Home / Romansa / Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris / Bab 53. Menginginkanmu Lebih dari Sekali

Share

Bab 53. Menginginkanmu Lebih dari Sekali

Author: Te Anastasia
last update Last Updated: 2025-01-06 09:06:46

Setelah dirasa kondisinya berangsur membaik, Aleena memutuskan untuk kembali bekerja hari ini. Ia tidak mau libur terlalu lama hanya karena dirinya sakit.

Saat jam makan siang tiba, Aleena membuat janji dengan Samuel untuk makan bersama di luar. Tepatnya di sebuah restoran yang berada tak jauh dari sekolah tempat mereka mengajar.

Kini, Aleena dan Samuel duduk bersama menunggu makanan pesanan mereka datang.

"Al, saat kau libur, apa kau benar-benar sakit?" tanya Samuel menatapnya dalam-dalam.

"Ya. Aku kecelakaan, aku dirawat di rumah sakit beberapa hari kemarin," jawab Aleena. "Maaf ya, aku tidak sempat menjawab panggilan darimu."

Samuel tersenyum tipis, Aleena mengatakan tidak sempat menjawab panggilannya, lalu siapa laki-laki yang waktu itu mengancam Samuel?

"Apa kau kembali berhubungan lagi dengan Carl?" tanya Samuel tiba-tiba.

Aleena tertegun mendengar pertanyaan Samuel, lantas ia terkekeh dan menggelengkan kepalanya.

"Tidak, Samuel. Jangan membicarakan dia lagi. Aku berhara
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Rina okta Rina
wah ahir nya asher..jatuh cinta
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 54. Aleena, Kau Milikku Malam ini

    "Asher—ahh—"Untuk kali pertama dalam keadaan sadar, Aleena menyebut nama laki-laki itu. Aleena merasa melayang saat tubuhnya dan Asher menyatu. Bahkan tanpa ia sadari, tangannya yang lolos pun memeluk punggung Asher dengan erat, membuat tubuh mereka semakin melekat. Deru napas hangat yang saling beradu, serta gerakan seirama yang memabukkan itu membuat dunia seakan hanya milik mereka berdua. Aleena mengeratkan dekapannya pada punggung laki-laki yang kini menundukkan kepala di keningnya. "Malam ini, kau adalah milikku," bisik Asher dengan lembut. Kemarahannya seolah sirna, berganti dengan kelembutan yang posesif.Aleena memejamkan kedua matanya dan mengangguk kecil. Tubuhnya merespon setiap sentuhan yang diberikan oleh pria di atasnya itu. "Ya, la-lakukanlah…," lirihnya. Entah bagaimana, suara rintihan lembutnya terdengar begitu menggoda di telinga Asher. Ia tersenyum simpul, tak ada jawaban yang ia berikan selain sentuhan-sentuhan sensual serta gerakannya yang semakin menggebu.

    Last Updated : 2025-01-06
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 55. Tak Rela Bila Harus Melepaskanmu

    Setelah kembali tertidur bersama, Asher dan Aleena terbangun saat hari sudah siang. Bahkan Asher sampai melupakan pekerjaannya di kantor. Untuk pertama kali ia tidak berangkat ke kantor hanya karena seorang wanita, tetapi wanita itu bukanlah Marsha, melainkan Aleena. Kini Asher duduk di sofa kamar Aleena, memperhatikan gadis yang baru saja membersihkan tubuhnya dan kini sudah tampak segar kembali dengan balutan dress sederhana yang selalu pas di tubuhnya. "Tuan tidak ke kantor hari ini?" tanya Aleena ragu-ragu, ia berdiri di depan meja rias sambil menatap Asher. "Sudah terlambat," jawabnya dingin seperti biasa, sebelum iris hitamnya tertuju padanya. "Kau yang membuatku hari ini tidak berangkat bekerja!" Kedua mata Aleena melebar seketika mendengar ucapan Asher. Apa katanya? Apakah itu tidak terbalik? Justru Aleena yang tidak bisa berangkat bekerja karena badannya sangat lelah!Asher menutup buku yang sejak tadi ia baca, lalu kembali menatapnya dengan lekat. "Hari ini, layani a

