Share

Tanggal 23

last update Last Updated: 2024-12-21 00:04:41
Tanggal 23.

Waktu masih pagi hari. Jam masih menunjukkan pukul tujuh. Tapi suasana di sekitar gedung pusat perkantoran Keluarga Charles sudah dipadati oleh banyak orang.

Mereka yang datang berasal dari kalangan ternama. Setiap yang ada di sana mempunyai tujuan yang sama, yaitu ingin melakukan kerja sama dengan Group Charles.

Proyek pembuatan apartemen dengan fasilitas lengkap itu mempunyai nilai yang sangat besar. Kabarnya, anggaran yang diperlukan pun lebih dari seratus juta dolar.

Kabar ini sudah menyebar luas ke seluruh Kota Phoenix. Seluruh keluarga kaya menginginkan kerja sama itu. Bahkan mereka yang berasal dari Sepuluh Keluarga Terkaya pun ada yang berminat untuk ikut bergabung.

"Aku harus bisa mendapatkan kerja sama dengan Grup Charles,"

"Bagaimanapun caranya, aku harus bisa mendapatkan bagian,"

"Aku yakin, Keluarga Charles pasti akan menerimaku. Apalagi aku berasal dari keluarga yang satu kelas dengannya,"

"Proyek ini sangat besar. Aku harus bisa mendapa
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Identitas Rahasia sang Pria Tertindas   Ketakutan Austin Charles

    "Jangan khawatir, Tuan Steven. Kami berdua akan membantumu untuk mendapatkan Luna, bagaimanapun caranya," ujar Jason berusaha meyakinkan Steven. "Baiklah. Aku percaya. Aku serahkan masalah ini kepada kalian berdua," Suami istri itu merasa senang. Langkah awal mereka sudah berhasil. Keduanya tinggal memikirkan langkah selanjutnya. "Tapi, ..." Laura ingin berkata lebih lanjut. Namun dia mengurungkan niatnya sambil memasang wajah bimbang. "Tapi apa?" "Ibu Luna itu sangat matreliastis, aku takut dia tidak percaya kalau Tuan Steven menginginkan Luna," Steven Benjamin bukan orang bodoh. Dia segera mengerti, "Berikan nomor rekeningmu," pintanya kepada Laura. Laura kegirangan. Ia langsung memberikan nomor rekeningnya kepada Steven. "Aku sudah mentransfer sepuluh ribu dolar. Apakah itu cukup?" Sepuluh dolar? Hanya hal sepele seperti ini Steven bahkan mengirimkan uang sebanyak itu? "Cukup, Tuan Steven. Bahkan ini terlalu banyak," "Baik, kalau begitu kamu atur saja

    Last Updated : 2024-12-21
  • Identitas Rahasia sang Pria Tertindas   Kenapa Tuan Mencariku?

    Setelah menemukan tempat yang aman, David langsung menelpon Austin. Kemarin Daniel sudah mengirimkan nomor telponnya. Ponsel Austin tiba-tiba berdering. Nomor tak dikenal menelponnya. Tadinya dia tidak mau mengangkat telpon tersebut, tapi karena penasaran, Austin memutuskan untuk mengangkatnya. "Hallo, siapa ini?" "Aku orang yang memanggilmu beberapa hari lalu," jawab David dengan nada dingin. Mendengar jawaban tersebut, Austin seketika merasakan seluruh tubuhnya bergetar hebat. Keringat langsung membasahi punggung. Sikapnya berubah. Yang tadinya tegas, sekarang menjadi lunak. "Tu-tuan Dewa Iblis, ada perintah apa?" tanyanya terbata-bata. "Istriku sudah masuk ke kantormu. Tapi resepsionis telah menolaknya mentah-mentah. Dia bahkan berani menghina istriku!" Amarah Austin langsung meledak. Hampir saja ia menggebrak meja di hadapannya. "Ba-baiklah, aku akan segera turun ke bawah dan menangani semuanya. Istri Tuan boleh kembali masuk," katanya ketakutan. "Ingat Austin! Aku bisa d

