Share

Bab 36. Positif

Penulis: Nona Squerpants
last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-13 21:14:24

Melody terbaring lemah di atas ranjang, wajahnya pucat, matanya setengah tertutup, seolah dunia di sekitarnya berputar begitu cepat.

Arjuna, Sasha, dan dokter sudah berkumpul di sekelilingnya, masing-masing menatap dengan kecemasan yang tak bisa disembunyikan. Dokter itu, dengan tangan terampil, memeriksa kondisi Melody, namun ekspresinya berubah serius setelah beberapa saat. Ia berhenti sejenak, memandang Melody dengan pandangan penuh perhatian.

"Kapan terakhir kali Nona datang bulan?" suara dokter itu terdengar lembut, namun ada keheningan yang terasa begitu berat.

Melody menatap ke bawah, mengumpulkan tenaga untuk menjawab, suara nyaris tak terdengar. "Sekitar satu bulan yang lalu, dan... hingga akhir bulan ini, saya belum juga datang bulan, Dok."

Dokter itu mengangguk perlahan, senyum tipis muncul di wajahnya. Namun, ia tak segera mengalihkan pandangannya dari Melody. Sekilas, ia melirik Arjuna yang berdiri di dekat pintu, wajahnya tersembunyi di balik bayangan, namun matanya beg
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Ibu Pengganti 1 Milyar Untuk Anak CEO   Bab 37. Sebuah Kenyataan Pahit

    Keesokan harinya, suasana pagi itu terasa berat, penuh dengan ketegangan yang tak terungkapkan. Melody, Arjuna, dan Sasha berada di dalam mobil, masing-masing terbenam dalam pikiran mereka sendiri. Saat mobil berhenti di depan gedung rumah sakit, Arjuna, yang biasanya tenang dan penuh kontrol, secara refleks menggenggam tangan Melody dengan lembut. Genggaman itu, meski sederhana, terasa begitu berat. Melody, yang merasakan sentuhan itu, seolah terhenti sejenak. Jantungnya berdebar hebat, seperti ada ribuan serangga yang berkumpul di dalam dadanya, merayap naik ke tenggorokan, mematikan kata-kata. Sasha, yang duduk di kursi belakang, menatap pemandangan itu dengan rasa tidak suka yang begitu jelas. "Sayang," suaranya tajam, penuh nada protes, "Kita tidak sedang menyeberangi jalan. Kenapa kamu harus menggenggam tangannya seperti itu?" Nada suaranya mencerminkan kecemburuan yang tak bisa disembunyikan, seolah mengingatkan Arjuna akan kenyataan yang tak bisa ia elakkan.Arjuna, yang m

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-14
  • Ibu Pengganti 1 Milyar Untuk Anak CEO   Bab 38. Perjuangan Baru Di Mulai

    Setibanya di rumah, suasana semakin terasa tegang. Begitu mereka memasuki ruang tamu, Arjuna berhenti sejenak, menarik napas dalam-dalam sebelum akhirnya menatap Melody dengan tatapan yang penuh keraguan dan kecemasan."Melody," katanya dengan suara pelan, namun tegas, "Apakah keputusan yang kamu ambil sudah kamu pikirkan dengan matang?"Melody hanya berdiri, menatap Arjuna dengan tatapan kosong, mencoba menutupi kerisauan yang menyelubungi hatinya. Dia tahu betul apa yang diinginkan Arjuna, namun rasa tanggung jawabnya terhadap janin ini jauh lebih besar dari apapun."Keputusan saya sudah bulat, Tuan," jawab Melody dengan suara yang tegas, meski ada sedikit getaran dalam setiap kata yang diucapkannya. "Saya akan tetap pertahankan janin ini."Arjuna, yang masih belum bisa menerima kenyataan, mendekat dan memegang kedua pundak Melody dengan lembut, namun ada ketegangan yang jelas terbayang di wajahnya. "Melody," suaranya berubah menjadi lebih serius, lebih dalam, "Pikirkan kembali. Pik

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-15
  • Ibu Pengganti 1 Milyar Untuk Anak CEO   Bab 39. Api Cemburu Berkobar

