Beranda / Rumah Tangga / Ibu Susu Anak Dosenku / 130. Mencintai Tanpa Memiliki

Share

130. Mencintai Tanpa Memiliki

Penulis: Blue Rose
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-26 22:37:52
Bara hanya bisa melihat Lela dalam diam, tanpa bisa memiliki. Perempuan itu tidur dengan nyaman, tetapi masih membuatnya khawatir.

Sayangnya ia tidak bisa terlalu lama di sana, selain karena pekerjaannya, ia tidak ingin ribut dengan Reza yang katanya sedang menuju ke rumah sakit itu. Jadi ia segera pamit pada ibunya sebelum pergi dari sana.

"Aku pergi dulu ya, Mom. Maafkan aku nggak bisa selalu di sini."

"Ya nggak papa, Sayang. Yang penting kamu nggak ribut dengan anak muda itu."

"Makasih Mom, udah mau jagain Lela."

"Anggap aja Mommy jagain cucu Mommy."

"Apapun itu, makasih banyak. Aku gak tau gimana jadinya aku tanpa Mom yang mendampingiku."

Bara tersenyum dan mencium pipi kanan dan kiri ibunya sebelum pergi.

Menaiki Jet pribadinya Bara langsung menuju ke Malaysia, karena ada perjalanan bisnis di sana.

Lagi-lagi ia harus meninggalkan anaknya. Andai Lela masih ada menyusui Baby Dam seperti dulu, pasti ia akan sangat tenang saat meninggalkan anaknya.

Tanpa ia sadari,
Blue Rose

Lu punya rencana, lu punya kuasa. Mungkin itu slogannya Bara, hehe

| 15
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Owoh Lee Lea
ya harus nya Alex sama de kwin aja.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Ibu Susu Anak Dosenku   131. Bestie yang Disalahpahami

    Alex terlihat semringah ketika habis berbicara dengan Bara tentang rencana yang Bara punya. Tentu Bara memneberkan rencananya secara jujur pada Alex, demi terlaksananya rencana itu. Kini Alex sampai menginap di kamar Bara dan tidur bersama tetapi di selimut yang berbeda, ia tak mau pulang ke kamarnya sendiri. Fix, mereka membuat orang salah paham dengan mereka. Siapa yang tau di sana, kalau mereka memang sudah sangat akrab di antara sahabat lainnya. Lagi-lagi Alex adalah sahabat terbaiknya, jadi apapun yang terjadi pada mereka. Semarah apapun mereka karena konflik perempuan, mereka akan menemukan jalan untuk bersama lagi. "Btw, rumit banget dia hidup kalian yak! Kalian orang yang paling kaya di antara circle kita, tapi hidup kalian nggak bebas. Bahkan kasusnya Arka aja yang orang tuanya membebaskan dia buat nikah sama siapapun. Dianya malah yang merasa harus bersama dengan orang yang punya power."Bara tersenyum miris mendengar simpati itu, "Bukan nikah untuk mempertahankan pos

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-26
  • Ibu Susu Anak Dosenku   132. Perjuangan Reza Mencintai Lela

    Reza dibawa ke IGD untuk ditangani. Ia ternyata mengalami kecelakaan sebelum sampai di rumah sakit. Akan tetapi, bukannya langsung berobat ia malah langsung mencari ruangan Lela. Kini Lela menaiki kursi roda dan menunggu Reza selesai diperban oleh dokter. Untungnya tidak ada luka serius, hanya kepalanya yang terbentur. Namun dokter masih melakukan CT Scan agar kalau ada apa-apa bisa langsung ditindak. Setelah selesai diobati, Reza pun tersenyum pada Lela yang tadi menangisinya. "Kenapa nangis sih, Tuan Putri?" tanyanya dengan wajah tengilnya.Lela cemberut, "Gak lucu."Reza tau kalau Lela sedang khawatir sekaligus kesal padanya. Sungguh ia menyayangi wanita itu, andai ayah dan ibunya tidak melarangnya, sudah pasti ia akan melamarnya dan menikahinya. Namun semua itu hanya mimpi, apa yang dikatakan Lela di pantai waktu itu benar. Ia akan sampai pada nasib yang sama dengan Bara, dijodohkan dan kehilangan pilihan dalam memilih pasangan."Maaf ... maaf. Lagian gue khawatir sama lo, jadi

