Share

Kekuatan Cinta

Penulis: Junn_Badranaya
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-01 22:57:53

David masih menutup mulut. Dia belum juga memberikan jawaban. Sepasang matanya mengawasi keadaan di sekitar. Sekarang, keenam orang yang tadi tidak berdaya, perlahan mulai bangkit berdiri lagi.

Mereka segera mengepung David dengan membentuk sebuah lingkaran. Ekspresi wajah Ronin terlihat semakin cerah. Sekarang pihaknya telah mendominasi keadaan, bagaimana mungkin dia tidak merasa senang?

"David, aku hitung sampai tujuh. Kalau kau masih belum memberikan jawaban, maka jangan salahkan aku jika wanita ini menemui ajalnya!" kata Ronin memberikan ancaman.

"Satu,"

"Dua,"

"Tiga,"

"Empat,"

Hitungan terus berjalan perlahan namun pasti. Begitu sampai di angka enam, David langsung memberikan jawabannya!

"Baiklah. Aku menyerah, tapi kau harus membebaskan dulu wanita itu,"

Dia tidak punya pilihan lain. Setidaknya untuk saat ini.

Nyawa Luna sangat berharga. Bahkan kalaupun David harus menukar nyawanya, ia tidak akan segan untuk melakukannya. Bagi David, Luna adalah segalanya. Dia hidupnya,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Identitas Rahasia sang Pria Tertindas   Penindasan

    Tidak berapa lama kemudian, mobil ambulans dan mobil polisi pun datang. Kedua mobil itu tiba hampir dalam waktu yang bersamaan. David berlari ke tengah jalan, ia melambaikan kedua tangannya sebagai tanda bahwa dia lah yang telah meminta pertolongan. "Itu mereka! Semua orang itu adalah pelaku yang telah melakukan tindakan kriminal. Sekarang mereka berada dalam keadaan pingsan," kata David setelah mobil polisi berhenti di sisinya. Lima orang polisi yang bertugas langsung turun dari mobil. Mereka segera membawa Ronin dan semua anak buahnya. "Aku harap Tuan bisa memberikan keterangan di kantor," kata seorang polisi. "Baik, kalau semuanya sudah beres, aku pasti akan segera ke sana," Polisi itu mengangguk. Mereka pun segera pergi lagi. Bersamaan dengan itu, mobil ambulans juga sudah membawa Luna ke rumah sakit terdekat. David mengikutinya dari belakang. Keesokan paginya, semua keluarga dekat Luna terlihat ada di rumah sakit. Nyonya Agatha sangat panik setelah diberi kabar oleh David

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-03
  • Identitas Rahasia sang Pria Tertindas   Martin Eagle

    Laura melirik ke arah Luna dengan tatapan marah. Dia benar-benar marah kepadanya. Kebencian dalam hati Laura semakin bertambah. "Luna, tidak perlu berbohong. Aku tahu kau sedang menutupi kebenarannya karena pada saat itu kau pun pergi bersama David. Kau takut Nenek marah kepadamu, kan?" Laura masih belum menyerah. Dia terus berusaha supaya niatnya berhasil. "Tidak, aku tidak berbohong. Aku sudah mengatakan yang sejujurnya. Lagi pula, untuk apa aku berbohong?" Luna balas menatap Laura. "Ya, mungkin karena kau ..." "Cukup, Laura!" Laura tidak bisa menyelesaikan ucapannya. Sebab secara tiba-tiba Nyonya Agatha telah membentak dan menyuruhnya supaya berhenti bicara. "Sekarang Luna sedang sakit. Dia butuh ketenangan dan istirahat. Kalau niatmu hanya ingin membuatnya kesal, lebih baik pergi sekarang juga!" kata Nyonya Agatha sambil memberi isyarat menggunakan tangannya. "Nenek, kau ..." "Pergi!" wanita tua itu kembali membentaknya. Laura seketika memandang neneknya dengan tatapan ti

