Home / Romansa / Ikhlas / Tujuh - Awan Sherly

Share

Tujuh - Awan Sherly

last update Last Updated: 2021-07-02 09:56:19

Setelah acara seminar itu Sherly langsung meminta Awan untuk menemaninya ke toilet sebelum mengikuti rapat dengan antar tim. Saat didalam toilet wanita, Sherly segera memoles wajahnya. namun saat melihat Awan gadis berkerudung cream itu hanya diam saja

"Awan,  hm sini deh itu bibir kamu pucet banget aku pakaikan lipstik ya?" tawar Sherly 

"Eh enggak usah ka" tolaknya

"udah sini. Ini tuh acara besar kamu juga harus selalu kelihatan fresh.  Sini aku pakai kan. Bukannya bentar lagi ada kumpulan antar tim kan ya? Nah masa kamu kelihatan pucet sih" Dengan cepat Sherly menarik Awan dan memberikannya sedikit polesan make up

Awan, gadis itu melihat tampilan dirinya dari kaca toilet yang memang kelihatan lebih fresh dan dewasa padahal saat berangkat dia hanya menggunakan bedak tipis serta lip gloss agar tidak terlalu pucat karena dia tidak suka berdandan berlebihan. Tapi sepertinya tampilan sekarang tidak cukup buruk 

Drtt

Baru saja Awan akan mengucapkan terimakasih kepada Sherly, ternyata gadis itu lebih dulu mengangkat telepon. Tak lama Awan melihat Sherly bergegas keluar dari toilet dengan cepat dia menyusul Sherly 

"Aku udah bilang jangan pergi-pergi sendiri" ucap seseorang sambil menatap Sherly 

"aku gak sendiri kok, aku sama.."  ucapan Sherly terputus oleh kedatangan seseorang tiba-tiba 

"Ka Sherly, ini lipstik kakak ketinggalan" ucap Awan datang tiba-tiba dan menghentikan obrolan Sherly dengan Arkan

Deg

Mata keduanya bertemu (Awan Arkan) namun dengan cepat awan memutuskan kontak matanya dengan Arkan dan tersenyum ke arah Sherly 

"duh maaf aku ganggu ya,  hm ini aku cuman mau balikin lipstik ka Sherly tadi ketinggalan di toilet. Aku permisi dulu" ucapnya hendak pamit namun terhenti oleh panggilan suara seseorang 

"kamu tim nya pak Anwar kan? Saya rasa tadi kamu mendengar bahwa setelah acara seminar antar tim harap berkumpul. Saya yang akan memimpin tim Pak Anwar jadi sebaiknya kamu dan Sherly ikut saya" ucap Arkan yang mendapat tatapan bingung dari Sherly 

"kenapa Arkan bersikap seolah tak mengenal Awan? Sedangkan dari cerita Awan mereka seperti sudah mengenal begitu jauh tentang Arkan,  apa Awan berbohong dengan ucapannya" ucap Sharly dalam hati

"hm baik pak. Tapi, saya ada urusan sebentar. Bapak bisa duluan dengan Ka Sherly" ucap gadis itu pamit dari hadapan keduannya

"kamu kenal Awan?" tanya Sherly tiba-tiba ketika melihat tatapan mata Arkan yang tak lepas dari lorong Awan pergi

"hm dia salah satu tim di bisnis ini. Ayok aku antar kamu ke ruangan tempat kita berkumpul "ajaknya

...

Sesampainya diruangan rapat tempat berkumpul Arkan pamit  dan meminta Sherly masuk lebih dulu karena dia masih harus mengingatkan anggota lain,  katanya

Mata laki-laki itu tak henti-hentinya mencari keberadaan seseorang. Kemudian mata itu terpokus pada suatu objek, seorang perempuan berhijab cream yang tengah menelepon seseorang di dekat toilet

Dengan tergesa-gesa dia melangkah dan menghampiri gadis yang masih belum menyadari kehadirannya 

Awan baru saja menutup teleponnya dan hendak berbalik namun kehadiran seseorang mengagetkatnya

"Astagfirullah, Bapak ngagetin saya aja" ucapnya ketika melihat kedatangan Arkan tiba-tiba