    Setibanya di rumah sakit, suasana semakin mencekam, seperti terperangkap dalam kegelapan yang tak terhindarkan. Melody segera dilarikan ke ruang UGD, tubuhnya yang lemas terguncang oleh setiap detik yang berlalu. Arjuna duduk gelisah di ruang tunggu, matanya kosong namun dipenuhi kecemasan. Setiap detak jantungnya seolah menjadi guntur yang mengguncang dada, rasa takut yang tak terkendali semakin menguasai dirinya.Sasha muncul, duduk dengan santai di samping Arjuna. Wajahnya tidak menunjukkan kepanikan sedikit pun. "Melody selalu menyusahkan saja," ujarnya dengan nada sinis. "Dari awal kamu harusnya cari pengganti dia."Arjuna menatapnya dengan tatapan penuh amarah. "Semua ini nggak akan terjadi kalau kamu nggak egois!" teriaknya, suaranya bergetar karena emosi yang meluap.Namun, tidak ada waktu lebih lama untuk berdebat. Dokter yang menangani Melody keluar, wajahnya serius dan penuh kekhawatiran. "Ikuti saya," katanya, tanpa banyak bicara.Begitu mereka duduk di ruang dokter, kete

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-16
  • Ibu Pengganti 1 Milyar Untuk Anak CEO   Bab 40. Siapa yang Datang?

    Melody perlahan membuka matanya, perasaan hangat dan nyaman menyelimutinya, berkat efek obat pereda rasa sakit yang membuatnya bisa beristirahat dengan tenang. Namun, ada sesuatu yang membuatnya tersenyum kecil, Arjuna yang tertidur di kursi samping ranjangnya, tangannya masih menggenggam lembut tangan Melody.Dengan hati-hati, Melody menggerakkan jarinya, membelai rambut Arjuna yang berantakan. Meskipun gerakan itu lembut, tak lama kemudian Arjuna terbangun, dan dengan cepat Melody menarik tangannya, merasa malu."Sudah bangun? Apa kamu masih merasa sakit?" tanya Arjuna, suaranya dingin seperti biasanya, tapi Melody bisa merasakan kehangatan yang tersembunyi dalam kata-katanya.Melody menundukkan kepala, sedikit canggung. "Sedikit, apa saya bisa pulang sekarang, Tuan? Kasihan Alea, dia pasti sedih."Arjuna hanya mengangguk pelan, namun jawabannya singkat, membuat suasana sedikit kaku. "Belum," kata Arjuna. Lalu dengan suara lebih pelan, "Alea ada Alex dan Arumi."Melody hanya terseny

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-17
  • Ibu Pengganti 1 Milyar Untuk Anak CEO   Bab 41. Bujuk Rayu

    Melody merasa tubuhnya kaku, seolah-olah darahnya berhenti mengalir begitu Barata muncul di ambang pintu. Senyumannya yang akrab namun terasa menakutkan menghiasi wajahnya, sementara matanya yang tajam terus menatap Melody tanpa berkedip, seolah-olah mencoba membaca setiap perasaan yang ada dalam dirinya."T-tuan Barata?" Suara Melody terdengar lebih kecil daripada yang ia harapkan, gemetar di antara bibirnya yang terkatup rapat.Barata hanya tersenyum lebih lebar, senyum yang seakan menandakan ada sesuatu yang lebih dalam dari sekadar ramah. "Iya, ini aku, Melody. Kenapa kamu gugup sekali? Apa kamu terkejut dengan kehadiranku?" tanya Barata, nadanya santai, tapi ada ketegangan yang tak bisa diabaikan.Melody hanya bisa terdiam, matanya bergerak gelisah di sekeliling ruangan, tak tahu harus berkata apa. Hatinya berdebar begitu cepat, hampir tidak teratur, dan perasaan asing yang sejak tadi ia coba abaikan kini muncul kembali, lebih kuat dari sebelumnya."Darimana Tuan Barata tahu kal

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-18
  • Ibu Pengganti 1 Milyar Untuk Anak CEO   Bab 42. Orang yang Alex Curigai

