Danzel sama sekali tidak tergerak dengan tindakan Leona ini. Menurutnya, ini adalah hal yang wajar. Leona pun tidak menyangka bahwa Hamish akan mengingat kebaikannya ini. Kejadian ini juga yang membuat Hamish jatuh cinta padanya."Leona, kamu tenang saja. Aku pasti akan mengurus masalah ini untukmu," ucap Hamish. Ini jawaban yang diinginkan oleh Leona."Aku akan membuat wanita itu merasakan penderitaan yang berkali-kali lipat dari yang dilakukannya!" lanjut Hamish."Nggak perlu ...," bujuk Leona segera, padahal dia merasa sangat bangga sekarang. Dia menambahkan, "Hamish, jangan melakukan hal-hal yang berlebihan. Dia nggak seharusnya mati karena masalah ini."Hamish mengernyit mendengarnya. Leona meneruskan, "Sebenarnya Meghan ini terus merasa dirinya sangat suci, makanya selalu bersikap angkuh begini ...."Selesai mengatakan itu, Leona menatap Hamish dengan tatapan misterius. Melihat ini, Hamish sontak mengerti. Dia berkata, "Kalau begitu, aku akan mencari orang untuk merampas kesucian
Tidak berhak ikut campur? Luar biasa! Meghan hampir tergelak saat mendengar perkataan ini. Di sisi lain, Wesley menatap sekelompok pria tua itu dengan heran. Orang-orang ini adalah direktur dan pemegang saham Grup Oswald. Begitu melihat uang, mereka bisa mengatakan segala macam omong kosong."Kalau begitu, aku akan merasa lebih lega." Meghan menunjuk koper kulit di meja dengan sorot mata yang agak licik, tetapi para direktur itu tidak peduli. Kemudian, dia meneruskan, "Tadinya kalau kalian keberatan, aku akan menyuruh asistenku menarik kembali dana-dana ini.""Nggak boleh!" Kali ini, yang menyela Meghan bukan orang lain, melainkan Efendy.Meghan pun mengangkat alisnya sembari menatap sang ayah yang sudah berhari-hari tidak berbicara dengannya. Efendy memanggil, "Bu Meghan ...."Senyuman Meghan semakin lebar saat mendengar Efendy memanggilnya seperti ini. Sesudah itu, dia mengangkat kepalanya sedikit sebagai isyarat menyuruh Efendy lanjut berbicara."Kamu sudah menarik dananya keluar. J
Setelah itu, Monica melihat Winda yang mendongak dan hendak mengatakan sesuatu. Namun, Winda akhirnya hanya menggerakkan bibirnya sebentar dan tidak mengatakan apa pun."Winda, kamu ini terlalu mudah ditindas. Mahasiswa yang baru lulus memang cenderung diperlakukan seperti ini. Aku sampai merasa kasihan padamu," ujar Monica sambil memegang lengannya, seolah-olah mereka adalah teman yang sangat akrab.Kemudian, Winda pun membantah, "Bu Monica, tolong jangan berkata seperti itu. Bu Meghan, dia, dia sebenarnya cukup baik padaku ...." Saat Winda mengatakan hal ini, suaranya terdengar sedikit bergetar."Baik padamu? Apakah baik padamu berarti bahwa dia bisa membiarkanmu yang merupakan seorang sekretaris menjadi sales?" tanya Monica. Suaranya yang keras hampir terdengar oleh orang-orang di luar lorong. Dia terlihat sangat marah dan serius.Melihat Monica yang bereaksi seperti ini, emosi Winda akhirnya tergerak juga. Dia menghela napas perlahan, lalu berkata dengan nada yang sedikit sedih, "S
"Rencana Danau Yutu? Kenapa masalah ini berhubungan dengan pengunduran diriku?" tanya Winda seraya menopang dagunya. Dia tampak kebingungan.Monica membantu Winda menjelaskan alasannya dengan senang hati, "Winda, sejujurnya, Meghan baru saja menduduki jabatan presdir Grup Oswald. Tapi, dia mau mengurus proyek Danau Yutu sendiri. Apa itu mungkin?"Monica tetap tersenyum saat berbicara. Dia berusaha untuk membuat Winda mendukungnya. Dengan demikian, kelak semuanya akan menjadi lebih mudah. Monica melanjutkan, "Kalau Meghan terus mengambil risiko seperti ini, akhirnya dia pasti akan rugi besar. Jadi, kami mau membantunya."Monica bertanya balik, "Gimana caranya?""Tentu saja dengan memberi tahu kami semua isi proposalnya. Dengan adanya jaminan dan keuntungan, kamu akan lebih mudah nanti," jawab Monica. Melihat Winda yang sedang merenung, Monica tersenyum sinis.Kemudian, Monica memesan makanan dan tidak mengganggu Winda. Setelah semua makanan disajikan dan pelayan sudah pergi, Winda mendo
