Share

68. Rahasia Umum

Penulis: Blue Rose
last update Terakhir Diperbarui: 2024-07-24 23:23:12
"Gue gak tau apa yang dibilangin temen-temen gue ke elo, tapi awas aja kalo lo macem-macem sama Bara!" peringatan Alex pada Dena.

"Maksud lo apa, Kak?"

"Udahlah, gua ada kerjaan lagi. Awas ya kalau lu macam-macam!" ujar Alex tegas sebelum pergi meninggalkan Dena.

Kini Dena ada di kamar Bara yang masih dalam keadaan teler dan tertidur, bahkan Alex tidak menemukan Lela di sekitar mansion.

Di sana hanya ada para Bodyguard yang berjaga malam, sementara Lela mungkin ada di kamar Baby Dam.

Alex ingat cerita Bara tentang dirinya yang salah mengajaknya masuk ke kamar Baby Dam, itu lucu tapi ia masih khawatir.

Bagaimana ia tidak khawatir kalau sekarang Dena ada di kamar yang sama dengan Bara.

Semoga saja tidak terjadi apa-apa, ia ingin tetap di sana menjaga Bara tetapi ia harus pergi sekarang.

•••

Pagi harinya, Bara seperti biasa meminum sup untuk menghilangkan mabuk sebelum berangkat kerja.

"Makasih Bi," ujarnya pada Bi Hera.

"Iya, Tuan. Tapi kenapa yah akhir-akhir ini
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Suzy.1 Satu
tinggal aja disana...wkwkwk auto ngakak
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Ibu Susu Anak Dosenku   69. Ulang Tahun Lela

    Apa yang dikatakan oleh Bara kemarin, kini dilakukan oleh Pak Jamal--sopir Bara. Sebab ternyata Lela memang tidak mau membawa pulang motor baru yang diberikan oleh Bara. Alasannya karena tidak enak hati menerima banyak hal dari Bara. Alhasil Pak Jamal meninggalkan Lela di dealer motor, sebenarnta ia tidak tega tapi atas perintah Bara ia melaksanakannya. Kini Lela bingung hars bagaimana, tetapi kalau tidak naik motor kata Bara--dari telpon, motor itu akan dihancurkan. Sifat pemaksa Bara tak bisa hilang, sayang sekali jika motor sebagus itu dibuang. Motor itu afalah motor terbaru yang nilainya 35jt, tentu Bara membayarnya dengan Cash. Dari sudut pandang Bara, harga motor setara harga seblak untuk rakyat jelata, ibaratnya hanya uang jajan. Lela pun membawa motor itu pulang. Hal yang mengejutkan lagi adalah di sana sudah berkumpul pegawai mansion yang memberinya buket bunga dan selamat atas ulang tahunnya. "Selamat ulang tahun, La!" ujar Bara dari dalam membawa kue. Lela terke

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-25
  • Ibu Susu Anak Dosenku   70. Dijodohkan

    Lela memikirkan pertanyaan itu sejenak tapi ia tidak berpikir bahwa Reza menyukainya. Baginya itu tidak mungkin itu terjadi. "Semoga sih nggak ya, Dok. Tapi aku bakal nolak kalau itu terjadi." "Kenapa, kalian udah temenan kan, maksudnya udah tau satu sama lain, kayak aku dan Greg dulu. Temenan jadi pasangan," ujar Blenda antusias. "Hem, aku sih gak masalah kalo memang takdirnya, tapi kenapa aku nolak... karena aku nggak pengen pertemanan kita yang udah berjalan lama akhirnya kandas gara-gara perasaan cinta. Bagiku dia temanku dan inginnya selalu begitu. Lagian, tanpa hubungan spesial, kita masih bisa temenan." "Oh gitu? Tipe idealmu kayak apa?" Lela agak bingung kenapa dokter Blenda menanyakan hal-hal yang spesifik seperti hal pribadi tentang percintaannya. Padahal biasanya ia orang yang paling toleran dan selalu menjaga privasi orang lain. "Em... tipe ya?" Lela membuat pose berpikir yang membuat Bara merasa lucu, Lela punya sisi imut ternyata. "Tipe yang sholeh, yang

