Home / Lain / Ibu Tiriku Malaikatku / Penindas yang sangat mengerikan

Share

Penindas yang sangat mengerikan

Author: putri ratna
last update Last Updated: 2021-04-03 00:10:10

Setalah sampai di rumah...

" Berapa ongkos nya pak? " Tanya Romeo usai turun dari Taxi.

" 30 ribu saja pak " jawab supir dan Romeo memberikan uang 30 ribu untuk nya.

Nek Ipah nenek nya Naya keluar saat mendengar suara sebuah mobil berhenti di depan rumah nya, ia sangat girang sekali saat cucu nya dan anak nya serta calon mantunya turun dari Taxi itu.

" Naya kamu sudah pulang nak, tadi kata Dokter sakit apa? " sambut nek ipah dan langsung memeluk cucu nya.

" Naya keracunan makanan bu, semua ini ulah nya Meriska " sahut Romeo.

" Apa? tidak mungkin rom, Meriska itu wanita baik-baik " ucap nek ipah tidak percaya.

" Jelas-jelas naya sakit setelah makan masakan Meriska bu " ucap Romeo.

" Apa yang di bilang ibumu benar, Bapak mengenal Meriska dan keluarga nya udah lama uhuk uhuk " sahut kakek Naya, tiba-tiba datang dari kamar nya, ia ber

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Ibu Tiriku Malaikatku   Rapat

    Setelah sampai di depan kelas...Pintu kelas belum dibuka, semua murid serta orang tua nya menunggu di depan kelas sampai muncul pengumuman masuk kelas.Selamat datang di SDN 1 Pacasila silahkan masuk ke kelas putra putri anda masing-masing sesuai kelas nya masing-masing Pengumuman telah muncul." Selamat pagi semua nya " sapa Bu Melda untuk tamu-tamunya serta murid-murid nya, sembari membuka kunci pintu kelas." Silahkan masuk pak buk, murid-murid ku sekalian " pinta Bu Melda usai membuka lebar pintu kelas.Mereka disambut ramah oleh Bu Melda, semua orang tua murid tersenyum menandakan dirinya suka perlakuan Bu Melda kepada mereka semua.Begitu juga Bu Melda takjub dengan semua murid nya yang berseraga

    Last Updated : 2021-04-05
  • Ibu Tiriku Malaikatku   Menemukan Sesuatu Di Kamar Naya

    Minggu pagi hari sinar matahari sudah menyinari bumi dengan sangat terang, Dan Naya pun belum juga bangun ia masih memejam kan mata nya dan merangkul guling kesayangan nya.Meriska masuk dan membuka jendela kamar Naya, Lalu ia duduk di tepi ranjang Naya sembari ia mengelus kening Naya, Ia tidak tega untuk membangun kan Naya."Kamu kenapa tidak membangun kan Naya?" tanya nek Ipah tiba-tiba masuk ke dalam kamar Naya dengan tujuan untuk membangun kan cucu nya."Jangan bu kasihan dia, dia sepertinya kelelahan" jawab Meriska menatap wajah Naya dengan penuh haru."Tapikan dia harus minum obat?""Belum siang-siang banget kok bu""Ya sudah, kamu sibuk?" tanya nek Ipah."Tidak" jawab Meriska."Kalau gitu kamu mau kan di ajak Romeo ke butik, untuk memilih baju pengantin buat kalian?""Kok mas Romeo tidak

    Last Updated : 2021-04-07
  • Ibu Tiriku Malaikatku   Nyaris Saja

    Nek Ipah membawa botol berisi bubuk itu ke luar dari kamar Naya. "Brakkk" nek Ipah tidak sengaja menabrak Naya karena gugup dan akhir nya botol berisi bubuk itu jatuh."Kam...kamu kok ce...cepet pulang nya" ucap nek Ipah gugup."Iya kan aku sudah bilang cuman sebentar" jawab Naya.Naya melihat ada botol berwarna putih di bawah nya lalu ia mengambil botol itu."Hah! ini kan bubuk racun yang aku sembunyikan di kamar" ucap nya dalam hati."Nenek dapet botol ini dari mana nek?" tanya Naya dan menunjukkan botol itu di hadapannya."Dari...dari..mmm tadi kan Nenek habis merapikan kamar kamu, terus Nenek tidak sengaja melihat botol itu di bawah bantal kamu" jawab nek Ipah.

