Share

bab 64

last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-07 18:47:13

Dilara memasang wajah yang terlihat begitu panik. Bahkan raut wajahnya menunjukkan sebuah luka trauma yang begitu mendalam.

Apa lagi kala dirinya itu melihat banyak sekali darah yang mengalir dari tubuh David.

"Tu - tuan kenapa anda malah bangkit berdiri? Da .... Darah itu sangat banyak sekali keluar dari tubuh Tuan David, tolong biar kan saya menelpon ambulance," kata Dilara dengan nada suara bergetar, ntah kenapa potongan potongan ingatan hal buruk yang menimpa dirinya waktu kecil sekarang ini benar benar muncul, dan menghantui pikiran yang ada di dalam otak nya.

Setelah Dilara melihat luka tembak yang ada di tubuh David, dia benar-benar panik.

Apalagi sebuah luka panjang dan bagian atas dada sebelah kanan milik Dilara juga karena sayatan pisau yang sebelumnya dirinya sendiri juga tidak tahu alasannya.

Namun, puing puing potongan hal buruk yang sekarang muncul dan berputar putar di dalam ingatannya.

Berpusat pada bayang bayang seorang laki laki kecil kecil yang selalu mengiku
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 65

    Dilara sendiri nampak duduk termenung, sembari menatap ke arah suaminya yang sedang sibuk berkutat dengan laptop dan juga hape yang ada di tangannya. "Akhh." Reflek suara yang keluar dari mulut Dilara, kala merasa ada rasa sakit yang menghampiri tubuhnya. David pun sontak menoleh ke arah istrinya itu, bahkan ia segera mematikan sepihak telepon yang saat ini tersambung di dalam hape miliknya. Melihat Dilara yang memasang wajah kesakitan, bahkan mengigit bibir bawahnya sendiri. Membuat David menduga ada sesuatu yang terjadi pada istrinya. Dengan mempertahankan ekspresi datarnya, ia pun berjalan menghampiri istrinya yang masih memasang wajah kesakitan. Namun, tatapan mata David nampak beralih ke arah lantai, ntah kenapa ia tidak bisa mengalihkan pandangannya dari situ. "Kakimu berdarah," kata David sembari memperhatikan bercak merah yang ada di lantai. Setelah mengatakan itu, David pun nampak berjalan cepat dengan kaki jenjangnya menuju ke tempat yang terdapat kotak P3K. Setelah

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-08
  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 66

    "Apa? Orang orang yang berkhianat dan dalam mansion?" beo Dilara dengan wajah bingung. Kurang tidur benar benar membuat kinerja otaknya itu menjadi terganggu, dan tidak bisa berpikir dengan jernih. Jadi Dilara agak lemot untuk mencerna sesuatu. "Iya, ternyata selama ini banyak sekali orang orang yang berkhianat dan juga berniat untuk menghancurkan ku." David nampak memegang ke dua lengan istrinya. "Apakah Tuan David itu mulai menyadari? Jika di dalam mansion mewah miliknya itu banyak sekali orang orang jahat yang sangat pintar bermuka dua," gumam Dilara dalam hatinya, ia nampak melamun memikirkan apa yang barusan di katakan oleh David. Dan pikirannya langsung tertuju kepada Laras. "Dilara, jaga dirimu dan bayi yang ada di dalam kandungan mu dengan baik. Beberapa jam lagi setelah urusan ku selesai, aku pasti akan kembali. Tolong jaga Devandra juga, aku mempercayakan nya kepada mu. Dan aku minta maaf, atas perlakukan ku yang kejam tempo dulu. Kalau begitu aku pamit," imbuh David d

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-09
  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 67

    Dengan rahang yang mengeras, David nampak membuka pintu kamarnya dengan di ikuti oleh beberapa pengawal yang ada di belakangnya. Karena pintu kamar nya itu terkunci dari dalam, lantas David dan agen baru yang dia tugaskan untuk menata matai rumahnya guna membuka pintu kamarnya dan menghancurkan sandi yah terpasang di pintu kamar miliknya itu. "Esti, cepat kamu buka dan hancurkan sandi yang terpasang di sana! Aku tahu, kalau istri ku itu sudah sadar dan mulai berulah di dalam!" titah David dengan suara yang terdengar mengglegar. Padahal, David berbicara tanpa mengeluarkan teriakan. Namun, suara nya terdengar seperti harimau yang mengapung. "Baik Tuan," sahut Esti sembari menganggukkan kepalanya. Dengan ekpresi wajah yang seperti menahan takut, Esti pun buru buru melakukan hal yang di perintahkan oleh David. Dengan cekatan, Esti nampak mengeluarkan alat dari saku celananya. Alat itu terlihat mempunyai kabel, lalu menghubungkan alat itu dan pintu milik David lewat kabel yang

