Beranda / Romansa / Ikatan Yang Ditakdirkan / 89. Hanya Malam Ini Saja

Share

89. Hanya Malam Ini Saja

Penulis: Happy_autunm
last update Terakhir Diperbarui: 2021-10-23 23:02:21

"Sayang.. aku meminta mu menggendong ku bukan membopong ku" Gerutu Alina, terdengar manja. Tangannya memukul ringan punggung Zayyad, siapapun yang melihat, sekilas dapat menangkap betapa harmonisnya hubungan pasangan itu.

Zayyad berdiri tegap. Memutar tubuhnya menghadap Alina, tangannya segera mengangkat tubuh wanita itu dari trolli. Alina mengalungkan tangannya dileher Zayyad, ketika pria itu mulai menggendongnya. Mengangkat wajahnya, ia pergi mencium pipi Zayyad lembut, "Terimakasih"

Zayyad tercengang. Otaknya berpikir keras, apa maksud Alina melakukan semua ini? Alina diam-diam melirik kearah Cavell, yang sejak tadi hanya diam menatap mereka tanpa bersuara. Sikapnya yang acuh tak acuh dan aura gelapnya yang dingin, membuat Alina sukar membaca pria itu.

"Kau ayahnya Atifa, ambil troli ini untuk putri mu. Katanya ia ingin duduk di atas troli" Tukas Alina, nada dan gaya berbicaranya, jelas sekali tidak sopan.

Zayyad dan Chana tidak bodoh untuk menangkap k

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Happy_autunm
Terimakasih sdh mengikuti cerita sederhana ini ...
goodnovel comment avatar
Riyadi Adi
g sabar nunggu kelanjutanx............
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Ikatan Yang Ditakdirkan   90. Perasaan Apa Ini?

    Tepat pukul sembilan pagi, Zayyad terbangun dari tidurnya. Ia menemukan dirinya yang jatuh tertidur di atas pangkuan seorang wanita yang saat ini sedang terlelap dengan posisi duduk bersandar di kepala sofa. Mengulurkan tangannya ke atas, Zayyad berusaha mencapai wajah tirus itu dan mengusapnya lembut dengan jari telunjuknya.Ketika tidur, wajah Alina tampak begitu damai. Alisnya tidak mengernyit, dahinya pun tidak berkerut dan wajah cantiknya yang terbuai mimpi itu, cukup memanjakan mata. Tidak ada sisa air liur di sudut bibirnya, kulitnya pun tidak berminyak. Zayyad merasa tidak ingin melepaskan pandangannya dari keindahan itu...Alina mengerutkan keningnya, merasa ada seseorang yang menggelitik halus belahan pipinya. Membuka matanya yang terasa berat, ia menemukan dirinya yang duduk di atas sofa di ruang tamu. Melihat ke depan, televisi masih menyala dengan suara pelan. 'Aku ketiduran semalam!' Mengambil remote, ia mematikan televisi.Tapi masih ada yang meng

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-24
  • Ikatan Yang Ditakdirkan   91. Alina Kau Sengaja?

    Ketika langkah Zayyad tepat mencapai pintu, tiba-tiba saja ia mengingat sesuatu, "Sudah sepagi ini, kenapa paman Ferdi tidak datang?" Pria paruh baya itu selalu mengabarinya lebih dulu jika berhalangan hadir dan memiliki hari libur di setiap akhir pekan."Sepertinya ada yang salah.." Gumamnya, ragu. Zayyad pun kembali ke ruang tamu, melihat Alina yang tampak tertawa kecil melihat acara komedi yang ditayangkan di salah satu saluran televisi. Tangan satunya memegang roti bakar yang baru saja dibuatnya. Terlihat baru digigit sepotong.Zayyad berjalan kearah sofa dan duduk di sampingnya. Alina terkejut, menoleh kearah Zayyad bertanya tanpa merasa bersalah sama sekali, "Kenapa kembali?"Zayyad memasang wajah tanpa ekspresi, menatap Alina serius.Alina tidak terlalu memperhatikannya, karena matanya fokus menatap televisi, "Bwahahahaa..dasar konyol! Keju slice mana bisa diparut? " Tawanya kelakar, menanggapi salah satu aksi lelucon di acara komedi itu.Za

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-24
  • Ikatan Yang Ditakdirkan   92. Ceritakan Padaku!

