Share

Bab 5

Author: Hazka Thika
last update Last Updated: 2025-01-24 11:46:04

Visha melerai kedua pria dewasa tersebut yang sedang aduh jotos, lebih tepatnya hanya sang mantanya itulah yang lebih dominan memukul Ehsam. Sedangkan pria yang menjadi suaminya itu hanya berusaha menangkis setiap kepalan tangan itu, hingga membuat pemiliknya menjadi semakin emosi karena tidak mengenai sasaran.

“Kamu gila, ya. Sembarangan aja memukul orang!”

Tangan Visha yang meraih lengan pria yang menjadi korban itu untuk menyanggah tubuhnya. Ia benar-benar tidak menduga jika Ryu akan melalukan hal kriminal seperti itu sungguh sangat menjijikan.

Sejak awal ia tahu kalau berdebat dengannya sama saja kita bicara dengan angin, makanya ia meminta Ehsam untuk tidak menghiraukan Ryu. Apalagi dengan situasi jalanan yang sepi seperti kuburan.

“Iya aku memang gila, dan itu semua gara-gara kamu menikah dengan pria yang nggak jelas ini.”

“Kamu sendiri gimana? Bukannya kamu yang memulai semua ini, hah?”

“Tapi, aku nggak sampai kepikiran mau menikahi Luna, Sha. Bahkan saat aku melakukan kejadian itu pun yang terbayang cuma kamu,” sanggah Ryu membelah diri.

Plakkk!

Sebuah tamparan keras mendarat tepat di wajah pria yang ada di hadapannya itu.

“Kamu sadar nggak sih, dengan apa yang kamu lakukan, hah?” Visha menarik napas dalam, bahkan sekujur tubuhnya mulai gemetaran karena menahan emosi yang memuncak.

Bagaimana mungkin dirinya menjadi bahan fantasi pria ini selagi berduaan dengan perempuan lain, sama sekali tidak masuk akal.

Visha menyeret kakinya yang masih gemetar itu menuju mobil, melihat itu Ehsam pun segera mengikutinya dan meninggalkan Ryu yang masih terpaku akibat apa yang baru saja dilakukan gadis cantik itu padanya.

 

“Dasar pria brengsek! Bisa-bisanya dia justru playing victim setelah apa yang dia lakukan,” sungutnya.

 Ehsam meraih tangan Visha yang masih bergetar serta memerah itu, gadis itu juga pasti merasa kesakitan karena sudah menampar wajah mantan kekasihnya. Ia benar-benar terkejut jika Visha yang terlihat lemah lembut itu justru bisa melakukan hal seperti itu.

“Kasihan dia. Apa sebaiknya aku berhentikan saja dulu, ya?” pikir Ehsam. Ia pun mencari tempat yang bisa untuk parkir.

Visha melihat sekeliling, ia takut jika Ryu mengejar mereka lagi karena Ehsam baru saja menghentikan laju kendaraannya.

“Apa dia membuntuti kita lagi?”

Ehsam bergeleng, sambil tersenyum. Saat Visha sedang bingung, ia lalu meraih tubuh gadis itu dan memeluknya. Awalnya dia menolak, namun Ehsam tidak melepaskan rangkulannya dengan gadis yang masih sedikit gemetaran itu.

“Lepaskan saja semuanya,” bisik Ehsam lembut sambil menepuk-nepuk punggung Visha dengan pelan.

Hening.

Beberapa menit kemudian terdengar suara isak tangis dari gadis itu. Ehsam mengerti bagaimana hancurnya perasaan Visha ketika dikhianati oleh dua orang yang sangat dipercayanya sekaligus.

Dulu saat pertama kali bertemu dengannya, gadis itu sama sekali tidak menangis bahkan sampai ia mengantarkan kembali ke rumahnya. Tetapi sejak melihat ia merusak bingkai foto itu. Ehsam sadar jika Visha hanya gadis biasa yang bisa juga rapuh.