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-27
  • Ibu Susu Anak Dosenku   133. Tenang dan Menunggu

    "Gue akan tetap di sini Za, maaf ya." Reza mengangguk paham, ia sudah sembuh dan sudah bisa keluar dari rumah sakit. Lela juga sudah keluar dari rumah sakit sehingga ia langsung pulang ke rumah milik Arabella yang ada di Sidney-Australia. "Gue ngerti, lo nolak ajakan gue juga karena mempertimbangkan banyak hal." "Iya..." "Hem, maafin gue karena udah terlalu maksa lu sejauh ini." Lela menggeleng tam setuju dengan pernyataan Reza. "Ya nggak papa, Za. Gue juga paham kok niat baik lo." "Terus lu janji kan setelah anak itu lahir, lu bakal kabarin gue dan gue akan bantu lo urus dia. Ya... meskipun gue bukan Bokap kandung dia." "Iya, Za, gue bakal hubungin lu sebisanya." "Besok gue harus balik ke Amerika. Gua diomelin Nyokap sama Bokap." Lela terkekeh mendengar protes itu. "Ya jelaslah, lo kan kabur dari kerjaan sama kuliah. Gimana nggak diomelin ortu." "Ya kan udah bilang juga kalau gue sempet kecelakaan terus, Nyokap sempet mau nyusul, tapi gue bilang gue udah nggak a

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-29
  • Ibu Susu Anak Dosenku   134. Undangan Disebar

    Empat bulan berlalu. Sembari mengelus perutnya yang sudah menunggu waktu lahiram, Lela menatap undangan pernikahan yang disebar oleh Hendra. Awalnya ia tidak tahu tapi diberitahu oleh adiknya yang mengirim foto pernikahan dan menanyakan fakta tersebut. Maka, ia dengan enteng menjelaskan pada adiknya bahwa memang benar bosnya dan tunangannya akan menikah. Hal itu membuat sang adik bingung, karena sang adik sempat merasa bahwa bos kakaknya menyukainya. Keluarga Lela memang tahunya Lela masih bekerja dengan Bara di Jakarta, bahkan saat mereka ingin mengunjungi Lala. Lela pun beralasan kalau ia sedang melakukan perjalanan bisnis ke luar negeri beberapa waktu, sehingga tidak bisa menemui mereka. Jadi mereka dengan terpaksa menerima hal tersebut, mereka tidak bisa menemui kakak sulungnya itu. Sungguh jika Lela bisa, ia ingin pulang dan memeluk mereka untuk tinggal bersama, seperti saat ia masih kecil. Meskipun saat itu ia masih kesulitan dalam hal ekonomi, setiap hari ditagih ole

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-30
  • Ibu Susu Anak Dosenku   135. Cemburu

    Rasa cemburu itu pasti, ketika undangan tersebar dan persiapan pernikahan mereka pun kian megah. Persiapan pernikahan Bara dan Dena menjadi buah bibir di media sosial selama berhari-hari. Lela sendiri mencoba untuk mengabaikan itu dan terus fokus pada persiapan untuk melahirkan.Pernikahan itu bertepatan dengan bulan ketika ia akan melahirkan, sekitar seminggu lagi. Ia merasa bersalah pada anaknya, karena ia masih memikirkan perasaannya sendiri. Perasaannya yang sudah jelas tidak akan pernah bermuara pada Happy Ending yang ia harapkan.Maka saat itulah, ia tahu bahwa ia harus mencari Pangeran lain untuk menjadi bagian dari dunianya suatu hari nanti.Arabella sering meneleponnya menanyakan kabarnya dan kabar dari calonacucunya. Ia juga sering menyuruh bawahannya untuk membelikan Lela berbagai macam makanan yang sehat untuk ibu hamil.Ia juga nemastikan bahwa bawahannya memberikan servis terbaik baginya. Bahkan di setiap pekan ia disuruh untuk pergi jalan-jalan bersama karyawannya.Ja

