolah-olah telah memasuki se
Pada saat ini, hampir setengah dari pejuang elit dengan kemampuan yang mumpuni telah mati di bawah penindasan Apophis. Bahkan para jenderal yang berasal dari Istana Regal pun turut menderita korban jiwa. Apophis mendorong tubuhnya untuk maju hingga sejauh satu kilometer lagi. Saat ini sosoknya hampir saja melayang di atas kepala semua orang. “Aku telah kehilangan! Berapa lama lagi kita harus menunggu kedatangan Tyr untuk muncul di sini?” Tanpa terasa Dillon dan Keane memuntahkan darah segar. Penindasan yang sangat mengerikan itu bahkan telah membuat mereka seolah-olah merasa semua tulang belulang di tubuhnya hampir saja patah. "Jika dia tidak muncul sekarang juga, maka kita semua akan mati!" Jim tidak berani mengamati Kompas Nostro secara terus menerus. Sebaliknya, dia memusatkan perhatiannya secara penuh pada Formasi Ragnarok. Tampaknya telah mengaktifkan formasi kuno secara khusus. Detik berikutnya, pancaran cahaya berwarna putih itu, kini telah menjadi jauh lebih lemah, sekali l
"Dia ada di sini!" Semua orang yang ada di Gunung Rospids menjadi waspada saat mereka menyaksikan kekuatan yang super dahsyat menyapu mereka dari cakrawala. "Mulai buat formasi ini!" raungan Jim terdengar sangat kuat, dan semua orang mulai menggunakan kekuatan yang penuh dan menuangkannya ke dalam Formasi Ragnarok. Tak lama, sinar cahaya yang tak terhitung jumlahnya mulai mengalir langsung ke atas langit dan terhubung dengan pusaran air besar diatas langit. “Energi pedang senilai tiga ribu kilometer!” Swoosh! Swoosh! Swoosh! Ratusan ribu energi pedang yang terbang keluar dari pusaran air saat mereka membentuk gelombang pasang dan melesat lurus ke arah Apophis.Ruang kehampaan itu tampak bergetar dengan hebat. Energi pedang itu mulai mengalir dengan deras dan terhempas lebih dari sepuluh kilometer. "Pedang Pembunuh Dewa!" Apophis tampak melayang di atas udara. Senyum gembira segera muncul di wajahnya di hadapan gelombang energi pedang yang tengah mengamuk.“Aku tidak percaya bah
Di menara kristal yang tampak menjulang tinggi dan terletak di Kutub Utara, terdapat lapisan cahaya berwarna keunguan dan membungkus seluruh tubuh Apophis, yang sepertinya ditempa oleh pihak Amethyst. Di bawah kepemimpinan Uskup Kegelapan dan Pendeta Kegelapan, banyak dari pihak eksekutif puncak GPE berlutut di tanah dan menyembah Apophis. Sebuah pusaran besar telah terbentuk diatas langit. Terbentuk dengan konvergensi reiki yang ada di seluruh Kutub Utara. Akhirnya tubuh Apophis melesat terbang ke atas udara. Dia membuka mulutnya dan menyedot reiki yang ada di pusaran dengan ganas. Tak lama kemudian, dia menyedot seluruh pusaran itu ke dalam tubuhnya. Argh! Bunyi raungan yang nyaring, awan petir yang ada di sekelilingnya mulai mengacak-acak seluruh penjuru wilayah. Setelah beberapa saat, punggung Apophis mulai retak, dan sayap berwarna keemasan mulai keluar dari punggungnya. Dua buah sayap, empat buah sayap, enam buah sayap… Pada akhirnya, jumlah total keseluruhan sebanyak enam be