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-27
  • Ibu Susu Anak Dosenku   71. Hendra dan Lela

    Lela dan Hendra ada di kantin kantor, ditemani oleh Sekretaris Hendra. Bagaimana itu terjadi? Sebelumnya saat Hendra keluar dari ruangan Bara, ia langsung mengajak Lela untuk pergi bersamanya. Lela kira Hendra ingin memintanya untuk melakukan sesuatu sebagai karyawan di sana, tetapi tidak. Hendra malah mengajaknya untuk makan di kantin. Ini agak aneh untuk Lela, Hendra bahkan tidak memesan apapun kecuali air putih kemasan. Namun melihat dari kondisi fisiknya yang sepertinya memiliki penyakit dalam, Lela pun mengerti. Mungkin Hendra harus menjaga pola makannya dan tidak makan di luar. Mereka terdiam sejenak setelah basa-basi sebelumnya. Kemudian Hendra pun berkata."Sebenarnya, saya mengajak kamu makan karena ingin menyampaikan suatu hal.""Baik Pak, silahkan.""Ya... sebelum itu saya ingin bertanya agar saya bisa menyampaikan ini untuk selanjutnya.""Baik, Pak." "Saya mengerti kamu hanyalah karyawan dari anak saya, tapi mendengar dari orang-orang di Mansion kamu memang orang y

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-29
  • Ibu Susu Anak Dosenku   72. Cari Istri, Pak

    Lela pulang dalam keadaan lesu. Hari pertama terasa melelahkan sekali baginya, ia ada di lingkungan baru. Rasanya seperti agak dicuekin, tetapi ia memahami bahwa semua orang punya pekerjaannya masing-masing. Ketika ia bertanya hanya dijawab singkat, padat, tetapi tidak jelas, dan ia akan dimarahi kalau salah. Ia pun mengerti bahwa itu konsekuensinya, tetapi masih saja membebani hatinya. Itu manusiawi kan? Setelah bersih-bersih, ia menyusui baby Dam. Saat ia pulang, bayi itu masih saja terbangun dan bermain membuat Bi Tati tidak bisa pulang cepat. Syukurlah, kini anak bungsu Bi Tati sudah SMP dan mulai mandiri sehingga tidak perlu dipantau secara intens. Namun, Bara tetap memberi keringanan bahwa Bi Tati bisa datang jam 8 pagi. Kata Bi Tati, Baby Dam sekarang sudah tidak bisa tidur cepat karena menunggu Ibu asinya pulang. Hal itu membuat Lela semakin merasa bersalah. Apakah tindakan itu sudah tepat? Apa harusnya ia tidak bekerja saja? Tapi Bara bahkan mengizinkannya untuk

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-31
  • Ibu Susu Anak Dosenku   73. Gosip Murahan

    Bukannya menjawab, Bara malah hanya tertawa dan pergi sambil membawa barangnya. "Apaan sih gak jelas," gumam Lela kesal. ••• Pagi harinya seperti biasa, Lela menyusui Baby Dam terlebih dahulu dan segera menitipkan Baby Dam pada Bi Hera sebelum Bi Tati datang. "Baby sama Bi Hera dulu ya Sayang," ujar Lela. "Iya Mama!" Bukan Baby Dam atau Bi Hera, tapi suara Bara yang entah datang dari mana tiba-tiba mendekati mereka dan menggendong Baby Dam. Awalnya Lela akan menyerahkan Baby Dam pada Bi Tati, tetapi malah diambil Bara terlebih dahulu. Bara pun menciumi pipi Baby Dam, membuat batita itu tertawa karena kegelian. Lela selalu terpesona melihat bagaimana hubungan keduanya sangat harmonis, sungguh ia ingin melihat pemandangan itu setiap hari selamanya.Namun, ia pun sadar dirinya siapa di sana? Ia hanyalah ibu Asi yang hanya dibutuhkan sampai Batita itu berusia 2 tahun.Setelah Bara selesai bersenang-senang dengan Baby Dam, ia pun mengajak Lela untuk berangkat bareng."Ay

