Pada saat itu Blade Hero adalah seorang pejuang di puncak Transformasi. Dia dijuluki sebagai prajurit paling kuat di Alam Demigod. Gelar itu terbukti dengan sendirinya dalam hal kekuatan yang sangat menakutkan.Namun, berdasarkan momentum dari si tua aneh ini, mungkin sosoknya jauh lebih menakutkan daripada Pahlawan Pedang.Sekali lagi pria tua itu kembali bergegas menuju kearah Tyr dan beberapa orang lainnya. Hanya masalah waktu sebelum akhirnya semua orang tewas di tangannya akibat serangan liar dan brutal dari sosok orang tua itu. Bagaimanapun juga, seorang pejuang yang ada di Alam Transformasi akan sangat jauh berbeda dari yang lainnya. Setelah memasuki Alam Transformasi, maka akan terbentuk sebuah jurang alami yang terjadi diantara setiap tahap dan tahapan berikutnya.Kekuatan yang dimiliki oleh Tyr dan Dillon adalah kekuatan yang paling banyak berada di tahap tengah dan akhir dari sebuah Transformasi. Mereka tidak bisa menandingi kekuatan Sporus, seorang pejuang dari puncak Tr
Baxter hanya berdiri di sana dan terdiam.“Baxter, saat itu aku sedang menjagamu disana. Alangkah tidak sopan jika saat ini lupa untuk mengucapkan terima kasih dan menentang keberadaanku. Bagaimana kalau aku memberimu kesempatan untuk menebus diriku sendiri? Jika kau dapat membantuku untuk mendapatkan kembali keberuntunganku, maka aku akan mengizinkanmu untuk bergabung dengan barisan Setengah Dewa.”"Di mana manusia benar-benar bisa dilahirkan kembali ketika mereka telah berubah menjadi sosok dewa," Sporus mulai menggertak Baxter.“Kau dan aku telah hidup selama lebih dari satu abad, dan sebentar lagi kita akan mendekati akhir dari hidup kita. Apakah tindakan ini layak kita lakukan jika ternyata diluar sana ada sebuah dunia yang dapat memperpanjang usia kita? Bahkan konon kabarnya, setelah seorang pria berhasil memasuki Alam Setengah Dewa, umur mereka akan bertahan selama dua ratus tahun. Bagaimana kalau kau dan aku sama-sama menikmati dunia bersama?”“Baxter, jika kau memutuskan u
Tyr dan Dillon juga ikut tercengang. Tak butuh waktu lama bagi keduanya untuk saling bertukar pandang."Siap-siap!" suara Baxter terdengar sampai ke telinga mereka. Detik berikutnya tubuhnya telah memancarkan seberkas sinar putih yang menyilaukan, dan pria itu langsung berlari mengejar Sporus.Menyadari situasinya yang tidak menguntungkan, Sporus memutuskan untuk mulai menyerang Baxter dengan wajahnya yang panik. Namun tampaknya, Baxter sama sekali tidak peduli dengan serangan Sporus pada saat itu. Dia bergerak ke arah punggung Sporus lalu dia memeluknya tubuhnya erat-erat. Tak lama kemudian dia berhasil mengunci kakinya di atas pinggang Sporus.“Sporus, apakah kau ingat bagaimana aku bisa mengalahkan lawan ku saat di babak final kompetisi dan mendapatkan gelar sarjana seni bela diri pada saat itu? Aku melakukannya dengan gerakan Mengunci Naga. Bahkan jika naga asli ada di sini, aku tetap akan menguncinya dengan cara yang sama.”Baxter mengikatkan seluruh tubuhnya ke punggung Sporu
Namun, disaat mereka bergerak mundur sekitar sepuluh meter, sekelompok orang secara tiba-tiba mulai mengepung mereka dari semua sisi.“Tinggalkan buku The Song of the Empire itu sekarang juga! Kemudian, kalian semua boleh pergi. Jika tidak, jangan salahkan aku atas tindakanku selanjutnya!”Saat itu, Selyf sudah dikawal oleh seorang penjaga dari keluarga Mathias. Setelah Tyr dan Dillon bekerja sama untuk melenyapkan Sporus, Seren dan yang lainnya mulai mengalihkan perhatian mereka ke Tyr.Tyr telah memiliki buku itu, dan Seren tidak bisa membiarkan pria itu memilikinya dengan mudah.“Seren, buku itu sangat berkaitan dengan bencana besar yang akan datang menghampiri kita. Misi kami sebenarnya ingin mengembalikan buku ini kepada Pasukan Naga. Aku tidak ingin buku ini jatuh ke tangan yang salah,” jelas Jabir.“Bencana besar? Sungguh konyol!” seru Seren. "Ini sangat konyol! Mengapa kau repot-repot membuat alasan yang aneh jika sebenarnya kau ingin mengambil buku ini untuk kepentingan di