“Astaga wajahmu terluka?” Visha baru menyadari jika pipi Ehsam kini terlihat memerah.

“Aku baik-baik aja.”

“Kenapa kamu tadi tidak membalas pukulan dia, sih? Harusnya kamu balas, biar dia tahu juga rasa sakitnya gimana.”

Ehsam hanya tersenyum mendengar omelan gadis itu, ia lega karena Visha sudah bisa mengendalikan emosinya. Bahkan tubuhnya saja sudah tidak bergetar seperti tadi.

“Jangan bilang kalau kamu sebenarnya nggak bisa berantem, ya?” tebak Visha.

“Hm, iya sih.”

“Pantas aja!”

 

***

 

Akhirnya mobil mereka pun sampai di halaman rumah yang terlihat minimalis modern dengan desain yang simple serta garis-garis tegas berwarna abu-abu.

“Astaga, kalian habis berantem di jalan?” tanya seseorang yang menyambut mereka, yang langsung disikut oleh Ehsam.

“Oh iya, Sha. Kenalin ini Marcel, saudara aku.” Ehsam mengenalkan pria bernama Marcel itu pada Visha, sebab waktu acara pernikahan kemarin ia sama sekali tidak sempat mengenalkan padanya.

“Halo, Kakak Ipar yang cantik.”

Visha hanya tersenyum sambil menundukkan kepalanya sedikit, kemudian ia pun bertanya apakah di rumah ada stok obat untuk luka kepada Marcel. Namun karena pria itu bilang tidak punya, akhirnya ia pun pamit pergi ke apotik yang ada di sebrang jalan. Tadinya, Ehsam tidak mengizinkan Visha untuk pergi sendiri, tetapi karena Visha memaksa ia pun akhirnya menuruti kemauan Visha.

“Hah, serius ada yang berani memukul wajah seorang, Ettore?” Pria itu terkejut ketika mendengarkan apa yang baru saja terjadi.

“Jangan sebut nama itu di sini!” potong Ehsam sambil melempar gelas yang ada di meja, namun berhasil ditangkap oleh Marcel.

“Scusa! Habisnya aku nggak biasa memanggilmu dengan siapa itu, E_ehsam?” ujarnya sambil tertawa, hingga membuat Ehsam kesal.

“Eh, bagaimana malam pertamanya? Sepertinya dia lebih ganas dari putri keluarga Salvatore,” godanya ketika melihat jejak di bibir bawah Ehsam.

Ehsam menginjak kaki pria itu dengan sangat keras, sampai pemiliknya meringis kesakitan. Saat matanya menangkap sosok Visha yang baru saja masuk ke pagar rumah.

Ia langsung memasang senyuman termanisnya menyambut gadis itu yang menginjakkan kaki ke dalam rumahnya, sedangkan Marcel memilih pergi meninggalkan sepasang pengantin baru itu setelah menyuguhkan minuman serta makanan ringan untuk mereka.

“Aku sudah bilang kalau aku baik-baik aja,” ucapnya sambil memegang tangan Visha yang sedang mengompresnya menggunakan physiopack.

“Tapi kalau nggak langsung di kompres nanti malah justru lebih parah. Kamu nanti belajar bela diri ya sama bodyguadnya, Papa,” saran Visha.

Ting!

Suara barang yang baru saja jatuh ke lantai dari arah meja bar yang ada di dapur. Baik Visha maupun Ehsam menoleh secara bersamaan, dan mereka mendapati Marcel yang sedang tersenyum kaku sambil mengambil barang yang ternyata adalah sebuh sendok itu.

“Apa dia sengaja biar terlihat lemah di depan anak pemilik perusahaan kimia itu?” bantin Marcel yang mendengar percakapan keduanya.

Memang di rumah itu, antara ruang tamu serta dapur tidak ada sekat sama sekali.  Bahkan di sana tidak ada yang namanya ruang keluarga karena sudah menyatu di tempat penerimaan tamu itu sendiri.