    "Ya" Zayyad perlahan bangun dari atas tubuhnya, dan duduk bersandar di sofa. Wajahnya terlihat murung. Atmosfer sekitar pun seketika berubah menjadi hening. Alina ingin menanyakan sesuatu tapi tertahan, ketika ia melihat tangan Zayyad mengambil kakinya. "Aku hampir saja lupa, perban mu sudah bisa dibuka" Zayyad membuka kain kasa yang membalut telapak kaki Alina, melihat lukanya yang sudah mengering. Alina sebenarnya masih sangat penasaran dengan kisah masa lalu Zayyad, tapi menilai dari sikapnya yang langsung saja mengalihkan keadaan. Alina tau kalau Zayyad sepertinya menolak membahas hal itu. Ia juga punya luka yang tak jauh berbeda, tidak senang jika ada seseorang yang mengungkit atau mempertanyakannya. Karena itu dapat mengoyak nya lagi dan akan sangat sulit untuk dipulihkan. Bahkan bekasnya saja belum hilang, masih berpikir untuk menggoresnya lagi? "Aku ambil salepnya dulu" "Em" Zayyad pergi ke lantai dua dan tak bera

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-25
  • Ikatan Yang Ditakdirkan   93. Aku Tidak Percaya

    "Ya, Bara sepupuku" Zayyad melihat perubahan ekspresi yang cukup signifikan di wajah Alina. Wanita itu terlihat seperti baru saja menemukan sesuatu yang menarik. Memutar otaknya, ia berpikir keras apa itu. Alina tidak mengira akan semudah ini menemukan dalang di balik penculikannya malam itu. Jadi seseorang yang menyuruh Cavell untuk merancang malam yang cukup biadab itu adalah Bara? Meremas jari-jemarinya, Alina tersenyum dingin. Ia tidak tau kenapa kehidupannya bisa terjebak dalam drama murahan seperti ini, "Kita bahkan belum pernah bertemu, tapi kau berani melakukan ini padaku?" "Melakukan apa? Siapa yang melakukannya?" Alina tidak sadar mengatakannya begitu saja. Menatap kearah Zayyad, haruskah ia memberi tahu pria ini? Tapi Bara adalah sepupunya dan Zayyad yang terlalu murah hati itu, selalu memaklumi setiap kejahatan yang Bara lakukan padanya. Tiba-tiba Alina m

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-27
  • Ikatan Yang Ditakdirkan   94. Cepat Bawa Aku Pergi!

    ⚠️Harap Bijak Membaca Bagian Ini⚠️ Bagi pembaca yang tidak nyaman harap melewatinya. Untuk yang membaca, saya harap kalian dapat bersikap bijak dan dapat memetik pembelajaran terkait pentingnya sex education untuk anak di zaman yang seperti sekarang ini. sekali lagi saya memohon kebijaksanaan pembaca semua🙏 Zayyad sangat terkejut kala mendengar suara Erina dan Irsyad. Ia segera menarik diri, mengakhiri ciuman yang penuh gairah itu. Tapi tidak pernah menduga, Alina akan menekan kepalanya dan kembali melanjutkannya. Zayyad membulatkan matanya terkejut, 'Apa Alina tidak sadar kini di ruang tamu tidak hanya mereka?' Seperti yang Zayyad pikirkan, Alina sama sekali tidak menyadari keberadaan neneknya dan Irsyad yang kini tengah menonton adegan ciuman mereka dengan tatapan terkejut. Karena di pertengahan lautan yang membara itu, Alina lagi-lagi diingatkan dengan salah satu bagian tergelap masa lalunya. Bayang-bayang gadis kecil yang kelaparan, demi memohon sepotong roti, ia dengan polosn

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-28
  • Ikatan Yang Ditakdirkan   95. Berhenti Bersikap kanak-kanakan!