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-03
  • Identitas Rahasia sang Pria Tertindas   Sup Iga Sapi dan Ayam Goreng Bertenaga

    Saat ini hari sudah malam. Luna sedang duduk di bangku taman belakang sambil melihat langit yang bertaburkan bintang. Di atas meja di hadapannya ada satu botol anggur. Dia sudah meminumnya beberapa sloki untuk sekedar menghangatkan badan. "Luna, hari sudah mulai larut malam. Kenapa kau belum tidur? Bukankah besok kau harus pergi ke perusahaan?" Ketika Luna sedang melamun, tiba-tiba dia mendengar suara David. Saat dilihat, ternyata David sedang berjalan ke arahnya. Ia kemudian duduk di bangku yang sama. "David, saat ini kepalaku sedang pusing. Omset perusahaan mengalami penurunan yang drastis. Hal itu terjadi setelah ada beberapa kejadian di hotel," Walaupun David tidak tahu seberapa besar penurunannya, yang jelas dia tahu bahwa pada saat ini Hotel Apartemen Awan Cerah memang sepi pengunjung. David juga tahu bahwa hal tersebut merupakan akibat dari kekacauan yang pernah terjadi sebelumnya. Mungkin para langganan yang biasa datang menjadi ketakutan.Bagaimanapun juga, semua peristi

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-05
  • Identitas Rahasia sang Pria Tertindas   Menu Ajaib

    "Taruhan bagaimana?" tanya Jasmine sambil mengangkat kedua alisnya. "Kalau semua masakan ini tidak laku, maka aku akan bersujud di depanmu," kata David sungguh-sungguh. "Baik, setuju," "Lalu, bagaimana kalau sebaliknya?" "Maka aku akan memanggilmu Kak David dan aku tidak akan memandang rendah kemampuanmu lagi," Jasmine juga serius menerima tantangan dari David. Pasalnya, dia sangat tidak yakin kalau masakan tersebut akan laku terjual. Walaupun rasanya memang enak, tapi di luar sana masih ada makanan serupa yang rasanya lebih enak. "David, apakah kah yakin dengan taruhan ini?" tanya Luna sambil memandangi mereka berdua secara bergantian. "Aku sangat yakin, Luna. Tenang saja," "Wah, sepertinya taruhan ini akan berlangsung seru. Kalau begitu, aku siap menjadi saksinya," Martin juga tiba-tiba muncul dan tertawa. Dalam hati, jelas bahwa dirinya berada di pihak Jasmine. Dia yakin masakan David tidak akan laku terjual. Walaupun ada yang beli, itu pun paling hanya beberapa orang saja

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-05
  • Identitas Rahasia sang Pria Tertindas   Mengembalikan Keadaan

    "Tenang saja, aku tidak akan lupa," kata Jasmine sambil menahan rasa kesal. "Baik, coba lakukan sekarang," David melipat kedua tangannya di depan dada. Dia berdiri dengan wajah penuh kemenangan. Luna yang berada di sisinya menahan tawa. Sedangkan Martin, saat itu dia tidak tahu harus berbuat apa. "Ya, mulai sekarang aku akan memanggilmu dengan sebutan Kakak. Aku juga mengakui bahwa sebenarnya Kak David ini mempunyai kemampuan," kata Jasmine dengan pasrah. "Hahaha ..." David tertawa. Satu orang telah berhasil dia 'lumpuhkan'. "Terimakasih Adik Jasmine," lanjutnya sambil tertawa menggoda. Sementara itu, beberapa karyawan perusahaan sudah membereskan semua barang-barang bekas penjualan tadi. Setelah semuanya selesai mereka segera melanjutkan pekerjaan masing-masing. Kini David sedang berada di ruang kerja Luna. Di sana hanya ada mereka berdua sambil duduk berhadapan. "Ada apa kau memanggilku kemari, Luna?" tanya David keheranan. Tidak biasanya Luna memanggil dia ke rua

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-05
  • Identitas Rahasia sang Pria Tertindas   Masalah di Restoran