“Oh iya, kamarnya di mana?” tanya Visha yang selesai mengompres sambil memberikan salep memar pada pipi Ehsam.

“Kamar? Siapa?” Ehsam terlihat bingung.

“Ya, kamar kamu, lah! Aku mau bantuin kamu packing barang yang mau di bawah untuk ke rumah.”

Visha merasa tidak enak hati, karena sudah membuat Ehsam menjadi terluka seperti itu, Jadi ia berinisiatif untuk membantunya mengemasi barang-barang penting yang akan dipindahkan. Sejak pertemuan Ehsam dengan Papanya kala itu, ia memang mendengar jika pria itu akan menetap di kediamannya.

“Kok, diam saja? Jangan-jangan aku memang nggak boleh ya masuk ke kamar kamu?”

“Bukan gitu, tapi ….” Nada suara Ehsam yang bergetar terdengar seakan sedang berusaha untuk menyembunyikan sesuatu, bahkan dahinya saja kini sudah berkeringat dingin.

 

***

 

 

 

 

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Cancer Boy
ceritanya buat penasaran ...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Identitas Rahasia Suami Driver Online    Bab 6

    “Kalian kenapa jadi tegang begini, sih?” tanya Visha yang menghampiri Marcel di meja bar yang sedang asik mengaduk kopi. Pria itu tidak kalah gugupnya juga dengan Ehsam, ketika ia menanyakan perihal kamar Ehsam yang mana, di antara dua ruangan yang saling berhadapan serta tengahnya terdapat kamar mandi itu.“Em, gimana kalau kamu nonton aja, Sha. Biar urusan itu aku dan Marcel aja yang beresin,” ucap Ehsam sambil menyusul Visha, serta merangkulnya untuk kembali ke tempatnya semula.“Iya benar itu! Kalau nggak begini aja, barang-barangnya nanti biar aku yang antar ke tempat kalian.” Marcel mencoba memberi solusi, sebab sejak Ehsam mengabari jika Visha ikut menemani sahabatnya itu. Ia jadi bingung untuk mencari rumah yang mana yang harus di sewa untuk beberapa jam itu.“Itu baru ide yang sangat bagus,” ucap Ehsam cepat, ia tetap mencoba bersikap tenang.“Sepertinya aku tahu kenapa kalian seperti ini?”Ehsam dan Marcel menahan napas mereka sejenak, untuk mendengarkan kalimat apa yang

    Last Updated : 2025-03-01
  • Identitas Rahasia Suami Driver Online    Bab 7

    “Kamu kenapa? Sakit?” tanya Visha saat melihat wajah Ehsam yang sedikit pucat, bahkan sejak acara makan malam berlangsung.Bibir Ehsam mengulas senyum hangat melihat ada rasa khawatir yang tersirat dari sorot mata Visha. Mata Ehsam menatap tubuh gadis itu yang sedang mengenakan piyama berbahan katun berwarna merah muda.Ia merasa pakaian apapun yang dikenakan oleh istrinya itu pasti akan terlihat indah, serta memacarkan aura kecantikannya. Padahal saat ini Visha sama sekali tidak mengenakan riasan apapun di wajah mulusnya.“Apa rasanya masih sakit?” Jemari lentik gadis itu menyentuh pipi kirinya dengan penuh hati-hati.“Tidak,” jawab Ehsam meraih tangan Visha sambil mengecupnya sekilas.Bagi Ehsam pukulan Ryu tadi siang saat di jalan itu tidak ada apa-apanya. Bahkan ia sudah terbiasa merasakan hal yang lebih dari ini. Ia bisa saja membalas apa yang dilakukan pria brengsek itu terhadapnya, tapi tidak untuk dihadapan gadis ini. “Maaf ya gara-gara aku, kamu jadi seperti ini,” ucap Visha

