Home / Rumah Tangga / Ibu Susu untuk Madu Suamiku / 96. Haruskah Merebutnya?

Share

96. Haruskah Merebutnya?

last update Last Updated: 2025-04-16 15:10:48

Mata Kira seketika membulat, menatap Kai dengan tajam sambil berkata tanpa suara, “Apa yang kamu lakukan?”

Kai hanya menatap Kira, sebelum akhirnya menempelkan ponsel Kira di telinganya. “Ini aku,” katanya pada Julian di seberang sana.

“Kai?” Julian terdengar terkekeh kecil. “Sepertinya kamu nggak terima aku mengganggu asisten pribadimu, ya.”

“Ya, Kira sedang dalam perjalanan bisnis dan dia harus profesional. Kalau kamu ada sesuatu yang ingin dibicarakan terkait pekerjaan, hubungi saja aku," ujar Kai dengan tatapan datar.

Kira menggigit bibir bawahnya sambil mendelik tajam pada Kai, ia kesal karena pria itu selalu berbuat seenak perut.

“Ah… ini memang bukan tentang pekerjaan. Tapi aku benar-benar merindukan asisten pribadimu itu. Bagaimana ini? Sudah lama kami nggak bertemu.”

Sial!

Tangan Kai seketika mengepal hingga ponsel Kira dalam genggamannya ikut bergetar. “Urus saja urusan pribadi kalian di luar jadwal kerja!” Seketika itu juga, Kai mematikan sambungan telepon secara sepihak.

K
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (6)
goodnovel comment avatar
eksa viera
yuk Julian yuk, bisa dong ya rebut Kira dari suami ga ada akhlak kayak Kai. biarin Kai berdarah² dlu berjuang utk istri yg dia sia²kan sekian lama smpe darah dagingnya sendiri jadi korban kelakuan buruknya
goodnovel comment avatar
fauziah Zie
Ehhh bang Julian muncul,, seneng deh ^.^
goodnovel comment avatar
Valenka Lamsiam
pasti violet ngikutin kai kira dan jadi pengganggu. dasar wanita gatel berbisa
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Ibu Susu untuk Madu Suamiku   97. Tidak Punya Rasa Suka atau Cinta

    “Ini namanya Jalan Braga,” ucap Kai ketika mereka sudah turun dari mobil.Kira menatap sekeliling dengan pandangan takjub. Trotoar khas bergaya kolonial, kafe-kafe kecil berjajar rapi di sepanjang jalan, dan bangunan-bangunan tua yang memiliki nuansa sejarah membuat suasana terasa romantis dan hangat.“Kamu sering datang kesini sebelumnya?” tanya Kira sambil menatap Kai penuh tanya.“Pernah, tapi nggak sering.” Kai mengedikkan bahunya cuek.“Dengan kekasihmu?”Kai berdecak lidah dan seketika menoleh pada Kira dengan alis saling bertaut. Tanpa berkata-kata. Hanya menatap Kira dengan tatapan dalam, yang membuat Kira mengerjapkan matanya berkali-kali.“Kenapa menatapku seperti itu?” sergah Kira sambil membuang pandangan ke arah lain, selain pada Kaisar.“Kira….” Kai menarik wajah Kira agar menatapnya. “Kamu sengaja bertanya seperti itu apa karena cemburu pada Violet?” tanyanya dengan mata disipitkan.“A-apa? Cemburu?!” Seketika itu juga Kira tertawa. Tawa yang terdengar sinis. “Cemburu i

