Melihat keadaan itu, bukan hanya Meghan, bahkan Danzel juga tertegun. Meghan langsung bergegas masuk ke dalam kamar dan menarik Edmund ke koridor."Cepat katakan, apa yang sudah kamu lakukan kepada Alisa? Kamu sudah menyentuhnya?"Edmund yang awalnya masih belum sadar sepenuhnya, langsung menjadi bersemangat setelah mendengar pertanyaan tegas itu. Edmund buru-buru melambaikan tangan sambil menunjuk ke kemeja yang dia pakai dan berbicara dengan nada sedih."Aku benar-benar tidak melakukan apa pun, malahan terkena sial. Gadis di dalam kamar itu muntah di tubuhku."Mendengar perkataan itu, Danzel melihat jaket Edmund yang kusut dan merasa lucu. Sepertinya, Meghan dan Alisa benar-benar teman baik, bahkan dalam keadaan mabuk juga sifat keduanya sama saja.Pada saat bersamaan, Meghan sudah masuk ke dalam kamar dan menyadari kamar itu adalah suite. Alisa tidur di kamar bagian dalam dan Edmund tidur di kamar bagian luar. Saat masuk ke kamar bagian dalam, terlihat Alisa berbaring terlentang di
"Kenapa?"Jika terjadi sesuatu dengan Grup Oswald, Meghan juga merasa itu adalah hal yang wajar. Yang membuatnya terkejut adalah kecepatan mereka dalam bertindak, seolah-olah sudah tidak sabar.Namun, jika dilihat dari sudut pandang yang lebih luas, ini mungkin lebih menguntungkan Meghan. Terlihat Wesley membuka berkas tentang bahan dan meletakkannya di atas meja dengan ekspresi serius."Bos, hasil penyelidikanku menemukan ada orang yang mengambil bahan internal dan menjualnya di pasar gelap."Mendengar perkataan itu, Meghan langsung mengernyitkan alisnya dan mulai memeriksa berkas itu lagi dengan cermat. Kali ini, dia lebih yakin lagi isi dari dokumen itu adalah informasi yang hanya bisa diakses oleh pemegang saham tingkat tinggi.Tanpa sadar, Meghan mengetukkan jarinya di meja dan beberapa detik kemudian, dia menghidupkan layar komputernya. Wesley berdiri di samping memperhatikan jari Meghan yang mengetik di papan tombol dengan cepat. Mulutnya yang tertutup rapat, perlahan-lahan terb
"Efendy ...," gumam Meghan.Setelah Meghan menekan tombol putar pada video, gambar yang langsung menarik perhatiannya pada detik pertama adalah ayahnya, Efendy. Sementara itu, Wesley berdiri diam di samping Meghan. Ekspresi di wajahnya terlihat sedikit masam.Mata Meghan tiba-tiba memerah dan telapak tangannya perlahan mengepal di atas meja. Namun, dia bersabar dan menonton video itu hingga selesai.Setelah video berakhir, Meghan baru menghela napas berat. Sudut rekaman CCTV ini berasal dari pintu masuk Grup Oswald. Dalam video tersebut, terlihat beberapa karyawan biasa yang masuk dan keluar tempat kerja, lalu ada juga karyawan bagian pemasaran yang keluar masuk berulang-ulang. Sisanya, orang yang paling sering keluar masuk adalah Efendy.Cukup aneh melihat frekuensi keluar masuk Efendy yang bahkan lebih tinggi dari beberapa karyawan bagian pemasaran. Bagaimanapun, Efendy bukan lagi Presdir Grup Oswald meskipun dia masih memegang posisi tinggi sebagai pemegang saham.Umumnya, para peme
Saat berbicara, suara Leona tercekat oleh isak tangis dan sudut matanya dibasahi air mata. Faktanya, saat ini dia sangat ketakutan hingga tanpa sadar mundur dua langkah setelah bicara.Danzel tidak menyangka bahwa Leona akan bereaksi seekstrem itu. Reaksi ekstrem membuktikan bahwa hati seseorang sedang tidak tenang. Lantaran merasa panik, suara seseorang juga tanpa sadar akan meninggi. Hal itu merupakan reaksi alam bawah sadar seseorang yang berharap orang lain memercayainya.Saat memikirkan perbedaan antara luka bakar dan luka melepuh yang ditunjukkan Meghan sebelumnya, alis Danzel tanpa sadar sedikit mengernyit. Dia melangkahkan kaki panjangnya sambil membuka bibir tipisnya dan berkata dengan pelan, "Akhir-akhir ini, aku menyelidiki beberapa hal tentang luka melepuh. Aku baru tahu kalau luka melepuh sebenarnya bisa dihilangkan seluruhnya."Ucapan Danzel itu tidak mengandung emosi, tetapi mampu membuat sekujur tubuh seseorang merasa kedinginan. Kata-kata ini juga seketika menghentikan