    Semua orang langsung menoleh ke arah pria yang mengeluarkan suara itu. Bahkan para pengunjung yang berada di dekatnya juga segera melihat apa yang telah terjadi. Begitu mereka melihat ke dalam wadah makanan, orang-orang tersebut langsung mual seketika. Bahkan sebagian ada yang hampir muntah. Rupanya di dalam mangkuk dan piring makanan tersebut, terlihat ada beberapa ekor kecoak yang sudah mati. Hal ini tentu saja mendatangkan rasa jijik bagi siapapun yang melihatnya. "Restoran macam apa ini? Jorok sekali!" "Seumur hidup, aku baru menemukan restoran seperti ini," "Mentang-mentang sudah mulai ramai, mereka sepertinya mau mengelabui kita," "Kita harus melaporkan hal ini!" Suara riuh para pelanggan kembali terdengar. Kejadian ini membuat heboh satu perusahaan, Luna dan yang lainnya segera memunculkan diri untuk melihat kejadian tersebut. "David, apa yang telah terjadi?" tanyanya saat melihat David. "Seseorang telah sengaja membuat kekacauan di tempat kita," jawabnya dengan nada d

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-07
  • Identitas Rahasia sang Pria Tertindas   Buka Mulut Untuk Menjawab, Atau Buka Mulut Untuk Memakannya?

    "Apa yang akan kau lakukan kepada kami? Jangan bertindak sembarangan. Kau bisa dikenai pasal penganiayaan," kata si pria berusaha melepaskan diri. Tetapi walaupun sudah mengerahkan seluruh tenaganya, dia tetap tidak bisa lepas dari cengkeraman David. Dengan gerakan kilat, David membalikkan keduanya. Kini mereka sudah saling berhadapan satu sama lain. David lalu membalikkan tangan mereka. Sebuah simbol kepala serigala yang sedang membuka mulut dan memperlihatkan gigi taringnya yang tajam langsung terlihat dengan jelas. Simbol itu berada di dekat telapak tangan kanan mereka. Lebih tepatnya berada di bawah pergelangan tangan. "Rupanya kalian berasal dari 'rumah' yang sama, ya?" David tersenyum sinis. Sekarang dua orang tersebut tidak bisa berkata apa-apa lagi. Identitas mereka sudah terbongkar, memangnya apalagi yang dapat dilakukannya? Semua orang yang pada saat itu berada di restoran dibuat terkejut. Kini para pelanggan yang masih ada baru mengerti apa yang telah terjadi sebenarn

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-07
  • Identitas Rahasia sang Pria Tertindas   Luna Menghilang Tanpa Kabar

    "Kita harus berada di posisi puncak. Kalau sudah berada di atas, memangnya masih ada yang berani mencari masalah lagi?" "Tidak mungkin. Hal itu terlalu mustahil, David," kata Luna sambil menggelengkan kepalanya. Ingin masuk dalam jajaran Sepuluh Keluarga Terkaya di Kota Phoenix saja sudah terhitung mustahil. Apalagi kalau dia ingin menjadi keluarga terkaya nomor satu. Bukankah hal itu sama saja dengan bisa naik ke langit? "Tidak ada yang mustahil di dunia ini, Luna. Asalkan kita berusaha, maka semuanya bisa diraih," "Tapi untuk menjadi keluarga terkaya nomor satu itu adalah mimpi, David," Luna tetap tidak percaya dengan ucapan David. "Kita masih sangat jauh kalau dibandingkan dengan mereka," "Ya, aku tahu itu. Tapi aku bisa melakukannya demi dirimu," Luna seketika tertawa merendahkan. "David, jangan bermimpi terlalu jauh. Lebih baik kau segera kembali dan menyadari kenyataan," David melirik sekilas. Kemudian dia berkata, "Jadi kau tidak percaya bahwa aku bisa membawamu ke punc

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-07

Bab terbaru

  • Identitas Rahasia sang Pria Tertindas   Panggil Lima Puluh Ribu Anggota!