    Last Updated : 2025-04-16
  • Ibu Susu untuk Madu Suamiku   98. Kamu cantik

    Kira terdiam sejenak. Lantas ditatapnya Kai yang sedang menatap lurus ke arah jalanan. Tatapan Kira kembali pada layar ponsel Kai dalam genggamannya yang masih bergetar. Genggaman tangan Kira pada ponsel itu menguat, sebelum akhirnya ia memasukkan kembali ponsel Kai ke dalam jaket denim suaminya itu, tanpa memberitahu Kai bahwa Violet menelepon. Untuk kali ini saja, Kira ingin egois. Ia tidak mau membiarkan kekasih Kai itu merenggut kebersamaan mereka hari ini. Kabut tipis mulai turun saat Kira dan Kai melangkah pelan menyusuri jalur kayu di tengah rimbunnya pepohonan pinus. Angin berhembus lembut, lampu-lampu kecil di sepanjang jalur mulai menyala. Kira menarik napas dalam-dalam. “Tempat ini tenang sekali,” gumamnya, yang membuat Kai seketika menoleh. “Kamu suka?” tanya Kai. Kira balas menatap Kai, mengangguk. “Suka,” jawabnya, lalu melepaskan tangan dari genggaman Kai dan berjalan lebih dulu di depan pria itu. Raut muka Kira tampak berseri-seri saat kakinya menapaki jembatan

    Last Updated : 2025-04-17
  • Ibu Susu untuk Madu Suamiku   99. Aku Menginginkanmu

    Kira terkesiap dengan mata terbelalak.Namun, kejutan itu hanya bertahan sepersekian detik, sebelum akhirnya Kira memejamkan matanya perlahan-lahan, mengikuti ritme ciuman lembut Kai yang perlahan berubah kasar dan dalam.Kai mendorong Kira hingga punggungnya menyentuh dinding, satu tangan Kai meraih pinggang Kira, memeluknya. Sementara tangan yang lain masih menangkup rahang wanita itu. Bibirnya memagut bibir Kira semakin intens, ia berusaha menerobos masuk menginvasi mulutnya. Hingga ruangan yang hening itu dipenuhi suara decap halus dari dua indra perasa yang saling beradu.Napas Kai terasa memburu. Jantungnya berdetak kencang saat Kira membalas ciumannya. Mata Kai menyipit, tersenyum tanpa melepaskan tautan bibir mereka.Kemampuan Kira yang seadanya entah mengapa justru membuat Kai semakin tertantang dan mendebarkan.Kira bagai wanita polos yang tidak lihai berciuman. Dan hal itu membuat gairah Kai semakin terpacu.Lift berdenting. Ter

    Last Updated : 2025-04-18
  • Ibu Susu untuk Madu Suamiku   100. Tak Mampu

    Kedua sudut bibir Kai terangkat samar. Tangannya terulur, menyingkirkan helaian rambut Kira yang menghalangi wajahnya. Lantas, ibu jarinya berhenti bergerak di sudut bibir wanita yang tengah terlelap itu.‘Bahkan dalam tidur pun, dia seperti sedang menggodaku,’ desis Kai dalam hati seraya menatap bibir kecil tapi penuh milik Kira.Kai menghela napas pelan, kini dadanya terasa jauh lebih ringan. Setelah percintaan panasnya bersama Kira beberapa saat yang lalu, mereka mandi bersama di dalam bathtub dan kini keduanya telah sama-sama mengenakan pakaian tidur.Sementara Kira sudah terlelap damai, tapi Kai enggan memejamkan matanya. Kehadiran Kira di hadapannya telah mencuri seluruh perhatian Kai.Tiba-tiba saja, Kai teringat dengan ponselnya. Sejak di Orchid Forest tadi siang ia tidak bermain ponsel. Sekarang ia ingin mengecek pekerjaan. Jadi, saat itu juga, Kai bangkit dan turun perlahan dari kasur–seolah tidak ingin mengganggu tidur Kira. Lantas Kai mengambil ponselnya dari saku jaket de

    Last Updated : 2025-04-18
  • Ibu Susu untuk Madu Suamiku   101. Andai Masih Ada

    “Kalau kamu ingin marah, besok saja. Sekarang aku lelah,” tambah Kira lagi sambil menatap Kai yang tengah terdiam.Kira kembali membaringkan tubuhnya di atas kasur, membelakangi Kai dan berusaha memejamkan mata.Ia pikir, Kai sedang marah dan siap menyemburkan amarahnya karena Kira menyembunyikan panggilan Violet siang tadi.Sejujurnya tadi Kira tidak benar-benar terlelap. Ia bisa mendengar Kai yang menelepon Violet, lalu Kai pergi menemui kekasihnya itu. Kira sempat berpikir bahwa Kai tidak akan kembali, tapi di luar dugaan, Kai justru kembali ke suite dengan cepat.“Kenapa kamu melakukannya?”Kira terkesiap saat Kai tiba-tiba bertanya sambil memeluknya dari belakang. Alih-alih marah, pria itu justru bertanya dengan suara rendah.Kira membuka matanya kembali, menatap kasur kosong di sebelahnya–yang seharusnya ditiduri Kai. Ia merasakan tangan pria itu memeluk perutnya semakin erat.“Karena aku nggak mau dia mengganggu kebersamaan kita,” ujar Kira dengan jujur.Tanpa Kira sadari, Kai