    Last Updated : 2025-03-02
  • Identitas Rahasia Suami Driver Online    Bab 8

    “Astaga satu bulan itu lama sekali, kalian tidak mungkin hanya akan berada di dalam kamar hotel saja tanpa jalan-jalan ke luar, kan?”Marcel sama sekali tidak habis pikir dengan apa yang akan terjadi dengan waktu yang selama itu. Beberapa hari saja berada di sana rasanya sudah terlalu lama, apalagi sampai menghabiskan waktu satu bulan.“Bukannya kalau orang honeymoon itu paling lama cuma satu minggu?” tanya Marcel lagi.“Entahlah, aku juga tidak tahu! Kamu pikir aku sudah pernah menikah sebelumnya.”Marcel menggaruk kepalanya yang tidak gatal, ia jadi ikut bingung memikirkan hal seperti ini, bukan apa-apa sebab jika Ehsam tersandung masalah maka ia adalah orang pertama yang akan dicari.“Jadi kamu akan tetap ikut pergi bersamanya?”“Ya, mau bagaimana lagi? Masa aku tidak ikut, yang ada orang tuanya Visha bakal curiga,” ucap Ehsam terdengar pasrah.Bukan hanya pria itu saja yang terkejut dengan waktu yang diberikan oleh mertuanya untuk pergi bulan madu, bahkan dirinya saja merasa riway

    Last Updated : 2025-03-03
  • Identitas Rahasia Suami Driver Online    Bab 9

    Semakin lama dada Ehsam justru semakin sesak, ia sungguh tidak tahan lagi dengan orang-orang yang berada di luar mobilnya itu, terlebih lagi ketika melihat wanita paru baya itu ikut terlibat membujuk serta meyakinkan jika ibunya kelak pasti akan menjemput sih anak tersebut.“Pembohong,” umpat Ehsam yang ikut merasa kesal.Ia heran, kenapa setiap orang tua pasti akan mengatakan hal yang belum tentu bisa mereka tepati. Kenapa juga ibu itu tidak bisa membawa anaknya ikut serta saja padanya, meskipun hidup penuh dengan kekurangan asalkan masih bisa bersama bukankah itu jauh lebih baik, kecuali jika mereka memang berniat pergi dan tidak ingin kembali.Tangan Ehsam menghidupkan mesin mobilnya yang sejak tadi menjadi saksi atas harunya perpisahan yang akan terjadi antara ibu dan anak itu, ia lalu menginjak pedal gas dan dengan kecepatan penuh layaknya seperti dalam area sirkuit ia lalu melesat pergi dari sana.Ehsam sempat melihat semua orang itu menatap kepergian mobilnya dengan penuh hera

    Last Updated : 2025-03-04
  • Identitas Rahasia Suami Driver Online    Bab 10

    “Ayo, Kak kita turun,” ajak Ihsan. Sudah lebih dari sepuluh menit sejak mobilnya memasuki halaman yayasan di mana anak itu tinggal, tetapi ia tetap tidak bergeming sedikitpun. “Kakak sakit?” tanya anak itu lagi sambil memperhatikan wajah Ehsam yang sedikit pucat serta keringat yang bercucuran di pelipisnya. “Tidak.” “Kalau begitu ayo kita turun Kak, kasihan Bunda nungguin.” Ehsam masih ragu dengan apa yang harus dipilihnya. Akankan ia turun atau pergi begitu saja, pada kenyataannya anak ini juga tidak tertabrak oleh mobilnya. Namun mendengar kalimat yang keluar dari mulut Ihsan, membuatnya ingin teriak. “Bunda,” sapa Ihsan yang baru saja keluar dari mobil yang akhirnya dibukakan oleh pemiliknya. “Ihsan …. Kamu sama siapa sayang? Apa yang terjadi?” tanya wanita paru baya itu terlihat kebingungan. “Tadi pas pulang aku jatuh di jalan, Bun. Terus aku ditolongin sama kakak ganteng ini,” ucap Ihsan menjelaskan setelah menyalami wanita itu. “Ya ampun hati-hati dong sayang ja