"ini acara seminar bukan acara fashion show jadi hapus make up kamu dan segera berkumpul setelah semua riasan kamu itu hilang. Lagian seingat saya saat tadi sebelum acara kamu biasa aja tapi kenapa saat selesai acara kamu berdandan berlebihan seperti ini. Hapus!" ucap Arkan sambil menyodorkan sapu tangan

"bapak mengenal saya?" yang justru dijawab pertanyaan oleh gadis itu dan enggan mengambil sapu tangan yang disodorkan oleh Arkan

"bagaimana mungkin saya melupakan kamu. Satu-satunya orang di bisnis ini yang selalu menjaga jarak dengan saya. Sudah cepat hapus make up kamu,  kamu jelek berdandan berlebihan seperti itu" jelasnya sambil meletakan sapu tangannya di tangan Awan kemudian melangkah pergi dari hadapan gadis itu

"aku tertipu. Ternyata kamu cuman pura-pura tidak mengenal Awan di hadapanku,  sedangkan dibelakang aku kamu rela menemui gadis itu hanya agar dia menghapus riasannya. Kamu benar Awan,  dia orang yang pemaksa namun perhatian dan peka tapi sayangnya sifat itu hanya dia tunjukkan dihadapan kamu" ucap seseorang dari kejauhan

...

Setelah acara seminar dan pertemuan ternyata masih ada perkumpulan antar mentor yang membuat Awan, dan Sherly harus menunda kepulangannya karena Awan, gadis itu dan anggota lainnya sudah janjian akan pulang bersama dan menunggu mentor mereka Ka Anwar sedangkan Sherly gadis itu harus menunggunya Arkan

Sherly, hanya terdiam sejak tadi. Pikirannya benar-benar kacau setelah menyaksikan kedekatan Awan dan Arkan. Laki-laki itu memang tak menunjukkan sifat perhatiannya secara langsung karena yang dia lihat Arkan memaksa Awan menghapus make up yang telah di rias olehnya. namun, justru yang dia lihat adalah Arkan yang tidak rela Awan di lirik oleh laki-laki lain

Tak beberapa lama para mentor telah selesai dengan meetingnya. Arkan yang melihat Sherly duduk disamping Awan langsung menghampiri kedua gadis itu

"ayo kita pulang" ajaknya menatap Sharly setelah sampai dihadapan keduanya

"oh iya kenapa kamu belum pulang? Memangnya kamu berangkat dengan siapa?" tanya nya melirik Awan

"dia berangkat dengan Edy pak" justru dijawab oleh Anwar yang baru saja datang dengan beberapa laki-laki lainnya

"Edy?" tanya Arkan

"saya Pak,  tim baru di bisnis ini" ucap seorang laki-laki tampan beralis tebal, bertubuh tegap dengan bola mata hitam yang teduh

Sesaat Arkan terdiam, entah apa yang dipikirkan laki-laki itu,  sampai matanya menatap ke arah gadis yang sejak tadi terdiam kemudian dengan cepat tersenyum tipis

"ah iya, kalau begitu saya dan Sherly pamit lebih dulu" ucapnya sambil menarik lembut tangan Sherly yang membuat gadis itu menatap tak percaya dengan sifat Arkan

...

Selama diperjalan keduanya hanya terdiam,  Arkan laki-laki itu masih saja memikirkan kejadian tadi. Dia dapat melihat banyak sekali perubahan yang terjadi dengan Awan, gadis yang membuatnya kacau hanya dengan sekali pertemuan setelah dua tahun gadis itu menghilang

Sherly, dia sadar bahwa mungkin sifat Arkan tadi ditunjukan hanya agar membuat Awan cemburu. Namun apa dia salah berpikir bahwa Arkan bisa menjadi miliknya. Egois memang jika dia berharap agar bisa memiliki Arkan walau dia yakin hati laki-laki itu milik wanita lain. Namun tolong jangan salahkan dia, salahkan saja Arkan dengan segala perlakuannya. Dia tidak akan berharap jika saja laki-laki itu tidak menunjukan perhatian yang berlebihan

Saat sampai di kost Sherly, gadis itu langsung menghentikan Arkan saat laki-laki itu ingin menjalankan motornya

"ada apa?" tanya Arkan enggan berbasa basi

"siapa Awan?" tanya Sherly membuat Arkan terdiam kemudian segera turun dari motornya dan menatap gadis itu

"kenapa kamu tiba-tiba tanya tentang Awan bukannya aku sudah menjawab pertanyaan kamu tadi di seminar?"