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-01
  • Ibu Susu Anak Dosenku   136. Pertemuan yang Diharapkan

    "Mama!" Lela langsung secara otomatis mendekati anak itu dan memeluknya sambil menangis haru.Akhirnya ia bisa bertemu dengannya yang sejak lama ia rindukan."Sayang, gimana kabar kamu?" sapa Lela memeluk Damien dengan erat."Mama kenapa pergi nggak pulang-pulang? Damien kangen sama Mama," ujar anak itu senang bisa bertemu dengan orang yang sangat ia rindukan. Namun, belum lama mereka berpelukan barang sudah mengangkat Damien."Mama kamu lagi hamil Sayang, ada adik kamu di dalam perut Mama. Jangan terlalu keras meluknya, nanti Dede bayinya kegencet."Damien pun langsung meminta maaf, "Maafin aku ya, Mama. Aku nggak tahu kalau ada Dede bayi di perut Mama."Lela merasa bangga dengan hal itu, bagaimana Damien merespon tegurand ari kesalahannya sendiri denga tidak keras kepala."Iya, nggak papa, Sayang," ujar Lela sambil mengelus rambut Damien yang ada di pelukan ayahnya.Kerinduan itu akhirnya terobati, tetapi satu hal yang membuat Lela bingung."Lalu kenapa Bapak berada di sini, ketika

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-03
  • Ibu Susu Anak Dosenku   137. Jodoh yang Tertukar

    "Memang dia yang harusnya menikahi Dena, bukan aku," ujar Bara. Lela bingung, "Tapi yang ada di undangan adalah nama Bapak. Apakah ini tidak akan terjadi kontroversi?" tanya Lela. Bara hanya mengedikkan pundaknya, lalu pergi untuk mengambil jusnya lagi. Hal itu jelas membuat Lela tambah kesal dengan perangai Bara yang terlihat tidak berniat untuk mengonfirmasi. "Kenapa sih Bapak gak jawab?" desak Lela. Bara selalu membuatnya terkejut, tetapi ia takut bahwa Hendra akan melakukan hal yang di luar kondisinya seperti kemarin. Padahal ia belum lahiran, nanti kalau Hendra nekat lagi bagaimana. "... Pak, apakah anda pikir bahwa ini tidak akan berdampak pada saya juga? Kalau Pak Hendra tahu bahwa kalian merencanakan ini, bisa jadi dia akan membuat saya dan anak saya meninggal seperti kemarin." Bara menggeleng, "Enggak dong, saya jamin." "Pikirkan Pak, apakah Anda tega dengan itu?" "Mana mungkin!" "Lalu kenapa Anda merencanakan semua ini tanpa berpikir?" "Jika saya melakukan itu t

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-04
  • Ibu Susu Anak Dosenku   138. Berasa Momong 2 Bocah

    Lela mendekat ke area kolam renang, melihat ayah dan anak itu asyik berenang dan melakukan banyak hal dengan asyik. Ia baru sadar atas keberadaan Bi Tati ketika ia melihatnya mengawasi Damien di tepi kolam sambil merendam kakinya di sana. "Ke sini, Ma!" ujar Damien. Lela pun hanya bisa menghela nafas, lalu memilih mendekati Bi Tati dan ngobrol dengannya. "Gimana kabarnya Damien selama ini?" Bi Tati mundur dan duduk di kursi pantai yang ada di tepi kolam renang. Mereka duduk berdua berhadap-hadapan dengan cemilan yang sudah disiapkan oleh pelayan. "Jadi Damien tuh pas ditinggal kamu ya pasti nangislah ya, terus sampai sakit. Akhirnya hidupnya normal kembali seminggu kemudian. Tapi tetep ya... dia tetep memanggil namamu pas tidur, dan menyebut nama kamu pas doa abis solat." Lela tersenyum tenang saat menatap anak berusia 3 tahun itu yang sedang bersenang-senang dengan sang ayah. Melihat mereka begitu bahagia, Lela merasa audah cukup dengan itu. "Terus Tuan kelihatan

