"Eh kalo ngomong di jaga dong, mentang-mentang lo anak miliarder terus lo seenak nya aja maki-maki orang" bantah berlin tidak terima ketika sahabat nya di maki-maki soraya dan geng nya.
" Nggak usah sok jadi pahlawan lo, lo sama dia sebelas dua belas, sama-sama cupu " ujar soraya.
Berlin yang tidak terima, hampir saja menampar pipi Soraya tetapi terhalang karena naya menahan tangan berlin yang hampir menampar soraya.
" Udah ber, nggak usah kita ladeni mereka. biar kan saja " ucap naya yang tidak mau memperpanjang masalah.
" Tapi nay, mereka bener-bener keterlaluan " ujar berlin yang masih tidak terima.
" Bilang aja takut lo sama kita " sambung soraya dan bel masuk kelas pun berbunyi.
Bu melda pun masuk kembali di kelas itu, dan anak-anak bergegas duduk di bangku nya masing-masing.
Saat Bu melda melihat di bawah bangku naya ada nasi yang berantakan Bu melda pun marah.
" Ulah siapa itu!!! sambil menunjuk lantai di bawah tempat duduk naya.
Murid per murid pun menoleh sana-sini.
" Ulah naya tuh bu " jawab soraya yang tidak mau mengaku dan menuduh naya.
" Apa benar nay ??? " tanya bu melda yang masih marah.
Naya pun terpaksa mengangguk.
" Kenapa kamu tidak bertanggung jawab!!! sekarang kamu bersihkan nasi-nasi yang berserakan itu!!!! " perintah Bu melda marah.
" i...iya bu " jawab naya dan berdiri lalu beranjak mengambil sapu dan pel.
Lalu Bu melda memberi tugas kepada murid-murid nya, dengan tantangan siapa yang selesai duluan dan benar semua dia bisa pulang lebih awal.
" Nih soal dan lembar jawab kamu " ujar Bu melda memberikan soal dan lembar jawab untuk Naya usai Naya menyelesai kan hukuman nya.
Lalu Naya beranjak ke tempat duduk nya untuk mengerjakan tugas nya.
Saat Naya mengerjakan setengah soal nya tiba-tiba Naya teringat sesuatu, ia ingat bahwa Ayah nya akan memberikan dia kejutan saat ia pulang sekolah, lalu ia bergegas mengerjakan tugas nya agar ia bisa pulang lebih awal karena ia tak sabar kejutan apa yang Ayah nya akan kasih ke dia.
" Akhir nya selesai juga " ucap Naya dan meletak kan pulpen nya ke meja dan memberikan lembar jawab nya ke Bu Melda.
Setelah Bu Melda mencocok kan jawaban Naya ternyata jawaban Naya benar semua.
" Semua jawaban kamu benar semua, dan sekarang kamu boleh pulang " ujar Bu Melda.
Lalu Naya kembali ke bangku nya dan mengemasi semua buku-buku nya dan di masuk kan kedalam tas nya lalu dia salaman dengan Bu Melda untuk pulang.
Soraya dan teman nya pun tidak percaya, selama ini dia pikir Naya anak yang bodoh dan dia pikir dia lebih pintar dari nya.
Setelah sampai di parkiran Naya pun mengambil sepedah nya dan bergegas pulang.
Saat sampai di depan rumah, Naya tidak sengaja mendengar suara Orang yang sedang berbincang-bincang dengan nenek kakek nya.
Naya merasa tidak asing dengan suara itu.
" suara ini seperti suara... " gumam naya lalu ia masuk ke dalam rumah.
" Ayahhhhh " teriak Naya saat melihat Ayah nya pulang. dan memeluk nya Ayah nya pun membalas pelukan dari anak nya itu
Ia senang, bahagia, dan perasaan nya saat ini ter campur aduk. karena sekian tahun tidak bertemu Ayah nya dan kali ini ia bisa bertemu dengan Ayah nya.
" Ternyata ini kejutan dari Ayah " ucap Naya.
" Iya, kamu seneng kan? " Tanya Ayah Naya.