    Alina dan Zayyad sudah berada di dalam kamar. Alina di atas ranjang, duduk menyandarkan punggungnya di kepala ranjang, sedangkan Zayyad duduk di sofa dengan buku di tangannya. Suasana hening dan atmosfer yang tidak menyenangkan memenuhi kamar besar itu.Alina yang tengah berpura-pura memainkan ponselnya, diam-diam melirik ke arah Zayyad, 'Apa dia masih marah karena kejadian tadi?' tanya Alina dalam hati, merasa kacau. Sejak kejadian di ruang tamu itu, wajah Zayyad terlihat muram dan mulutnya tidak berbicara sepatah katapun. Alina sadar, ia telah salah menampar Zayyad. Seharusnya ia dapat membedakan dengan jelas, gaya mereka melakukannya tidak sama.Zayyad diliputi keraguan dan tidak melukainya. Tidak seperti ayahnya yang menggebu dan menyakitinya."Zayyad!" Panggil Alina, ragu. Suaranya cukup pelan, tapi di ruang yang cukup hening itu. Harusnya Zayyad bisa mendengarnya.Tapi setelah beberapa saat berlalu, yang terdengar hanyalah suara lembaran halaman buk

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-30
  • Ikatan Yang Ditakdirkan   96. Alina Sebenarnya Sakit

    Ya, cukup!Alina sungguh tidak ingin mendengar kata itu lagi keluar dari mulut seseorang— yang disayanginya. Kemarin ia baru saja mendengarnya dari nenek, dan sekarang Zayyad?Ini adalah kali kedua Zayyad mengatakai dirinya 'misandris'. Tidak tau kenapa, rasanya jauh lebih menyesakkan dari yang terakhir kali."Dulu katamu, 'fakta aku ini Misandris atau tidak— itu tidak penting! Itu bukan sesuatu yang harus di permasalahkan.." Alina masih mengingat ucapan Zayyad hari itu dengan jelas. Itu tersimpan cukup baik dalam memorinya. Kata-kata sederhana yang berhasil menyakinkan dirinya, dia menjadi seperti ini 'membenci pria'— bukanlah kesalahannya."Tapi dari pernyataan mu tadi, aku menyadari satu hal. Kata-kata mu hari itu padaku, hanya seuntai kalimat untuk menghibur dirimu sendiri. Fakta kau seorang 'gynophobic', kau sangat menyangkan hal itu. Tapi kau tidak pernah mau mengakuinya. Hanya saja malam itu, Kau melihat dirimu ada dalam wujud ku,

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-30
  • Ikatan Yang Ditakdirkan   97. Pergi Meninggalkan Vila Di Pagi Buta

    Alina dan Zayyad sama sekali tidak turun untuk makan malam.Di saat hari sudah sangat larut, dimana Erina dan Irsyad yang memutuskan untuk menginap di vila Zayyad, mereka sudah tertidur pulas kecuali Zayyad dan Alina yang sama-sama masih terjaga.Zayyad belum kembali ke kamar, memilih menenangkan dirinya di ruang yang di penuhi debu itu karena sudah lama tidak terpakai. Karena tidak bisa tidur, memikirkan pertengkarannya tadi dengan Alina, ia pun memilih untuk bersih-bersih ruang besar itu semalaman.Di samping itu, Alina berdiam diri di atas ranjang, memainkan ponselnya seperti biasa. Melihat Zayyad yang belum juga muncul di kamar, tidak tau kenapa perasaannya semakin sesak. Ada jenis emosi yang ingin membuatnya marah, tapi ia tidak mengerti apa itu.Tepat di pagi buta, Alina yang tidak tidur semalaman, terus beranjak dari ranjang membereskan beberapa set pakaiannya dan memasukkannya kedalam koper, "Harusnya, aku memang tidak berada disini sejak aw