    Last Updated : 2024-12-22
  • Identitas Rahasia sang Pria Tertindas   Kontrak Kerja Sama

    Luna terkejut. Dia kebingungan untuk beberapa saat. "Simpan saja semua data itu, Nona. Aku tidak membutuhkannya sama sekali," "Maksud, Tuan?" "Aku mau bekerja sama denganmu, Nona. Ini surat kontraknya. Kalau masih ada bagian yang tidak puas, Nona bisa mengatakannya secara langsung kepadaku," ujar Austin sambil memberikan surat kontrak kepada Luna. Melihat itu, Luna kembali mematung. Hatinya langsung diliputi oleh pertanyaan. Apakah ini mimpi? Apakah Austin serius dengan ucapannya? Luna hampir tidak percaya. Ia mencubit kulit tangannya sendiri. Tapi dia langsung kesakitan. Berarti kejadian ini bukan mimpi! "Tuan Austin, kau serius, kan?" tanya Luna ragu-ragu."Tentu saja, Nona. Kenapa tidak?" Austin mengangkat kedua alisnya. "Tapi, aku bukan berasal dari keluarga kelas satu. Keluarga George hanya termasuk dalam jajaran keluarga kelas dua. Semua usaha keluargaku juga tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan yang lain," ucap Luna berkata dengan jujur. "Lalu, masalahnya di

    Last Updated : 2024-12-22
  • Identitas Rahasia sang Pria Tertindas   Keluarga George Kegirangan

    "Nenek bilang juga apa, kamu pasti bisa mendapatkan kontrak kerja sama itu, Luna. Kau benar-benar cucuku yang paling bisa diandalkan!" Nyonya Agatha berkata sedikit keras sambil tertawa. Saking girangnya, ia bahkan mencium pipi kanan dan kiri Luna. Wanita tua itu lalu membawa Luna masuk ke dalam. Dia tidak memperdulikan David yang pada saat itu berdiri di belakang Luna. Setelah berada di ruang tamu, tidak lama kemudian muncul Alice suami istri dan juga orang tua Luna. Kebetulan mereka pun sedang berkumpul di sana. "Selamat, Luna. Aku bangga kepadamu," ujar Alice sambil menjabat tangan dan memeluknya. "Kau hebat, Luna," Jason juga memujinya. "Benar-benar anak yang pintar. Tidak sia-sia aku mengurus dan membesarkanmu, Luna," Nyonya Elena juga sangat senang. Dia memeluk Luna dengan erat. Henry merasakan hal yang sama. Namun dia tidak berkata apa-apa kecuali hanya mengucapkan selamat."Duduk dulu, Luna. Duduk!" kata Nyonya Agatha. Luna mengangguk. Ia menuruti ucapan neneknya. "Co

    Last Updated : 2024-12-22
  • Identitas Rahasia sang Pria Tertindas   Hadiah Kecil

    Di rumah Nyonya Agatha. Laura dan Nyonya Elena sedang duduk di taman belakang. Saat ini dia sudah memulai 'misi' yang diberikan oleh Steven Benjamin. Ia telah menceritakan semuanya kepada Nyonya Elena. "Laura, kamu serius? Benarkah Tuan Steven menginginkan Luna?" "Aku serius, Tante. Aku tidak bercanda. Jason menjadi saksinya," jawab Laura berusaha meyakinkannya. "Tuan Steven memang menyukai Luna. Bahkan dia menitipkan hadiah buat tante," "Hadiah? Hadiah apa?" tanya Nyonya Elena antusias. "Uang. Dia telah menitipkan uang sebanyak tujuh ribu dolar untukmu. Tuan Steven bilang bahwa ini hanya hadiah kecil. Mungkin dalam waktu dekat, dia akan memberikan hadiah yang jauh lebih besar lagi asalkan Luna bisa menjadi miliknya," Laura sengaja tidak memberikan semua uang itu. Sebab dia pun juga menginginkannya. Sepuluh ribu dolar itu sudah terhitung banyak, apalagi uang itu diberikan dengan percuma. Siapa pun yang menerimanya, dia pasti akan senang. Begitu juga dengan Nyonya Elena sendiri.