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-01
  • Ibu Susu Anak Dosenku   74. Debat Kusir

    Bara menghela napas melihat kedatangan sang ayah, entah kenapa ayahnya masih di Jakarta dan mengganggu pekerjaannya. "Apa yang membuat Pak Hendra ke sini dan memotong meeting kami?" tanyanya menekan kata 'Pak Hendra' padanya. Hendra pun mendekat dengan tongkatnya, ia berjalan dengan anggun selayaknya orang yang berkuasa. "Saya hanya ingin mengonfirmasi apa yang disampaikan Pak Budi, bahwa itu benar." "Pak, maksudnya apa?" tanya Bara mulai curiga dengan persekongkolan itu. "Semua itu terjadi karena ada sebab akibat, kalau bisa memanfaatkan kedekatan kamu sama Dena yang memiliki banyak fans, kenapa tidak? Lagipula kamu tahu kan bagaimana psikologisnya orang yang sudah sangat ngefans dengan seseorang? Mereka akan menganggap semua yang dilakukan oleh idolanya adalah benar, jadi kamu tahu kan apa yang akan terjadi?"Bara menahan diri untuk tidak emosi pada saat itu juga, ia membiarkan ayahnya mengoceh sampai batas tertentu."Apa yang dikonsumsi idolanya, yang berhubungan dengan i

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-02
  • Ibu Susu Anak Dosenku   75. Senior Rese

    Kaca ruang rapat langsung diubah menjadi buram tatkala semua karyawan pemasaran keluar tadi, sehingga para karyawan tidak tahu apa yang terjadi di dalam sana. "Njirlah, keknya Pak Bos sama Bokapnya jadi berantem deh." "Ini semua gegara ide Pak Maneger gak sih?" "Ya kan emang ide itu mantul juga, semua tim juga setuju termasuk Pak Direktur." "Iya sih, tapi kenapa situasinya gak ngenakin gini." "Agak ruwet sih karena sepertinya Pak Bos masih di bawahnya Pak Hendra." "Betul, feeling gue sih bakal ikut idenya Pak Hendra." "Sejauh ini, beliau masih di atas." "Dan mungkin betul kenapa Pak Direktur sama Pak Manager seyakin itu, karena ada backing Pak Hendra. Setelah Pak Hendra masuk, Pak Bara langsung gak ngungkit ini ke mereka berdua kan?" "Jelas kalo itu mah..." "Pak Manager dan Pak Direktur kan bawahan setianya Pak Hendra, jadi taulah arahnya kemana." "Terus kenapa sih Pak Bos punya prinsip gak mau kena skandal bahkan sama calon tunangannya sendiri?" "Ada gosip yang

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-03
  • Ibu Susu Anak Dosenku   76. Ke Kebun Binatang

    Tok Tok Tok!Lela mengetuk pintu ruang kerja Bara yang ada di rumah."Pak!" panggil Lela. Ia baru saja mendengar kalau Bara sedang di rumah hari Minggu itu, dan ada di ruang kerjanya yang sekaligus menjadi perpustakaan pribadi."Ya, masuk aja, La!" ujar Bara mempersilahkan Lela. Kemudian Bara duduk di sofa santai dan mempersilahkan Lela untuk duduk di seberangnya. Tanpa kata, Lela pun duduk dengan canggung. Ia baru pertama kali ke ruangan itu, padahal Ia sudah hampir 2 tahun di Mansion itu."Ada apa, La?" tanya Bara.Lela agak ragu, tetapi ia berusaha menenangkan diri dan berkata, "Anu... itu Pak, jadi ... kemarin setelah Bapak dan Pak Hendra keluar dari ruang rapat, teman-teman di divisi saya tanya tentang hubungan kita."Bara terkejut, agak PD tapi ia berusaha rasional apa yang ingin lela bahas."Maksudnya, waktu itu ada yang melihat saya dan Pak Hendra bicara secara pribadi di kantin. Jadi ada yang curiga kalau saya punya hubungan khusus dengan Pak Bara. Saya berpikir untuk menj