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-31

Bab terbaru

  • Ikatan Yang Ditakdirkan   Extra Chapter: Pernikahan Yang Bahagia 2

    Setelah makan siang, Zayyad mau tak mau harus bergegas ke perusahaan karena urusan mendesak. Alina yang tiduran santai di kamar, masih merasa penasaran sebenarnya apakah ada yang spesial dengan hari itu.Baru saja Alina membuka ponselnya dan sebuah notifikasi muncul. Tidak lain itu adalah pengingat anniversary pernikahannya dengan Zayyad yang ke enam."Ah, jadi hari ini anniversary pernikahan kami yang ke enam" Tanpa sadar mata Alina berkaca-kaca. Masih teringat dulu tekadnya yang akan segera bercerai dengan Zayyad setelah semuanya usai. Tapi tak mengira jalan takdir begitu indah, membuat hatinya luluh dan memutuskan untuk mempertahankan ikatan sucinya dengan Zayyad."Kira-kira aku beri kejutan apa ya?"Tepat di malam harinya. Alina mendapat telfon dari Maya. Seperti tebakannya, si kembar sedang nangis-nangis menolak pulang dan merengek minta menginap di rumah Maya. Kebetulan besok adalah akhir pekan, mereka tidak ke sekolah, akhirnya Alina memberi izin, "Janji gak buat repot aunty Ma

  • Ikatan Yang Ditakdirkan   Extra Chapter: Pernikahan Yang Bahagia 1

    Alina duduk santai di atas sofa setelah menyelesaikan pekerjaan rumah. Ferdi yang hanya fokus mengurusi hal-hal di luar vila, sudah menyelesaikan pekerjaannya dan pulang lebih awal. Sebelum itu Ferdi pamit pada Alina dan tentunya Alina tidak lagi judes seperti dulu. Perubahan sikap Alina itu membuat Ferdi sangat bersyukur.Alina melipat kedua kakinya di atas sofa dan memegang semangkuk buah strawberry di tangan. Menyalakan televisi, Alina menonton acara gosip pagi yang membosankan sambil mengemil strawberry segar kedalam mulutnya.Begitulah keseharian yang Alina jalani jika seorang diri di rumah. Zayyad pergi ke perusahaan dan anak-anak ke sekolah. Hanya Alina seorang yang berdiam diri di rumah. Tentunya hal itu tidak lagi membosankan, karena Alina sudah cukup terbiasa menjalani hari-hari panjangnya sebagai ibu rumah tangga."Sayang, aku pulang"Alina terkejut. Mendapati seseorang berbisik halus di telinganya dan kedua tangan besar yang memijat lembut pundaknya. Dengan strawberry di a

  • Ikatan Yang Ditakdirkan   Catatan Sifaaz

    Dear, My loyal readers..❤️ Sebelumnya saya ingin berterima kasih sekali untuk kalian semua yang sudah mengikuti kisah cinta sederhana Alina dan Zayyad yang tentu saja fiktif, tapi saya berharap kisah ini dapat menjadi sedikit menginspiratif. Novel yang terdiri dari dua ratusan chapter lebih ini, pernah membuat saya beberapa kali ragu dan pesimis dalam menyelesaikannya. Saya merasa cerita ini berubah menjadi membosankan dan alurnya terasa tidak lagi menarik. Terkadang saya berpikir, "Siapa yang akan membaca karangan membosankan ini?" Tapi melihat vote-an dan membaca beberapa komentar kalian yang saya temui di beberapa akhir chapter, rasanya saya seperti baru saja menemukan oasis di padang pasir. Seketika semangat saya bangkit dan saya berpikir— saya harus segera menamatkan kisah ini dan jangan sampai membuat para pembaca setia saya kecewa. Jujur, dukungan dan komentar positif kalian, sangat berperan besar dalam proses saya menamatkan cerita yang penuh