    Last Updated : 2024-12-22
  • Identitas Rahasia sang Pria Tertindas   Cafe Hitam

    Dia melihat tepat di bawah pintu masuk ada beberapa foto yang memperlihatkan dua orang. Luna segera mengambilnya. "Luna, ada apa?" tanya David curiga saat Luna memandangi layar ponsel dengan serius. Luna segera menoleh. Dia menatap David lekat-lekat. "Tadi kamu bilang pergi ke danau pusat kota untuk mengantar Ibu, kan?" tanyanya dengan nada sengit. "Iya, memangnya kenapa?" "Kamu tidak bohong, David?" "Tidak," David menggelengkan kepala. "Apakah kamu kira aku berbohong?" "Ya, jelas. Kamu memang berbohong. Kamu adalah pria pembohong, David!" "Luna, apa maksudmu? Kenapa kamu tiba-tiba marah seperti ini?" David kebingungan. Dia tidak tahu kenapa Luna tiba-tiba berubah menjadi marah. Padahal sesaat sebelumnya ia terlihat baik-baik saja."Lihat ini!" kata Luna dengan tegas sambil memberikan foto yang telah ia pungut.Saat David melihat foto tersebut. Dia pun ikut kaget. Foto itu memperlihatkan ketika wanita asing yang sebelumnya mengaku terpeleset sedang merangkul David. Momennya

    Last Updated : 2024-12-23
  • Identitas Rahasia sang Pria Tertindas   Melampiaskan Amarah

    "Baik, Tuan," salah satu wanita cantik berkata dengan patuh dan takut. Mereka sudah tahu bahwa David adalah pemilik dari Cafe Hitam, jadi tidak ada satu pun yang berani membantah perintahnya. Wanita itu buru-buru keluar dan langsung pergi ke ruangan manager untuk menyampaikan perintah David. Tidak lama kemudian, seorang pria paruh baya masuk dengan tergesa-gesa. Ia masuk ke dalam ruangan sambil membungkukkan badan dan berdiri hormat di depan David. "Apakah Tuan memanggil saya?" tanyanya ketakutan. "Ya," jawabnya. "Siapa yang berani mencari masalah di tempatku?" "Aku belum tahu, Tuan. Tapi aku sudah meminta security untuk mengatasinya," kata sang manager. "Pria itu datang untuk minum dengan seorang kekasihnya. Dia ingin memesan ruangan VIP. Tapi seluruh meja sudah terisi penuh. Pelayan sudah berusaha menjelaskannya. Namun dia tidak terima dan akhirnya membuat keributan," David kembali melihat ke arah CCTV. Saat itu, dua orang security terlihat berhasil mengusir si pria yang membu

    Last Updated : 2024-12-23
  • Identitas Rahasia sang Pria Tertindas   Dia Bukan Manusia!

    Andreas ingin menjawab dan meminta maaf. Tapi dia kesulitan bicara karena tenggorokannya di cengkeram. Saat itu ia benar-benar ketakutan. Apalagi ketika dirinya melihat ekspresi David Smith. Ekspresinya benar-benar membuat siapa pun takut. David terlihat seperti iblis yang sedang marah besar. Bukk!!! Dia melemparkan Andreas dengan keras. Pemuda itu jatuh di atas meja dan langsung hancur. Tidak berhenti sampai di situ saja, David kembali menghampiri dan membuatnya bangun. Ia kemudian memukul mulutnya. Dua buah gigi langsung jatuh ke lantai. Seketika mulut Andreas dipenuhi oleh darah segar. Semua orang yang menyaksikan kejadian ini langsung bergidik. Mereka merasa ngeri melihat tindakan David. "Dia bukan manusia!" "Dia iblis!" "Aku tidak percaya dia benar-benar berani menghajar Tuan Muda Felix," "Dia sangat berani. Sepertinya pria itu berasal dari keluarga yang kaya raya," Sementara itu, kini Andreas sudah tidak bisa melakukan apapun. Ia hanya mampu meringkuk di lantai dengan

