Namun, disaat mereka bergerak mundur sekitar sepuluh meter, sekelompok orang secara tiba-tiba mulai mengepung mereka dari semua sisi.“Tinggalkan buku The Song of the Empire itu sekarang juga! Kemudian, kalian semua boleh pergi. Jika tidak, jangan salahkan aku atas tindakanku selanjutnya!”Saat itu, Selyf sudah dikawal oleh seorang penjaga dari keluarga Mathias. Setelah Tyr dan Dillon bekerja sama untuk melenyapkan Sporus, Seren dan yang lainnya mulai mengalihkan perhatian mereka ke Tyr.Tyr telah memiliki buku itu, dan Seren tidak bisa membiarkan pria itu memilikinya dengan mudah.“Seren, buku itu sangat berkaitan dengan bencana besar yang akan datang menghampiri kita. Misi kami sebenarnya ingin mengembalikan buku ini kepada Pasukan Naga. Aku tidak ingin buku ini jatuh ke tangan yang salah,” jelas Jabir.“Bencana besar? Sungguh konyol!” seru Seren. "Ini sangat konyol! Mengapa kau repot-repot membuat alasan yang aneh jika sebenarnya kau ingin mengambil buku ini untuk kepentingan di
Halbart menjawab dengan santai, lalu berlari ke arah Seren dan langsung bertarung dengannya. Seren adalah pejuang Transformasi, begitupun juga dengan Halbart. Namun, kekuatan Halbart jelas lebih unggul daripada Seren, tidak lama kemudian dia mulai memenangkan pertarungan singkat."Kau siapa?" Seren tampak terkejut. Rupanya, dia tidak mengenal sosok Halbart."Tuan Halbart.”Saat Halbart muncul di hadapan mereka, Jabir dan para agen Pasukan Naga lainnya tampak terlihat lega. Melihat keberadaannya merupakan sebuah jaminan bahwa keluarga Mathias pasti akan segera menderita kekalahan.Halbart dan Seren saling meninju secara bersamaan. Sementara Halbart hanya bergerak mundur setengah langkah dalam menghadapi tabrakan yang kuat, Seren terhuyung-huyung empat langkah ke belakang, jelas tidak mampu menangani kekuatannya.Seren melihat sosok pria muncul di hadapannya sebelum dia bisa mendapatkan kembali keseimbangannya. Pakaiannya segera berubah menjadi kepingan-kepingan halus yang tak terhi
Jantung Tyr terus berdebar kencang. Apakah dia baru saja mengalami mimpi? Tapi mengapa mimpi itu tampak begitu nyata baginya?"Apakah kau sudah bangun?"Saat itu, suara seorang wanita terdengar dari luar pintu. Kemudian, pintu didorong terbuka, dan seorang wanita yang menggairahkan tengah melangkahkan kakinya masuk kedalam ruangan. Sosok wanita itu adalah Tanya."Itu kau?"Tyr menatap sosok Tanya, tapi tak lama kemudian dia berusaha untuk menghindari tatapannya. Naga Hijau dan Black Turtle telah mencoba untuk memperingatkannya lebih awal agar dia tidak berurusan dengan wanita itu saat pertama kali bertemu dengannya."Setelah melakukan pertempuran di Gunung Domba kau sempat mengalami koma selama kurang lebih dua puluh delapan hari," kata Tanya sambil berjalan menuju Tyr. "Akhirnya kau bangun juga.""Sudah berapa lama aku koma?" Tyr terkejut saat mendengar berita itu. Dia merasa bahwa dirinya hanya mengalami tidur yang nyenyak dan mengalami mimpi yang sangat nyata dan dirasa cukup
“Hei, bocah! Akhirnya kau bangun juga!" Beruang Grizzly tampak berseru kaget saat melihat Tyr berjalan ke arahnya.Kepala manusia salju itu berguling dari tubuhnya ketika Beruang Grizzly tidak melihatnya karena dia begitu asyik mengobrol dengan Tyr. Beruang Grizzly meraihnya dengan kedua tangannya dan dengan sangat tergesa-gesa. Karena kekuatannya, secara tidak sengaja dia mulai menghancurkan kepalanya menjadi hujan salju."Lihat ini! Ini semua salahmu! Kau harus membuatkan manusia salju yang baru buatku.”Tuduhan itu sangat membingungkan Tyr, tetapi dia berusaha mengabaikan Beruang Grizzly dan memasuki halaman kediaman rumah dari Regulus Silas.Saat itu Silas sedang menyapu salju yang mulai menumpuk di halaman rumahnya sambil menyampirkan mantel di bahunya. Pedang Surgawi tampak terlihat di sudut ruangan dengan tenang.Bilahnya mulai berdengung ketika Tyr mendorong pintu hingga terbuka. Benda itu terus-menerus bergetar, seolah-olah dia telah mencapai sebuah pemurnian secara spiri