    Melody memandang Alex dengan tatapan kosong, seakan belum sepenuhnya bisa menyerap apa yang baru saja terjadi. Hatinya masih berdegup kencang, menggema di setiap sudut tubuhnya, meskipun Barata sudah pergi. Namun, sensasi dingin dan cemas yang ditinggalkannya tidak mudah hilang."Non Melody, sebaiknya segera diminum obat ini," ujar Alex dengan suara lembut, namun terdengar tegas.Alex mengambil gelas berisi air dan obat dari meja samping tempat tidur, lalu mendekatkan tangan ke bibir Melody. Namun, Melody masih terdiam, matanya kosong dan terfokus pada titik tak jelas di lantai."Masalah Barata biar nanti saya yang urus," lanjut Alex mencoba membuat Melody lebih tenang.Tapi, kata-kata itu hanya jatuh dalam keheningan yang mencekam. Melody hanya mengangguk pelan, namun tubuhnya tetap kaku, seolah dipenuhi kekhawatiran yang tak bisa dijelaskan.Ia merasakan dinginnya tangan Alex yang menyentuh punggungnya, membantu menegakkan tubuhnya sedikit demi sedikit, namun pikiran Melody terperan

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-19
  • Ibu Pengganti 1 Milyar Untuk Anak CEO   43. Perforasi Saluran Tuba

    "Katakan, Alex."Arjuna menggenggam kerah kemeja Alex dengan gemetar, napasnya tersengal, matanya membakar. Setiap detik terasa seperti berabad-abad, menunggu jawaban yang bisa menghancurkan segala yang telah dibangunnya. "Siapa dia? Siapa yang kamu maksud?""Pelayan tua di rumah Tuan..." suara Alex hampir terdengar seperti bisikan, malu dan ragu. Ia menunduk, seolah takut menatap mata Arjuna yang penuh amarah.Arjuna melepaskan genggamannya dengan gerakan kasar, wajahnya pucat pasi, seolah tak percaya. Kepalanya berputar, setiap kata Alex mengoyak apa yang ia anggap pasti, meruntuhkan kepercayaan yang selama ini ia berikan."Ini masih dugaanku, Tuan... Aku belum menemukan bukti apapun," suara Alex serak, "Tapi aku pernah melihatnya tengah menelpon seseorang, secara sembunyi-sembunyi."Arjuna mundur selangkah, tubuhnya terasa kosong, seakan dunia di sekelilingnya tiba-tiba menghilang. "Arumi?" tanyanya dengan suara tercekat, matanya terbelalak, tak percaya."Selidiki Arumi," kata Arju

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-19
  • Ibu Pengganti 1 Milyar Untuk Anak CEO   Bab 44. Siapa Sosok Itu?

    Melody terkulai lemah, terlelap dalam keheningan setelah dokter memberikan obat pereda rasa sakit. Arjuna duduk di sisi tempat tidur, matanya penuh kecemasan, hatinya terombang-ambing antara keputusan yang harus diambil. Arjuna ingin menyelamatkan Melody, mengangkat janin itu keluar dari tubuhnya yang terbaring lemah, namun ada satu hal yang mengikatnya. Sasha. Dan yang lebih kuat lagi, kehendak Melody sendiri. Betapa ia begitu bersikeras mempertahankan janin itu, meskipun bahaya mengintai.Langkah kaki yang berat terdengar, mengganggu kesunyian. Pintu kamar terbuka dengan keras, dan di sana berdiri Sasha, dengan raut wajah yang penuh amarah. Matanya tajam, seperti ingin melukai siapa saja yang menghalangi jalannya. Ia melangkah maju dengan langkah yang pasti."Memangnya nggak ada orang lain yang bisa menjaga Melody?" tanya Sasha, suaranya menggema penuh kebencian, seakan seluruh frustrasinya tumpah di situ.Arjuna menatapnya dengan penuh keteguhan. "Orang lain siapa, maksudmu? Ini s