    Last Updated : 2025-01-07
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 56. Rasa yang Tak Pernah Asher Rasakan

    Keesokan harinya, Asher merasa sudah tidak tahan dengan kelakuan Marsha. Bahkan dua hari istrinya tidak pulang, entah pergi ke mana Asher juga tidak tahu. Tetapi kali ini ia merasa Marsha sudah sangat keterlaluan. Bahkan pesan dan panggilan Asher semalam juga tidak dijawab olehnya. Pagi ini Asher kembali menghubungi istrinya tersebut, dan Marsha akhirnya menjawab panggilan itu. "Kau di mana, Marsha? Kenapa kau pergi tanpa berpamitan denganku?!" amuk Asher pada panggilan itu. "Sa-sayang, aku minta maaf. Aku sekarang ada urusan pekerjaan di luar kota. Aku sudah kirim pesan padamu, kan?" jawab Marsha. "Lagipula aku sudah pamit, tidak usah berlebihan sampai marah-marah seperti ini. Aku melakukan ini demi pekerjaan!" Asher berdecak kesal, ia meremas kuat ponsel di tangannya. Napasnya naik turun seketika, bahkan tidak ada rasa bersalah sedikitpun yang Marsha tunjukkan. "Ya, demi pekerjaanmu! Pikirkan saja pekerjaanmu! Tidak usah kau memikirkan suami dan rumah tanggamu!" sinis Asher de

    Last Updated : 2025-01-07
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 57. Kau yang Memulai Api Rumah Tangga Kita!

    Aleena pikir, Asher akan mengizinkannya kembali ke paviliun dengan segera, ternyata hingga malam hari ia masih ditahan untuk tidak meninggalkan kediaman utama. Bahkan saat ini Asher mengajaknya untuk makan malam berdua. Gadis itu tampak canggung berdiri di samping meja makan menatap banyaknya menu makanan yang dihidangkan sambil menunggu Asher yang masih berada di kamarnya. Dari arah dapur, dua pelayan tampak menatap Aleena dengan sinis hingga membuat Aleena merasa tidak nyaman. "Sungguh tidak punya malu. Dia pikir dirinya sudah memiliki Tuan Asher seorang diri, apalagi sampai berani tinggal di rumah ini. Memalukan." "Iya. Aku yakin kalau Nyonya Marsha sudah pulang, dia tidak akan diberi ampun." "Tidak hanya sebagai ibu pengganti, tapi dia malah merusak rumah tangga Tuan dan Nyonya!" Mendengar ocehan dua pelayan itu, Aleena hanya diam tertunduk. Mungkin mereka pikir asumsinya benar, Aleena telah mengacaukan rumah tangga Asher dan Aleena, tapi ini bukanlah kemauannya. Bahkan unt

    Last Updated : 2025-01-08
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 58. Tangisan Emosi

    Aleena pergi meninggalkan kediaman utama. Ia juga tidak kembali ke paviliun, melainkan berlari keluar meninggalkan tempat itu dengan hati sakit. Cuaca malam ini sangat dingin, gerimis, dan mendung hitam menggantung di langit membuat suasana tampak lebih muram. Aleena duduk di bangku taman yang gelap dan sepi. "Kenapa hal seperti ini terus terjadi padaku?" isak Aleena nelangsa. "Padahal aku juga tidak mau berada di tempat itu, tapi ... kenapa Tuan Asher memaksaku dan membuat aku terus berada dalam masalah?" Aleena memeluk tubuhnya sendiri dan menangis tanpa suara di tempat sepi dan gelap itu. "Mereka berdua selalu menjadikan aku umpan untuk keributan, lalu aku juga yang mereka jadikan bahan pelampiasan," lirihnya. "Aku juga manusia, sama seperti mereka ... tetapi kenapa aku harus diperlakukan seperti ini?" Aleena menjambak rambutnya frustrasi. "Bahkan perlakuan ini tidak ada dalam perjanjian. Tapi mengapa, mereka seenaknya sendiri?" Di tengah-tengah Aleena yang tengah menangis p