Meskipun saat ini jarak Tyr hanya berada sekitar sepuluh kilometer jauhnya, Xavion dan Magus tidak bisa menahan perasaan mereka bahwa saat ini mereka telah memiliki keinginan untuk berlutut dan menyembahnya. Bahkan Cicero, Putra Surgawi, merasakan lemas di sekujur kakinya dan tubuhnya juga tampak gemetar. Arghh! Arghh! Arghh! Deru Naga Emas terdengar datang tanpa henti, raungannya bergema hingga ke seluruh penjuru dunia. Tak lama kemudian, Tyr menginjak Naga Emas itu dan turun dari ruang kehampaan untuk sementara sosok Naga Abadi masih melayang di atas udara. "Tyr, selamat karena kau telah menjadi seorang Dewa." Kelompok itu tidak bisa menahan luapan kegembiraan didalam hati mereka saat mereka berjalan menuju Tyr. "Hmm." Tyr menyelipkan cahaya agung yang memancar dari tubuhnya. Cahaya berwarna keemasan yang bersinar di tubuhnya kini berangsur-angsur menghilang. Ketika dia telah dilahirkan kembali, dia merasakan seluruh tubuhnya tampak dipenuhi dengan kekuatan, dan dia baru saja m
"Pergi dari sini! Pergi dari sini! Pergi cepat!" Cicero melambaikan tangannya hingga berulang kali. Dia tidak menyangka jika julukannya sudah tersebar luas di dalam Pasukan Naga. Bahkan para Demigod seperti Magus sudah mengetahui identitasnya. Cicero berkata, “Namaku Cicero Julus! Dan aku juga bukan kucing yang terangsang!” Magus menatap wajah Cicero dari ujung kepala hingga sampai ujung kaki, sejumlah pertanyaan ketika mulai bermunculan di dalam benaknya. Dia tidak bisa diam, “Bung, kudengar kau diundang oleh pasukan itu untuk menjelajahi makam kerajaan Kaisar Martyn bersama dengan Tyr di masa lalu.”Setelah itu, kau juga berhasil menghancurkan ruang kehampaan bersama dengan sejuta pasukan tentara tanah liat di dalam makam kerajaan. Mengapa kau tiba-tiba muncul di sini? Menurut Tyr, kemungkinan besar yang terjadi karena kau telah bereinkarnasi menjadi Kaisar Martyn. Lalu, kau telah berhasil naik ke alam surga di bawah pengawalan para prajurit dari tanah liat itu.” "B*rengsek Alam S
Magus, Xavion, dan Max tercengang saat melihat pemandangan ini. Ketiganya dengan cepat bergerak mundur ke tempat yang lebih aman. Bukit tempat Tyr berdiri telah hancur total oleh sambaran petir surgawi pertama. "Apa-apaan?” Tyr tampak lebih lemah dari Ulricus, tapi gunturnya jauh lebih kuat! Bagaimana dia akan menanggung semua ini? Saat itu, petir surgawi kedua mulai berkumpul di atas langit. Tyr mendapatkan serangan langsung oleh sambaran petir. Kelihatannya, perjuangannya akan lebih berat dari Ulricus. Ketika Ulricus menjalani ujian sebelumnya, beberapa petir surgawi yang dihempaskan pertama kali tidak menimbulkan banyak ancaman baginya. Namun, Tyr menganggapnya bahwa Gemuruh ini cukup menantang! Petir surgawi kedua juga tampak memanfaatkan situasi ini. Diikuti oleh yang ketiga dan keempat... Puncak gunung di bawah kakinya telah tenggelam, dan banyak lubang hitam yang menakutkan muncul di sekelilingnya saat kilat surgawi kelima meledak di dalam tubuh Tyr. Pertama, Xavion dan
"Tuan!" Gargamel dan yang lainnya yang berdiri saat itu juga sempat terpana saat melihat pemandangan yang terjadi di hadapannya. Kemudian dia mulai berteriak, "Pendeta, bagaimana kau bisa mengkhianati Tuan kita?" "Apa yang sebenarnya terjadi?" Xavion, Magus, dan yang lainnya semua ikut tercengang. Dari kelima pilar cahaya, salah satu pilarnya tiba-tiba padam. Tubuh Lydia tampak melayang diatas udara. Noda darah berwarna merah cerah yang tak terhitung jumlahnya muncul pada gaun putihnya. Jangan… Pada saat yang sama, Ulricus, Gargamel, dan Tyr semuanya berteriak bersamaan. Lydia telah memilih untuk menghancurkan dirinya sendiri pada saat kritis ketika Ulricus akan menjadi seorang Dewa. Sinar cahaya itu telah keluar dari tubuh Lydia. Kedua mata Ulricus sempat menampilkan perasaan takut saat dia berseru, "Pendeta, kau telah mengkhianatiku! Aku harus membantunya untuk menjadi seorang Dewa. Kau pernah berkata bahwa kau ingin hidup berdampingan denganku setelah menjadi seorang Dewa. Kita