    Perlu diketahui, Mayor Jenderal Freedy adalah orang yang berasal dari dunia militer ketentaraan. Di Kota Phoenix, ia memimpin setidaknya seribu tentara yang bertugas untuk menjaga keamanan kota dari berbagai macam ancaman yang dapat membahayakan. Semua orang di Kota Phoenix sangat menghormatinya, sama seperti mereka menghormati Komisaris Jenderal Oscar. Bahkan mungkin lebih dari itu.Karena alasan itulah para pengunjung tadi merasa takut sekaligus hormat kepada dua sosok tersebut.Namun tanpa sepengetahuan banyak orang, di hadapan David Smith, yang terjadi justru adalah sebaliknya. Bukannya David yang menghormati mereka, melainkan mereka yang sangat menghormati David. "Tuan, ada keperluan apa sehingga kamu mengundang kami kemari?" tanya Mayjen Freedy sudah tidak bisa menahan rasa penasaran. Sejak kedatangannya hingga saat ini, Mayjen Freedy sangat jarang memberikan senyuman. Berbeda dengan Komisaris Jenderal Oscar yang lebih sering tersenyum simpul ketika berbicara. Pada dasarnya

  • Identitas Rahasia sang Pria Tertindas   Dua Petinggi

    "Tenang saja, Luna. Malam nanti aku akan bertemu dengan teman lama. Kamu tidak perlu khawatir," ujar David berusaha menenangkan Luna. Dia kemudian menyuruhnya untuk masuk lebih dulu ke mobil. Sedangkan David memanggil para security yang masih bersembunyi di sana. Mendengar David memanggilnya, mereka buru-buru menghampiri dengan rasa campur aduk. "Ada apa, Tuan?" tanya salah satu security dengan rasa takut dan penuh hormat. "Singkirkan mayat-mayat ini ke tempat aman. Bereskan semuanya secepat mungkin. Satu lagi, jangan sampai ada orang luar yang mengetahui tentang kejadian di sini. Kalau sampai ada yang tahu, aku rasa kalian sudah mengerti apa akibatnya," David bicara dengan nada datar. Ekspresi wajahnya tampak begitu dingin. Hal itu membuat semua security lebih ketakutan. "Baik, Tuan. Kami mengerti," jawab mereka secara bersamaan. "Bagus. Kerjakan sekarang juga!" Security itu mengangguk. Mereka langsung melaksanakan perintah yang telah diberikan oleh David. Setelah itu dia sen

  • Identitas Rahasia sang Pria Tertindas   Ternyata Dia Adalah Pria yang Dibicarakan Banyak Orang

    "Apa?" Martin membelalakkan mata. Dia seakan tidak percaya dengan telinganya sendiri. "Bukankah sebelumnya kamu ingin bergabung dengan organisasi itu dan menjadi pengikut setia Dewa Iblis?" tanya David sambil mengerutkan kening. "Benar. Tapi, bagaimana mungkin aku bisa bergabung dengan organisasi itu?" "Kenapa tidak? Asal kamu bersedia, maka kamu bisa bergabung," "Maksudmu, kamu adalah ..." "Dewa Iblis. Dia adalah Dewa Iblis yang selama ini dibicarakan oleh banyak orang," ujar Daniel sepatah demi sepatah. "A-apa?" Martin kehabisan kata-kata. Dia tidak tahu harus bicara apalagi. Perasaan haru segera menyelimuti tubuhnya. "David, apakah ... apakah yang dikatakan oleh orang ini benar?" tanya Martin masih belum percaya. "Bukankah kamu sudah melihat buktinya sendiri?" Martin memukul kepala sendiri. Dia merasa sangat bodoh. Setelah sadar, dia langsung menjatuhkan dirinya untuk berlutut di hadapan David. "Bangunlah, Martin. Kamu tidak perlu melakukan hal ini," "Tuanku, maaf jika