    Last Updated : 2025-03-05
  • Identitas Rahasia Suami Driver Online    Bab 11

    Ehsam sama sekali tidak menduga akan mendapatkan pemandangan yang begitu indah dari keelokan tubuh Visha yang hanya terbalut dengan handuk, kulit yang bersih seperti susu itu membuat darahnya mengalir dengan deras. Belum lagi dengan rambutnya yang terurai setengah kering itu sungguh membangkitkan harsat seksual yang dalam dirinya.Kaki Ehsam langsung melangkah cepat ketika gadis seksi itu meraih gagang pintu kamar mandi, ia sungguh tidak ingin melepaskan kesempatan emas yang ada di depan matanya.“Ka_kamu mau ngapain?” tanyanya gugup ketika Ehsam merengkuh tubuhnya dari belakang.“Aku ingin kamu, Sha,” bisik Ehsam dengan suara yang terdengar sangat berat.Bibir Ehsam menyentuh lembut daun telinga Visha hingga membuat gadis itu menggeliat, namun Ehsam tidak menghiraukan ia justru mengecupi apa saja yang bisa dijangkaunya mulai dari pipi sampai ke leher jenjang gadis itu.“He_hentikan … Sam ….” Suara Visha nyaris tidak terdengar, ia benar-benar takut jika handuk yang dikenakannya ini m

    Last Updated : 2025-03-06
  • Identitas Rahasia Suami Driver Online    Bab 12

    Ehsam langsung bangkit serta duduk di tepi ranjang, jantungnya seakan mau lepas kembali ketika mendengar suara perempuan yang sungguh tidak asing lewat benda pipih itu. Ia langsung menepuk dahinya saat teringat, jika ia salah mengambil handphone saat masih berada di masion tadi. Seharusnya memang bukan handphone ini yang dibawahnya, tapi kalau dirinya harus pulang lagi ke masion, yang ada nanti orang di rumah ini akan curiga padanya.‘Hallo, sayang? Ih, kok nggak ada suaranya, sih?’ Suara perempuan itu masih menggema di ruangan kamar.Ehsam menghela napas panjang, sudah berapa hari ia memang tidak pernah berkomunikasi lagi dengan perempuan pemilik suara itu, lebih tepatnya ketika ia melangsungkan pernikahan dengan Visha. Padahal perempuan itu merupakan salah satu target yang membawanya ke negera asalnya ini.“Iya.” Ehsam akhirnya menjawab dengan terpaksa, lagipula saat ini ia berada sendirian di kamar.‘Ya ampun, kamu ke mana aja sih sayang, aku kangen banget sama kamu. Kok, kamu men

    Last Updated : 2025-03-07
  • Identitas Rahasia Suami Driver Online    Bab 13

    “Kenapa sih, Mas?”Visha benar-benar bingung dengan ekspresi suaminya itu yang terlihat cangung, setelah menatap ke arahnya, wajahnya pun terlihat sangat memerah.“Em, itu ….”Jawaban Ehsam yang tidak jelas membuat, Visha semakin mengeryitkan dahinya. Belum lagi dia juga sambil menunjuk lehernya. Tangan Visha mengggaruk kepalanya yang tidak gatal, ia sungguh tidak mengerti.“Harusnya kamu pakai baju yang lehernya tertutup saja,” bisik Ehsam.“Memangnya kenapa? Baju ini jelek ya?”Ehsam mengelengkan kepalanya, karna bingung mau menyampaikan seperti apa lagi karena Visha tidak peka. Akhirnya ia mengeluarkan benda pipih yang ada di sakunya, kemudian menghidupkan kamera depan terlebih dahulu, sebelum menyodorkannya pada Visha. “Astaga!” Tangan Visha langsung menutup mulut sendiri, sebelum suaranya menggema di ruangan tersebut, matanya pun seakan mau lepas saat itu juga. Tanpa berpikir lama, ia langsung mengambil langkah seribu, tanpa menyentuh makanan yang di sajikan terlebih dahulu.“