    Last Updated : 2024-12-23

Latest chapter

  • Identitas Rahasia sang Pria Tertindas   Hari Paling Bahagia—TAMAT

    Tiga hari sudah berlalu. Suasana di salah satu villa mewah di Kaki Bukit emas tampak ramai sekali. Di sana sudah berkumpul banyak orang. Hari ini adalah hari paling membahagiakan dalam hidup David. Sebab pada hari ini, dia akan melaksanakan hari jadi pernikahannya dengan Luna untuk yang pertama kalinya. Saat itu David masih berada di rumahnya. Dia baru saja keluar dari kamar dengan penampilan yang elegan, persis seperti bos besar diluar sana. "Luna, cepatlah. Aku takut kita akan terlambat," kata David berteriak memanggil Luna. Luna tidak menjawabnya. Tetapi beberapa saat kemudian, tiba-tiba dia pun keluar dari kamarnya. Luna tampil dengan pakaian mewah. Ia mengenakan gaun panjang warna putih tanpa lengan dan bagian dada yang sedikit terbuka, sehingga bisa memperlihatkan sedikit belahan payudaranya. Ia berjalan dengan lemah gemulai ke arah David Smith. David seketika tertegun. Ia memandangi Luna lekat-lekat. Seperti layaknya seseorang yang sedang melihat bidadari dari khayangan.

  • Identitas Rahasia sang Pria Tertindas   Penghormatan Terakhir

    Daniel langsung terdiam seribu bahasa. Dia benar-benar tidak mampu melakukan apa-apa lagi. Kalau David sudah membuat sebuah keputusan, maka siapa pun tidak akan ada yang mampu mengubahnya! "Mulai sekarang, kau adalah Ketua Organisasi Naga Hitam yang baru," katanya sambil kembali menepuk pundak. David kemudian memberikan Belati Naga Hitam yang merupakan lambang utama organisasinya. Senjata itu juga sebagai tanda bahwa siapa pun yang memegangnya, maka dia adalah Ketua Organisasi Naga Hitam."Te-terimakasih, Tuan. Semoga aku bisa menjalankan tugas ini sesuai dengan harapanmu," jawab Daniel dengan pasrah. David hanya tersenyum. Dia tidak berkata apa-apa lagi. "Kalian semua, apakah tidak mendengar perkataanku?" tanya David kepada semua anggota. "Kami mendengar, Tuan," jawab mereka secara serempak. "Lalu, kenapa sampai sekarang kalian belum juga memberikan selamat kepada Jendral Hitam, selaku Ketua yang baru?" Orang-orang itu langsung tersadar. Detik itu juga mereka langsung berlutut

  • Identitas Rahasia sang Pria Tertindas   Organisasi Naga Hitam V

    Dorr!!! Dorr!!! Suara tembakan yang sangat keras terdengar sebanyak empat kali. Dua orang dari Empat Pelindung langsung menjadi sasarannya. Dua buah peluru bersarang di titik vital mereka. Pelindung yang masih gagah itu seketika langsung terhuyung ke belakang. Mereka memegangi dadanya yang terasa sangat sakit. Wajah keduanya menggambarkan kemarahan luar biasa. Tetapi saat ini, tidak ada uang dapat dilakukan oleh mereka. Daniel dan Valentino juga terkejut. Dia tidak menyangka dengan kejadian ini. Keduanya langsung menoleh ke arah yang diduga sumber dari tembakan tadi. Rupanya, di antara para anggota, di sana telah berdiri seseorang yang hanya mempunyai satu lengan. Axel! Orang itu adalah Axel. Salah satu dari Empat Pelindung Organisasi Naga Hitam! "Axel!" seru Daniel dan Valentino secara bersamaan. Mereka langsung tersenyum. Apa yang telah dilakukan oleh Axel sangat membantu Daniel dan Valentino. Karena tembakan itu telah berhasil melumpuhkan lawan berat keduanya. Sekarang, m