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-20

Bab terbaru

  • Ibu Pengganti 1 Milyar Untuk Anak CEO   78. Wanita Misterius

    Akhir pekan yang telah dinanti akhirnya tiba. Suasana rumah terasa riuh oleh suara koper yang ditutup, tawa kecil, dan percakapan ringan. Melody, Arjuna, dan Alea tengah bersiap untuk penerbangan menuju Jepang. Arjuna memilih kota Sakura—bukan tanpa alasan. Musim salju baru saja tiba, dan ia ingin keluarganya merasakan keajaiban yang belum pernah mereka alami.“Bu, emang dingin banget ya di sana? Lebih dingin mana sama Puncak, Bu?” tanya Alea dengan mata berbinar, membayangkan butiran salju jatuh dari langit.Melody tersenyum sambil merapikan resleting koper. “Ibu juga belum pernah ke Jepang, Nak… Jadi ibu nggak tahu. Tapi ibu rasa… udara dinginnya pasti punya rasa yang berbeda.”Alea terkikik pelan, lalu menarik kopernya keluar kamar. Di depan, Arjuna sudah menunggu. Tapi kali ini ada yang lain—auranya berbeda. Bukan lagi sosok CEO tegas dan kaku yang biasa ia lihat.“Tuan Papah? Kayaknya salah pakai baju, deh?” komentar Alea polos, menatap ayahnya yang mengenakan kaus putih berlogo

  • Ibu Pengganti 1 Milyar Untuk Anak CEO   Bab 77. Partner Baru Sasha

    “Kamu bisa pulang sekarang.”Suara dingin itu datang dari Arjuna. Lima pria bertubuh kekar yang menjaga Leo selama dua hari terakhir akhirnya mundur, melepaskan cengkeraman mereka. Tubuh Leo terhuyung sedikit, lututnya nyaris lemas, tapi ia menegakkan dirinya, berusaha tetap tenang meski di dalam hatinya penuh amarah dan kelelahan.“Aku sudah bilang dari awal…” suara Leo serak, menahan emosi. “Tidak ada gunanya kalian menyekapku. Musuh Tuan kalian itu Sasha, bukan aku. Aku cuma… seorang fotografer.”Matanya menatap satu per satu pria di depannya, penuh amarah dan kecewa.“Dua hari waktuku terbuang sia-sia,” gumamnya kesal, lalu berbalik dan pergi tanpa menoleh lagi.Ia menyusuri jalan setapak dengan langkah berat. Angin malam terasa menusuk kulitnya, tapi yang paling menusuk adalah kenyataan bahwa Sasha—wanita yang seharusnya satu pihak dengannya—telah menghilang begitu saja. Meninggalkannya.“Kemana wanita itu? Harusnya dia tidak pergi tanpa aku…” gumamnya penuh geram.Langkahnya sam

  • Ibu Pengganti 1 Milyar Untuk Anak CEO   76. Rindu Ayah

    "Ibu....!" teriak Alea sambil berlari di sepanjang koridor rumah sakit. Kaki-kakinya kecilnya menghentak lantai dengan penuh semangat, napasnya tersengal tapi wajahnya berseri, memancarkan kebahagiaan yang tulus. Ia tak peduli pada pandangan orang-orang—yang ia tahu, ibunya akan pulang hari ini.Melody menahan air mata ketika melihat putri kecilnya berlari menghampiri. Senyum yang lama menghilang akhirnya kembali terukir di wajahnya, senyum yang lahir dari luka-luka yang perlahan mulai sembuh. Hari itu bukan sekadar hari biasa—itu adalah awal dari kehidupan baru. Kehidupan yang akhirnya terasa damai setelah dilanda badai panjang.Tak jauh dari sana, Arjuna berdiri memperhatikan keduanya. Lelaki yang dulu dikenal dingin dan tak tersentuh itu, kini wajahnya lebih lembut, sering kali tersenyum meski dalam diam. Sejak Melody dan Alea hadir, hidupnya tak lagi hampa. Mereka adalah warna yang mewarnai kanvas hidupnya yang dulu kelabu."Tuan, mobil sudah siap. Saya juga sudah mengurus semua r