" Seneng banget yah " jawab Naya
Tapi ia bingung siapa wanita yang duduk di samping Ayah itu, Naya pikir itu Ibu kandung nya karena ia lupa wajah ibu kandung nya.
" Wanita itu siapa yah " ucap Naya dengan membisik di telinga Ayah nya.
" Kenapa ngomong nya bisik-bisik begitu Naya " tanya Kakek saat ia melihat Naya sedang berbisik ke telinga Ayah nya.
" Ini pak, Naya tanya siapa wanita yang duduk di sampingku " jawab Ayah Naya.
Naya pun tertawa kecil.
" Hallo Naya, kenalin nama tante meriska dan tante sebentar lagi akan jadi mama sambung kamu " sambung wanita itu.
" hah, mama sambung? aku pikir dia ibu kandung ku " ucap Naya dalam hati.
" gimana Naya, kamu setuju kan kalau Ayah menikah lagi " tanya Ayah Naya
" Mmm...ka...kayak nya...nggak setuju deh yah, soal nya kan ibu tiri jahat " jawab Naya sedikit ragu dan grogi
"Tante meriska ini baik, karena kamu belum lebih dekat dan memahami sifat nya tante meriska, makanya kamu bilang kalo tante meriska jahat"
jelasan Ayah Naya." Iya sayang, tidak semua Ibu tiri itu jahat " sambung wanita itu.
" Terserah Ayah aja deh, yang penting Ayah seneng " ucap Naya setuju.
" Gitu dong, kalau Ayah udah menikah dengan tante meriska. Naya pulang ya ke jakarta tinggal bareng Ayah sama tante meriska " ucap ayah Naya.
" Tapi yah, Naya udah nyaman di sini, Naya nggak mau jauh-jauh lagi dari nenek " jawab Naya.
" Naya...kamu nggak usah takut, kan ada tante, nanti kalau Ayah kamu kerja kan tante bisa jagain Naya " sambung wanita itu sembari mengelus bahu Naya.
Naya menatap tajam wanita itu, karena Naya tidak suka punya ibu sambung lagi, ia meng_iya kan kemauan ayah nya agar ayah nya senang dan bahagia.
Wanita itu heran kenapa Naya menatap tajam nya, kenapa Naya tidak suka dengan dia. tetapi wanita itu membalas tatapan Naya dengan senyuman nya.
" Apa yang di bilang tante meriska bener nay, lagi pula Ayah nggak mau nyusahin Nenek Kakek, mereka udah waktunya untuk istirahat " ujar Ayah Naya.
" Ya sudah deh yah " jawab Naya yang akhir nya mau.
Wanita itu pun tersenyum bahagia, ia suka sekali dengan Naya.
" Ya sudah sekarang Naya ganti baju, setelah itu kita makan sama-sama, tadi tante meriska udah masakin lo buat kita " perintah nenek.
" Iya nek " jawab Naya dan beranjak ke kamar nya untuk ganti baju.
Setelah ganti baju Naya pergi ke ruang makan untuk makan bersama-sama. ia melihat banyak aneka makanan di situ.
" Ini masakan tante meriska semua? " tanya Naya dan duduk di kursi.
" Iya dong, pasti kamu suka " jawab wanita itu sembari mengambil kan nasi dan lauk untuk Naya.
Naya pun memakan nya.
" Gimana Naya? enak kan masakan tante meriska? " tanya Nenek.
" Biasa saja " jawab Naya dingin, sembari mengaduk nasi nya.
Wanita itu tersenyum dan terus sabar dengan sifat Naya yang tidak menyukai diri nya.
" Naya nggak boleh gitu dong " ucap Ayah Naya.
"udah mas, wajar kok dia masih kecil"
kata wanita itu.Lalu Naya meninggal kan tempat itu dan kembali ke kamar nya tanpa menghabis kan makanan nya
" Nayaa...Nayaaa!! " Ayah nya memanggil nya.
" Udahh...biarkan saja " ucap Nenek.