  • Identitas Rahasia sang Pria Tertindas   Organisasi Naga Hitam IV

    Empat Pelindung Organisasi Naga Hitam yang baru langsung membawa David Smith keluar dari ruangan. Mereka memperlakukannya sedikit kasar. Mungkin keempat orang itu berpikir bahwa saat ini David sudah bukan ancaman lagi. Sehingga mereka memperlakukannya sedemikian rupa.David sendiri tidak memberikan perlawanan apapun. Valentino juga tetap diam dan tidak bereaksi. Bukan karena tidak berani, tetapi karena dia telah melihat isyarat yang diberikan oleh David Smith. 'Mari kita lihat pertunjukkan selanjutnya,' batin Valentino. Semua orang yang tadi berada di dalam ruangan, kini sudah berada di depan halaman markas utama. Ribuan orang berkumpul membentuk sebuah lingkaran besar. David berada di tengah-tengahnya. Empat Pelindung tetap menjaganya. Yang dua memegangi tangan. Dua sisanya mengawasi keadaan di sekitar. Sean memandangi David dan semua anggota Organisasi Naga Hitam secara bergantian. "Valentino, apa yang sedang terjadi?" tanya Daniel sedikit panik saat dia menyadari situasi.

  • Identitas Rahasia sang Pria Tertindas   Organisasi Naga Hitam III

    Sean sedikit gugup. Dia segera menoleh ke arah Daniel yang baru saja masuk ke dalam ruangan. "Pelindung Daniel, tahan dulu emosimu. Aku bisa menjelaskan semuanya," katanya berusaha menenangkan Daniel. "Tidak ada yang perlu dijelaskan lagi, Sean," ucap Daniel yang langsung menyebut namanya. "Apapun alasanmu, jawabannya tetap sama. Kau sudah tidak menganggap Empat Pelindung yang sebelumnya. Lebih dari itu, artinya kau juga sudah tidak menghargai Tuan Dewa Iblis," Suasana di sana langsung tegang. Ketegangan saat ini lebih dari sebelumnya. Sean kebingungan. Dia tidak tahu harus menjawab apa."Katakan saja sejujurnya, Sean. Sekarang kau sudah tidak bisa berbohong lagi," Ketika semua orang sedang terdiam, tiba-tiba Valentino muncul dari luar. Dia tampak tersenyum sinis saat menatap ke arah Sean. "Valentino, kau ...," "Kenapa? Kau terkejut, bukan?" senyuman Valentino semakin melebar. Dia sudah lama menunggu saat-saat seperti ini. "Dugaanmu benar, orang yang telah menyebarkan semua inf

  • Identitas Rahasia sang Pria Tertindas   Organisasi Naga Hitam II

    Sean sangat penasaran terkait kedatangan David dan Daniel. Dia yakin, alasan kenapa mereka kemari bukan karena ingin berkunjung saja. "Baiklah, sambut kedatangan mereka sebaik mungkin," ucap Sean memberi perintah kepada anggota yang melapor. "Baik, Ketua," Anggota itu kemudian segera pergi. Dia langsung membuat persiapan untuk menyambut kedatangan David dan Daniel. "Tuan, apa yang harus kita lakukan selanjutnya?" tanya Daniel sambil berbisik di sisi telinga David. "Kau diam saja. Biar aku yang mengurusnya," Daniel mengangguk. Dia tidak banyak bicara lagi. David kemudian mengajak Daniel dan Luna untuk masuk ke dalam markas. Begitu mereka tiba di depan pintu masuk, dua puluh orang segera menyambutnya. Mereka memberikan hormat dengan cara membungkukkan badan kepada David. "Salam kepada Tuan Dewa Iblis. Selamat datang kembali di markas Organisasi Naga Hitam," kata dua puluh orang itu secara bersamaan.David hanya tersenyum simpul. Ia kemudian memberi isyarat supaya mereka kembali