  • Ikatan Yang Ditakdirkan   Epilog

    Kini Alina hidup bahagia dengan keluarga kecilnya. Tidak pernah terduga, semua itu bermula dari perjodohan yang diatur neneknya. Alina yang bertekad kuat untuk tidak menikah, akhirnya terikat dalam ikatan sakral pernikahan dengan seorang pria asing. Alina yang berpikir untuk bercerai setelah semuanya usai, tapi takdir malah membuatnya terjerat dengan Zayyad.Segalanya berawal dari paket bulan madu dan hotel. Disinilah tragedi bermula atau lebih tepatnya sekarang Alina berpikir— puncak dari rezeki tak ternilai harganya lahir di dunia ini. Yang tak lain 'si kembar'. Kado terindah dalam hidup Alina. Yang membuat Alina tak ragu untuk menghabiskan sisa hidupnya bersama dengan Zayyad, ayahnya si kembar.Lima tahun berlalu sudah. Vila Zayyad tidak lagi hening dengan keberadaan dua buah hati mereka. Zayyad yang sudah lama tak bekerja, memutuskan untuk kembali ke perusahaan demi menjadi sosok panutan ayah yang baik untuk putra putri mereka. Sedang Alina memutuskan untuk m

  • Ikatan Yang Ditakdirkan   208. Menziarahi Kuburan

    Sekitar dua hari Alina terbaring di rumah sakit, Alina yang sudah tak tahan lagi membujuk Zayyad untuk segera membawanya pulang. Jikapun harus beristirahat, ia ingin merehatkan tubuhnya di rumah. Zayyad mengkonfirmasi ke dokter, apakah Alina dan anak mereka sudah bisa dibawa pulang. Setelah memperoleh izin dari dokter, mereka pun bersiap-siap untuk pulang. Maya turut membantu membereskan barang-barang. Di mobil, Alina duduk menggendong bayi perempuannya dan dan bayi laki-lakinya digendong Maya yang duduk di belakang. "Apa menurut mu kita perlu menyewa jasa babysitter?" Alina menoleh kearah Zayyad yang fokus mengemudi. Ini adalah pertama kalinya bagi Alina. Tapi tidak taunya sudah dapat dua saja. Alina takut akan linglung kebingungan merawat si kembar seorang diri nanti. "Tidak perlu. Kita kan sama-sama gak bekerja. Jadi menurutku, kita berdua saja sudah cukup" "Kamu yakin?" "Em" "Janji ya nanti mau ikut repot sama aku?" "Janji"

  • Ikatan Yang Ditakdirkan   207. Kejutan Paling Indah

    Di sinilah aku terbaring sekarang. Di atas ranjang rumah sakit, di mana aku berjuang keras melahirkan makhluk kecil yang sudah ku kandung sembilan bulan lamanya. Rasanya seluruh saraf dalam tubuhku seperti akan putus, tenaga ku seakan habis. Perasaan itu begitu baru bagiku dan terasa cukup nyata. Berada antara hidup dan mati demi memperjuangkan makhluk hidup baru. Detik itu aku terpikir, apakah seperti ini yang ibu rasakan dulu ketika melahirkan ku? Aku meremas kain seprai ranjang rumah sakit, mengigit bibir bawah ku dan kembali mengejan. Hingga entah kapan seorang pria datang menyingkap tirai dan bergegas masuk. Sesaat aku melirik siapa yang datang. Itu tak lain adalah sosok tubuh dari pemilik mata coklat bening yang paling menawan yang pernah ku temui— Zayyad. Seketika bola mata hitam ku bergetar pedih. Aku tak mengerti kenapa, serasa dunia ku berhenti berputar hingga beberapa detik. Aku melihatnya datang padaku. Meraih tangan ku dan menggenggamnya