    Last Updated : 2021-04-11
  • Ibu Tiriku Malaikatku   Permintaan Terakhir Kakek

    "Permintaan apa pak?" tanya Romeo.Kakek mengangkat punggung tangan Romeo dan Meriska, dan kakek menepukkan telapak tangan Romeo di atas punggung tangan Meriska. "Bapak ingin kamu menikahi Meriska sekarang juga di depan bapak" pinta pria tua itu. Naya melongo saat mengetahui permintaan terakhir kakek nya, Romeo menatap mata Anak nya dengan sorot mata sebuah kode pertanyaan. Apakah Naya setuju dengan permintaan kakek nya atau malah menolak?.Naya mengangguk dengan arti bahwa dirinya setuju dengan permintaan terakhir kakek nya. Naya tidak mau jika kakek nya nanti pergi dengan hati kecewa, maka dari itu Naya lebih baik mengalah dan membuat hati kakek nya bahagia.Romeo kembali menatap Ayah nya setelah

    Last Updated : 2021-04-16
  • Ibu Tiriku Malaikatku   Dia Datang Kembali

    Proses pemakaman pun selesai, kakek yang sudah ada di dalam tanah dan kini keluarganya hanya bisa berpasrah.Semua orang telah bubar dan pulang masing-masing terkecuali keluarga nya.Nek Ipah yang masih memeluk batu nisan dan terus mengalirkan air matanya, sedangkan Romeo dan adiknya yang masih menaburi bunga-bunga itu. Hingga makam Kakek kini penuh dengan bunga bunga mekar dan wangi.Ranty yang tidak sengaja melihat ada wanita berjalan ke arah nya dengan jubah putih dan kerudung putih juga.Ranty seperti mengenali wanita itu."Kak, itu mbak Rere bukan?" bisik Ranty tepat di telinga Romeo.Wanita itu semakin dekat dan wajah nya pun mulai tampak jelas."Kenapa dia ada disinii?" tanya Romeo da

    Last Updated : 2021-04-18
  • Ibu Tiriku Malaikatku   Aksi

    Malam hari nya, karena kamar yang ada di rumah nek Ipah cuman ada tiga kamar dan itu sudah di huni semua, dua kamar di tempati nek Ipah serta Romeo dan istrinya sedangkan satu kamar lagi di tempati Naya. "Alea tidur dimana nek?" tanya Alea yang tengah menonton televisi bersama nek Ipah, Naya dan Meriska."Kamu tidur sama kak Naya saja, dikamarnya" jawab nek Ipah."Sempitt neeeek" sahut Naya.Memang mereka tidak pernah akur jika di satukan. Mereka selalu bertengkar tapi tidak terus menerus, kadang-kadang akur tapi cuman beberapa menit saja. Setelah itu berantem lagi. Itu memang sudah kebiasaan mereka sejak kecil."Husttt, Naya tidak boleh serakah gitu dong" ujar Meriska."Aku juga nggak mau tidur seranjang sama kak Naya, kak Naya kalau tidur nggak bisa diem, kepala yang semula sejejer dengan kepalaku sampai-sampai pindah posisi jadi di bawah kaki aku. Habis itu kaki nya nggak bisa diem lagi sampai-sa