Monica tertegun setelah mendengar sindiran Meghan. Suasana hatinya menjadi buruk. Monica berucap, "Bu Meghan, sebaiknya kamu bersikap agak rendah hati. Sekarang, sekretarismu sudah mau mengundurkan diri."Meghan dan Monica saling bertatapan sejenak, lalu sama-sama meninggalkan tempat itu. Monica tampak geram, sedangkan Meghan tersenyum.Setelah 2 hari yang tenang berlalu, Monica mendengar sebuah kabar yang membuatnya kebingungan. Dia bertanya, "Winda menjadi sekretaris lagi? Serius?"Monica memandang karyawan departemen personalia di depannya dengan heran. Karyawan itu menyahut, "Nona Monica, mana mungkin aku membohongimu? Aku yang mengurus berkas Winda."Karyawan departemen personalia itu tampak menyanjung Monica. Ketika Monica masih menjadi manajer sebelumnya, karyawan ini selalu berusaha mendekatinya. Sekarang, setelah Monica menjadi karyawan biasa, lebih mudah bagi karyawan ini untuk menyanjungnya.Sesudah mendengar ucapan karyawan ini, Monica bergegas pergi ke departemen personali
Meghan mengangkat alisnya dan mengamati Leona. Dandanan wanita munafik ini sangat sempurna. Sementara itu, Meghan memang memakai gaun, tetapi sebenarnya dia tidak terlalu peduli dengan penampilannya.Jika bukan karena Winda memaksanya memakai gaun, kemungkinan besar Meghan akan langsung mengenakan pakaian biasa ke acara ini. Ketika teringat dengan perkataan Leona tadi, Meghan merasa Leona ini benar-benar munafik."Terima kasih atas pujiannya, Nona Leona," ucap Meghan. Kemudian, dia langsung menarik tangannya.Saat hendak menoleh, tidak disangka, Leona melanjutkan perkataannya, "Bu Meghan, hari ini kamu datang mewakili siapa? Grup Oswald? Kalau begitu, Grup Amore ...."Sesuai dugaan, Leona memainkan trik lagi. Meghan langsung menoleh dan berpura-pura tidak mendengar perkataan Leona sehingga Leona merasa sangat canggung.Leona yang merasa bimbang akhirnya melirik Danzel. Saat melihat tatapan Danzel yang dingin, Leona pun menutup mulutnya."Winda, hari ini ada berapa proyek pelelangan yan
Tak lama kemudian, acara pelelangan pun dimulai tepat pada waktunya. Aula utama tiba-tiba menjadi gelap dan lampu yang dinyalakan di atas panggung sangat terang.Meghan mengernyit. Sebenarnya, dia benar-benar tidak ingin mengikuti acara seperti ini. Dulu saat di Grup Amore, Wesley yang mengurus hal-hal ini. Sekarang, Meghan merasa hidupnya dulu sangat santai.Kemudian, pembawa acara berjalan perlahan ke atas panggung seiring dengan pengaturan cahaya lampu. Dia mengetes mikrofonnya sebentar. Terlihat jelas pembawa acara ini sangat gugup.Bagaimanapun, orang-orang yang duduk di bawah panggung adalah bos-bos besar. Kalau salah bicara dan menyinggung seseorang, pembawa acara akan kehilangan pekerjaannya. Setelah mengucapkan salam pembuka, asisten pembawa acara mulai menampilkan berbagai proyek dan daerah untuk acara pelelangan kali ini.Proyek Danau Yutu dan Ecogreen berada di urutan paling akhir. Ini adalah 2 proyek yang diperhatikan oleh Meghan dan Efendy.Efendy tidak masuk bersama Megh
Meghan merasa kesal saat melihat tampang Efendy yang menyebalkan. Dia benar-benar tidak mengerti, apa Efendy merasa bangga jika mempermalukan Meghan di depan umum?Melihat Efendy yang sedang memikirkan cara untuk membalasnya, Meghan merasa lucu dan hendak pergi. Namun, siapa sangka Efendy yang tidak pandai bicara malah bergerak cukup cepat. Efendy langsung menarik lengan Meghan."Pak Efendy, apa maksudmu?" tanya Meghan yang berbalik dan menatap Efendy. Senyuman Meghan tadi sudah menghilang dan ekspresinya terlihat muram.Orang-orang di sekeliling mulai bergosip. Sebenarnya, mereka semua hanya penasaran dengan apa yang terjadi. Mereka bahkan tidak akan ingat dengan apa yang benar atau salah begitu keluar dari tempat ini.Pada saat bersamaan, Danzel yang melihat kejadian ini juga berjalan ke tempat Meghan dan Efendy. Sementara itu, Leona mengikuti di belakangnya. Faktanya, tatapan Danzel terus tertuju pada Meghan.Apa daya, setelah masuk ke ruang pameran, banyak orang yang terus menggang