    Last Updated : 2025-01-08
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 59. Wanita Licik yang Mulai Terabaikan

    Semenjak keributan beberapa hari yang lalu, hubungan Asher dan Marsha masih terasa sangat dingin. Mereka tampak jarang berbicara berdua seperti dulu lagi. Tetapi, entah angin apa yang membuat Marsha tiba-tiba saja pagi ini menghampiri Asher yang tengah duduk memangku laptopnya di teras samping. "Kau tidak ke kantor?" tanya wanita itu. "Beberapa hari ini aku memperhatikanmu, kau tidak pernah ke mana-mana." Marsha melirik Asher. "Aku tidak suka keluyuran sepertimu," jawab Asher dingin. Marsha tahu, kelihatannya Asher masih menyimpan rasa kesal padanya. Namun, ia yakin kalau rasa kesal itu tidak akan bertahan lama, sebentar lagi Asher pasti juga akan kembali seperti dulu lagi. Karena Marsha tahu, seorang Asher Benedict tidak akan bisa hidup tanpa dirinya!Marsha yang tengah menatap ke arah taman, tiba-tiba perhatiannya tersita pada sosok Aleena yang tampak terburu-buru pergi meninggalkan paviliun. Rasa dongkol di hati Marsha masih terasa jelas saat ia melihat wajah Aleena, ingin se

    Last Updated : 2025-01-09
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 60. Diamnya Memberi Perhatian

    Satu minggu kemudian ...Genap hari ketujuh Asher tidak bertemu dengan Aleena sama sekali. Ia merasa hari-harinya kacau saat gadis itu seperti hilang ditelan bumi.Asher sadar kalau Aleena menjauhinya, namun Asher tidak semudah itu membiarkan Aleena lebih lama mendiamkannya. Pagi ini pun Asher mendatangi paviliun pukul enam pagi. Namun, kedatangan Asher justru hanya disambut oleh Bibi Julien. "Tu-Tuan?" Wanita setengah baya itu terlihat terkejut. "Selamat pagi," sapanya. Asher terdiam, pandangannya tampak mencari-cari. Hingga perhatiannya tertuju pada tumpukan benang rajut di sofa ruang keluarga. Asher melangkah mendekati tumpukan gulungan benang besar berwarna-warni itu. "Di mana istriku?" tanya Asher tiba-tiba dengan nada dingin. "Apa dia belum bangun?" Bibi Julien terhening. Apakah dia tidak salah dengar? Siapa yang Tuannya maksud? Asher kembali menoleh menatap pembantunya yang berdiri membeku. "Aku bertanya padamu, di mana Aleena?" tanyanya lagi. "O-oh, Nona ... Nona suda

    Last Updated : 2025-01-09
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 61. Dia Adalah Gadisku

    Pukul setengah enam petang, Aleena baru saja keluar dan meninggalkan gedung sekolah lima belas menit yang lalu. Gadis itu kini duduk terdiam di dalam sebuah restoran. Aleena sedang memesan makanan yang akan ia bawakan untuk Papanya di rumah sakit. Aleena merasakan tubuhnya amat lelah, kedua matanya terasa berat. "Ya Tuhan, padahal aku belum menyelesaikan pekerjaanku yang satunya. Kenapa aku sudah lelah sekali?"Aleena melipat kedua tangannya di atas meja dan meletakkan kepalanya di sana sebentar. Kedua matanya mengerjap, merasakan rasa lelah yang luar biasa dan kali ini ia harus menunggu. Tanpa Aleena sadari, seorang laki-laki di dalam tempat yang sama kini tengah memandangnya dari jauh. Asher Benedict, laki-laki tampan berbalut tuxedo navy itu tak melepaskan tatapannya sama sekali. Setelah beberapa hari ini Asher tak melihat Aleena, kini ia memperhatikan gadis cantik itu yang terlihat sedang kelelahan. Pandangan Asher yang tak lepas, membuat salah satu temannya ikut menatapnya