"Dillon mau ke mana? Apa yang sebenarnya tengah dia rencanakan?” Tyr yang tampak terkejut hanya bertanya-tanya dengan keras."Aku tidak tahu," Silas berkata dengan jujur. "Aku tidak pernah memintanya, dan dia tidak pernah memberi tahu kami mengenai apa pun, tetapi sebelum dia pergi, dia telah memintaku untuk memberikan hal ini kepadamu." Usai mengatakan hal itu, Silas mengeluarkan sebuah koin berwarna putih bersih dari dalam sakunya dan menyerahkannya kepada Tyr.Tyr mengambil koin itu, merasakan logamnya yang dingin saat berada di dalam tangannya. Kata "White" tampak terukir di bagian depan koin. Seekor ular putih juga terukir di balik punggungnya. Benda itu tampak seperti hidup, seolah-olah dia bisa melepaskan tubuhnya dari dalam koin itu kapan saja."Apa ini?" Tanya Tyr saat memandang wajah Silas, dengan perasaan bingung.“Seharusnya koin ini memiliki hubungan yang erat dengan keluarga White, salah satu Kredo yang ada di dunia seni bela diri kuno,” jawab Silas. “Dillon adalah Tu
"Aku telah membicarakan masalah ini denganmu dan kuanggap ini masalah yang cukup serius," tegur Silas dengan sorotan matanya yang tajam.“Tolong jangan menganggap masalah ini sebagai lelucon. Meskipun semuanya tampak misterius, namun kau telah belajar banyak. Kau harus segera tersadar bahwa dunia tidak sesederhana yang diyakini oleh kebanyakan orang.”Senyum Tyr tampak memudar sebelum akhirnya dia bertanya, "Jadi, apa yang telah Maxime lakukan?"“Dia telah meramalkan bahwa bencana besar akan segera terjadi dalam beberapa tahun ke depan. Tak lama lagi, keabadian akan segera datang! Mulai sekarang, dunia seni bela diri kuno dan dunia fana akan kembali terintegrasi. Itu akan sama dengan Dunia Kedua yang berasal dari luar negeri. Kelahiran lima buku keajaiban akan bertepatan dengan bencana besar yang akan segera datang.”"Lima buku keajaiban?"“The Song Of the Empire bukanlah satu-satunya buku yang diperlukan,” jelas Silas.“Menurut Senior Belisarius, ada total lima buku keajaiban yang m
Cyrene sudah duduk di kelas dua. Vega dan Altair, si kembar, saat ini sudah menginjak usia lebih dari satu tahun. Walaupun mereka belum bisa berjalan, namun ketika keduanya melihat kearah Tyr, mereka langsung bergerak dan mulai mengoceh. Kadang-kadang mereka akan memanggil ayah mereka, membuat pria itu merasa sangat gembira setiap kali mereka melakukannya.Dia memeluk tubuh Altair dan mencium bibirnya dengan ganas. Kemudian secara bergantian memeluk tubuh Vega dengan melakukan hal yang sama.Cyrene tampak sedikit iri dengan tindakan yang dilakukan sang ayah. Gadis itu mulai menggerutu, “Ayah, kau hanya peduli pada si kembar. Apa aku bukan lagi anak kesayanganmu?”Tyr memeluk tubuh Cyrene dengan satu tangannya dan berkata kepada anak sulungnya, "Kau akan selalu menjadi putri kecil di hatiku, Blair sayang."Rombongan keluarga kecil itu mulai meninggalkan bandara dan pergi ke sebuah restoran siap saji yang ada di dekatnya. Sepertinya itu adalah hal yang lumrah bagi orang tua manapun u
Pria berkepala botak itu tampak meradang, “Kau pikir kau ini siapa? Kau tidak punya hak untuk menghalangi jalan dari tuan mudaku! Dengarkan! Dia adalah Jehan White, Tuan Muda keluarga dari keluarga White, salah satu Kredo dari dunia seni bela diri kuno. Percaya atau tidak, aku bisa mengambil nyawamu yang menyedihkan saat ini juga!”Benar saja, ini adalah sifat manusia. Apakah dia berasal dari orang urban biasa atau kalangan Kredo dari dunia seni bela diri kuno, akan selalu saja ada pihak yang sangat mendominasi. Orang-orang seperti mereka akan selalu mendapatkan beberapa pelajaran yang sangat menyakitkan."Salah satu Kredo dari dunia seni bela diri kuno?"Beberapa anggota Istana Kerajaan jelas pernah mendengar tentang keberadaan mereka sebelumnya, tetapi pada kenyataannya mereka tidak terlihat gentar sama sekali.Di masa lalu, keberadaan Istana Regal sangat terkenal hingga ke mancanegara. Semua pria ini merupakan pilihan yang terbaik di antara para elit Istana Kerajaan. Jadi, bagai