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-05

Bab terbaru

  • Ibu Susu Anak Dosenku   Extra Part: Sakinah Bersama Lela

    Lela mengalihkan embicaraan agar Bara tidak fokus pada itu. "Aku ngantuk dan capek, tidur di kamar yuk! Katanya mau ngecas energi?" Ia langsung berdiri dan merentangkan tangan minta dipeluk. Bara pun tak membahas apa yang ia tanyakan tadi pada istrinya, dan segera menyambut pelukannya. Namun, sebelum itu ia meminta Bi Tati untuk memindahkan Damien ke kamarnya. Apartemen itu ada 1 kamar utama, dua kamar ukuran sedang untuk Baby Alesha juga Damien sendiri-sendiri, dan untuk pembantu satu kamar tapi dua ranjang, ukurannya juga luas. Bara dan Lela masuk kamar dengan bahagia, saking rindunya sampai melupakan anaknya. Untung mereka kaya dan ada yang bisa diperintah, kalau tidak, parah sih. ••• Paginya, Bara dan Lela ke rumah sakit untuk mengunjungi Hendra lagi. Kali ini mereka membawa serta anak-anak, karena ada Bara juga. Namun sebelum mereka masuk, mereka mendengar teriakan Eva. "Mas, padahal tinggal bilang dengan baik-baik kok, kenapa harus pake bahasa yang kasar?!" ke

  • Ibu Susu Anak Dosenku   200. Berakhir

    Sudah dua pekan Lela di Bandung, tiba-tiba Bara menelpon di jam kerjanya. Biasnaya ia akan mengambil waktu istirahat untuk telpon. "Kenapa sih?" tanya Lela pada suaminya di video call. Namun sepertinya Bara sedang di Mansion, terlihat backgrounnya kamar Damien. "Nih, Damien nangis pingin ketemu Mama katanya," ujar Bara. Kamera pun disorot ke Damien yang sedang menangis, ia terlihat sangat sedih. Lela jadi ketularan sedih dan langsung menghela napas. "Ya Allah Sayangku, kenapa nangis?" tanyanya lembut. "Pingin ikuuuuut," jawab Damien dengan isak tangisnya. Sementata itu Baby Alesha menyembul di balik hijab Lela, ia baru selesai menyusu dan melihat ke arah kamera. "Nih, diliatin Dedek Alesha. Masa Abang gak malu?" ujar Lela. Damien pun mengusap air matanya, ia memang anak yang cukup gengsian. Apalagi sejak Alesha lahir, Damien berperan menjadi kakak jagoan yang selalu melindungi adiknya. Bahkan setiap teman-teman Bara atau Lela datang menbawa anak-anak mereka, Damien

  • Ibu Susu Anak Dosenku   199. Yang Pasti-pasti Aja

    Lela tersenyum masuk ruangan rawat inap Hendra bersama suaminya. Bahkan sedari tadi, Bara terus merangkulnya sampai susah masuk di pintu masuk karena Bara yang besar. "Assalamualaikum, Papi, Mama!" sapa Lela pada mertuanya. Eva pun tersenyum dan langsung berdiri. Lihatlah, ia anggun sekali seperti Ratu Inggris yang penuh etiket. Pakaiannya juga sangat sopan meski tidak berhijab, ia sangat rapih dan berkelas. "Waalaikumsalam, Sayang." "Gimana kabarnya, Papi sekarang?" tanya Bara. "Loh katanya Bara mau balik ke Jakarta?" tanya Eva setelah menyalami dan memeluk Lela. "Iya, ini abis dari sini langsung balik ke Jakarta." Eva mengangguk-angguk, "Papi kamu udah mulai membaik, tinggal pemulihan. Tapi Mama mau Papi kamu dirawat dulu sampai bisa jalan," ujarnya. "Takut banget kalo ada apa-apa nanti, masalahnya kan Nyonya Yun... eh Mami lagi sakit juga, abis tenggelam di kolam waktu di Bali." Lela terkejut, "Loh terus gimana sekarang?" "Udah baik katanya. Dia kayaknya mau