    Last Updated : 2025-01-10

Latest chapter

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 381. S2. Perasaan Saling Mendukung

    Puas berputar-putar mengelilingi kota dengan bus kota sambil menikmati hujan salju yang turun malam ini. Arabelle dan Theo bernostalgia mengenang masa kecil mereka saat masih duduk di bangku taman kanak-kanak saat bus melewati sekolah mereka. "Kau sudah pamit pada Ayahmu kalau akan pulang terlambat?" tanya Theo menatap Arabelle. Gadis cantik itu mengangguk. "Iya, Kak. Aku sudah pamit," jawabnya. "Baguslah." Theo mengusap pucuk kepala Arabelle. Arabelle duduk diam menatap salju yang turun, gadis itu menyandarkan kepalanya di pundak Theo. Sedangkan Theo merangkulnya dengan satu lengannya. Mereka sama-sama menatap hujan salju di luar yang sangat indah malam ini. "Kak Theo, aku ingin mengatakan sesuatu," ujar Arabelle menoleh menatap Theo. "Sesuatu apa?" Theo menaikkan kedua alisnya. "Emm ... besok Kak Theo tanding basket, kan?" cicitnya. "Hm." Theo bergumam, ia masih terus menatap wajah cantik Arabelle. "Kenapa?" "Mungkin aku tidak bisa datang," ucap Arabelle jujur. "Besok pagi

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 380. S2. Panggilan Sayang

    Satu Minggu kemudian.Arabelle tampak murung siang ini di sekolah. Gadis itu menatap ke arah jendela luar di sekolahnya. Pandangan mata Arabelle sudah pulih, meskipun ia tidak bisa memandang jarak jauh, namun setidaknya Arabelle sudah bisa menatap sesuatu di dekatnya. "Arabelle, hmm ... kau kenapa diam saja? Ayo, kita ke super market di depan, kita beli cemil," ajak Vivian menarik lengan Arabelle. "Uang sakuku tertinggal di kamar, Vian," jawab Arabelle menatap Vivian. "Yahh, bagaimana bisa?" Vivian mengerjapkan kedua matanya. "Pakai uangku saja, ayolah..." Arabelle mendengus pelan. Mau tidak mau Vivian sudah menarik lengannya lebih dulu. Arabelle pun ikut beranjak dari duduknya. Gadis itu merapatkan kembali jaket seragam berwarna biru dan putih yang ia pakai kini. Kedua gadis itu berjalan di taman sekolah. "Huhh ... hari ini sangat dingin, Arabelle. Semoga malam ini saljunya turun, besok ada pertandingan basket anak-anak kelas sebelas. Aku akan berangkat dan membawa banner yang

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 379. S2. Hubungan Tersembunyi pun Terbongkar!

    Sekolah pulang pukul sembilan, itu terlalu pagi untuk bersantai-santai di rumah. Theo pun berkumpul dengan teman-temannya di warung belakang sekolah. Semua teman-temannya berada di sana. Tetapi Theo sedang menyusul Arabelle di sekolah, ia mengajak gadis itu ikut dengannya dulu, karena Ayahnya belum bisa menjemputnya. "Si Bos ke mana?" tanya Gerald sambil mengambil gitarnya di atas kursi. "Tuh, lagi jemput Arabelle," jawab Vero. "Tidak menyangka ya, cowok ajaib seperti Theo setia sama satu cewek," ujar Adam sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. "Dari bayi lagi!" sahut Gery. Semua teman-temannya pun tertawa mendengar hal itu. Hingga kini Theo melangkah masuk ke dalam tempat itu bersama dengan Arabelle. Tampak Ibu pemilik warung tersenyum saat melihat Theo bersama Arabelle ke sana. "Diajak duduk di dalam saja, Theo. Kasihan kalau di luar panas," ujar wanita itu. "Iya, Bu." Theo mengangguk. Arabelle duduk di sebuah bangku, dia terus memegangi lengan Theo karena gadis itu tidak

