Jabir memegang alphabet batu di tangannya dan bergegas menyerang sang jenderal dengan kecepatan tinggi. Kemudian, dia menempatkan benda itu di tangannya tepat di kedua alis sang jenderal.Dalam sekejap, jenderal yang masih hidup dan menyerang tadi tiba-tiba berhenti bergerak.Jabir memanfaatkan situasi yang ada dengan menembakkan koin tembaga yang diikat dengan benang merah panjang dari tangannya. Kemudian dia melilitkan benang itu ke sekitar tubuh sang jenderal hingga membentuk sebuah lingkaran.Setelah mengalami jeda singkat, sang jenderal mulai merasa panik dan seluruh tubuhnya tampak gemetar. Koin tembaga yang melilit tubuhnya terus saja mendengarkan bunyi suara yang berderak.“Dengarkan perintahku! Roh matahari, bulan, dan bintang, dewa tertua segera turunlah ke sini! Kejahatan yang besar pernah ada didalam tubuh ini, bebaskan kami dari iblis ini! Saat ini Aku akan mengalahkanmu dengan kata-kata yang damai!" Jabir memutar pedang kayu berwarna abu-abu di tangannya dan berteriak
Lingkaran keemasan yang mengelilingi tubuh Tyr dengan cepat segera menghilang. Tyr tidak merasakan perubahan sedikit pun pada tubuhnya, tetapi buku The Song of The Empire yang berada di tangannya adalah nyata.Tyr tidak terlalu memikirkannya dan tanpa sadar dia segera menyimpan buku itu.Pada saat itu, salah satu kaki Tyr masih terjebak dalam salah satu rantai besi. Dia menariknya dengan ganas dan langsung segera memutuskannya.Raungan gila orang tua yang aneh itu terdengar dari altar. Sporus mulai terbakar emosi. Pria itu telah merencanakan semua skenario ini dan bekerja keras selama seratus tahun dan berharap momen ini akan segera berhasil, tetapi dia tidak menyangka jika masalah sebesar itu akan muncul pada saat yang kritis seperti ini.Swoosh, swoosh, swoosh!Aura yang sangat mengerikan segera meledak dari dalam tubuhnya. Ke mana pun aura itu pergi, maka dia akan meledak seperti bom, menghancurkan segala sesuatu yang ada di sekitarnya dengan liar.Tak lama, altar mulai runtuh
Pada saat itu Blade Hero adalah seorang pejuang di puncak Transformasi. Dia dijuluki sebagai prajurit paling kuat di Alam Demigod. Gelar itu terbukti dengan sendirinya dalam hal kekuatan yang sangat menakutkan.Namun, berdasarkan momentum dari si tua aneh ini, mungkin sosoknya jauh lebih menakutkan daripada Pahlawan Pedang.Sekali lagi pria tua itu kembali bergegas menuju kearah Tyr dan beberapa orang lainnya. Hanya masalah waktu sebelum akhirnya semua orang tewas di tangannya akibat serangan liar dan brutal dari sosok orang tua itu. Bagaimanapun juga, seorang pejuang yang ada di Alam Transformasi akan sangat jauh berbeda dari yang lainnya. Setelah memasuki Alam Transformasi, maka akan terbentuk sebuah jurang alami yang terjadi diantara setiap tahap dan tahapan berikutnya.Kekuatan yang dimiliki oleh Tyr dan Dillon adalah kekuatan yang paling banyak berada di tahap tengah dan akhir dari sebuah Transformasi. Mereka tidak bisa menandingi kekuatan Sporus, seorang pejuang dari puncak Tr
Baxter hanya berdiri di sana dan terdiam.“Baxter, saat itu aku sedang menjagamu disana. Alangkah tidak sopan jika saat ini lupa untuk mengucapkan terima kasih dan menentang keberadaanku. Bagaimana kalau aku memberimu kesempatan untuk menebus diriku sendiri? Jika kau dapat membantuku untuk mendapatkan kembali keberuntunganku, maka aku akan mengizinkanmu untuk bergabung dengan barisan Setengah Dewa.”"Di mana manusia benar-benar bisa dilahirkan kembali ketika mereka telah berubah menjadi sosok dewa," Sporus mulai menggertak Baxter.“Kau dan aku telah hidup selama lebih dari satu abad, dan sebentar lagi kita akan mendekati akhir dari hidup kita. Apakah tindakan ini layak kita lakukan jika ternyata diluar sana ada sebuah dunia yang dapat memperpanjang usia kita? Bahkan konon kabarnya, setelah seorang pria berhasil memasuki Alam Setengah Dewa, umur mereka akan bertahan selama dua ratus tahun. Bagaimana kalau kau dan aku sama-sama menikmati dunia bersama?”“Baxter, jika kau memutuskan u