  • Ibu Susu Anak Dosenku   198. Membereskan yang Tersisa

    Hendra terkena stroke dan dirawat di rumah sakit di Bandung. Maka, dalam keadaan itu Bara datang mengunjungi ayahnya dan melihat ayahnya tidak bisa bicara dengan baik. Sayangnya, Bara tidak bisa menjaga ayahnya karena harus bekerja. Kakak-kakaknya juga tak bisa datang karena sudah sibuk dengan pekerjaan dan keluarga mereka di luar negeri. Melihat situasi itu, Lela minta izin pada Bara untuk ikut merawat Ayah mertuanya dan tinggal di sekitar rumah sakit. Awalnya Bara tidak mengizinkannya karena ia khawatir pada Lela yang masih harus bersama dengan Baby Alesha. Akan tetapi, Lela berhasil meyakinkan suaminya dan meyakinkannya bahwa itu adalah baktinya yang harus ia sampaikan kepada mertuanya. Ia berkata pada Bara. "Mas, selama ini aku nggak 100% nyalahin sikap Papi sama aku. Sikapnya itu sangat wajar, karena dia hanyalah orang tua. Umumnya orang tua ya selalu ingin yang terbaik untuk anaknya dan aku mungkin gak masuk pada kriteria dia waktu itu. Wajar buat dia untuk berkomentar

  • Ibu Susu Anak Dosenku   197. Mengunjungi Greg

    Hal yang Lela khawatirkan adalah fakta bahwa ayahnya sudah keluar dari penjara saat ia pulang ke Jakarta. "Kenapa, Sayang?" tanya Bara lembut. "Aku pingin kamu lakuin satu hal." "Apa itu?" tanya Bara khawatir dengan sorot mata istrinya yang penuh ketakutan. "Itu..." Lela berat mengatakannya. "Lindungi Ibu dan adik-adikku. Tolong ya..." Bara berpikir sejenak, "Itu pasti, tapi kenapa?" "Bapakku udah keluar dari penjara, setidaknya tepat kita sampai di Jakarta." Bara terkejut, itu benar. Ayah mertuanya yang kriminal itu harusnya akan keluar dalam hitungan hari. "Aku akan kirim orang untuk melindungi mereka, kamu jangan khawatir. Kalo bisa, aku akan pindahkan mereka. Oke?" "Atau... Biarin ibu dan adik-adik tinggal sebentar di mansion, sebelum kita pindahkan mereka ke tempat lain." Bara pun merasa itu ide yang bagus. "Boleh. Akan aku urus semuanya." "Makasih, Mas." "Apapun buat kamu, Sayang." Lela pun lega mendengarnya, bagaimanapun ayahnya belum tentu jera sete

  • Ibu Susu Anak Dosenku   196. Keguguran

    Bara selesai menggarap urusan di Jepang lebih cepat dari biasanya, ia sudah menyerahkan kasus yang ia alami kemarin pada teman-temannya yang lain. Tentu saja itu dengan bayaran yang sepadan. Namun sebelum Bara dan timnya benar-benar menangkap Dinda, Dinda sendiri sudah menyerah duluan. Mudah untuk ditebak sih, karena Dinda memang tidak punya backing yang kuat. Ia melakukan drama itu dengan model nekat, tanpa berpikir panjang. Dan yang lebih parahnya lagi, muncul berita bahwa Dinda keguguran gara-gara stress. Blenda sendiri yang memberitahu Bara dan teman-temannya. Itu karena Dinda pergi ke kliniknya dan diurus di sana, tempat yang dulu juga tempat kerja Dinda. Di situlah Dinda seolah menerima karmanya lebih cepat dari yang orang kira. Pada akhirnya, Dinda harus menerima semua bantuan yang dilakukan oleh Blenda padanya. Padahal Blenda hanya brrsikap profesional sebagai seorang dokter. Sementara netizen yang heboh pun langsung kecewa, karena ternyata dramanya tidak seru.