Sore hari nya kedatangan wanita, kata Nenek wanita itu ibu kandung Naya, Naya senang dan kegirangan saat ia bisa bertemu Ibu kandung nya." Dia siapa nek? " tanya Naya." Dia Ibu kandung kamu, nama nya Rere, waktu kamu kecil kamu biasa manggil dia mama Rere " jawab nenek.Saat wanita itu turun dari mobil nya, Naya langsung lari menghampiri wanita itu dan memeluk erat wanita itu dan wanita itu membalas pelukan dari anak nya sembari meneteskan air mata nya." Ngapain dia kesini!! " sahut Ayah Naya yang tiba-tiba datang dari dalam rumah.Ayah Naya tidak terima jika wanita itu datang dan bertemu Naya, ia bilang hati nya masih sakit, sekaligus ia menjaga perasaan calon istri nya." Mungkin dia kangen sama anak nya, jadi tidak ada salah nya kan kalau dia kesini dan bertemu dengan anak nya "ujar Nenek dengan nada suara yang rendah." Tapi bu, hati aku masih sakit
kring...kringg ...Suara jam beker Naya berbunyi dan menunjukkan pukul 05.30.Naya menggayuh jam beker di meja samping ranjang nya lalu ia melihat nya dan ia mematikan alrm nya dengan Mata yang masih berat untuk bangun.Lalu Naya bangun dan duduk di tepi ranjang sembari ia menguncir kembali rambut nya.Ia terbiasa tidur dengan melepas kuncirannya.Lalu Naya mengambil handuk nya dan berjanjak ke kamar mandi untuk mandi.10 menit kemudian...Usai mandi ia pun menaruh buku-buku sesuai jadwal hari ini ke dalam tas nya." Kenapa tidak di siap kan dari tadi malam nay " tanya Meriska yang tiba-tiba masuk ke dalam kamar Naya.Naya tidak merespon apa pun.Sengaja Naya tidak merespon karena ia tidak suka ada wanita itu di kamar nya.Lalu Naya duduk di meja belajar nya dengan menyisir rambut om
Setelah sampai di rumah..." Naya pulang yah " ucap Naya sembari mencium kening Ayah nya yang membaca koran di teras." Princez nya ayah udah pulang " jawab Romeo meletakkan koran nya itu di meja samping nya, dan membawa putri nya di pangkuan nya sembari ia membelai manja pipi Naya." Ehemm... '' ucap Naya mengangguk dan tersenyum manis" Tadi gimana sekolah nya? ada yang jailin kamu nggak, kalau ada bilang aja sama Ayah biar Ayah marahin " tanya Romeo masih menghelai wajah putri nya." hihihi... " Naya tertawa kecil sembari menutup bibir nya dengan kedua telapak tangan nya." Nggak ada kok yah, kalau ada pasti Naya udah bilang sama pahlawan Naya " kata Naya lagi." Emang siapa pahlawan kamu " tanya Romeo yang masih ingin bercanda dengan putri nya." Ayah " jawab nya tertawa kecil." Ayah janji ayah akan jadi pahla
"Em... Naya tidak jajan di sekolah yah" Jawab nya." Apa jangan-jangan..." Gumam Ayah nya." Meriska ayo ikut aku! " pinta Romeo sembari menarik tangan Meriska.Mereka semua semakin menjauh dari pandangan Naya, perbincangan mereka pun tidak terdengar di telinga Naya." Kamu kan yang ngasih racun dimakanan Naya " tanya Romeo dan melepaskan tangannya wanita itu." Demi allah aku nggak ngasih racun di makanan Naya mas " jawab Meriska." Jelas-jelas Naya kejang-kejang setelah makan masakan kamu " kata Romeo marah." Aku berani sumpah, bukan aku yang ngasih racun di makanan itu " jelasan wanita itu sembari menatap Romeo dengan raut wajah yang sangat-sangat tegang.Naya melihat mereka dari jarak jauh, Naya tahu jika Ayah nya dan Meriska sedang berantem. Tapi aneh nya Naya malah kelihatan bahagia dengan mengangkat ujung kanan bibir nya saat melih