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-04

Bab terbaru

  • Ibu Susu Anak Dosenku   Extra Part: Sakinah Bersama Lela

    Lela mengalihkan embicaraan agar Bara tidak fokus pada itu. "Aku ngantuk dan capek, tidur di kamar yuk! Katanya mau ngecas energi?" Ia langsung berdiri dan merentangkan tangan minta dipeluk. Bara pun tak membahas apa yang ia tanyakan tadi pada istrinya, dan segera menyambut pelukannya. Namun, sebelum itu ia meminta Bi Tati untuk memindahkan Damien ke kamarnya. Apartemen itu ada 1 kamar utama, dua kamar ukuran sedang untuk Baby Alesha juga Damien sendiri-sendiri, dan untuk pembantu satu kamar tapi dua ranjang, ukurannya juga luas. Bara dan Lela masuk kamar dengan bahagia, saking rindunya sampai melupakan anaknya. Untung mereka kaya dan ada yang bisa diperintah, kalau tidak, parah sih. ••• Paginya, Bara dan Lela ke rumah sakit untuk mengunjungi Hendra lagi. Kali ini mereka membawa serta anak-anak, karena ada Bara juga. Namun sebelum mereka masuk, mereka mendengar teriakan Eva. "Mas, padahal tinggal bilang dengan baik-baik kok, kenapa harus pake bahasa yang kasar?!" ke

  • Ibu Susu Anak Dosenku   200. Berakhir

    Sudah dua pekan Lela di Bandung, tiba-tiba Bara menelpon di jam kerjanya. Biasnaya ia akan mengambil waktu istirahat untuk telpon. "Kenapa sih?" tanya Lela pada suaminya di video call. Namun sepertinya Bara sedang di Mansion, terlihat backgrounnya kamar Damien. "Nih, Damien nangis pingin ketemu Mama katanya," ujar Bara. Kamera pun disorot ke Damien yang sedang menangis, ia terlihat sangat sedih. Lela jadi ketularan sedih dan langsung menghela napas. "Ya Allah Sayangku, kenapa nangis?" tanyanya lembut. "Pingin ikuuuuut," jawab Damien dengan isak tangisnya. Sementata itu Baby Alesha menyembul di balik hijab Lela, ia baru selesai menyusu dan melihat ke arah kamera. "Nih, diliatin Dedek Alesha. Masa Abang gak malu?" ujar Lela. Damien pun mengusap air matanya, ia memang anak yang cukup gengsian. Apalagi sejak Alesha lahir, Damien berperan menjadi kakak jagoan yang selalu melindungi adiknya. Bahkan setiap teman-teman Bara atau Lela datang menbawa anak-anak mereka, Damien

  • Ibu Susu Anak Dosenku   199. Yang Pasti-pasti Aja

    Lela tersenyum masuk ruangan rawat inap Hendra bersama suaminya. Bahkan sedari tadi, Bara terus merangkulnya sampai susah masuk di pintu masuk karena Bara yang besar. "Assalamualaikum, Papi, Mama!" sapa Lela pada mertuanya. Eva pun tersenyum dan langsung berdiri. Lihatlah, ia anggun sekali seperti Ratu Inggris yang penuh etiket. Pakaiannya juga sangat sopan meski tidak berhijab, ia sangat rapih dan berkelas. "Waalaikumsalam, Sayang." "Gimana kabarnya, Papi sekarang?" tanya Bara. "Loh katanya Bara mau balik ke Jakarta?" tanya Eva setelah menyalami dan memeluk Lela. "Iya, ini abis dari sini langsung balik ke Jakarta." Eva mengangguk-angguk, "Papi kamu udah mulai membaik, tinggal pemulihan. Tapi Mama mau Papi kamu dirawat dulu sampai bisa jalan," ujarnya. "Takut banget kalo ada apa-apa nanti, masalahnya kan Nyonya Yun... eh Mami lagi sakit juga, abis tenggelam di kolam waktu di Bali." Lela terkejut, "Loh terus gimana sekarang?" "Udah baik katanya. Dia kayaknya mau