    Last Updated : 2025-03-08

Latest chapter

  • Identitas Rahasia Suami Driver Online    Bab 26

    “Ka_kamu kenapa belum tidur?”Ehsam mencoba tersenyum pada Visha, ia melihat mata istrinya itu sudah sangat lelah, namun kenapa dia justrubelum tidur? Atau se benarnya sudah terlelap tapi malah terbangun olehnya. “Aku nunguuin kamu dari tadi.” Visha lalu merapatkan tubuhnya ke Ehsam. “Gimana Marcel? Dia baik-baik aja, kan?” sambungnya.Ehsam mengangguk pelan, sambil menjauhkan tanganya yang terluka agar tidak tersenggol oleh Visha yang kini memeluknya erat.“Syukurlah kalau begitu, aku lega mendengarnya.”“Iya, aku juga.”Visha tersenyum senang mendengar kabar itu dari Ehsam, sejak kepergian Ehsam untuk menemui Marcel benar-benar membuatnya sangat khawatir. Selain mencemaskan perasaan saudara suaminya yang sedang patah hati itu, Visha juga takut, kalau seandainya mereka berdua yang justru bertengkar, karena salah paham.Melihat suaminya itu kini pulang selamat tanpa ada bekas luka, sungguh membuat Visha sangat bersyukur. Tangan Visha mengusap wajah Ehsam secara perlahan, menikmati se

  • Identitas Rahasia Suami Driver Online    Bab 25

    Ehsam melihat Marcel yang langsung berdiri dari tempat duduknya, sambil mengepalkan tangan dengan kuat. Matanya juga dipenuhi kabut amarah yang menyala. “Sudahlah, aku tidak apa-apa.” Ehsam mencoba meredam emosi yang ada dalam diri sahabatnya itu. Ia tahu betul, bagaimana pria itu jika sudah emosi, tapi menurutnya ini bukan saatnya untuk Marcel ikut campur. Lagipula yang dia hadapi hanya bocah yang sedang bermain layaknya seorang bos besar. Sungguh bukan tandingan Marcel. Jadi, Ehsam pikir buat apa diladeni orang yang seperti itu. Sama sekali tidak ada untungnya. “Apa yang melakukannya itu pria brengsek, mantan kekasih dari istrimu?” tebak Marcel kemudian. “Bukan! Tapi orang suruhannya.”Tangan Ehsam meraih kotak obat yang ada di laci, kemudian ia pun mulai menyiramkan cairan antiseptik ke telapak tangannya sendiri. “Apa? Orang suruhan? Berani sekali dia menyuruh orang untuk melukaimu seperti ini.” Marcel kemudian membantu Ehsam mengobati lukanya, sebenarnya Ehsam menolak tapi,

  • Identitas Rahasia Suami Driver Online    Bab 24

    Ehsam meringis sambil memegangi perutnya yang baru saja terkena pukulan, untung saja wajahnya yang tampan itu tidak sampai mencium lantai, saat tubuhnya tersungkur. Kalau sampai hal itu terjadi, entah bagaimana ia mengatakannya pada Visha saat pulang nanti.Lagipula saat ini pikirannya benar-benar sangat kacau, karena memikirkan sahabatnya itu yang belum tahu di mana keberadaannya. Sehingga ia sama sekali tidak berpikir jika orang suruhan Ryu itu akan memukulnya.‘Sialan. Bisa-bisanya di saat seperti ini, aku malah diajak main-main dengan bocah ingusan, ck!’ pikir Ehsam, sambil berdiri.Ehsam menautkan tangan sambil membunyikan tulang di ruas-ruas jemarinya. “Aku tidak ada waktu untuk bermain sama beruang! Jadi, ayo sini kembalikan kunci mobil itu, atau kamu akan menyesal.”Pria bertubuh besar itu lantas tertawa terbahak-bahak, mendengar ucapan Ehsam yang seakan meremehkannya. Dia lalu meletakkan kunci itu di atas atap sunfroof mobilnya.“Ambil saja sendiri, itupun kalau kamu bisa m