  • Identitas Rahasia sang Pria Tertindas   Menebus Dosa

    David hanya tersenyum sinis. Dia tidak mengindahkan sama sekali rintihan Hugo. Karena tidak kuat menahan siksaan yang entah kapan ujungnya itu, akhirnya Hugo pasrah. Dia menggigit lidahnya sekuat tenaga sampai lidah itu putus. Tidak lama kemudian, Hugo tewas dengan kondisi mengenaskan. Darah segar memenuhi seluruh mulutnya. Begitu kepala Hugo terkulai, darah segar tersebut langsung meleleh keluar. "Ayah!" Melvin berteriak sekeras mungkin saat mengetahui kalau nyawa ayahnya sudah melayang. Dia ngin meronta dan membunuh David. Sayangnya, Melvin tidak bisa melakukan apapun. "David, apa yang kamu inginkan sebenarnya?" tanya Melvin dengan rasa takut yang mendalam. "Aku hanya ingin kalian tahu bahwa di atas langit masih ada langit," jawab David dingin. "Lalu ..., lalu apa yang akan kamu lakukan kepadaku?" "Bukankah sebelumnya kamu ingin membunuhmu?" Melvin diam saja. Dia tidak berani memberikan jawaban. "Jawab!" bentak David. "Iya, iya. Aku memang ingin membunuhku. Sayangnya kes

  • Identitas Rahasia sang Pria Tertindas   Berlutut Kalian Semua!

    Di Hotel Apartemen Awan Cerah. Bersamaan dengan semua kejadian, tidak lama setelah alat berat dan orang-orang itu datang, sebuah Supercar tiba-tiba muncul dan parkir di depan halaman. "Tuan Muda Arthur!" ucap Martin dan Jasmine secara bersamaan. Mereka memandangi mobil mewah tersebut dalam diam. Melvin dan Hugo Arthur keluar dari mobil secara bersamaan. Mereka berdiri tegak sambil memandangi Hotel Apartemen Awan Cerah dengan tatapan sinis. Melihat keduanya keluar, Jeff langsung berjalan menghampiri. Begitu isyarat diberikan, lima puluh alat berat itu segera dibunyikan kembali. Suara bergemuruh terdengar lagi. Tanah pun kembali bergetar. "Mana atasanmu itu?" tanya Hugo Arthur kepada Martin dan Jasmine. "Dia ..., dia sudah pulang, Tuan," jawab Jasmine gemetar karena ketakutan. "Suruh dia kembali ke sini!" "Su-sudah, Tuan. Nona sudah dalam perjalanan,""Baik, aku akan menunggunya. Aku ingin melihat reaksinya bagaimana," Suasana di sana langsung berubah menegangkan. Semua karya

  • Identitas Rahasia sang Pria Tertindas   Lima Puluh Alat Berat

    Brakk!!! Hugo Arthur menggebrak meja dengan keras. Dia langsung marah begitu mendengar laporan yang dibawa oleh Melvin."Berani-beraninya dia menolak keinginanku. Memangnya dia siapa? Hanya wanita yang berasal dari Keluarga George. Bahkan kekayaan keluarga itu tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan semua kekayaanku," Hugo sangat marah. Di usianya yang sudah menginjak tujuh puluh tahun ini, Hugo ingin membuat pencapaian luar biasa. Dia ingin membuat mega proyek demi kelancaran bisnis dan memberitahu semua orang bahwa dialah yang terkaya. Tapi ternyata mega proyek tersebut terhalang oleh Luna. Tadinya dia ingin membeli hotel itu dengan harga yang cukup tinggi dan datang secara baik-baik. Mengingat bahwa belum lama ini, Luna berhasil menjalin kerja sama dengan Group Charles. Siapa sangka, niat baiknya ditolak mentah-mentah. Bahkan dengan sengaja Luna menghina anaknya. Bagaimana mungkin dia bisa terima? "Melvin!" "Ya, Ayah," "Sore hari nanti kita akan mengambil tindakan," k