    Last Updated : 2021-04-21
  • Ibu Tiriku Malaikatku   Damai Sesaat

    7 menit kemudian......"Cepetaaan woiiii lamaaa amaaaat" teriak Alea dari luar kamar mandi."Sabaaaar napaaa sihhhh" sahut Naya sembari menggosok gigi nya dengan sikat gigi."Nanti telat gobloook" ucap Alea"Gapapa kalau yang telat lo asal jangan gue" ucap Naya."Reseeee""Bodoo amaaat""Nayaa ayo dong gantian sama Alea, nanti dia telat loh. Sekolah nya juga lumayan jauh kan" ujar nek Ipah sembari menggoreng ikan."Dengeriiiin nohhh, tau nih nek memang dia itu egois" sahut Naya."Ngomong apa sih lo gue gak dengerrr""Tuli looo????""Hust Alea nggak boleh gitu, ucapan adalah doa" tegur nek Ipah yang masih menggoreng ikan."Nananananananaaaaa" Naya menyanyi dan menari usai keluar dari kamar mandi dengan handuk yang terlilit di badannya."Apa sih gajelass

    Last Updated : 2021-04-23
  • Ibu Tiriku Malaikatku    Masa Kecil ( Prolog )

    Nayara Callista, itu namaku. akusuka di panggil naya karena itu nama panggilanku, aku duduk di bangku kelas 5 SD. aku memiliki sifat yang keras kepala, bandel, dingin dan pemalu. tetapi di balik sifatku itu aku juga memiliki sifat kemandirian, ya. itu karena aku terbiasa hidup mandiri sejak kecil dan tidak pernah manja. aku juga memiliki sifat sedikit ramah tetapi hanya untuk orang yang ku kenal saja. sebaliknya jika aku tidak mengenalinya aku akan bersikap dingin terhadapnya.Aku tidak bersama Ibu kandungku sejak aku umur 1th, Ayah ku cerai dengan Ibu kandungku setelah Ibu kandungku meninggalkan ku disaat malam hari dimana saat itu saat aku dan ayah ku yang selalu tidur di sampingku tertidur pulas dan ibuku meninggal kan ku dengan memberi surat dan menaruh nya di dadaku. aku tidak tahu alsanya entah kenapa ibuku pergi meninggalkan aku dan ayahku. hari mulai

    Last Updated : 2021-03-28

Latest chapter

  • Ibu Tiriku Malaikatku   Damai Sesaat

    7 menit kemudian......"Cepetaaan woiiii lamaaa amaaaat" teriak Alea dari luar kamar mandi."Sabaaaar napaaa sihhhh" sahut Naya sembari menggosok gigi nya dengan sikat gigi."Nanti telat gobloook" ucap Alea"Gapapa kalau yang telat lo asal jangan gue" ucap Naya."Reseeee""Bodoo amaaat""Nayaa ayo dong gantian sama Alea, nanti dia telat loh. Sekolah nya juga lumayan jauh kan" ujar nek Ipah sembari menggoreng ikan."Dengeriiiin nohhh, tau nih nek memang dia itu egois" sahut Naya."Ngomong apa sih lo gue gak dengerrr""Tuli looo????""Hust Alea nggak boleh gitu, ucapan adalah doa" tegur nek Ipah yang masih menggoreng ikan."Nananananananaaaaa" Naya menyanyi dan menari usai keluar dari kamar mandi dengan handuk yang terlilit di badannya."Apa sih gajelass