Halbart menjawab dengan santai, lalu berlari ke arah Seren dan langsung bertarung dengannya. Seren adalah pejuang Transformasi, begitupun juga dengan Halbart. Namun, kekuatan Halbart jelas lebih unggul daripada Seren, tidak lama kemudian dia mulai memenangkan pertarungan singkat."Kau siapa?" Seren tampak terkejut. Rupanya, dia tidak mengenal sosok Halbart."Tuan Halbart.”Saat Halbart muncul di hadapan mereka, Jabir dan para agen Pasukan Naga lainnya tampak terlihat lega. Melihat keberadaannya merupakan sebuah jaminan bahwa keluarga Mathias pasti akan segera menderita kekalahan.Halbart dan Seren saling meninju secara bersamaan. Sementara Halbart hanya bergerak mundur setengah langkah dalam menghadapi tabrakan yang kuat, Seren terhuyung-huyung empat langkah ke belakang, jelas tidak mampu menangani kekuatannya.Seren melihat sosok pria muncul di hadapannya sebelum dia bisa mendapatkan kembali keseimbangannya. Pakaiannya segera berubah menjadi kepingan-kepingan halus yang tak terhi
Jantung Tyr terus berdebar kencang. Apakah dia baru saja mengalami mimpi? Tapi mengapa mimpi itu tampak begitu nyata baginya?"Apakah kau sudah bangun?"Saat itu, suara seorang wanita terdengar dari luar pintu. Kemudian, pintu didorong terbuka, dan seorang wanita yang menggairahkan tengah melangkahkan kakinya masuk kedalam ruangan. Sosok wanita itu adalah Tanya."Itu kau?"Tyr menatap sosok Tanya, tapi tak lama kemudian dia berusaha untuk menghindari tatapannya. Naga Hijau dan Black Turtle telah mencoba untuk memperingatkannya lebih awal agar dia tidak berurusan dengan wanita itu saat pertama kali bertemu dengannya."Setelah melakukan pertempuran di Gunung Domba kau sempat mengalami koma selama kurang lebih dua puluh delapan hari," kata Tanya sambil berjalan menuju Tyr. "Akhirnya kau bangun juga.""Sudah berapa lama aku koma?" Tyr terkejut saat mendengar berita itu. Dia merasa bahwa dirinya hanya mengalami tidur yang nyenyak dan mengalami mimpi yang sangat nyata dan dirasa cukup
“Hei, bocah! Akhirnya kau bangun juga!" Beruang Grizzly tampak berseru kaget saat melihat Tyr berjalan ke arahnya.Kepala manusia salju itu berguling dari tubuhnya ketika Beruang Grizzly tidak melihatnya karena dia begitu asyik mengobrol dengan Tyr. Beruang Grizzly meraihnya dengan kedua tangannya dan dengan sangat tergesa-gesa. Karena kekuatannya, secara tidak sengaja dia mulai menghancurkan kepalanya menjadi hujan salju."Lihat ini! Ini semua salahmu! Kau harus membuatkan manusia salju yang baru buatku.”Tuduhan itu sangat membingungkan Tyr, tetapi dia berusaha mengabaikan Beruang Grizzly dan memasuki halaman kediaman rumah dari Regulus Silas.Saat itu Silas sedang menyapu salju yang mulai menumpuk di halaman rumahnya sambil menyampirkan mantel di bahunya. Pedang Surgawi tampak terlihat di sudut ruangan dengan tenang.Bilahnya mulai berdengung ketika Tyr mendorong pintu hingga terbuka. Benda itu terus-menerus bergetar, seolah-olah dia telah mencapai sebuah pemurnian secara spiri
"Dillon mau ke mana? Apa yang sebenarnya tengah dia rencanakan?” Tyr yang tampak terkejut hanya bertanya-tanya dengan keras."Aku tidak tahu," Silas berkata dengan jujur. "Aku tidak pernah memintanya, dan dia tidak pernah memberi tahu kami mengenai apa pun, tetapi sebelum dia pergi, dia telah memintaku untuk memberikan hal ini kepadamu." Usai mengatakan hal itu, Silas mengeluarkan sebuah koin berwarna putih bersih dari dalam sakunya dan menyerahkannya kepada Tyr.Tyr mengambil koin itu, merasakan logamnya yang dingin saat berada di dalam tangannya. Kata "White" tampak terukir di bagian depan koin. Seekor ular putih juga terukir di balik punggungnya. Benda itu tampak seperti hidup, seolah-olah dia bisa melepaskan tubuhnya dari dalam koin itu kapan saja."Apa ini?" Tanya Tyr saat memandang wajah Silas, dengan perasaan bingung.“Seharusnya koin ini memiliki hubungan yang erat dengan keluarga White, salah satu Kredo yang ada di dunia seni bela diri kuno,” jawab Silas. “Dillon adalah Tu