  • Ibu Pengganti 1 Milyar Untuk Anak CEO   Bab 75. Pemulihan

    Dokter terus memantau perkembangan kondisi Melody pasca operasi pengangkatan janin. Selain memeriksa luka operasi, dokter juga memastikan kesehatan rahim serta kondisi saluran tuba falopi dan sel telur Melody tetap terjaga.“Dok, bagaimana kondisi istri saya? Apakah... sudah bisa pulang hari ini?” tanya Arjuna dengan suara pelan namun penuh harap.Dokter mengangguk pelan, memberi sedikit senyum, “Sore ini Ibu Melody sudah boleh pulang. Tapi, mohon diingat, harus istirahat total. Kami ingin memberi waktu bagi tubuh Ibu untuk benar-benar pulih, terutama bagian tuba falopi. Selama satu bulan ini, sebaiknya hindari dulu berhubungan suami istri, ya.”Melody, yang sejak tadi hanya diam menatap lantai, akhirnya membuka suara. Ada kegelisahan yang jelas terdengar dalam suaranya.“Dok… saya masih bisa hamil normal, kan? Maksud saya… apakah kemungkinan hamil di luar kandungan itu bisa terjadi lagi?”Dokter menarik napas sejenak, seperti memilih kata-kata terbaik untuk tidak menyakiti, namun tet

  • Ibu Pengganti 1 Milyar Untuk Anak CEO   Bab 74. Memulai Dari Awal

    Waktu terus berjalan. Jarum jam dinding di ruang tunggu seolah bergerak lambat, mengulur setiap detik jadi menit, setiap menit jadi penyiksaan. Arjuna duduk di kursi tunggu dengan kedua tangan mengepal di pangkuan, wajahnya tegang, matanya tak lepas dari pintu ruang operasi yang kini tertutup rapat.Alea telah tertidur dalam pelukan salah satu perawat, boneka kesayangannya masih erat di tangan. Napasnya teratur, tapi wajahnya masih menyimpan jejak kekhawatiran.Arjuna melirik anaknya sejenak, lalu kembali menatap ke depan. Dalam hati, ia bergumul dengan penyesalan, kemarahan, dan ketakutan yang selama ini tak pernah ia akui."Melody... Bertahanlah..." bisiknya nyaris tak terdengar, seperti doa yang ditelan sunyi.Tak lama kemudian, pintu ruang operasi terbuka. Seorang dokter keluar, wajahnya tenang namun lelah. Arjuna langsung berdiri."Dokter... bagaimana istri saya?" tanyanya, nada suaranya lebih mirip permohonan daripada pertanyaan.Dokter itu mengangguk pelan. “Operasinya berjalan

  • Ibu Pengganti 1 Milyar Untuk Anak CEO   Bab 73. Ruang Operasi

    Sasha terus berlari dengan napas memburu, jantungnya berdebar begitu kencang seolah hendak meledak dari dalam dadanya. Setiap langkah terasa seperti lompatan menuju jurang ketidakpastian. Sesekali ia menoleh ke belakang, matanya dipenuhi ketakutan, berharap bayangan dua pemuda suruhan Arjuna itu telah menghilang. Tapi tidak—mereka masih di sana. Masih mengejarnya.Tiba-tiba—srett!—kilatan logam kecil melesat di udara, dan sebelum sempat bereaksi, belati itu menancap tepat di kakinya."Akhhh...!" jerit Sasha tertahan. Rasa sakit itu begitu tajam, menjalar dari kaki hingga menusuk ke dalam hatinya. Tapi ia tidak berhenti. Dengan tubuh gemetar dan darah yang mulai merembes keluar, Sasha terus memaksa dirinya untuk lari, menyeret kakinya yang terluka, berjuang melawan nyeri yang seakan mencengkeram erat setiap sarafnya.Di tengah kepanikan, ia menemukan sebuah pohon besar dan segera bersembunyi di baliknya. Ia menutup mulutnya dengan kedua tangan, menggigit bibir hingga nyaris berdarah, m