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-10
  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 68

    Brakk. "Kenapa kalian berdua itu sangat munafik? Apakah kalian itu tidak tahu, kalau aku itu sudah mengetahui semua kebusukan kalian berdua?" Dengan wajah yang terlihat penuh luka, David nampak mengintrogasi ke dua orang yang selama ini dia percayai di mansion. Ia sungguh tidak menyangka, jika dalang dari semuanya adalah orang yang paling ia percayai di mansion. Ke dua orang yang nampak duduk di bawah lantai dengan tangan terikat itu hanya bisa diam, lidah ke duanya terasa begitu kelu. Bahkan sesekali ke dua orang itu nampak meringis kesakitan. "Andai saja, aku tidak punya rahasia yang diketahui oleh Laras. Aku tidak perlu untuk bekerja sama dengannya, bahkan menghancurkan pekerjaan yang banyak di inginkan oleh banyak orang dan juga menghancurkan kepercayaan yang Tuan David yang sebelumnya telah di rintis oleh ayah ku selama berpuluh-puluh tahun lamanya," gumam Etnan dalam hatinya, penyesalan agaknya benar benar menyelimuti dirinya sekarang ini. Sekarang Etnan baru menyadari se

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-11
  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 69

    "Ha ha ha ... Kau pikir kau itu siapa Laras? Atas apa kau itu memberikan fitnah yang terdengar begitu keji kepada istriku? Aku itu tahu, sejak masa kehamilan terakhir Keira, mereka berdua mulai berselingkuh. Itu juga kesalahanku, kenapa aku itu harus menyuruh Alfa untuk menemani istri ku di bulan ke tujuh kehamilannya? Saat aku ada perjalanan bisnis ke luar negeri," jelas David yang mana membuat Laras benar benar membelalakkan ke dua bola matanya. Laras benar benar tidak menyangka, jika David yang begitu kejam dan pintar, bisa terbodohi dengan tingkah laku istrinya yang sangat licik. Keira menang terlihat lemah lembut, polos, baik dan penurut. Padahal sebenarnya, dia itu sangat jahat. "Laras Tuan David pasti akan tambah murka kepada mu, bahkan dia malah akan menambah hukumannya padamu, karena kamu semakin membuat dirinya itu marah," kata Etnan yang mana semakin membuat Laras merasa panik. Sementara Etnan sendiri, nampak memalingkan pandangannya ke arah lain, karena dirinya itu t

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-12
  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 70

    Dilara nampak berjalan mondar mandir dengan wajah bingung, sembari membawa bayi yang hampir berumur empat bulan dalam gendongan nya. Bayi itu terlihat lemas, karena sedari tadi tidak mau menyusu, bahkan yang lebih parah nya lagi. Setelah diantar sampai ke vila oleh bebarapa pengawal. Bayi itu terus muntah dan juga diare. Dilara benar benar bingung, karena David hanya mengantar Devandra dengan seorang pelayan baru. Dan pelayan baru itu tidak mengerti perihal bayi, saat Dilara mengajak untuk berdiskusi perihal penanganan untuk Devandra. Pelayan itu nampak menolak dengan tegas untuk membantunya, karena pelayan itu sangat takut kalau sampai melakukan sebuah kesalahan yang mana akan membuat David murka, bahkan menghancurkan karir nya. Pelayan baru itu menyakinkan Dilara, bahwa dirinya adalah seorang agen intelijen, bukan seorang baby sitter. "Apa yang harus aku lakukan sekarang? Aku tidak punya nomor Tuan David, bahkan para pengawal yang sekarang ini menjaga ku di vila ini juga tid

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-13
  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 71

