"Bukan kau?" Benoit terkejut.“Terkadang aku memang bersikap ceroboh, tapi aku tidak bodoh,” dengus Ansel sebelum menjelaskan dirinya sendiri. “Ettore turut bersama dengan Jules. Lalu pembunuh macam apa yang telah berhasil melukai mereka? Seseorang yang memiliki kekuatan seperti sosok setengah dewa?”“Kau sudah sangat mengenalku. Aku memang memiliki cita-cita untuk menjadi patriarki dalam keluarga White, dan bahkan aku telah berfantasi tentang hal itu! Namun, aku berniat untuk memperjuangkannya secara adil dan jujur. Aku tidak akan pernah menyelesaikan segala sesuatu dengan bermain kotor!”"Apakah itu benar-benar bukan kau?" Benoit masih menaruh curiga pada Ansel."Tidak." Ansel menggelengkan kepalanya dengan tegas. Kemudian dia berjalan keluar dari ruang kerjanya, setelah memikirkan sesuatu. "Mungkinkah itu dia?"Ansel buru-buru berjalan ke gedung yang lain.Jehan telah dikunci di kamarnya sendiri di dalam gedung. Dengan dipenuhi amarah, dia berusaha untuk tidak melampiaskan amarahnya
“Ansel, kau tidak bisa pergi menemui Jules pada saat kritis seperti sekarang ini,” saran Benoit sambil mengejar Ansel."Jangan pernah coba untuk menghentikanku!"Ansel selalu membanggakan dirinya sebagai orang yang jujur dan lurus dalam tindakannya, tetapi sekarang dia telah disalahkan atas sesuatu yang tidak dia lakukan. Sedikit banyak, dia merasa tidak nyaman. Karena itu, dia ingin mengunjungi Jules untuk menjernihkan masalah yang ada.“Ansel, kenapa kau begitu bodoh? Tidak ada yang salah padamu karena kau tidak melakukan hal ini,” ucap Benoit, tubuhnya berkeringat deras karena merasa cemas.“Bahkan jika kau tidak bertanggung jawab, kau akan dianggap bersalah jika kau berinisiatif untuk pergi menemui Jules untuk menjelaskan kesalahpahaman ini. Pada saat itu, semua orang akan menganggap bahwa kau memang bersalah. Kejahatan ini akan benar-benar menjadi milikmu.”“Ansel, kau tidak boleh bertindak gegabah. Seseorang pasti bertanggung jawab akan hal ini, mencoba menciptakan keributan
“Pengawal! Bunuh dia!” Ansel mengeluarkan raungannya yang menggelegar.Ettore tidak hanya dikelilingi oleh sejumlah besar pejuang, tetapi banyak orang yang telah mendengar berita itu dan mereka segera bergegas untuk datang ke lokasi pertempuran. Hal ini sempat menjadi sensasi akibat kehebohan yang dilakukan Ettore malam ini.Sedangkan Jules baru saja mendapatkan perawatan lukanya dengan cara dijahit dan dibalut, sehingga lukanya tidak akan lagi menjadi masalah yang besar. Alih-alih pergi tidur, dia malah berjalan menuju ke tempat Tyr dan Olympias tinggal, berharap dia dapat berbicara dengan mereka.Ketika Jules tiba, Quent segera bergegas ke arahnya dengan langkah yang sangat waspada. Dia juga memiliki beberapa orang pria bersamanya. "Tuan Jules, sebuah insiden besar telah terjadi!""Apa ada masalah?" Jules menoleh untuk melihat Quent dan bertanya padanya.Quent menjawab, “Baru saja, Ettore menemui Tuan Ansel dan menuduhnya di depan umum. Kedua belah pihak saat ini sedang bertarung. Pe
"Aku percaya padamu!" jawab Jules, mencoba untuk menjaga sikapnya agar tetap rendah hati.“Aku percaya jika Ansel bukanlah tipe orang yang mampu merugikan keluarganya sendiri. Kejadian ini sepenuhnya adalah salahku.”“Tuan Jules...” Ketika Ettore melihat pemandangan itu, hatinya merasa sangat terganggu.Jules tiba-tiba menoleh dan menatap wajah Ettore, "Diam!" Pada akhirnya, Ettore akan mundur dan tidak berani mengatakan sepatah kata pun.“Ansel, aku akan bertanggung jawab penuh atas semua masalah ini. Apa yang kau ingin kami lakukan agar kami bisa lolos dari semua masalah ini?”"Kau akan bertanggung jawab penuh?" Ansel tertawa.Benoit langsung bertanya, “Jules, apa maksudmu dengan semua itu? Ettore yang telah melakukan kesalahan, tetapi kau akan menerima hukumannya atas namanya? Bagaimana kau akan dimintai pertanggung jawaban jika aku mengatakan bahwa Ettore telah berencana melakukan pemberontakan hari ini?”Ekspresi Jules tampak berubah secara drastis.“Seorang pria harus bisa menang