  • Ibu Pengganti 1 Milyar Untuk Anak CEO   Bab 72. Berhasil Kabur

    Bayangan itu perlahan mendekat... dan saat wajahnya terlihat jelas, Sasha dan Leo terpaku—terbelalak tak percaya.Itu Arjuna.Sasha terengah, tubuhnya seolah membeku. Leo menatap Arjuna dengan cemas, peluh dingin membasahi pelipisnya. Mereka sama sekali tak menyangka pria itu tahu keberadaan tempat penyekapan ini.Tanpa sepatah kata, lima pria berbadan tegap segera mengamankan Sasha dan Leo. Keduanya tak bisa berbuat apa-apa, hanya bisa meronta lemah.Sementara itu, Arjuna berlutut di hadapan Melody. Dengan tangan yang gemetar namun tegas, ia melepaskan ikatan di tangan wanita itu. Detik berikutnya, ia memeluknya—erat, penuh rasa bersalah dan lega yang bercampur menjadi satu.Ia menoleh ke arah anak buahnya. "Kalian bereskan dua manusia itu," ucapnya datar, tapi penuh tekanan. Kemudian, ia menggandeng Melody pergi, tanpa sedikit pun menoleh ke belakang.Sasha, yang masih dalam cengkeraman dua pria, berteriak histeris. Suaranya pecah oleh emosi yang tak bisa dibendung."Arjuna! Ini ngg

  • Ibu Pengganti 1 Milyar Untuk Anak CEO   Bab 71. Ketegangn di Mulai

    Arjuna membanting setir, mobilnya melesat menembus terik matahari, deru mesin meraung seirama dengan detak jantungnya yang berpacu. Matanya tajam, penuh amarah dan kecemasan, menyapu jalanan seperti elang memburu mangsa. Dalam hatinya hanya satu hal yang terus bergaung: Melody. Dia harus menyelamatkannya—dengan cara apa pun.Di persimpangan jalan, ban mobilnya berdecit keras saat berhenti mendadak. Tepat di depannya, sebuah Rubicon hitam sudah terparkir, menunggu.Tanpa membuang waktu, Arjuna keluar dari mobil. Pintu Rubicon terbuka hampir bersamaan. Lima pria bertubuh kekar turun satu per satu, sorot mata mereka penuh hormat. Diam, tapi tegang. Mereka tahu ini bukan misi biasa.Salah satu dari mereka maju selangkah. Suaranya tegas, namun sarat dengan kehormatan."Tuan, kami siap menjalankan misi."Arjuna menatap mereka satu per satu, seperti memastikan mereka siap untuk masuk ke dalam neraka bersama-sama."Bagus," ujarnya pelan tapi tajam. "Ikuti mobilku. Kita tak punya banyak waktu.

  • Ibu Pengganti 1 Milyar Untuk Anak CEO   Bab 70. Amarah Memuncak

    "Alex, setelah ini kamu antar Alea pulang," ujar Arjuna, suaranya berat menahan kegelisahan."Tuan Papah... memangnya Alea nggak bisa terus di sini nemenin Ibu?" tanya Alea lirih, wajahnya sendu, mata berkaca-kaca menatap harap.Arjuna menghela napas, mencoba bersikap tenang meski hatinya ikut remuk melihat kesedihan Alea. "Rumah sakit ini punya aturan, Nak. Tapi tenang, doakan ibumu ya... biar aku yang jaga ibumu."Alea hanya mengangguk pelan, menunduk meski jelas raut kecewa tak bisa ia sembunyikan. Mereka kemudian melangkah menuju ruang perawatan Melody. Tapi langkah mereka terhenti mendadak ruangan itu kosong. Tak ada ranjang. Tak ada Melody."Kemana... Ibu?" suara Alea gemetar, matanya membelalak tak percaya.Arjuna membeku sejenak sebelum tiba-tiba panik. Ia menyibak tirai ruangan, membuka lemari, bahkan memeriksa kamar mandi. Tapi nihil. Melody tak ada di mana pun."Alex cepat kamu tanya suster yang menjaga Melody, suster itu bernama Rini," seru Arjuna, nadanya tegang dan terbu

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status