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 378. S2. Janji yang Harus Kau Tepati

    Keesokan harinya, Arabelle pergi ke sekolah seperti biasa. Gadis itu datang lebih pagi kali ini. Di depan pintu gerbang, Vivian sudah menunggu Arabelle. "Arabelle ... hai!" pekik Vivian langsung memeluknya, tampaknya gadis itu sangat kegirangan pagi ini. Arabelle menyipitkan kedua matanya. "Hemm, ada apa ini? Rasa-rasanya bahagia sekali," ujar gadis itu pada temannya. "Iya! Aku sangat senang sekali!" seru Vivian menganggukkan kepalanya penuh antusias. "Ada apa, Vian? Tidak mau bilang-bilang sama Arabelle?" tanya Arabelle sambil berjalan dengan bantuan Vivian yang memeluk lengannya. "Iya, aku akan memberitahumu. Tapi jangan kaget, ya," ujar Vivian. "Oke, siap!" Arabelle mengangguk patuh. Vivian pun menarik pundak Arabelle dan ia membisikkan sesuatu pada Arabelle saat itu juga. Sampai tiba-tiba langkah Arabelle terhenti, gadis itu terdiam mematung seketika. Ekspresi Arabelle sontak membuat Vivian tertawa terpingkal-pingkal."Vian!" pekik Arabelle. "Iya. Aku dan si Dugong sudah

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 377. S2. Kasih Sayang Seorang Kakak

    Arabelle dan sang Ayah kini pergi ke rumah sakit ibu kota. Hari ini adalah jadwal Arabelle untuk cek up terkait kondisi kesehatannya. Bersama Jordan yang selalu menemaninya, Arabelle tampak duduk di samping sang Ayah yang kini menunggu hasil pemeriksaan oleh dokter. "Ayah, Ara pasti sembuh, kan?" bisik Arabelle memeluk lengan sang Ayah. Jordan menoleh dan tersenyum, laki-laki itu mengecup pucuk kepala putri kesayangannya. "Pasti, Nak. Ayah akan mengusahakan yang terbaik untuk anak Ayah," jawab Jordan. "Kalau biayanya mahal, bagaimana, Ayah?" tanya gadis itu. "Biar saja meskipun Ayah harus menjual ginjal asal anak Ayah sembuh," jawab Jordan. Kedua mata Arabelle membola. "A-Ayah tidak menjual ginjal, kan?" pekik gadis itu. Jordan tertawa pelan. "Tentu saja tidak, Sayang. Uang Ayah sangat banyak, jangan khawatir. Bahkan Ayah bisa membeli rumah sakit ini." Arabelle langsung terkikik geli. "Ayah tahu tidak, nanti kalau Arabelle sudah lulus sekolah, Arabelle ingin meneruskan ke per

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 376. S2. Sang Ahli Keributan

    Cahaya matahari berwarna jingga sore ini. Arabelle ditemani Theo berdua di depan gerbang sekolah menunggu Ayah gadis menjemputnya. Theo yang masih ada jadwal latihan basket pun belum diperbolehkan pulang. Dan ia menemani Arabelle di sana. "Kenapa Ayah lama sekali?" gerutu Arabelle meremas tongkat di tangannya. "Mungkin masih di kantor," jawab Theo. "Pasti sekarang sudah di perjalanan. Papa paham kalau Ayahmu sekarang tidak bisa bekerja full seperti dulu." "Om Asher tidak marah kan, Kak?" tanya Arabelle. "Tentu saja tidak." Theo tersenyum dan mengusap pucuk kepala Arabelle dengan lembut. Arabelle pun juga tersenyum. Gadis itu memeluk satu lengan Theo dan menyandarkan kepalanya di pundak Theo. Dari dalam gerbang sekolah, muncul seorang siswa membawa sebuah motor sport sama seperti milik Theo dan dia berhenti di depan gerbang menoleh ke arah Theo dan Arabelle. "Sedang apa berduaan di sini?" tanyanya pada mereka berdua. "Mau apa? Kau tidak terima? Atau iri?!" seru Theo tanpa sung

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 375. S2. Awas, Nanti Jatuh Cinta!