    Alfa menoleh ke arah Keira dengan tatapan tidak percaya. Karena setahu Alfa Keira adalah sosok yang baik terhadapnya. Walaupun sikap Keira kepada David yang di lihat oleh Alfa sendiri termasuk bermuka dua. Tapi Keira berdalih, kalau dirinya berperilaku seperti itu terhadap David karena dirinya tidak menyukai David. "Keira, apa yang sebenernya kau katakan barusan?" gerutu Alfa dengan nada pelan, namun kemarahan terdengar begitu jelas dari intonasi suaranya. "Kalau kamu memang mau menghukum! Hukum saja alfa, karena dia berniat menghancurkan hidupmu. Bahkan merebut semua yang sekarang ini kamu miliki David, termasuk berniat untuk merebut ku dan bayi kita. Kamu harus tahu diri, tanpa ginjal dariku. Sampai sekarang kamu mungkin sudah tidak bernafas, jadi tolong ampuni aku sekali ini saja." imbuh Keira, dia terus saja mencari pembenaran untuk dirinya sendiri. David memasang ekspresi wajah yang sulit untuk di deskripsikan. "Jika aku memafkan mu sekarang. Bukankah hal yang sangat tidak

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-14
  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 72

    David hanya diam, melewati tubuh Arman begitu saja. Bahkan saat Arman menyapa dirinya, David seakan akan tidak peduli. "Bagaimana keadaan istri saya?" tanya David dengan suara yang meninggi, hal itu sengaja ia lakukan agar Arman bisa mendengar apa yang dirinya katakan. Arman sendiri, sampai sekarang ini masih berdiri mematung di tengah tengah pintu ruangan Dilara. "Ibu Dilara mengalami kecapean saja Pak ... Dan sedikit mengalami pendarahan," sahut Dokter yang berada di dalam ruangan, sementara ke empat perawat yang ada di dalam kamar Dilara, nampak mengelilingi tubuh Dilara dengan berdiri melingkar. Guna menutupi tubuh Dilara agar tidak terlihat oleh Arman. "Apakah bayi ku di dalam kandungannya baik baik saja?" tanya David, sembari berjalan mendekat ke arah brangkar istrinya. David nampak memberikan kode, pada seorang perawat agar mengusir Arman yang sedari tadi berdiri di tengah tengah pintu. "Tolong Pak, lebih baik anda keluar dulu dari ruangan ini!" perawat itu berusaha untu

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-15

Bab terbaru

  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 121

    Laras dengan santainya berjalan ke arah sisi Albert Wongso, tatapan matanya sinis melirik ke arah Ditya yang mematung dengan raut muka merah padam. Darah Ditya seakan mendidih, jantungnya berdegup kencang saat menyaksikan pembantunya yang tak tahu malu itu berdiri dengan angkuh di samping orang yang selama ini sangat dia percayai. Ditya tertawa sini, lalu dia berkata, "Ternyata, hal buruk itu sudah kalian berdua rencanakan sebelumnya." Suaranya gemetar, mengingat kejadian di kamar dimana Laras dengan liciknya memberikan obat perangsang kepadanya. "Iya, tentu saja. Aku adalah orang yang pintar, gak mungkin jika seorang pelayan rendahan memiliki banyak uang untuk membeli beberapa kamera tersembunyi itu, ingat apapun yang terjadi kau harus bertanggung Jawab apa yang sudah kamu lakukan,," sahut Laras dengan nada tinggi dan penuh keangkuhan. Dia menatap Ditya dengan pandangan yang penuh kemenangan, seolah-olah telah memenangkan pertarungan yang tidak seimbang. "Kalau kau

  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 120

    David bingung melihat ekspresi wajah istrinya yang terlihat begitu terkejut. "Sayang, apa yang terjadi?" tanya David khawatir. 'Gimana ini? Apakah harus jujur, tapi sekarang ini kakek melakukan hal yang membuatku membencinya. Bahkan David bisa juga muak dengannya.' 'Tapi bagaimana pun juga, kakek adalah kakek kandungku. Orang yang berjasa merawat ku setelah kedua orang tuaku tiada, takutnya nanti kalau David itu beneran benci sama kakek.' Melihat istrinya melamun gak jelas, David pun mencium bibir istrinya. Hal itu langsung membuat lamunan Dilara buyar, bahkan wajah malah menjadi merah merona. "David," teriak Dilara pura-pura kesal. "Kenapa kamu tiba-tiba mencium ku." "Kenapa? Gak ada yang salah dengan mencium bibir istriku sendiri, hmm ... Bahkan seluruh tubuhmu, aku juga sudah melihatnya," goda David dengan nada nakal. Hal itu membuat wajah Dilara semakin merah, bahkan terlihat seperti kepiting rebus. "Ayo kita main dulu!" ajak David seraya menaikkan turunkan