  • Ikatan Yang Ditakdirkan   206. Pergi Ke Kota Z

    "Nenek, engga lama lagi cicit mu akan segera lahir" Alina tersenyum dan berbicara seorang diri. Alina mengelus perut besarnya dan wajahnya terus menoleh ke samping. Seakan-akan ada neneknya yang duduk tepat disebelah nya.Pemandangan dari ruang tamu itu, diam-diam di intip oleh Maya dan Zayyad. Maya menghela nafas berat dan menoleh pada Zayyad, "Kau lihat sendiri kan!" Maya bersuara pelan tapi tak mengurangi emosi marah dan kesal yang terukir jelas di raut wajahnya, "Sebulan sudah berlalu lagi dan Alina masih saja begitu. Zayyad, apa kau akan terus membiarkannya seperti ini?"Zayyad diam, memilih untuk tidak berkata apa-apa. Bukan hanya Maya yang mengkhawatirkan keadaan psikis Alina tapi dirinya pun juga. Hanya ia memutuskan untuk yakin, percaya dan sabar menanti. Kalau Alina akan segera menjadi Alina yang dulu— istrinya yang arogan, keras kepala dan tangguh."Kalau bukan karena aku menghargai keputusanmu sebagai suami dari Alina. Aku pasti akan memb

  • Ikatan Yang Ditakdirkan   205. Perselisihan Maya Dan Zayyad

    Delapan bulan akhirnya berlalu sudah. Aura ibu hamil dari seorang Alina kian sempurna. Emosinya pun tampak jauh lebih stabil dari trimester pertama dan kedua. Perut Alina membesar dan itu cukup besar nyaris membuat Maya curiga kalau dugaannya itu benar. Bayi yang dikandung sahabatnya itu adalah kembar.Banyak baju yang Alina tidak muat memakainya dan nyaris sobek. Alhasil Zayyad membeli banyak baju khusus untuk ibu hamil buat Alina yang masih tinggal di rumah almarhum neneknya itu.Zayyad mengira kondisi Alina akan segera membaik, tapi ternyata sebaliknya. Istrinya itu mulai berhalusinasi kalau Erina masih hidup dan masih bersama dengan mereka di rumah kecil itu."Kamu udah siap buat buburnya?" Alina datang ke meja makan dan melihat Zayyad yang baru saja menghidangkan semangkuk bubur hangat."Sudah" Zayyad tersenyum. Ada setitik kesedihan jauh di dasar mata coklat bening itu."Kalau begitu aku bawa ke kamar nenek ya" Alina mengambil mangkuk bubur d

  • Ikatan Yang Ditakdirkan   204. Alina Pergi Meninggalkan Vila

    Tiga hari setelah kabar duka itu. Para kerabat dari pihak Irsyad dan rekan Erina berdatangan ke vila Zayyad setiap malamnya untuk membaca Yasin. Termasuk dengan Maya dan keluarganya yang sudah hadir sejak hari pemakaman. Mereka menginap di vila Zayyad membantu Zayyad mengurus segala keperluan.Zayyad benar-benar lemah tak bertenaga dengan keadaan ini. Sepasang matanya terlihat kuyu dan tubuhnya mengurus. Ia sedih dengan kepergian Erina yang begitu mendadak. Salah seorang wanita di samping Alina yang baru-baru ini menjadi pengecualian dari rasa takutnya.Zayyad pun tak berdaya menghadapi dua orang yang di sayangi nya yang jelas begitu drop dengan kenyataan pahit ini. Kakeknya terus jatuh bangun tak sadarkan diri dan Alina yang sampai hari ini menolak kenyataan kalau Erina sudah meninggal.Tepat di hari pemakaman, kakeknya tersungkur jatuh mencium tanah dan Alina mengurung diri seharian di kamar neneknya dengan sepiring nasi goreng yang sudah basi. Nasi goreng yan

DMCA.com Protection Status