    Last Updated : 2025-04-18
  • Ibu Susu untuk Madu Suamiku   102. Kembali Ke Rutinitas

    Kai menopang dagunya dengan satu tangan yang dikepalkan. Mata elangnya menatap Kira yang tengah berdiri di hadapannya. Netra hitam itu memandangi bagaimana bibir mungil kira bergerak-gerak, Kira sedang menyampaikan jadwal sang CEO untuk hari ini. “Jam sepuluh pagi, meeting dengan investor dari Jepang. Lalu jam satu siang ada makan siang bisnis dengan Mr. Diego bersama putranya, setelah itu….” Kira melanjutkan ucapannya tanpa terganggu sedikit pun oleh tatapan Kai yang tak lepas darinya. Ya, mereka sudah pulang dari Bandung kemarin. Dan hari ini, Kira kembali menjadi asisten pribadi yang profesional di hadapan Kai. Saat Kira masih berbicara dan sesekali menunduk pada iPad-nya, Kai beranjak dari kursinya. Lalu berdiri di hadapan Kira sambil bersandar di tepian meja, kedua tangannya terlipat di dada. “Kira…,” panggil Kai sambil mencapit dagu Kira, membuat Kira terkejut dan sontak menghentikan ucapannya. “Ya, Tuan?” sahut Kira, berusaha tetap profesional meski sikap Kai saat ini memb

    Last Updated : 2025-04-19
  • Ibu Susu untuk Madu Suamiku   103. Suamiku Bukan Orang Ramah

    Kai tengah makan siang bersama Mr. Diego saat ia mendapat pesan dari orang suruhannya. Pesan itu berupa foto Kira dan Julian yang sedang makan siang bersama. Sontak, Kai mengepalkan tangan. Apalagi saat ia melihat dalam foto itu Julian dan Kira sedang sama-sama tersenyum. “Maaf, saya ke toilet dulu,” ucap Kai pada Mr. Diego. Kai berjalan menuju toilet dengan langkah-langkah lebar sembari memainkan ponsel di tangannya. Ia menghubungi nomor telepon Kira, menempelkan ponselnya di telinga. Namun, panggilannya tidak diangkat. Sial! Sementara itu di sisi lain, Julian tersenyum samar sambil memperhatikan Kira yang sedang lahap makan. Mereka tengah makan siang di kantin Milard Corp. Julian memesan makan siangnya dari kantin, sementara Kira membawa bekal makan siang dari rumah tadi pagi. Pagi-pagi sekali, Kira sempat membuat nasi goreng rumahan lengkap dengan telur mata sapi dan irisan sosis, lalu menyimpannya dalam kotak makan kesukaannya. Itu nasi goreng yang tidak akan dimakan Kai karen

    Last Updated : 2025-04-19
  • Ibu Susu untuk Madu Suamiku   104. Diam-Diam Cemburu

    Beberapa saat yang lalu, Kai berdiri di depan cermin toilet restoran sambil menatap pantulan dirinya dengan rahang mengeras. Ia masih menghubungi nomor telepon Kira, akan tetapi sejak tadi panggilannya tidak ada yang diangkat. Sial!Kai kesal. Saat itu juga ia keluar dari toilet dan menghampiri Mr. Diego.“Saya minta maaf Mr. Diego, sepertinya saya harus kembali ke kantor. Ada urusan mendesak yang mengharuskan saya ke kantor secepatnya,” ucap Kai dalam bahasa Inggris yang fasih.Mr. Diego mengangguk sopan meski sebelumnya ia sempat terkejut. “Baiklah, Mr. Kaisar. Kita lanjutkan diskusi kita di lain waktu.”Kai kemudian memberi perintah pada Lia untuk tetap menemani Mr. Diego menghabiskan makan siangnya. Sebelum akhirnya Kai pergi seorang diri, mengemudikan mobilnya menuju gedung Milard Corp.Beruntung, restoran tempat pertemuannya dengan Mr. Diego jaraknya tidak terlalu jauh dari kantornya.Beberapa menit kemudian, Kai sudah berada di kantin Milard Corp. Mata elangnya mencari sosok Ki