"kamu pikir aku percaya kalau dia hanya rekan bisnis dari tim yg kamu mentorin? Arkan aku tadi liat ya saat kamu minta dia hapus make up nya"

"lalu?"

"aku yakin kamu gak buta,  kalau selama ini aku memiliki perasaan lebih sama kamu. Oh atau jangan-jangan dia adalah alasan kenapa kamu belum ngasih kepastian sama aku? Iya!"

"apa maksud kamu? Sherly aku menganggap kamu cuman temen enggak lebih dari itu  dan soal Awan dia gak ada hubungan dengan semuanya. Aku capek mau langsung pulang" ucap Arkan dan segera melajukan motornya

Sherly terduduk lesu setelah kepergian Arkan. Dia memang bodoh bagaimana mungkin dia mencintai laki-laki yang bahkan hanya menganggap nya sebagai teman

...

Disisi lain Awan hanya terdiam sepanjang perjalanan. Entah kenapa pikirannya terus tertuju pada kejadian di hotel tempat seminar tadi. Hatinya bergemuruh melihat Arkan datang bersama Sharly

"kamu kenapa? Laper? Kita berhenti dulu ditempat makan ya?" teriak Edy dari balik helm

Tanpa menunggu jawaban dari Awan,  laki-laki itu segera memarkirkan motornya di sebuah kedai Bakso

"gak mau turun?" canda Edy yang masih melihat Awan masih terdiam di atas motor 

"eh iya" 

Saat keduanya makan baso, iseng-iseng Edy memfoto Awan dan menguplod di story w******p nya

Picture 📸 (Awan tengah memakan bakso)

Laper Buk @AwanMentari😂 

...

Arkan yang baru sampai dan hendak langsung tidur namun segera menghentikan niatnya saat mendengar bunyi notifikasi dari grup bisnis

Green Chie Indonesia 2021

Pak Anwar

√√ Ada yang lagi pendekatan sehabis seminar. Wah kalo kayak gini hebat yaaa ilmu dapet jodoh juga dapet @Awan @Edy 😂😂

Buk Tina

√√ wah kayaknya sehabis dapet ilmu gak lama saya dapet undangan nikahan nih 😂😂

Pak Ardy

√√ alhamdulillah ya dari bisnis ini Allah menyatukan yang jauh dan membuat semakin dekat

Pak Kend

√√ Gas terus Pak Edy,  kuy segera tarik ke KUA 💃🕺➡️🤵👰

Arkan terdiam melihat foto seorang gadis yang tengah memakan bakso yang di posting oleh rekan bisnisnya terlebih story itu di screan di grup

"Sejak kapan awan dekat dengan laki-laki itu, padahal sejak dulu dia selalu menjaga jarak dengan lawan jenis. Dua tahun membawa perubahan besar untuk kamu ternyata"

Related chapters

  • Ikhlas   Delapan - Ungkapan Arkan

    Awan pov Setelah selesai dengan ritual mandi aku segera mengecek ponsel karna sejak tadi berisik oleh suara notifikasi Mataku melotot sempurna saat melihat grup bisnis yang tengah ramai membicarakan aku dan Ka Edy Pak Arkana Calling 📲 Aku yang tengah sibuk membaca komentar di grup dikagetkan ketika mendapat panggilan dari Pak Arkana "Untuk apa pak arkana telepon malam-malam begini, duh angkat gak ya. Kalo gak diangkat takutnya gak sopan tapi kalo di angkat... duh tau ah" Akhirnya aku memutuskan untuk menjawabnya 📞"Assalamu'alaikum" salamnya 📞"Wa'alaikumsalam" 📞"Sudah sampai?" 📞"Hm sudah" duh kok deg degan gini ya 📞"Pulang sama Edy?" 📞"Iya" 📞"Sekalian dinner ya hehehe" maksudnya apa cob