Saat melihat bekas luka jelek di cermin, Meghan tanpa sadar melamun. Dia sudah lama tidak melihat bekas luka itu dengan cermat. Bekas luka ini menutupi sisi depan perutnya hingga pinggang samping dan memanjang hingga ke belakang. Meghan mengerucutkan bibirnya, lalu mengulurkan jari-jarinya untuk menyentuh kulit bekas luka itu dengan lembut.Meski sakitnya sudah lama hilang, saat itu usia Meghan masih kecil. Jadi, ketika kulitnya terbakar, sarafnya juga ikut rusak. Saat disentuh sekarang, Meghan selalu merasakan suatu sensasi aneh. Hal ini sebenarnya diakibatkan sarafnya yang belum pulih.Meghan masih ingat saat dirinya didiagnosis dalam keadaan setengah sadar. Dokter tua berambut putih itu berkata pelan, "Mungkin perlu waktu bertahun-tahun agar tekstur kulit dan saraf di dalamnya benar-benar pulih."Kalau dipikir-pikir, kejadian itu baru berlalu belasan tahun, wajar saja jika Meghan masih merasakan sensasi aneh saat menyentuh bekas luka itu.Kini, Meghan kembali memikirkan panggilan te
Kata-kata Meghan membuat semua orang tercengang. Tiba-tiba, mereka merasa bahwa gadis kecil di depan sudah benar-benar berbeda dari yang mereka ingat. Lihat saja, ekspresi Efendy yang duduk di samping sudah luar biasa masam."Hari ini, saya menerima kabar tentang rapat pemegang saham karena ada urusan perusahaan yang mendesak. Saya juga tidak akan menjelaskan lebih lanjut," kata Meghan.Saat melontarkan kata-kata itu, senyuman di wajah Meghan perlahan memudar. Kini, sorot matanya saat memandang orang-orang menjadi setajam pisau."Tapi, saya harap kalian akan mengingat kalau saat ini, saya adalah Presdir Grup Oswald. Jadi, hanya saya yang berhak membuka rapat pemegang saham," lanjut Meghan.Usai berkata begitu, pandangan Meghan jatuh pada Alex. Saat melihat Alex menundukkan kepalanya dengan malu, senyuman kembali muncul di wajah Meghan. Melihat situasi ini, Wesley segera mengambil kursi, lalu duduk dengan nyaman.Meghan berkata, "Baiklah, sekarang rapatnya bisa dimulai."Kata-kata itu t
Begitu mendengar perkataan asistennya, Danzel tak kuasa memikirkan situasi yang sedang dihadapi oleh Meghan sekarang. Tangannya pun terkepal erat.Danzel memerintahkan, "Suruh Departemen Teknis menggali informasi tentang aliran dana Grup Oswald." Mendengar hal tersebut, asisten Danzel sontak merasa senang dan bergegas menyelesaikan tugas tersebut.Sementara itu, rapat pemegang saham masih sedang berlangsung di Grup Oswald saat ini."Bu Meghan, meskipun perkataanku terdengar kasar, jatuhnya saham Grup Oswald sekarang pasti ada hubungannya denganmu.""Itu benar. Lagi pula, jabatan predir bukan sesuatu yang bisa dilakukan oleh anak kecil.""Meghan, menurut kami, sebaiknya kamu mengundurkan diri sebelum situasi ini menjadi lebih buruk. Paling nggak, masih ada jalan keluarnya."Meghan terus bermain-main dengan pulpen di tangannya sembari tersenyum tipis. Sebenarnya, dia tidak merasa kesal sama sekali, sebaliknya malah senang dengan situasi ini.Inilah alasan mengapa Meghan enggan langsung m
Meghan berjalan ke depan dan meletakkan tas kulitnya di sofa, lalu duduk di hadapan Danzel. Auranya yang alami dan tidak berlebihan itu membuat Danzel terpesona.Melihat orang di depannya, Danzel tak kuasa menahan senyuman sembari berkata, "Kalau ada mata-mataku di Grup Oswald, Nyonya Meghan nggak akan duduk di sini dengan begitu tenang."Begitu mendengar sebutan "nyonya", Meghan tampak mengerucutkan bibirnya, tetapi tidak menjawab Danzel. Sebaliknya, dia langsung mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan gambar dokumen yang baru saja diterimanya kepada Danzel.Danzel bertanya, "Apakah kamu ingin mengucapkan terima kasih? Cukup mentraktirku makan malam saja."Sepanjang percakapan ini, pandangan Danzel tidak pernah berpaling dari wajah Meghan. Alhasil, wanita itu malah mengabaikan kata-katanya."Apa lagi yang kamu temukan dalam penyelidikan?" Meghan membuka percakapan dengan nada sedikit putus asa. Efendy jelas telah memanipulasi beberapa hal di perusahaan. Ada beberapa informasi yang tida