Setalah sampai di rumah..." Berapa ongkos nya pak? " Tanya Romeo usai turun dari Taxi." 30 ribu saja pak " jawab supir dan Romeo memberikan uang 30 ribu untuk nya.Nek Ipah nenek nya Naya keluar saat mendengar suara sebuah mobil berhenti di depan rumah nya, ia sangat girang sekali saat cucu nya dan anak nya serta calon mantunya turun dari Taxi itu." Naya kamu sudah pulang nak, tadi kata Dokter sakit apa? " sambut nek ipah dan langsung memeluk cucu nya." Naya keracunan makanan bu, semua ini ulah nya Meriska " sahut Romeo." Apa? tidak mungkin rom, Meriska itu wanita baik-baik " ucap nek ipah tidak percaya." Jelas-jelas naya sakit setelah makan masakan Meriska bu " ucap Romeo." Apa yang di bilang ibumu benar, Bapak mengenal Meriska dan keluarga nya udah lama uhuk uhuk " sahut kakek Naya, tiba-tiba datang dari kamar nya, ia ber
Setelah sampai di depan kelas...Pintu kelas belum dibuka, semua murid serta orang tua nya menunggu di depan kelas sampai muncul pengumuman masuk kelas.Selamat datang di SDN 1 Pacasila silahkan masuk ke kelas putra putri anda masing-masing sesuai kelas nya masing-masing Pengumuman telah muncul." Selamat pagi semua nya " sapa Bu Melda untuk tamu-tamunya serta murid-murid nya, sembari membuka kunci pintu kelas." Silahkan masuk pak buk, murid-murid ku sekalian " pinta Bu Melda usai membuka lebar pintu kelas.Mereka disambut ramah oleh Bu Melda, semua orang tua murid tersenyum menandakan dirinya suka perlakuan Bu Melda kepada mereka semua.Begitu juga Bu Melda takjub dengan semua murid nya yang berseraga
Minggu pagi hari sinar matahari sudah menyinari bumi dengan sangat terang, Dan Naya pun belum juga bangun ia masih memejam kan mata nya dan merangkul guling kesayangan nya.Meriska masuk dan membuka jendela kamar Naya, Lalu ia duduk di tepi ranjang Naya sembari ia mengelus kening Naya, Ia tidak tega untuk membangun kan Naya."Kamu kenapa tidak membangun kan Naya?" tanya nek Ipah tiba-tiba masuk ke dalam kamar Naya dengan tujuan untuk membangun kan cucu nya."Jangan bu kasihan dia, dia sepertinya kelelahan" jawab Meriska menatap wajah Naya dengan penuh haru."Tapikan dia harus minum obat?""Belum siang-siang banget kok bu""Ya sudah, kamu sibuk?" tanya nek Ipah."Tidak" jawab Meriska."Kalau gitu kamu mau kan di ajak Romeo ke butik, untuk memilih baju pengantin buat kalian?""Kok mas Romeo tidak
Nek Ipah membawa botol berisi bubuk itu ke luar dari kamar Naya. "Brakkk" nek Ipah tidak sengaja menabrak Naya karena gugup dan akhir nya botol berisi bubuk itu jatuh."Kam...kamu kok ce...cepet pulang nya" ucap nek Ipah gugup."Iya kan aku sudah bilang cuman sebentar" jawab Naya.Naya melihat ada botol berwarna putih di bawah nya lalu ia mengambil botol itu."Hah! ini kan bubuk racun yang aku sembunyikan di kamar" ucap nya dalam hati."Nenek dapet botol ini dari mana nek?" tanya Naya dan menunjukkan botol itu di hadapannya."Dari...dari..mmm tadi kan Nenek habis merapikan kamar kamu, terus Nenek tidak sengaja melihat botol itu di bawah bantal kamu" jawab nek Ipah.