Tyr dan Dillon juga ikut tercengang. Tak butuh waktu lama bagi keduanya untuk saling bertukar pandang."Siap-siap!" suara Baxter terdengar sampai ke telinga mereka. Detik berikutnya tubuhnya telah memancarkan seberkas sinar putih yang menyilaukan, dan pria itu langsung berlari mengejar Sporus.Menyadari situasinya yang tidak menguntungkan, Sporus memutuskan untuk mulai menyerang Baxter dengan wajahnya yang panik. Namun tampaknya, Baxter sama sekali tidak peduli dengan serangan Sporus pada saat itu. Dia bergerak ke arah punggung Sporus lalu dia memeluknya tubuhnya erat-erat. Tak lama kemudian dia berhasil mengunci kakinya di atas pinggang Sporus.“Sporus, apakah kau ingat bagaimana aku bisa mengalahkan lawan ku saat di babak final kompetisi dan mendapatkan gelar sarjana seni bela diri pada saat itu? Aku melakukannya dengan gerakan Mengunci Naga. Bahkan jika naga asli ada di sini, aku tetap akan menguncinya dengan cara yang sama.”Baxter mengikatkan seluruh tubuhnya ke punggung Sporu
Namun, disaat mereka bergerak mundur sekitar sepuluh meter, sekelompok orang secara tiba-tiba mulai mengepung mereka dari semua sisi.“Tinggalkan buku The Song of the Empire itu sekarang juga! Kemudian, kalian semua boleh pergi. Jika tidak, jangan salahkan aku atas tindakanku selanjutnya!”Saat itu, Selyf sudah dikawal oleh seorang penjaga dari keluarga Mathias. Setelah Tyr dan Dillon bekerja sama untuk melenyapkan Sporus, Seren dan yang lainnya mulai mengalihkan perhatian mereka ke Tyr.Tyr telah memiliki buku itu, dan Seren tidak bisa membiarkan pria itu memilikinya dengan mudah.“Seren, buku itu sangat berkaitan dengan bencana besar yang akan datang menghampiri kita. Misi kami sebenarnya ingin mengembalikan buku ini kepada Pasukan Naga. Aku tidak ingin buku ini jatuh ke tangan yang salah,” jelas Jabir.“Bencana besar? Sungguh konyol!” seru Seren. "Ini sangat konyol! Mengapa kau repot-repot membuat alasan yang aneh jika sebenarnya kau ingin mengambil buku ini untuk kepentingan di
Halbart menjawab dengan santai, lalu berlari ke arah Seren dan langsung bertarung dengannya. Seren adalah pejuang Transformasi, begitupun juga dengan Halbart. Namun, kekuatan Halbart jelas lebih unggul daripada Seren, tidak lama kemudian dia mulai memenangkan pertarungan singkat."Kau siapa?" Seren tampak terkejut. Rupanya, dia tidak mengenal sosok Halbart."Tuan Halbart.”Saat Halbart muncul di hadapan mereka, Jabir dan para agen Pasukan Naga lainnya tampak terlihat lega. Melihat keberadaannya merupakan sebuah jaminan bahwa keluarga Mathias pasti akan segera menderita kekalahan.Halbart dan Seren saling meninju secara bersamaan. Sementara Halbart hanya bergerak mundur setengah langkah dalam menghadapi tabrakan yang kuat, Seren terhuyung-huyung empat langkah ke belakang, jelas tidak mampu menangani kekuatannya.Seren melihat sosok pria muncul di hadapannya sebelum dia bisa mendapatkan kembali keseimbangannya. Pakaiannya segera berubah menjadi kepingan-kepingan halus yang tak terhi
Jantung Tyr terus berdebar kencang. Apakah dia baru saja mengalami mimpi? Tapi mengapa mimpi itu tampak begitu nyata baginya?"Apakah kau sudah bangun?"Saat itu, suara seorang wanita terdengar dari luar pintu. Kemudian, pintu didorong terbuka, dan seorang wanita yang menggairahkan tengah melangkahkan kakinya masuk kedalam ruangan. Sosok wanita itu adalah Tanya."Itu kau?"Tyr menatap sosok Tanya, tapi tak lama kemudian dia berusaha untuk menghindari tatapannya. Naga Hijau dan Black Turtle telah mencoba untuk memperingatkannya lebih awal agar dia tidak berurusan dengan wanita itu saat pertama kali bertemu dengannya."Setelah melakukan pertempuran di Gunung Domba kau sempat mengalami koma selama kurang lebih dua puluh delapan hari," kata Tanya sambil berjalan menuju Tyr. "Akhirnya kau bangun juga.""Sudah berapa lama aku koma?" Tyr terkejut saat mendengar berita itu. Dia merasa bahwa dirinya hanya mengalami tidur yang nyenyak dan mengalami mimpi yang sangat nyata dan dirasa cukup