  • Ibu Susu Anak Dosenku   198. Membereskan yang Tersisa

    Hendra terkena stroke dan dirawat di rumah sakit di Bandung. Maka, dalam keadaan itu Bara datang mengunjungi ayahnya dan melihat ayahnya tidak bisa bicara dengan baik. Sayangnya, Bara tidak bisa menjaga ayahnya karena harus bekerja. Kakak-kakaknya juga tak bisa datang karena sudah sibuk dengan pekerjaan dan keluarga mereka di luar negeri. Melihat situasi itu, Lela minta izin pada Bara untuk ikut merawat Ayah mertuanya dan tinggal di sekitar rumah sakit. Awalnya Bara tidak mengizinkannya karena ia khawatir pada Lela yang masih harus bersama dengan Baby Alesha. Akan tetapi, Lela berhasil meyakinkan suaminya dan meyakinkannya bahwa itu adalah baktinya yang harus ia sampaikan kepada mertuanya. Ia berkata pada Bara. "Mas, selama ini aku nggak 100% nyalahin sikap Papi sama aku. Sikapnya itu sangat wajar, karena dia hanyalah orang tua. Umumnya orang tua ya selalu ingin yang terbaik untuk anaknya dan aku mungkin gak masuk pada kriteria dia waktu itu. Wajar buat dia untuk berkomentar

  • Ibu Susu Anak Dosenku   197. Mengunjungi Greg

    Hal yang Lela khawatirkan adalah fakta bahwa ayahnya sudah keluar dari penjara saat ia pulang ke Jakarta. "Kenapa, Sayang?" tanya Bara lembut. "Aku pingin kamu lakuin satu hal." "Apa itu?" tanya Bara khawatir dengan sorot mata istrinya yang penuh ketakutan. "Itu..." Lela berat mengatakannya. "Lindungi Ibu dan adik-adikku. Tolong ya..." Bara berpikir sejenak, "Itu pasti, tapi kenapa?" "Bapakku udah keluar dari penjara, setidaknya tepat kita sampai di Jakarta." Bara terkejut, itu benar. Ayah mertuanya yang kriminal itu harusnya akan keluar dalam hitungan hari. "Aku akan kirim orang untuk melindungi mereka, kamu jangan khawatir. Kalo bisa, aku akan pindahkan mereka. Oke?" "Atau... Biarin ibu dan adik-adik tinggal sebentar di mansion, sebelum kita pindahkan mereka ke tempat lain." Bara pun merasa itu ide yang bagus. "Boleh. Akan aku urus semuanya." "Makasih, Mas." "Apapun buat kamu, Sayang." Lela pun lega mendengarnya, bagaimanapun ayahnya belum tentu jera sete

  • Ibu Susu Anak Dosenku   196. Keguguran

    Bara selesai menggarap urusan di Jepang lebih cepat dari biasanya, ia sudah menyerahkan kasus yang ia alami kemarin pada teman-temannya yang lain. Tentu saja itu dengan bayaran yang sepadan. Namun sebelum Bara dan timnya benar-benar menangkap Dinda, Dinda sendiri sudah menyerah duluan. Mudah untuk ditebak sih, karena Dinda memang tidak punya backing yang kuat. Ia melakukan drama itu dengan model nekat, tanpa berpikir panjang. Dan yang lebih parahnya lagi, muncul berita bahwa Dinda keguguran gara-gara stress. Blenda sendiri yang memberitahu Bara dan teman-temannya. Itu karena Dinda pergi ke kliniknya dan diurus di sana, tempat yang dulu juga tempat kerja Dinda. Di situlah Dinda seolah menerima karmanya lebih cepat dari yang orang kira. Pada akhirnya, Dinda harus menerima semua bantuan yang dilakukan oleh Blenda padanya. Padahal Blenda hanya brrsikap profesional sebagai seorang dokter. Sementara netizen yang heboh pun langsung kecewa, karena ternyata dramanya tidak seru.

