Di sisi lain, Danzel keluar dengan mengikuti jalan yang dilewati Meghan. Namun, ketika berjalan sampai aula utama, Leona yang berada di belakang mengadang Danzel. Awalnya, Leona hanya fokus kepada Hamish. Dia merasa antusias dan juga bimbang.Siapa sangka, Danzel sudah pergi saat Leona tersadar. Dia pun terkejut, lalu tubuhnya terhuyung sampai-sampai hampir terjatuh dari kursi. Dia tidak berani menunda lagi dan segera mengejar Danzel. Jangan sampai Danzel melihat Meghan dibawa pergi, lalu langsung menyelamatkannya.Leona tidak akan membiarkan hal seperti ini terjadi. Dia yang tidak bisa mengendalikan dirinya berjalan dengan sangat cepat untuk mengejar Danzel. Leona berusaha menstabilkan tubuhnya, tetapi tidak bisa mengendalikan tangannya. Dia langsung mendorong Danzel.Danzel tentu merasa agak kesal karena tiba-tiba didorong. Mungkin orang biasa tidak akan terlalu mempermasalahkan hal seperti ini, tetapi di kalangan atas, mendorong orang lain adalah hal yang tidak sopan.Danzel mengern
Danzel langsung mengakhiri panggilan telepon setelah mendengar suara operator. Dia masih belum menyerah dan menelepon Meghan lagi. Setelah mendengar pesan suara yang sama, Danzel baru menutup ponselnya.Mobil Meghan ditinggalkan di tempat parkir, gelangnya jatuh di sudut, dan ponselnya tidak aktif. Meskipun Danzel tidak ingin mengakuinya, beberapa kejadian ini memaksanya untuk menyimpulkan situasi saat ini. Meghan, wanita yang selalu membuat masalah ini, pasti sedang berada dalam bahaya ....Ketika memikirkan hal ini, hati Danzel terasa sakit. Ketika hendak pergi, Danzel melihat Leona berlari menghampirinya. Napas Leona juga tersengal-sengal sewaktu sampai di depan Danzel. Namun, Leona menyadari bahwa ekspresi Danzel sangat aneh.Leona bertanya, "Danzel, ada apa?""Apa kamu melihat Meghan saat kemari? Dia menghilang," jawab Danzel. Dia berusaha menahan emosinya saat menanyakan hal ini. Saat ini, Danzel tidak ingin melewatkan kemungkinan apa pun.Leona merasa sangat senang setelah mende
Penanggung jawab itu berkata, "Pak Danzel, kami juga nggak tahu tentang masalah ini ...." Dia yang awalnya sangat yakin menjadi ketakutan sekarang. Bahkan, suaranya bergetar saat berbicara.Penanggung jawab itu melanjutkan, "Pak Danzel, aku benar-benar nggak tahu tentang masalah Bu Meghan."Semua orang mengetahui hubungan Danzel dan Meghan. Bagi orang luar, mereka berdua hanya menikah secara kontrak. Apalagi, sekarang mereka sudah bercerai. Siapa sangka, Meghan bisa terancam bahaya di pelelangan ini dan Danzel sangat memperhatikan keselamatan Meghan."Selidiki dengan jelas," ujar Danzel dengan geram. Saat ini, wajah Danzel tampak sangat muram.Sementara itu, staf yang bertanggung jawab mengurus kamera pengawas sangat ketakutan hingga wajahnya memucat. Jarinya bergerak di atas keyboard, tetapi dia tidak tahu harus memulai dari mana. Akhirnya, staf itu memandang penanggung jawab itu dengan sedih dan berucap, "Pak, ini ...."Sebelum si penanggung jawab sempat berbicara, Danzel langsung me
"Bos, mau minta berapa?" tanya salah seorang penculik yang memegang ponsel dengan semangat. Dia ingin sekali membuat Hamish menghabiskan banyak uang."Nggak usah terlalu banyak. Sudah cukup kalau masing-masing dari kita bisa mendapatkan 200 juta. Kalau kebanyakan, menunda waktu juga nggak menguntungkan bagi kita," jawab pemimpin penculik sambil merokok. Dia terlihat sangat santai dan sama sekali tidak gugup.Beberapa anak buah sangat bersemangat setelah mendengar ucapan pemimpin mereka. Penculik itu mengirimkan persyaratannya kepada Hamish dan isi pesannya sama seperti sedang mengancam Hamish. Jika Hamish tidak mengirimkan uang, para penculik tidak akan bertindak.[ Bukankah harganya sudah dibicarakan sebelumnya? Kenapa kalian tiba-tiba menaikkan harga? ]Melihat balasan Hamish, pemimpin penculik mencibir. Dia langsung merebut ponsel dari tangan anak buahnya dan mengirimkan pesan.[ Sebelumnya, Tuan Hamish nggak memberitahuku identitas wanita ini. Dengan adanya campur tangan dari Grup
