Share

78. Mulut Kereta

"Haha! Mana ada Bos sebaik itu kalo emang gak suka sama lo, La? Lo polos jangan dipelihara, gue jadi kesian ama lo!" jawab Hani di telpon.

Ia kembali ke Kabupaten tempat ia lahir, lalu bekerja di sana sambil mengurus ibunya yang sakit.

Jujur saja, Lela selalu kagum pada gadis bermulut kereta itu. Meski blak-blakan, ia adalah gadis yang lembut hatinya.

"Ya kan gue juga gak masuk ke tipenya dia. Orang-orang di deket dia aja udah kayak turun dari kayangan, beda kasta," cerita Lela sambil melipat pakaian.

"Masa sih?"

"Iya..."

"Eh tapi nyambung sih, CEO perusahaan gede."

"Hem."

"Btw, lo belum ngasih tau gue nama perusahaannya apa," ujar Hani tiba-tiba.

"Em... belum siap."

"Gue kepoin ah!"

"Terserah," ujar Lela.

Sayangnya Lela lupa kalau Hani ini semacam intel yang mudah tau segalanya.

Tepat saat Lela istirahat, Hani menelpon dan menyapamya dengan heboh.

"La! Lo serius mau boongin gue sejauh ini? Tega banget lo, masa lo nyembunyiin hal kaya gini ke gue. Mau sampe
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
WR040
buruan nyatain, mslah strata.. ga akan kenyang n bhagia klau diikutin. yg pnting hati tenang n bhgia, smngat bara.. smoga lela jg punya ht untuk bara...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status