    Saat jam istirahat, Arabelle berada di dalam kelas sendirian. Gadis itu duduk diam dan mendengarkan materi listening yang Mr. Diana berikan padanya tadi. Berkali-kali Arabelle mendengarkannya. Sampai tiba-tiba saja gadis itu tersentak saat seseorang menempelkan susu kotak dingin di pipinya. "Aduh, ya ampun..." Arabelle terperanjat. Suara kekehan terdengar begitu renyah dan manis. Arabelle terdiam sejenak, suara itu bukanlah suara Theo, tetapi suara Harvey. Arabelle tersenyum tipis menyadari keberadaan Harvey di sana. "Selamat datang lagi di sekolah, Arabelle," ucap Harvey mengusap pucuk kepala Arabelle. "Kak Harvey, aku pikir siapa..." "Pasti kau pikir Theo, kan?" tanyanya. "Heem." Arabelle langsung mengangguk. Harvey meraih satu bangku dan duduk di sana. Laki-laki itu menatap wajah Arabelle yang tampak semakin putih, bersih, dan cantik setelah beberapa minggu Arabelle tidak pergi ke sekolah. Bagaimanapun juga, Harvey sangat menyukai gadis ini meskipun ia tahu kalau Arabelle

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 374. S2. Romansa Anak Muda

    Hari ini menjadi hari pertama Arabelle bersekolah setelah sempat beberapa Minggu gadis itu tidak hadir ke sekolah. Arabelle datang bersama dengan Ayahnya. Guru-guru pun tampak senang Arabelle sudah kembali bersekolah, terlebih lagi saat ini kepala sekolah di tempat itu sudah diganti dan murid yang merundung Arabelle pun juga sudah dikeluarkan dari sekolah."Ara, nanti kalau pulang sekolah jangan akal-akalan pulang sendirian, oke!" Jordan menatap putrinya yang berdiri di depan pintu kelas. Arabelle mengangguk. "Iya, Ayah. Siap!" Jordan beralih menatap Vivian yang ada di samping Arabelle. "Vian, tolong bantu Arabelle, ya, Nak," ujar Jordan pada gadis berambut sepundak itu. "Iya, Om. Jangan khawatir, saya pasti akan membantu Arabelle. Om tidak perlu cemas, sekali ada saya, semuanya aman!" seru Vivian memeluk Arabelle dan tersenyum gemas. Jordan pun ikut tersenyum, laki-laki itu merasa lega saat melihat putrinya sudah kembali tersenyum manis bersama teman-temannya. "Kalau begitu, A

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 373. S2. Adik Kesayangan Kak Dylan

    Kedatangan Arabelle membuat Theo dan kedua adiknya tampak begitu senang. Gadis itu datang tanpa mengabari Theo lebih dulu. Theo juga langsung mendekati Arabelle yang tengah bersama dengan Ayahnya dan juga bersama kedua orang tua Theo. Tatapan Jordan menajam pada Theo saat pemuda itu mendekat. "Kenapa ada acara tidak bilang-bilang pada Paman?! Sengaja tidak mengundang Paman?!" seru Jordan pada Theo. Theo terkekeh geli. "Tidak begitu, Paman..." Pemuda itu mendekati Arabelle yang duduk di samping Leo dan Lea, juga Vivian di sana. Theo duduk di samping Leo dan merangkul Arabelle dari belakang. "Kau mengajak Ayah ke sini?" tanya Theo pada Arabelle. Gadis itu menganggukkan kepalanya. "Iya, Kak." Theo menghela napasnya pelan. "Padahal aku tadi sempat berpikir mau ke sana setelah membantu anak-anak membakar ikan. Aku terus kepikiran dirimu, Ra. Hanya kau saja yang tidak ada di sini." "Tidak apa-apa, Kak. Ini Ara sudah di sini." Theo tersenyum mengusap pucuk kepala Arabelle. "Heem,

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status