    Last Updated : 2025-04-20

Latest chapter

  • Ibu Susu untuk Madu Suamiku   121. Istriku

    “Kira… kalau kamu butuh tempat untuk berlindung, berdirilah di belakangku. Aku siap melindungimu dan membantumu. Kapanpun,” ucap Julian sungguh-sungguh.Kira tertegun. Kata-kata Julian membuat lidahnya mendadak terasa kelu. Ia menunduk, menatap tangannya yang ada dalam genggaman Julian. Tangan itu terasa hangat, tapi entah mengapa Kira merasa ada yang salah. Ia cepat-cepat menarik tangannya dari genggaman pria itu.“Julian…,” gumam Kira akhirnya. “Kamu orang baik. Sangat baik bahkan, tapi aku nggak bisa mempermainkan perasaanmu.”“Aku tahu, Kira,” sahut Julian dengan tenang, ada kekecewaan yang terdengar dalam nada suaranya. “Aku tahu kamu belum siap, tapi aku cuma ingin kamu tahu bahwa kamu nggak sendirian, Kira. Ada aku yang selalu siap membantumu.”Kira mengangguk, akan tetapi ia tak tahu harus berkata apa untuk menanggapi ucapan Julian yang terlalu baik untuknya itu.Belum sempat Kira berkata-kata, ponselnya–yang sejak tadi ia abaikan, kembali bergetar. Sejujurnya sejak tadi ponse

  • Ibu Susu untuk Madu Suamiku   120. Siap Menjadi Tempat Pelarianmu

    “Aku… nggak bisa bersamamu lagi.”Sontak, Violet terhenyak mendengarnya. Raut wajah wanita itu seketika berubah menegang. Kepalanya menggeleng cepat, seolah-olah tak ingin mempercayai apa yang barusan ia dengar.“Honey, a-apa yang kamu bicarakan?” Violet tertawa kering, matanya menatap Kaisar lurus-lurus dengan mata yang tiba-tiba menggenang. “Kamu… ingin meninggalkanku?”Kai mengembuskan napas berat. “Maafkan aku, Vi,” ucapnya dengan tenggorokan tercekat. “Aku rasa ini yang terbaik buat kita.”Sekali lagi, Violet menggelengkan kepalanya cepat. “Nggak! Kamu nggak serius, ‘kan?! Kamu pasti cuma bercanda, Honey.” Ia duduk dengan punggung menegang.Kai menatap mata wanita yang tampak berkaca-kaca itu. Ada rasa bersalah yang menghantam jiwanya, tapi bayangan wajah Kira pun terus berputar-putar dalam benaknya, membawa Kai pada posisi yang sulit.Kai akhirnya berdiri, menatap Violet dengan tegas. “Aku serius, Vi,” ucapnya, “aku sudah t

  • Ibu Susu untuk Madu Suamiku   119. Pilihan Sulit

    “....Tapi jangan berharap lebih, Mas. Aku sudah kehabisan alasan untuk bertahan... selain ibuku.”Kata-kata yang diucapkan Kira membuat Kai tertegun. Tangan Kai mengepal. Rahangnya berkedut. Ada salah satu bagian dari dalam dirinya yang merasa sakit mendengar ucapan Kira.Kira pergi meninggalkan Kai yang membeku di tempatnya berdiri. Ia berjalan cepat menaiki tangga dengan perasaan nyeri yang tiba-tiba menyerang dada. Ia memang sudah kehabisan alasan untuk bersama Kai, selain karena ibunya yang butuh biaya pengobatan yang tidak sedikit.Saat Kira akan membuka pintu kamarnya, tiba-tiba saja sebuah tangan menarik tangannya, hingga badan Kira berputar dan berakhir berhadapan dengan Kai.Pria itu menatap Kira dengan tatapan kusut. “Aku serius saat mengatakan akan memperbaiki semuanya, Kira,” ucap Kai dengan suara rendah. “Aku tidak bercanda.”Kira melihat ada keseriusan yang tergambar dalam sorot mata suami di atas kertasnya itu. Lalu Kira tersenyum kecut. “Bukannya aku sudah tanya bagaim