  • Ibu Susu Anak Dosenku   195. Dinda Menggali Kuburnya

    Awalnya Bara dan teman-temannya memang ingin diam saja, ketika Dinda membuat drama di media sosial dan viral. Namun, itu berubah ketika Dena memberitahu mereka kalau sebenarnya Dinda juga menyewa buzzer untuk terus membuat opini bahwa semua kejadian itu mengarah pada Greg, yang terzolimi oleh Bara dan Lela.Sementara itu, fans garis keras dari Greg mulai mengopinikan dan mendukung pernyataan-pernyataan yang mengarah pada Bara dan Lela itu. Bahkan sampai ada yang memberikan statement bahwa Bara adalah mafia yang melatarbelakangi semua terjadinya kasus lain yang sebenarnya tidak ada hubungannya dengan Bara. Hal itu juga menjadi semakin parah dan mempengaruhi bisnis Bara. Sehingga Hendra ikut nimbrung dengan mengomeli anaknya karena kasus ini, membuat bisnis mereka menurun.Maka Bara pun tidak bisa berdiam diri. Ia kemudian memberikan keterangan di media sosialnya beruba video yang sangat tegas pada siapapun yang membuat konten drama itu. "Selamat Pagi, semuanya! Saya sedang berada d

  • Ibu Susu Anak Dosenku   194. Kencangkan Sabuk

    "Aku udah bilang sama Blenda, tapi aku gak nyngka kalo sejauh itu pemikiran dia." "Gimana?" tanya Lela. Bara menghela napas, "Dia malah dukung aku buat cerita ke yang lain." Lela terkejut, "Hah, serius?!" Bara mengangguk, lalu berkata kalau ia akan melakukan janji temu dengan teman-temannya. Ia tak ingin kesalahpahaman ini terus berlanjut, bahkan memperngaruhi bisnisnya. Ia pun membuat janji dengan teman-temannya karena perbedaan tempat dan banyak yang harus mereka kerjakan jadi sulit untuk menemukan waktu yang tepat. Alhasil, mereka memutuskan untuk video call. Namun mereka juga sudah dibriefing oleh Bara untuk tidak merecord semua yang mereka bicarakan hari itu. Bara percaya pada teman-temannya bahwa mereka bukan tipe teman-teman yang suka Cepu, apalagi ini tentang Greg yang menjadi alasan mereka video call malam ini. "Jadi, gue cuma mau bilang. Gue harap kalian jaga rahasia kita. Kemarin kalian nyalahin gue tentang Greg, tapi gak ada yang bener-bener tahu apa yang seb

  • Ibu Susu Anak Dosenku   193. Blenda Tidak Bodoh

    "Hallo, Nda." "Hallo, Bar. Kenapa?" "Gue mau minta pendapat lo, tentang temen-temen gue sama Greg. Masalahnya, gue sekarang jadi dimusuhin sama circle gue gegara kasus suami lo. Gimana nih?" "Mau lo apa?" tanya Blenda santai. "Ya gue mau cerita ke mereka." "Cerita aja," jawab Blenda santai. "Loh?" "Iya, cerita aja biar lo gak disalahin sama mereka." "Lo gak papa?" tanya Bara memastikan. "Ya nggak papa, emang gue kenapa? Gue kan sengaja bioin dia sengsara sekalian karena udah mengkhianati kepercayaan gue. Gue udah bilang sama lu kan, kalau gua juga pengen dia ngerasain hancur, sehancur-hancurnya. Terus apa masalahnya?" "Gue kira lu gak terima kalo gue cerita ke mereka." "Serius, gue gak masalah." "Gue justru terbantu dengan itu. Lo cerita ke mereka, sehingga temen-temen lo pada berpihak ke lo. Setelah itu Greg bener-bener ditinggal sama semua teman-temannya, terus enggak ada tempat bersandar, endingnya? Dia bakal balik ke gue, mohon-mohon dan itu tujuan gue." B

DMCA.com Protection Status