    Last Updated : 2021-07-14
  • Ikhlas   Sembilan - Restu

    1 MINGGU KEMUDIAN Awan menatap ponselnya, apakah dia harus memberikan jawabannya hari ini? Tapi apa kali ini keputusannya benar dan tidak menjadi penyesalan kelak dimasa depan DrtttTerlambat nyatanya Arkan, laki-laki yang berstatus mentornya itu lebih dulu menghubunginya "Bismillah, Ya Allah semoga keputusan ku kali ini adalah benar dan tidak melukai siapapun" ucapnya sebelum menekan tombol hijau menjawab panggilan itu "Assalamu'alaikum Awan" sapanya dari sebrang telepon. Jantungnya seakan bertalu talu mendengar suara serak Arkan, entah kenapa pikirannya semakin bercabang mendengar suara laki-laki itu yang berbeda dari biasanya "Wa'alaikumsallam pak" "hari ini tepat satu minggu, saya harap kamu sudah memiliki jawaban untuk pertanyaan saya" Awan memejamkan matanya, menghembuskan nafasnya kasar sebelum menjawab pertanyaan Arkan "hm maaf" Cukup la

    Last Updated : 2021-07-28
  • Ikhlas   Sepuluh - Restu2

    Pagi-pagi sekali Arkan sudah sampai disebuah kota yang terkenal dengan kota hujan, Bogor. Kota kelahirannya dan juga tempat tinggal keluarganya.Dia segera memarkirkan mobilnya disebuah rumah yang bisa terbilang cukup megah. Seketika kegugupan melandanya ketika akan mengetuk pintu"Enggak kamu enggak boleh kayak gini kalau kamu kayak gini yang ada kamu enggak jadi nikah sama Awan. Oke semangat Arkan, Bismillah Allahuakbar" ucapnya dan segera mengetuk pintuTok Tok TokCklekTak lama pintu terbuka memperlihatkan wanita paruh baya yang kaget ketika melihat kedatangan putra nya yang super sibuk itu"Lho aa kapan datang, tumben pake ketuk pintu dulu biasanya juga langsung masuk" ucap wanita itu"Assalamu'alaikum Ma" ucapnya dan segera salim kepada Mamanya"Wa'alaikumsallam, ayok masuk. Kebetulan banget teteh sama aa kamu

    Last Updated : 2021-08-23
  • Ikhlas   Satu - Pertemuan

    Ketika takdir mempertemukan dua insan, kita tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi kedepannya. Entah hanya sekedar pertemuan itu atau akan ada pertemuan-pertemuan lainnya..."Hallo Awan kamu dimana? Kamu jadikan ikut pertemuan di cafe? Kakak tunggu lho" ucap Ka AnwarKa Anwar adalah seorang yang baru aku kenal sejak aku kembali pindah ke kota ini. Aku mengenalnya ketika aku akan membeli salah satu produk yang dia jual namun ternyata dia mengajak aku join, aku yang memang tertarik dengan bisnis dalam dunia maya membuat aku tak bisa menolak tawarannyaSejak saat itu aku mulai belajar bisnis ini dengannya lewat telepon, namun hari ini dia memintaku untuk mengikuti pertemuan antar anggota bisnis. Membuat aku kalap karena jarak cafe tempat pertemuan dan rumah ku cukup jauh"Jadi kok Ka, ini aku mau berangkat. Udah dulu ya Ka, Assalamu'alaikum" ucapku sambil mem

    Last Updated : 2021-05-01
  • Ikhlas   Dua - Pulang Bersama

    Bukankah tidak ada yang tidak mungkin untuk Allah.. Terlebih jika menyangkut hati manusia?...Aku pikir pertemuan aku dengan pak mentor yang dimaksud Ka Anwar tidak akan berakhir seklasik ini. Bertemu, bertanya, mengobrol dan berakhir pulang barengDijamin tidak akan kehujanan, yaiyalah anak kecil dua tahun aja paham kalo naik mobil gak akan kehujanan. Aku kira dia naik motor makanya dia gak pulang karena nunggu hujan reda taunya dia naik mobilHello Awan harusnya kamu sadar sejak awal orang sehebat Muhammad Alif Arkana seorang manager muda disalah satu hotel ternama di jakarta mana mungkin menggunakan motor di pertemuan tadi"Ini adalah mobil yang saya ceritakan tadi sama kamu, saya memilih mobil ini karena permintaan ayah saya. Bagaimana menurut kamu hm?" Aku melirik lelaki dewasa disampingku karena ini pertama kali aku mendengar suaranya saat sudah sampai dimobiln