  • Ibu Susu untuk Madu Suamiku   118. Memperbaiki Semuanya

    ‘Aku tidak akan membiarkanmu menyakiti Kira.’Kai tidak bisa memejamkan matanya malam itu. Peringatan dari Julian sore tadi terus terngiang-ngiang di telinga.Sial!Kenapa dirinya harus merasa terancam dengan kehadiran sosok Julian?Apalagi setelah Julian mengatakan secara terang-terangan bahwa dia menyukai Kira.Kai duduk di tepian ranjang, tangannya mengepal kuat-kuat. Ia tidak mengerti kenapa harus peduli pada hubungan Kira dan laki-laki itu? Padahal jika itu dulu, Kai mungkin tidak akan peduli sedikit pun pada apa yang dilakukan Kira.Lamunan Kai buyar tatkala ia mendengar ponselnya berdering. Siapa yang menghubunginya malam-malam begini? Kai bertanya-tanya dalam hati.Dengan terpaksa Kai meraih ponselnya yang tergeletak di nakas. Ia terdiam saat melihat nama Violet terpampang di layar.Saat itu juga, Kai mengusap wajahnya gusar. Benar. Seharusnya ia memperdulikan kekasihnya saja. Wanita yang lebih dulu ia cintai bahkan jauh sebelum pernikahannya dengan Kira berlangsung.Namun, en

  • Ibu Susu untuk Madu Suamiku   117. Bisa Tanpa Kamu

    “Apapun hubunganku dengan wanita itu, itu bukan urusanmu, Julian.” “Tapi Kira adalah urusanku!” “Aku suaminya!” “Suami?” Julian mendengus kasar. Ia maju satu langkah, mendekati Kai sambil menatapnya tajam. “Suami mana yang tega membiarkan istrinya melahirkan sendirian demi wanita lain, Kai?” Mata Kai kembali membulat mendengar kata-kata itu. Ucapan Julian bagai batu yang menghantam dadanya begitu kuat, mengingatkan Kai akan kesalahannya di masa lalu. Sementara itu, Kira yang sejak tadi tampak syok setelah mendengar Julian yang tahu mengenai pernikahannya dengan Kai, kini semakin terkejut dengan fakta yang diketahui Julian. Padahal Kira sama sekali tidak pernah mengatakan apapun pada Julian terkait hubungannya dengan Kai. Kira menatap Julian dengan tatapan penuh kebingungan. Julian menoleh ke arah Kira, lalu tersenyum lembut, berbanding terbalik dengan nada tajamnya barusan. “Maaf, aku

  • Ibu Susu untuk Madu Suamiku   116. Pengakuan Kai

    “Kai? Sedang apa kamu di sini?” Julian maju mendekati Kai dengan satu alis terangkat.Kira masih membeku di tempatnya berdiri, ia tidak menyangka bahwa suaminya itu akan menepati janjinya untuk kembali kepadanya.Kai lantas menatap Julian dengan tajam. “Aku ada urusan dengan Kira,” ujarnya, dingin, lalu menghampiri Kira dan meraih tangannya, yang membuat Kira terkejut dengan sikap Kai yang tiba-tiba itu.Kira menatap kedua lelaki itu bergantian. Seolah-olah ingin menyadarkan Kai bahwa saat ini mereka ada di hadapan Julian, dan Kai harus menjaga sikap jika tidak ingin Julian curiga.“Tu-Tuan, ada urusan apa?”Panggilan ‘tuan’ yang disematkan Kira membuat rahang Kai semakin mengeras. Kai menggenggam pergelangan tangan Kira dengan erat. “Kita bicara!”“Maaf, Tuan Kaisar.” Julian menahan tangan Kai yang menggenggam tangan Kira. Ia menatap Kai dengan sama tajamnya. “Hari ini Kira adalah pendampingku. Lagi pula… hari ini hari libur, kamu nggak berhak mengganggu Kira dengan urusan pekerjaan.