  • Identitas Rahasia Suami Driver Online    Bab 23

    Setelah mengambil motornya yang Ehsam parkiran di mall untuk mengantar Visha pulang, akhirnya ia pun kembali ke mansion.Ehsam sangat khawatir dengan kondisi sahabatnya itu, sejak kejadian di restoran jepang tadi. Pikiran Ehsam semakin kalut, ketika tidak mendapati mobil pria itu di basement. Itu bertanda jika Marcel belum menginjakkan kakinya kembali, sejak ia pergi meninggalkan mansion. “Ck! Nggak aktif lagi nomornya.” Ehsam mencoba menelpon ke nomor handphone lain milik Marcel, tiba-tiba ia dikejutkan dengan suara benda bergetar yang terletak di dekat meja laptop, tidak jauh dari tempatnya berdiri.“Sial. Dia juga tidak membawa handphonenya yang ini lagi.” Ehsam terlihat sangat frustasi, ia benar-benar cemas dengan kondisi mental Marcel.Ehsam paham betul, pria itu pasti sangat malu sekali. Atau bahkan mungkin rasanya ingin menghilang saja dari muka bumi. Ketika mengungkapkan perasaannya di hadapan orang banyak, tapi justru ditolak mentah-mentah begitu saja. Ehsam menjatuhkan

  • Identitas Rahasia Suami Driver Online    Bab 22

    Visha bingung, melihat Ehsam yang masih mematung, bahkan tangannya yang berada di area itu tidak bergerak. Membuatnya sedikit jengah, apa miliknya tidak sebanding dengan perempuan tadi, kah? Jujur saja melihat ada perempuan yang tiba-tiba menghampiri, serta melakukan hal yang tidak senonoh di depan mata membuat darahnya menjadi mendidih. Apalagi saat, dengan sengajanya perempuan gila itu menggesekkan bagian dadanya ke lengan suaminya ini. Rasanya ia ingin sekali menjambak, serta menendangnya dari sisi Ehsam. Namun, nyatanya ia hanya bisa terdiam melihat adegan tersebut. Tanpa melakukan apapun, tidak saat ketika ia memergoki mantannya yang sedang asik bercumbu. Di sisi lain, ia juga bersyukur jika Ehsam juga merasa tidak nyaman atas kehadiran makhluk astral itu. Ia juga melihat beberapa kali Ehsam sudah mencoba untuk menghindar dari makhluk itu. Tadinya Visha ingin melakukan hal ini ketika mereka kembali berada dalam mobil, Visha ingin Ehsam melupakan pesona dari tubuh perempuan ya

  • Identitas Rahasia Suami Driver Online    Bab 21

    Ehsam melihat kepergian Marcel dengan perasaan yang tak bisa digambarkan, tadinya ia memang sangat marah kenapa Marcel membiarkan perempuan yang bersamanya itu bisa sampai ke tempat meja. Kenapa dia tidak menjagainya dengan baik, atau bila perlu segera mengajak pergi perempuan itu dari sini. Namun, saat melihat bagaimana dia menebus kesalahannya di depan semua orang seperti tadi, bahkan sampai mempermalukan dirinya sendiri. Ia merasa jadi tidak enak hati, kobaran api yang sudah menggunung itu tiba-tiba lenyap, yang tersisa kini hanya perasaan sedih sekaligus khawatir atas Sepeninggalan pria itu dari ruangan ini.Ehsam menghela nafas dalam, tenggorokannya kini terasa pahit. Ia jadi ikut merasakan, apa yang dirasakan oleh sahabatnya itu. Ia tidak tahu pasti, itu semua hanya sandiwara semata yang dibuat oleh Marcel, agar rencana mereka tidak ketahuan oleh Visha dan Clarie. Atau memang sebuah pengungkapan, untuk semua perasaan yang terpendam selama ini.Jika semua hanya rekayasa, agar d