    Last Updated : 2021-05-01
  • Ikhlas   Tiga - Ada Apa

    Arkan POVAda yang berbeda sejak aku melihat gadis berkerudung hitam itu saat pertemuan tadi. Dari mulai dia selalu menunduk saat aku menatapnya kemudian saat dia jaga jarak dengan lawan jenisnyaSaat yang lain tengah sibuk dengan aktifitas masing-masing aku memberanikan diri mendekat dengan gadis yang aku tahu bernama Awan Mentari, gadis kelas 3 SMA yang sebelumnya sekolah di Karawang. Tutur katanya membuat aku merasakan hal aneh yang belum pernah aku rasakan. Pemikiran nya yang dewasa di usianya yang masih muda membuat aku kagum karena jarang sekali ada gadis memiliki pemikiran seperti ituTak terasa saat kulihat waktu sudah larut dan tidak lama gadis itu pamit pulang padahal ini masih hujan. Aku langsung bergegas keluar mengejarnya. Sesampainya diluar aku melihat gadis itu berdiri di tengah hujan deras dengan sebuah motor matic nya. Dan aku baru mengingat bahwa sebelum berangkat kesini tadi aku baru saja membeli

    Last Updated : 2021-05-01
  • Ikhlas   Empat - Somay

    Andai aku dapat membentengi hati agar tidak roboh hanya karena pesonanya tentu aku akan lakukan. Aku hanya tidak ingin jatuh terlalu dalam pada seseorang yang belum tentu ditakdirkan untukku...Aku melirik area parkiran di cafe namun tak menemukan motor ka anwar padahal aku rasa kali ini aku datang sudah cukup terlambat tapi kok Ka Anwar belum datang yaDengan cepat aku memastikan ke dalam cafe namun memang sepertinya Ka Anwar belum datang. Karena jam masih menunjukan waktu dhuha aku rasa lebih baik aku shalat duluAku tertegun ketika hendak memasuki masjid yang gak jauh dari caffe ini, seseorang berdiri di hadapanku sepertinya dia baru selesai shalat terlihat jelas dari tetesan air yang sepertinya bekas wudhu"Awan?" sapanya, seolah menyadarkan aku dari pesonanya dengan segera aku menunduk"ah iya pak, bapak udah dateng?" tanyaku pada Pak Arkan,  

    Last Updated : 2021-05-01
  • Ikhlas   Lima - Dia

    Bersaksi cinta diatas cinta Dalam alunan tasbihku ini Menerka hati yang tersembunyi Berteman dimalam sunyi penuh do'a Sebut namaMU terukir merdu Tertulis dalam sajadah cinta Tetapkan pilihan sebagai teman Kekal abadi hingga akhir zaman ... Arkana Pov Sudah hampir dua tahun ini aku tidak pernah lagi bertemu dengan gadis bermata hazel itu. Awan, gadis itu menghilang sejak pertemuan di caffe yang berakhir dirinya digoda oleh anggota lainnya yang menyaksikan saat kami pulang Pak Anwar bahkan mengatakan sudah hilang kontak dengan gadis itu, terakhir saat gadis itu ijin ingin pokus dulu pada sekolahnya yang berakhir hilang tak ada kabar sampai sekarang Dua kali aku bertemu dengannya, namun dua tahun juga aku kehilangannya "A

    Last Updated : 2021-05-01

Latest chapter

  • Ikhlas   Sepuluh - Restu2

    Pagi-pagi sekali Arkan sudah sampai disebuah kota yang terkenal dengan kota hujan, Bogor. Kota kelahirannya dan juga tempat tinggal keluarganya.Dia segera memarkirkan mobilnya disebuah rumah yang bisa terbilang cukup megah. Seketika kegugupan melandanya ketika akan mengetuk pintu"Enggak kamu enggak boleh kayak gini kalau kamu kayak gini yang ada kamu enggak jadi nikah sama Awan. Oke semangat Arkan, Bismillah Allahuakbar" ucapnya dan segera mengetuk pintuTok Tok TokCklekTak lama pintu terbuka memperlihatkan wanita paruh baya yang kaget ketika melihat kedatangan putra nya yang super sibuk itu"Lho aa kapan datang, tumben pake ketuk pintu dulu biasanya juga langsung masuk" ucap wanita itu"Assalamu'alaikum Ma" ucapnya dan segera salim kepada Mamanya"Wa'alaikumsallam, ayok masuk. Kebetulan banget teteh sama aa kamu