Ortwin dikatakan bertanggung jawab atas keselamatan dan rutinitas harian dari Regis ketika dia baru lahir. Faktanya, Ortwin telah bersamanya selama Regis masih hidup. Ortwin masitampak penuh energi meskipun Regis sakit parah dan hari-harinya telah ditentukan. Tahun ini, lelaki tua itu akan berusia hampir satu abad.Ortwin mulai bergerak ke arah mereka. Ansel dan Jules bergegas maju untuk menyambutnya.Terlepas dari kenyataan bahwa dia hanya seorang pelayan, namun pria tua itu memegang posisi tinggi di keluarga White. Bahkan jika Ansel dan yang lainnya bertemu dengan Ortwin, maka mereka akan menunjukkan rasa hormat padanya.Olympias dan Jules segera pergi ke desa untuk menerbangkan layang-layang bersama. Regis sesekali datang dan membawa Ortwin bersamanya. Penampilan Ortwin tidak banyak berubah berdasarkan ingatannya. Saat itu Ortwin tampak sangat tua bagi anak seusianya, terutama janggut putih yang menempel di dagunya, yang menjadi ciri khasnya. Olympias suka mencabuti bulu janggutnya
Menara Regis memang terletak di tengah area pegunungan.Angin bertiup sedikit kencang. Rasanya cukup mengejutkan jika ada seseorang yang saat ini sedang duduk diluar untuk memancing. Apalagi, di kala cuaca sudah memasuki musim dingin, ikan-ikan yang berkeliaran bahkan lebih kecil kemungkinannya untuk dapat menggigit umpan. Regis telah duduk di sana selama beberapa waktu, namun sampai dengan saat ini tak satupun ikan yang berhasil ditangkapnya.“Bagaimana kalau kita masuk dulu?” Olympias mulai mendesak, hatinya terasa sakit saat menyadari kondisi Regis."Tidak. Aku belum berhasil menangkap ikan-ikan itu. Aku belum bisa masuk ke dalam rumah. Jika aku kembali, maka aku tidak akan bisa mendapatkan kesempatan lagi.”“Kenapa kau terlalu memaksakan diri?” Olympias tampak bingung.Regis hanya tertawa lirih, “Karena aku ingin memasaknya untukmu.”Jauh di dalam lubuk hatinya, Olympias merasa terkejut. Beberapa kenangan lama seketika mencuat kembali di dalam benaknya. Dia teringat pada hari
Suasana hati Regis yang mulai membaik saat ini sedikit berkurang saat dia menatap keatas langit yang berangsur-angsur telah berubah secara gelap. "Nak, sudah hampir malam," ucapnya sambil menghela napasnya. “Sudah waktunya kita pulang.”"Baik."Olympias mengangguk dan membantu Regis masuk kedalam kedalam rumah. Saat ini hidangan ikan arwana itu sudah matang. Ortwin juga sudah menyiapkan berbagai hidangan lainnya. Semua hidangan yang disajikan berbentuk sederhana, tetapi semuanya tampak lezat.Regis duduk diatas meja. Wajahnya terlihat sedikit pucat. Setiap beberapa detik, pria itu terbatuk-batuk hingga beberapa kali.“Tuan, kondisimu tidak dalam keadaan sehat. Mengapa kau tidak kembali ke kamarmu dan beristirahat terlebih dahulu?” Ortwin menjadi semakin khawatir ketika dia melihat kondisi Regis yang terserang batuk.Regis menggelengkan kepalanya sebagai bentuk penolakan. “Paman Ortwin, aku baik-baik saja. Yang ingin kulakukan saat ini hanyalah makan enak bersama Oly. Kau juga haru
Karena itu, Regis hanya bisa menghela napasnya dan menambahkan, “Namun, masih ada pertempuran konflik yang terjadi dalam internal di dalam keluarga kami. Orang-orang itu adalah duri yang ada di sisiku.” Pada saat ini, Regis kembali terbatuk dengan sangat keras.Olympias buru-buru menjawab, “Kakek, cuaca di sini cukup berangin. Seharusnya kita tidak tinggal di sini lebih lama lagi.”“Aku baik-baik saja, nak. Aku hanya ingin menikmati angin yang bertiup sepoi-sepoi,” ujar Regis seraya tersenyum. “Meskipun aku belum memberikan pengumuman, namun orang-orang itu sudah saling memukul untuk memperebutkan posisi dari pimpinan keluarga ini. Nak, apakah kau sudah tahu? Menurut pendapatku, hanya ada dua orang yang paling memenuhi syarat untuk dapat menggantikan patriarki keluarga ini.”“Salah satunya adalah ayahmu, tetapi sayangnya dia sudah wafat. Paman Dillon adalah kandidat yang lainnya, bahkan dia lebih tidak bisa diandalkan. Dia, menjadi kandidat yang pertama, namun sayangnya dia berasa d