  • Identitas Rahasia sang Pria Tertindas   Organisasi Naga Hitam I

    Daniel tidak berani berkata lebih lanjut. Saat ini dia sudah merasa sedikit tertekan oleh aura pembunuh yang dilepaskan oleh David. "Dari mana kau mendapat informasi ini?" tanya David setelah merasa sedikit tenang. "Valentino yang mengabarkan langsung kepadaku, Tuan," David mengangguk. Sepertinya setelah bertemu dengan dia sebelumnya, Valentino kembali berpihak kepada David. Sehingga dia menyampaikan informasi ini. "Lalu, bagaimana dengan anggota yang masih memihak kepada kita?" "Aku belum tahu pasti, Tuan. Tapi sepertinya mereka akan berada dalam ancaman kalau keadaan ini terus dibiarkan," David merenung beberapa saat. Kalau benar apa yang disampaikan oleh Daniel, maka situasi di Organisasi Naga Hitam sedang tidak baik-baik saja. Sebagian anggota itu sudah sangat banyak. Apalagi di markas pusat mereka setidaknya ada sepuluh ribu anggota. Belum lagi mereka yang berada di markas cabang lainnya. Kalau ditotal, seluruh anggota yang berada di satu provinsi saja mungkin mencapai ju

  • Identitas Rahasia sang Pria Tertindas   Berita Penting

    "Tentu saja tidak, Luna. Aku serius," kata David sambil menjawab dengan tersenyum. Dia kemudian duduk di sofa dan mulai membakar rokok. "Tapi ..., tapi kenapa mereka mau diperintah olehmu? Bukankah mereka adalah adalah orang-orang penting dengan jabatan tinggi, yang bahkan semua penduduk Kota Phoenix pun sangat menghormatinya?" Luna tidak habis pikir, mengapa orang-orang seperti Komisaris Jenderal Oscar dan Mayor Jenderal Freddy mau 'diperalat' oleh David? Wanita cantik itu tampak berdiri termenung untuk beberapa saat. Sepertinya Luna sedang memikirkan alasan dibalik hal tersebut. Ketika dia kebingungan, David terdengar bicara lagi. "Jangan lupakan siapa aku sebenarnya, Luna," ujarnya dengan santai. Kesadaran Luna seolah-olah baru kembali, setelah mendengar ucapan David, sekarang dia tidak terlalu penasaran.Tapi masih ada sesuatu yang mengganjal di hatinya, apakah status Dewa Iblis begitu menakutkan sehingga orang seperti Komisaris Jenderal Oscar dan Mayor Jenderal Freddy pun m

  • Identitas Rahasia sang Pria Tertindas   Panggil Lima Ribu Anggota!

    Perlu diketahui, Mayor Jenderal Freedy adalah orang yang berasal dari dunia militer ketentaraan. Di Kota Phoenix, ia memimpin setidaknya seribu tentara yang bertugas untuk menjaga keamanan kota dari berbagai macam ancaman yang dapat membahayakan. Semua orang di Kota Phoenix sangat menghormatinya, sama seperti mereka menghormati Komisaris Jenderal Oscar. Bahkan mungkin lebih dari itu. Karena alasan itulah para pengunjung tadi merasa takut sekaligus hormat kepada dua sosok tersebut. Namun tanpa sepengetahuan banyak orang, di hadapan David Smith, yang terjadi justru adalah sebaliknya. Bukannya David yang menghormati mereka, melainkan mereka yang sangat menghormati David. "Tuan, ada keperluan apa sehingga kamu mengundang kami kemari?" tanya Mayjen Freedy sudah tidak bisa menahan rasa penasaran. Sejak kedatangannya hingga saat ini, Mayjen Freedy sangat jarang memberikan senyuman. Berbeda dengan Komisaris Jenderal Oscar yang lebih sering tersenyum simpul ketika berbicara.

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status