  • Identitas Rahasia Suami Driver Online    Bab 20

    Uhukk... uhukk. Air yang baru saja di minumnya hampir saja keluar lagi, saat melihat orang yang kini berdiri di hadapannya. Ehsam sama sekali tidak menduga, jika perempuan yang duduk bersama Marcel itu tiba-tiba menghampiri meja.Mata Ehsam mencari sosok Marcel yang tidak terlihat batang hidungnya di meja, bukankah mereka tadi sedang asik mengobrol. Tapi, kenapa perempuan ini bisa lepas dari genggaman sahabatnya itu.“Ya ampun, kenapa nggak bilang sih. Kalau kamu itu ada di sini juga,” ucapnya perempuan yang tidak lain adalah Clarie itu. Tanpa basa-basi Clarie langsung menghempaskan bokongnya, di sofa yang Ehsam tempati, bukan hanya duduk biasa melainkan memepet Ehsam dengan agresif. Ehsam sama sekali tidak berani melihat ke arah Visha, istrinya itu pasti sekarang sedang melongo melihat tingkah laku Clarie, ia sudah berusaha untuk bergeser. Namun, Clarie sama sekali tidak memberikannya ruang di antara mereka. Keringat dingin membasahi dahi Ehsam, di kala tangan Clarie di taruh di

  • Identitas Rahasia Suami Driver Online    Bab 19

    Manik Ehsam menatap Visha, berharap gadis yang di hadapannya ini mau berubah pikiran, dan tidak jadi makan di restoran ini, sebab matanya tadi sempat menangkap sepasang sejoli, yang tidak lain adalah Marcel dan Clarie. Mereka sedang menikmati hidangan yang terletak di atas meja, yang tempatnya tidak jauh dari mereka berdiri.“Kita pindah saja, ya. Kamu lihat kan, di sini nggak ada tempat kosong lagi,” ucap Ehsam mencoba meyakinkan kembali.Namun, tiba-tiba seorang pegawai retoran justru menghampiri mereka. Bukan itu saja, pegawai itu juga justru merekomendasi tempat duduk, yang baru saja ditinggal oleh pengunjung sebelumnya.Ehsam tidak bisa berkutik, ketika Visha justru menyetujui apa yang barusan diusulkan oleh pegawai tersebut, mustahil baginya untuk meninggalkan Visha sendirian di sini. Bukankah ia sudah yang janji tadi, akan menemani gadis itu terlebih dahulu.“Sialan, kenapa mereka juga ada di sini?” batin Ehsam yang mulai merasa gelisah.Tadi ia sudah sedikit tenang, ketika men

  • Identitas Rahasia Suami Driver Online    Bab 18

    Suara ketukan itu membuat Visha dan Ehsam panik, mereka langsung menjauhkan diri satu sama lain. Mereka langsung tersadar, jika masih berada di parkiran yang terletak di depan mall, Visha merapikan rambutnya terlebih dahulu sebelum menurunkan kaca mobilnya, beruntung kaca mobil Visha tidak tembus pandang. Meskipun tidak menghilangkan rasa cangung yang menjalar di antara mereka, ia sama sekali tidak bisa membayangkan, seandainya ada orang yang memergoki mereka sedang berciuman. “Ya ampun Mbak Visha, maafin saya ya. Seharusnya saya tadi nggak ninggalin Mbak Visya sendirian. Coba aja saya nggak diare, pasti Mbak nggak akan ngealamin hal seperti itu,” ucap Sisil panjang lebar, dibarengi dengan isak tangis.Dahi Visha berkerut mendengar suara asistennya terdengar besar itu, bahkan sampai mengundang atensi orang yang lewat di area parkir.“Udah aku nggak apa-apa kok, buruan masuk.” Visha mencoba menenangkan. “Enggak apa-apa gimana? Mbak Visha itu tadi habis disandra, kan. Gimana kalau ad

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status