  • Ibu Susu untuk Madu Suamiku   115. Mengabaikannya

    Kai melajukan kendaraannya dengan kecepatan tinggi. Fokusnya terbagi antara jalanan di depannya, dan ponsel yang terus memanggil nomor telepon Kira. Akan tetapi, tidak ada satupun panggilannya yang Kira angkat. Ke mana wanita itu? Kai bertanya-tanya dalam hati. Ya, pada akhirnya ia memutuskan untuk memilih pergi, setelah memastikan Violet aman bersama Livia. Kai tidak bisa mengabaikan perasaannya, yang terus menerus gelisah karena teringat Kira. Mobil akhirnya berhenti di parkiran Dufan. Sementara itu ponselnya masih memanggil nomor telepon Kira. Namun, lagi-lagi panggilannya berakhir dengan sia-sia. Kini Kai berjalan mondar-mandir di depan pintu masuk sambil menempelkan ponselnya di telinga. Kali ini ia menghubungi Ani, menanyakan apakah Kira sudah tiba di rumah atau belum? “Belum ada, Tuan. Non Kira belum pulang,” jawab Ani di seberang sana. Kai mengusap wajah dengan gusar. Ia menyesal karena tidak meminta orang suruhannya untuk mengikuti Kira hari ini. Sebab, tadinya Kai ber

  • Ibu Susu untuk Madu Suamiku   114. Teringat Kira

    ‘Aku bisa tanpa kamu.’Kata-kata Kira yang diucapkan beberapa saat yang lalu, terus terngiang-ngiang di telinga Kai.Kai tidak mengerti, entah mengapa kata-kata itu mampu menusuk jantungnya, membuat Kai tidak fokus mengemudi dan beberapa kali ia hampir menabrak mobil di hadapannya ketika berhenti di lampu merah.Kekecewaan yang tergambar di wajah Kira–yang sempat Kai lihat saat ia berbalik meninggalkannya, membuat dada Kai terasa sesak. Namun, Kai juga tidak bisa mengabaikan rasa khawatirnya pada Violet yang saat ini dilarikan ke UGD.Setibanya di rumah sakit beberapa saat kemudian, Kai langsung berlari menuju UGD sesuai lokasi yang disebutkan manajer Violet.Seorang wanita berambut pendek menghampiri Kai begitu Kai tiba. “Tuan? Mbak Violet lagi diperiksa oleh dokter,” ucap Livia–manajer Violet.“Apa yang terjadi? Kenapa bisa Violet kecelakaan waktu pemotretan?” tanya Kai dengan raut muka khawatir yang tak disembunyikan.“Violet jatuh dari tebing buatan di lokasi pemotretan outdoor, T

  • Ibu Susu untuk Madu Suamiku   113. Malaikat Penolong

    ‘Kira, aku janji, aku akan datang menemuimu lagi. Jadi, tunggu aku di dalam, hm? Aku akan pergi sebentar saja. Tiketnya sudah aku kirimkan ke handphone kamu.’Itulah kata-kata terakhir yang diucapkan Kai sebelum pria itu pergi dari hadapan Kira.Kira tercenung. Ia masih membeku di tempatnya berdiri. Tanpa sadar, matanya menggenang dan memanas. Hatinya dirundung perasaan nyeri karena pria itu lebih memilih menemui kekasihnya ketimbang menemaninya masuk ke dalam tempat wisata itu.Pada akhirnya… tetap saja Violet yang menjadi prioritas utama Kai, dibanding Kira.Kira tersenyum kecut. Ia terlalu banyak berharap sehingga akhirnya merasa kecewa.Kira menarik napas dalam-dalam dan mendongakkan kepala sembari mengerjapkan matanya berkali-kali, menghalau air mata yang mendesak keluar.Ia lantas memeriksa pesan dari Kai. Pria itu telah mengirimkan e-tiket ke nomor ponselnya. Kira mengunduh e-tiket tersebut dan kembali tercenung karena mel

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status