7 menit kemudian......"Cepetaaan woiiii lamaaa amaaaat" teriak Alea dari luar kamar mandi."Sabaaaar napaaa sihhhh" sahut Naya sembari menggosok gigi nya dengan sikat gigi."Nanti telat gobloook" ucap Alea"Gapapa kalau yang telat lo asal jangan gue" ucap Naya."Reseeee""Bodoo amaaat""Nayaa ayo dong gantian sama Alea, nanti dia telat loh. Sekolah nya juga lumayan jauh kan" ujar nek Ipah sembari menggoreng ikan."Dengeriiiin nohhh, tau nih nek memang dia itu egois" sahut Naya."Ngomong apa sih lo gue gak dengerrr""Tuli looo????""Hust Alea nggak boleh gitu, ucapan adalah doa" tegur nek Ipah yang masih menggoreng ikan."Nananananananaaaaa" Naya menyanyi dan menari usai keluar dari kamar mandi dengan handuk yang terlilit di badannya."Apa sih gajelass
Malam hari nya, karena kamar yang ada di rumah nek Ipah cuman ada tiga kamar dan itu sudah di huni semua, dua kamar di tempati nek Ipah serta Romeo dan istrinya sedangkan satu kamar lagi di tempati Naya. "Alea tidur dimana nek?" tanya Alea yang tengah menonton televisi bersama nek Ipah, Naya dan Meriska."Kamu tidur sama kak Naya saja, dikamarnya" jawab nek Ipah."Sempitt neeeek" sahut Naya.Memang mereka tidak pernah akur jika di satukan. Mereka selalu bertengkar tapi tidak terus menerus, kadang-kadang akur tapi cuman beberapa menit saja. Setelah itu berantem lagi. Itu memang sudah kebiasaan mereka sejak kecil."Husttt, Naya tidak boleh serakah gitu dong" ujar Meriska."Aku juga nggak mau tidur seranjang sama kak Naya, kak Naya kalau tidur nggak bisa diem, kepala yang semula sejejer dengan kepalaku sampai-sampai pindah posisi jadi di bawah kaki aku. Habis itu kaki nya nggak bisa diem lagi sampai-sa
Proses pemakaman pun selesai, kakek yang sudah ada di dalam tanah dan kini keluarganya hanya bisa berpasrah.Semua orang telah bubar dan pulang masing-masing terkecuali keluarga nya.Nek Ipah yang masih memeluk batu nisan dan terus mengalirkan air matanya, sedangkan Romeo dan adiknya yang masih menaburi bunga-bunga itu. Hingga makam Kakek kini penuh dengan bunga bunga mekar dan wangi.Ranty yang tidak sengaja melihat ada wanita berjalan ke arah nya dengan jubah putih dan kerudung putih juga.Ranty seperti mengenali wanita itu."Kak, itu mbak Rere bukan?" bisik Ranty tepat di telinga Romeo.Wanita itu semakin dekat dan wajah nya pun mulai tampak jelas."Kenapa dia ada disinii?" tanya Romeo da
"Permintaan apa pak?" tanya Romeo.Kakek mengangkat punggung tangan Romeo dan Meriska, dan kakek menepukkan telapak tangan Romeo di atas punggung tangan Meriska. "Bapak ingin kamu menikahi Meriska sekarang juga di depan bapak" pinta pria tua itu. Naya melongo saat mengetahui permintaan terakhir kakek nya, Romeo menatap mata Anak nya dengan sorot mata sebuah kode pertanyaan. Apakah Naya setuju dengan permintaan kakek nya atau malah menolak?.Naya mengangguk dengan arti bahwa dirinya setuju dengan permintaan terakhir kakek nya. Naya tidak mau jika kakek nya nanti pergi dengan hati kecewa, maka dari itu Naya lebih baik mengalah dan membuat hati kakek nya bahagia.Romeo kembali menatap Ayah nya setelah
Nek Ipah membawa botol berisi bubuk itu ke luar dari kamar Naya. "Brakkk" nek Ipah tidak sengaja menabrak Naya karena gugup dan akhir nya botol berisi bubuk itu jatuh."Kam...kamu kok ce...cepet pulang nya" ucap nek Ipah gugup."Iya kan aku sudah bilang cuman sebentar" jawab Naya.Naya melihat ada botol berwarna putih di bawah nya lalu ia mengambil botol itu."Hah! ini kan bubuk racun yang aku sembunyikan di kamar" ucap nya dalam hati."Nenek dapet botol ini dari mana nek?" tanya Naya dan menunjukkan botol itu di hadapannya."Dari...dari..mmm tadi kan Nenek habis merapikan kamar kamu, terus Nenek tidak sengaja melihat botol itu di bawah bantal kamu" jawab nek Ipah.