  • Ibu Tiriku Malaikatku   Aksi

    Malam hari nya, karena kamar yang ada di rumah nek Ipah cuman ada tiga kamar dan itu sudah di huni semua, dua kamar di tempati nek Ipah serta Romeo dan istrinya sedangkan satu kamar lagi di tempati Naya. "Alea tidur dimana nek?" tanya Alea yang tengah menonton televisi bersama nek Ipah, Naya dan Meriska."Kamu tidur sama kak Naya saja, dikamarnya" jawab nek Ipah."Sempitt neeeek" sahut Naya.Memang mereka tidak pernah akur jika di satukan. Mereka selalu bertengkar tapi tidak terus menerus, kadang-kadang akur tapi cuman beberapa menit saja. Setelah itu berantem lagi. Itu memang sudah kebiasaan mereka sejak kecil."Husttt, Naya tidak boleh serakah gitu dong" ujar Meriska."Aku juga nggak mau tidur seranjang sama kak Naya, kak Naya kalau tidur nggak bisa diem, kepala yang semula sejejer dengan kepalaku sampai-sampai pindah posisi jadi di bawah kaki aku. Habis itu kaki nya nggak bisa diem lagi sampai-sa

  • Ibu Tiriku Malaikatku   Dia Datang Kembali

    Proses pemakaman pun selesai, kakek yang sudah ada di dalam tanah dan kini keluarganya hanya bisa berpasrah.Semua orang telah bubar dan pulang masing-masing terkecuali keluarga nya.Nek Ipah yang masih memeluk batu nisan dan terus mengalirkan air matanya, sedangkan Romeo dan adiknya yang masih menaburi bunga-bunga itu. Hingga makam Kakek kini penuh dengan bunga bunga mekar dan wangi.Ranty yang tidak sengaja melihat ada wanita berjalan ke arah nya dengan jubah putih dan kerudung putih juga.Ranty seperti mengenali wanita itu."Kak, itu mbak Rere bukan?" bisik Ranty tepat di telinga Romeo.Wanita itu semakin dekat dan wajah nya pun mulai tampak jelas."Kenapa dia ada disinii?" tanya Romeo da

  • Ibu Tiriku Malaikatku   Permintaan Terakhir Kakek

    "Permintaan apa pak?" tanya Romeo.Kakek mengangkat punggung tangan Romeo dan Meriska, dan kakek menepukkan telapak tangan Romeo di atas punggung tangan Meriska. "Bapak ingin kamu menikahi Meriska sekarang juga di depan bapak" pinta pria tua itu. Naya melongo saat mengetahui permintaan terakhir kakek nya, Romeo menatap mata Anak nya dengan sorot mata sebuah kode pertanyaan. Apakah Naya setuju dengan permintaan kakek nya atau malah menolak?.Naya mengangguk dengan arti bahwa dirinya setuju dengan permintaan terakhir kakek nya. Naya tidak mau jika kakek nya nanti pergi dengan hati kecewa, maka dari itu Naya lebih baik mengalah dan membuat hati kakek nya bahagia.Romeo kembali menatap Ayah nya setelah

  • Ibu Tiriku Malaikatku   Nyaris Saja

    Nek Ipah membawa botol berisi bubuk itu ke luar dari kamar Naya. "Brakkk" nek Ipah tidak sengaja menabrak Naya karena gugup dan akhir nya botol berisi bubuk itu jatuh."Kam...kamu kok ce...cepet pulang nya" ucap nek Ipah gugup."Iya kan aku sudah bilang cuman sebentar" jawab Naya.Naya melihat ada botol berwarna putih di bawah nya lalu ia mengambil botol itu."Hah! ini kan bubuk racun yang aku sembunyikan di kamar" ucap nya dalam hati."Nenek dapet botol ini dari mana nek?" tanya Naya dan menunjukkan botol itu di hadapannya."Dari...dari..mmm tadi kan Nenek habis merapikan kamar kamu, terus Nenek tidak sengaja melihat botol itu di bawah bantal kamu" jawab nek Ipah.