  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 119

    "Apa gara-gara baku hantam tadi? Ada sesuatu yang serius dengan kepalamu?" Wajah David nampak kebingungan setelah mendengar celotehan istrinya. David sontak memegang kepalanya sendiri, dia mencoba mengingat. 'Bukankah tadi saat bertengkar dengan Samuel, tidak memakai kepala?' gumam David tanpa sadar dalam hatinya. Otaknya masih terus mengingat. Tapi yang dia ingat, tadi otaknya masih utuh dan tidak terkena guncangan apapun. "Ayo kita kerumah sakit! Periksakan kepalamu, kenapa bisa kamu itu tiba -tiba lupa. Jika semua uangmu itu ada di aku," kata Dilara dengan nada khawatir. Wajah kebingungan yang sebelumnya ditunjukkan David langsung berubah masam. Setelah dia menyadari pikiran konyol yang ada didalam otak istrinya. "Astaga Dilara, kamu mengira kalau aku itu pikun. Bahkan takutnya nanti aku dengan mudah melupakan jika kamu itu istriku, itu-kan hal yang kamu takutkan sekarang," tebak David yang mana langsung mendapatkan anggukan kepala dari Dilara. Dilara memas

  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 118

    "Dilara, ayo kita pergi dari sini!" titah David dengan wajah masam. Melihat tangan istrinya yang masih disentuh orang lain, sifat posesif David muncul. "Dilara sepertinya kamu sudah menikah, kenapa tidak mengundangku?" tanya pria itu, dia enggan melepaskan tangannya dari tangan Dilara. "Samuel, sudah lama sekali kita gak bertemu. Bahkan aku belum pernah mendengar kabarmu. Bagaimana caranya aku memberikan undangan?" jawab Dilara tanpa rasa canggung menghangat kedekatan mereka dulu. Dilara terus memperhatikan Samuel dari atas ke bawah. "Samuel, aku gak tahu kalau kamu bisa berubah begini! Lepaskan dulu, suamiku sangat posesif," titah Dilara dengan senyuman lebar, bahkan ucapannya diselingi dengan canda dan tawa. Dahi David mengernyit, dia bingung dengan sikap istrinya. 'Kenapa dia begitu berani? Bermesraan dengan pria lain didepanku?' David menatap tajam ke arah istrinya. "Oh ... Ya." Samuel menaikkan satu alisnya. Dia menatap Dilara dengan tatapan yang sulit untuk didesk

  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 117

    "Aku ingin sekali menghancurkan kehidupan cucumu dengan suami bucin -nya. Cucumu itu telah merebut David- ku," jawab Laras berbisik tepat ditelinga Ditya. Dengan wajah yang terlihat jijik, Ditya menjauhkan tubuh Laras yang begitu dekat dengannya. Selama ini dia bisa bertahan menjadi duda yang hanya setia kepada mendiang istrinya, kalau tidak gara-gara Laras. Ditya mungkin saja masih duda sampai sekarang. Melihat tatapan Ditya, Laras hanya tersenyum sarkas. Tapi Ditya mengerti arti dari senyuman Laras itu. "Jadi kau menjebakku agar menikahimu demi menghancurkan cucuku sendiri. Kau gak pantas buat David. Kau harusnya sadar diri, hanya pembantu," kata Ditya melotot tajam. Laras tertawa sarkas lalu berkata, "setelah kamu menikahiku, tentu saja aku bukan pembantu lagi." Ditya ingin mencekik Laras, tapi Laras malah tertawa keras dan terlihat seperti orang gila. "Disini ada beberapa kamera yang sudah aku pasang, dan kamera itu sudah terhubung dengan seseorang." U