  • Ikhlas   Sembilan - Restu

    1 MINGGU KEMUDIAN Awan menatap ponselnya, apakah dia harus memberikan jawabannya hari ini? Tapi apa kali ini keputusannya benar dan tidak menjadi penyesalan kelak dimasa depan DrtttTerlambat nyatanya Arkan, laki-laki yang berstatus mentornya itu lebih dulu menghubunginya "Bismillah, Ya Allah semoga keputusan ku kali ini adalah benar dan tidak melukai siapapun" ucapnya sebelum menekan tombol hijau menjawab panggilan itu "Assalamu'alaikum Awan" sapanya dari sebrang telepon. Jantungnya seakan bertalu talu mendengar suara serak Arkan, entah kenapa pikirannya semakin bercabang mendengar suara laki-laki itu yang berbeda dari biasanya "Wa'alaikumsallam pak" "hari ini tepat satu minggu, saya harap kamu sudah memiliki jawaban untuk pertanyaan saya" Awan memejamkan matanya, menghembuskan nafasnya kasar sebelum menjawab pertanyaan Arkan "hm maaf" Cukup la

  • Ikhlas   Delapan - Ungkapan Arkan

    Awan pov Setelah selesai dengan ritual mandi aku segera mengecek ponsel karna sejak tadi berisik oleh suara notifikasi Mataku melotot sempurna saat melihat grup bisnis yang tengah ramai membicarakan aku dan Ka Edy Pak Arkana Calling 📲 Aku yang tengah sibuk membaca komentar di grup dikagetkan ketika mendapat panggilan dari Pak Arkana "Untuk apa pak arkana telepon malam-malam begini, duh angkat gak ya. Kalo gak diangkat takutnya gak sopan tapi kalo di angkat... duh tau ah" Akhirnya aku memutuskan untuk menjawabnya 📞"Assalamu'alaikum" salamnya 📞"Wa'alaikumsalam" 📞"Sudah sampai?" 📞"Hm sudah" duh kok deg degan gini ya 📞"Pulang sama Edy?" 📞"Iya" 📞"Sekalian dinner ya hehehe" maksudnya apa cob

  • Ikhlas   Tujuh - Awan Sherly

    Setelah acara seminar itu Sherly langsung meminta Awan untuk menemaninya ke toilet sebelum mengikuti rapat dengan antar tim. Saat didalam toilet wanita, Sherly segera memoles wajahnya. namun saat melihat Awan gadis berkerudung cream itu hanya diam saja "Awan, hm sini deh itu bibir kamu pucet banget aku pakaikan lipstik ya?" tawar Sherly "Eh enggak usah ka" tolaknya "udah sini. Ini tuh acara besar kamu juga harus selalu kelihatan fresh. Sini aku pakai kan. Bukannya bentar lagi ada kumpulan antar tim kan ya? Nah masa kamu kelihatan pucet sih" Dengan cepat Sherly menarik Awan dan memberikannya sedikit polesan make up Awan, gadis itu melihat tampilan dirinya dari kaca toilet yang memang kelihatan lebih fresh dan dewasa padahal saat berangkat dia hanya menggunakan bedak tipis serta lip gloss agar tidak terlalu pucat karena dia tidak suka

  • Ikhlas   Enam - siapa dia

    Hotel mewah yang saat ini dijadikan tempat diadakannya seminar sudah kedatangan banyak sekali orang-orang berpakaian formalGadis berhijab cream baru saja turun dari motor putih bersama dengan seorang laki-laki tinggi beralis tebal, keduanya segera merapihkan pakaian nyaTak lama beberapa yang berkendara motor menyusul keduanya dan merapikan pakaian mereka juga. Setelah selesai semuanya, mereka segera melangkahkan kaki menuju tempat diadakannya seminarArkan, laki-laki berjas hitam itu langsung melangkahkan kakinya setelah selesai memarkirkan motornya kemudian melangkah memasuki gedung Hotel bersama dengan gadis berhijab abu-abuSaat keduanya sampai di tempat seminar tepatnya didepan pintu ruangan yang sebentar lagi akan dibuka, mata laki-laki itu terpaku ketika melihat gadis yang begitu dia rindukan tengah tertawa lepas bersama dengan beberapa gadis lain yang sepertinya mengikuti seminar ini