  • Ibu Tiriku Malaikatku   Menemukan Sesuatu Di Kamar Naya

    Minggu pagi hari sinar matahari sudah menyinari bumi dengan sangat terang, Dan Naya pun belum juga bangun ia masih memejam kan mata nya dan merangkul guling kesayangan nya.Meriska masuk dan membuka jendela kamar Naya, Lalu ia duduk di tepi ranjang Naya sembari ia mengelus kening Naya, Ia tidak tega untuk membangun kan Naya."Kamu kenapa tidak membangun kan Naya?" tanya nek Ipah tiba-tiba masuk ke dalam kamar Naya dengan tujuan untuk membangun kan cucu nya."Jangan bu kasihan dia, dia sepertinya kelelahan" jawab Meriska menatap wajah Naya dengan penuh haru."Tapikan dia harus minum obat?""Belum siang-siang banget kok bu""Ya sudah, kamu sibuk?" tanya nek Ipah."Tidak" jawab Meriska."Kalau gitu kamu mau kan di ajak Romeo ke butik, untuk memilih baju pengantin buat kalian?""Kok mas Romeo tidak

  • Ibu Tiriku Malaikatku   Rapat

    Setelah sampai di depan kelas...Pintu kelas belum dibuka, semua murid serta orang tua nya menunggu di depan kelas sampai muncul pengumuman masuk kelas.Selamat datang di SDN 1 Pacasila silahkan masuk ke kelas putra putri anda masing-masing sesuai kelas nya masing-masing Pengumuman telah muncul." Selamat pagi semua nya " sapa Bu Melda untuk tamu-tamunya serta murid-murid nya, sembari membuka kunci pintu kelas." Silahkan masuk pak buk, murid-murid ku sekalian " pinta Bu Melda usai membuka lebar pintu kelas.Mereka disambut ramah oleh Bu Melda, semua orang tua murid tersenyum menandakan dirinya suka perlakuan Bu Melda kepada mereka semua.Begitu juga Bu Melda takjub dengan semua murid nya yang berseraga

  • Ibu Tiriku Malaikatku   Penindas yang sangat mengerikan

    Setalah sampai di rumah..." Berapa ongkos nya pak? " Tanya Romeo usai turun dari Taxi." 30 ribu saja pak " jawab supir dan Romeo memberikan uang 30 ribu untuk nya.Nek Ipah nenek nya Naya keluar saat mendengar suara sebuah mobil berhenti di depan rumah nya, ia sangat girang sekali saat cucu nya dan anak nya serta calon mantunya turun dari Taxi itu." Naya kamu sudah pulang nak, tadi kata Dokter sakit apa? " sambut nek ipah dan langsung memeluk cucu nya." Naya keracunan makanan bu, semua ini ulah nya Meriska " sahut Romeo." Apa? tidak mungkin rom, Meriska itu wanita baik-baik " ucap nek ipah tidak percaya." Jelas-jelas naya sakit setelah makan masakan Meriska bu " ucap Romeo." Apa yang di bilang ibumu benar, Bapak mengenal Meriska dan keluarga nya udah lama uhuk uhuk " sahut kakek Naya, tiba-tiba datang dari kamar nya, ia ber

  • Ibu Tiriku Malaikatku   Dibalik Semua Masalah

    "Em... Naya tidak jajan di sekolah yah" Jawab nya." Apa jangan-jangan..." Gumam Ayah nya." Meriska ayo ikut aku! " pinta Romeo sembari menarik tangan Meriska.Mereka semua semakin menjauh dari pandangan Naya, perbincangan mereka pun tidak terdengar di telinga Naya." Kamu kan yang ngasih racun dimakanan Naya " tanya Romeo dan melepaskan tangannya wanita itu." Demi allah aku nggak ngasih racun di makanan Naya mas " jawab Meriska." Jelas-jelas Naya kejang-kejang setelah makan masakan kamu " kata Romeo marah." Aku berani sumpah, bukan aku yang ngasih racun di makanan itu " jelasan wanita itu sembari menatap Romeo dengan raut wajah yang sangat-sangat tegang.Naya melihat mereka dari jarak jauh, Naya tahu jika Ayah nya dan Meriska sedang berantem. Tapi aneh nya Naya malah kelihatan bahagia dengan mengangkat ujung kanan bibir nya saat melih

DMCA.com Protection Status