  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 116

    Laras merasakan jantungnya berdebar kencang saat menerima telepon dari Aland. Dia tahu, dirinya sebelumnya terlalu sombong. Demi membuat David dan Dilara menderita, dia harus mengeluarkan banyak sekali uang untuk Devandra. Bahkan seluruh tabungannya yang dia kumpulkan saat bekerja pada David sebelumnya sudah habis. Suara Aland terdengar lelah namun lega, "Laras, aku dan Devandra sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit. Tapi aku butuh uang untuk biaya taksi dan beberapa keperluan lain." Laras menggigit bibirnya, berusaha keras untuk tenang. Dengan suara yang berusaha terdengar meyakinkan, dia menjawab, "Tenang, aku akan mengurusnya. Aku tahu bagaimana mendapatkan uang dari kakek Ditya. Aku akan segera mengirimkan uangnya padamu." Dari balik telepon Aland bingung, dahinya nampak berkerut. Tapi, dia dan Laras hanya partner. Dia membantu Laras, dan Laras sendiri membantunya untuk tetap hidup. Garis ketegangan tergambar jelas di wajah Laras saat dia memutuskan panggilan

  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 115

    Indira melahirkan, tapi dia tidak dibawa ke layanan kesehatan melainkan melahirkan di camp agen. Indira menggenggam erat tangan Esti saat mengucapkan kata-kata penuh kebencian itu. Matanya yang merah menatap lurus ke arah bayi yang baru saja dia lahirkan. "Aku benci anak ini," gumamnya hampir tak terdengar. Bayi itu menangis, suaranya melengking kecil memecah kesunyian ruangan, namun tidak mampu mencairkan kebekuan di hati Indira. Esti, dengan lembut membelai punggung Indira, mencoba menenangkan teman baiknya itu. "Indira, dia bayi yang tidak berdosa. Jangan biarkan luka dari masa lalumu meracuni hati ini," ucap Esti, suaranya penuh kelembutan dan pengertian. Tetapi, Indira hanya menggigit bibirnya, matanya tak lepas dari wajah bayi yang terlalu mirip dengan Etnan, pria yang telah memberinya luka begitu dalam. "Bagaimana mungkin aku mencintai sesuatu yang selalu mengingatkanku pada dia?" kata Indira dengan nada getir. Esti menghela napas, hatinya terasa berat m

  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   114

    Dilara merasa kesulitan untuk melanjutkan kata-katanya. Sementara kedua alis David nampak menyatu. "Ada apa memangnya antara kakek Ditya dan juga Laras?" tanya David bingung. Bahkan rasa penasaran mulai membuncah didalam dirinya. Baru kali ini, David merasa sekepo ini tentang urusan yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan dirinya. "Kakek Ditya melakukan hubungan terlarang dengan Laras, nanti aku akan menikahkan mereka berdua kalau Laras itu hamil," celetuk Dilara yang mana membuat David semakin terkejut. Mengingat Laras juga seumurannya. "Astaga," sahut David, kedua bola matanya langsung menatap ke arah langit yang dipenuhi bintang. "Ayo sekarang pindah dari rumah kakekku, kita tinggal dimansionmu!" titah Dilara matanya sembab. David ingin menolak mengingat sudah tengah malam, tapi istrinya bersikeras. Di bawah langit yang berkelip bintang, David menelan ludah, berusaha mencerna informasi yang baru saja dihembuskan oleh istrinya. "Mengapa kau bilang

  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 113

    Laras terisak dalam ruangan itu, air matanya mengalir membasahi pipinya yang pucat. Rambutnya yang biasanya rapi kini acak-acakan, dan bajunya yang terbuat dari kain halus tampak kusut dan berserakan. Namun, di balik air mata dan rupa yang menyedihkan itu, ada senyuman tipis yang tersembunyi di sudut bibirnya. Rencananya telah berjalan dengan mulus. Di hadapannya, Kakek Ditya berdiri dengan wajah yang bingung dan terkejut, tangannya gemetar. Giginya gemertak, merasakan sebuah amarah yang tak bisa tertahankan. Dia ingin sekali mengejar cucunya Dilara yang marah karena memergoki aksinya yang tdia "Kakek Ditya, kamu harus bertanggung jawab. Karena kamu telah melakukan hal buruk padaku," ucap Laras dengan suara yang lirih namun penuh dengan tuduhan. Kakek Ditya, yang semula ingin menyalahkan Laras, kini terhenti kata-katanya. Dia menatap Dilara, yang berlari ke luar kamarnya, ingin mengejarnya namun kaki tuanya tidak secepat dulu. Ditya menoleh kembali ke Laras,

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status