Dari tadi, pemimpin penculik terus memperhatikan respons Meghan dan Winda. Setelah anak buah mengeluarkan pistol, Winda tiba-tiba menggerakkan tubuhnya dan wajahnya memucat. Bagi penculik-penculik ini, Winda sudah cukup berani.Namun, saat memperhatikan Meghan, ekspresinya sama sekali tidak berubah saat melihat pistol. Bahkan, matanya juga tidak berkedip, seperti tidak melihat pistol di hadapannya. Pemimpin penculik yang melihat kondisi ini tiba-tiba merasa tertarik dan segera berjongkok di depan Meghan.Sesudah mengamati wajah Meghan, dia tersenyum licik sembari berkata, "Hehe, hebat ...."Sebenarnya, isi kesepakatan awal Hamish dan penculik bukan membunuh Meghan dan Winda. Para penculik diminta melakukan hal yang lebih keji, yaitu merusak kesucian Meghan. Sebelumnya, pemimpin penculik tidak tertarik. Dia berniat membiarkan anak buahnya yang melakukannya.Namun, sekarang pemimpin penculik berubah pikiran. Dia sudah sering melakukan hal seperti ini, tetapi tidak pernah melihat wanita y
"Hehe. Wanita cantik, nggak usah terburu-buru. Nanti kamu juga tahu apa yang akan aku lakukan," ucap pemimpin penculik sambil tersenyum cabul. Dia membuka bajunya sehingga menunjukkan pistol di pinggangnya.Di sudut yang tidak terlihat oleh pemimpin penculik, Meghan diam-diam tertawa. Penculik ini bekerja untuk orang lain, tetapi akhirnya dia bahkan tidak tahu bagaimana dirinya mati.Seketika, saat pemimpin penculik menunduk, bagian bawah tubuhnya tiba-tiba terasa sakit. Dia melihat Meghan dan menyadari bahwa Meghan sudah menurunkan kakinya. Meghan mencibir ketika memperhatikan ekspresi pemimpin penculik yang kesakitan. Kemudian, Meghan menarik kedua tangannya yang sudah terlepas dari ikatan tali.Kenyataannya, sewaktu Winda berbicara dengan beberapa penculik itu, Meghan sudah melepaskan talinya. Meghan menunda waktu begitu lama untuk menjamin keselamatan mereka berdua agar tidak ada kesalahan apa pun. Hanya saja, ini masih belum cukup.Meghan tetap duduk di lantai dan mendengar teriak
Para penculik itu dibentak oleh pemimpin mereka hingga gemetaran. Mereka saling memandang, lalu salah satu di antara mereka berkata dengan ragu, "Tapi Bos, orang yang ada di sana nggak membiarkan kami untuk membunuhnya. Apa setelah ini akan ada masalah ....""Sialan! Kalau kalian nggak bertindak, aku akan membunuh kalian lebih dulu!" bentak si penculik yang memimpin sembari menjerit kesakitan. Dia ingin berdiri, tetapi tendangan barusan membuatnya sakit setengah mati. Saat ini, kedua kakinya lemas sehingga dia hanya bisa berbaring di lantai dan memerintah.Pemimpin ini termasuk penjahat yang nekat. Dibandingkan dengan Meghan, sekelompok anak buah ini tentu saja lebih takut pada bos mereka. Setelah saling memandang lagi, mereka hanya menelan ludah.Setelah membulatkan tekad, salah satu penculik hendak menembak, tetapi pergelangan tangannya tiba-tiba mati rasa. Dia menunduk untuk memeriksa tangannya. Begitu melihat, penculik itu hampir pingsan karena terkejut. Pistol yang ada di tanganny
Mereka benar-benar sudah lama tidak berjumpa. Meghan menatap Ryan sembari mengangguk mengiakan. Sejak kembali dari luar negeri, Meghan tidak pernah bertemu dengan Ryan lagi, bahkan tidak pernah saling menghubungi.Meghan dulunya sering menerima panggilan telepon ataupun pesan singkat dari Ryan. Namun, Meghan selalu beralasan. Ryan adalah orang yang cerdas, dia tentu saja bisa merasakan bahwa Meghan sedang menjauh darinya. Oleh sebab itu, mereka sudah lama tidak berjumpa ataupun berkontak.Ryan memang bersikap baik padanya, tetapi Meghan merasa agak canggung. Tidak bisa dipungkiri, hubungan mereka berdua awalnya memang sangat baik. Kini, pria ini telah menyelamatkan nyawanya. Meghan tersenyum dan hendak berterima kasih, tetapi tiba-tiba terdengar suara langkah kaki dari luar.Meghan melewati Ryan untuk melihat ke luar. Terlihat sekelompok polisi yang telah tiba. Selain itu, dia melihat orang yang memimpin jalan adalah Danzel. Ketika melihat wajah pria ini, mata Meghan berkaca-kaca tanpa