Minggu pagi hari sinar matahari sudah menyinari bumi dengan sangat terang, Dan Naya pun belum juga bangun ia masih memejam kan mata nya dan merangkul guling kesayangan nya.Meriska masuk dan membuka jendela kamar Naya, Lalu ia duduk di tepi ranjang Naya sembari ia mengelus kening Naya, Ia tidak tega untuk membangun kan Naya."Kamu kenapa tidak membangun kan Naya?" tanya nek Ipah tiba-tiba masuk ke dalam kamar Naya dengan tujuan untuk membangun kan cucu nya."Jangan bu kasihan dia, dia sepertinya kelelahan" jawab Meriska menatap wajah Naya dengan penuh haru."Tapikan dia harus minum obat?""Belum siang-siang banget kok bu""Ya sudah, kamu sibuk?" tanya nek Ipah."Tidak" jawab Meriska."Kalau gitu kamu mau kan di ajak Romeo ke butik, untuk memilih baju pengantin buat kalian?""Kok mas Romeo tidak
Setelah sampai di depan kelas...Pintu kelas belum dibuka, semua murid serta orang tua nya menunggu di depan kelas sampai muncul pengumuman masuk kelas.Selamat datang di SDN 1 Pacasila silahkan masuk ke kelas putra putri anda masing-masing sesuai kelas nya masing-masing Pengumuman telah muncul." Selamat pagi semua nya " sapa Bu Melda untuk tamu-tamunya serta murid-murid nya, sembari membuka kunci pintu kelas." Silahkan masuk pak buk, murid-murid ku sekalian " pinta Bu Melda usai membuka lebar pintu kelas.Mereka disambut ramah oleh Bu Melda, semua orang tua murid tersenyum menandakan dirinya suka perlakuan Bu Melda kepada mereka semua.Begitu juga Bu Melda takjub dengan semua murid nya yang berseraga
Setalah sampai di rumah..." Berapa ongkos nya pak? " Tanya Romeo usai turun dari Taxi." 30 ribu saja pak " jawab supir dan Romeo memberikan uang 30 ribu untuk nya.Nek Ipah nenek nya Naya keluar saat mendengar suara sebuah mobil berhenti di depan rumah nya, ia sangat girang sekali saat cucu nya dan anak nya serta calon mantunya turun dari Taxi itu." Naya kamu sudah pulang nak, tadi kata Dokter sakit apa? " sambut nek ipah dan langsung memeluk cucu nya." Naya keracunan makanan bu, semua ini ulah nya Meriska " sahut Romeo." Apa? tidak mungkin rom, Meriska itu wanita baik-baik " ucap nek ipah tidak percaya." Jelas-jelas naya sakit setelah makan masakan Meriska bu " ucap Romeo." Apa yang di bilang ibumu benar, Bapak mengenal Meriska dan keluarga nya udah lama uhuk uhuk " sahut kakek Naya, tiba-tiba datang dari kamar nya, ia ber
"Em... Naya tidak jajan di sekolah yah" Jawab nya." Apa jangan-jangan..." Gumam Ayah nya." Meriska ayo ikut aku! " pinta Romeo sembari menarik tangan Meriska.Mereka semua semakin menjauh dari pandangan Naya, perbincangan mereka pun tidak terdengar di telinga Naya." Kamu kan yang ngasih racun dimakanan Naya " tanya Romeo dan melepaskan tangannya wanita itu." Demi allah aku nggak ngasih racun di makanan Naya mas " jawab Meriska." Jelas-jelas Naya kejang-kejang setelah makan masakan kamu " kata Romeo marah." Aku berani sumpah, bukan aku yang ngasih racun di makanan itu " jelasan wanita itu sembari menatap Romeo dengan raut wajah yang sangat-sangat tegang.Naya melihat mereka dari jarak jauh, Naya tahu jika Ayah nya dan Meriska sedang berantem. Tapi aneh nya Naya malah kelihatan bahagia dengan mengangkat ujung kanan bibir nya saat melih