  • Identitas Rahasia sang Pria Tertindas   Menolak Semua Tawaran

    Keadaan di sana menjadi hening. Martin dan Jasmine yang kebetulan hadir juga terkejut dengan jawaban Luna. Mereka tidak menyangka Luna akan menolak lamaran Melvin. Tapi di satu sisi, mereka juga setuju dengan apa yang dikatakannya. Harta bisa diusahakan, tapi kebahagiaan sesungguhnya sulit untuk didapatkan. Harta itu tidak selalu menjadi tolak ukur kebahagiaan. Justru ada sebagian orang yang merasa bahagia karena keadaan sederhananya. Karena letak kebahagiaan sejati bukan pada hartanya. Tapi terletak pada berapa banyak kita bersyukurnya! "Baiklah, aku tidak akan memaksa kalau kamu memang tidak mau menerima lamaran tersebut," ujar Melvin setelah dia diam beberapa waktu. "Tapi untuk niatku yang kedua, kamu tidak mungkin menolaknya, bukan?" Niat untuk membeli Hotel Apartemen Awan Cerah dan Restoran George adalah keinginan ayahnya. Niat pertama ditolak, itu bukan masalah besar bagi Melvin. Setidaknya, dia masih bisa mencari wanita lain yang lebih dari Luna. Tetapi kalau niat yang k

  • Identitas Rahasia sang Pria Tertindas   Melvin Arthur

    Seminggu telah berlalu. Luna baru saja tiba di kantornya. Sekarang Jerry dan istrinya juga sudah bekerja di Restoran George. Mereka baru masuk tiga hari kemarin.Setelah kejadian di markas Organisasi Elang Hitam, karakter Jerry tiba-tiba berubah hebat. Tadinya dia sangat pemalas dan hanya suka berfoya-foya saja. Tapi sekarang, ia telah berubah menjadi pria pekerja keras. Saat Luna bertanya kepada Jasmine terkait bagaimana Jerry bekerja, dia menjawab bahwa pria itu adalah pekerjaan keras dan bertanggungjawab. "Syukurlah, semoga kejadian kemarin bisa menjadi pelajaran berarti dalam hidupnya," gumam Luna begitu dia mendengar laporan tersebut. Cuaca siang hari ini sangat panas. Banyak para pekerja proyek yang beristirahat di sekitar Hotel Apartemen Awan Cerah. Luna dan yang lainnya kebetulan sedang berada di depan. Dia selalu bahagia ketika melihat banyak pelanggan yang antri. "Nona, siapa itu?" tanya Martin saat dia melihat sebuah mobil Supercar berhenti di parkiran depan. Tidak b

  • Identitas Rahasia sang Pria Tertindas   Mendatangi Kantor Pusat Group Felix

    "Ada sesuatu yang harus kita bicarakan. Ini semua soal bisnis," ucap Rey. "Oh, baiklah. Mari kita bicara di ruanganku saja," Luna kemudian membawa Rey Felix ke ruangan kerjanya. "Silahkan duduk, Tuan," Rey mengangguk. Ia segera duduk di kursi yang tersedia. Pria paruh baya itu kemudian mengeluarkan sebuah surat yang terdiri dari beberapa lembar. Ia menaruhnya di atas meja. "Ini adalah surat resmi dari Tuan Scott Felix. Silahkan Nona lihat sendiri isinya," Luna mengambil surat tersebut dan mulai membacanya. Beberapa saat kemudian, dia tampak terkejut. "Tuan, apakah ini tidak salah? Tuan Scott ingin memberikanku saham Group Felix sebesar dua persen hanya dengan tandatanganku saja? Apakah ini serius?" tanya Luna dengan ekspresi wajah tidak percaya. Luna membaca surat itu berulang kali. Tetapi apa yang dia baca tetap sama seperti sebelumnya. Itu artinya dia memang tidak salah baca. Namun, kenapa Scott mau memberikan sahamnya begitu saja? Padahal Group Felix adalah group besar.

DMCA.com Protection Status