  • Ikhlas   Lima - Dia

    Bersaksi cinta diatas cinta Dalam alunan tasbihku ini Menerka hati yang tersembunyi Berteman dimalam sunyi penuh do'a Sebut namaMU terukir merdu Tertulis dalam sajadah cinta Tetapkan pilihan sebagai teman Kekal abadi hingga akhir zaman ... Arkana Pov Sudah hampir dua tahun ini aku tidak pernah lagi bertemu dengan gadis bermata hazel itu. Awan, gadis itu menghilang sejak pertemuan di caffe yang berakhir dirinya digoda oleh anggota lainnya yang menyaksikan saat kami pulang Pak Anwar bahkan mengatakan sudah hilang kontak dengan gadis itu, terakhir saat gadis itu ijin ingin pokus dulu pada sekolahnya yang berakhir hilang tak ada kabar sampai sekarang Dua kali aku bertemu dengannya, namun dua tahun juga aku kehilangannya "A

  • Ikhlas   Empat - Somay

    Andai aku dapat membentengi hati agar tidak roboh hanya karena pesonanya tentu aku akan lakukan. Aku hanya tidak ingin jatuh terlalu dalam pada seseorang yang belum tentu ditakdirkan untukku...Aku melirik area parkiran di cafe namun tak menemukan motor ka anwar padahal aku rasa kali ini aku datang sudah cukup terlambat tapi kok Ka Anwar belum datang yaDengan cepat aku memastikan ke dalam cafe namun memang sepertinya Ka Anwar belum datang. Karena jam masih menunjukan waktu dhuha aku rasa lebih baik aku shalat duluAku tertegun ketika hendak memasuki masjid yang gak jauh dari caffe ini, seseorang berdiri di hadapanku sepertinya dia baru selesai shalat terlihat jelas dari tetesan air yang sepertinya bekas wudhu"Awan?" sapanya, seolah menyadarkan aku dari pesonanya dengan segera aku menunduk"ah iya pak, bapak udah dateng?" tanyaku pada Pak Arkan,  

  • Ikhlas   Tiga - Ada Apa

    Arkan POVAda yang berbeda sejak aku melihat gadis berkerudung hitam itu saat pertemuan tadi. Dari mulai dia selalu menunduk saat aku menatapnya kemudian saat dia jaga jarak dengan lawan jenisnyaSaat yang lain tengah sibuk dengan aktifitas masing-masing aku memberanikan diri mendekat dengan gadis yang aku tahu bernama Awan Mentari, gadis kelas 3 SMA yang sebelumnya sekolah di Karawang. Tutur katanya membuat aku merasakan hal aneh yang belum pernah aku rasakan. Pemikiran nya yang dewasa di usianya yang masih muda membuat aku kagum karena jarang sekali ada gadis memiliki pemikiran seperti ituTak terasa saat kulihat waktu sudah larut dan tidak lama gadis itu pamit pulang padahal ini masih hujan. Aku langsung bergegas keluar mengejarnya. Sesampainya diluar aku melihat gadis itu berdiri di tengah hujan deras dengan sebuah motor matic nya. Dan aku baru mengingat bahwa sebelum berangkat kesini tadi aku baru saja membeli

  • Ikhlas   Dua - Pulang Bersama

    Bukankah tidak ada yang tidak mungkin untuk Allah.. Terlebih jika menyangkut hati manusia?...Aku pikir pertemuan aku dengan pak mentor yang dimaksud Ka Anwar tidak akan berakhir seklasik ini. Bertemu, bertanya, mengobrol dan berakhir pulang barengDijamin tidak akan kehujanan, yaiyalah anak kecil dua tahun aja paham kalo naik mobil gak akan kehujanan. Aku kira dia naik motor makanya dia gak pulang karena nunggu hujan reda taunya dia naik mobilHello Awan harusnya kamu sadar sejak awal orang sehebat Muhammad Alif Arkana seorang manager muda disalah satu hotel ternama di jakarta mana mungkin menggunakan motor di pertemuan tadi"Ini adalah mobil yang saya ceritakan tadi sama kamu, saya memilih mobil ini karena permintaan ayah saya. Bagaimana menurut kamu hm?" Aku melirik lelaki dewasa disampingku karena ini pertama kali aku mendengar suaranya saat sudah sampai dimobiln

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status