  • Ibu Susu Anak Dosenku   195. Dinda Menggali Kuburnya

    Awalnya Bara dan teman-temannya memang ingin diam saja, ketika Dinda membuat drama di media sosial dan viral. Namun, itu berubah ketika Dena memberitahu mereka kalau sebenarnya Dinda juga menyewa buzzer untuk terus membuat opini bahwa semua kejadian itu mengarah pada Greg, yang terzolimi oleh Bara dan Lela.Sementara itu, fans garis keras dari Greg mulai mengopinikan dan mendukung pernyataan-pernyataan yang mengarah pada Bara dan Lela itu. Bahkan sampai ada yang memberikan statement bahwa Bara adalah mafia yang melatarbelakangi semua terjadinya kasus lain yang sebenarnya tidak ada hubungannya dengan Bara. Hal itu juga menjadi semakin parah dan mempengaruhi bisnis Bara. Sehingga Hendra ikut nimbrung dengan mengomeli anaknya karena kasus ini, membuat bisnis mereka menurun.Maka Bara pun tidak bisa berdiam diri. Ia kemudian memberikan keterangan di media sosialnya beruba video yang sangat tegas pada siapapun yang membuat konten drama itu. "Selamat Pagi, semuanya! Saya sedang berada d

  • Ibu Susu Anak Dosenku   194. Kencangkan Sabuk

    "Aku udah bilang sama Blenda, tapi aku gak nyngka kalo sejauh itu pemikiran dia." "Gimana?" tanya Lela. Bara menghela napas, "Dia malah dukung aku buat cerita ke yang lain." Lela terkejut, "Hah, serius?!" Bara mengangguk, lalu berkata kalau ia akan melakukan janji temu dengan teman-temannya. Ia tak ingin kesalahpahaman ini terus berlanjut, bahkan memperngaruhi bisnisnya. Ia pun membuat janji dengan teman-temannya karena perbedaan tempat dan banyak yang harus mereka kerjakan jadi sulit untuk menemukan waktu yang tepat. Alhasil, mereka memutuskan untuk video call. Namun mereka juga sudah dibriefing oleh Bara untuk tidak merecord semua yang mereka bicarakan hari itu. Bara percaya pada teman-temannya bahwa mereka bukan tipe teman-teman yang suka Cepu, apalagi ini tentang Greg yang menjadi alasan mereka video call malam ini. "Jadi, gue cuma mau bilang. Gue harap kalian jaga rahasia kita. Kemarin kalian nyalahin gue tentang Greg, tapi gak ada yang bener-bener tahu apa yang seb

  • Ibu Susu Anak Dosenku   193. Blenda Tidak Bodoh

    "Hallo, Nda." "Hallo, Bar. Kenapa?" "Gue mau minta pendapat lo, tentang temen-temen gue sama Greg. Masalahnya, gue sekarang jadi dimusuhin sama circle gue gegara kasus suami lo. Gimana nih?" "Mau lo apa?" tanya Blenda santai. "Ya gue mau cerita ke mereka." "Cerita aja," jawab Blenda santai. "Loh?" "Iya, cerita aja biar lo gak disalahin sama mereka." "Lo gak papa?" tanya Bara memastikan. "Ya nggak papa, emang gue kenapa? Gue kan sengaja bioin dia sengsara sekalian karena udah mengkhianati kepercayaan gue. Gue udah bilang sama lu kan, kalau gua juga pengen dia ngerasain hancur, sehancur-hancurnya. Terus apa masalahnya?" "Gue kira lu gak terima kalo gue cerita ke mereka." "Serius, gue gak masalah." "Gue justru terbantu dengan itu. Lo cerita ke mereka, sehingga temen-temen lo pada berpihak ke lo. Setelah itu Greg bener-bener ditinggal sama semua teman-temannya, terus enggak ada tempat bersandar, endingnya? Dia bakal balik ke gue, mohon-mohon dan itu tujuan gue." B

DMCA.com Protection Status